Anda di halaman 1dari 4

GL5027 Geologi Teknik Batuan Kelompok 4

RESUME DAN ULASAN KRITIS


“Sifat Linier Elastis vs Sifat Non-Elastis”

Kelompok 4:
Wira Cakrabuana (22022012)
Nurbaeti (22022305)
Indira Wido P. (22022306)

• CHILE: Continuous, Homogeneous, Isotropic, and Linearly Elastic → sifat ideal material yang
dijadikan asumsi dalam pemodelan.
• DIANE: Discontinuous, Inhomogeneous, Anisotropic, and Non-Elastic → sifat nyata material yang
ada di alam (Gambar 1).

Gambar 1. Ilustrasi penggunaan dukungan beton pada massa batuan diskontinu di sebuah tempat parkir mobil
bertingkat di Inggris (Hudson dan Harrison, 1997).

• Mekanika batuan diawali dengan pendekatan CHILE dan sekarang telah mengembangkan teknik
yang dapat menggunakan pendekatan DIANE dalam pemodelannya.
• Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan, insinyur batuan akan
menggunakan kelebihan untuk mencapai manfaat yang optimal.
• Karakteristik sifat linier elastis:
o Kurva tegangan-regangan memiliki kemiringan yang konstan, semua regangan bersifat
sesaat, dan semua energi bisa dikembalikan.
o Material selalu bersifat elastis sehingga memiliki kekuatan tak hingga.
GL5027 Geologi Teknik Batuan Kelompok 4

o Berlaku teori elastisitas (Hukum Hooke) pada materinya. Semua energi regangan dapat
dikembalikan sehingga setelah beban dihilangkan material selalu kembali ke bentuk semula.
• Karakteristik sifat non-elastis:
o Material tidak bersifat elastis karena terdapat histerisis dan bergantung pada waktu, diduga
hal tersebut terkait dengan keberadaan bidang perlapisan.
o Pada pelepasan beban, tidak semua energi dapat dikembalikan dan regangan bergantung
pada waktu.
• Kurva tegangan-regangan dan Hukum Hooke (dirangkum dalam Gambar 2).

Gambar 2. Rangkuman formula dan kurva terkait Hukum Hooke (https://material-properties.org/what-is-hookes-law-


definition/).

• Ketika teori elastisitas digunakan dalam mekanika batuan, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
o Teori elastisitas telah dikembangkan dengan asumsi bahwa regangan bersifat tak hingga.
Terdapat teori bahwa asumsi regangan hingga dapat digunakan ketika regangan yang ada
sangat besar. Teori ini banyak digunakan dalam analisis struktur geologi.
o Sebagian besar penghitungan didasarkan pada asumsi bahwa batuan bersifat isotropis elastis.
Perlu diperhatikan bahwa asumsi ini dapat menyebabkan galat yang signifikan dan galat
tersebut sangat penting dalam investigasi teknik tertentu.
o Perlu diingat bahwa energi yang diberikan pada material elastis dapat dikembalikan. Jadi, jika
massa batuan memperlihatkan histerisis, maka teori elastisitas sudah tidak berlaku.
o Tidak ada komponen waktu dalam teori elastisitas. Jika perpindahan in situ bergantung pada
waktu, teori elastisitas secara teori tidak berlaku.
GL5027 Geologi Teknik Batuan Kelompok 4

o Terdapat faktor-faktor lain yang memengaruhi hubungan tegangan-regangan seperti


temperatur dan fluida.
• Terdapat tiga fitur geologi yang dapat diamati pada kurva tegangan-regangan (Gambar 3):
o Kekakuan (dilihat dari Modulus Young/E) → batuan kaku E besar (kemiringan curam), batuan
lunak E kecil (kemiringan landai).
o Kuat tekan (dilihat dari tegangan maksimum yang dialami batuan sebelum mengalami
keruntuhan).
o Keretasan (dilihat dari posisi kurva setelah mencapai tegangan maksimum) → kurva batuan
retas akan turun, kurva batuan elastis akan menerus).

Gambar 3. Fitur kekakuan, kuat tekan, dan keretasan dari kurva tegangan-regangan (Hudson dan Harrison, 1997).

• Reaksi yang diberikan batuan terhadap uji kuat tekan akan berbeda-beda sesuai dengan
kekakuan, kuat tekan, dan keretasan masing-masing (Gambar 4).

Gambar 4. Variasi kurva tegangan-regangan pada berbagai jenis batuan (Hudson dan Harrison, 1997).
GL5027 Geologi Teknik Batuan Kelompok 4

• Salah satu aplikasi kurva tegangan-regangan dalam pekerjaan teknik → kurva respons permukaan
(Gambar 5). Gambar a menunjukkan kurva tegangan-regangan pada beberapa jenis batuan
dengan suatu metode ekskavasi yang sama. Gambar b menunjukkan kurva tegangan-regangan
pada suatu jenis batuan yang sama dengan beberapa metode ekskavasi.

Gambar 5. Kurva respons permukaan (Hudson dan Harrison, 1997).

• Terdapat percobaan yang memperlihatkan hubungan tegangan-regangan secara konseptual pada


material elastis dan non-elastis menggunakan matriks interaksi 2x2 (Gambar 6).
o Pada Gambar 6a tampak bahwa kurva akan tetap linier saat tegangan dan regangan
divariasikan.
o Pada Gambar 6b tampak bahwa kurva akan saling berbeda satu sama lain ketika tegangan
dan regangan divariasikan.

Gambar 6. Ilustrasi hubungan tegangan-regangan pada matriks interaksi 2x2 (Hudson dan Harrison, 1997).

• Penggunaan teori elastisitas dalam mekanika batuan memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah
satu kekurangannya adalah terabaikannya pengaruh struktur dalam pemodelan geologi. Batuan
di alam akan selalu bersifat non-elastis. Seberapa jauh model elastis dapat mewakili massa batuan
yang non-elastis merupakan pertanyaan saintifik yang menarik.

Anda mungkin juga menyukai