Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah filsafat ilmu
Dosen Pengampu:
Nur Hidayah, M.Pd
Disusun Oleh:
1. Fira Afrian Dani (210103110139)
2. Indriati Alia Permadani (210103110140)
MALANG
2021
1
KATA PENGANTAR
Dalam kesempatan kali ini kami ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya
kepada Ibu Nur Hidayah Hanifah, M.Pd selaku dosen mata kuliah Filsafat Ilmu yang telah
memberikan dukungan moral dan materi dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan kami butuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 4
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 4
BAB II.................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................. 5
2.1 Pengertian Berpikir Reflektif ....................................................................................... 5
2.1 Langkah-Langkah Berpikir Reflektif............................................................................ 6
BAB III ................................................................................................................................ 9
PENUTUP ........................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 9
3.2 Saran ........................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan melalui metode ilmiah. Metode adalah
suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu dengan langkah-langkah yang sistematis.
Garis besar langkah-langkah sistematis keilmuan menurut John Dewey adalah metode berpikir
reflektif (reflective thinking) yang terdiri dari mencari, merumuskan, dan mengidentifikasi
masalah hingga menarik kesimpulan.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari berpikir reflektif.
2. Mengetahui langkah-langkah dalam berpikir reflektif.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian berpikir menurut Ross berpikir merupakan suatu hal yang dipandang biasa-
biasa saja yang diberikan Tuhan kepada manusia, sehingga manusia menjadi makhluk yang
dimuliakan.1
John Dewey mengemukakan suatu bagian dari metode penelitiannya yang dikenal
dengan berpikir reflektif (reflective thinking). Dewey berpendapat bahwa pendidikan
merupakan proses sosial dimana anggota masyarakat yang belum matang (terutama anak-anak)
diajak ikut berpartisipasi dalam masyarakat. Sedangkan tujuan dari pendidikan adalah
memberikan kontribusi dalam perkembangan pribadi dan sosial seseorang melalui pengalaman
dan pemecahan masalah yang berlangsung secara reflektif.
Sezer menyatakan bahwa berpikir reflektif merupakan kesadaran tentang apa yang
diketahui dan apa yang dibutuhkan. Dalam hal ini diperlukan untuk menjembatani kesenjangan
situasi belajar. Sedangkan menurut Gurol definisi dari berpikir reflektif adalah proses terarah
dan tepat dimana individu menganalisis, mengevaluasi, memotivasi, mendapatkan makna
mendalam, menggunakan strategi pembelajaran yang tepat.2
Berpikir reflektif sangat mempengaruhi perilaku baik atau buruk, percaya diri atau
tidaknya seseorang. Dengan demikian guru harus mengetahui berpikir reflektif agar
disesuaikan dengan pembelajaran. Hatton dan Smith mengemukakan bahwa berpikir reflektif
merupakan suatu cara dalam mengubah perilaku seseorang, dan ini merupakan cara untuk
mengatasi masalah praktis.3
Pada dasarnya berpikir reflektif merupakan sebuah kemampuan seseorang dalam menyeleksi
pengetahuan yang telah dimiliki dan tersimpan dalam memorinya untuk menyelesaikan setiap
masalah yang dihadapi untuk mencapai tujuan-tujuannya. Berfikir reflektif dapat terjadi ketika
seseorang mengalami kebingungan, hambatan atau keraguan dalam menyelesaikan suatu
masalah yang dihadapinya.
1
Wowo Sunaryo, Taksonomi Berpikir. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011) hal. 1
2
Hery Suharna, dkk.,Berpikir Reflektif Mahasiswa, hal 281
3
Hery Suharna, dkk.,Berpikir Reflektif Mahasiswa, hal 283
5
Proses berpikir merupakan suatu kegiatan mental untuk membangun dan memperoleh
pengetahuan. Dalam suatu proses pembelajaran, kemampuan berpikir seorang peserta didik
dapat dikembangkan dengan memperkaya pengalaman yang bermakna melalui proses
pemecahan masalah. Hal ini sesuai denga napa yang dikemukakan oleh Tyler (Mayadiana,
2005) mengenai pengalaman dan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk memperoleh keterampilan dalam pemecahan masalah yang mereka hadapi,
sehingga kemampuan berpikir yang mereka mmiliki dapat dikembangkan lebih jauh. Dengan
demikian, maka kita mneyadari betapa pentingnya suatu proses berpikir bagi seoran anak didik
agar mempunyai konsep berpikir yang terstruktur agar dapat berguna dalam menganalisis dan
mneilai suatu masalah yang dihadapinya.
6
mengidentifikasi masalah. Pendapat John Dewey mengenai proses berpikir reflektif yang
dilakukan oleh individu akan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.4
atau menolaknya.
e) Individu menerapkan cara pemecahan masalah yang sudah ditentukan dan dipilih, kemudian
hasilnya apakah ia menerima atau menolak hasil kesimpulan.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka penulis membuat indikator-indikator yang
terdapat di dalam kemampuan berfikir reflektif adalah sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi masalah;
pemecahan masalah;
4) Mengembangkan ide untuk memecahkan masalah dengan cara mengumpulkan data yang
dibutuhkan;
4
Muhammad Imam, dkk, Psikologi Pendidikan, hal: 46
5
Maya Kusumaningrum, Abdul Aziz Saefudin, Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir...”, hal: 575
7
siswa mempunyai masalah khusus yang merangsang pikirannya, dalam langkah ini siswa
mencermati permasalahan tersebut dan timbul upaya mempertajam masalah.
1. Curiosity (Keingintahuan)
Hal ini lebih kepada cara-cara siswa merespon masalah.Curiosity merupakan
keingintahuan seseorang akan penjelasan fenomena-fenomena yang memerlukan jawaban
fakta secara jelas serta keinginan untuk mencari jawaban sendiri terhadap soal yang diangkat.
2. Suggestion (Saran)
Suggestion merupakan ide-ide yang dirancang oleh siswa akibat pengalamannya. Saran
haruslah beraneka ragam (agar siswa mempunyai pilihan yang banyak dan luas) serta
mendalam (agar siswa dapat memahami inti masalahnya).
3. Orderliness (Keteraturan)
Dalam hal ini siswa harus mampu merangkum ide-idenya untuk membentuk satu kesatuan.
6
Maya Kusumaningrum, Abdul Aziz Saefudin, Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir...”, hal: 575
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya berpikir reflektif merupakan sebuah kemampuan seseorang dalam
menyeleksi pengetahuan yang telah dimiliki dan tersimpan dalam memorinya untuk
menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi untuk mencapai tujuan-tujuannya. Berfikir
reflektif dapat terjadi ketika seseorang mengalami kebingungan, hambatan atau keraguan
dalam menyelesaikan suatu masalah yang dihadapinya.
Dalam berpikir reflektif terdapat tiga sumber asli yang wajib yakni berupa keingintahuan,
saran, dan keteraturan. Langkah-langkah berpikir reflektif di mulai dari merasakan masalah
hingga menemukan solusi untuk memecahkan masalah.
3.2 Saran
Tentunya penulis menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak
kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera melakukan
perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik
yang bisa membangun dari para pembaca.
9
DAFTAR PUSTAKA
Suriasumantri, Jujun S. 1986. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
Sunaryo, Wowo. 2011. Taksonomi Berpikir. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
10