Anda di halaman 1dari 188

PENGARUH KONTRAK PSIKOLOGIS DAN KOMITMEN ORGANISASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Suatu Studi pada Karyawan Perusahaan Garden Group)

DRAF SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu syarat ujian

guna memperolah Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh,
BOBBY SEPTIANA IRAWAN
NIM.3402170123

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GALUH

2021
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KONTRAK PSIKOLOGIS DAN KOMITMEN ORGANISASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Suatu Studi pada Karyawan Perusahaan Garden Group)

Oleh,

BOBBY SEPTIANA IRAWAN


NIM.3402170123

Disetujui oleh Pembimbing

Tanggal : ________________

Pembimbing I, Pembimbing II,

Elin Herlina, S.Pd.,M.M. Mujaddid Faruk, S.E.,M.M.

NIK/NIP. 3112770081 NIK/NIP. 3112770170

Ketua Program Studi,

Dr. Nana Darna, S.E.,M.M.

NIK/NIP. 3112770228
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat

rahmat dan hidayah-Nya skripsi dengan judul “Pengaruh Kontrak Psikologis

dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan (Suatu Studi Pada

Perusahaan Garden Group)” dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat

menyelesaikan pendidikan Sarjana Manajemen pada Fakultas Ekonomi

Universitas Galuh Ciamis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

jauh dari kata sempurna, dikarenakan pengetahuan dan pengalaman yang penulis

miliki. Keterbatasan tersebut merupakan sebuah dorongan juga motivasi untuk

penulis dalam menggali ilmu pengetahuan lebih lanjut dan harapan penulis skripsi

ini dapat memberikan manfaat khususnya buat penulis, umumnya bagi semua

pihak yang memerlukan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada :

1. Ibu Elin Herlina, S.Pd., M.M. selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Universitas Galuh dan sebagai Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan arahan, meluangkan waktu dan kemudahan kepada penulis

untuk menyelesaikan skripsi.

i
2. Bapak Mujaddid Faruk, S.E., M.M. selaku pembimbing II yang telah

memberikan arahan, meluangkan waktu dan kemudahan kepada penulis

untuk menyelesaikan skripsi.

3. Bapak Dr. H. Yat Rospia Brata, Drs.,M.Si. selaku Rektor Universitas

Galuh.

4. Ibu Dr. Nurdiana Mulyatini, S.E., M.M. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Galuh.

5. Ibu Eva Faridah, S.E., M.Si. selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi

Universitas Galuh.

6. Bapak Mohammad Apip, S.E., M.Si. selaku Wakil Dekan III Fakultas

Ekonomi Universitas Galuh.

7. Dosen dan Staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Galuh.

8. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang selalu memberikan do’a dan

dukungan baik berupa moril dan materil dalam menyelesaikan Pendidikan

Strata-1 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Galuh.

9. Sahabat dan teman-teman penulis, Kawan seperjuangan HIMMAN FE

UNIGAL 2018/2019, HMI Komisariat Galuh, BEM FE UNIGAL

2020/2021 serta semua yang telah membantu sekaligus memberikan

semangat kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian.

10. Rekan Kelas Manajemen C dan D serta kawan seangkatan Fakultas

Ekonomi Universitas Galuh yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

11. Semua pihak yang telah membantu kelancaran skripsi ini.

ii
Semoga amal kebaikan dari semua pihak yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan pendidikan sarjana pada Fakultas Ekonnomi Universitas

Galuh mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Ciamis, Mei 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI

iv

DAFTAR TABEL

ix

DAFTAR GAMBAR

xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian 1

1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah 6

1.2.1 Identifikasi Masalah 6

1.2.2 Rumusan Masalah 6

1.3 Tujuan Penelitian 7

1.4 Manfaat Penelitian 7

1.4.1 Manfaat Teoritis 7

1.4.2 Manfaat Praktis 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

iv
2.1 Kajian Pustaka 9

2.1.1 Ilmu Manajemen 9

2.1.1.1 Pengertian Manajemen 9

2.1.1.2 Fungsi-Fungsi Manajemen

11

2.1.1.3 Unsur-Unsur Manajemen

13

2.1.1.4 Dasar-Dasar Manajemen

15

2.1.2 Manajemen Sumber Daya Manusia

15

2.1.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

15

2.1.2.2 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

18

v
2.1.2.3 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

18

2.1.2.4 Kegiatan-Kegiatan Utama Dalam Sdm

20

2.1.2.5 Komponen Manajemen Sumber Daya Manusia

21

2.1.2.6 Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia

23

2.1.3 Kontrak Psikologis

24

2.1.3.1 Pengertian Kontrak Psikologis

24

2.1.3.2 Aspek-Aspek Kontrak Psikologis

25

vi
2.1.3.3 Indikator Kontrak Psikologis

26

2.1.4 Komitmen Manajemen

29

2.1.4.1 Pengertian Komitmen Manajemen

29

2.1.4.2 Komponen Komitmen Organisasi

31

2.1.4.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi

31

2.1.4.4 Proses Dan Pengembangan Komitmen Organisasi

35

2.1.4.5 Prinsip Komitmen Organisasi

37

vii
2.1.5 Kinerja Karyawan

38

2.1.5.1 Pengertian Kinerja Karyawan

38

2.1.5.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

39

2.1.5.3 Indikator Kinerja Karyawan

41

2.1.5.4 Penilaian Kinerja Karyawan

42

2.1.5.5 Manfaat Kinerja Karyawan

43

2.1.6 Penelitian Terdahulu Yang Relevan

44

viii
2.2 Kerangka Pemikiran

46

1. Pengaruh Kontrak Psikologis Terhadap Kinerja Karyawan

46

2. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan

47

3. Pengaruh Kontrak Psikologis Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja

Karyawan

49

2.3 Hipotesis Penelitian

51

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan

53

3.2 Definisi Dan Operasionalisasi Variabel

54

ix
3.2.1 Definisi Variabel

54

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

56

3.3 Populasi Dan Sampel Penelitian

57

3.3.1 Populasi

57

3.3.2 Sampel

57

3.4 Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data

60

3.4.1 Sumber Data

60

x
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

61

3.5 Teknik Analisis Data

62

3.5.1 Pengaruh Kontrak Psikologis Terhadap Kinerja Karyawan Pada

Perusahaan Garden Group

63

3.5.2 Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada

Perusahaan Garden Group

66

3.5.3 Pengaruh Kontrak Psikologis Dan Komitmen Organisasi Terhadap

Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Garden Group

69

3.6 Tempat Dan Waktu Penelitian

72

xi
3.6.1 Tempat Penelitian

72

3.6.2 Waktu Penelitian

73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

74

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Garden Group

74

4.1.1.1 Profil Perusahaan Garden Group

74

4.1.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan Garden Group

74

4.1.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan Garden Group

75

xii
4.1.1.4 Karakteristik Responden

79

4.1.2 Deskripsi Variabel Yang Diteliti

82

4.1.2.1 Hasil Penelitian Tentang Kontrak Psikologis Pada Perusahaan

Garden Group

82

4.1.2.2 Hasil Penelitian Tentang Komitmen Organisasi Pada

Perusahaan Garden Group

94

4.1.2.3 Hasil Penelitian Tentang Kinerja Karyawan Pada Perusahaan

Garden Group

104

4.1.3 Hasil Pengujian Hipotesis

115

4.1.3.1 Pengaruh Kontrak Psikologis Terhadap Kinerja Karyawan Pada

Perusahaan Garden Group

xiii
115

4.1.3.2 Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan

Pada Perusahaan Garden Group

119

4.1.3.4 Pengaruh Kontrak Psikologis Dan Komitmen Organisasi Pada

Perusahaan Garden Group

124

4.2 Pembahasan

132

4.2.1 Pengaruh Kontrak Psikologis Terhadap Kinerja Karyawan Pada

Perusahaan Garden Group

132

4.2.2 Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada

Perusahaan Garden Group

134

4.2.3 Pengaruh Kontrak Psikologis Dan Komitmen Organisasi Pada

Perusahaan Garden Group

xiv
135

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

138

5.2 Saran

138

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Hasil Pra Survey 4

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Yang Relevan

44

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

56

Tabel 3.2 Daftar Karyawan Perusahaan Garden Group

57

Tabel 3.3 Jumlah Sampel Berdasarkan Golongan/Ruang

59

Tabel 3.4 Pembobotan Nilai Jawaban

62

Tabel 3.5 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

64

Tabel 3.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

67

xvi
Tabel 3.7 Jadwal Penelitian

73

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

79

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

80

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

81

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja

81

Tabel 4.5 Pedoman Interpretasi

82

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Karyawan Hanya Diwajibkan

Melakukan Pekerjaan Sesuai Dengan Perintah Organisasi

83

xvii
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Karyawan Tidak Memiliki

Kewajiban Untuk Tetap Bekerja Hingga Batas Waktu Tertentu

84

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Karyawan Memiliki

Kesempatan Untuk Dipromosikan

84

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Karyawan Mendapatkan

Kesempatan Untuk Bekerja Dalam Jangka Waktu Yang Lama Dengan

Perusahaan

85

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Karyawan Merasa Dihargai

Atas Usaha Ekstra Yang Diberikan Untuk Kemajuan Perusahaan

86

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Perusahaan Memberikan

Kesempatan Mengembangkan Karir Kepada Karyawan

87

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Perusahaan Secara Terus

Menerus Membantu Karyawan Untuk Mengeksekusi Dan

xviii
Meningkatkan Standart Kerja

87

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Sistem Promosi Diperusahaan

Berjalan Dengan Adil

88

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Karyawan Diwajibkan Untuk

Terus Menerus Melakukan Hal-Hal Yang Baru Dan Membantu

Perusahaan Dalam Mencapai Tujuan Perusahaan

89

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Karyawan Masuk Kerja Murni

Bertujuan Untuk Menyelesaikan Pekerjaan

89

Tabel 4.16 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Karyawan Merasa Bangga

Menjadi Bagian Perusahaan Karena Merasa Diakui Dan Dihormati

Dalam Perusahaan

90

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Perusahaan Melibatkan

Karyawan Untuk Terlibat Aktif Dalam Kegiatan Dan Kepentingan

xix
Perusahaan

91

Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden Untuk Variabel Kontrak

Psikologis

92

Tabel 4.19 Pedoman Interpretasi Tentang Kontrak Psikologis

94

Tabel 4.20 Pedoman Interpretasi

95

Tabel 4.21 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Karyawan Ada Rasa Memiliki

Pada Perusahaan

95

Tabel 4.22 Tanggapan Responden Atsa Pernyataan Karyawan Bangga Menjadi

Bagian Dari Perusahaan

96

Tabel 4.23 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Karyawan Bangga Dapat

Bekerja Dalam Perusahaan

xx
96

Tabel 4.24 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Karyawan Bahagia Apabila

Dapat Menghabiskan Karis Dalam Perusahaan

97

Tabel 4.25 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Karyawan Membutuhkan

Pekerjaan Yang Dilakukan Saat Ini

98

Tabel 4.26 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Karyawan Nyaman

Melakukan Pekerjaan Yang Diberikan Perusahaan

98

Tabel 4.27 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Karyawan Termotivasi Untuk

Mendapatkan Kompensasi Atas Pekerjaan Yang Telah Dilakukan

99

Tabel 4.28 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Ada Rasa Puas Atas Pekerjaan

Yang Telah Diberikan Oleh Perusahaan

100

xxi
Tabel 4.29 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Karyawan Dapat Bekerja

Sesuai Harapan Perusahaan

100

Tabel 4.30 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Karyawan Ada Keinginan

Yang Kuat Untuk Tetap Menjadi Bagian Perusahaan

101

Tabel 4.31 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Karyawan Bertanggungjawab

Atas Pekerjaan Yang Diberikan Perusahaan Ini

102

Tabel 4.32 Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden Untuk Variabel Komitmen

Organisasi

102

Tabel 4.33 Pedoman Interpretasi Tentang Komitmen Organisasi

104

Tabel 4.34 Pedoman Interpretasi

105

xxii
Tabel 4.35 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Karyawan Mampu

Menyelesaikan Jumlah Pekerjaan Seperti Yang Ditetapkan Oleh

Perusahaan

105

Tabel 4.36 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Kuantitas Kerja Yang

Diberikan Perusahaan Sudah Sesuai Dengan Kemampuan Karyawan

106

Tabel 4.37 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Karyawan Mampu Memenuhi

Dengan Banyaknya Beban Kerja Yang Ditetapkan

107

Tabel 4.38 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Karyawan Dituntut Untuk

Menyelesaikan Pekerjaan Dengan Tepat

107

Tabel 4.39 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Perusahaan Menekankan

Kepada Karyawan Untuk Lebih Teliti Dalam Menyelesaikan

Pekerjaan

108

xxiii
Tabel 4.40 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Karyawan Selalu Bekerja

Sesuai Dengan Standar Mutu Yang Telah Ditetapkan

109

Tabel 4.41 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Seluruh Pekerjaan Dapat

Dikerjakan Dan Hasilnya Sesuai Dengan Waktu Yang Sudah

Direncanakan

110

Tabel 4.42 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Mampu Menentukan Dan

Mengatur Prioritas Kerja Secara Efektif

110

Tabel 4.43 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Mampu Menggunakan Waktu

Dengan Efisien Dalam Melaksanakan Tugas Pekerjaan Yang

Dibebankan

111

Tabel 4.44 Tanggapan Responden Atas Pernyataan Mampu Mempercepat

Menyelesaikan Pekerjaan Sebelum Batas Waktu Yang Ditentukan

112

xxiv
Tabel 4.45 Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden Untuk Variabel Kinerja

Karyawan

113

Tabel 4.46 Pedoman Interpretasi Tentang Kinerja Karyawan

115

Tabel 4.47 Data Variabel Kontrak Psikologis Dan Kinerja Karyawan

115

Tabel 4.48 Data Variabel Komitmen Organisasi Dan Kinerja Karyawan

120

Tabel 4.49 Data Variabel Kontrak Psikologis, Komitmen Organisasi Dan Kinerja

Karyawan

124

xxv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian

51

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

76

xxvi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam suatu sistem operasi perusahaan, potensi sumber daya manusia

pada hakekatnya merupakan salah satu modal dan memiliki peran penting dalam

tercapainya tujuan organisasi. Organisasi yang berhasil adalah organisasi yang

mampu mencapai tujuan melalui sumber daya manusia yang berkompeten dan

berdedikasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang dilakukan organisasi dapat

mempengaruhi tercapai atau tidaknya tujuan dari organisasi, sehingga sumber

daya manusia merupakan harta paling berharga yang dimiliki perusahaan karena

memiliki peran penting dalam menentukan nasib perusahaan ke depan.

Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian terpenting dalam

setiap organisasi sehingga dapat dikatakan bahwa SDM merupakan salah satu

asset terpenting dari asset lainnya yang dimiliki oleh organisasi. Sejalan dengan

perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi setiap organisasi

(perusahaan) dituntut memiliki SDM yang kompeten. Oleh sebab itu kinerja

mempunyai arti penting bagi karyawan maka dengan adanya penilaian kinerja

berarti karyawan mendapatkan perhatian dari atasan, disamping itu juga akan

menambah gairah kerja para karyawan untuk berprestasi. Dengan adanya

penilaian kinerja maka karyawan yang berprestasi dapat dipromosikan,

dikembangkan dan diberi penghargaan atas prestasi yang dicapainya, sebaliknya

karyawan yang tidak berprestasi akan diberi sanksi atau peringatan.

1
2

Dalam hal ini faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah kontrak

psikologis yang dibentuk antara individu dan perusahaan. Pada dasarnya

komitmen organisasi adalah sifat hubungan individu terhadap organisasi, dimana

individu berkeinginan untuk tetap berada dalam organisasi. Organisasi tidak akan

terlepas dari hubungan timbal balik antara pemberi kerja dan karyawan.

Hubungan antara individu dan perusahaan menyebabkan masing-masing pihak

mengembangkan pandangan maupun harapan tertentu. Pegawai cenderung

memiliki harapan implisit maupun eksplisit tentang apa yang mereka harapkan

dari perusahaan.

Keadaan psikologis yang dibangun dengan baik dapat menjadi motivasi

dan perilaku positif dari pegawai yang ditandai dengan semangat, penyerapan dan

komitmen yang kuat terhadap organisasi. Semangat dicirikan dengan tingginya

kadar energi dan ketahanan mental, kesediaan untuk terlibat aktif dan memiliki

ketekunan, bahkan dalam menghadapi kesulitan. Penyerapan ditandai dengan

adanya konsentrasi, merasa bahagia dalam melakukan pekerjaan. Komitmen

organisasi ditandai dengan kesediaan pegawai untuk bertahan dan mau

memberikan yang terbaik untuk perusahaan.

Selain itu komitmen seseorang terhadap kinerja karyawan menjadi isu

sangat penting dalam dunia kerja, sehingga beberapa organisasi atau perusahaan

berani memasukkan unsur komitmen sebagai salah satu syarat untuk memegang

suatu jabatan atau posisi yang ditawarkan dalam iklan-iklan lowongan pekerjaan.

Namun dalam pelaksanaannya tidak sedikit pengusaha atau pegawai yang belum

mampu memahami arti penting komitmen secara sungguh-sungguh untuk


3

menciptakan kondisi kerja yang kondusif sehingga perusahaan atau organisasi

dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Saat ini komitmen organisasi bukan hanya sekedar kesediaan karyawan

menetap di perusahaan dalam jangka waktu lama, namun lebih penting dari pada

itu, komitmen organisasi membentuk pegawai untuk mau memberikan yang

terbaik kepada perusahaan, bahkan bersedia mengerjakan suatu pekerjaan yang

melampaui batas yang diwajibkan perusahaan. Hal ini dapat terwujud jika

perusahaan mampu memberikan kepuasan atau memberikan apa yang diharapkan

oleh para pegawai.

Upaya organisasi dalam meningkatkan komitmen organisasional para

pegawai tidak terlepas dari budaya organisasi yang diterapkan, dimana budaya

organisasi merupakan salah satu kunci kesuksesan sebuah organisasi atau

perusahaan. Budaya organisasi mengandung nilai-nilai yang harus dipahami,

dijiwai, dan dipraktikan bersama oleh semua individu dalam perusahaan.

Pemahaman tentang budaya organisasi ini memberikan dasar pemikiran kepada

setiap individu yang terlibat didalamnya untuk bersama-sama berusaha

menciptakan kondisi kerja yang ideal dan situasi kerja yang mendukung.

Dalam hal ini Garden Group merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang Property. Salah satu tujuan dibentuknya Garden Group adalah untuk

mencukupi kebutuhan masyarakat akan bahan property, meliputi penyediaan,

pengembangan sarana dan prasarana, serta distribusi property.


4

Berdasarkan hasil observasi bahwa kinerja karyawan yang baik belum

sepenuhnya terbentuk. Hal tersebut didukung dengan hasil pra survey yang

dilakukan penulis terhadap 50 orang pegawai Garden Group, sebagai berikut :

Tabel 1.1
Data Hasil Pra Survey
No Indikator Hasil Persentase
1 Lingkungan internal organisasi 27 55%
(dalam melaksanakan tugasnya karyawan
memerlukan dukungan organisasi tempat ia
bekerja).
2 Faktor lingkungan eksternal organisasi 33 67%
(keadaan, kejadian, atau situasi yang terjadi
di lingkungan eksternal organisasi yang
mempengaruhi kinerja karyawan).
3 Faktor internal karyawan 39 78%
(faktor –faktor dari dalam diri pegawai yang
merupakan faktor bawaan dari lahir dan
faktor yang diperoleh ketika ia berkembang)
Sumber : data yang di olah

Dari tabel 1.1 menunjukkan bahwa kinerja karyawan pada Garden Group

belum sepenuhnya terbentuk dalam diri setiap faktor. Hal ini dapat dilihat dalam

komitmen efektif hanya 27 atau 55% orang yang berkeinginan melaksanakan

tugas dan fungsinya di tempat ia bekerja. Perihal faktor lingkungan eksternal

justru hanya 33 atau 67% orang yang dapat mempengaruhi untuk bertahan dan

loyal terhadap perusahaan karena merasa punya tanggungjawab terhadap

organisasi. Selanjutnya Faktor internal karyawan berjumlah 39 orang atau 78%,

dikarenakan didasarkan kebutuhan rasional, psikologis dan ekonomi para

pegawai. Faktor internal organisasi yang dalam ini menjadi salah satu indikator

paling rendah dalam pengukuran, dimana tingkat dari pelaksanaan kegiatan serta
5

kegiatan yang berdampak pada tugas dan fungsinya sebagai pegawai yang dimana

ini akan berdampak pada buruknya kinerja pegawai atau karyawan.

Rendahnya komitmen organisasional pegawai Garden Group secara

praktis disebabkan karena kontrak psikologis dan komitmen organisasi yang di

bangun masih belum maksimal. Dalam aspek kinerja karyawan dapat dilihat dari

para pegawai yang sering datang terlambat, kurangnya dorongan dari pemimpin

kepada para pegawai untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Selanjutnya

dalam aspek kontrak psikologis, minimnya kesempatan bagi karyawan dalam

mendapatkan jabatan yang lebih tinggi, masih adanya karyawan yang mangkir

dari tugas, pegawai yang memilih untuk mengundurkan diri atau keluar dari

organisasi. Dengan membangun kontrak psikologis dan komitmen organisasi yang

sesuai dengan kesepakatan dari kedua belah pihak akan menciptakan adil, puas

dan akan mempertahankan hubungan mereka dengan perusahaan serta dapat

meningkatkan kinerja karyawan.

Dikarenakan kesuksesan Organisasi memerlukan karyawan yang mampu

bekerja sesuai dengan harapan organisasi. Upaya untuk membangun hubungan

interpersonal maka karywan diharpkan mampu menciptakan Kerjasama yang baik

antara karyawan, dan juga mampu mengembangkan sikap positif dalam

menghadapi berbagai bentuk ketidaknyamanan dalam bekerja sebagai bentuk

internalisasi dan kesadaran terhadap kebijakan organisasi, (Erkutlu dan Jamel

2016:65). Perilaku positif karyawan dalam kondisi perubahan dapat berpotensi

meningkatkan produktivitas dan keuntungan yang besar bagi seluruh karyawan,

tetapi disisi lain perubahan juga dapat membawa dampak terhadap perubahan
6

sikap dan perilaku karyawan yang mengakibatkan ketidakstabilan serta

menurunnya loyalitas karyawan.

Berdasarkan uraian di atas penulis akan mencoba melakukan penelitian

dengan judul : “Pengaruh Kontrak Psikologis Dan Komitmen Organisasi

Terhadap Kinerja Karyawan (Suatu Studi Pada Karyawan Garden Grup)”

1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi

masalah yang muncul sebagai berikut :

1. Kontrak psikologis yang diciptakan belum sepenuhnya optimal dirasakan

oleh karyawan sehingga menyebabkan kurangnya kinerja karyawan.

2. Perusahaan kurang kurang membuat sistem kontrak psikologi bagi

karyawan yang nantinya mampu meningkatkan kinerja karyawan.

3. Rendahnya komitmen organisasi Karyawan perusahaan Garden Grup.

4. Komitmen organisasi dari Karyawan belum optimal, dikarenakan masih

adanya beberapa pegawai lalai akan tanggung jawabnya terhadap kinerja

Karyawan.

5. Tidak stabilnya kinerja kayawan pada perusahaan Garden Group.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan tersebut, maka

rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :


7

1. Bagaimana pengaruh kontrak psikologi terhadap kinerja karyawan

perusahaan Garden Group ?

2. Bagaimana pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan

perusahaan Garden Group ?

3. Bagaimana pengaruh kontrak psikologi dan komitmen organisasi terhadap

kinerja karyawan perusahaan Garden Group?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui dan menganalisis :

1. Pengaruh kontrak psikologi terhadap kinerja karyawan perusahaan Garden

Group.

2. Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan perusahaan

Garden Group.

3. Pengaruh kontrak psikologi dan komitmen organisasi terhadap kinerja

karyawan perusahaan Garden Group.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dari beberapa aspek

yaitu:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai literatur pendukung

dalam pokok pembahasan pengaruh kontrak psikologi dan komitmen organisasi


8

terhadap kinerja karyawan, sehingga dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain di

waktu yang akan datang.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Perusahaan

Sebagai sumbangan pemikiran untuk dipakai sebagai alternatif dalam

meningkatkan kinerja karyawan, terutama yang berkaitan dengan pengaruh

kontrak psikologi dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan,

2. Bagi pihak lain

Hasil penelitian ini di harapkan dapat berguna sebagai bahan referensi dan

bahan bacaan bagi pihak yang berkepentingan, khususnya untuk mengkaji

tentang pengaruh kontrak psikologi dan komitmen organisasi terhadap

kinerja karyawan
BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1 Ilmu Manajemen

Ilmu manajemen terus berkembang pesat hingga saat ini ilmu manajemen

dapat digunakan untuk mengelola berbagai jenis organisasi untuk mencapai tujuan

organisasi. Seorang manajer dapat menggunakan ilmu manajemen saat membuat

keputusan atau solusi jika sedang menghadapi suatu masalah di organisasi atau

perusahaannya. Sehingga manajer dapat menggunakan teori yang paling sesuai

untuk menghadapi situasi tertentu. Dengan demikian bila seorang manajer

menghadapi situasi kompleksnya akan dapat mencari solusi ayau membuat

keputusan.

Menurut Luther Gulick dalam Sugiyono (2015:12) :

Ilmu manajemen adalah sebagai suatu ilmu pengetahuan (science) yang


berusaha sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia
bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini
lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.

Manajemen telah memenuhi persyaratan untuk disebut sebagai bidang

ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari untuk waktu yang relevan sesuai

rangkaian teori. Teori manajemen selalu diuji dalam praktik, sehingga sebagai

ilmu terus berkembang.

2.1.1.1 Pengertian Manajemen

Manajemen bukan merupakan istilah asing pada masa sekarang, istilah

manajemen berarti memimpin atau mengelola suatu aktivitas sekelompok manusia

untuk mencapai sasaran yang sebenarnya sudah ditetapkan secara menyeluruh.

9
10

Oleh karena itu, apabila kalau dilihat dari segi perusahaan, sukses atau tidaknya

suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya, sangatlah tergantung kepada

pelaksanaan dan pengelolaan manajemen perusahaan tersebut

Menurut Husada (2013 : 51) “Manajemen adalah istilah yang bermakna

manusia atau kumpulan manusia yang melakukan kegiatan manajemen, yang

terpisah dari pekerja (labor) sebagai SDM yang dikelola manajemen”. Sedangkan

pengertian manajemen menurut Hasibuan (2012 :1)adalah :

Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.


Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat. Dengan manajemen, daya guna dan hasil guna
unsur-unsur manajemen akan dapat ditingkatkan.
Menurut Sedarmayanti (2012:48) “Manajemen adalah kemampuan

manajer/pimpinan untuk menciptakan aktivitas kegiatan dalam mencapai tujuan

dengan memanfaatkan sumber organisasi”. Sedangkan menurut Priansa (2018:7)

menjelaskan bahwa “manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara

efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa manajemen adalah suatu

ilmu dan seni yang mengatur proses dari pemanfaatan sumber daya manusia dan

sumber lainnya yang digunakan sebagai alat untuk menciptakan aktivitas kegiatan

untuk mencapai tujuan dari suatu perusahaan.

2.1.1.2 Fungsi-fungsi Manajemen

Fungsi dasar manajemen menurut Hoesada (2013:59) adalah sebagai

berikut :

1. Perencanaan (Planing), menentukan apa yang harus terjadi di masa


depan, pembentukan rencana kegiatan.
11

2. Pengorganisasian (Organizing), membuat terjadi penggunaan optimal


SD untuk mencapai sasaran.
3. Memimpin dan memotivasi (Leading/Motivating), menunjukkan
kemahiran pada wilayahnya, agar semua orang berfungsi efektif
mencapai sasaran.
4. Pengendalian dan Pemantauan (Controlling, Monitoring), memeriksa
proses dibanding rencana, melakukan modifikasi rencana dan kegiatan
selanjutnya.
George R. Terry dalam Faisal (2016:158), memberikan gambaran yang

lebih jelas tentang fungsi manajemen yang dikenal dengan “POAC” yaitu:

1. Perencanaan (planning)
“Planning is the selecting and relating of facts and the making and using
of assumptions regarding the future in the visualization and formulation
to proposed of proposed activation believed necesarry to accieve desired
result”.
“Perencanaan adalah pemilih fakta dan penghubungan fakta-fakta serta
pembuatan dan penggunaan perkiraan-perkiraan atau asumsi-asumsi
untuk masa yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan
merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil
yang diinginkan.”
2. Pengorganisasian (organizing)
“Organizing is the determining, grouping and arranging of the various
activities needed necessary forthe attainment of the objectives, the
assigning of the people to thesen activities, the providing of suitable
physical factors of enviroment and the indicating of the relative authority
delegated to each respectives activity.
“Pengorganisasian ialah penentuan, pengelompokan, dan penyusunan
macam-macam kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
penempatan orang-orang (pegawai), terhadap kegiatan-kegiatan ini,
penyediaan faktor-faktor fisik yang cocok bagi keperluan kerja dan
penunjukan hubungan wewenang, yang dilimpahkan terhadap setiap
orang dalam hubungannya dengan pelaksanaan setiap kegiatan yang
diharapkan.
3. Pelaksanaan (actuating)
Actuating is setting all members of the group to want to achieve and to
strike to achieve the objective willingly and keeping with the managerial
planning and organizing efforts.
“Penggerakan adalah membangkitkan dan mendorong semua anggota
kelompok agar supaya berkehendak dan berusaha dengan keras untuk
mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan
usaha-usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan.
4. Pengawasan (controlling)
Controlling can be defined as the process of determining what is to
accomplished, that is the standard, what is being accomplished. That is
12

the performance, evaluating the performance, and if the necessary


applying corrective measure so that performance takes place according
to plans, that is conformity with the standard.
“Pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus
dicapai yaitu standard, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan,
menilai pelaksanaan, dan bilamana perlu melakukan perbaikan-
perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana, yaitu selaras
dengan standard (ukuran).
Sedangkan fungsi manajemen menurut Handoko dalam Hanapi (2019:7)

yaitu : 1) planning 2) organizing 3) staffing 4) leading 5) controlling. Berikut ini

akan diuraikan masing-masing fungsi berikut :

1. Planning
Rencana yang dibutuhkan untuk memberikan kepada organisasi, tujuan-
tujuan dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian tujuan.
2. Organizing
Merancang dan mengembangkan suatu organisasi yang akan dapat
melaksanakan berbagai program tersebut secara sukses.
3. Staffing
Staffing adalah penarikan, pelatihan dan pegembangan serta penempatan
dan pemberian orientasi para karyawan dalam lingkungan kerja yang
menguntungkan dan produktif
4. Leading
Menugaskan karyawan untuk bergerak menuju tujuan yang telah ditentukan.
5. Controlling
Pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk
menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah
ditetapkan.

Sedarmayanti (2012:53) menjelaskan fungsi-fungsi manajemen yang

terdiri dari :

1. Fungsi organik : fungsi yang mutlak harus dilakukan seperti :


perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan (terry),
sedangkan ketidakmampuan melaksanakan salah satu fungsi akan
mengakibatkan kegagalan, kelambatan dan matinya organisasi.
2. Fungsi pelengkap : fungsi yang tidak mutlak dilakukan tetapi sebagai
memberikan dukungan, memperlancar sehingga semakin efektif,
efisien dan ekonomis misal : komunikasi, penyediaan kantor, motivasi
kepribadian, seminar dan sebagainya.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa

manajemen merupakan usaha yang dilakukan secara bersama-sama untuk


13

menentukan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-

fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan

(actuating) dan pengawasan (controlling).

2.1.1.3 Unsur-Unsur Manajemen

Setiap perusahaan memiliki unsur-unsur untuk membentuk sistem

manajerial yang baik. Unsur-unsur inilah yang disebut unsur manajemen, jika

salah satu diantaranya tidak sempurna atau tidak ada, maka akan berimbas dengan

berkurangnya upaya untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Unsur

Manajemen menurut Hasibuan (2017:20) terdiri dari:

1. Man yaitu tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pimpinan maupun
tenaga kerja operasional/pelaksana.
2. Money yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
3. Methods yaitu cara-cara yang dipergunakan dalam usaha mencapai
tujuan.
4. Materials yaitu bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
5. Mahines yaitu mesin-mesin/alat-alat yang diperlukan untuk mencapai
tujuan.

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, seorang manajer

membutuhkan sarana manajemen yang disebut dengan unsur manajemen.

Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Agustini (2013:61) bahwa:

Unsur manajemen terdiri dari atas manusia, material, mesin, metode, money
dan markets, setiap unsur-unsur tersebut memiliki penjelasan dan peranan
bagi suatu manajemen agar untuk mengetahui bahwa manajemen memiliki
unsur-unsur perlu dimanfaatkan unsur-unsur manajemen tersebut.
Unsur-unsur manajemen (tools of management) yang terdiri dari man,

money, method, materials, machines dan markets (6M) telah berkembang menjadi
14

bidang manajemen yang mempelajari lebih mendalam peranannya dalam

mencapai tujuan yang diinginkan.

Menurut Hasibuan (2017:4) terdapat unsur-unsur dalam manajemen

terhadap bidang didalamnya, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Manajemen Operasional
Manajemen operasional adalah bentuk pengelolaan secara menyeluruh
dan optimal pada masalah tenaga kerja, barang-barang seperti mesin,
peralatan bahan-bahan mentah, atau produk apa saja yang sekiranya bisa
dijadikan sebuah produk barang dan jasa yang biasa dijual belikan.
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja, agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan. Hal-hal pokok yang dipelajari dalam manajemen
sumber daya manusia ini adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, pengaduan, pengembangan, kompetensi,
pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian
karyawan.
3. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah seluruh aktivitas untuk mengatur dan
mengkoordinir faktor-faktor produksi secara efektif efisien untuk dapat
menciptakan dan menambahkan nilai dan benefit dari produk barang atau
jasa yang dihasilkan oleh sebuah organisasi.
4. Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan bisa diartikan sebagai manajemen dana baik yang
berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi
secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan
investasi atau pembelajaran secara efesiensi.

Berbagai kegiatan yang dapat diperlukan dalam mencapai tujuan seperti

dari sudut pandang proses, perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan,

dan pengawasan hanya dapat dilakukan oleh manusia ataupun juga sering

diistilahkan dengan sumber daya manusia dalam dunia manajemen merupakan

faktor yang sangat penting dan menentukan.

2.1.1.4 Dasar-Dasar Manajemen

Dasar-dasar manajemen menurut Hasibuan (2012 : 2) sebagai berikut :


15

1. Adanya kerjasama diantara sekelompok orang dalam ikatan formal.


2. Adanya tujuan bersama serta kepentingan yang sama yang akan
dicapai.
3. Adanya pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab yang teratur.
4. Adanya hubungan formal dan ikatan tata tertib yang baik.
5. Adanya sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan.
6. Adanya human organization.
Dengan demikian, dari dasar-dasar manajemen tersebut dapat terlihat

bahwa dengan adanya pengelolaan manajemen yang baik dalam suatu organisasi

maka perusahaan akan mampu mencapai tujuan dengan cara yang efektif karena

dalam manajemen telah diatur berbagai hubungan yang dapat mengatur kerjasama

antara individu-individu maupun kelompok dengan kelompok dengan pembagian

kerja, tugas dan tanggung jawab yang teratur dalam tata tertib yang baik.

2.1.2 Manajemen Sumber Daya Manusia

2.1.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Manusia merupakan sumber yang penting, bervariasi dan terkadang

menjadi masalah yang harus digunakan oleh sebagian organisasi sampai tingkat

yang paling tinggi atau sedikit.Sumber daya manusia ialah potensi yang

terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk

sosial yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang

terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan

yang seimbang dan berkelanjutan.

Dengan semakin berkembangnya perusahaan maka dibutuhkan pula tenaga

kerja manusia yang semakin besar. Keberhasilan perusahaan sangat tergantung

pada faktor tenaga kerja manusia yang ada dalam perusahaan. Tetapi bukan

berarti faktor produksi lain yang ada dalam sebuah perusahaan dianggap tidak

penting, karena semua faktor produksi yang ada dalam perusahaan saling
16

menunjang dan berkaitan dalam usaha tercapainya tujuan perusahaan.

Berdasarkan dengan hal tersebut dalam sebuah perusahaan dibutuhkan suatu

manajemen sumber daya manusia sebagai bagian dari manajemen umum yang

memfokuskan diri pada unsur manusia dengan segala permaslahannya.

Menurut Hasibuan (2012:10) “Manajemen Sumber Daya Manusia adalah

ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan

efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.”

Flippo dalam Donni Juni Priansa (2018 : 21) :

Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian,


penghargaan dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemberhentian pegawai,
dengan maksud terwujudnya perusahaan individu, pegawai dan
masyarakat.
R. Wayne Mondy dan Robert M. Noe dalam Ruky (2014:12) menulis

bahwa “Human Resource Management is the utilization of the firm’s human

assets to achieve organizational objectives” atau “ Manajemen sumber daya

manusia adalah pendayagunaan aset insani perusahaan untuk mencapai tujuan-

tujuan yang berhubungan dengan organisasi”.

Manajemen sumber daya manusia menurut Ruky (2014:13) adalah :

Penerapan konsep dan sistem manajemen secara tepat dan efektif dalam
proses perekrutan, pendayagunaan, pengembangan, dan pemeliharaan
personal yang dimiliki oleh sebuah organisasi secara efektif untuk
mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh
organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.
Dessler dalam Ruky (2014:11) mendefinisikan manajemen sumber daya

manusia sebagai berikut :

Manajemen sumber daya manusia sebagai semua konsep dan teknik yang
dibutuhkan untuk menangani aspek dan personalia atau sumber daya
manusia dari sebuah posisi manajerial, seperti rekrutmen, pelatihan,
17

pemberian imbalan, dan penilaian (dan semua kegiatan lain yang selama
ini dikenal).
John M. Ivancevich dalam Ruky (2014:12) menyatakan secara singkat

bahwa: Human Resource Management adalah“the effective management of people

at work. HRM examines what can or should be done to make working people

more productive and satisfied”. Atau Pengelolaan yang efektif dari manusia dari

pekerjaan mereka, (dan) manajemen sumber daya manusia meneliti hal-hal yang

dapat atau harus dilakukan untuk menjadikan orang yang bekerja menjadi lebih

produktif dan lebih puas”.

Dengan demikian berdasarkan pada definisi para ahli di atas, maka dapat

penulis simpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu

yang mempelajari tentang pendayagunaan asset insani perusahaan secara tepat dan

efektif serta meneliti hal-hal yang dapat atau harus dilakukan untuk menjadikan

orang yang bekerja pada suatu organisasi menjadi lebih produktif dan lebih puas

untuk mencapai suatu tujuan dari organisasi.

2.1.2.2 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Tujuan manajemen sumber daya manusia menurut Edy Sutrisno dalam

Intan (2019 : 17) sebagai berikut :

1. Memberi pertimbangan manajemen dalam membuat kebijakan SDM


untuk memastikan bahwa organisasi memiliki pekerja yang
bermotivasi dan berkinerja yang tinggi, memiliki pekerja yang selalu
siap mengatasi perubahan dan memenuhi kewajiban pekerjaan secara
legal.
2. Mengimplementasikan dan menjaga semua kebijakan dan prosedur
SDM yang memungkinkan organisasi mampu mencapai tujuannya.
3. Membantu dalam pengembangan arah keseluruhan organisasi dan
strategi, khususnya yang berkaitan dengan implikasi SDM.
4. Memberi dukungan dan kondisi yang akan membantu manajer lini
mencapai tujuannya.
18

5. Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar


pekerja untuk meyakinkan bahwa mereka tidak menghambat
organisasi dalam mencapai tujuannya.
6. Menyediakan media komunikasi antara pekerja dan manajemen
organisasi.
7. Bertindak sebagai pemelihara standar organisasional dan nilai dalam
manajemen SDM.
2.1.2.3 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Hasibuan (2012:21)

diantaranya :

1. Perencanaan
Perencanaan (Human resources planning) adalah merencanakan
tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan
perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua
karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja,
delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi
(organization chart). Organisasi hanya merupakan alat untuk
mencapai tujuan. Dengan organisasi yang baik akan membantu
terwujudnya tujuan secara efektif.
3. Pengarahan
Pengarahan (Directing) adalah kegiatan mengarahkan semua
karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien
dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat. Pengarahan dilakukan pimpinan dengan menugaskan
bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik.
4. Pengendalian
Pengendalian (Controlling) adalah kegiatan mengendalikan semua
karyawan agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja
sesuai dengan rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau
kesalahan, diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana.
Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku,
kerja sama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga situasi lingkungan
pekerjaan.
5. Pengadaan
Pengadaan (Procurement) adalah proses penarikan, seleksi,
penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan
yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik akan
membantu terwujudnya tujuan.
6. Pengembangan
Pengembangan (Development) adalah proses peningkatan
keterampilan teknis, teoretis, konseptual dan moral karyawan melalui
19

pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan


harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa
depan.
7. Kompensasi
Kompensasi (Compentation) adalah pemberian balas jasa langsung
(direct) dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada
karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai
dengan prestasi kerjanya, layak dapat diartikan dapat memenuhi
kebutuhan primernya serta berpedoman pada batas upah minimum
pemerintah dan berdasarkan internal dan eksternal konsistensi.
8. Pengintegrasian
Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk mempersatukan
kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja
sama yang serasi dan saling menguntungkan. Perusahaan memperoleh
laba, karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya.
Pengintegrasian merupakan hal yang penting dan sulit dalam MSDM,
karena mempersatukan dua kepentingan yang bertolak belakang.
9. Pemeliharaan
Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau
meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan, agar
mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun. Pemeliharaan yang
baik dilakukan dengan program kesejahteraan yang berdasarkan
kebutuhan sebagian besar karyawan serta berpedoman kepada internal
dan eksternal konsistensi.
10. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci
terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud
tujuan yang maksimal. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran
untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial.
11. Pemberhentian
Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja
seseorang dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh
keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir,
pensiun, dan sebab-sebab lainnya. Pelepasan ini diatur oleh Undang-
Undang No. 12 Tahun 1964.
Fungsi dari manajemen sumber daya manusia menurut Manulang

dalam(Hasibuan 2012: 24) sebagai berikut :

1. Procuring
a. Membuat anggaran kerja bagi perusahaan
b. Membuat job analysis, job description, dan job specification
c. Menentukan dan menghubungkan sumber-sumber tenaga kerja
d. Mengadakan seleksi
20

2. Developing
a. Melatih dan mendidik pegawai
b. Mempromosikan dan memindahkan pegawai
c. Mengadakan penilaian kecakapan
3. Maintenancing
a. Mengurus pemberhentian
b. Mengurus pensiun
c. Mengurus kesejahteraan karyawan termasuk pembayaran upah,
pemindahan, dan lain-lain
d. Motivasi

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa fungsi manajemen

Sumber Daya Manusia adalah salah satu fungsi yang penting dalam menjalankan

perusahaan yang membutuhkan seorang manajer yang menangani fungsi-fungsi

Sumber Daya Manusia.

2.1.2.4 Kegiatan-kegiatan utama dalam SDM

Kegiatan-kegiatan utama dalam SDM menurut Ruky (2014:90-94)

diantaranya :

1. Perencanaan,
a. Rencana Strategi SDM
b. Rencana Operasional SDM
2. Rekrutmen
a. Pencarian Sumber Rekrutmen
b. Seleksi
c. Negosiasi imbalan (Gaji, dsb.)
d. Proses Administratif
3. Pengembangan
a. Pelatihan “Prajabatan”
b. Pelatihan penyegaran
c. Pelatihan manajemen dan kepemimpinan
d. Pelatihan khusus
4. Pemberian imbalan dan ganjaran
a. Perumusan strategi, Policy, struktur, sistem dan besaran imbalan.
b. Administrasi remunerasi
5. Pengintegrasian
a. Komunikasi internal yang mencakup penyebaran informasi dan
menerima informasi dari karyawan
b. Menerima dan menangani keluhan karyawan
c. Penegakan aturan dan peraturan
21

d. Kegiatan sosial karyawan dan olahraga


e. Pertemuan rutin dan musyawarah dengan pengurus organisasi
pekerja.
Dengan demikian berdasarkan pada definisi para ahli di atas, maka dapat

penulis simpulkan bahwa Kegiatan Utama sumber daya manusia adalah suatu

ilmu yang mempelajari tentang pendayagunaan asset insani perusahaan secara

tepat dan efektif serta meneliti hal-hal yang dapat atau harus dilakukan untuk

menjadikan orang yang bekerja pada suatu organisasi menjadi lebih produktif dan

lebih puas untuk mencapai suatu tujuan dari organisasi.

2.1.2.5 Komponen Manajemen Sumber Daya Manusia

Tenaga kerja manusia umumnya sangat berpengaruh terhadap berjalannya

sebuah organisasi. Agar sebuah organisasi dapat berjalan dengan lancar maka

perlu adanya tenaga-tenaga kerja manusia agar perusahaan dapat di atur dan

berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan untuk mencapai sebuah tujuan.

Adapun komponen dari Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

menurut Hasibuan (2012 : 12) adalah :

1. Pengusaha
Pengusaha adalah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk
memperoleh pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentu
tergantung pada laba yang dicapai perusahaan tersebut.
2. Karyawan
Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa
keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan
berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses, dan tujuan
yang ingin dicapai. Karyawan adalah penjual jasa (pikiran dan
tenaganya) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan
terlebih dahulu. Mereka wajib dan terikat untuk mengerjakan pekerjaan
yang diberikan dan berhak memperoleh kompensasi sesuai dengan
perjanjian. Posisi karyawan dalam suatu perusahaan dibedakan atas :
a. Karyawan Operasional
Karyawan operasional adalah setiap orang yang secara langsung
harus mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah
atasan.
22

b. Karyawan Manajerial
Karyawan manajerial adalah setiap orang yang berhak memerintah
bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dan
dikerjakan sesuai dengan perintah. Mereka mencapai tujuannya
melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Karyawan manajerial ini
dibedakan atas :
 Manajer Lini
Manajer lini adalah seorang pemimpin yang mempunyai
wewenang lini (line authority), berhak dan bertanggung jawab
langsung merealisasi tujuan perusahaan.
 Manajer Staf
Manajer staf adalah pemimpin yang mempunyai wewenang staf
(staf authority), yang hanya berhak memberikan saran dan
pelayanan untuk memperlancar penyelesaian tugas-tugas
manajer lini.
3. Pemimpin atau Manajer
Pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan
kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung
jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan.
Kepemimpinan adalah gaya seorang pemimpin mempengaruhi
bawahannya, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif sesuai dengan
perintahnya. Asas-asas kepemimpinan adalah bersikap tegas dan
rasional, bertindak konsisten dan berlaku adil dan jujur.
Jika dapat disimpulkan bahwa komponen sumber daya manusia mengacu

pada tiga komponen yaitu perusahaan, Karyawan, dan Manajer. Dimana

Perusahaan juga mengharapkan komponen-komponen Sumber daya Manusia

yang dapat memberikan kontribusinya guna kemajuan perusahaan.

2.1.2.6 Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajer adalah fungsi yang berhubungan dengan mewujudkan hasil

tertentu melalui kegiatan orang-orang. Hal ini berarti sumber daya manusia

berperan penting dan dominan dalam manajemen. Menurut Hasibuan (2012 : 14)

MSDM mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup

masalah-masalah sebagai berikut :

1. Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang


efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job
description, job specification, job requirement, dan job evaluation.
23

2. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan


berdasarkan asas the right man in the righ place and the right man in
the right job.
3. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi dan
pemberhentian.
4. Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada
masa yang akan datang.
5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan
perkembangan perusahaan pada khususnya.
6. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan
kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan sejenis.
7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
8. Melaksanakan pendidikan, latihan, dan penilaian prestasi karyawan.
9. Mengatur mutasi karyawan baik vertikal maupun horizontal.
10. Mengatur pensiun, pemberhentian dan pesangonnya.
Peranan MSDM diakui sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan, tetapi

untuk memimpin unsur manusia ini sangat sulit dan rumit. Tenaga kerja selain

mampu, cakap, dan terampil, juga tidak kalah pentingnya kamauan dan

kesungguhan mereka untuk bekerja efektif dan efisien. Kemampuan dan

kecakapan kurang berarti jika tidak diikuti moral kerja dan kedisiplinan karyawan

dalam mewujudkan tujuan.

2.1.3 Kontrak Psikologis

2.1.3.1 Pengertian Kontrak Psikologis

Pengertian Kontrak psikologis menurut Griffin dalam Chairunisa

(2019:11) adalah “serangkaian ekspektasi yang dimiliki individu terkait dengan

apa yang akan dikontribusikan terhadap organisasi dan apa yang akan diberikan

oleh organisasi sebagai balas jasa”. Sedangkan Schein dalam Qabiti (2020:13),

menyatakan bahwa :

Kontrak psikologis adalah suatu harapan yang dimiliki masing-masing


pihak karyawan dan perusahaan terhadap yang lain dan kewajiban yang
dimiliki oleh satu pihak dengan pihak yang lain, sudut pandang kontrak
psikologis biasanya dilihat dari sudut pandangan karyawan bukan dari
sudut pandang perusahaan.
24

Lebih lanjut Rousseau dalam Danaz (2013:7) berpendapat bahwa

“Kontrak Psikologis adalah keyakinan individu mengenai kewajiban mengenai

kewajiban yang bersifat timbal balik dalam konteks hubungannya dengan

organisasi”. Menurut Mathis &Jackson dalam Chaerunisa (2019:12), menyatakan

bahwa:

Kontrak psikologis didefinisikan sebagai harapan tidak tertulis bahwa


tenaga kerja dan pemberi kerja mempunyai sifat alamiah dari hubungan
kerja mereka, karena kontrak psikologis bersifat individual dan subyektif
serta berfokus pada harapan akan keadilan yang tidak dapat didefinisikan
secara jelas oleh tenaga kerja.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kontrak psikologis

didefinisikan dalam bentuk kontribusi dari individu terhadap organisasi. Individu

memberikan berbagai kontribusi untuk organisasi seperti, usaha, keahlian,

kemampuan, waktu, kesetiaan dan lain sebagainya. Kontrak psikologis yang kuat

merupakan suatu alasan sukses tidaknya suatu perusahaan, sebaliknya apabila

kontrak psikologis diterapkan secara tidak kuat atau tidak sesuai dengan apa yang

diharapkan karyawan maka dapat menyebabkan timbulnya suatu masalah di

perusahaan tersebut. Artinya, apabila perusahaan dapat memberikan jaminan-

jaminan yang sesuai (jaminan hari tua, jaminan keamanan, dan lain sebagainya)

dengan kebutuhan karyawan yang merupakan sebuah harapan, setidaknya

karyawan dapat lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik dan

penuh semangat.

2.1.3.2 Aspek-Aspek Kontrak Psikologis

Aspek kontrak psikologis pada keyakinan tentang janji-janji seorang

karyawan kepada organisasi dan hal-hal yang dijanjikan organisasi kepada

karyawannya. Conway dan Briner dalam Nugraha (2012), menekankan bahwa :


25

Aspek kontrak psikologis mengacu pada keyakinan tentang janji-janji


organisasi kepada karyawannya atas kontribusi mereka terhadap organisasi
atas kontribusi mereka terhadap organisasi. Seperti upah, kesempatan
promosi, pelatihan, peningkatan kesejahteraan.
Menurut De Vos dalam Nugraha (2012) kontrak psikologis mencakup

“aspek hubungan yang baik yang dilakukan perusahaan kepada karyawan maupun

karyawan kepada perusahaan”. Selanjutnya De Vos dalam Nugraha (2012)

mengemukakan bahwa Organisasi berjanji kepada pegawainya dalam hal berikut :

a. Pengembangan Karir
Menawarkan kemungkinan untuk pengembangan dan promosi dalam
organisasi (seperti kemungkinan untuk pengembangan, diangkat menjadi
pegawai tetap, peluang promosi)
b. Penawaran pekerjaan
Penawaran pekerjaan, penawaran menantang, konten pekerjaan yang
menarik, seperti kerja dimana karyawan dapat menggunakan kapasitas
mereka.
c. Lingkungan sosial
Lingkungan sosialnya menawarkan lingkungan kerja yang menyenangkan
seperti komunikasi antar rekan kerja, kerjasama yang baik dalam
kelompok baik terhadap atasan maupun sesama rekan kerja
d. Keuangan
Kompensasi penawaran ganti rugi yang tepat, seperti remunisasi yang
sepadan dengan pekerjaan, kondisi kerja yang memiliki konsekuensi pajak
yang menguntungkan.
e. Keseimbangan dengan pribadi karyawan
Penawaran menghormati dan pemahaman untuk situasi pribadi karyawan.
Misalnya fleksibilitas dalam jam kerja, pemahaman tentang keadaan
pribadi.
f. Usaha dan performa kinerja
Kesediaan untuk bekerja lebih baik untuk kemajuan organisasi dengan
cara meningkatkan prestasi kerja, bekerja baik secara kuantitatif dan
kualitatif, dapat bekerja sama dengan baik terhadap pimpinan dan rekan
kerja.
g. Keluwesan
Kesediaan untuk menjadi fleksibel dalam melaksanakan pekerjaan yang
perlu dilakukan seperti bekerja lembur.
h. Loyalitas
Kesediaan untuk terus bekerja lebih lama untuk organisasi dengan cara
tidak menerima setiap tawaran pekerjaan yang datang bersama, bekerja
untuk organisasi selama beberapa tahun setidaknya.
i. Berperilaku lebih baik
26

Kesediaan untuk bertingkah lebih baik terhadap organisasi, misalnya


seperti tidak membongkar rahasia dan informasi perusahaan, jujur ketika
berurusan dengan sumber daya dan keuangan.
j. Ketersediaan
Kesediaan untuk menjadi status ketersediaan pada tingkat yang dapat
diterima, seperti mengambil pelatihan yang tersedia, bersedia mengikuti
jenjang pendalaman pendidikan dan keterampilan jika dibutuhkan
perusahaan.
Jika dapat disimpulkan bahwa aspek kontrak psikologis mengacu pada

timbal balik antara organisasi dengan karyawannya. Karyawan berkeyakinan

mengenai hal-hal yang dijanjikan organisasi baik dalam hal keadilan pemberian

gaji, kejelasan status kerja, kesejahteraan pegawai dan peningkatan karir yang

jelas. Organisasi juga mengharapkan karyawan yang dapat memberikan

kontribusinya guna kemajuan perusahaan.

2.1.3.3 Indikator Kontrak Psikologis

Menurut Rousseau dalam Qabiti (2020:15), kontrak psikologis dibagi

kedalam empat bentuk yaitu :

1. Transactional Contract
Transactional contract atau kontrak transaksional merupakan bentuk
perjanjian jangka pendek dan berfokus pada aspek pertukaran ekonomis
(uang) dengan jenis pekerjaan yang sempit dan keterlibatan pegawai yang
sedikit dalam organisasi. Oleh karena itu hubungan yang terjalin dibangun
tidak berdasarkan jangka waktu bekerja yang lama. Hubungan kerja dalam
kontrak transaksional akan berakhir ketika kinerja pegawai dianggap buruk
atau kontrak tertulis berakhir. Terdapat dua dimensi utama dalam kontrak
transaksional, yaitu :
a. Narrow, yaitu pegawai hanya diwajibkan melakukan pekerjaan yang
sesuai dengan perintah organisasi. Organisasi membatasi keterlibatan
pegawai dalam organisasi dan memberikan kesempatan terbatas untuk
pelatihan dan pengembangan.
b. Short term, pegawai tidak memiliki kewajiban untuk tetap bekerja di
organisasi selamanya dan berkomitmen untuk bekerja hingga batas waktu
tertentu. Organisasi menawarkan hubungan kerja yang hanya untuk jangka
waktu tertentu dan tidak berkewajiban untuk menjamin karir pegawai
jangka panjang.
2. Relational Contract
27

Relational contract atau kontrak relasional memiliki jangka waktu yang


panjang dan terakhirnya tidak dapat ditentukan. Jenis kontrak ini juga
melibatkan faktor sosio-emosional seperti kepercayaan, keamanan dan
loyalitas. Terdapat dua dimensi kontrak relasional, yaitu :
a. Stability, pegawai diwajibkan untuk bekerja pada organisasi untuk jangka
waktu yang relatif lama dan melakukan hal-hal lain untuk
mempertahankan pekerjaannya. Organisasi dalam hal ini menawarkan
kompensasi yang stabil dan hubungan kerja jangka panjang.
b. Loyalty, pegawai diwajibkan untuk mendukung organisasi, menunjukkan
kesetiaan dan komitmen terhadap kebutuhan dan kepentingan organisasi.
Selain itu, pegawai diharapkan menjadi anggota organisasi yang baik.
Sebaliknya organisasi memberikan komitmen untuk menjamin
kesejahteraan dan kebutuhan pegawai beserta keluarganya.
3. Balanced
Balanced merupakan bentuk perjanjian yang dinamis dan terbuka,
dikondisikan pada keberhasilan ekonomi perusahaan dan kesempatan pekerja
untuk mengembangkan keuntungan karir. Pekerja dan perusahaan
berkontribusi besar untuk belajar dan pengembangan masing-masing.
Imbalan kepada pekerja didasarkan pada kinerja dan kontribusi untuk
perusahaan, terutama dalam menghadapi perubahan tuntutan karena tekanan
pasar. Terdapat tiga dimensi dalam kontrak yang seimbang, yaitu :
a. External employabilit, yaitu pengembangan karir pada tenaga kerja
eksternal. Pegawai diwajibkan untuk mengembangkan keterampilan
berharganya. Perusahaan telah berkomitmen untuk meningkatkan kerja
jangka panjang pekerja di luar organisasi serta didalamnya.
b. Internal advancement, yaitu karir dalam pasar tenaga kerja internal.
Pegawai diwajibkan untuk mengembangkan keterampilan yang dihargai
oleh perusahaan saat ini. Perusahaan telah berkomitmen untuk
menciptakan peluang pengembangan karir pekerja dalam perusahaan.
c. Dynamic performance, yaitu pegawai wajib untuk berhasil melakukan
hal baru dan tujuan yang lebih menuntut, yang dapat berubah di masa
depan, untuk membantu perusahaan menjadi tetap kompetitif. Perusahaan
telah berkomitmen untuk mempromosikan pembelajaran terus menerus
untuk membantu pegawai berhasil mengeksekusi dan meningkatkan
standart kinerja.
4. Transitional
Transitional merupakan bukan kontrak psikologis yang terbentuk sendiri, tapi
kognitif menyatakan konsekuensi dari perubahan organisasi dan transisi yang
berada bertentangan dengan pengaturan kerja yang ditetapkan sebelumnya.
Terdapat tiga dimensi kontrak transisi, yaitu (Rousseau,2000) :
a. Mistrust, pegawai percaya bahwa perusahaan tidak konsisten dalam
mengirimkan sinyal niat; pegawai tidak percaya kepada perusahaan.
Perusahaan menyembunyikan informasi penting dari pegawai.
Perusahaan tidak percaya terhadap pekerjanya.
28

b. Uncertainly, pegawai tidak pasti mengetahui sifat kewajibannya sendiri


bagi perusahaan. Perusahaan mengukur dan menilai pegawai yang tidak
pasti mengenai komitmen masa depan perusahaan kepadanya.
c. Erosion, pegawai mengharapkan untuk menerima lebih sedikit
keuntungan masa mendatang darinya kontribusi untuk perusahaan
dibandingkan dengan masa lalu; mengantisipasi penurunan terus di masa
depan. Perusahaan memiliki perubahan yang mengurangi upah pegawai
dan manfaat, mengikis kualitas kehidupan kerja dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa indikator psikologis

mengacu pada timbal balik antara organisasi dengan karyawannya. Karyawan

berkeyakinan mengenai hal-hal yang dijanjikan organisasi baik dalam hal keadilan

pemberian gaji, kejelasan status kerja, kesejahteraan pegawai dan peningkatan

karir yang jelas, serta bagaimana setiap indikator akan saling memberikan dampak

yang sangat mempengaruhi psikologis secara pandangan dan harapan dengan

jangka waktu yang berbeda.

2.1.4 Komitmen Organisasi

2.1.4.1 Pengertian Komitmen Organisasi

Komitmen adalah sikap kesediaan diri untuk memegang teguh visi, misi,

serta kemauan untuk mengarahkan seluruh usaha dalam melaksanakan tugas serta

sikap yang menuntun atau menengahi respon nyata seseorang atau niat perilaku

seseorang terhadap suatu perusahaan. Komitmen organisasi adalah salah satu

tingkah laku dalam organisasi yang banyak dibicarakan dan diteliti, baik itu

sebagai variabel terikat, variabel bebas maupun variabel mediator. Hal ini antara

lain dikarenakan organisasi membutuhkan karyawan yang memiliki komitmen

organisasi yang tinggi agar organisasi dapat terus bertahan serta meningkatkan

jasa dan produk yang dihasilkan.


29

Komitmen karyawan terhadap organisasi merupakan salah satu konsep

sikap kerja karena sikap terhadap pekerjaan berkaitan dengan ada tidaknya

keterkaitan dan keterlibatan seseorang terhadap organisasi. Komitmen terhadap

organisasi artinya lebih sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap

menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang

tinggi bagi kepentingan organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat

upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan. Dengan

kata lain, ini merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan pada

organisasi dan proses berkelanjutan dimana anggota organisasi mengekspresikan

perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang

berkelanjutan. Menurut Robbins dan Coulter (2010 : 40) “komitmen organisasi

adalah derajat di mana seorang karyawan mengidentifikasikan dirinya dengan

organisasi tertentu beserta tujuannya dan berkeinginan untuk mempertahankan

keanggotaannya di dalam organisasi tersebut.”

Yulk dalam Donni Juni Priansa (2018 : 233) :

Komitmen organisasi merupakan persetujuan pegawai terhadap keputusan


atau permintaan organisasi dan melakukan usaha yang serius untuk
menjalankan permintaan atau menerapkan keputusan tersebut sesuai
dengan kepentingan organisasi.
Sedangkan Dessler dalam Donni Juni Priansa (2018 : 234) mendefinisikan

“Komitmen organisasi merupakan identifikasi pegawai terhadap persetujuan

untuk mencapai misi unit atau misi organisasi”.

Allen dan Meyer dalam Donni Juni Priansa 2018:234 :

Komitmen organisasional merupakan keyakinan yang menjadi pengikat


pegawai dengan organisasi tempatnya bekerja, yang ditunjukkan dengan
adanya loyalitas, keterlibatan dalam pekerjaan, dan identifikasi terhadap
nilai-nilai dan tujuan organisasi
30

Menurut Ivancevich, Konopaske dan Matteson dalam Priansa, (2018:233)

“Komitmen organisasional merupakan suatu rasa identifikasi, keterlibatan dan

kesetiaan yang diekspresikan oleh pegawai terhadap organisasinya.”

Maka berdasarkan pengertian para ahli diatas dapat penulis simpulkan

bahwa yang dimaksud dengan komitmen organisasional merupakan sikap suatu

karyawan untuk tetap berada dalam suatu organisasi dan berupaya untuk dapat

mencapai upaya-upaya dalam mencapai visi, misi, nilai-nilai dan tujuan organisasi

dengan cara terlibat dalam upaya tersebut. Atau dapat dikatakan komitmen

organisasi merupakan loyalitas pegawai terhadap organisasi, yang terlihat dari

keterlibatannya yang tinggi untuk mencapai tujuan dari organisasi. Loyalitas

tersebut dapat terlihat melalui kesediaan dan kemauan pegawai untuk selalu

berusaha dan berupaya menjadi bagian dari organisasi, serta keinginannya yang

kuat untuk bertahan dalam organisasi.

2.1.4.2 Komponen Komitmen Organisasi

Menurut Donni Juni Priansa (2018 : 239-242) mengemukakan bahwa

komponen komitmen organisasi sebagai berikut :

1. Komitmen Afektif (Affective Commitment).


Keinginan pegawai untuk tetap menjadi bagian dari organisasi,
dengan pertimbangan bahwa jika ia keluar, maka ia akan menghadapi
resiko kerugian. Komitmen afektif merupakan keterkaitan emosional,
identifikasi, dan keterlibatan dalam suatu organisasi.
2. Komitmen Normatif (Normative Commitment).
Komitmen yang didasarkan pada norma yang ada pada diri pegawai,
berisi keyakinan pegawai akan tanggung jawab terhadap organisasi
pegawai merasa harus bertahan karena loyalitas. Kunci dari komitmen
normatif adalah kewajiban untuk bertahan dalam organisasi.
3. Komitmen Berkelanjutan (Continuance Commitment).
Komitmen yang didasarkan akan kebutuhan rasional. Dengan kata lain
komitmen ini berbentuk atas dasar untung rugi, dipertimbangkan atas
31

apa yang harus dikorbankan bila akan menetap pada suatu organisasi.
Kunci dari komitmen ini adalah kebutuhan untuk bertahan (need to).
Maka dari itu komitmen dalam suatu perusahaan atau organisasi sangat

penting dan sebaiknya komitmen dilakukan pada saat karyawan pertama kali

bergabung dengan suatu perusahaan atau organisasi agar karyawan mempunyai

tanggung jawab dalam melakukan pekerjaannya.

2.1.4.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen organisasional menurut Dyne

dan Graham dalam Priansa (2018 : 243) adalah :

1. Personal.
a. Ciri Kepribadian Tertentu.
Ciri-ciri kepribadian tertentu seperti teliti, ekstrovert, berpandangan
positif (optimis), cenderung lebih komit. Demikian juga individu
yang lebih berorientasi kepada tim dan menempatkan tujuan
kelompok di atas tujuan sendiri serta individu yang altruistik
(saling membantu) akan cenderung lebih komit.
b. Usia dan Masa Kerja.
Usia dan masa kerja berhubungan positif dengan komitmen
organisasi.
c. Tingkat Pendidikan.
Makin tinggi semakin banyak harapan yang mungkin tidak dapat di
akomodir, sehingga komitmennya semakin rendah.
d. Jenis Kelamin.
Wanita pada umumnya menghadapi tantangan lebih besar dalam
mencapai kariernya, sehingga komitmennya lebih tinggi.
e. Status Perkawinan.
Pegawai yang sudah menikah lebih terikat dengan organisasinya.
f. Keterlibatan Kerja.
Tingkat keterlibatan kerja individu berhubungan positif dengan
komitmen organisasi.
2. Situasional.
a. Nilai (Tempat Kerja.Value)
Nilai-nilai yang dapat dibagikan adalah suatu komponen kritis dari
hubungan saling keterikatan. Nilai-nilai kualitas, inovasi,
kooperasi, partisipasi dan trust akan mempermudah setiap pegawai
untuk saling berbagi dan membangun hubungan erat. Jika para
pegawai percaya bahwa nilai organisasinya adalah kualitas produk
jasa, para pegawai akan terlibat dalam perilaku yang memberikan
kontribusi untuk mewujudkan hal itu.
32

b. Keadilan Organisasi.
Keadilan organisasi meliputi : keadilan yang berkaitan dengan
kewajaran alokasi sumber daya, keadilan dalam proses
pengambilan keputusan, serta keadilan dalam persepsi kewajaran
atas pemeliharaan hubungan antar pribadi.
c. Karakteristik Pekerjaan.
Meliputi pekerjaan yang penuh makna, otonomi dan umpan balik
dapat merupakan motivasi kerja yang internal. Jerigan, Beggs
menyatakan kepuasan atas otonomi, status dan kebijakan
merupakan prediktor penting dari komitmen. Karakteristik spesifik
dari pekerjaan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab, serta rasa
keterikatan terhadap organisasi.
d. Dukungan Organisasi.
Dukungan organisasi mempunyai hubungan yang positif dengan
komitmen organisasi. Hubungan ini didefinisikan sebagai sejauh
mana pegawai memersepsikan bahwa organisasi (lembaga,
pimpinan, rekan) memberi dorongan, respek, menghargai
kontribusi dan memberi apresiasi bagi individu dalam
pekerjaannya. Hal ini berarti jika organisasi peduli dengan
keberadaan dan kesejahteraan pegawai dan juga menghargai
kontribusinya, maka pegawai akan menjadi komit.
3. Posisional.
a. Masa Kerja.
Masa kerja yang lama akan semakin membuat pegawai komit, hal
ini disebabkan oleh karena semakin memberi peluang pegawai
untuk menerima tugas menantang, otonomi semakin besar, serta
peluang promosi yang lebih tinggi. Juga peluang investasi pribadi
berupa pikiran, tenaga dan waktu yang semakin besar, hubungan
sosial lebih bermakna, serta akses untuk mendapatkan informasi
pekerjaan baru makin berkurang.
b. Tingkat Pekerjaan.
Berbagai penelitian menyebutkan status sosioekonomi sebagai
prediktor komitmen paling kuat. Status yang tinggi cenderung
meningkatkan motivasi maupun kemampuan aktif terlibat.
Sedangkan menurut Mowday, Porters, dan Steers dalam Priansa (2018 :

246) menyatakan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komitmen

organisasional adalah :

1. Karakteristik Individual.
Karakteristik individual meliputi usia, masa kerja, tingkat pendidikan,
jenis kelamin, ras serta faktor kepribadian yang dimiliki oleh pegawai.
2. Karakteristik Pekerjaan.
33

Karakteristik pekerjaan meliputi pekerjaan yang menantang, kejelasan


tugas, umpan balik sebagai sarana evaluasi hasil kerja, interaksi sosial
dan suasana kondusif.
3. Karakteristik Struktural/Karakteristik Organisasi.
Karakteristik organisasi meliputi desentralisasi dan otonomi, tanggung
jawab, kualitas hubungan antara pimpinan dan pegawai, serta sifat dan
karakteristik pimpinan.
4. Pengalaman Kerja.
Pengalaman kerja meliputi ketergantungan organisasi kerja, nilai
pentingnya individu bagi organisasi kerja, sejauhmana harapan
pegawai dapat terpenuhi oleh organisasi, sikap positif dari rekan kerja
terhadap organisasi kerja, serta tipe kepemimpinan yang ada dan
berkembang di dalam organisasi.
Komitmen organisasional pegawai tidak terjadi begitu saja, namun melalui

proses yang cukup panjang dan bertahap. Menurut McShane dan Glinow dalam

Priansa (2018 : 245) komitmen organsasional dipengaruhi oleh sejumlah faktor

yaitu :

1. Keadilan dan Kepuasan Kerja.


Hal yang paling mempengaruhi loyalitas pegawai adalah pengalaman
kerja yang positif dan adil. Komitmen organisasional pegawai sulit
untuk dicapai jika pegawai menghadapi beban kerja yang meningkat
namun justru keuntungan yang diperoleh organisasi hanya dinikmati
oleh pimpinan atau manajer tingkat atas saja. Oleh karena itu,
organisasi dapat membantu komitmen organisasi dengan berbagai
keuntungan yang diperoleh organisasi, tidak hanya untuk pimpinan
dan manajer tingkat atas, namun juga pegawai dalam level yang lebih
teknis dan operasional.
2. Keamanan Kerja.
Pegawai membutuhkan hubungan kerja yang saling timbal balik
dengan organisasi. Keamanan kerja harus diperhatikan untuk
memelihara hubungan dimana pegawai percaya usaha mereka akan
dihargai oleh organisasi, pimpinan maupun manajer organisasi. Di sisi
lain, ketidakamanan kerja mengakibatkan hubungan kontrak yang
lebih formal tetapi dengan hubungan timbal balik yang rendah. Tidak
mengherankan jika ancaman PHK adalah salah satu pukulan terbesar
bagi loyalitas pegawai, bahkan diantara mereka yang pekerjaannya
tidak beresiko.
3. Pemahaman Organisasi.
Pemahaman organisasi merupakan identifikasi secara personal
terhadap organisasi. Sikap ini akan menguat ketika pegawai memiliki
pemahaman yang kuat tentang organisasi. Pegawai secara rutin harus
34

diberikan informasi mengenai kegiatan organisasi dan pengalaman


pribadi dari bagian lain.
4. Keterlibatan Pegawai.
Pegawai merasa menjadi bagian dari organisasi ketika mereka
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang menyangkut masa
depan organisasi. Melalui partisipasi tersebut maka pegawai mulai
melihat organisasi sebagai refleksi dari keputusan mereka.
Keterlibatan pegawai juga membangun loyalitas karena dengan
melibatkan pegawai dalam pengambilan keputusan berarti organisasi
mempercayai pegawainya.
5. Kepercayaan Pegawai.
Kepercayaan berarti keyakinan pegawai terhadap organisasi.
Kepercayaan juga merupakan sebuah aktivitas timbal balik. Untuk
memperoleh kepercayaan, maka diantara kedua belah pihak harus
saling mempercayai. Kepercayaan penting bagi komitmen
organisasional karena menyentuh jantung dari hubungan kerja.
Pegawai merasa wajib bekerja untuk organisasi hanya ketika mereka
mempercayai pemimpin mereka.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi adalah keadaan, dimana

secara pribadi sitasi dan kondisi akan memberikan dampak terhadap komitmen

dikarenakan komitmen dapat berubah selama karir individu dan melalui

pemahaman mengenai bagaimana pemenuhan seluruh faktor pembentuk

organisasi terhadap outcomes pegawai. Dalam hal ini organisasi dapat

mengembangkan strategi khusus untuk meningkatkan jenis komitmen yang akan

mengarah kepada hasil positif.

2.1.4.4 Proses dan pengembangan komitmen organisasi

Menurut Priansa (2018 : 237) menjelaskan bahwa :

Komitmen organisasional pegawai merupakan proses yang


berkesinambungan dan merupakan sebuah pengalaman individual
pegawai. Sejumlah cara yang dilakukan untuk membangun komitmen
organisasional pegawai adalah sebagai berikut :
1. Make it Charismatic.
Visi dan misi organisasi merupakan sesuatu yang karismatik, pijakan,
dasar bagi setiap pegawai dalam berperilaku, bersikap, dan bertindak.
2. Build The Traditional.
35

Segala sesuatu yang baik di organisasi dijadikan sebagai suatu tradisi


yang terus menerus dipelihara, dijaga oleh generasi berikutnya.
3. Have Comprehensive Grievance Procedures.
Bila ada keluhan atau komplain dari pihak luar ataupun dari internal
organisasi maka organisasi harus memiliki prosedur untuk mengatasi
keluhan tersebut secara menyeluruh.
4. Provide Extensive Two-Way Communications.
Jalinlah komunikasi dua arah di organisasi tanpa memandang rendah
bawahan.
5. Create a Sense of Community.
Jadikan semua unsur dalam organisasi sebagai suatu community di
mana di dalamnya ada nilai-nilai kebersamaan, rasa memiliki, kerja
sama, berbagi, dan lain-lain.
6. Build Value Based Homogeneity.
Membangun nilai-nilai yang didasarkan adanya kesamaan. Setiap
pegawai memiliki kesempatan yang sama, seperti untuk promosi maka
dasar yang digunakan untuk promosi adalah kemampuan,
keterampilan, minat, motivasi, kinerja, tanpa adanya diskriminasi.
7. Share and Share a Like.
Sebaiknya organisasi membuat kebijakan di mana antara pegawai
level bawah sampai pimpinan tidak terlalu berbeda atau mencolok
dalam kompensasi yang diterima, gaya hidup, penampilan fisik, dan
lain-lain.
8. Emphasize Barn Rising, Cross-Utilization, and Team Work.
Organisasi sebagai suatu community harus bekerja sama, saling
berbagi, saling memberi manfaat dan memberi kesempatan yang sama
pada pegawai. Semua pegawai merupakan satu tim kerja. Semuanya
harus memberikan kontribusi yang maksimal demi keberhasilan
organisasi.
9. Get Together.
Adakan acara-acara yang melibatkan semua pegawai sehingga
kebersamaan bisa terjalin.
10. Support Employee Development.
Hasil studi menunjukkan bahwa pegawai yang lebih memiliki
komitmen terhadap organisasi bila organisasi memperhatikan
perkembangan karier pegawai dalam jangka panjang.
11. Commit to Actualizing.
Setiap pegawai diberi kesempatan yang sama untuk
mengaktualisasikan diri secara maksimal di organisasi sesuai dengan
kapasitas masing-masing.
12. Provide First Year Challenge.
Pegawai masuk ke organisasi dengan membawa mimpi dan
harapannya, serta kebutuhannya. Berikan bantuan yang konkret bagi
pegawai untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dan
mewujudkan impiannya. Jika pada tahap-tahap awal pegawai
memiliki persepsi yang positif terhadap organisasi, maka pegawai
36

akan cenderung memiliki kinerja yang tinggi pada tahap-tahap


berikutnya.
13. Enrich and Empower.
Ciptakan kondisi agar pegawai bekerja tidak secara monoton karena
rutinitas akan menimbulkan perasaan bosan bagi pegawai. Hal ini
tidak baik karena akan menurunkan kinerja pegawai.
14. Promote From Within.
Bila ada lowongan jabatan, sebaiknya kesempatan pertama diberikan
kepada pihak intern organisasi sebelum merekrut pegawai dari luar
organisasi.
15. Provide Developmental Activities.
Bila organisasi membuat kebijakan untuk merekrut pegawai dari
dalam sebagai prioritas maka dengan sendirinya hal itu akan
memotivasi pegawai untuk terus tumbuh dan berkembang
personelnya, juga jabatannya.
16. The Question of Employee Security.
Bila pegawai merasa aman, baik fisik maupun psikis, maka komitmen
akan muncul dengan sendirinya.
17. Commit to People First Value.
Membangun komitmen pegawai pada organisasi merupakan proses
yang panjang dan tidak bisa dibentuk secara instan. Oleh karena itu
organisasi harus benar-benar memberikan perlakuan yang benar pada
masa awal pegawai memasuki organisasi. Dengan demikian pegawai
akan mempunyai persepsi yang positif terhadap organisasi.
18. Put It In Writing.
Data-data tentang kebijakan, visi, misi, semboyan, filosofi, sejarah,
strategi, dan lain-lain, organisasi sebaiknya dibuat dalam bentuk
tulisan bukan sekedar bahasa lisan.
19. Hire Right Kind Managers.
Bila pimpinan ingin menanamkan nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan,
aturan-aturan, disiplin dan lain-lain pada bawahan, sebaiknya
pimpinan sendiri memberi teladan dalam bentuk sikap dan perilaku
sehari-hari.
20. Walk The Talk.
Tindakan jauh lebih efektif dari sekedar kata-kata. Nila pemimpin
ingin pegawainya berbuat sesuatu maka sebaiknya pimpinan tersebut
mulai berbuat sesuatu, tidak sekedar kata-kata atau berbicara.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa komitmen

pegawai terhadap organisasi didapatkan dengan memenuhi kebutuhan pokok para

pegawai, memberikan kesempatan yang sama, mempercayai dan dipercayai,

menciptakan kondisi yang harmonis dalam lingkungan kerja. Sedangkan proses

dalam membentuk komitmen organisasi membutuhkan proses yang tidak


37

sebentar, dikarenakan komitmen dapat berubah selama karir individu dan melalui

pemahaman mengenai bagaimana pemenuhan seluruh faktor pembentuk

organisasi terhadap outcomes pegawai. Dalam hal ini organisasi dapat

mengembangkan strategi khusus untuk meningkatkan jenis komitmen yang akan

mengarah kepada hasil positif.

2.1.4.5 Prinsip Komitmen Organisasi

Komitmen organisasasional merupakan konsep manajemen yang dapat

menempatkan SDM sebagai figur sentral bagi organisasi. Tanpa adanya komitmen

organisasional, sukar mengharapkan partisipasi aktif dan mendalam dari SDM.

Oleh karena itu, komitmen organisasional harus dipelihara agar tetap tumbuh dan

eksis di sanubari SDM.

Adapun lima prinsip kunci dalam membangun komitmen organisasional

oleh pemimpin menurut Priansa (2018 : 234) adalah :

1. Memelihara atau meningkatkan harga diri. Artinya pimpinan harus


pintar menjaga agar harga diri pegawai tidak rusak.
2. Memberikan tanggapan dengan empati.
3. Meminta bantuan dan mendorong keterlibatan. Artinya pegawai selain
butuh dihargai juga ingin dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
4. Mengungkapkan pikiran, perasaan dan rasional.
5. Memberikan dukungan tanpa mengambil alih tanggung jawab.
Prinsip tersebut mencerminkan falsafah kepemimpinan dimana pimpinan

menawarkan bantuan agar pegawai dapat melaksanakan tugas dengan baik, dan

perlu diingat bahwa fungsi pimpinan hanya membantu, tanggung jawab tetap pada

masing-masing pegawai.
38

2.1.5 Kinerja Karyawan

2.1.5.1 Pengertian Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan menurut Muhammad Zainur Roziqin (2010: 41),

“adalah sebagai keseluruhan proses bekerja dari individu yang hasilnya dapat

digunakan landasan untuk menentukan apakah pekerjaan individu tersebut baik

atau sebaliknya,” sedangkan Wirawan (2009: 3), “menyatakan bahwa kinerja

adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu

pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu”. Menurut Suryadi (1999: 2)

menyatakan :

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan
organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai
dengan moral maupun eti.

Sejalan dengan beberapa pendapat di atas Hariman dan Hilgert

(Muhammad Zainur, 2010: 41) mengatakan :

mengemukakan kinerja sebagai suatu perwujudan kerja aparatur yang


selanjutnya akan dijadikan dasar penilaian atas tercapai atau tidaknya
target dan tujuan suatu organisasi pemerintahan, kinerja meliputi hasil-
hasil yang telah dicapai oleh pegawai dalam melaksanakan tugas yang
diberikan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja

karyawan adalah hasil kerja dari seorang karyawan selama dia bekerja dalam

menjalankan tugas-tugas pokok jabatannya yang dapat dijadikan sebagai landasan

apakah karyawan itu bisa dikatakan mempunyai prestasi kerja yang baik atau

sebaliknya.
39

2.1.5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Menurut Wirawan (2009: 6), terdapat 3 faktor yang mempengaruhi kinerja

seorang karyawan antara lain sebagai berikut:

1. Faktor lingkungan internal organisasi, dalam melaksanakan tugasnya


karyawan memerlukan dukungan organisasi tempat ia bekerja.
Dukungan tersebut sangat mempengaruhi tinggi rendahnya pegawai.
Sebaliknya jika sistem kompensasi dan iklim kerja organisasi buruk,
kinerja karyawan akan menurun. Faktor lingkungan internal organisasi
lainnya misalnya strategi organisasi, dukungan sumber daya yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, serta sistem manajemen dan
kompensasi. Oleh karena itu, manajemen organisasi harus menciptakan
lingkungan internal organisasi yang kondusif sehingga mendukung dan
meningkatkan produktivitas karyawan.
2. Faktor lingkungan eksternal organisasi, adalah keadaan, kejadian, atau
situasi yang terjadi di lingkungan eksternal organisasi yang
mempengaruhi kinerja karyawan. Misalnya krisis ekonomi dan
keuangan yang terjadi di indonesia tahun 1997 meningkatkan inflasi ,
menurunkan nilai nominal upah dan gaji karyawan dan selanjutnya
menurunkan daya beli karyawan.
3. Faktor internal karyawan, yaitu faktor –faktor dari dalam diri pegawai
yang merupakan faktor bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh
ketika ia berkembang. Misalnya bakat, sifat pribadi, serta keadaan fisik
dan kejiwaan. Sementara itu, faktor-faktor yang diperoleh, misalnya
pengetahuan, keterampilan, etos kerja, pengalaman kerja dan motivasi
kerja.
Menurut Mohammda Pabundu (2006: 122), faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja karyawan dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Faktor intern, seperti kecerdasan, keterampilan, kestabilan, emosi,


motivasi, persepsi peran, kondisi keluarga, kondisi fisik seseorang,
karakteristik kelompok kerja, dan sebagainya.
2. faktor eksternal antara lain berupa peraturan ketenagakerjaan, keinginan
pelanggan, pesaing, nilai-nilai sosial, serikat buruh, kondisi ekonomi,
perubahan lokasi kerja dan kondisi pasar.
Sejalan dengan beberapa pendapat tersebut di atas Hadari Nawawi (2006:

64-65), mengemukakan bahwa kinerja dipengaruhi 3 faktor yaitu :

1. Pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan pekerjaan yang


menjadi tanggung jawab dalam bekerja, faktor ini mencakup jenis dan
jenjang pendidikan serta pelatihan yang pernah diikuti di bidangnya.
40

2. Pengalaman, yang tidak sekedar jumlah waktu atau lamanya dalam


bekerja, tetapi berkenaan dengan substansi yang dikerjakan yang jika
dilaksanakan dalam waktu yang cukup lama akan meningkatkan
kemampuan dalam mengerjakan suatu bidang tertentu.
3. Kepribadian, berupa kondisi di dalam diri seseorang dalam mengahadapi
bidang kerjanya, seperti minat, bakat, kemampuan
bekerjasama/keterbukaan, ketekunan, motivasi kerja dan sikap terhadap
pekerjaan.
Berdasarkan pendapat para ahli yang sebagai mana telah di uraikan di atas

maka faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seorang karyawan adalah faktor

internal dan faktor eksternal, dimana faktor internal sendiri merupakan faktor

bawaan lahir dari karyawan itu sendiri seperti minat, bakat, pengetahuan, etos

kerja, motivasi kerja, dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor

yang berasal dari luar karyawan itu sendiri seperti peraturan perusahaan, suasana

kerja, kondisi ekonomi, sarana prasarana, dan lain-lain.

2.1.5.3 Indikator Kinerja Karyawan

Indikator kinerja menurut Robert dan John (2006: 378), antara lain sebagai

berikut.

1. Kuantitas dari hasil, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai . Ini
berkaitan dengan jumlah keluaran yang dihasilkan
2. Kualitas dari hasil, yaitu mutu yang harus dihasilkan (baik tidaknya),
pengukuran kualitatif keluaran mencerminkan pengukuran tingkat
kepuasan, yaitu seberapa baik penyelesaiannya. Ini berkaitan dengan
bentuk keluaran.
3. Ketepatan waktu dari hasil, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang
direncanakan. Pengukuran ketepatan waktu merupakan jenis khusus dari
pengukuran kuantitatif yang menentukan ketepatan waktu penyelesaian
suatu kegiatan.
4. Kehadiran, yaitu ada tidaknya karyawan didalam kantor ketika memasuki
jam-jam kerja
5. Kemampuan bekerja sama, yaitu kemampuan karyawan melakukan
kegiatan bersama-sama dengan karyawan lain dalam suatu kegiatan yang
tidak dapat dikerjakan oleh perorangan.
41

Sedangkan Menurut Mangkunegara (2011:75) menyebutkan indikator dari

Kinerja Karyawan adalah sebagai berikut:

1. Kualitas Kerja, Seberapa baik seorang karyawan mengerjakan apa yang


seharusnya dikerjakan
2. Kualitas Kerja, Seberapa lama seseorang pegawai bekerja dalam satu
harinya. Kualitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap pegawai
itu masing-masing.
3. Pelaksana Tugas, seberapa jauh karyawan mampu melakukan
pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan.
Selanjutnya indikator kinerja karyawan menurut Darma (2003:355),

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1. Kuantitas
Pengukuran kinerja seorang karyawan dapat dilihat dari kuantitas kerja yang
diselesaikan dalam waktu tertentu. Dengan kuantitas tersebut seorang
karyawan memiliki kemampuan ataupun kepercayaan untuk melakukan kerja-
kerja organisasi.
2. Kualitas
Penilaian seorang karyawan adalah dengan melihat kualitas kerja yang
dilakukan sesuai dengan yang diharapkan. Penyelesaian bukan hanya terlihat
dari penyelesaian tapi dilihat dari kecakapan dan juga hasil.
3. Ketepatan waktu
Yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan.

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai indikator kinerja karyawan yang

sudah dipaparkan sebelumya, dapat disimpulan persamaan yang menyatakan

bahwa indikator kinerja karyawan adalah kualitas, kuantitas dari kegiatan

karyawan, pengetahuan serta kerjasama dalam setiap individu karyawan ataupun

kelompoknya.

2.1.5.4 Penilaian Kinerja Karyawan

Menurut R. Wayne Mondy (2008: 257), “penilaian kinerja adalah sistem

formal untuk menilai dan mengevaluasi kinerja tugas individu atau tim”

Sedangkan menurut Wirawan (2009: 11) menerangkan bahwa :


42

Evaluasi kinerja sebagai proses penilai pejabat yang melakukan penilaian


(appraiser) mengumpulkan informasi mengenai kinerja ternilai pegawai
yang dinilai (apraise) yang didokumentasikan secara formal untuk menilai
kinerja ternilai dengan membandingkannya dengan standar kinerjanya
secara periodik untuk membantu pengambilan keputusan manajemen
SDM.
Secara umum penilaian kinerja bertujuan sangat baik yaitu agar kinerja

para karyawan bertambah baik. Menurut Suryadi (1999: 229), “dengan bertambah

baiknya kinerja masing-masing karyawan diharapkan agar mendorong

peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja

adalah suatu proses menilai hasil kerja, apa yang dilakukan dan yang tidak

lakukan oleh seorang karyawan menurut tugas pokoknya yang sebagai upaya

untuk meningkatkan kinerja karyawan maupun kinerja perusahaan.

2.1.5.5 Manfaat Kinerja Karyawan

Menurut Tb. Sjafri Mangkuprawira (2003: 224), manfaat penilaian kinerja

antara lain sebagai berikut.

1. Perbaikan kinerja, umpan balik kinerja bermanfaat bagi karyawan,


manajer, dan spesialis personal dalam bentuk kegiatan yang tepat untuk
memperbaiki kinerja.
2. Penyesuaian kompensasi, penilaian kinerja membantu pengambilan
keputusan menentukan siapa yang seharusnya menerima peningkatan
pembayaran dalam bentuk upah dan bonus yang didasarkan pada sistem
merit.
3. Keputusan penempatan. Promosi, transfer, dan penurunan jabatan biasanya
didasarkan pada kinerja masa lalu dan antisipatif; misalnya dalam banyak
penghargaan.
4. Kebutuhan pelatihan dan pengembangan, kinerja buruk
mengidentifikasikan sebuah kebutuhan untuk melakukan pelatihan
kembali. Setiap karyawan hendaknya selalu mampu mengembangkan diri.
5. Perencanaan dan pengembangan karir, umpan balik kinerja membantu
proses pengambilan keputusan tentang karir spesifik karyawan.
6. Defisiensi proses penempatan staf, baik buruknya kinerja berimplikasi
dalam hal kekuatan dan kelemahan dalam prosedur penempatan staf di
departemen SDM.
43

7. Ketidakakuratan informasi, kinerja buruk dapat mengindikasikan


kesalahan dalam informasi analisis pekerjaan, rencana SDM, atau hal lain
dari sistem manajemen personal. Hal demikian akan mengarah pada
ketidaktepatan dalam keputusan menyewa karyawan, pelatihan, dan
keputusan konseling.
8. Kesalahan rancangan pekerjaan, kinerja buruk mungkin sebagai sebuah
gejala dari rancangan pekerjaan yang keliru. Melalui penilaian dapat
didiagnosis kesalahan-kesalahan tersebut.
9. Kesempatan kerja yang sama, penilaian kinerja yang akurat secara aktual
menghitung kaitannya dengan kinerja dapat menjamin bahwa keputusan
penempatan internal bukanlah sesuatu yang bersifat diskriminasi.
10. Tantangan-tantangan eksternal, kadang-kadang kinerja dipengaruhi oleh
faktor-faktor lingkungan pekerjaan, seperti keluarga, finansial, kesehatan,
atau masalah-masalah lainnya. Jika masalah-masalah tersebut tidak diatasi
melalui penilaian, departemen SDM mungkin mampu menyediakan
bantuannya.
11. Umpan balik pada SDM, kinerja yang baik dan buruk diseluruh organisasi

mengindikasikan bagaimana baiknya fungsi departemen SDM ditetapkan.

2.1.6. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian ini didukung dari beberapa rujukan di dalam literatur penelitian

sebelumnya. Berikut ini akan disajikan penelitian terdahulu untuk mendukung

penelitian ini diantaranya, yaitu:

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu yang Relevan
Metode
Variabel Yang Hasil
No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Penelitian yang
Diteliti Penelitian
Digunakan
1. Wicaksono, Pengaruh Variabel Jenis penelitian Secara
2014 Motivasi Kerja independen: adalah jenis simultan
dan Disiplin Motivasi Kerja penelitian Motivasi Kerja
Kerja Terhadap dan Disiplin asosiatif. Teknik dan Disiplin
Kinerja Kerja pengumpulan Kerja
Karyawan (Studi data adalah berpengaruh
Kasus pada PT. Variabel dengan signifikan
Stars dependen : menggunakan terhadap
International Kinerja kuisioner. Kinerja
44

Kota Surabaya) Karyawan Teknik analisis


data dalam
penelitian ini Karyawan
adalah regresi
linier berganda..
2. Deni Kokon Analisis Budaya Variabel yang Penelitian ini Budaya
Furkony, 2018 Organisasi Dan diteliti adalah menggunakan Organisasi di
Komitmen Budaya metode Bank Swasta
Organisasi Pada Organisasi dan deskriptif Kota Bandung
Beberapa Bank Komitmen kualitatif sudah baik dan
Swasta Organisasi mendukung
Nasional Di meningkatnya
Kota Bandung Komitmen
Organisasi
karyawan..
3 Ririn Prihatin, Pengaruh Variabel Teknik Hasil
2011 Kompensasi dan independen: pengumpulan Penelitian
Lingkungan Kompensasi dan data Menunjukan
Kerja terhadap Lingkungan menggunakan Bahwa Secara
Kinerja metode survey Simultan
Karyawan Variabel yaitu Kompensasi
(Studi Kasus dependen : menyebarkan dan
pada Perusahaan Kinerja kuisioner yang Lingkungan
Manufaktur PT Karyawan kemudian diolah Berpengaruh
Borneo dengan progam Positif dan
Melintang SPSS 21.0. Signifikan
Buana Eksport) Penelitian ini Terhadap
menggunakan Kinerja
analisis Karyawan
deskriptif dan
explanatory
4. Fariza Luthfia Pengaruh Variabel Metode Hasil
Danasz Kontrak independen: penelitian penelitian ini
Nasution Dan Psikologis Kontrak kuantitatif, menunjukan
Ali Nina Liche Terhadap Psikologis dengan jenis bahwa kontrak
Seniati, 2013 Komitmen penelitian psikologis
Organisasi Pada Variabel korelasional memiliki
Tenaga Kerja dependen : dengan analisis pengaruh
Outsourcing Di Komitmen regresi linier signifikan
Perusahaan organisasi sederhana terhadap
45

Penyedia Jasa komitmen


Outsourcing organisasi.
5. Arta Adi Pengaruh Variabel Instrument Yang Hasil Penelitian
Kusuma, 2013 Motivasi DanIndependen: Digunakan Ini Menunjukan
Lingkungan Motivasi Dan Dalam Penelitian Bahwa Motivasi
Kerja Terhadap Lingkungan Ini Adalah Dan
Kinerja Kerja Kuesioner Lingkungan
Karyawan Hotel Dengan Kerja
Muria Semarang Variabel Menggunakan Mempunyai
Dependen : Skala Likert. Pengaruh Yang
Terhadap Kinerja Teknik Positif Terhadap
Karyawan Pengambilan kinerja
Sampel Dalam Karyawan Pada
Penelitian Ini Karyawan
Menggunakan Permanen Dan
Metode Karyawan
Purposive Kontemporer.
Sampling. Data
Penelitian Di
Analisis Dengan
Menggunakan
SEM-PLS.
6. Dina Mutiara Pengaruh Variabel Metode Hasil Penlitian
Hadi Dan Rini Kontrak Independen : Penelitian Yang Ini Menunjukan
Nugrraheni, Psikologis Kontrak Digunakan Bahwa Kontrak
2018 Relasional Dan Psikologis Adalah Psikologis
Kontrak Relasional Dan Kuantitatif Realisional
Psikologis Kontrak Dengan Teknik Berpengaruh
Transaksional Psikologis Probability Positif
Terhadap Transaksional Sampling Dalam Signifikan
Komitmen Penentuan Terhadap
Organisasional Variabel Sampel Dan Komitmen
Dependen : Menggunakan Organisasi Dan
Komitmen Teknik Analisis Kontrak
Organisasional Regresi Linear Psikologis
Berganda Transaksional
Dengan Diolah Memiliki
Menggunakan Pengaruh Yang
Spss 23 Negatif
Terhadap
46

Komitmen
Organisasi
(Sumber : Hasil Penelitian Terdahulu)

2.2 Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis hubungan

antara variabel yang akan diteliti. Menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono,

2017:60), “mengemukakan bahwa kerangka berfikir merupakan model konseptual

tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

didefinisikan sebagai masalah yang penting”. Sedangkan menurut Suriasumantri

(dalam Sugiyono, 2017:60), “kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan

sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi objek permasalahan”.

Berdasarkan landasan teoritis dari hasil penelitian yang relevan, maka

kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh Kontrak Psikologi Terhadap Kinerja Karyawan

Kontrak psikologis didefinisikan dalam bentuk kontribusi dari individu

terhadap kinerja. Individu memberikan berbagai kontribusi untuk organisasi

seperti, usaha, keahlian, kemampuan, waktu, kesetiaan dan lain sebagainya.

Kontrak psikologis yang kuat merupakan suatu alasan sukses tidaknya suatu

perusahaan, sebaliknya apabila kontrak psikologis diterapkan secara tidak kuat

atau tidak sesuai dengan apa yang diharapkan karyawan maka dapat menyebabkan

timbulnya suatu masalah di perusahaan tersebut. Artinya, apabila perusahaan

dapat memberikan jaminan-jaminan yang sesuai (jaminan hari tua, jaminan

keamanan, dan lain sebagainya) dengan kebutuhan karyawan yang merupakan


47

sebuah harapan, setidaknya karyawan dapat lebih meningkatkan kinerja untuk

menyelesaikan tugasnya dengan baik dan penuh semangat. Pengertian Kontrak

psikologis menurut Griffin dalam Chairunisa (2019:11) adalah “serangkaian

ekspektasi yang dimiliki individu terkait dengan apa yang akan dikontribusikan

terhadap organisasi dan apa yang akan diberikan oleh organisasi sebagai balas

jasa”. Dimana Faktor ini sangat berhubungan dengan bagaimana kinerja

karyawan.

Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kontrak

psikologis merupakan salah satu faktor yang penting guna meningkatkan Kinerja

Karyawan. Pemenuhan dari kontrak psikologis yang positif, maka dapat

dipastikan akan mengarahkan pada karyawan yang lebih bekerja keras terhadap

organisasi. Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Fariza Luthfia Danaz

Nasution dan Ali Nina (2013) bahwa hasil penilaian menunjukan kontrak

psikologis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan.

2. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan

Komitmen organisasi merupakan suatu kondisi yang menggambarkan

hubungan karyawan dengan organisasi dan mempengaruhi keputusan karyawan

untuk melanjutkan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Konsep komitmen

organisasi terdiri dari tiga faktor, yaitu (a) keyakinan yang kuat dalam menerima

tujuan dan nilai-nilai organisasi, (b) kesediaan untuk menunjukan upaya yang

sungguh-sungguh demi kepentingan organisasi, (c) keinginan pasti untuk

mempertahankan keanggotaan organisasi (Maxwell & Steele dalam Nasution,

2013:7).
48

Selanjutnya Priansa (2018:239-242), menyebutkan bahwa :

Terdapat tiga komponen dalam komitmen organisasi, yaitu (a) komitmen


afektif merupakan keterikatan emosional, identifikasi, dan keterlibatan
dalam suatu organisasi, (b) komitmen normatif yaitu adanya kewajiban
pada diri individu untuk tetap meneruskan keanggotaannya dalam
organisasi, (c) komitmen berkelanjutan merupakan kesadaran akan biaya
yang akan dikeluarkan jika anggota organisasi tersebut keluar dari
organisasi.

Meyer dan Allen dalam Nasution (2013:7), menyebutkan bahwa :

Terdapat tiga kelompok anteseden dari komitmen organisasi yang


dibedakan; (a) karakteristik organisasi seperti sifat pekerjaan, desain
pekerjaan, kebijakan bagian HR (human resource), komunikasi dan
partisipasi kebijakan atau perilaku manajer; (b) karakteristik pribadi seperti
usia, jenis kelamin, jabatan, harapan-harapan terhadap pekerjaan, masa
kerja, nilai-nilai dalam pekerjaan, tanggung kekeluargaan, efektivitas dan
motivasi terhadap pekerjaan, dan (c) karakteristik lingkungan, seperti
kesempatan kerja, sosialisasi organisasi dan budaya organisasi.

Karyawan mengembangkan harapan-harapannya terhadap pekerjaan dan

organisasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Schein dalam Qabiti (2020:13) bahwa

“suatu harapan yang dimiliki masing-masing pihak karyawan dan perusahaan

terhadap yang lain dan kewajiban yang dalam hal ini adalah kinerja karyawan”.

Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa komitmen

organisasi merupakan salah satu faktor yang penting guna meningkatkan kinerja

karyawan. Pemenuhan dari komitmen organisasi yang positif, maka dapat

dipastikan akan mengarahkan pada karyawan yang lebih inten dan baik pada

kinerja karyawan. Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Fariza Luthfia

Danaz Nasution dan Ali Nina (2013) bahwa hasil penelitian menunjukan kontrak

psikologis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.


49

3. Pengaruh Kontrak Psikologis Dan Komitmen Organisasi Terhadap

Kinerja Karyawan

Pada kontrak psikologis individu dan kelompok memberikan berbagai

kontribusi untuk organisasi seperti, usaha, keahlian, kemampuan, waktu, kesetiaan

dan lain sebagainya. Kontrak psikologis yang kuat merupakan suatu alasan sukses

tidaknya suatu perusahaan, sebaliknya apabila kontrak psikologis diterapkan

secara tidak kuat atau tidak sesuai dengan apa yang diharapkan karyawan maka

dapat menyebabkan timbulnya suatu masalah di perusahaan tersebut. Artinya,

apabila perusahaan dapat memberikan jaminan-jaminan yang sesuai (jaminan hari

tua, jaminan keamanan, dan lain sebagainya) dengan kebutuhan karyawan yang

merupakan sebuah harapan, setidaknya karyawan dapat lebih termotivasi untuk

menyelesaikan tugasnya dengan baik dan penuh semangat. Komitmen organisasi

merupakan salah satu konsep sikap kerja karena sikap terhadap pekerjaan

berkaitan dengan ada tidaknya keterkaitan dan keterlibatan seseorang terhadap

organisasi. Komitmen terhadap organisasi artinya lebih sekedar keanggotaan

formal, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk

mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi dan

kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan

organisasi demi pencapaian tujuan. Dengan kata lain, ini merupakan sikap yang

merefleksikan loyalitas karyawan pada organisasi dan proses berkelanjutan

dimana anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan

keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan.


50

Kinerja karyawan menurut Muhammad Zainur Roziqin (2010: 41),

“adalah sebagai keseluruhan proses bekerja dari individu yang hasilnya dapat

digunakan landasan untuk menentukan apakah pekerjaan individu tersebut baik

atau sebaliknya,” Maka hasil kerja dari seorang karyawan selama dia bekerja

dalam menjalankan tugas-tugas pokok jabatannya yang dapat dijadikan sebagai

landasan apakah karyawan itu bisa dikatakan mempunyai prestasi kerja yang baik

atau sebaliknya yang nantinya berkaitan dengan faktor psikologis dan komitmen

organisasi.

Dari pemaparan di atas, berdasarkan karakteristik Psikologis dan

karakteristik Komitmen organisasi, dapat disimpulkan bahwa kontrak psikologis

dan komitmen organisasi dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Kontrak

psikologis organisasi yang positif, maka komitmen pegawai terhadap kinerja

karyawan akan meningkat, selanjutnya komitmen dapat terpenuhi, maka

dipastikan akan mengarahkan pada karyawan yang lebih dalam kinerjanya.

Apabila penulis gambarkan dalam bentuk paradigma penelitian maka

hubungan variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


51

Kontrak Psikologis
(X1)

1. Kontrak Transaksional
(Transactional ( Griffin dalam Chairunisa (2019:11)
Contract)
2. Kontrak Relasional
(Relational Contract)
3. Balanced
4. Transitional

Sumber : Kinerja Karyawan


Rousseau dalam penelitian (Y)
Qabiti (2020 :15)
1. Kuantitas
2. Kualitas
(Muhammad Zainur, 2010: 41)
3. Ketepatan waktu

Komitmen Organisasi Menurut Darma (2003: 355)


(X2)

1. Komitmen Afektif
2. Komitmen
Berkelanjutan (Priansa, 2018:239-242)
3. Komitmen Normatif

Sumber :
Donni Juni Priansa (2018 : Gambar 2.1
239-242)
Paradigma Penelitian

2.3. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan Pernyataan sementara atau dugaan jawaban sementara

yang paling memungkinkan dan masih harus dibuktikan melalui penelitian lebih

terarah. Menurut Sugiyono (2014:64) Menjelaskan bahwa “Hipotesis merupakan

Jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan


52

masalah penelitian telat dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan”.Maka

berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan diatas

maka hipotesis yang diajukan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh kontrak psikologis terhadap kinerja karyawan.

2. Terdapat pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan.

3. Terdapat pengaruh kontrak psikologis dan komitmen organisasi terhadap

kinerja karyawan.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif verifikatif.

Menurut Sugiyono (2016:21) mendefinisikan bahwa “metode deskriptif adalah

metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil

penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.

Adapun tujuan metode deskriptif untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nasir dalam Rukajat, 2018:1). Metode

verifikatif menurut Narimawati (2008:21) adalah :

Metode pengujian hipotesis melalui alat analisis statistik dan metode


verifikatif merupakan suatu jenis penelitian yang bertujuan menguji
kebenaran hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data-data di
lapangan sehingga diketahui analisis variabel X dan variabel Y melalui
alat analisis statistik.
Lebih lanjut Sugiyono (2013:6) mendefinisikan metode deskriptif

verifikatif sebagai berikut: “Metode penelitian melalui pembuktian untuk menguji

hipotesis hasil penelitian deskriptif dengan perhitungan statistika sehingga didapat

hasil pembuktian yang menunjukkan hipotesis ditolak atau diterima”.

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2016 : 283) mengemukakan bahwa :

Metode penelitian kuantitatif adalah metode yang bekerja untuk


mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang
melanjutkan melalui data atau sampel yang terkumpul sebagaimana
keberadaan, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang
berlaku umum.

53
54

Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan para ahli di atas, metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan

pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan penelitian ini akan diketahui

hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga kesimpulan yang

akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Maka dapat dikatakan

bahwa metode penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan hasil

penelitian, sedangkan metode verifikatif digunakan untuk menguji kebenaran teori

dan hipotesis.

Dalam penelitian ini, metode deskriptif dan verifikatif tersebut digunakan

untuk menguji lebih dalam pengaruh budaya organisasi dan kontrak psikologis

terhadap komitmen organisasi pada Perusahaan Garden Group, serta meguji teori

dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.

3.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel

3.2.1 Definisi Variabel

Menurut Sugiyono (2017:38) variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk pelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Terdapat tiga variabel di dalam penelitian ini yaitu dua variabel bebas

(Independent Variable) dan satu variabel terikat (Dependent Variable) :

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Menurut Sugiyono (2017: 39) “variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat)”.


55

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :

a. Kontrak Psiokologis (X1). Yaitu : Kontrak psikologis merupakan

kepercayaan dalam diri individu menyangkut perjanjian atau kewajiban

antara karyawan dan organisasi. (Rousseau dalam Danaz (2013:7)

b. Komitmen Organisasi (X2). Yaitu : Komitmen organisasi adalah derajat

di mana seorang karyawan mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi

tertentu beserta tujuannya dan berkeinginan untuk mempertahankan

keanggotaannya di dalam organisasi tersebut. (Robbins dan Coulter, 2010

: 40).

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel dependen atau dalam kalimat bahasa Indonesia sering disebut

sebagai variabel terikat (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011 : 39).

Menurut fungsinya variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain, karenanya juga

sering disebut variabel yang dipengaruhi atau variabel terpengaruhi. Variabel

dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.

Adapun variabel dependen atau yang sering disebut sebagai variabel terikat

dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan. kinerja karyawan adalah

sebagai suatu perwujudan kerja aparatur yang selanjutnya akan dijadikan

dasar penilaian atas tercapai atau tidaknya target dan tujuan suatu organisasi

pemerintahan, kinerja meliputi hasil-hasil yang telah dicapai oleh pegawai

dalam melaksanakan tugas yang diberikan (Muhammad Zainur 2010: 41).


56

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Berdasarkan definisi variabel tersebut, untuk lebih jelasnya

operasionalisasi variabel adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel

Variabel
Definisi Variabel Indikator Skala
Penelitian
1. Variabel Kontrak Psikologis 1. Kontrak Ordinal
independen adalah keyakinan Transaksional
(X1) : individu mengenai (Transactional
Kontrak kewajiban mengenai Contract)
Psikologis kewajiban yang 2. Kontrak Relasional
bersifat timbal balik (Relational Contract)
dalam konteks 3. Balanced
hubungannya dengan 4. Transitional
organisasi.
Sumber : Sumber :
Rousseau dalam Rousseau dalam
Danaz (2013:7) penelitian Qabiti
(2020 :15
2. Variabel Komitmen organisasi 1. Komitmen Afektif Ordinal
independen adalah derajat di mana 2. Komitmen
(X2) : seorang karyawan Berkelanjutan
Komitmen mengidentifikasikan 3. Komitmen Normatif
Organisasi dirinya dengan
organisasi tertentu Sumber : Donni Juni
beserta tujuannya dan Priansa (2018 : 239-
berkeinginan untuk 242)
mempertahankan
keanggotaannya di
dalam organisasi
tersebut.
Sumber : Robbins dan
Coulter (2010 : 40)
3. Variabel kinerja karyawan 1. Kuantitas Ordinal
dependen adalah sebagai 2. Kualitas
Kinerja keseluruhan proses 3. Ketepatan waktu
57

Karyawan bekerja dari individu


(Y) yang hasilnya dapat Menurut Darma (2003:
digunakan landasan 355)
untuk menentukan
apakah pekerjaan
individu tersebut baik
atau sebaliknya.
Sumber : Muhammad
Zainur Raziqin (2010:
41)

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2011 : 80) adalah “Wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan karyawan pada

Perusahaan Garden Group yang berjumlah 139.

Tabel 3.2
Daftar Karyawan Perusahaan Garden Group

No Bagian Kepegawaian Jumlah


1. Direktur Utama 1
2. Manajer Proyek 1
3. Manajer Operasional 1
4. Manajer Pemasaran 1
5. Adm & Keuangan 1
6. Bussiness Divition 1
7. Site Manajer 1
9. Staff 132
Jumlah 139
Sumber: Data olahan, 2020

3.3.2 Sampel
58

Menurut Sugiyono (2011 : 81) bahwa :

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu probability sampling,

dimana menurut Sugiyono (2011 : 82) mendefinisikan probability sampling

sebagai berikut :

Teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi


setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknk ini meliputi, simple random sampling, proportionate stratified
random sampling, disproportionate stratified random sampling, sampling
area (cluster) sampling (sampling menurut daerah).
Penggunaan sampel dalam penelitian di ambil secara simple random

sample. Menurut Sugiyono (2011 : 82) simple random sample yaitu metode

pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Sehingga setiap anggota

populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih atau terambil untuk

menjadi anggota sampel. Adapun rumus yang digunakan dalam sampel ini adalah

sebagai berikut :

N
n= 2
1+ N (e)

(Sugiyono, 2016 : 145)

Dimana :

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran populasi yang diketahui

e = Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel, presisi yang diinginkan adalah 15%


59

Dengan menggunakan rumus di atas, maka dapat diambil sampel sebagai

berikut :

N
n= 2
1+ N (e)

139
n= 2
1+139 (0 ,1)

139
n=
1+139 (0 , 01)

139
n=
1+1 , 39

139
n=
2 , 39

n=58,159

n=58

Dengan demikian responden yang akan digunakan sebagai sampel

sebanyak 139 orang responden karyawan yang bekerja di Perusahaan Garden

Group.

Tabel 3.3
Jumlah Sampel Berdasarkan Golongan/Ruang
No Golongan Populasi Jumlah Sampel
1. Direktur Utama 1 1/139 x 58 = 1
2. Manajer Proyek 1 1/139 x 58 = 1
3. Manajer Operasional 1 1/139 x 58 = 1
4. Manajer Pemasaran 1 1/139 x 58 = 1
5. Adm & Keuangan 1 1/139 x 58 = 1
6. Bussiness Divition 1 1/139 x 58 = 1
7. Site Manager 1 1/139 x 58 = 1
8. Staff 132 132/139 x 58 =
Jumlah 139 58
Sumber: Data diteliti untuk diolah
60

3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data dalam bentuk kuisioner

kemudian di kuantifisir dalam bentuk angka-angka (kuantitatif), sedangkan

sumber data dalam penelitian ini dibedakan dalam dua bagian, yaitu :

1. Sumber data primer

Data primer menurut Nazir (2013:58) bahwa:

Merupakan sumber-sumber dasar yang terdiri dari bukti-bukti atau saksi


utama dari kejadian (fenomena) objek yang diteliti dan gejala yang terjadi
di lapangan. Sumber data primer dapat berupa: catatan resmi yang dibuat
pada saat acara atau upacara, suatu keterangan oleh saksi mata,
keputusan-keputusan rapat, foto-foto serta dokumentasi yang lainnya.
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang dikumpulkan oleh

peneliti sendiri yang diukur dengan kuisioner yang diisi oleh responden

dan wawancara langsung dengan pimpinan Perusahaan Garden Group

yang meliputi :

a. Kontrak Psikologis

b. Komitmen organisasi

c. Kinerja Karyawan

2. Sumber data sekunder

Data sekunder menurut Nazir (2013:59) bahwa:

Dikaitkan dengan sumber yang lain selain dokumen langsung yang


menjelaskan tentang suatu gejala. Informan (subjek) adalah salah satunya
sumber sekunder, sebagai sumber bergerak yang dapat memberikan
keterangan mendalam (indepth) terkait dengan permasalahan yang diteliti.
Data sekunder yang juga dipentingkan dalam penelitian ini adalah

sejumlah kepustakaan dan dokumen-dokumen penting yang dapat

memperjelas permasalahan dalam penelitian ini. Data kepustakaan berasal


61

dari buku-buku yang menjelaskan tentang konsep- pendahuluan yang

membutuhkan beberapa referensi.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain :

1. Riset/studi kepustakaan

Menurut Sugiyono (2012 : 291) dalam Intan (2019 : 62), riset kepustakaan

atau studi kepustakaan adalah :

Berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan
nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang
diteliti, selain itu studi kepustakaan sangat penting dalam melakukan
penelitian, hal ini dikarenakan penelitian tidak akan lepas dari literatur-
literatur ilmiah.
2. Penelitian lapangan

Menurut Sugiyono (2012 : 2) dalam Intan (2019 : 63), mengemukakan

bahwa : “penelitian yang dilakukan dalam bentuk studi kasus pada

kelompok kecil orang dalam durasi waktu tertentu”.

3. Kuisioner

Menurut Sugiyono (2011 : 142) kuisioner adalah : “Teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

Maka peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti yaitu : Kontrak Psikologis, Komitmen Organisasi dan

Kinerja Karyawan pada Perusahaan PT.Garden Grup.

4. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2011 : 145) mengemukakan

bahwa : “suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
62

berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting

adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”.

Jadi, observasi merupakan pengamatan yang dilakukan secara langsung

maupun tidak langsung terhadap obyek yang diteliti.

5. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara menyalin data

yang relevan dengan penelitian. Teknik ini digunakan untuk mencari data

mengenai Kontrak Psikologis, Komitmen Organisasi dan Kinerja

Karyawan pada Perusahaan PT.Garden Grup.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

metode kuantitatif, yaitu metode analisis dengan menggunakan angka yang dapat

dihitung dan diukur. Analisis kuantitatif dimaksudkan untuk memperkirakan

besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan satu atau beberapa kejadian.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan lima kategori penilaian angka dari

nilai bobot satu sampai lima. Untuk lebih jelasnya, penulis gambarkan dalam tabel

berikut :

Tabel 3.4
Pembobotan Nilai Jawaban
Alternatif Jawaban Nilai/bobot
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
(Sumber : Sugiyono, 2011 : 94)
63

3.5.1 Pengaruh Kontrak Psikologis Terhadap Kinerja Karyawan pada

Perusahaan Garden Group.

Langka-langkah yang digunakan untuk menganalisis pengaruh antara

variabel Kontrak Psikologis (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) digunakan

rumus-rumus sebagai berikut :

1. Analisis Koefisien Korelasi Sederhana

Uji korelasi dimaksudkan untuk melihat hubungan dari dua hasil

pengukuran atau dua variabel yang diteliti, untuk mengetahui derajat hubungan

antara variabel Kontrak Psikologis (X1) dengan variabel Kinerja Karyawan (Y).

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Korelasi Product Moment

(KPM). Hal ini dikarenakan data yang diperoleh dari instrumen dengan

menggunakan jenis skala likert.

Adapun rumus yang digunakan adalah :

n ( ∑ XY ) −(∑ Y )
r XY =
√ {n .∑ X −( ∑ X ) } {n . ∑ Y −( ∑ Y )
2 2 2 2
}

(Sugiyono, 2011 : 183)

Keterangan :

rXY = Menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan/

korelasi Product Moment

X = Variabel independen

Y = Variabel dependen

n = Jumlah responden
64

Untuk mengidentifikasi tinggi rendahnya koefisien korelasi atau

memberikan interpretasi koefisien korelasi digunakan tabel kriteria pedoman

untuk koefisien korelasi sesuai dengan yang ada dalam buku Sugiyono (2011 :

184).

Tabel 3.5
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
(Sugiyono, 2011 : 184)

2. Analisis Koefisien Determinasi (KD)

Koefisien determinasi pada intinya adalah untuk mengetahui besarnya

sumbangan sebuah variabel atau lebih terhadap variabel lainnya. Analisis

koefisien determinasi yaitu kemampuan variabel X (variabel independen)

mempengaruhi variabel Y (variabel dependen). Semakin besar koefisien

determinasi menunjukkan semakin baik kemampuan variabel Kontrak Psikologis

(X1) menerangkan variabel Kinerja Karyawan (Y). Besarnya koefisien

determinasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


2
Kd=r x 100 %

(Sugiyono, 2011 : 231)

Keterangan :

r2 = Koefisien korelasi

Kd = Koefisien determinasi
65

Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah:

a. Jika Kd mendeteksi nol (0), maka pengaruh variabel independent

terhadap variabel dependent lemah.

b. Jika Kd mendeteksi satu (1), maka pengaruh variabel independent

terhadap variabel dependent kuat.

3. Uji T

Uji t (t-test) melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial,

pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara

variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa

variabel independen lain dianggap konstan. Uji t digunakan untuk mencari nilai

thitung maka pengujian tingkat signifikannya adalah dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

Menurut Sugiyono (2014:250), rumus yang digunakan sebagai berikut:

r √n−2
t=
√ 1−r 2
Keterangan:

t = Tingkat signifikan (thitung) yang selanjutnya dibandingkan dengan t tabel

r = Koefisien korelasi parsial

r2 = Koefisien determinasi

n = jumlah data/banyaknya sampel

Kemudian menentukan model keputusan dengan menggunakan statistik uji

t, dengan melihat asumsi sebagai berikut :

1. Interval keyakinan α = 0,05


66

2. Derajat kebebasan = n-2

3. Dilihat hasil ttabel

Dari hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel dengan ketentuan uji

kriteria sebagai berikut :

a. Jika thitung> ttabel pada α = 5% maka hipotesis diterima (berpengaruh).

b. Jika thitung< ttabel pada α = 5% maka hipotesis ditolak (tidak berpengaruh).

3.5.2 Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan pada

Perusahaan Garden Group.

Langka-langkah yang digunakan untuk menganalisis pengaruh antara

variabel Komitmen Organisasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) digunakan

rumus-rumus sebagai berikut :

1. Analisis Koefisien Korelasi Sederhana

Uji korelasi dimaksudkan untuk melihat hubungan dari dua hasil

pengukuran atau dua variabel yang diteliti, untuk mengetahui derajat hubungan

antara variabel Komitmen Organisasi (X2) dengan variabel Kinerja Karyawan

(Y). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Korelasi Product Moment

(KPM). Hal ini dikarenakan data yang diperoleh dari instrumen dengan

menggunakan jenis skala likert.

Adapun rumus yang digunakan adalah :

n ( ∑ XY ) −(∑ Y )
r XY =
√ {n .∑ X −( ∑ X ) } {n . ∑ Y −( ∑ Y )
2 2 2 2
}

(Sugiyono, 2011 : 183)

Keterangan :

rXY = Menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan/


67

korelasi Product Moment

X = Variabel independen

Y = Variabel dependen

n = Jumlah responden

Untuk mengidentifikasi tinggi rendahnya koefisien korelasi atau

memberikan interpretasi koefisien korelasi digunakan tabel kriteria pedoman

untuk koefisien korelasi sesuai dengan yang ada dalam buku Sugiyono (2011 :

184).

Tabel 3.6
Pedoman Untuk Memberikan Intrepetasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
(Sugiyono, 2011 : 184)

2. Analisis Koefisien Determinasi (KD)

Koefisien determinasi pada intinya adalah untuk mengetahui besarnya

sumbangan sebuah variabel atau lebih terhadap variabel lainnya. Analisis

koefisien determinasi yaitu kemampuan variabel X (variabel independen)

mempengaruhi variabel Y (variabel dependen). Semakin besar koefisien

determinasi menunjukkan semakin baik kemampuan variabel Komitmen

Organisasi (X2) menerangkan variabel Kinerja Karyawan (Y). Besarnya koefisien

determinasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


2
Kd=r x 100 %
68

(Sugiyono, 2011 : 231)

Keterangan :

r2 = Koefisien korelasi

Kd = Koefisien determinasi

Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah:

a. Jika Kd mendeteksi nol (0), maka pengaruh variabel independent

terhadap variabel dependent lemah.

b. Jika Kd mendeteksi satu (1), maka pengaruh variabel independent

terhadap variabel dependent kuat.

3. Uji T

Uji t (t-test) melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial,

pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara

variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa

variabel independen lain dianggap konstan. Uji t digunakan untuk mencari nilai

thitung maka pengujian tingkat signifikannya adalah dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

Menurut Sugiyono (2014:250), rumus yang digunakan sebagai berikut:

r √ n−2
t=
√ 1−r 2
Keterangan:

t = Tingkat signifikan (thitung) yang selanjutnya dibandingkan dengan t tabel

r = Koefisien korelasi parsial

r2 = Koefisien determinasi

n = jumlah data/banyaknya sampel


69

Kemudian menentukan model keputusan dengan menggunakan statistik uji

t, dengan melihat asumsi sebagai berikut :

1. Interval keyakinan α = 0,05

2. Derajat kebebasan = n-2

3. Dilihat hasil ttabel

Dari hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel dengan ketentuan uji

kriteria sebagai berikut :

a. Jika thitung> ttabel pada α = 5% maka hipotesis diterima (berpengaruh).

b. Jika thitung< ttabel pada α = 5% maka hipotesis ditolak (tidak berpengaruh).

3.5.3 Pengaruh Kontrak Psikologi dan Komitmen Organisasi terhadap

Kinerja Karyawan Perusahaan Garden Group.

Langka-langkah yang digunakan untuk menganalisis pengaruh antara

variabel Kontrak Psikologis (X1) dan Komitmen Organisasi (X2) terhadap

Kinerja Karyawan (Y) digunakan rumus-rumus sebagai berikut :

1. Analisis Koefisien Korelasi Berganda

Analisis koefisien korelasi berganda merupakan angka yang menunjukkan

arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama

atau lebih dengan satu variabel dependen. Rumus korelasi berganda dua variabel

adalah sebagai berikut :


2 2
r x1 y +r x2 y−2 ( r x 1 y ) ( r x 2 y ) (r x1 x 2)
R x1 x2 y = 2
1−r x1 x 2

(Sugiyono, 2011:191)

Keterangan :
70

Ryx1x2 = Korelasi antara variabel x1 dengan x2 secara bersama-sama

dengan variabel Y

ryx1 = Korelasi product moment antara x1 dengan Y

ryx2 = Korelasi product moment antara x2 dengan Y

rx1x2 = Korelasi product moment antara x1 dengan x2

2. Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada intinya adalah untuk mengetahui besarnya

sumbangan sebuah variabel atau lebih terhadap variabel lainnya. Analisis

koefisien determinasi yaitu kemampuan variabel Kontrak Psikologis (X1) dan

variabel Komitmen Organisasi (X2) mempengaruhi variabel Kinerja

Karyawan(Y). Semakin besar koefisien determinasi menunjukkan semakin baik

kemampuan variabel independen (X) menerangkan variabel dependen (Y).

Besarnya koefisien determinasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:
2
Kd=r x 100 %

(Sugiyono, 2011 : 231)

Keterangan :

r2 = Koefisien korelasi

Kd = Koefisien determinasi

Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah:

a. Jika Kd mendeteksi nol (0), maka pengaruh variabel independent

terhadap variabel dependent lemah.


71

b. Jika Kd mendeteksi satu (1), maka pengaruh variabel independent

terhadap variabel dependent kuat.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah suatu metode analisis yang

digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dari pengaruh yang terjadi antara

variabel X terhadap variabel Y. Formula untuk regresi berganda adalah sebagai

berikut :

Y =a+b 1 x 1+ b2 x 2

(Sugiyono, 2013 : 93)

Dimana :

Y = Variabel dependen

X = Variabel independen

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

Dimana untuk mencari nilai b1 dan b2 dan a, digunakan rumus sebagai

berikut :

( ∑ X 22 ) ( ∑ x 1 y )−( ∑ x 1 x 2 ) (∑ x2 y)
b 1=
( ∑ X 21 )(∑ X 22 )−(∑ x 1 x 22 )

( ∑ X 21 ) ( ∑ x 2 y )−( ∑ x 1 x2 ) (∑ x1 y )
b 2=
( ∑ X 21 )(∑ X 22 )−(∑ x 1 x 22 )
∑ Y −b 1 ∑ X 1−b2 ∑ X 2
a=
n
72

4. Uji F

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama terhadap

variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah : “terdapat pengaruh yang

signifikan dan positif Kontrak Psikologis dan Komitmen Organisasi terhadap

Kinerja Karyawan.” Untuk menguji uji F dapat menggunakan rumus :


2
R /k
F= 2
(1−R )/(n−k−1)

(Sugiyono, 2011:192)

Keterangan :

F = Besarnya F hitung

n = Jumlah anggota sampel

R2 = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel independen

dk = (n-k-1) derajat kebebasan

Pengujian dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dilakukan dengan

ketentuan yaitu :

a. Jika Fhitung> Ftabel pada α = 5% maka hipotesis diterima (berpengaruh).

b. Jika Fhitung< Ftabel pada α = 5% maka hipotesis ditolak (tidak berpengaruh).

3.6 Tempat dan Waktu Penelitian

3.6.1. Tempat Penelitian


73

Lokasi penelitian dilakukan pada Perusahaan Garden Group di Jalan Drs.

H. Soeyoed, Kelurahan Kertasari Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa

Barat.

3.6.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan terhitung sejak dikeluarkannya surat turun

penelitian dari Fakultas Ekonomi Universitas Galuh, pada bulan Desember 2020

sampai dengan bulan Agustus 2021.

Tabel 3.7
Jadwal Penelitian
Tahun 2021
No Kegiatan
Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu
Pengajuan
1
Judul
Penysunan
2 Usulan
Penelitian
Seminar
3 Usulan
Penelitian
Pengumpulan
4
Data
Pelaksanaan
5
Penelitian
Penyusunan
6 Laporan Hasil
Akhir
Sidang
7
Skripsi
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Garden Group

4.1.1.1 Profil Perusahaan Garden Group

Kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan pokok

yang sangat mendasar bagi seluruh masyarakat. Kebutuhan pokok ini tidak akan

pernah berhenti sepanjang manusia masih hidup di atas bumi. Sandang dan

pangan selalu diperlukan untuk kelangsungan hidup dan selalu akan meningkat

dari waktu ke waktu.

Perusahaan Garden Group Merupakan perusahaan yang bergerak dibidang

property. Salah satu tujuan dibentuknya Garden Group adalah untuk mencukupi

kebutuhan masyarakat akan bahan property, meliputi penyediaan, pengembangan

sarana dan prasarana, serta distribusi property. Perusahaan ini didirikan oleh

Bapak Ir. H. Asep Agus Sriyanto, yang beralamat di Jl. Drs. H. Soeyoed,

Kertasari-Ciamis, Jawa Barat.

4.1.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan Garden Group

Perusahaan Garden Group memiliki visi dan misi sebagai berikut :

a. Visi

Mengembangkan pemukiman berkualitas yang harmonis dan seimbang bagi

kehidupan

74
75

b. Misi

Senantiasa meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan yang terbaik

kepada para pemangku kepentingan dengan :

1) Memberikan kepuasan kepada pelanggan melalui penyediaan produk

yang berkualitas serta memberikan rasa aman dan nyaman

2) Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha

3) Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan karir

dengan suasana kerja yang nyaman dan meningkatkan kesejahteraan

4) Memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dengan menjalin prinsip

tata kelola perusahaan.

4.1.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan Garden Group

Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting, karena modal

dasar dalam mengkoordinir, mengorganisir, dan memimpin perusahaan. Struktur

organisasi yang tepat bagi perusahaan belum tentu baik bagi perusahaan lain.

Struktur organisasi akan memberikan gambaran yang jelas antara wewenang dan

tugas masing-masing personal dalam suatu perusahaan. Dengan adanya struktur

organisasi setiap individu akan mengetahui tugas atau pekerjaan yang harus

dilaksanakan dan kepada siapa tugas atau pekerjaan tersebut

dipertanggungjawabkan.

Adapun struktur organisasi Perusahaan Garden Group adalah sebagai

berikut :
76

DIREKTUR UTAMA

MANJ. OPERASIONAL MANAJER PROYEK


MANAJ. PEMASARAN

ADM & KEUANGAN BUSSINESS DIVISION

SITEMANAJER

PROYEK

Gambar 4.1
Struktur organisasi Perusahaan Garden Group

Adapun rincian tugas pokok dan fungsi serta tata kerja Perusahaan Garden

Group adalah sebagai berikut :

1. Direktur Utama

Merupakan puncak pimpinan yang bertanggungjawab atas keseluruhan

penyelenggaraan aktivitas perusahaan. Tugas dan tanggungjawabnya adalah :

a. Melakukan pengawasan terhadap jalannya organisasi perusahaan.

b. Menentukan kebijakan-kebijakan secara umum yang menyangkut

tentang pengambilan keputusan mengenai kebijakan-kebijakan

perusahaan.

c. Membuat rencana-rencana perusahaan baik jangka pendek maupun

jangka panjang
77

d. Mengkoordinir semua kegiatan yang ada dalam perusahaan

2. Manajer Operasional

Manajer operasional mempunyai tugas:

a. Melakukan pelaksanaan dan pengendalian kegiatan

b. Melakukan pengelolaan sumberdaya perusahaan

c. Melakukan pengembangan manajemen dan teknologi

d. Mewakili direksi untuk kepentingan perusahaan di wilayah usahanya

serta melakukan koordinasi dan pengawasan kepada unit yang berada

di wilayahnya.

e. Mengembangkan perusahaan yang memasarkan kemampuan

perusahaan di bidang konstruksi dalam lingkungan wilayah usahanya.

f. Melaksanakan setiap kesepakatan yang telah disetujui bersama antara

direksi dan pemberian tugas dan proyek-proyek yang dilaksanakan.

g. Menyampaikan laporan kegiatan secara berkala termasuk kegiatan

proyek

3. Manajer Pemasaran

Manajer pemasaran mempunyai tugas antara lain :

a. Mengkoordinir pekerjaan bawahannya sehubungan dengan

pemasaran, urusan kredit pemilikan rumah serta penjualan dan

penagihan

b. Merencanakan promosi dan penjualan serta strategi pemasaran

perusahaan
78

c. Mengikuti perkembangan dunia property, menganalisis pasar dan

mengontrol hasil penjualan.

d. Menyusun dan membuat target dan rencana perusahaan.

e. Memberikan informasi mengenai kebijaksanaan perusahaan kepada

bawahannya.

4. Bussiness Divition

Bussiness Divition mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :

a. Pembuatan laporan rencana pemasaran serta biaya yang berhubungan

dengan pemasaran

b. Menata, menyimpan, menjaga, dan memelihara semua dokumen yang

berhubungan dengan pemasaran, urusan KPR, penjualan dan penagihan

c. Bertindak dan atas nama perusahaan untuk berhubungan dengan pihak

luar dalam bidang pemasaran, urusan KPR, penjualan dan penagihan

5. Administrasi dan Keuangan

Administrasi dan keuangan mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:

a. Menyusun dan mengatur masalah administrasi perusahaan

b. Membimbing dan mengawasi penyelenggaraan administrasi dan tata

usaha

c. Memberikan saran-saran dan masukan-masukan kepada direktur

perusahaan, diminta atau tidak dalam bidang administrasi dan tata usaha

d. Mencatat semua transaksi keuangan dalam buku jurnal dan buku besar

e. Menata, menyimpan, dan menjaga semua dokumen yang berhubungan

dengan keuangan
79

f. Membuat laporan keuangan secara periodik

6. Site Manager

Stie manajer mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :

a. Unit pelaksana ini langsung terjun ke lapangan untuk melaksanakan

proyek yang telah direncanakan

b. Menunjuk orang-orang yang sesuai dengan kebutuhan untuk ikut dalam

kegiatan-kegiatan pelaksanaan tersebut

c. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan proyek

4.1.1.4 Karakteristik Responden

Responden dan sumber data pada penelitian ini adalah pegawai

Perusahaan Garden Group yaitu sebanyak 139 orang. Selanjutnya jumlah

responden yang akan jadikan sampel analisis dalam penelitian ini adalah 58 orang.

Adapun karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yang ada pada

Perusahaan Garden Group adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persen
Laki-laki 43 74,14 %
Perempuan 15 25,86 %
Jumlah 58 100 %
Sumber: Data Diolah dari Kuesioner 2021

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden berjumlah 58

orang yang terdiri dari laki-laki berjumlah 43 atau 74, 14% dan perempuan

berjumlah 15 atau 25,86%. Hal ini menunjukan bahwa pegawai Perusahaan

Garden Group didominasi laki-laki dikarenakan pekerjaan yang dilakukan lebih


80

banyak berada di lapangan yang menuntut kecekatan, kerja keras, kamauan dan

mampu menghadapi segala situasi dan kondisi lapangan.

Berdasarkan data penelitian yang dilakukan dari penyebaran angket maka

diperoleh data tentang umur responden yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
< 25 - -
26 – 30 3 5,17
31 – 40 29 50
41 – 50 19 32,76
> 50 7 12,07
Jumlah 58 100 %
Sumber: Data Diolah dari Kuesioner 2021

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, sebagian besar pegawai Perusahaan Garden

Group adalah berusia 31 – 40 tahun sebanyak 29 orang atau 50%, sementara usia

26 – 30 tahun sebanyak 3 orang atau 5,17%, pegawai yang berusia 41 – 50 tahun

sebanyak 19 orang atau 32,76% dan sisanya yaitu pegawai yang berusia >50

tahun yaitu sebanyak 7 orang atau 12,07%. Hal ini menunjukkan bahwa dari

banyaknya responden di perusahaan tersebut menunjukkan bahwa responden

terbanyak berasal dari golongan usia 31 – 40 tahun. Dengan melihat tingkat umur

responden tersebut bias dikatakan bahwa pegawai memiliki tingkat pengalaman

maupun wawasan yang cukup memadai di usia yang tergolong muda sehingga

diharapkan mampu memberikan informasi kepada penulis.

Selanjutnya karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan adalah

sebagai berikut:
81

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persen
SD/SMP 0 0,00
SMA/SLTA 33 56,90
Diploma (D3) 7 12,07
Sarjana (S1) 18 31,03
Pascasarjana (S2) 0 0,00
Doctor (S3) 0 0,00
Jumlah 58 100 %
Sumber: Data Diolah dari Kuesioner 2021

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, tingkat pendidikan yang ditempuh pegawai

cukup bervariasi, sebagian besar responden berpendidikan terakhir SMA/SLTA

yaitu sebanyak 33 orang atau 56,90%, sementara sebanyak 7 orang atau 12,07%

berpendidikan Diploma (D3), dan sebanyak 18 orang atau 31,03% yaitu Sarjana

(S1). Jadi yang paling banyak responden dalam penelitian ini berasal dari lulusan

SMA/SLTA. Dengan tingkat pendidikan yang dimiliki oleh responden diharapkan

dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Selanjutnya yang terakhir karakteristik responden berdasarkan lama kerja

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja
Lama Bekerja Jumlah Persentase (%)
< 5 13 22,41
6 – 10 17 29,31
11 – 15 16 27,59
16 – 20 10 17,24
> 21 2 3,45
Jumlah 58 100 %
Sumber: Data Diolah dari Kuesioner 2021

Berdasarkan pada tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa sebagian besar

pegawai sudah bekerja selama 6 – 10 tahun yaitu sebanyak 23 orang atau 29,31%,
82

sementara responden dengan masa kerja <5 tahun yaitu sebanyak 13 orang atau

22,41%, responden dengan masa kerja 11 – 15 tahun yaitu sebanyak 16 orang atau

27,59%, selanjutnya responden dengan masa kerja 16 – 20 tahun yaitu sebanyak

10 orang atau 17,24% dan sisanya responden dengan masa kerja >21 tahun yaitu

sebanyak 2 orang atau 3,45%. Dengan lamanya masa kerja responden tersebut

maka semakin lama responden bekerja maka semakin mengetahui situasi tempat

bekerja sehingga diharapkan mampu memberikan informasi yang lebih akurat

dalam penelitian ini.

4.1.2 Deskripsi Variabel Yang Diteliti

4.1.2.1 Hasil Penelitian Tentang Kontrak Psikologis Pada Perusahaan

Garden Group

Sebagaimana pada paradigma penelitian dalam bab sebelumnya, bahwa

indikator kontrak psikologis terdiri dari : kontrak transaksional (transactional

contract), kontrak relasional (relational contract), balanced, dan transitional.

Adapun untuk memberikan interpretasi mengenai tanggapan responden

pada setiap indikator dalam kuisioner, maka digunakan interval sebagai berikut :

Tabel 4.5
Pedoman interpretasi
Interval Penilaian Klasifikasi Nilai
233-290 Sangat Baik
175-232 Baik
117-174 Cukup
59-116 Kurang Baik
0-58 Sangat Tidak Baik
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Berdasarkan kuisioner yang di sebar penulis kepada responden mengenai

tanggapan serta hasil pengolahan hasil kuisioner terhadap masing-masing


83

indikator kontrak psikologis pada Perusahaan Garden Group Ciamis, secara lebih

jelas maka penulis sajikan sebagai berikut :

a. Kontrak Transaksional (Transactional Contract)

Untuk mengetahui sejauh mana pegawai hanya diwajibkan melakukan

pekerjaan sesuai dengan perintah organisasi, maka penulis sajikan hasil penelitian

sebagai berikut :

Tabel 4.6
Tanggapan responden atas pernyataan pegawai hanya diwajibkan
melakukan pekerjaan sesuai dengan perintah organisasi
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 29 50 116
Setuju 4 14 24,14 56
Kurang setuju 3 15 25,86 45
Tidak setuju 2 0 - -
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 246
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.6 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

pegawai hanya diwajibkan melakukan pekerjaan sesuai dengan perintah

organisasi adalah 246. Sebanyak 29 orang atau 50% menyatakan sangat setuju, 14

orang atau 24,14% menyatakan setuju dan hanya 15 orang atau 25,86% yang

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa perusahaan hanya mewajibkan pegawai melakukan pekerjaan yang sesuai

dengan perintah organisasi.

Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana pegawai tidak memiliki

kewajiban untuk tetap bekerja hingga batas waktu tertentu, maka penulis sajikan

hasil dari tanggapan responden sebagai berikut :

Tabel 4.7
84

Tanggapan responden atas pernyataan pegawai tidak memiliki kewajiban


untuk tetap bekerja hingga batas waktu tertentu
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 19 32,76 95
Setuju 4 18 31,03 72
Kurang setuju 3 21 36,21 63
Tidak setuju 2 0 - -
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 230
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.7 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

pegawai tidak memiliki kewajiban untuk tetap bekerja hingga batas waktu

tertentu adalah 230. Sebanyak 19 orang atau 32,76% menyatakan sangat setuju,

18 orang atau 31,03% menyatakan setuju, dan 21 orang atau 36,21% yang

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Berdasarkan hal tersebut

menunjukkan bahwa di dalam perusahaan pegawai memiliki kewajiban untuk

tetap bekerja hingga batas waktu tertentu.

b. Kontrak Relasional (Relational Contract)

Untuk mengetahui sejauh mana pegawai memiliki kesempatan untuk

dipromosikan, maka penulis sajikan hasil penelitian sebagai berikut :

Tabel 4.8
Tanggapan responden atas pernyataan pegawai memiliki kesempatan untuk
dipromosikan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 35 60,35 175
Setuju 4 8 13,79 32
Kurang setuju 3 15 25,86 45
Tidak setuju 2 0 - -
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 252
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021
85

Dari tabel 4.8 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

pegawai memiliki kesempatan untuk dipromosikan adalah 252. Sebanyak 35

orang atau 60,35% menyatakan sangat setuju, 8 orang atau 13,79% menyatakan

setuju dan 15 orang atau 25,86% yang menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memberikan

pegawai kesempatan untuk dipromosikan.

Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana pegawai mendapat kesempatan

untuk bekerja dalam jangka waktu yang lama dengan perusahaan, maka penulis

sajikan hasil dari tanggapan responden sebagai berikut :

Tabel 4.9
Tanggapan responden atas pernyataan pegawai mendapat kesempatan
untuk bekerja dalam jangka waktu yang lama dengan perusahaan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 20 34,48 100
Setuju 4 21 36,21 84
Kurang setuju 3 17 29,31 51
Tidak setuju 2 0 - -
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 235
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.9 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

pegawai mendapat kesempatan untuk bekerja dalam jangka waktu yang lama

dengan perusahaan adalah 235. Sebanyak 20 orang atau 34,48% menyatakan

sangat setuju dan 21 orang atau 36,21% menyatakan setuju dan 17 orang atau

29,31% yang menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Berdasarkan

hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan sudah sangat baik dalam

memberikan kesempatan untuk bekerja dalam jangka waktu yang lama dengan

perusahaan bagi pegawai.


86

Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana pegawai merasa dihargai atas

usaha ekstra yang diberikan untuk kemajuan perusahaan, maka penulis sajikan

hasil tanggapan responden sebagai berikut :

Tabel 4.10
Tanggapan responden atas pernyataan pegawai merasa dihargai atas usaha
ekstra yang diberikan untuk kemajuan perusahaan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 16 27,59 80
Setuju 4 31 53,45 124
Kurang setuju 3 10 17,24 30
Tidak setuju 2 1 1,72 2
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 236
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Tabel 4.10 diketahui bahwa skor total tanggapan responden mengenai

pegawai merasa dihargai atas usaha ekstra yang diberikan untuk kemajuan

perusahaan adalah 236. Sebanyak 16 orang atau 27,59% menyatakan sangat

setuju, 31 orang atau 53,45% menyatakan setuju dan 10 orang atau 17,24%

menyatakan kurang setuju dan hanya 1 orang yang menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa

pegawai selalu merasa dihargai atas usaha ekstra yang diberikan untuk kemajuan

perusahaan.

c. Balanced
87

Untuk mengetahui sejauh mana perusahaan memberikan kesempatan

mengembangkan karir kepada pegawai, maka penulis sajikan hasil penelitian

sebagai berikut :

Tabel 4.11
Tanggapan responden atas pernyataan perusahaan memberikan kesempatan
mengembangkan karir kepada pegawai
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 20 34,48 100
Setuju 4 14 24,14 56
Kurang setuju 3 24 41,38 76
Tidak setuju 2 0 - -
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 228
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.11 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

perusahaan memberikan kesempatan mengembangkan karir kepada pegawai

adalah 228. Sebanyak 20 orang atau 34,48% menyatakan sangat setuju, 14 orang

atau 24,14% menyatakan setuju dan24 orang atau 41,38% yang menyatakan

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

perusahaan masih kurang memberikan kesempatan pengembangkan karir kepada

pegawai.

Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana perusahaan secara terus

menerus membantu pegawai untuk mengeksekusi dan meningkatkan standart

kinerja, maka penulis sajikan hasil dari tanggapan responden sebagai berikut :

Tabel 4.12
Tanggapan responden atas pernyataan perusahaan secara terus menerus
membantu pegawai untuk mengeksekusi dan meningkatkan standart kinerja
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 21 36,21 105
Setuju 4 19 32,76 76
88

Kurang setuju 3 18 31,02 54


Tidak setuju 2 0 - -
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 235
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.12 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

perusahaan secara terus menerus membantu pegawai untuk mengeksekusi dan

meningkatkan standart kinerja adalah 235. Sebanyak 21 orang atau 36,21%

menyatakan sangat setuju, 19 orang atau 32,76% menyatakan setuju dan hanya 18

orang atau 31,02% yang menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut.

Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan sudah sangat baik

dalam membantu pegawai untuk mengeksekusi dan meningkatkan standart

kinerja.

Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana system promosi diperusahaan

berjalan dengan adil, maka penulis sajikan hasil tanggapan responden sebagai

berikut :

Tabel 4.13
Tanggapan responden atas pernyataan system promosi diperusahaan
berjalan dengan adil
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 26 44,82 130
Setuju 4 16 27,59 64
Kurang setuju 3 16 27,59 48
Tidak setuju 2 0 - -
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 242
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Tabel 4.13 diketahui bahwa skor total tanggapan responden mengenai

system promosi di perusahaan berjalan dengan adil adalah 242. Sebanyak 26


89

orang atau 44,82% menyatakan sangat setuju, 16 orang atau 27,59% menyatakan

setuju dan 16 orang atau 27,59% menyatakan tidak setuju dengan pernyataan

tersebut. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memberikan

system promosi diperusahaan berjalan dengan adil.

Lebih lanjut mengenai sejauh mana pegawai diwajibkan untuk terus

melakukan hal-hal yang baru dan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan

perusahaan, maka penulis sajikan hasil penelitian sebagai berikut :

Tabel 4.14
Tanggapan responden atas pernyataan pegawai diwajibkan untuk terus
melakukan hal-hal yang baru dan membantu perusahaan dalam mencapai
tujuan perusahaan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 32 55,17 160
Setuju 4 12 20,70 48
Kurang setuju 3 13 22,41 39
Tidak setuju 2 1 1,72 2
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 249
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.14 diketahui bahwa skor total tanggapan responden mengenai

pegawai diwajibkan untuk terus melakukan hal-hal yang baru dan membantu

perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah 249. Sebanyak 32 orang

atau 55,17% menyatakan sangat setuju, 12 orang atau 20,70% menyatakan setuju

dan hanya 13 orang atau 22,41% yang menyatakan kurang setuju dan hanya 1

orang atau 1,72% yang menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal

ini menunjukkan bahwa pegawai diwajibkan untuk terus melakukan hal-hal yang

baru dan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.

d. Transitional
90

Untuk mengetahui sejauh mana pegawai masuk kerja murni bertujuan

untuk menyelesaikan pekerjaan, maka penulis sajikan hasil penelitian sebagai

berikut :

Tabel 4.15
Tanggapan responden atas pernyataan pegawai masuk kerja murni
bertujuan untuk menyelesaikan pekerjaan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 16 27,59 80
Setuju 4 21 36,21 84
Kurang setuju 3 15 25,86 45
Tidak setuju 2 6 10,34 12
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 221
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.15 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

pegawai masuk kerja murni bertujuan untuk menyelesaikan pekerjaan adalah 221.

Sebanyak 16 orang atau 27,59% menyatakan sangat setuju, dan 21 orang atau

36,21% menyatakan setuju, 15 orang atau 25,86% menyatakan kurang setuju dan

hanya 6 orang atau 10,34% yang menyatakan tidak setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai masuk kerja memang murni

bertujuan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana pegawai merasa bangga

menjadi bagian perusahaan karena merasa diakui dan dihormati dalam

perusahaan, maka penulis sajikan hasil dari tanggapan responden sebagai berikut :

Tabel 4.16
Tanggapan responden atas pernyataan pegawai merasa bangga menjadi
bagian perusahaan karena merasa diakui dan dihormati dalam perusahaan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 32 55,17 160
91

Setuju 4 8 13,79 32
Kurang setuju 3 18 31,04 64
Tidak setuju 2 0 - -
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 246
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.16 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

pegawai merasa bangga menjadi bagian perusahaan karena merasa diakui dan

dihormati dalam perusahaan adalah 246. Sebanyak 32 orang atau 55,17%

menyatakan sangat setuju dan 8 orang atau 13,79% menyatakan setuju dan 18

orang atau 31,04% menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut.

Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa pegawai merasa bangga menjadi

bagian perusahaan karena merasa diakui dan dihormati dalam perusahaan.

Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana perusahaan melibatkan

pegawai untuk terlibat aktif dalam kegiatan dan kepentingan perusahaan, maka

penulis sajikan hasil tanggapan responden sebagai berikut :

Tabel 4.17
Tanggapan responden atas pernyataan perusahaan melibatkan pegawai
untuk terlibat aktif dalam kegiatan dan kepentingan perusahaan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 17 29,31 85
Setuju 4 30 51,72 120
Kurang setuju 3 11 18,97 33
Tidak setuju 2 0 - -
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 238
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Tabel 4.17 diketahui bahwa skor total tanggapan responden mengenai

perusahaan melibatkan pegawai untuk terlibat aktif dalam kegiatan dan

kepentingan perusahaan adalah 238. Sebanyak 17 orang atau 29,31% menyatakan


92

sangat setuju, 30 orang atau 51,72% menyatakan setuju dan hanya 11 orang atau

18,97% menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Berdasarkan hal

tersebut menunjukkan bahwa perusahaan sudah baik dalam melibatkan pegawai

untuk terlibat aktif dalam kegiatan dan kepentingan perusahaan.

Untuk mengetahui kontrak psikologis (X1) maka penulis melakukan

pengumpulan data melalui angket yang dibagikan kepada responden yang dalam

hal ini adalah pegawai sebanyak 58 orang. Berdasarkan hasil angket yang

dibagikan kepada responden tentang kontrak psikologis maka hasilnya penulis

sajikan dalam tabel rekapitulasi hasil angket sebagai berikut :

Tabel 4.18
Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden
Untuk Variabel Kontrak Psikologis (X1)
Skor
Total
No Uraian Skor Ideal Rata- Kategori
Skor
Rata
Kontrak Transaksional (Transactional Contract)
1. Pegawai hanya diwajibkan
melakukan pekerjaan
5 x 58 = 290 246
sesuai dengan perintah
organisasi. Sangat
238
2. Pegawai tidak memiliki Baik
kewajiban untuk tetap
5 x 58 = 290 230
bekerja hingga batas
waktu tertentu.
Kontrak Relasional (Relational Contract)
3. Pegawai memiliki
kesempatan untuk 5 x 58 = 290 252
dipromosikan.
4. Pegawai mendapat
kesempatan untuk bekerja
5 x 58 = 290 235 Sangat
dalam jangka waktu yang 243,5
Baik
lama dengan perusahaan.
5. Pegawai merasa dihargai
atas usaha ekstra yang
5 x 58 = 290 236
diberikan untuk kemajuan
perusahaan.
Balanced
93

6. Perusahaan memberikan
kesempatan
5 x 58 = 290 228
mengembangkan karir
kepada pegawai.
7. Perusahaan secara terus
menerus membantu
pegawai untuk
5 x 58 = 290 235
mengeksekusi dan
meningkatkan standart
Sangat
kinerja. 238,5
Baik
8. System promosi
diperusahaan berjalan 5 x 58 = 290 242
dengan adil.
9. Pegawai diwajibkan untuk
terus melakukan hal-hal
yang baru dan membantu
5 x 58 = 290 249
perusahaan dalam
mencapai tujuan
perusahaan.
Transitional
10. Pegawai masuk kerja
murni bertujuan untuk 5 x 58 = 290 221
menyelesaikan pekerjaan
11. Pegawai merasa bangga
menjadi bagian
perusahaan karena merasa 5 x 58 = 290 246 Sangat
235
diakui dan dihormati Baik
dalam perusahaan.
12. Perusahaan melibatkan
pegawai untuk terlibar
5 x 58 = 290 238
aktif dalam kegiatan dan
kepentingan perusahaan.
Jumlah 3.480 2.858 955
Baik
Rata-Rata 290 238,17 238,75

Berdasarkan tabel 4.18 rekapitulasi hasil angket dapat diketahui bahwa

skor yang tertinggi adalah pada indikator kontrak relasional (relational contract)

dengan perolehan skor rata-rata sebesar 243,5, sementara skor yang paling rendah

yaitu pada indikator transitional dengan perolehan skor rata-rata sebesar 235. Dari
94

tabel 4.43 tersebut, rekapitulasi hasil jawaban responden untuk variabel X 1 kontrak

psikologis diperoleh skor sebesar 2.858 atau jika dirata – ratakan sebesar 238,75.

Adapun untuk memberikan interpretasi maka penulis menggunakan

interval sebagai berikut :

Perhitungan skor tertinggi = 5 x 58 x 12 = 3.480

Perhitungan skor terendah = 1 x 58 x 12 = 696

Nilai Tertinggi−Nilai Terendah


Jarak Interval =
Jumlah Kriteria Pernyataan

3.480−696
Jarak Interval = = 556
5

Berdasarkan perhitungan tersebut maka penulis gunakan interval sebagai

berikut :

Tabel 4.19
Pedoman Interpretasi
Tentang Kontrak Psikologis
1 x 58 x 12 696 – 1.252 Tidak Baik
2 x 58 x 12 1.253 – 1.809 Kurang Baik
3 x 58 x 12 1.810 – 2.366 Cukup Baik
4 x 58 x 12 2.367 – 2.923 Baik
5 x 58 x 12 2.924 – 3.480 Sangat Baik
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.19 interval tersebut maka kontrak psikologis tercapai

sebesar 2.858 yang berada pada kategori baik atau berada pada interval 2.367 –

2.923. Artinya bahwa kontrak psikologis pada Perusahaan Garden Group Ciamis

termasuk dalam kategori baik.

4.1.2.2 Hasil Penelitian Tentang Komitmen Organisasi Pada Perusahaan

Garden Group
95

Sebagaimana pada paradigma penelitian dalam bab sebelumnya, bahwa

indikator komitmen organisasi terdiri dari : komitmen afektif, komitmen

berkelanjutan, komitmen normatif.

Adapun untuk memberikan interpretasi mengenai tanggapan responden

pada setiap indikator dalam kuisioner, maka digunakan interval sebagai berikut :

Tabel 4.20
Pedoman interpretasi
Interval Penilaian Klasifikasi Nilai
233-290 Sangat Baik
175-232 Baik
117-174 Cukup
59-116 Kurang Baik
0-58 Sangat Tidak Baik
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Berdasarkan kuisioner yang di sebar penulis kepada responden mengenai

tanggapan serta hasil pengolahan hasil kuisioner terhadap masing-masing

indikator komitmen organisasi pada Perusahaan Garden Group Ciamis, secara

lebih jelas maka penulis sajikan sebagai berikut :

a. Komitmen Afektif

Untuk mengetahui sejauh mana pegawai ada rasa memiliki pada

perusahaan ini, maka penulis sajikan hasil penelitian sebagai berikut :

Tabel 4.21
Tanggapan responden atas pernyataan pegawai ada rasa memiliki pada
perusahaan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 19 32,76 95
Setuju 4 29 50 116
Kurang setuju 3 10 17,24 12
Tidak setuju 2 0 - -
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 241
96

Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.21 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

pegawai ada rasa memiliki pada perusahaan adalah 235. Sebanyak 19 orang atau

32,76% menyatakan sangat setuju, 29 orang atau 50% menyatakan setuju, dan 10

orang atau 17,24% menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut.

Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa pegawai ada rasa memiliki pada

perusahaan ini.

Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana pegawai bangga menjadi

bagian dari perusahaan, maka penulis sajikan hasil tanggapan responden sebagai

berikut :

Tabel 4.22
Tanggapan responden atas pernyataan pegawai bangga menjadi bagian dari
perusahaan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 11 18,97 55
Setuju 4 14 24,14 56
Kurang setuju 3 32 55,17 96
Tidak setuju 2 1 1,72 2
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 209
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.22 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

pegawai bangga menjadi bagian dari perusahaan adalah 209. Sebanyak 11 orang

atau 18,97% menyatakan sangat setuju, 14 orang atau 24,14% menyatakan setuju,

32 orang atau 55,17% menyatakan kurang setuju, dan hanya 1 orang atau 1,72%

menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Berdasarkan hal tersebut

menunjukkan bahwa pegawai merasa bangga menjadi bagian dari perusahaan ini.
97

Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana pegawai bangga dapat bekerja

dalam perusahaan ini, maka penulis sajikan hasil tanggapan responden sebagai

berikut :

Tabel 4.23
Tanggapan responden atas pernyataan pegawai bangga dapat bekerja dalam
perusahaan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 14 24,14 70
Setuju 4 21 36,21 84
Kurang setuju 3 23 39,65 69
Tidak setuju 2 0 - -
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 223
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.23 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

pegawai bangga dapat bekerja dalam perusahaan adalah 223. Sebanyak 14 orang

atau 24,14% menyatakan sangat setuju, 21 orang atau 36,21% menyatakan setuju

dan 23 orang atau 39,65% yang menyatakan kurang setuju. Berdasarkan hal

tersebut menunjukkan bahwa pegawai merasa bangga dapat bekerja dalam

perusahaan ini.

Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana pegawai bahagia apabila dapat

menghabiskan karir dalam perusahaan ini, maka penulis sajikan hasil tanggapan

responden sebagai berikut :

Tabel 4.24
Tanggapan responden atas pernyataan pegawai bahagia apabila dapat
menghabiskan karir dalam perusahaan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 18 31,03 90
Setuju 4 19 32,76 76
Kurang setuju 3 21 36,21 63
Tidak setuju 2 0 - -
98

Sangat tidak setuju 1 0 - -


Total 58 100 229
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.24 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

pegawai bahagia apabila dapat menghabiskan karir dalam perusahaan adalah 229.

Sebanyak 18 orang atau 31,03% menyatakan sangat setuju, 19 orang atau 32,76%

menyatakan setuju, 21 orang atau 36,21% menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Berdasarkan hal tersebut menunjukan bahwa pegawai merasa

bahagia apabila dapat menghabiskan karir dalam perusahaan ini.

b. Komitmen Berkelanjutan

Untuk mengetahui sejauh mana pegawai membutuhkan pekerjaan yang

dilakukan saat ini, maka penulis sajikan hasil penelitian sebagai berikut :

Tabel 4.25
Tanggapan responden atas pernyataan pegawai membutuhkan pekerjaan
yang dilakukan saat ini
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 14 24,13 70
Setuju 4 28 48,28 112
Kurang setuju 3 16 27,59 48
Tidak setuju 2 0 - -
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 230
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.25 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

pegawai membutuhkan pekerjaan yang dilakukan saat ini adalah 230. Sebanyak

14 orang atau 24,13% menyatakan sangat setuju, 28 orang atau 48,28%

menyatakan setuju, dan 16 orang atau 27,59% menyatakan kurang setuju. dengan
99

pernyataan tersebut. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa pegawai

memang membutuhkan pekerjaan yang dilakukan saat ini.

Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana pegawai nyaman melakukan

pekerjaan yang diberikan perusahaan, maka penulis sajikan hasil tanggapan

responden sebagai berikut :

Tabel 4.26
Tanggapan responden atas pernyataan pegawai nyaman melakukan
pekerjaan yang diberikan perusahaan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 11 18,97 55
Setuju 4 36 62,06 144
Kurang setuju 3 11 18,97 33
Tidak setuju 2 0 - -
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 232
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.26 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

pegawai nyaman melakukan pekerjaan yang diberikan perusahaan adalah 232.

Sebanyak 11 orang atau 18,97% menyatakan sangat setuju, 36 orang atau 62,06%

menyatakan setuju, dan 11 orang atau 18,97% menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa pegawai

merasa nyaman melakukan pekerjaan yang diberikan perusahaan.

Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana pegawai termotivasi untuk

mendapatkan kompensasi atas pekerjaan yang telah dilakukan, maka penulis

sajikan hasil tanggapan responden sebagai berikut :

Tabel 4.27
100

Tanggapan responden atas pernyataan pegawai termotivasi untuk


mendapatkan kompensasi atas pekerjaan yang telah dilakukan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 25 43,10 125
Setuju 4 12 20,69 48
Kurang setuju 3 21 32,61 63
Tidak setuju 2 0 - -
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 236
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.27 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

pegawai termotivasi untuk mendapatkan kompensasi atas pekerjaan yang telah

dilakukan adalah 236. Sebanyak 25 orang atau 43,10% menyatakan sangat setuju,

12 orang atau 20,69% menyatakan setuju, dan 21 orang atau 32,61% menyatakan

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan

bahwa pegawai termotivasi untuk mendapatkan kompensasi atas pekerjaan yang

telah dilakukan.

c. Komitmen Normatif

Untuk mengetahui sejauh mana ada rasa puas atas pekerjaan yang telah

diberikan oleh perusahaan, maka penulis sajikan hasil penelitian sebagai berikut :

Tabel 28
Tanggapan responden atas pernyataan ada rasa puas atas pekerjaan yang
telah diberikan oleh perusahaan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 14 24,14 70
Setuju 4 23 39,65 92
Kurang setuju 3 21 36,21 63
Tidak setuju 2 0 - -
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 225
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021
101

Dari tabel 4.28 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

ada rasa puas atas pekerjaan yang telah diberikan oleh perusahaan adalah 225.

Sebanyak 14 orang atau 24,14% menyatakan sangat setuju, 23 orang atau 39,65%

menyatakan setuju, 21 orang atau 36,21% menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa ada rasa puas atas pekerjaan

yang telah diberikan oleh perusahaan pada pegawai.

Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana pegawai dapat bekerja sesuai

harapan perusahaan, maka penulis sajikan hasil dari tanggapan responden sebagai

berikut :

Tabel 4.29
Tanggapan responden atas pernyataan pegawai dapat bekerja sesuai
harapan perusahaan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 22 37,93 110
Setuju 4 23 39,66 92
Kurang setuju 3 13 22,41 39
Tidak setuju 2 0 - -
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 241
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.29 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

pegawai dapat bekerja sesuai harapan perusahaan adalah 241. Sebanyak 22 orang

atau 37,93% menyatakan sangat setuju, 23 orang atau 39,65% menyatakan setuju

dan hanya 13 orang atau 22,41% yang menyatakan kurang setuju terhadap

pernyataan tersebut. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa pegawai dapat

bekerja sesuai dengan harapan perusahaan.


102

Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana pegawai ada keinginan yang

kuat untuk tetap menjadi bagian perusahaan, maka penulis sajikan hasil tanggapan

responden sebagai berikut :

Tabel 4.30
Tanggapan responden atas pernyataan pegawai ada keinginan yang kuat
untuk tetap menjadi bagian perusahaan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 11 18,97 55
Setuju 4 35 60,34 140
Kurang setuju 3 11 18,97 33
Tidak setuju 2 1 1,72 2
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 230
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Tabel 4.30 diketahui bahwa skor total tanggapan responden mengenai

pegawai ada keinginan yang kuat untuk tetap menjadi bagian perusahaan adalah

230. Sebanyak 11 orang atau 18,97% menyatakan sangat setuju, 35 orang atau

60,34% menyatakan setuju, 11 orang atau 18,97% menyatakan kurang setuju, dan

hanya 1 orang atau 1,72% yang menyatakan tidak setuju dengan pernyataan

tersebut. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa pegawai ada keinginan

yang kuat untuk tetap menjadi bagian dari perusahaan.

Lebih lanjut mengenai sejauh mana pegawai bertanggung jawab atas

pekerjaan yang diberikan perusahaan ini, maka penulis sajikan hasil penelitian

sebagai berikut :

Tabel 4.31
Tanggapan responden atas pernyataan pegawai bertanggung jawab atas
pekerjaan yang diberikan perusahaan ini
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 7 12,07 35
Setuju 4 42 72,41 168
103

Kurang setuju 3 9 15,52 27


Tidak setuju 2 0 - -
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 230
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.31 diketahui bahwa skor total tanggapan responden mengenai

pegawai bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan perusahaan ini adalah

230. Sebanyak 7 orang atau 12,07% menyatakan sangat setuju, 42 orang atau

72,41% menyatakan setuju, dan 9 orang atau 15,52% menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa pegawai bertanggung

jawab atas pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan ini.

Untuk mengetahui komitmen organisasi (Y) maka penulis melakukan

pengumpulan data melalui angket yang dibagikan kepada responden yang dalam

hal ini adalah pegawai sebanyak 58 orang. Berdasarkan hasil angket yang

dibagikan kepada responden tentang komitmen organisasi maka hasilnya penulis

sajikan dalam tabel rekapitulasi hasil angket sebagai berikut :

Tabel 4.32
Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden
Untuk Variabel Komitmen Organisasi (X2)
Skor
Total
No Uraian Skor Ideal Rata- Kategori
Skor
Rata
Komitmen Afektif
1. Ada rasa memiliki
5 x 58 = 290 241
perusahaan ini.
2. Bangga menjadi bagian
5 x 58 = 290 209
perusahaan ini.
3. Bangga dapat bekerja 225,5 Baik
5 x 58 = 290 223
dalam perusahaan ini.
4. Bahagia apabila dapat
menghabiskan karir dalam 5 x 58 = 290 229
perusahaan ini.
Komitmen Berkelanjutan
104

5. Membutuhkan pekerjaan
5 x 58 = 290 230
yang dilakukan saat ini.
6. Nyaman melakukan
pekerjaan yang diberikan 5 x 58 = 290 232
perusahaan. 232,7 Baik
7. Termotivasi untuk
mendapatkan kompensasi
5 x 58 = 290 236
atas pekerjaan yang telah
dilakukan.
Komitmen Normatif
8. Ada rasa puas atas
pekerjaan yang telah 5 x 58 = 290 225
diberikanoleh perusahaan.
9. Dapat bekerja sesuai
5 x 58 = 290 241
harapan perusahaan.
10. Ada keinginan yang kuat 231,5 Baik
untuk tetap menjadi 5 x 58 = 290 230
bagian perusahaan.
11. Bertanggung jawab atas
pekerjaan yang diberikan 5 x 58 = 290 230
perusahaan ini.
Jumlah 3.190 2.526 689,7
Baik
Rata-Rata 290 229,64 229,9

Berdasarkan tabel 4.31 rekapitulasi hasil angket dapat diketahui bahwa

skor yang tertinggi adalah pada indikator komitmen berkelanjutan dengan

perolehan skor rata-rata sebesar 232,7, sementara skor yang paling rendah yaitu

pada indikator komitmen afektif dengan perolehan skor rata-rata sebesar 225,5.

Dari tabel 4.31 tersebut, rekapitulasi hasil jawaban responden untuk variabel Y

komitmen organisasi diperoleh skor sebesar 2.526 atau jika dirata – ratakan

sebesar 229,64 dengan kategori Baik.

Adapun untuk memberikan interpretasi maka penulis menggunakan

interval sebagai berikut :

Perhitungan skor tertinggi = 5 x 58 x 11 = 3.190

Perhitungan skor terendah = 1 x 58 x 11 = 638


105

Nilai Tertinggi−Nilai Terendah


Jarak Interval =
Jumlah Kriteria Pernyataan

3.190−638
Jarak Interval = = 510
5

Berdasarkan perhitungan tersebut maka penulis gunakan interval sebagai

berikut :

Tabel 4.33
Pedoman Interpretasi
Tentang Komitmen Organisasi
1 x 58 x 11 638 – 1.148 Tidak Baik
2 x 58 x 11 1.149 – 1.658 Kurang Baik
3 x 58 x 11 1.659 – 2.169 Cukup Baik
4 x 58 x 11 2.170 – 2.679 Baik
5 x 58 x 11 2.680 – 3.190 Sangat Baik

Berdasarkan tabel 4.32 interval tersebut maka komitmen organisasi

tercapai sebesar 2.526 yang berada pada kategori baik atau berada pada interval

2.170 – 2.679. Artinya bahwa komitmen organisasi pada Perusahaan Garden

Group termasuk dalam kategori baik.

4.1.2.3 Hasil Penelitian Tentang Kinerja Karyawan Pada Perusahaan

Garden Group

Sebagaimana pada paradigma penelitian dalam bab sebelumnya, bahwa

indikator kinerja karyawan terdiri dari : kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu.

Adapun untuk memberikan interpretasi mengenai tanggapan responden

pada setiap indikator dalam kuisioner, maka digunakan interval sebagai berikut:

Tabel 4.34
Pedoman interpretasi
Interval Penilaian Klasifikasi Nilai
233-290 Sangat Baik
175-232 Baik
106

117-174 Cukup
59-116 Kurang Baik
0-58 Sangat Tidak Baik
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Berdasarkan kuisioner yang disebar penulis kepada responden mengenai

tanggapan serta hasil pengolahan hasil kuisioner terhadap masing-masing

indikator kinerja karyawan pada Perusahaan Garden Group Ciamis.

a. Kuantitas

Untuk mengetahui sejauh mana karyawan mampu menyelesaikan jumlah

pekerjaan seperti yang ditetapkan oleh perusahaan, maka penulis sajikan hasil

penelitian sebagai berikut :

Tabel 4.35
Tanggapan responden atas pernyataan karyawan mampu menyelesaikan
jumlah pekerjaan seperti yang ditetapkan oleh perusahaan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 23 39,66 115
Setuju 4 23 39,66 98
Kurang setuju 3 11 18,96 33
Tidak setuju 2 1 1,72 2
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 242
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.34 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

pernyataan karyawan mampu menyelesaikan jumlah pekerjaan seperti yang

ditetapkan oleh perusahaan adalah 242. Sebanyak 23 orang atau 39,66%

menyatakan sangat setuju, 23 orang atau 39,66% menyatakan setuju, 11 orang

atau 18,96% menyatakan kurang setuju, dan hanya 1 orang atau 1,72% yang

menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Berdasarkan hal tersebut


107

menunjukkan bahwa karyawan mampu menyelesaikan jumlah pekerjaan seperti

yang ditetapkan oleh perusahaan.

Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana kuantitas kerja yang diberikan

perusahaan sudah sesuai dengan kemampuan karyawan, maka penulis sajikan

hasil penelitian sebagai berikut :

Tabel 4.36
Tanggapan responden atas pernyataan kuantitas kerja yang diberikan
perusahaan sudah sesuai dengan kemampuan karyawan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 16 27,59 80
Setuju 4 23 39,66 92
Kurang setuju 3 18 31,03 54
Tidak setuju 2 1 1,72 2
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 228
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.35 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

pernyataan kuantitas kerja yang diberikan perusahaan sudah sesuai dengan

kemampuan karyawan adalah 228. Sebanyak 16 orang atau 27,59% menyatakan

sangat setuju, 23 orang atau 39,66% menyatakan setuju, 18 orang atau 31,03%

menyatakan kurang setuju, dan hanya 1 orang atau 1,72% yang menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan tersebut. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa

kuantitas kerja yang diberikan perusahaan sudah sesuai dengan kemampuan

karyawan.

Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana karyawan mampu memenuhi

dengan banyaknya beban pekerjaan yang ditetapkan, maka penulis sajikan hasil

penelitian sebagai berikut :


108

Tabel 4.37
Tanggapan responden atas pernyataan karyawan mampu memenuhi dengan
banyaknya beban pekerjaan yang ditetapkan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 21 36,21 105
Setuju 4 32 55,17 128
Kurang setuju 3 5 8,62 15
Tidak setuju 2 0 - -
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 248
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.36 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

pernyataan karyawan mampu memenuhi dengan banyaknya beban pekerjaan yang

ditetapkan adalah 248. Sebanyak 21 orang atau 36,21% menyatakan sangat setuju,

32 orang atau 55,17% menyatakan setuju, dan 5 orang atau 8,62% menyatakan

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan

bahwa karyawan mampu memenuhi dengan banyaknya beban pekerjaan yang

ditetapkan.

b. Kualitas

Untuk mengetahui sejauh mana karyawan dituntut untuk menyelesaikan

pekerjaan dengan tepat, cermat dan akurat, maka penulis sajikan hasil penelitian

sebagai berikut:

Tabel 4.38
Tanggapan responden atas pernyataan karyawan dituntut untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan tepat
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 16 27,59 80
Setuju 4 24 41,38 96
Kurang setuju 3 17 29,31 51
Tidak setuju 2 1 1,72 2
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 229
109

Sumber: Data Primer yang diolah, 2021


Dari tabel 4.37 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

pernyataan karyawan dituntut untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat adalah

229. Sebanyak 16 orang atau 27,59% menyatakan sangat setuju, 24 orang atau

41,38% menyatakan setuju, 17 orang atau 29,31% menyatakan kurang setuju, dan

hanya 1 orang atau 1,72% yang menyatakan tidak setuju dengan pernyataan

tersebut. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa karyawan dituntut untuk

menyelesaikan pekerjaan dengan tepat.

Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana perusahaan menekankan

kepada karyawan untuk lebih teliti dalam menyelesaikan pekerjaan, maka penulis

sajikan hasil penelitian sebagai berikut:

Tabel 4.39
Tanggapan responden atas pernyataan perusahaan menekankan kepada
karyawan untuk lebih teliti dalam menyelesaikan pekerjaan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 23 39,66 115
Setuju 4 33 56,89 132
Kurang setuju 3 2 3,45 6
Tidak setuju 2 0 - -
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 253
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.38 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

perusahaan menekankan kepada karyawan untuk lebih teliti dalam menyelesaikan

pekerjaan adalah 253. Sebanyak 23 orang atau 39,66% menyatakan sangat setuju,

33 orang atau 56,89% menyatakan setuju, dan hanya 2 orang atau 3,45%

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Berdasarkan hal tersebut


110

menunjukan bahwa perusahaan menekankan kepada karyawan untuk lebih teliti

dalam menyelesaikan pekerjaan.

Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana karyawan selalu bekerja sesuai

dengan standar mutu yang telah ditetapkan perusahaan, maka penulis sajikan hasil

penelitian sebagai berikut:

Tabel 4.40
Tanggapan responden atas pernyataan karyawan selalu bekerja sesuai
dengan standar mutu yang telah ditetapkan perusahaan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 18 31,04 90
Setuju 4 36 62,07 144
Kurang setuju 3 3 5,17 9
Tidak setuju 2 1 1,72 2
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 245
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.39 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

karyawan selalu bekerja sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan

perusahaan adalah 245. Sebanyak 18 orang atau 31,04% menyatakan sangat

setuju, 36 orang atau 62,07% menyatakan setuju, 3 orang atau 5,17% menyatakan

kurang setuju, dan hanya 1 orang atau 1,72% yang menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa

karyawan selalu bekerja sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan

perusahaan.

c. Ketepatan Waktu

Untuk mengetahui sejauh mana seluruh pekerjaan dapat dikerjakan dan

hasilnya sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan, maka penulis sajikan

hasil penelitian sebagai berikut :


111

Tabel 4.41
Tanggapan responden atas pernyataan seluruh pekerjaan dapat dikerjakan
dan hasilnya sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 17 29,31 85
Setuju 4 33 56,90 132
Kurang setuju 3 8 13,79 24
Tidak setuju 2 0 - -
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 241
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.40 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

seluruh pekerjaan dapat dikerjakan dan hasilnya sesuai dengan waktu yang sudah

direncanakan adalah 241. Sebanyak 17 orang atau 29,31% menyatakan sangat

setuju, 33 orang atau 56,90% menyatakan setuju, dan 8 orang atau 13,79%

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Berdasarkan hal tersebut

menunjukkan bahwa seluruh pekerjaan dapat dikerjakan oleh karyawan dan

hasilnya sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan.

Untuk selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana karyawan mampu

menentukan dan mengatur prioritas kerja secara efektif, maka penulis sajikan hasil

penelitian sebagai berikut:

Tabel 4.42
Tanggapan responden atas pernyataan mampu menentukan dan mengatur
prioritas kerja secara efektif
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 22 37,93 110
Setuju 4 25 43,10 100
Kurang setuju 3 11 18,97 33
Tidak setuju 2 0 - -
112

Sangat tidak setuju 1 0 - -


Total 58 100 243
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.41 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

mampu menentukan dan mengatur prioritas kerja secara efektif adalah 243.

Sebanyak 22 orang atau 37,93% menyatakan sangat setuju, 25 orang atau 43,10%

menyatakan setuju, dan 11 orang atau 18,97% menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa karyawan

mampu menentukan dan mengatur prioritas kerja secara efektif.

Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana karyawan mampu

menggunakan waktu dengan efisien dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang

dibebankan, maka penulis sajikan hasil penelitian sebagai berikut:

Tabel 4.43
Tanggapan responden atas pernyataan mampu menggunakan waktu dengan
efisien dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang dibebankan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 24 41,38 120
Setuju 4 24 41,38 96
Kurang setuju 3 10 17,24 30
Tidak setuju 2 0 - -
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 246
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.42 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

pernyataan mampu menggunakan waktu dengan efisien dalam melaksanakan

tugas pekerjaan yang dibebankan adalah 246. Sebanyak 24 orang atau 41,38%

menyatakan sangat setuju, 24 orang atau 41,38% menyatakan setuju, dan 10 orang

atau 17,24% menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Berdasarkan


113

hal tersebut menunjukkan bahwa karyawan mampu menggunakan waktu dengan

efisien dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang dibebankan.

Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana karyawan mampu

mempercepat menyelesaikan pekerjaan sebelum batas waktu yang ditentukan,

maka penulis sajikan hasil penelitian sebagai berikut:

Tabel 4.44
Tanggapan responden atas pernyataan mampu mempercepat menyelesaikan
pekerjaan sebelum batas waktu yang ditentukan
Pilihan jawaban Bobot F % Skor
Sangat setuju 5 15 25,86 75
Setuju 4 22 37,93 88
Kurang setuju 3 19 32,76 57
Tidak setuju 2 2 3,45 4
Sangat tidak setuju 1 0 - -
Total 58 100 224
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Dari tabel 4.43 diketahui bahwa total skor tanggapan responden mengenai

pernyataan mampu mempercepat menyelesaikan pekerjaan sebelum batas waktu

yang ditentukan adalah 224. Sebanyak 15 orang atau 25,86% menyatakan sangat

setuju, 22 orang atau 37,93% menyatakan setuju, dan 19 orang atau 32,76%

menyatakan kurang setuju, dan hanya 2 orang yang menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa

karyawan mampu mempercepat menyelesaikan pekerjaan sebelum batas waktu

yang ditentukan.

Untuk mengetahui sejauh mana kinerja karyawan pada Perusahaan Garden

Group maka penulis melakukan pengumpulan data melalui angket yang dibagikan

kepada responden yang dalam hal ini adalah karyawan sebanyak 58 orang.

Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada responden tentang kinerja


114

karyawan, maka hasilnya penulis sajikan dalam tabel rekapitulasi hasil angket

sebagai berikut :

Tabel 4.45
Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden
Untuk Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Skor
Total
No Uraian Skor Ideal Rata- Kategori
Skor
Rata
Kuantitas
1. Karyawan mampu
menyelesaikan jumlah
pekerjaan seperti yang 5 x 58 = 290 242
ditetapkan oleh
perusahaan
2. Kuantitas kerja yang
diberikan perusahaan 242,7 Baik
5 x 58 = 290 228
sudah sesuai dengn
kemampuan karyawan
3. Karyawan merasa mampu
memenuhi dengan
5 x 58 = 290 248
banyaknya beban
pekerjaan yang ditetapkan
Kualitas
4. Karyawan dituntut untuk
menyelesaikan pekerjaan
5 x 58 = 290 229
dengan tepat, cermat dan
akurat
5. Perusahaan menekankan
kepada karyawan untuk
5 x 58 = 290 253 242,3 Baik
lebih teliti dalam
menyelsaikan pekerjaan
6. Karyawan selalu bekerja
sesuai dengan standar
5 x 58 = 290 245
mutu yang telah
ditetapkan perusahaan
Ketepatan Waktu
7. Seluruh pekerjaan dapat 238,5 Baik
dikerjakan dan hasilnya
5 x 58 = 290 241
sesuai dengan waktu yang
sudah direncakan
8. Mampu menentukan dan
mengatur prioritas kerja 5 x 58 = 290 243
secara efektif
9. Mampu menggunakan 5 x 58 = 290 246
115

waktu dengan efisien


dalam melaksanakan tugas
pekerjaan yang
dibebankan
10. Mampu mempercepat
menyelesaikan pekerjaan
5 x 58 = 290 224
sebelum batas waktu yang
ditentukan
Jumlah 3.190 2.399 723,5
Baik
Rata-Rata 290 239,9 241,17

Berdasarkan tabel 4.44 rekapitulasi hasil angket dapat diketahui bahwa

skor yang tertinggi adalah pada indikator kuantitas dengan perolehan skor rata-

rata sebesar 242,7, sementara skor yang paling rendah yaitu pada indikator

ketepatan waktu dengan perolehan skor rata-rata 238,5. Dari tabel 4.44 tersebut,

rekapitulasi hasil jawaban responden untuk variabel kinerja karyawan (Y)

diperoleh skor sebesar 2.399 atau jika dirata-ratakan sebesar 239,9 dengan

kategori baik.

Adapun untuk memberikan interpretasi maka penulis menggunakan

interval sebagai berikut :

Perhitungan skor tertinggi = 5 x 58 x 10 = 2900

Perhitungan skor terendah = 1 x 58 x 10 = 580

Nilai Tertinggi−Nilai Terendah


Jarak Interval =
Jumlah Kriteria Pernyataan

2900−580
Jarak Interval = = 464
5

Berdasarkan perhitungan tersebut maka penulis gunakan interval sebagai

berikut :
116

Tabel 4.46
Pedoman Interpretasi
Tentang Kinerja Karyawan
1 x 58 x 10 580 – 1.044 Tidak Baik
2 x 58 x 10 1.045 – 1.508 Kurang Baik
3 x 58 x 10 1.509 – 1.972 Cukup Baik
4 x 58 x 10 1.973 – 2.436 Baik
5 x 58 x 10 2.437 – 2.900 Sangat Baik
Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.45 interval tersebut maka kinerja karyawan tercapai

sebesar 2.399 yang berada pada kategori baik atau berada pada interval 1.973 –

2.436. Artinya bahwa kinerja karyawan pada Perusahaan Garden Group Ciamis

termasuk dalam kategori baik.

4.1.3 Hasil Pengujian Hipotesis

4.1.3.1 Pengaruh Kontrak Psikologis Terhadap Kinerja Karyawan Pada

Perusahaan Garden Group

Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya pengaruh daari

kontrak psikologis terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Garden Group.

Analisis ini digunakan untuk memprediksi berubahnya nilai variabel tertentu bila

variabel lain berubah.

Untuk mengetahui pengaruh kontrak psikologis terhadap kinerja karyawan

maka dilakukan analisis yang meliputi koefisien korelasi sederhana, analisis

koefisien determinasi dan uji t. Adapun data variabel kontrak psikologis dan

kinerja karyawan adalah sebagai berikut :


117

Tabel 4.47
Data variabel kontrak psikologis dan kinerja karyawan
No X1 Y X12 Y2 X1Y
1 51 46 2601 2116 2346
2 49 45 2401 2025 2205
3 48 42 2304 1764 2016
4 55 38 3025 1444 2090
5 52 41 2704 1681 2132
6 51 39 2601 1521 1989
7 49 42 2401 1764 2058
8 48 46 2304 2116 2208
9 55 38 3025 1444 2090
10 52 41 2704 1681 2132
11 47 39 2209 1521 1833
12 50 42 2500 1764 2100
13 43 46 1849 2116 1978
14 51 39 2601 1521 1989
15 49 41 2401 1681 2009
16 48 38 2304 1444 1824
17 55 41 3025 1681 2255
18 52 39 2704 1521 2028
19 49 42 2401 1764 2058
20 50 46 2500 2116 2300
21 50 45 2500 2025 2250
22 49 38 2401 1444 1862
23 51 41 2601 1681 2091
24 49 39 2401 1521 1911
25 48 42 2304 1764 2016
26 55 46 3025 2116 2530
27 52 36 2704 1296 1872
28 50 42 2500 1764 2100
29 47 36 2209 1296 1692
30 46 34 2116 1156 1564
31 44 45 1936 2025 1980
32 48 35 2304 1225 1680
33 43 38 1849 1444 1634
34 51 41 2601 1681 2091
35 49 39 2401 1521 1911
118

36 48 42 2304 1764 2016


37 55 46 3025 2116 2530
38 52 47 2704 2209 2444
39 53 38 2809 1444 2014
40 60 43 3600 1849 2580
41 56 41 3136 1681 2296
42 36 43 1296 1849 1548
43 48 46 2304 2116 2208
44 36 34 1296 1156 1224
45 40 46 1600 2116 1840
46 57 49 3249 2401 2793
47 47 32 2209 1024 1504
48 51 44 2601 1936 2244
49 59 40 3481 1600 2360
50 59 42 3481 1764 2478
51 57 50 3249 2500 2850
52 36 41 1296 1681 1476
53 47 39 2209 1521 1833
54 37 32 1369 1024 1184
55 50 43 2500 1849 2150
56 41 41 1681 1681 1681
57 55 42 3025 1764 2310
58 42 50 1764 2500 2100
∑ 2858 2399 142604 100189 118487

a. Analisis Koefisien Korelasi Sederhana

Untuk mengetahui tingkat hubungan antar variabel kontrak psikologis

dengan kinerja karyawan digunakan analisis korelasi dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

n ( ∑ X 1 Y ) −(∑ X 1)(∑ Y )
r X 1Y =
√ {n . ∑ X − (∑ X ) }{n .∑ Y
2 2 2 2
−( ∑ Y ) }

58 ( 118487 )−(2858)(2399)
r X 1Y =
√ {58.142604−( 2858 ) } {58.100189− ( 2399 )
2 2
}
119

6872246−6856342
r X 1Y =
√ { 8271032−8168164 } {5810962−5755201 }
15904
r X 1Y =
√ { 102868 } {55761 }
15904
r X 1Y =
√ 5736022548
15904
r X 1Y =
75736 , 53

r X 1Y =0,209

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi product moment tersebut maka

diperoleh tingkat hubungan sebesar 0,209. Nilai tersebut jika dihubungkan dengan

pendapat Sugiyono (2011 : 184) pada tabel 3.5 berada pada kategori rendah

artinya kontrak psikologis memiliki hubungan yang rendah dengan kinerja

karyawan pada Perusahaan Garden Group. Nilai r positif, artinya hubungan

kontrak psikologis dengan kinerja karyawan mempunyai hubungan yang positif.

b. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya prosentase pengaruh antara variabel terikat

dengan variabel bebas, serta untuk mengetahui pengaruh dari faktor lain diluar

variabel bebas digunakan rumus sebagai berikut :


2
Kd=r x 100 %
2
Kd=(0,209) x 100 %

Kd=0,044 x 100 %

Kd=4 , 4 %

Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

kontrak psikologis berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 4,4%.


120

Sedangkan 95,6% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti seperti gaya

kepemimpinan, kepuasan kerja, karakteristik pekerjaan, dan lingkungan kerja.

c. Uji Hipotesis (Uji t)

Untuk menentukan signifikasi maka dapat digunakan rumus sebagai

berikut:

r √n−2
t=
√ 1−r 2
0,209 √58−2
t=
√1−(0,209)2
0,209 √56
t=
√1−0,044
0,209(7,483)
t=
√ 0,956
1,564
t=
0,978

t=1,599

Untuk mencari ttabel dengan tingkat keyakinan 95% dengan α = 0,05 dan

untuk n = 58, dk = n-2 = 58 – 2 = 56. Jika sampel n = 56 maka t tabel sebesar

1,67252. Korelasi dapat dikatakan signifikan apabila thitung >ttabel hasil perhitungan

di atas dengan α (alpa) untuk uji dua pihak dan dk = n – 2(56) diperoleh bobot

thitung = 1,599 sedangkan bobot ttabel = 1,67252.

Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa bobot t hitung

lebih kecil dari t tabel. Artinya variabel kontrak psikologis berpengaruh tidak

signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. Dengan demikian hipotesis yang

diajukan ditolak.
121

4.1.3.2 Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada

Perusahaan Garden Group

Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya pengaruh komitmen

organisasi terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Garden Group. Analisis ini

digunakan untuk memprediksi berubahnya nilai variabel tertentu bila variabel lain

berubah.

Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja

karyawan maka dilakukan analisis yang meliputi analisis koefisien korelasi

sederhana, koefisien determinasi dan uji t. Adapun data komitmen organisasi dan

kinerja karyawan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.48
Data variabel komitmen organisasi dan kinerja karyawan
No X2 Y X22 Y2 X2Y
1 51 46 2601 2116 2346
2 48 45 2304 2025 2160
3 43 42 1849 1764 1806
4 47 38 2209 1444 1786
5 48 41 2304 1681 1968
6 40 39 1600 1521 1560
7 39 42 1521 1764 1638
8 47 46 2209 2116 2162
9 39 38 1521 1444 1482
10 43 41 1849 1681 1763
11 41 39 1681 1521 1599
12 47 42 2209 1764 1974
13 43 46 1849 2116 1978
14 40 39 1600 1521 1560
15 39 41 1521 1681 1599
16 47 38 2209 1444 1786
17 39 41 1521 1681 1599
18 48 39 2304 1521 1872
19 43 42 1849 1764 1806
20 47 46 2209 2116 2162
122

21 51 45 2601 2025 2295


22 48 38 2304 1444 1824
23 43 41 1849 1681 1763
24 47 39 2209 1521 1833
25 48 42 2304 1764 2016
26 40 46 1600 2116 1840
27 39 36 1521 1296 1404
28 47 42 2209 1764 1974
29 39 36 1521 1296 1404
30 51 34 2601 1156 1734
31 50 45 2500 2025 2250
32 40 35 1600 1225 1400
33 46 38 2116 1444 1748
34 48 41 2304 1681 1968
35 40 39 1600 1521 1560
36 39 42 1521 1764 1638
37 47 46 2209 2116 2162
38 39 47 1521 2209 1833
39 40 38 1600 1444 1520
40 39 43 1521 1849 1677
41 47 41 2209 1681 1927
42 39 43 1521 1849 1677
43 40 46 1600 2116 1840
44 48 34 2304 1156 1632
45 49 46 2401 2116 2254
46 39 49 1521 2401 1911
47 38 32 1444 1024 1216
48 47 44 2209 1936 2068
49 38 40 1444 1600 1520
50 40 42 1600 1764 1680
51 48 50 2304 2500 2400
52 49 41 2401 1681 2009
53 40 39 1600 1521 1560
54 42 32 1764 1024 1344
55 39 43 1521 1849 1677
56 38 41 1444 1681 1558
57 47 42 2209 1764 1974
58 38 50 1444 2500 1900
∑ 2526 2399 111070 100189 104596
123

b. Analisis Koefisien Korelasi Sederhana

Untuk mengetahui tingkat hubungan antar variabel komitmen organisasi

dengan kinerja karyawan digunakan analisis korelasi dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

n ( ∑ X 2 Y ) −(∑ X 2)(∑ Y )
r X 1Y =
√ {n . ∑ X − (∑ X ) }{n .∑ Y
2 2 2
−( ∑ Y ) 2 }

58 ( 104596 ) −(2526)(2399)
r X 1Y =
√ {58.111070−( 2526 ) } {58.100189−( 2399 )
2 2
}

6066568−6059874
r X 1Y =
√ { 6442060−6380676 } {5810962−5755201 }
6694
r X 1Y =
√ { 61384 } {55761 }
6694
r X 1Y =
√ 3422833224
6694
r X 1Y =
58504 , 98

r X 1Y =0,114

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi product moment tersebut maka

diperoleh tingkat hubungan sebesar 0,114. Nilai tersebut jika dihubungkan dengan

pendapat Sugiyono (2011 : 184) pada tabel 3.6 berada pada kategori sangat rendah

artinya komitmen organisasi memiliki hubungan yang rendah dengan kinerja

karyawan pada Perusahaan Garden Group. Nilai r positif, artinya hubungan

komitmen organisasi dengan kinerja karyawan mempunyai hubungan yang

positif.
124

d. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya prosentase pengaruh antara variabel terikat

dengan variabel bebas, serta untuk mengetahui pengaruh dari faktor lain diluar

variabel bebas digunakan rumus sebagai berikut :


2
Kd=r x 100 %
2
Kd=( 0,114) x 100 %

Kd=0,013 x 100 %

Kd=1 ,23 %

Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 1,23%.

Sedangkan 98,77% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti seperti gaya

kepemimpinan, kepuasan kerja, karakteristik pekerjaan, dan lingkungan kerja.

e. Uji Hipotesis (Uji t)

Untuk menentukan signifikasi maka dapat digunakan rumus sebagai

berikut:

r √ n−2
t=
√ 1−r 2
0,114 √58−2
t=
√1−(0,114)2
0,114 √56
t=
√1−0,014
0,114 (7,483)
t=
√ 0,986
0,853
t=
0,978
125

t=0,872

Untuk mencari ttabel dengan tingkat keyakinan 95% dengan α = 0,05 dan

untuk n = 58, dk = n-2 = 58 – 2 = 56. Jika sampel n = 56 maka t tabel sebesar

1,67252. Korelasi dapat dikatakan signifikan apabila thitung >ttabel hasil perhitungan

di atas dengan α (alpa) untuk uji dua pihak dan dk = n – 2(56) diperoleh bobot

thitung = 0,872 sedangkan bobot ttabel = 1,67252.

Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa bobot t hitung

lebih kecil dari t tabel. Artinya variabel komitmen organisasi berpengaruh tidak

signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. Dengan demikian hipotesis yang

diajukan ditolak.

4.1.3.3 Pengaruh Kontrak Psikologis Dan Komitmen Organisasi Terhadap

Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Garden Group

Untuk mengetahui pengaruh kontrak psikologis dan komitmen organisasi

terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Garden Group Ciamis, maka

dilakukan analisis yang meliputi analisis regresi berganda, analisis koefisien

korelasi berganda, analisis koefisien determinasi dan uji f. Adapun data variabel

kontrak psikologis, komitmen organisasi dan kinerja karyawan adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.49
Data Variabel Kontrak psikologis, Komitmen Organisasi dan Kinerja
Karyawan
No X1 X2 Y X12 X22 Y2 X1Y X2Y X1X2
1 51 51 46 2601 2601 2116 2601 119646 51
2 49 48 45 2401 2304 2025 2352 105840 49
3 48 43 42 2304 1849 1764 2064 86688 48
4 55 47 38 3025 2209 1444 2585 98230 55
5 52 48 41 2704 2304 1681 2496 102336 52
126

6 51 40 39 2601 1600 1521 2040 79560 51


7 49 39 42 2401 1521 1764 1911 80262 49
8 48 47 46 2304 2209 2116 2256 103776 48
9 55 39 38 3025 1521 1444 2145 81510 55
10 52 43 41 2704 1849 1681 2236 91676 52
11 47 41 39 2209 1681 1521 1927 75153 47
12 50 47 42 2500 2209 1764 2350 98700 50
13 43 43 46 1849 1849 2116 1849 85054 43
14 51 40 39 2601 1600 1521 2040 79560 51
15 49 39 41 2401 1521 1681 1911 78351 49
16 48 47 38 2304 2209 1444 2256 85728 48
17 55 39 41 3025 1521 1681 2145 87945 55
18 52 48 39 2704 2304 1521 2496 97344 52
19 49 43 42 2401 1849 1764 2107 88494 49
20 50 47 46 2500 2209 2116 2350 108100 50
21 50 51 45 2500 2601 2025 2550 114750 50
22 49 48 38 2401 2304 1444 2352 89376 49
23 51 43 41 2601 1849 1681 2193 89913 51
24 49 47 39 2401 2209 1521 2303 89817 49
25 48 48 42 2304 2304 1764 2304 96768 48
26 55 40 46 3025 1600 2116 2200 101200 55
27 52 39 36 2704 1521 1296 2028 73008 52
28 50 47 42 2500 2209 1764 2350 98700 50
29 47 39 36 2209 1521 1296 1833 65988 47
30 46 51 34 2116 2601 1156 2346 79764 46
31 44 50 45 1936 2500 2025 2200 99000 44
32 48 40 35 2304 1600 1225 1920 67200 48
33 43 46 38 1849 2116 1444 1978 75164 43
34 51 48 41 2601 2304 1681 2448 100368 51
35 49 40 39 2401 1600 1521 1960 76440 49
36 48 39 42 2304 1521 1764 1872 78624 48
37 55 47 46 3025 2209 2116 2585 118910 55
38 52 39 47 2704 1521 2209 2028 95316 52
39 53 40 38 2809 1600 1444 2120 80560 53
40 60 39 43 3600 1521 1849 2340 100620 60
41 56 47 41 3136 2209 1681 2632 107912 56
42 36 39 43 1296 1521 1849 1404 60372 36
43 48 40 46 2304 1600 2116 1920 88320 48
44 36 48 34 1296 2304 1156 1728 58752 36
127

45 40 49 46 1600 2401 2116 1960 90160 40


46 57 39 49 3249 1521 2401 2223 108927 57
47 47 38 32 2209 1444 1024 1786 57152 47
48 51 47 44 2601 2209 1936 2397 105468 51
49 59 38 40 3481 1444 1600 2242 89680 59
50 59 40 42 3481 1600 1764 2360 99120 59
51 57 48 50 3249 2304 2500 2736 136800 57
52 36 49 41 1296 2401 1681 1764 72324 36
53 47 40 39 2209 1600 1521 1880 73320 47
54 37 42 32 1369 1764 1024 1554 49728 37
55 50 39 43 2500 1521 1849 1950 83850 50
56 41 38 41 1681 1444 1681 1558 63878 41
57 55 47 42 3025 2209 1764 2585 108570 55
58 42 38 50 1764 1444 2500 1596 79800 42
∑ 2858 2526 2399 142604 111070 100189 124302 5159572 2858
a. Analisis Regresi Ganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan hubungan

antara variabel X1 (kontrak psikologis) dan variabel X2 (komitmen organisasi)

dengan variabel Y (kinerja karyawan) secara bersamaan. Adapun rumus

statistiknya yaitu analisis regresi ganda sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2

Dari tabel 4.48 dapat diketahui data sebagai berikut :

∑n = 58

∑X1 = 2858

∑X2 = 2526

∑Y = 2399

∑X12 = 142604

∑X22 = 111070

∑Y2 = 100189

∑X1Y = 118487
128

∑X2Y = 104596

∑X1X2= 124302

Masukkan hasil dari nilai-nilai statistik ke dalam rumus :


2 2
(∑ X ¿¿ 1) (2858)
a. ∑X12 = ∑X12 - ¿ = 142604 - = 1773,59
n 58
2 2
2 (∑ X ¿¿ 2)
2 (2 526)
b. ∑X2 = ∑X2 - ¿ = 111070 - = 1058,35
n 58
2 2
(∑ Y ¿¿ ) (2399)
c. ∑Y2 = ∑Y2 - ¿ = 100189 - = 961,4
n 58

(∑ X ¿¿ 1)(Y ) (2858)(2399)
d. ∑X1Y = ∑X1Y - ¿ = 118487 - = 274,21
n 58

(∑ X ¿¿ 2)(Y ) (2 526)(2524)
e. ∑X2Y = ∑X2Y - ¿ = 104596 - = 115,41
n 58

(2858)(2 526)
f. ∑X1X2 = ∑X1X2 - (∑ X ¿¿ 1)¿ ¿ ¿ = 124302 - = -168,83
58

Kemudian masukkan hasil dari jumlah kuadrat ke persamaan b 1, b2, dan a :

( ∑ X 22 ) ( ∑ x 1 y )−( ∑ x 1 x 2 ) (∑ x2 y)
b 1=
(∑ X 21 )(∑ X 22)−(∑ x 1 x 2) 2
( 1058 ,35 )( 274 ,21 ) −(−168 , 83 ) (115 , 41)
¿
( 1773 , 59 ) ( 1058 ,35 )−(−168 , 83) 2

290210 ,15−(−19484 , 67)


¿
1877078 , 97−28503 , 57

309694 , 82
¿
1848575 , 4

¿ 0,167

( ∑ X 21 ) ( ∑ x 2 y )−( ∑ x 1 x2 ) (∑ x1 y )
b 2=
(∑ X 21 )(∑ X 22)−(∑ x 1 x 2) 2
129

( 1773 ,59 )( 115, 41 )−(−168 , 83 ) (274 ,21)


¿
( 1773 , 59 ) (1058 ,35 )−(−168 , 83) 2

204690 ,02−(−46294 , 87)


¿
1877078 , 97−28503 , 57

250984 , 87
¿
1848575 , 4

¿ 0,135

a=
∑Y
n
−b 1
∑ X1
n ( ) ( )
−b 2
∑ X2
n

¿
2399
58
−0,167
2858
58 (
−0,136 )
2526
58 ( )
¿ 41 , 36−8 , 23−5 , 92

¿ 27 , 21

Y = 27 , 21 + 0,167 X1 + 0,135 X2

Dari perhitungan analisis regresi dapat diketahui persamaan regresinya

yaitu Y = 27 , 21 + 0,167 X1 + 0,135 X2 artinya bahwa apabila nilai X1 bertambah 1

maka nilai Y akan mengalami kenaikan sebesar 0,167, dan apabila dengan

peningkatan X2 bertambah 1 maka nilai Y akan mengalami kenaikan sebesar

0,135. Namun apabila X1 dan X2 tidak bertambah atau = 0 maka Y = 27,21.

b. Koefisien Korelasi Ganda

Selanjutnya untuk mengetahui hubungan antara variabel kontrak

psikologis dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan

Garden Group, maka digunakan rumus sebagai berikut :


2 2
r x1 y +r x2 y−2 ( r x 1 y ) ( r x 2 y ) (r x1 x 2)
R x1 x2 y = 2
1−r x1 x 2
130

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah kontrak

psikologis (X1) dan komitmen organisasi (X2), sedangkan variabel terikatnya

adalah kinerja karyawan (Y). Diketahui nilai r x 1 y dan r x 2 y adalah berturut turut

0,209 dan 0,114. Sedangkan untuk nilai r x 1 x 2 belum diketahui, sehingga sebelum

mensubstitusikan nilai r ke dalam rumus korelasi ganda di atas, maka terlebih

dahulu mencari r x 1 x 2 dengan rumus sebagai berikut :

n ( ∑ X 1 X 2 ) −(∑ X 1)(∑ X 2)
R x 1 x 2=
√ {n ∑ X 1
2
−( ∑ X 1) 2 } {n ∑ X 2 2−( ∑ X 2 ) 2 }

58 ( 124302 )−(2858)(2526)
R x 1 x 2=
√ {58(142604)− ( 2858 ) } {58(111070)−( 2526 )
2 2
}

7209516−7219308
R x 1 x 2=
√ { 8271032−8168164 } {5810962−5755201 }
−9792
R x 1 x 2=
√ {102868 } {61384 }
−9792
R x 1 x 2=
√6314449312
−9792
R x 1 x 2=
79463 ,51

R x 1 x 2=−0,123

Dari hasil analisis tersebut diperoleh hasil r sebesar -0,123 berdasarkan

penafsiran tingkat pengaruh seperti yang dapat dilihat pada tabel 3.5 Sugiyono

(2011 : 184), r = -0,123 termasuk kategori sangat rendah dan mempunyai arah

yang negatif. Dengan demikian tingkat korelasi (hubungan) antara budaya

organisasi dan kontrak psikologis dinyatakan memiliki hubungan yang negatif dan

sangat rendah.
131

Dan selanjutnya didistribusikan kedalam rumus korelasi ganda seperti

berikut ini :


2 2
r x1 y +r x2 y−2 ( r x 1 y ) ( r x 2 y ) (r x1 x 2)
R x1 x2 y = 2
1−r x1 x 2

R x1 x2 y =
√ 0 , 2092 +0 , 114 2−2 ( 0 , 209 )( 0 ,114 ) (−0,123)
1−(−0,123)2

R x1 x2 y =
√ 0,044 +0,013−(−0,006)
1−0,015

R x1 x2 y =
√ 0,057−(−0,006)
0,985

R x1 x2 y =
√ 0,063
0,985

R x 1 x 2 y =√ 0,064

R x 1 x 2 y =0,253

Dari hasil analisis tersebut diperoleh hasil R sebesar 0,253. Berdasarkan

penafsiran tingkat pengaruh seperti yang dapat dilihat pada tabel 3.5 (Sugiyono,

2011 : 184), r = 0,253 termasuk kategori rendah dan mempunyai arah yang positif.

Dengan demikian tingkat korelasi (hubungan) dua variabel bebas antara kontrak

psikologis dan komitmen organisasi secara simultan (bersama-sama) terhadap

variabel terikat kinerja karyawan (Y) dinyatakan memiliki hubungan yang rendah.

Nilai R positif, artinya apabila apabila kontrak psikologis dan komitmen

organisasi sudah baik, maka kinerja karyawan akan meningkat.


132

c. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya prosentase pengaruh antara variabel terikat

dengan variabel bebas, serta untuk mengetahui pengaruh dari faktor lain diluar

variabel bebas digunakan rumus sebagai berikut :


2
Kd=r x 100 %
2
Kd=(0,253) x 100 %

Kd=0,064 x 100 %

Kd=6 , 4 %

Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat dijelaskan bahwa kontrak

psikologis dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada

Perusahaan Garden Group sebesar 6,4%. Sedangkan 93,6% dipengaruhi faktor

lain yang tidak diteliti seperti gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, karakteristik

pekerjaan, dan lingkungan kerja.

d. Uji Hipotesis Keseluruhan (Uji F)

Untuk mengetahui pengaruh kontrak psikologis dan komitmen organisasi

terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Garden Group, maka dilakukan uji

statistik uji F yaitu untuk menguji kebenaran nilai pengaruh seluruh sub variabel

X1, X2 dengan variabel Y.

Adapun rumus Uji F yang digunakan adalah sebagai berikut :


2
R /k
F= 2
(1−R )/(n−k−1)
2
0,253 /2
F= 2
(1−0,253 )/(58−2−1)
133

0,064/2
F=
(1−0,064)/(55)

0,032
F=
(0,936)/(55)

0,032
F=
0,017

F=¿1,88

Berdasarkan hasil perhitungan ternyata diperoleh nilai F hitung adalah 1,88.

Sementara itu untuk mencari nilai f tabel dengan dk pembilang = 2 dan dk

penyebut = n – k – 1 = 58 – 2 – 1 = 55, dk tersebut terdapat di dalam tabel F yang

bernilai 3,16. Sehingga berdasarkan perhitungan tersebut diketahui nilai F hitung =

1,88. Dengan perhitungan tersebut diperoleh Fhitung < Ftabel atau .1,88 < 3,16 artinya

hipotesis yang diajukan yaitu terdapat pengaruh positif budaya organisasi dan

kontrak psikologis terhadap komitmen organisasi dapat ditolak.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Kontrak Psikologis Terhadap Kinerja Karyawan Pada

Perusahaan Garden Group Ciamis

Kontrak psikologis yang kuat merupakan suatu alasan sukses tidaknya

suatu perusahaan, sebaliknya apabila kontrak psikologis diterapkan secara tidak

kuat atau tidak sesuai dengan apa yang diharapkan karyawan maka dapat

menyebabkan timbulnya suatu masalah di perusahaan tersebut’

Kontrak psikologis tidak tertulis di atas kertas dan tidak semua

ketentuannya dinegosiasikan secara eksplisit antara individu dengan organisasi.

Menurut Rousseau dalam Danaz (2013:7) berpendapat bahwa “Kontrak Psikologis


134

adalah keyakinan individu mengenai kewajiban mengenai kewajiban yang bersifat

timbal balik dalam konteks hubungannya dengan organisasi”. Lanjut Rousseau

dalam Purba (2020), menjelaskan bahwa ketika organisasi memenuhi

kewajibannya terhadap karyawan maka karyawan akan berkontribusi sepenuhnya

terhadap organisasi dengan menyeimbangkan masalah pribadi dengan masalah di

dalam organisasi, keluwesan karyawan dalam bekerja, loyalitas karyawan

terhadap organisasi, perilaku karyawan yang baik kepada sesama maupun

atasannya dan ketersediaan karyawan bekerja dengan maksimal.

Adapun indikator yang digunakan dalam variabel kontrak psikologis

antara lain, kontrak transaksional (transactional contract), kontrak relasional

(relational contract), balanced, transitional. Hasil penelitian menunjukan bahwa

kontrak psikologis di Perusahaan Garden Group dalam kategori baik, dengan hasil

total skor 2.858 atau jika dirata-ratakan sebesar 238,17.

Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi adalah 0,209, artinya variabel

kontrak psikologis memiliki hubungan yang rendah dengan variabel kinerja

karyawan pada Perusahaan Garden Group. Nilai r positif, artinya hubungan

kontrak psikologis dengan kinerja karyawan mempunyai hubungan yang positif.

Berdasarkan uji koefisien determinasi tingkat pengaruh kontrak psikologis

terhadap kinerja karyawan sebesar 4,4%, sedangkan 95,6% lainnya dipengaruhi

faktor lain.

Selanjutnya berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa diperoleh

bobot thitung = 0,872 sedangkan bobot ttabel = 1,67252, maka bobot thitung lebih kecil

dari t tabel. Artinya variabel kontrak psikologis berpengaruh tidak signifikan


135

terhadap variabel kinerja karyawan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan

ditolak.

Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Ermawati (2017), yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan

antara variabel kontrak psikologis terhadap variabel kinerja karyawan. Hal

tersebut juga di dukung pendapat dari Ramadhanty (2014), yang menyatakan

bahwa kontrak psikologis merupakan kepercayaan individu terhadap perjanjian

pertukaran antara perusahaan dengan karyawan, maka kepercayaan individu

terhadap perjanjian pertukaran antara karyawan dan perusahaan tidak ada

pengaruh terhadap kinerja karyawan.

4.2.2 Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada

Perusahaan Garden Group Ciamis

Komitmen organisasi merupakan semua perasaan dan sikap karyawan

terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan organisasi dimana staf bekerja

termasuk pada pekerjaan staf.

Konsep komitmen organisasi terdiri dari tiga faktor, yaitu (a) keyakinan

yang kuat dalam menerima tujuan dan nilai-nilai organisasi, (b) kesediaan untuk

menunjukan upaya yang sungguh-sungguh demi kepentingan organisasi, (c)

keinginan pasti untuk mempertahankan keanggotaan organisasi (Maxwell &

Steele dalam Nasution, 2013:7).

Selanjutnya Priansa (2018:239-242), menyebutkan bahwa :

Terdapat tiga komponen dalam komitmen organisasi, yaitu (a) komitmen


afektif merupakan keterikatan emosional, identifikasi, dan keterlibatan
dalam suatu organisasi, (b) komitmen normatif yaitu adanya kewajiban
pada diri individu untuk tetap meneruskan keanggotaannya dalam
136

organisasi, (c) komitmen berkelanjutan merupakan kesadaran akan biaya


yang akan dikeluarkan jika anggota organisasi tersebut keluar dari
organisasi.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa komitmen organisasi di

Perusahaan Garden Group dalam kategori baik dengan total skor 2526 atau

apabila di rata-ratakan sebesar 229,64. Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi

adalah 0,114, artinya variabel kontrak psikologis memiliki hubungan yang rendah

dengan variabel kinerja karyawan pada Perusahaan Garden Group. Nilai r positif,

artinya hubungan kontrak psikologis dengan kinerja karyawan mempunyai

hubungan yang positif. Berdasarkan uji koefifien determinasi tingkat pengaruh

komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan sebesar 1,23%. Sedangkan

98,77% lainnya dipengaruhi faktor lain.

Selanjutnya berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa diperoleh

bobot thitung = 0,872 sedangkan bobot ttabel = 1,67252. Berdasarkan perhitungan

tersebut disimpulkan bahwa bobot thitung lebih kecil dari t tabel. Artinya variabel

komitmen organisasi berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel kinerja

karyawan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan ditolak.

Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marsoit et al

(2017), yang menunjukan bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap

kinerja karyawan. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Mekta (2017),

menyatakan bahwa komitmen organisasi justru berpengaruh negatif terhadap

kinerja karyawan.
137

4.2.3 Pengaruh Kontrak Psikologis dan Komitmen Organisasi Perusahaan

Garden Group Ciamis

Peningkatan kinerja merupakan hal yang diinginkan baik dari pihak

pemberi kerja maupun para pekerja. Perusahaan menginginkan kinerja

karyawannya baik, karena kinerja karyawan yang baik dapat meningkatkan

produktivitas perusahaan. Disisi lain, para pekerja berkepentingan untuk

mengembangkan diri dan promosi pekerjaan, jadi dapat disimpulkan bahwa

kinerja adalah keluaran yang dihasilkan suatu pekerjaan atau suatu profesi

dalam waktu tertentu yang diukur melalui hasil kerja, perilaku kerja, dan

sifat pribadi yang berhubungan dengan pekerjaan. Berhasil tidaknya kinerja yang

telah dicapai oleh organisasi dipengaruhi oleh tingkat kinerja dari karyawan

secara individu maupun kelompok. Dengan peningkatan kompetisi, perusahaan

telah mengakui pentingnya kinerja karyawan untuk bersaing di pasar global

karena kinerja karyawan yang meningkat, itu akan mempengaruhi kinerja

perusahaan dan profitabilitas perusahaan.

Menurut Koopmans, et al. (2014)

Kinerja adalah ukuran dari hasil yang relevan berdasarkan penelitian


dalam pengaturan kerja. Penilaian kinerja difokuskan baik dalam
ukuran objektif yaitu dari produktivitas kerja seperti absensi, jumlah
tindakan tertentu ataupun output yang dipelihara dan berada dalam catatan
organisasi ataupun dalam penilaian subjektif yaitu dari kuantitas dan
kualitas pekerjaan dari masing-masing karyawan. Dikatakan juga
bahwasannya kinerja adalah tindakan terukur, baik perilaku dan hasil
bahwa karyawan terlibat ataupun berkontribusi dalam tujuan organisasi.
Kinerja karyawan menurut Muhammad Zainur Roziqin (2010: 41),

“adalah sebagai keseluruhan proses bekerja dari individu yang hasilnya dapat

digunakan landasan untuk menentukan apakah pekerjaan individu tersebut baik


138

atau sebaliknya,” Maka hasil kerja dari seorang karyawan selama dia bekerja

dalam menjalankan tugas-tugas pokok jabatannya yang dapat dijadikan sebagai

landasan apakah karyawan itu bisa dikatakan mempunyai prestasi kerja yang baik

atau sebaliknya yang nantinya berkaitan dengan faktor psikologis dan komitmen

organisasi.

Adapun indikator yang digunakan dalam kinerja karyawan antara lain,

kuantitas, kualitas dan ketepatan waktu. Hasil penelitian menunjukan bahwa total

skor kinerja karyawan adalah 2.399 atau jika dirata-ratakan sebesar 239,9, artinya

kinerja karyawan di Perusahaan Garden Group dalam kategori baik.

Dari hasil analisis koefisien korelasi berganda diperoleh hasil R sebesar

0,253. Berdasarkan penafsiran tingkat pengaruh seperti yang dapat dilihat pada

tabel 3.5 (Sugiyono, 2011 : 184), r = 0,253 termasuk kategori rendah dan

mempunyai arah yang positif. Dengan demikian tingkat korelasi (hubungan) dua

variabel bebas antara kontrak psikologis dan komitmen organisasi secara simultan

(bersama-sama) terhadap variabel terikat kinerja karyawan (Y) dinyatakan

memiliki hubungan yang rendah. Nilai R positif, artinya apabila apabila kontrak

psikologis dan komitmen organisasi sudah baik, maka kinerja karyawan akan

meningkat.

Selanjutnya berdasarkan perhitungan koefisien determinasi menunjukan

bahwa kontrak psikologis dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja

karyawan pada Perusahaan Garden Group sebesar 6,4%. Sedangkan 93,6%

dipengaruhi faktor lain.


139

Selanjutnya berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh hasil diperoleh Fhitung

< Ftabel atau .1,88 < 3,16 artinya hipotesis yang diajukan yaitu terdapat pengaruh

positif budaya organisasi dan kontrak psikologis terhadap komitmen organisasi

ditolak.

Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ermawati

(2017), yang menyatakan bahwa variabel kontrak psikologis dan komitmen

organisasi secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel kinerja

karyawan.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka penulis dapat menarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Kontrak psikologis tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada

Perusahaan Garden Group.

2. Komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada

Perusahaan Garden Group.

3. Secara simultan tidak terdapat pengaruh kontrak psikologis dan komitmen

organisasi terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Garden Group

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyampaikan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan kinerja karyawan maka faktor kontrak psikologis

perlu menjadi perhatian meskipun pada hasil penelitian tidak berpengaruh

secara signifikan namun disini perlu adanya perhatian khusus terhadap

indikator transisional. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan cara

memberikan kejelasan status kerja, menjamin kesejahteraan karyawan dan

memberikan kesempatan karyawan mengembangkan karir.

2. Untuk lebih meningkatkan komitmen organisasi yang didasarkan dari hasil

penelitian yang telah dilakukan maka perusahaan harus mampu

140
141

mempertahankan pegawai dari aspek komitmen afektif yaitu keterkaitan

emosional, identifikasi dan keterlibatan karyawan dalam perusahaan.

3. Pada variabel kinerja karyawan yang perlu ditingkatkan adalah ketetepatan

waktu pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan. Dimana pengukuran

ketepatan waktu merupakan jenis khusus dari pengukuran kuantitatif yang

menentukan ketetapan waktu penyelesaian pekerjaan.

4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat dijadikan acuan untuk

penelitian selanjutnya dengan kajian yang lebih mendalam yang

berhubungan dengan ketiga variabel ini maupun yang berhubungan dengan

pengembangan variabel terikat dan melakukan penelitian faktor-faktor lain

dari variabel bebas yang telah penulis lakukan. Hal ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi terhadap pengembangan hasil penelitian ini dan

pengembangan ilmu pengetahuan.


DAFTAR PUSTAKA

Aharuddin, Chairunnisa 2016, Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Komitmen


Terhadap Loyalitas Pasien BPJS Kesehatan Di Makassar. Diss. Dalam
Jurnal. Diterbitkan

Amir, Mohammad Faisal, 2015. Memahami Evaluasi Kinerja Karyawan,Konsep,


dan Penilaian Kinerja di Perusahaan. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana
Media.

Ayal, Tewal Dan Trang, 2019, Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kualitas
Kehidupan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Di Kantor Kecamatan
Sonder, Dalam Jurnal Emba Vol. 7 N0. 4. Diterbitkan

Darma, Agus. Manajemen Supervisi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa, 2003.

Deni Kokon Furkony, 2018, Analisis Budaya Organisasi Dan Komitmen


Organisasi Pada Beberapa Bank Swasta Nasional Di Kota Bandung,
Dalam Jurnal Lppm Stie Muhammadiyah Bandung E-Issn: 2621-5306 P-
Issn: 2541-5255 Vol. 2 No. 3. Diterbitkan

Dewi Dan Surya, 2017, Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Komitmen


Organisasional Dan Organizational Silence Pada Pt. Pln (Persero) Rayon
Denpasar, Dalam E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 1, 2017: 289-
316. Diterbitkan

Edy Sutrisno. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Jakarta,
Penerbit : Kencana.

Ermawanti, Emmy, 2017. Pengaruh Kontrak Psikologis dan Komitmen Organisasi


Terhadap Kinerja Karyaawn Di Klinik Husada Mulia Kabupaten Malang.
Dalam E-Jurnal STIE Widya Gama Lumajang Vol.1 No. 2. Diterbitkan

Hadi Dan Rini, 2018, Pengaruh Kontrak Psikologis Relasional Dan Kontrak
Psikologis Transaksional Terhadap Komitmen Organisasional (Studi Pada
Karyawan Non Medis Di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Kota
Semarang), Dalam Diponegoro Journal Of Management Volume 7,
Nomor 4, Tahun 2018, Halaman 1-12, Issn (Online): 2337-3792.
Diterbitkan

Hasibuan, Malayu S P. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Edisi


Revisi. Pt Bumi Aksara.
Hoesada, Jan. 2013. Taksonomi Ilmu Manajemen. Yogyakarta : Edisi Pertama. Cv
Andi Offset.

Koopmans, L., et al. 2014. Construct Validity of Individual Work


Performance Questionaire. Journal of Occupational and Environmental
Medicine. Volume 56, Number 3. Pp.331-337

Mangkunegara, AA. Anwar Prabu 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia.


Bandung: Pt.Remajarosdakarya

Marsoit, p. Sendow, G Rumokow. (2017). Pengaruh Pelatihan, Disiplin Kerja dan


Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Asuransi Jasa
Indonesia. Jurnal EMBA. Vol. 5, No. 3. Hlm. 4285-4294.

Mekta, Q. H. & Siswanto. 2017. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen


Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Indra Kelana Yogyakarta.
Jurnal Profita Edisi 2

Nasution Dan Seniati, 2013, Pengaruh Kontrak Psikologis Terhadap Komitmen


Organisasi Pada Tenaga Kerja Outsourcing Di Perusahaan Penyedia
Jasa Outsourcing. Dalam Jurnal Fs Ui. Diterbitkan

Nugraha, M. E. 2012. Pengaruh Independensi, Kompetensi, Dan Profesionalisme


Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol. 1, No.
4. Juli 2012: 56-59. Diterbitkan.

Priansa, Donni Juni. 2018. Perencanaan & Pengembangan SDM. Bandung.


Alfabeta Cv.

Prof.Dr.Ir.Tb.Sjafri Mangkuprawira,2001, Manajemen Sumber Daya Manusia


Strategik Cet.1 Ed.2,Bogor,Penerbit Galih Indonesia.

Putri Qubton Qabiti, 2020, Pengaruh Kepribadian Dan Kontrak Psikologis


Terhadap Kinerja (Studi Pada Pegawai Negeri Sipil Tenaga Kependidikan
Universitas Lampung), Skripsi Program Studi Manajemen Universitas
Lampung. Diterbitkan

Rahma Dan Mulyadi, 2018, Pengaruh Keterlibatan Karyawan, Budaya


Organisasi Dan Kepemimpinan Transformasional Terhadap Komitmen
Organisasional Karyawan Pada Pt. Pln Banda Aceh, Dalam Jurnal Ilman,
Vol. 6, No. 1, Pp. 68-76. Diterbitkan

Ramadhan Dan Syarifuddin, 2019, Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap


Komitmen Organisasional Di Corporate Human Resource Division Pt
Indocement Tunggal Prakarsa, Dalam E-Proceeding Of Management :
Vol.6, No.2. Diterbitkan
Robbins, Stephen P. Dan Coulter, Mary. 2010. Manajemen. Jakarta : Edisi
Kesepuluh. Jiliid Kedua. Penerbit Erlangga.

Rousseau, D. M, 1989. Psychological and implied contracts in organiztions


Rights and Responsibilities Journal. 2. 12-139.

Ruky, Achmad S. 2014. Menjadi Eksekutif Manajemen Sdm Profesional.


Yogyakarta : Cv. Andi Offest.

Ruky, Ahmad. 2004. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta : Penerbit PT. Gramedia
Pustaka Utama,

Sedarmayanti. 2012. Manajemen Dan Komponen Lainnya, Bunga


Rampai/Kumpulan Bahan Ceramah/Presentasi (Di Forum Nasional,
Pascasarjana, Orasi Ilmiah). Bandung : Refika Aditama.

Schein, H Edgar, 1992, Organizational Culture And Leadership, Second Edtion,


Jossey Bass Publishers, San Francisco.

Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung :


Cetakan Ke-12. Alfabeta.

Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Pertama. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group.

Usmany, Hamid Dan Utami, 2016, Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap


Komitmen Organisasional Dan Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan
Pabrik Gondorukem Dan Terpentin Sukun Perum Perhutani Kesatuan
Bisnis Mandiri Industri Gondorukem Dan Terpentin Ii, Ponorogo), Dalam
Jurnal Administrasi Bisnis (Jab)|Vol. 37 No. 2. Diterbitkan

Yanuarius Pelo Tawa, 2017, Pengaruh Kontrak Psikologis Terhadap Komitmen


Organisasi Pada Karyawan Permanen Dan Karyawan Temporer Pt. Aseli
Dagadu Djokdja, Tesis Program Studi Magister Manajemen, Universitas
Sanata Dharma. Diterbitkan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
SURAT PENGANTAR ANGKET

Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/i Karyawan Perusahaan Garden Group
Kabupaten Ciamis
di
Tempat

Assalamualaikum Wr. Wb.


Bersama ini peneliti bermaksud melakukan penelitian dalam rangka
penyusunan skripsi untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian
sidang (S1) pada Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Galuh
Ciamis.
Adapun skripsi ini berjudul “PENGARUH KONTRAK PSIKOLOGIS
DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Suatu Studi pada Karyawan Perusahaan Garden Group)” . Salah satu teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui metode angket. Angket ini
merupakan masukan yang sangat berharga dan berguna bagi peneliti. Oleh karena
itu, saya mohon bantuan dan kesediaan bapak/ibu meluangkan waktu untuk dapat
mengisi angket yang peneliti sediakan .
Penelitian ini semata-mata hanya untuk kepentingan ilmiah saja, untuk itu
semua jawaban dari bapak/ibu akan dijamin kerahasiaannya dan sama sekali tidak
ada hubungannya dengan kondisi bapa/ibu.
Atas perhatian, bantuan dan kesediaan bapak/ibu dalam mengisi angket
ini, saya ucapkan terima kasih
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Ciamis, Januari 2021

Peneliti
PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

Petunjuk pengisian

Jawaban atas pertanyaan dilakukan dengan cara memberi tanda cek ()

pada salah satu pilihan dari 5 (lima) pilihan kemungkinan jawaban berdasarkan

pendapat/tanggapan Bapak/Ibu/Saudara. Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai

dengan apa yang anda rasakan dan menurut pendapat anda benar.

KARAKTERISTIK RESPONDEN

Identitas Responden

1. Nama/Inisial :

2. Jenis Kelamin : (a) Laki – laki

(b) Perempuan

3. Umur : (a) <25 Tahun (d) 46 – 55 Tahun

(b) 26 – 35 Tahun (e) >56 Tahun

(c) 36 – 45 Tahun

4. Pendidikan Terakhir : (a) SD/SMP (b) SMA/SLTA

(c) Diploma (D3) (d) Sarjana (S1)

(e) Magister (S2) (f) Doktor (S3)


5. Lama Kerja : (a) <5 tahun (d)16 – 20

(b) 6 – 10 (e) >20

(c) 11 - 15
KUESIONER

KONTRAK PSIKOLOGIS (X1)

Mohon dijawab sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dengan memberi tanda

() pada kolom yang telah disediakan !

Jawaban Pernyataan
No Pernyataan SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
Kontrak Transaksional (Transactional Contract)
1. Pegawai hanya diwajibkan melakukan
pekerjaan sesuai dengan perintah
organisasi.
2. Pegawai tidak memiliki kewajiban untuk
tetap bekerja hingga batas waktu tertentu.
Kontrak Relasional (Relational Contract)
3. Pegawai memiliki kesempatan untuk
dipromosikan.
4. Pegawai mendapat kesempatan untuk
bekerja dalam jangka waktu yang lama
dengan perusahaan.
5. Pegawai merasa dihargai atas usaha ekstra
yang diberikan untuk kemajuan
perusahaan.
Balanced
6. Perusahaan memberikan kesempatan
mengembangkan karir kepada pegawai.
7. Perusahaan secara terus menerus
membantu pegawai untuk mengeksekusi
dan meningkatkan standart kinerja
8. System promosi diperusahaan berjalan
dengan adil.
9. Pegawai diwajibkan untuk terus
melakukan hal-hal yang baru dan
membantu perusahaan dalam mencapai
tujuan perusahaan.
Transitional
10. Pegawai masuk kerja murni bertujuan
untuk menyelesaikan pekerjaan
11. Pegawai merasa bangga menjadi bagian
perusahaan karena merasa diakui dan
dihormati dalam perusahaan.
12. Perusahaan melibatkan pegawai untuk
terlibar aktif dalam kegiatan dan
kepentingan perusahaan.

Keterangan :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju


KUESIONER

KOMITMEN ORGANISASI (X2)

Mohon dijawab sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dengan memberi tanda

() pada kolom yang telah disediakan !

Jawaban Pernyataan
No Pernyataan SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
Komitmen Afektif
1. Ada rasa memiliki perusahaan ini.
2. Bangga menjadi bagian perusahaan ini.
3. Bangga dapat bekerja dalam perusahaan
ini.
4. Bahagia apabila dapat menghabiskan karir
dalam perusahaan ini.
Komitmen Berkelanjutan
5. Membutuhkan pekerjaan yang dilakukan
saat ini.
6. Nyaman melakukan pekerjaan yang
diberikan perusahaan.
7. Termotivasi untuk mendapatkan
kompensasi atas pekerjaan yang telah
dilakukan.
Komitmen Normatif
8. Ada rasa puas atas pekerjaan yang telah
diberikanoleh perusahaan.
9. Dapat bekerja sesuai harapan perusahaan.
10. Ada keinginan yang kuat untuk tetap
menjadi bagian perusahaan.
11. Bertanggung jawab atas pekerjaan yang
diberikan perusahaan ini.
Keterangan :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju


KUESIONER

KINERJA KARYAWAN (Y)

Mohon dijawab sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dengan memberi tanda

() pada kolom yang telah disediakan !

Jawaban Pernyataan
No Pernyataan SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
Kuantitas
1. Karyawan mampu menyelesaikan jumlah
pekerjaan seperti yang ditetapkan oleh
perusahaan.
2. Kuantitas kerja yang diberikan perusahaan
sudah sesuai dengan kemampuan
karyawan.
3. Karyawan merasa mampu memenuhi
dengan banyaknya beban pekerjaan yang
ditetapkan
Kualitas
4. Karyawan dituntut untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan tepat, cermat dan akurat.
5. Perusahaan menekankan kepada karyawan
untuk lebih teliti dalam menyelesaikan
pekerjaan
6. Karyawan selalu bekerja sesuai dengan
standar mutu yang telah ditetapkan
perusahaan.
Ketepatan Waktu
7. Seluruh pekerjaan dapat dikerjakan dan
hasilnya sesuai dengan waktu yang sudah
direncanakan.
8. Mampu menentukan dan mengatur
prioritas kerja secara efektif.
9. Mampu menggunakan waktu dengan
efisien dalam melaksanakan tugas
pekerjaan yang dibebankan.
10. Mampu mempercepat menyelesaikan
pekerjaan sebelum batas waktu yang
ditentukan
Keterangan :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju


REKAPITULASI HASIL KUISIONER VARIABEL KONTRAK PSIKOLOGIS
Rekapitulasi Jawaban (X1)
RES
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total X
1 5 4 3 5 4 4 5 5 5 4 3 4 51
2 4 3 5 5 4 3 5 4 5 2 5 4 49
3 5 3 5 3 4 3 3 5 3 5 5 4 48
4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 55
5 3 5 5 4 5 5 4 3 5 3 5 5 52
6 5 4 3 5 4 4 5 5 5 4 3 4 51
7 4 3 5 5 4 3 5 4 5 2 5 4 49
8 5 3 5 3 4 3 3 5 3 5 5 4 48
9 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 55
10 3 5 5 4 5 5 4 3 5 3 5 5 52
11 3 4 5 3 4 4 3 3 4 5 5 4 47
12 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 5 50
13 3 4 3 3 4 4 3 3 5 4 3 4 43
14 5 4 3 5 4 4 5 5 5 4 3 4 51
15 4 3 5 5 4 3 5 4 5 2 5 4 49
16 5 3 5 3 4 3 3 5 3 5 5 4 48
17 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 55
18 3 5 5 4 5 5 4 3 5 3 5 5 52
19 4 5 5 3 3 5 3 5 5 3 5 3 49
20 5 4 5 3 4 4 3 5 4 4 5 4 50
21 5 3 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 50
22 4 3 3 5 5 3 5 4 5 4 3 5 49
23 5 4 3 5 4 4 5 5 5 4 3 4 51
24 4 3 5 5 4 3 5 4 5 2 5 4 49
25 5 3 5 3 4 3 3 5 3 5 5 4 48
26 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 55
27 3 5 5 4 5 5 4 3 5 3 5 5 52
28 5 4 5 5 3 4 5 3 4 4 5 3 50
29 3 3 5 3 4 5 5 3 4 2 5 5 47
30 5 3 5 4 2 3 3 4 4 5 3 5 46
31 5 4 3 4 5 3 4 4 2 4 3 3 44
32 3 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 48
33 4 4 3 4 3 3 4 4 3 5 3 3 43
34 5 4 3 5 4 4 5 5 5 4 3 4 51
35 4 3 5 5 4 3 5 4 5 2 5 4 49
36 5 3 5 3 4 3 3 5 3 5 5 4 48
37 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 55
38 3 5 5 4 5 5 4 3 5 3 5 5 52
39 5 5 5 5 5 3 3 5 4 5 3 5 53
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
41 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 56
42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
45 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 40
46 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 57
47 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 47
48 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 51
49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 59
50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 59
51 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 57
52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
53 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47
54 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 37
55 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 50
56 3 3 5 3 3 5 3 3 3 3 4 3 41
57 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 3 5 55
58 4 3 4 3 3 5 3 3 3 3 5 3 42
23 22
Ʃ 246 230 252 236 228 235 242 249 246 238 2858
5 1
REKAPITULASI HASIL KUISIONER VARIABEL KOMITMEN
ORGANISASI
Rekapitulasi Jawaban (X2)
RES Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
X
1 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 51
2 5 3 5 4 5 4 5 4 5 3 5 48
3 5 3 3 5 3 4 5 4 5 3 3 43
4 3 5 4 5 4 4 5 5 3 5 4 47
5 4 5 4 3 4 5 5 5 4 5 4 48
6 4 3 5 5 3 3 3 3 3 4 4 40
7 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 39
8 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 47
9 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 39
10 5 4 3 5 3 3 4 4 5 4 3 43
11 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 3 41
12 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 47
13 5 4 3 3 3 4 4 5 5 4 3 43
14 4 3 5 5 3 3 3 3 3 4 4 40
15 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 39
16 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 47
17 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 39
18 5 3 5 4 5 4 5 4 5 3 5 48
19 5 3 3 5 3 4 5 4 5 3 3 43
20 3 5 4 5 4 4 5 5 3 5 4 47
21 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 51
22 5 3 5 4 5 4 5 4 5 3 5 48
23 5 3 3 5 3 4 5 4 5 3 3 43
24 3 5 4 5 4 4 5 5 3 5 4 47
25 4 5 4 3 4 5 5 5 4 5 4 48
26 4 3 5 5 3 3 3 3 3 4 4 40
27 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 39
28 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 47
29 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 39
30 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 51
31 5 3 5 5 5 5 5 4 5 3 5 50
32 5 3 3 3 3 3 5 4 5 3 3 40
33 3 5 4 4 4 4 5 5 3 5 4 46
34 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 48
35 4 3 5 5 3 3 3 3 3 4 4 40
36 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 39
37 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 47
38 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 39
39 4 3 5 5 3 3 3 3 3 4 4 40
40 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 39
41 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 47
42 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 39
43 5 3 3 3 3 3 5 4 5 3 3 40
44 5 5 4 4 4 4 5 5 3 5 4 48
45 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 49
46 3 3 5 5 3 3 3 3 3 4 4 39
47 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 38
48 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 47
49 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 38
50 5 3 3 3 3 3 5 4 5 3 3 40
51 5 5 4 4 4 4 5 5 3 5 4 48
52 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 49
53 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 40
54 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 42
55 3 3 5 5 3 3 3 3 3 4 4 39
56 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 38
57 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 47
58 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 38
22 23 23
2526
Ʃ 241 209 3 229 230 232 6 225 241 230 0
REKAPITULASI HASIL KUISIONER VARIABEL KINERJA
KARYAWAN
RE Rekapitulasi Jawaban (Y)
S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total X
1 4 5 5 5 5 5 3 5 4 5 46
2 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 45
3 5 2 5 5 5 4 5 4 5 2 42
4 3 3 4 4 4 4 5 5 3 3 38
5 5 3 4 4 4 4 4 5 5 3 41
6 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
7 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 42
8 5 5 5 3 5 5 4 4 5 5 46
9 3 3 4 4 4 4 5 5 3 3 38
10 5 3 4 4 4 4 4 5 5 3 41
11 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
12 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 42
13 5 5 5 3 5 5 4 4 5 5 46
14 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 39
15 5 3 5 4 5 4 3 4 5 3 41
16 3 3 4 4 4 4 5 5 3 3 38
17 5 3 4 4 4 4 4 5 5 3 41
18 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
19 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 42
20 5 5 5 3 5 5 4 4 5 5 46
21 5 4 3 5 5 5 4 4 5 5 45
22 3 3 4 4 4 4 5 5 3 3 38
23 5 3 4 4 4 4 4 5 5 3 41
24 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
25 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 42
26 5 5 5 3 5 5 4 4 5 5 46
27 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 36
28 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 42
29 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 36
30 2 5 3 2 4 2 5 5 4 2 34
31 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 45
32 3 3 4 3 5 3 3 3 5 3 35
33 3 3 4 4 4 4 5 5 3 3 38
34 5 3 4 4 4 4 4 5 5 3 41
35 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
36 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 42
37 5 5 5 3 5 5 4 4 5 5 46
38 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 47
39 3 3 4 4 4 4 5 5 3 3 38
40 5 5 4 3 4 4 5 5 5 3 43
41 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
42 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 43
43 5 5 3 5 4 4 5 5 5 5 46
44 3 3 5 3 4 4 3 3 3 3 34
45 5 5 4 5 4 3 5 5 5 5 46
46 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49
47 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 32
48 5 5 4 3 4 5 5 5 5 3 44
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
50 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
51 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
52 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
53 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
54 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 32
55 5 5 4 3 4 4 5 5 5 3 43
56 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
57 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
58 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
24 22 24 22 25 24 24 24 24 22
2399
Ʃ 2 8 8 9 3 5 1 3 6 4

Anda mungkin juga menyukai