Anda di halaman 1dari 4

KOMPLIKASI

a. Megakolon toksik
b. Perforasi
c. Hemoragi
ETIOLOGI d. Neoplasma malignan
e. Pielonefritis
Etiologi kolitis ulserativa tidak f. Nefrolitiasis
diketahui. Faktor genetik tampaknya g. Kalanglokarsinoma Faktor pencetus
h. Artritis
berperan dalam etiologi, karena i. Retinitis, iritis 1. Faktor-faktor genetik
terdapat hubungan familial. j. Eritema nodusum (Brunner
& Suddarth, 2002)
2. Faktor-faktor lingkungan

Kolitis ulseratif adalah


penyakit yang
menyebabkan peradangan
dan luka, yang disebut
MANIFESTASI KLINIS
borok, di lapisan rektum
dan usus besar. 1. Anemia
2. Fatigue/ Kelelahan
3. Berat badan menurun
4. Hilangnya nafsu makan
COLITIS 5. Hilangnya cairan tubuh dan
PEMERIKSAAN nutrisi
ULCEROTIS 6. Lesi kulit (eritoma nodosum)
PENUNJANG DAN 7. Lesi mata (uveitis)
8. Nyeri sendi
DIAGNOSTIK 9. Kegagalan pertumbuhan
(khususnya pada anak-anak)
a. Gambaran Radiologi 10. Buang air besar beberapa kali
b. Pemeriksaan Endoskopi dalam sehari (10-20 kali
sehari)
c. Contoh feses 11. Terdapat darah dan nanah
d. Protosigmoi doskopi dalam kotoran.
12. Perdarahan rektum (anus).
13. Rasa tidak enak di bagian
e. Sitologi dan biopsy rectal perut.
14. Mendadak perut terasa mulas.
f. Enema barium 15. Kram perut.
16. Sakit pada persendian.
g. Kolonoskopi 17. Rasa sakit yang hilang timbul
pada rectum
18. Anoreksia
19. Dorongan untuk defekasi
20. Hipokalsemia

PATOFISIOLOGI
ANATOMI FISIOLOGI
Suatu serangan bisa mendadak dan berat,
menyebabkan diare hebat, demam tinggi, sakit perut
dan peritonitis (radang selaput perut). Selama
serangan, penderita tampak sangat sakit.Yang lebih
sering terjadi adalah serangannya dimulai bertahap, Usus besar merupakan tabung
dimana penderita memiliki keinginan untuk buang muskular berongga dengan panjang sekitar 5
air besar yang sangat, kram ringan pada perut bawah kaki yang terbentang dari sekum sampai
dan tinja yang berdarah dan berlendir. canalis ani. Usus besar dibagi menjadi sekum,
colon (ascenden, tranversum, descenden,
sigmoid) dan rektum. Pada sekum terdapat
katup illeosekal dan appendik yang melekat
pada ujung sekum. Sekum menempati 2/3
atau 3 inchi pertama dari usus besar.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis. Domain 12. kurang pengetahuan mengenai prosedur dan tes diagnostik Ansietas berhubungan dengan perubahan potensial
Kelas 2. kode (00132) fungsi renal

Tanda dan gejala :


Tanda dan Gejala : Tanda dan gejala :
- Kurang pemahaman
- Tidak bisa tidur
 Nyeri kolik.
- anoreksia
 Merintih, gelisah, nyeri wajah, tegangan otot
 Respons otonomik Intervensi Keperawatan :
Intervensi Keperawatan :
 kaji tingkat pemahaman pasien
 berikan penjelasan yang faktual tentang tes diagnostik
Intervensi Keperawatan : dengan bahasa dan istilah yang dipahami pasien. - kaji tingkat rasa takut dan kekhawatiran pasien.
 kaji pemahaman pasien terhadap hasil-hasil tes seletah tes - jelaskan semua prosedur dan tes diagnostik kepada
-Kaji tingkat nyeri dan gangguan rasa nyaman. diagnostik dilakukan. pasien.
 Kuatkan kembali informasi kepada pasien mengenai hasil- - intruksikan kepada pasien untuk melakukan latihan
-Anjurkan asupan cairan.
hasil tes. rileksasi
-Anjurkan rendam duduk dalam air hangat.
-Laporkan peningkatan rasa nyeri kepada dokter.
Hasil : Hasil :
-Berikan analgesik dan antispasmodik seperti yang diresepkan untuk
mengurangi nyeri dan spasme. - Menyatakan rasional prosedur diagnostik serta tugas- - tampak rileks dengan tingkat rasa takut dan
tugas yang direncanakan dan perilaku yang diharapkan kekhawatiran yang rendah.
- Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat. selama pelaksanaan prosedur diagnostik. - mampu mengurangi rasa takut dan kekhawatiran.
- Turut serta dalam perawatan tindak lanjut.
Hasil :
SOAP :
- melaporkan penurunan tingkat rasa nyeri dan gangguan rasa nyaman. SOAP :
S : klien mengatakan takut
- meningkatan asupan cairan jika diperlukan. S : klien mengatakan kurang paham
O : klien terlihat cemas
O : klien tampak kebingungan
SOAP : A : masalah teratasi sebagian
A : masalah teratasi sebagian
S : klien mengatakan nyeri di daerah pinggang P : intervensi dilanjutkan
P : intervensi dilanjutkan
O : klien tampak meringis

A : masalah teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan
WOC KOLITIS

Faktor ekstrinsik Faktor intrinsik

Diet, infeksi, Obat-obatan


Gangguan sistem imun (alergi,autoimun) Genetik

Reaksi inflamasi di lapisan dan dinding usus Komplikasi :


Perdarahan, Kolitis toksik,
Kanker Kolon (Usus Besar),
KOLITIS ULSERATIF Komplikasi sistemik

Lesi pada mukosa usus Infeksi kuman

Pembentukan abses
Permeabilitas
Mengeluarkan toksin usus
meningkat
Abses pecah
Adanya gangguan
fungsi mukosa Absorpsi
Iritasi pada mukosa Merangsang reseptor nyeri berkurang
Masuk ke usus
Tukak tersebar Pengeluaran Gangguan
neurotransmitter metabolisme
bradikinin, serotonin Gangguan
keseimbangan cairan dan
Stadium lanjut dan histamin
disampaikan ke SSP floral usus elektrolit di usus

Tahap kronik
Persepsi nyeri Bakteri usus meningkat Diare

↑ asam lambung
cemas, takut, gelisah
nyeri di perut bagian bawah dan terasa
panas, nyeri saat BAB, tampak
meringis, dan tampak memegang bagian
Ansietas perut yang sakit
Kurang informasi mual muntah, penurunan berat badan,
Nyeri Akut

pasien bertanya-tanya
tentang penyakitnya serta Frekuensi
pasien mengatakan kurang BAB
mengerti tentang proses Perubahan nutrisi
kurang dari meningkat
dan pengobatan
penyakitnya kebutuhan
Rasa perih di
daerah anus saat
dan sesudah BAB,
Kurang anus kemerahan
pengetahuan Pasien mengeluh
tidurnya terganggu, ada
lingkar hitam di bawah
mata Kerusakan
integritas kulit

Gangguan pola tidur


hematesis, melena, BAB>
3x / hari

Kekurangan
volume cairan

Lemas, tidak dapat melakukan


Intoleransi aktifitas secara normal,pasien
aktivitas diantar perawat ke kamar mandi,
dan aktifitas pasien dibantu
perawat dan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai