TATA
TATA NASKAH UPTD PUSKESMAS BUMIWONOREJO2023
NASKAH
UPTD PUSKESMAS BUMIWONOREJO
2023
Nomor : A/ /SK/PKM_BMW/2023
Revisi Ke :
Berlaku tgl : Januari 2023
PEDOMAN
TATA NASKAH
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Bumiwonorejo
dr.Pingki Pancawardani
NIP.196906011998032005
MEMUTUSKAN
Pingki Pancawardani
LAMPIRAN 1 : KEPUTUSAN KEPALA UPTD
BUMIWONOREJO
NOMOR A/ /SK/PKM_BMW/2023
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Sasaran
D. Asas
E. Ruang Lingkup
F. Pengertian
1. Pengertian
6. Format Pengetikan
7. Warna Tinta
8. Stempel
9. Penggunaan Logo
B. Kebijakan
4. Penutup
F. Pedoman / Panduan
I. Rekam Implementasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Maksud
Penyelenggaraan tata naskah UPTD perlu dilakukan secara efektif dan efisien
dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah UPTD, penentuan
spesifikasi informasi serta dalam bahasa lndonesia yang baik, benar, dan lugas.
2. Asas Pembakuan
Naskah UPTD diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang telah
dibakukan, termasuk jenis, penyusunan naskah UPTD,dan tata cara
penyelenggaraannya.
3. Asas Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah UPTD dapat dipertanggung jawabkan dari segi isi,
format, prosedur, kearsipan, kewenangan, dan keabsahan.
4. Asas Keterkaitan
Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi satuan kerja atau satuan organisasi,
naskah UPTD harus dapat diselesaikan tepat waktu dan tepat sasaran antara lain
dilihat dari kejelasan redaksional, kemudahan prosedural, kecepatan penyampaian
dan distribusi.
6. Asas Keamanan
Naskah UPTD harus aman secara fisik dan substansiisi mulai dari penyusunan,
klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan dan
distribusi.
E. Ruang Lingkup
F. Pengertian
8. Lampiran adalah bahan keterangan yang disertakan pada surat asli sebagai bukti,
penguat tambahan terhadap apa yang dinyatakan di dalam surat.
9. Tata Naskah UPTD adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah) yang mencakup
pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan
penyimpanan serta media yang digunakan dalam komunikasi keUPTDan.
10. Tembusan surat adalah hasil penggandaan dari suatu naskah UPTD yang
jumlahnya sesuai dengan jumlah pejabat atau satuan organisasi yang dipandang
perlu untuk mengetahui isi surat dan disebut dalam naskah asli itu sebagai
penerima tembusan.
11. Verbal konsep surat adalah rancangan surat yang ditulis dalam bentuk verbal oleh
staf atau pejabat yang terkait dengan substansi isi surat yang kemudian diperiksa
dan disetujui oleh pejabat yang akan menetapkan dan berwenang menandatangani
surat tersebut.
BAB II
DOKUMENTASI AKREDITASI
1. Dokumen Internal
1. Dokumen Induk
2. Dokumen terkendali
4. Dokumen Kadaluwarsa
Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah mengalami
perubahan/revisi sehingga tidak dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan
pekerjaan. Dokumen ini harus ada tanda/stempel “KADALUWARSA”. Dokumen
induk diidentifikasi dan dokumen sisanya dimusnahkan.
A. TATA NASKAH
1. Pengertian
a. Tata Naskah UPTD adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi pengaturan
jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan
naskah UPTD serta media yang digunakan dalam komunikasi Kedinasaan.
b. Naskah UPTD adalah Informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang
dibuat dan atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di UPTD Puskesmas .
c. Format adalah naskah UPTD yang menggambarkan tata letak dan redaksional, serta
penggunaan lambang/logo dan cap UPTD.
d. Stempel/cap UPTD adalah tanda identitas dari suatu jabatan
g. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari pejabat ke pejabat
atau pejabat dibawahnya.
h. Mandat adalah pelimpahan wewenang yang diberikan oleh atasan kepada bawahan
untuk melakukan suatu tugas tertentu atas nama yang memberi mandat.
i. Penandatanganan naskah UPTD adalah hak, kewajiban dan tanggung jawab yang ada
pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah UPTD sesuai dengan tugas dan
kewenangan pada jabatannya.
2. Asas Naskah UPTD, terdiri atas :
c. Asas akuntabilitas,
d. Asas keterkaitan,
f. Asas keamanan.
a. Ketelitian,
b. Kejelasan,
b. Tingkat keamanan,
c. Kecepatan proses,
6. Format Pengetikan
Ukuran Kertas Untuk Surat Menyurat dan SOP, Laporan dan Paper. Untuk
keseragaman tata naskah UPTD, ukuran kertas yang digunakan untuk keperluan surat
menyurat dan SOP adalah Folio (A4) (21cm x 29,7 cm)
b. Jenis Kertas
Kertas yang digunakan untuk naskah UPTD, digunakan jenis kertas HVS putih (70-
80 gram).
c. Bentuk Huruf (fonts)
Demi keserasian dan kerapian (estetika) dalam penyusunan naskah UPTD, diatur
supaya tidak seluruh permukaan kertas digunakan secara penuh. Oleh karena itu,
perlu ditetapkan batas antara tepi kertas dan naskah, baik pada tepi atas, kanan,
bawah, maupun pada tepi kiri sehingga terdapat ruang yang dibiarkan kosong.
Penentuan ruang tepi dilakukan berdasarkan ukuran yang terdapat pada peralatan
yang digunakan untuk membuat naskah UPTD,yaitu:
1) Ruang tepi atas : apabila menggunakan kop naskah UPTD, 1 spasi di bawah kop,
dan apabila tanpa kop naskah UPTD 2 cm dari tepi atas kertas;
2) Ruang tepi bawah : sekurang-kurangnya 1,5 cm dari tepi bawah kertas;
7. Warna Tinta
Tinta yang digunakan untuk naskah UPTD berwarna hitam, sedangkan tinta yang
digunakan untuk penandatanganan dan paraf naskah UPTD berwarna biru tua.
8. Stempel
a. Ukuran garis tengah lingkaran luar stempel perangkat daerah adalah 4 cm;
b. Ukuran garis tengah lingkaran tengah stempel perangkat daerah adalah 3,8 cm;
c. Ukuran garis tengah lingkaran dalam stempel perangkat daerah adalah 2,7 cm;
d. Jarak antara 2 garis yang terdapat dalam lingkaran dalam maksimal 1 cm.
9. Penggunaan Logo
Logo digunakan dalam tata naskah UPTD sebagai tanda pengenal atau indentifikasi
yang bersifat tetap dan resmi. Untuk memperoleh keseragaman dalam penyelenggaraan
Tata Naskah UPTD di lingkungan UPTD Puskesmas Bumiwonorejo, perlu ditentukan
penggunaan logo pada kertas surat dan sampul sebagai berikut:
a. Logo adalah tanda pengenal atau identitas berupa simbol atau huruf yang digunakan
dalam tata naskah UPTD instansi pemerintah sebagai identitas agar publik lebih
mudah mengenalnya.
b. Logo yang digunakan di UPTD Puskesmas Bumiwonorejo adalah lambang
Kabupaten Nabire dan logo Puskesmas sesuai PMK No. 75 tahun 2014.
c. Penggunaan logo diletakkan di sebelah kiri kepala surat untuk logo Kabupaten, dan
di sebelah kanan kepala surat untuk logo Puskesmas.
10. Format Kop Naskah UPTD
Pada Kop Naskah UPTD, logo Puskesmas, nama Puskesmas, alamat lengkap
disertai kode pos, surat elektronik (e-mail), serta garis penutup tebal dan tipis sebagai
berikut :
Kop Naskah UPTD terdiri dari tulisan : PEMERINTAH KABUPATEN NABIRE
dengan huruf Times New Roman 16 Bold, dibawahnya bertuliskan OPD Induk DINAS
KESEHATAN dengan huruf Times New Roman 16 Bold, dibawahnya bertuliskan
UPTD PUSKESMAS BUMIWONOREJO dengan huruf Times New Roman 16 Bold,
bawahnya bertulisan NABIRE_PAPUA dengan huruf Times New Roman 16 Bold dan
dibawahnya lagi bertuliskan Jalan Perintis,Bumiwonorejo,HP:082124745936,Kode Pos
98813,Email : Puskesmasbumiwonorejo1@gmail.com dengan huruf Times New Roman
9 , dan ditutup dengan satu garis mendatar tebal.
11. Nomor Halaman
Nomor halaman ditulis dengan menggunakan nomor urut angka latin secara simetris
di tengah bawah, kecuali halaman pertama naskah UPTD yang menggunakan kop
naskah UPTD tidak perlu memberi nomor halaman.
Ukuran sampul naskah UPTD adalah Sampul folio/map berwarna coklat ukuran
panang 25,8 cm dan lebar 13,8 cm.
13. Nomor Surat
Nomor halaman ditulis dengan menggunakan nomor urut angka latin secara simetris
di tengah bawah, kecuali halaman pertama naskah UPTD yang menggunakan kop naskah
UPTD tidak perlu memberi nomor halaman.
a. Metode penomoran dokumen akreditasi Puskesmas dibuat terpisah dari surat menyurat
umum dengan tata aturan
b. ditetapkan sebagai berikut :
Penomoran Surat dilakukan secara terpusat di Bagian Tata Usaha dengan urutan : kode
Puskesmas / nomor urut dokumen atau surat /Kode Surat Tertentu/ PKM_BMW
(singkatan untuk Pusat Kesehatan Masyarakat Bumiwonorejo yang menetapkan
dokumen / bulan ditetapkannya dokumen dengan angka romawi kapital / tahun
ditetapkannya dokumen.
Kode dokumen yang berlaku di UPTD Puskesmas Bumiwonorejo :
Contoh :
445/000/SPT/PKM_BMW/VIII/2023,
445/000/SPPD/PKM_BMW/VIII/2023,
445/000/SURKES/PKM_BMW/VIII/2023,
445/000/PKM_BMW/VIII/2023,
A. KEBIJAKAN
b. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran di Puskesmas, terdiri dari : Nomor kode
Puskesmas/Nomor urut dalam satu tahun berjalan/nama instansi/Bulan terbitnya
surat dengan angka Romawi/Tahun terbitnya surat. Contoh : No. 445/090/PKM-
BMW/II/2022
Judul : ditulis judul Peraturan/Keputusan tentang
a. Menimbang:
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang
dan alasan pembuatan keputusan,
2) Huruf awal kata “Menimbang” ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda
baca titik dua( : ), dan diletakkan di bagian kiri,
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf kecil dan
dimulai dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda
baca titik koma (;).
b. Mengingat:
Kedua :
Dst
6. Penandatanganan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Peraturan/ Surat Keputusan yaitu:
1. Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian Kepala Puskesmas hingga adanya kebutuhan revisi atau pembatalan.
2. Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh tidak ditulis sebagai
diktum tetapi dalam bentuk Bab-bab dan Pasal-pasal.
B. Pedoman (Manual) Mutu
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
A. Persyaratan umum
B. Pengendalian dokumen
C. Pengendalian rekaman
A. Komitmen manajemen
C. Kebijakan mutu
A. Umum
C. Luaran Tinjauan
C. Infrastruktur
D. Lingkungan kerja
4. Penyelenggaraan UKM:
a) Umum
b) Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
d) Analisis data
e) Peningkatan berkelanjutan
f) Tindakan korektif
g) Tindakan preventif
a) Proses pembelian
a) Umum
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
1) Analisis data
2) Peningkatan berkelanjutan
3) Tindakan korektif
kinerja, sehingga dapat menyusun program kerjalima tahunan yang dijabarkan dalam
kegiatan dan rencana anggaran.
1. Sistematika Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas
BAB I. PENDAHULUAN
1) Data umum
2) Data wilayah
4) Data cakupan
B. Penyusunan rencana
2. Penyusunan rencana
b. Penetapan kegiatan
c. Pengorganisasian
1. Penjadwalan
3. Pelaksanaan kegiatan
4. Penggerak pelaksanaan
B. Rencana anggaran: yang merupakan rencana biaya untuk tiap-tiap program kerja
dan kegiatan-kegiatanyang direncanakan secara garis besar.
BAB VI. PEMANTAUAN DAN PENILAIAN
BAB VII. PENUTUP
Lampiran: matriks rencana kinerja lima tahunan Puskesmas
2. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Kinerja LimaTahunan Puskesmas:
Adapun tahapan penyusunan rencana lima tahunan Puskesmas adalah sebagai berikut:
a. Membentuk tim penyusunan rencana kinerja lima tahun yang terdiri dari Kepala
Puskesmas bersama dengan penanggung jawab upaya Puskesmas dan Pelayanan
Klinis.
b. Tim mempelajari RPJMN, rencana strategis Kementerian Kesehatan, UPTD
Kesehatan Provinsi/Kabupaten, target kinerja lima tahunan yang harus dicapai oleh
Puskesmas.
c. Tim mengumpulkan data pencapaian kinerja.
3. Matriks Rencana Kinerja Lima Tahunan (lihat form excel). Panduan dalam mengisi matriks
rencana kinerja limatahunan:
a. Nomor: diisi dengan nomor urut.
f. Target pencapaian: diisi dengan target-target yang akan dicapai pada tiap tahap
tahunan.
g. Program Kerja: diisi dengan Program Kerja yang akan dilakukan untuk mencapai
target pada tiap tahun berdasarkan hasil analisis kinerja, misalnya program kerja
pengembangan SDM, program kerja peningkatan mutu, program kerja
pengembangan SDM, programkerja pengembangan sarana, dsb.
h. Kegiatan: merupakan rincian kegiatan untuk tiap program yang direncanakan,
misalnya untuk program pengembangan SDM, kegiatan Pelatihan Perawat,
Pelatihan Tenaga PKM, dan sebagainya.
i. Volume: diisi dengan volume kegiatan yangdirencanakan untuk tiap tahapan
tahunan.
j. Harga Satuan: harga satuan untuk tiap kegiatan.
k. Perkiraan Biaya: diisi dengan perkalian antara volume dengan harga satuan.
4. Penutup
Panduan ini disusun dengan harapan akan membantu Kepala Puskesmas dalam
menyusun rencana kinerja lima tahunan, yang kemudian diuraikan dalam rencana
tahunan dalam bentuk Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pencapaian Kegiatan.
Lampiran
Perencanaan adalah: suatu proses kegiatan secara urut yang harus dilakukan untuk
mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna.
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) diartikan sebagai proses penyusunan rencana
kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang, dilakukan secara sistematis untuk
mengatasi masalahatau sebagian masalah kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya.
a. Tahap persiapan.
3) Merumuskan masalah,
Pedoman/panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah- langkah
yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan
melaksanakan kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat
diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu)
kegiatan.
Pedoman/panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui penerapan SOP.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/panduan maka Puskesmas Simpang
Pesak menyusun/membuat sistematika buku pedoman/panduan sesuai kebutuhan.
1. Kata pengantar
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Puskesmas
b) Laporan Bulanan
c) Laporan Tahunan
Kata pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
E. Batasan Operasional
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
c. Format Panduan
Pelayanan
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
Sistematika pedoman/panduan pelayanan Puskesmas dapat dibuat sesuai dengan
materi/isi pedoman/ panduan. Pedoman/ panduan yang harus dibuat adalah pedoman/
panduan minimal yang harus ada di Puskesmas yang dipersyaratkan sebagai
regulasi yang diminta dalam elemen penilaian.
Kerangka acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan dilakukan oleh
Puskesmas. Program/ kegiatan yang dibuat kerangka acuan adalah sesuai dengan Standar
Akreditasi, antara lain:Program Pengembangan SDM, Program Peningkatan Mutu
Puskesmas Dan Keselamatan Pasien, Program Pencegahan Bencana, Program Pencegahan
Kebakaran, kegiatan pelatihan triase gawat darurat dan sebagainya.
Dalam menyusun kerangka acuan harus jelas tujuan dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
dalam mencapai tujuan. Tujuan dibedakan atas tujuan umum yang merupakan tujuan secara garis
besar dari keseluruhan program/ kegiatan, dan tujuan khusus yang merupakan tujuan dari tiap-tiap
kegiatan yang akan dilakukan. Dalam kerangka acuan harus dijelaskan bagaimana cara
melaksanakan kegiatan agar tujuan tercapai,dengan penjadwalan yang jelas, dan evaluasi serta
pelaporan.
Kerangka acuan dapat menggunakan format yang diterapkan di UPTD atau contoh
Sistematika Kerangka Acuan sebagai berikut:
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih terkait
dengan upaya/ kegiatan.
b. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program tersebut
disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan diperlukan program
tersebut dapat lebih kuat.
c. Tujuan Kegiatan
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum adalah tujuan
secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara rinci.
d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang harus
dilakukan sehingga tercapainya tujuan Program/ kegiatan. Oleh karena itu antara tujuan
dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
e. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan
rincian kegiatan.Metode tersebut bisa antara lain dengan membentuk tim, melakukan
rapat, melakukan audit, dan lain-lain.
f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai
tujuan-tujuan upaya/kegiatan. Sasaran Program/ kegiatan menunjukkan hasil antara
yang diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu:
6. Specific: sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan, bukan cara
pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolok ukur yang jelas sehingga
dapat dijadikan landasan untuk penyusunan strategi dan kegiatan yang spesifik.
7. Measurable: sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk memastikan apa
dan kapan pencapaiannya. Akuntabilitas harus ditanamkan kedalam proses
perencanaan. Oleh karenanya metodologi untuk mengukur pencapaian sasaran
(keberhasilan upaya/kegiatan) harus ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait
dengan sasaran tersebut dilaksanakan.
8. Agressive but Attainable: apabila sasaran harus dijadikan standar keberhasilan,
maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh mengandung targetyang tidak
layak.
9. Result oriented: sedapat mungkin sasaran harus menspesifikkan hasil yang ingin
dicapai. Misalnya:mengurangi komplain masyarakat terhadap pelayananrawat inap
sebesar 50%.
10.Time bound: sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif pendek,
mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan (sebaiknya kurangdari 1 tahun).
Kalau ada Program/kegiatan 5 (lima)tahun dibuat sasaran antara. Sasaran akan
lebih mudah dikelola dan dapat lebih serasi dengan proses anggaran apabila dibuat
sesuai dengan batas-batas tahun anggaran di Puskesmas.
g.Jadwal pelaksanaan kegiatan
Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian kegiatan yang
akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk bagan.
h.Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka acuan adalah
bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat dokumentasi
kegiatan.Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan laporan
harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut harus diserahkan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan Program/kegiatan secara menyeluruh.
Jadi yang ditulis di dalam kerangka acuan, bagaimana melakukan evaluasi dan kapan
evaluasi harus dilakukan. Jika diperlukan, dapat ditambahkan butir-butir lain sesuai
kebutuhan, tetapi tidak diperbolehkan mengurangi,misalnya rencana pembiayaan dan
anggaran.
• Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan
mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi,
bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan (Permenpan No.
035 tahun 2012).
• Instruksi kerja adalah petunjuk kerja terdokumentasi yang dibuat secara rinci, spesifik dan
bersifat instruktif,yang dipergunakan oleh pekerja sebagai acuan dalam melaksanakan
suatu pekerjaan spesifik agar dapat mencapai hasil kerja sesuai persyaratan yang telah
ditetapkan (Susilo, 2003).
• Langkah di dalam penyusunan instruksi kerja, sama dengan penyusunan prosedur, namun
ada perbedaan, instruksi kerja adalah suatu proses yang melibatkan satu bagian/unit/
profesi, sedangkan prosedur adalah suatu proses yang melibat lebih dari satu bagian/ unit/
profesi. Prinsipdalam penyusunan prosedur dan instruksi kerja adalah kerjakan yang
ditulis, tulis yang dikerjakan, buktikan dan tindak-lanjut, serta dapat ditelusur hasilnya.
• Istilah Standar Prosedur Operasional (SPO) digunakan di UU Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktek Kedokterandan UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan
UUNomor 44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit.
• Beberapa Istilah Prosedur yang sering digunakan yaitu:
• Prosedur penatalaksanaan,
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien,efektif, konsisten/seragam dan
aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yang
berlaku.
• Manfaat SOP
• SOP dibuat mengacu pada PermenpanNo. 35/2012 atau pada contoh format SOP yang
adadalam Pedoman ini.
• Prinsipnya adalah “Format” SOP yang digunakan di UPTD Puskesmas
B u m i w o n o r e j o harus “ SERAGAM”
• Petujuk Pengisian SOP
• Logo:
Bagi UPTD Puskesmas Bumiwonorejo, logo yang dipakai adalah logo Pemerintah
kabupaten Nabire, dan lambang Puskesmas sesuai PMK 75 tahun 2014.
• Kotak Kop/Heading diisi sebagai berikut:
• Kotak Puskesmas diberi Logo pemerintah daerah,dan nama Puskesmas atau logo dan
nama.
• Kotak Judul diberi Judul /nama SOP sesuai proses kerjanya.
• Nomor Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomoran yang berlaku di UPTD
Puskesmas Bumiwonorejo, dibuat sistematis agar ada keseragaman. Cara Penomoran :
tulisan. Kode A,B,C,D,E (A untuk admen, B untuk UKM, C untuk UKP, D untuk PPN, E
untuk Mutu)/ nomor urut / SOP/ tulisan PKM_BMW /tahun di terbitkannya. Contoh :
A/001/SOP/PKM-PR/2018.
• No. Revisi: diisi dengan status revisi, menggunakan angka 0 untuk dokumen baru, angka
1 untuk dokumen revisi pertama, angka 2 untuk dokumen revisi ke 3 dan seterusnya.
• Tanggal terbit: diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tangga di berlakukannya SOP
tersebut.
• Halaman: diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman untukSOP
tersebut (misal 1/5). Namun, di tiap halaman selanjutnya dibuat footer misalnya pada
halaman kedua: 2/5, halaman terakhir:5/5.
• Ditetapkan Kepala Puskesmas: diberi tandatangan Kepala Puskesmas dan nama jelasnya
tanpa gelar.
• Isi SOP
• Pengertian: diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah
yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian/ menimbulkan multi
persepsi.
• Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci: “ Sebagai acuan
penerapan langkah-langkah untuk ……”.
• Kebijakan: berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar dibuatnya SOP
tersebut,misalnya untuk SOP imunisasi pada bayi,pada kebijakan dituliskan: Keputusan Kepala
Puskesmas No 005/2014 tentang Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
• Referensi: berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa berbentuk buku,
peraturan perundang-undangan,ataupun bentuk lain sebagai bahan pustaka.
• Alat dan Bahan: berisi alat dan baha yang diperlukan.
• Langkah-langkah prosedur: bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-
langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
• Diagram Alir: tidak menggunakan diagram alir jadi tidak perli di isi
• Hal-hal yang perlu diperhatikan: diisi hal-hal yang perlu ditinjau ulang atau mendapat
perhatian khusu.
• Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses kerja tersebut.
• Dari ke enam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat ditambahkan antala lain:
• Dokumen Terkait: diisi dokumen darimana saja yang berkaitan dengan SOP tersebut
• Syarat penyusunan SOP:
• Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang melakukan pekerjaan tersebut
atau oleh unit kerja tersebut. Tim atau panitia yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas hanya
untuk menanggapi dan mengkoreksi SOP tersebut. Hal tersebut sangatlah penting, karena
komitmen terhadap pelaksanaan SOP hanya diperoleh dengan adanya keterlibatan personel/unit
kerja dalam penyusunan SOP.
• SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan. Pelaksana atau unit kerja agar
mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya kemudianTim Mutu diminta memberikan
tanggapan.
• Di dalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa, dimana, kapan, dan
mengapa.
• SOP jangan menggunakan kalimat majemuk.Subjek, predikat dan objek SOP harus jelas.
• SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi bagi pelaksana dengan bahasa yang dikenal
pemakai.
• SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan.Untuk SOP pelayanan pasien maka harus
memperhatikan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan pasien. Untuk SOP profesi
harus mengacu kepada standar profesi, standar pelayanan, mengikuti perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) kesehatan,dan memperhatikan aspek keselamatan pasien.
h. Evaluasi SOP
1) Evaluasi penerapan/ kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan menilai tingkat
kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP. Untuk evaluasi ini dapat dilakukan
dengan menggunakan daftar tilik/check list:
a) Datar tilik adalah daftar urutan kerja(actions) yang dikerjakan secara konsisten, diikuti
dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk diingat,dikerjakan, dan diberi tanda
(checkmark).
b) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk mendukung
standarisasi suatu proses pelayanan.
c) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi prosedur yang
membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah pelaksanaan dan monitoringnya.
(1) Gambarkan fl ow-chart dari prosedur tersebut,
f) Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam langkah-langkah kegiatan,
dengan rumus sebagai berikut.
Compliance rate (CR) = Σ Ya x 100 %Σ Ya+Tidak
2) Evaluasi isi SOP
a) Evaluasi SOP dilaksanakan sesuai kebutuhan dan minimal dua tahun sekali
b) Hasil evaluasi: SOP masih tetap bisa dipergunakan, atau SOP tersebut perlu di
perbaiki/ direvisi. Perbaikan/revisiisi SOP bisa dilakukan sebagian atau
seluruhnya.
c) Perbaikan/ revisi perlu dilakukan bila:
(1) Alur SOP sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada,
Kepala Subag Tata Usaha Puskesmas, dan Penanggung jawab UKM dan UKP
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan identifikasi/ perubahan serta penyusunan
dokumen.Penyusunan dokumen secara keseluruhan dikoordinir oleh tim mutu dengan
mekanisme sebagai berikut:
a) SOP yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerjadi sampaikan ke tim mutu.
• Melakukan cek ulang terhadap dokumen yang akan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas
• Pengesahan Dokumen
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu dilakukan
sosialisasi dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila rumit maka untuk
melaksanakan SOP tersebut perlu dilakukan pelatihan.
• Pencatatan Dokumen, Distribusi dan Penarikan Dokumen
Keterangan :
A : Menyatakan Bab Berapa SK Tersebut (A:Bab I, B:Bab II,
C:Bab III, D:Bab IV, E:Bab V)
SK : Surat Keputusan
Keterangan :
C : Menyatakan Bab Berapa SOP Tersebut (A:Bab I, B:Bab II,
C:Bab III, D:Bab IV, E:Bab V)
• Dokumen asli (master dokumen yang sudah dinomori dan sudah ditanda
tangani) disimpan di Bagian Tata Usaha Puskesmas. Disimpan dengan rapi,
sesuai metode pengarsipan sehingga mudah dicari kembali bila diperlukan.
• Dokumen fotocopy disimpan di masing-masing unit upaya Puskesmas
dimana dokumen tersebut dipergunakan. Bila tidak berlaku lagi atau tidak
dipergunakan maka unit kerja wajib mengembalikan dokumen yang sudah
tidak berlaku tersebut ke Bagian Tata Usaha sehingga di unit kerja hanya ada
dokumen yang masih berlaku saja. Bagian Tata Usaha dapat memusnahkan
foto copy dokumen yang tidak berlaku tersebut, namun untuk dokumen yang
asli agar tetap disimpan, dengan lama penyimpanan sesuai ketentuan dalam
ketentuan retensi dokumen yang berlaku di Puskesmas.
• Dokumen di unit upaya Puskesmas harus diletakkan di tempat yang mudah
dilihat, mudah diambil, dan mudah dibaca oleh pelaksana.
• Penataan Dokumen, Untuk memudahkan di dalam pencarian, dokumen Puskesmas
dikelompokkan berdasarkan jenis dokumen terdiri dari dokumen kebijakan, renstra,
PTP, Pedoman, KAK, dan SOP.
• Revisi atau perubahan dokumen
• Isi revisi atau perubahan harus tercatat pada Riwayat Perubahan Dokumen
I.REKAM IMPLEMENTASI
• Rekam implementasi adalah: dokumen yang menjadi bukti obyektif dari kegiatan yang
dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam kegiatan Puskesmas dalam melaksanakan
regulasi internal atau kegiatan yang direncanakan.
BAB IV
PENUTUP
Pedoman Tata Naskah UPTD ini agar dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan
administrasi perkantoran pada setiap unit di lingkungan UPTD Puskesmas Bumiwonorejo.
Pingki Pancawardani
Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
BUMIWONOREJO
Nomor :
Tentang :
JUDUL LAMPIRAN
PEMERINTAH KABUPATEN NABIRE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BUMIWONOREJO
NABIRE – PAPUA
Jalan Perintis, Bumiwonorejo, Kode Pos 98813,Email : Puskesmasbumiwonorejo1@gmail.com
A. PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN
F. SASARAN
Dibuat di :
Pada Tanggal :
Mengetahui,
NAMA Kepala UPTD Puskesmas Bumiwonorejo
PROGRAM
46
JUDUL
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS Ttd Kepala Puskesmas dr. Pingki Pancawardani
BUMIWONOREJO NIP:196906011998032005
1 Pengertian
2 Tujuan
3 Kebijakan
4 Referensi
5 Prosedur
6 Langkah-langkah
7 Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8 Unit Terkait
9 Dokumen Terkait
47
PEMERINTAH KABUPATEN NABIRE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BUMIWONOREJO
NABIRE – PAPUA
Jalan Perintis,
Bumiwonorejo,HP:082124745974,Kode Pos 98813,Email : Puskesmasbumiwonorejo1@gmail.com
NOTULEN
Rapat :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Pimpinan rapat :
Pencatat :
Peserta rapat :
Kegiatan Sidang/Rapat :
PIMPINAN RAPAT
Kepala UPTD Puskesmas Bumiwonorejo
48
PEMERINTAH KABUPATEN NABIRE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BUMIWONOREJO
NABIRE – PAPUA
Jalan Perintis, Bumiwonorejo, Kode Pos 98813,Email : Puskesmasbumiwonorejo1@gmail.com
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Acara :
NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN KET
49
50
PEMERINTAH KABUPATEN NABIRE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BUMIWONOREJO
NABIRE – PAPUA
Jalan Perintis, Bumiwonorejo, Kode Pos 98813,Email : Puskesmasbumiwonorejo1@gmail.com
Bumiwonorejo, 2023
Kepada
Nomor : 445/000/PKM_BMW/00 /2023 Yth.
Sifat : Biasa
Lampiran : -
Perihal : Undangan
TEMPAT
...............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Dibuat di : Bumiwonorejo
Pada Tanggal :
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Bumiwonorejo
51
PEMERINTAH KABUPATEN NABIRE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BUMIWONOREJO
NABIRE – PAPUA
Jalan Perintis, Bumiwonorejo, Kode Pos 98813,Email : Puskesmasbumiwonorejo1@gmail.com
Bumiwonorejo, , 2023
Kepada,
Yth
di –
SURAT PENGANTAR
NOMOR :........................
No Uraian Banyaknya Keterangan
Bumiwonorejo,
52
PEMERINTAH KABUPATEN NABIRE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BUMIWONOREJO
NABIRE – PAPUA
Jalan Perintis, Bumiwonorejo, Kode Pos 98813,Email : Puskesmasbumiwonorejo1@gmail.com
SURAT PERJANJIAN
Nomor: 445/000/PKM-BMW/00/2023
TENTANG
…………………………………………
…………..
…………………………………………
…………..
2. PIHAK KE II
3. PIHAK KE III
……………………………………………………………
………………………………………(isi perjanjian)
Penutup
Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah bihak, pada hari dan tanggal tersebut diatas.
PIHAK KE II PIHAK KE I
Kepala UPTD Puskesmas Bumiwonorejo,
NAMA JELAS dr. Pingki Pancawardani
MATERAI
2. (tandatangan)
3. dst…………..
53
PEMERINTAH KABUPATEN NABIRE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BUMIWONOREJO
NABIRE – PAPUA
Jalan Perintis, Bumiwonorejo, Kode Pos 98813,Email : Puskesmasbumiwonorejo1@gmail.com
4. Dasar
7. a. Tempat berangkat
b. Tempat tujuan
8. a. Lamanya perjalanan Dinas
b. Tanggal berangkat
c. Tanggal harus kembali
9. Pengikut 1.
BumiwonorejoBumiwonorejo.......
2.
BumiwonorejoBumiwonorejo.......
10. Pembebanan anggaran
a. Instansi
b. Mata anggaran
Keterangan Lain
11.
Dibuat di : Bumiwonorejo
Pada Tanggal : Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Bumiwonorejo
i Berangkat dari :
(Tempat Kedudukan)
I
Pada Tanggal :
Ke :
Kepala UPTD Puskesmas Bumiuwonorejo
dr.Pingki Pancawardani
NIP: '196906011998032005
II Tiba Di : Berangkat Dari :
Ke :
Pada Tanggal : Pada Tanggal :
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Nabire Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Nabire
NIP: NIP:
IV Tiba Di : Telah diperiksa dengan keterangan bahwa
(Tempat Kedudukan) perjalanan tersebut diatas benar diaksanakan atas
Pada Tanggal : perintahnya semata-mata untuk kepentingan
jabatan dalam waktu sesingkat-singkatnya
Kepala UPTD Puskesmas Bumiuwonorejo Pengguna Anggaran
55
PEMERINTAH KABUPATEN NABIRE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BUMIWONOREJO
NABIRE-PAPUA
Jln. Perintis Bumiwonorejo Hp.082124745936. Email puskesmasbumiwonorejo1@gmail.com
Bumiwonorejo, 00,……,0000
Kepala UPTD Puskesmas Bumiwonorejo
Kepala UPTD
NIP: -
PEMERINTAH KABUPATEN NABIRE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BUMIWONOREJO
NABIRE-PAPUA
Jln. Perintis Bumiwonorejo Hp.082124745936. Email puskesmasbumiwonorejo1@gmail.com
Demikian surat pernyataan aktif kerja ini dibuat, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bumiwonorejo, 2023
Dengan Hormat,
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat khususnya di wilayah kerja
puskesmas bumiwonorejo di bidang kesehatan lingkungan,maka petugas kami akan melakukan inspeksi
kesling di sarana tempat fasilitas umum ( sekolah, tapat ibdah,hotel,pagkas rambut,/salon,pasar
Demikian surat pemberitahan ini,untuk waktu pelaksanaan akan kami sesuaikan atas kerja
samanya kami ucapkn terima kasih.
Dibuat di : Bumiwonorejo
Pada Tanggal :
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Bumiwonorejo
58
PEMERINTAH KABUPATEN NABIRE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BUMIWONOREJO
NABIRE – PAPUA
Jalan Perintis, Bumiwonorejo, Kode Pos 98813,Email : Puskesmasbumiwonorejo1@gmail.com
Bumiwonorejo, 2023
Dengan Hormat,
Bersama ini kami sampaikan kepada ketua RT baha petugas kesehata lingkungan ( KESLING )
Puskesmas bumi wonorejo akan melakukan pemeriksaan air minum di rumah warga, dan mengambil
sampel di rumah tangga yang di pilih.
Demikian surat pemberitahan ini,untuk waktu pelaksanaan akan kami sesuaikan atas kerja
samanya kami ucapkn terima kasih.
Dibuat di : Bumiwonorejo
Pada Tanggal :
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Bumiwonorejo
59
60
61
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
• .
23
24