ROLE PLAY
Disusun oleh:
J
KATA PENGANTAV
Assalamualaikum Wr . Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT karna atas berkat rahmat dan hidayah-Nyalah
sehingga, tugas ini dapat diselesaikan tanpa suatu halangan yang amat berarti. Tanpa
pertolongannya mungkin tidak akan sanggup menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik.
Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang ―Role Play“
disajikan berdasarkan referensi dari berbagai sumber. Penyusun mengucapkan terima
kasih kepada dosen yang telah membimbing dan memberikan kesempatan kepada
penyusun sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini .
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca ,dan semoga dengan adanya tugas ini Allah SWT senantiasa meridhoiNya dan
akhrinya membawa hikmah untuk semuanya
Wassalamualikum Wr.Wb
Dgntgr Isj
JJ
Kata Pengantar............................................................................................................................ i
Daftar isi...................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHXLXAN
A. Latar Belakang.............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................................. 2
BAB IV PENXTXP
A. Kesimpulan.................................................................................................................. 13
B. Saran............................................................................................................................. 13
DAFTAR PXSTAKA
JJJ
FAF I
PENDAHULUAN
A. Lgtgr Fhegkgim
Metode yang dipelajari didalam makalah ini adalah role play, atau bermain
peran. Dalam metode ini murid dikondisikan pada situasi tertentu diluar kelas,
meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas. Selain itu menurut Xno,
(2009:25) bermain peran sebagai suatu model pembelajaran bertujuan untuk
membantu siswa menemukan makna diri ( jati diri) di dunia sosial dan memecahkan
dilema dengan bantuan kelompok. Artinya, melalui bermain peran siswa belajar
menggunakan konsep peran, menyadari adanya peran-peran yang berbeda dan
memikirkan perilaku dirinya dan perilaku orang lain. Proses bermain ini juga
berguna sebagai sarana bagi siswa untuk menggali perasaanya, memperoleh
inspirasi dan pemahaman yang berpengaruh terhadap sikap, nilai, dan persepsinya
mengembangkan ketrampilan dan sikap dalam menyelesaikan masalah, serta siswa
dapat mendalami mata pelajaran dengan berbagai cara.
7
F. Vulusgi Mgsgegd
C. Tujugi
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Hadfield ( dalam silberman, 2007 :217) bermain peran (Role Plyaing )
adalah sejenis permainan gerak yang didalamnya ada tujuan, aturan dan sekaligus
melibatkan unsur senang. Dalam role playing murid dikondisikan pada situasi tertentu di
luar kelas. Menurut Xno (2009:25) bermain peran sebagai suatu model pembelajaran
bertujuan untuk membantu siswa menemukan makna diri ( jati diri) di dunia sosial dan
memecahkan dilema dengan bantuan kelompok. Artinya, melalui bermain peran siswa
belajar menggunakan konsep peran, menyadari adanya peran-peran yang berbeda dan
memikirkan perilaku dirinya dan perilaku orang lain. Proses bermain peran ini juga
berguna sebagai sarana bagi sisa untuk menggali perasaanya, memperoleh inspirasi dan
pemahaman yang berpengaruh terhadap sikap, nilai, dan persepsinya, mengembangkan
ketrampilan dan sikap dalam menyelesaikan masalah, serta siswa dapat mendalami mata
pelajaran dengan berbagai macam cara.
Menurut Xno (2009: 26) bahwa prosedur role playing terdiri atas sembilan langkah, yaitu:
Persiapan atau pemanasan
Muru berupaya memperkenalkan siswa pada permasalahan yang mereka sadari sebagai suatu hal yang bagi semua oran
Memilih pemain (partisipan)
Siswa dan guru membahas karakter dari setiap pemain dan menentukan siapa yang akan
3
3
memainkannya. Dalam pemilihan pemain, guru dapat memilih siswa yang sesuai untuk
memainkannya (jika siswa pasif atau diduga memiliki keterampilan berbicara yang
rendah) atau siswa sendiri yang mengusulkannya.
3. Menata panggung (ruang kelas)
Muru mendiskusikan dengan siswa dimana dan bagaimana peran itu akan dimainkan
serta apa saja kebutuhan yang diperlukan.
4. Menyiapkan pengamat (observer)
Muru menunjuk siswa sebagai pengamat, namun demikian penting untuk dicatat bahwa
pengamat di sini harus juga terlibat aktif dalam permainan peran.
5. Memainkan peran
Permainan peran dilaksanakan secara spontan. Pada awalnya akan banyak siswa yang
masih bingung memainkan perannya atau bahkan tidak sesuai dengan peran yang
seharusnya ia lakukan, bahkan mungkin ada yang memainkan peran yang bukan
perannya. Jika permainan peran sudah terlalu jauh keluar jalur, guru dapat
membahas bagaimana sebaiknya siswa menghadapi situasi tersebut. Seandainya jadi ayah
dari siswa tersebut, sikap seperti apa yang sebaiknya dilakukan. Dengan cara ini, siswa
akan belajar tentang kehidupan.
Selain itu menurut Miftahul A‚la (2011:93) metode pembelajaran Role playing
selain memiliki kelebihan yaitu melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi dan
mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam kerja sama, kelebihan
lainnya yaitu guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada
waktu melakukan permainan. Permainan merupakan pengalaman belajar yang
8
menyenangkan bagi anak.
bertepuk tangan.
D. Tujuan Metode Pembelajaran Role Playing
Tujuan yang diharapkan dengan penggunaan metode bermain peran (role
playing ) antara lain adalah :
1) Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain.
2) Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab.
3) Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara
spontan.
Beberapa ahli telah membahas tentang strategi bermain peran ini, beberapa di
antaranya sebagai berikut:
• Joyce dan Weil (2000)
Bermain peran (role-playing) adalah strategi pengajaran yang termasuk ke dalam
kelompok model pembelajaran sosial (social models). Strategi ini menekankan sifat
sosial pembelajaran, dan memandang bahwa perilaku kooperatif dapat merangsang
siswa baik secara sosial maupun intelektual.
• Jill Hadfield (1946)
Hadfield menyebutkan bahwa strategi bermain peran (role playing) adalah suatu
permainan gerak yang didalamnya ada tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur
senang
Dalam role playing murid dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, meskipun saat
• Jeremy Harmer
yang dikutip Budden, penggunaan Role playing dalam kegiatan pembelajaran
dikarenakan alasan berikut:
1. Menyenangkan dan dapat menimbulkan motivasi bagi pembelajar.
2. Semakin banyak kesempatan pembelajar untuk mengungkapkan diri.
7
3. Memberikan kesempatan yang lebih luas untuk berbicara.
E. Manfaat Role playing dalam Pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar, Role playing merupakan salah satu metode
belajar komunikatif yang berorientasi pada pembelajar. Dari pendapat beberapa ahli
dapat dilihat beberapa manfaat penggunaan metode ini, antara lain:
merupakan bekal yang sangat penting bagi mahasiswa di dunia kerja mereka
nantinya.
3. Keterampilan untuk kehidupan nyata.
a. mahasiswa harus memahami kebutuhan dan perspektif orang-orang yang ada di
sekelilingnya
b. bermain peran dapat meningkatkan kemampuan seperti self-awareness, problem-
solving, komunikasi, in4isiatif dan kerjasama.
Dalam metode belajar Role Play ( Bermain Peran). Saya menggunakan contoh
materi Meografi BAB II ANTROPOSFER yang diambil dari Buku BSE Meografi untuk
SMA / MA Kelas TI. Variasi atau Prosedur yang saya buat dalam metode ini yaitu :
9
c. Agar siswa dapat memahami proses Bermain Peran yang akan dilaksanakan,
guru dapat menceritakan sambil mengatur adegan yang pertama.
d. Muru menunjuk dua orang untuk dijadikan sampel atau contoh dalam
memperagakan peran yang akan dilaksanakan.
Contoh dialog
10
f. Siswa yang tidak turut bermain peran atau belum mendapat giliran harus menjadi
penonton yang aktif, disamping mendengar dan melihat, mereka harus memberi
saran dan kritik pada apa yang akan dilakukan setelah Bermain peran selesai.
h. Muru menyiapkan kelintingan materi yang akan diperankan oleh siswa. Materinya
yaitu faktor Antroposfer terdapat 6 kelompok yaitu Lokasi Meografis,
Topografi/Relief, Struktur Meologis, Iklim, Tumbuhan, dan Hewan. Materi
adaptasi manusia terdiri dua kelompok yaitu adaptasi genetis dan adaptasi
somatis. Dan materi yang terakhir terdapat 4 kelompok yaitu Daerah Budaya
Kutub, Daerah Budaya Eropa dan Anglo - Amerika, Daerah Budaya Amerika
Latin, Daerah Budaya Kering, Daerah Budaya Afrika, Daerah Budaya Australia -
Selandia Baru, Daerah Budaya Politik dan Daerah Budaya Komunis.
Contoh kelintingan
Dalam kelintingan ini sengaja diberi gambar-gambar yang terkait dalam materi
tersebut agar siswa lebih mendalami perannya.
11
i. Setelah menyiapkan Kelintingan perwakilan tiap-tiap kelompok maju dan
j. Setiap kelompok yang maju di beri waktu 3 menit untuk menjalankan perannya
setelah itu bergilir dengan kelompok yang lainnya.
k. Setelah selesai Muru dapat menambhakan dan menerangkan kembali apabila ada
pertanyaan yang belum terjawab
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam proses belajar mengajar tentunya dibutuhkan stategi yang menarik agar
siswa dapat mengikuti materi pelajaran dengan baik, selain itu siswa juga bisa
mengeksplor kemampuan dan kreatitifitasnya.
Tentunya metode Role Play ini sangat cocok untuk diterapkan. Metode Belajar
Role Play adalah sejenis metode belajar yang menggunakan peran dalam proses
belajar mengajar tersebut. Dalam hal ini siswa dianjurkan untuk aktif dan
berpartisipasi penuh dalam pelaksanaan metode ini. Karena metode ini memiliki
unsur senang dalam pelaksanaannya.
Demikianlah makalah yang saya buat mengenai Metode Belajar Role Play yang
menjadi pokok dalam bahasan ini. Tentunya masih banyak kekurangan dalam
pembuatan makalah ini, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan
atau referensi yang ada hubungan dengan judul makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermamfaat bagi kita semua, kritik dan saran sangat saya perlukan agar dalam
pembuatan makalah yang selanjutnya dapat diperbaiki lagi.
B. Saran
Pemaparan mengenai metode pembelajaran role play dalam makalah ini tentu
jauh dari sempurna, dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan makalah selanjutnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://rujukanskripsi.blogspot.com/2013/06/kajian-teori-hakikat-metode.html#sthash.
A7mnidSw.dpuf
(Di unduh pada hari Kamis, 19 Maret 2015 pukul 19.28 WIB)