Anda di halaman 1dari 1

Berlangganan

Berita Perspektif

Warga menunggu antrean pengurusan surat


administrasi di Pengadilan Agama Bandung, Jawa
Barat, Rabu (25/10). Menurut data Pengadilan Agama
Kota Bandung, sedikitnya 250 berkas kasus perceraian
pasangan suami istri ditangani masuk ke Kantor
Pengadilan Agama | ANTARA FOTO

Fikih Muslimah

Saat Istri Bersuara Tinggi


29 Jan 2023, 13:16 WIB

Dalam istilah fikih,


pembangkangan seorang istri
terhadap suami disebut
dengan nusyuz.

Pasang surut hubungan suami istri dalam


membina hubungan rumah tangga merupakan
sesuatu yang wajar. Pertengkaran antara dua
pasangan menjadi bumbu penyedap rumah
tangga.

Hanya, ada kalanya kaum ibu yang sudah lelah


dengan pekerjaan rumah tangga
melampiaskan kekesalan kepada suaminya.
Tanpa sadar, sang istri pun membentak suami
dengan suara yang tinggi. Bagaimana
sebenarnya etika istri untuk berbicara kepada
suaminya?

Mengumpat suami atau sebaliknya merupakan


perbuatan yang tercela. Menurut hadis yang
diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud,
berkata kasar dan jelek kepada suami adalah
bentuk kefasikan.

Tindakan itu semestinya dihindari oleh siapa


pun, tak terkecuali istri kepada suami.
Mencela atau memaki, sebagaimana
ditegaskan hadis dari Abdullah bin Mas'ud di
riwayat yang lain, tidak termasuk karakter
seorang mukmin.

Suami yang sudah lelah mencari nafkah sudah


selayaknya mendapat perlakuan yang baik
dari istri. Sikap lembut istri akan membuat
keringat suami setelah bekerja kering
seketika. Kelembutan istri pun menjadi
perlambang rasa syukur terhadap nafkah yang
didapat suami seberapa pun kecilnya.

Rasulullah SAW pernah bersabda tentang


neraka yang kebanyakan dipenuhi para
perempuan. Dalam hadis riwayat Bukhari
Muslim tersebut, Rasulullah SAW menjelaskan
penyebab populasi perempuan yang banyak di
neraka.

"Karena mereka tidak mau mengakui kebaikan


suaminya dan tidak bersyukur kepada
suaminya, tidak berterima kasih dengan apa
yang telah suami berikan dan karena
kesalahan sepele suami lalu istri berkata,
'Tidak pernah aku dapat kebaikan apa pun
darimu'."

Dalam istilah fikih, pembangkangan seorang


istri terhadap suami disebut dengan nusyuz.
Bahtul Masail Nahdlatul Ulama menjelaskan,
"pembangkangan" merujuk pada
ketidaksediaan istri untuk berhubungan
suami-istri dan tindakan perlawanan istri
terhadap suami.

Bila istri masih saja


membangkang, suami boleh
memilih pisah ranjang.

Bila tampak tanda-tanda pembangkangan dari


seorang istri, seperti berakhlak buruk dan
merasa lebih tinggi dari suami, suami harus
menasihatinya dan mengingatkannya akan
sanksi yang Allah siapkan di akhirat.

Tak hanya itu, suami pun berkewajiban


mengingatkan tentang mudharat di dunia
sesuai dalam syariat yang akan menderanya,
seperti gugur kewajiban nafkah dari suami.
Bila istri masih saja membangkang, suami
boleh memilih pisah ranjang.

Meski demikian, suami tidak boleh


mendiamkan istrinya. Ingatlah sabda
Rasulullah SAW yang berbunyi, "Seorang
Muslim tidak halal mendiamkan saudaranya
lebih dari tiga hari."

Hanya, bila istri terus pada


pembangkangannya, suami boleh
memukulnya dengan pukulan yang tidak
menyakitkan dan melukai. Kalau terpaksa juga
memukul, ia tidak boleh memukul wajah
karena larangan Rasulullah SAW terhadap
pemukulan anggota tubuh yang vital sehingga
berdampak bahaya yang luar biasa.

Karena itu, istri harus menghormati posisi


suami dalam hidup berumah tangga. Sejumlah
keutamaan yang dimiliki suami dan istri
mestinya menuntun bahtera rumah tangga ke
arah ridha Allah SWT. Ketaatan istri kepada
suami menjadi sebuah keutamaan yang
disabdakan Rasulullah SAW.

Seandainya, kata Rasulullah SAW di sabdanya


yang dinukilkan oleh Imam at-Tirmidzi, ada
sosok yang lebih pantas untuk bersujud di
hadapannya, niscaya kepada suamilah seorang
istri itu dituntut bersimpuh.

Setiap masalah yang terjadi dan berdampak


pada gesekan antarkeduanya harus
diselesaikan dengan bijak, bukan dengan
umpatan dan kata kasar. Meski demikian,
menurut Syekh Shalih Ibn al-Utsaimin, jika
suami berlaku kasar dan cenderung jauh dari
ketakwaan, istri berhak untuk tidak memenuhi
sejumlah kewajibannya sebagai pendamping.
Misal, bila suami suka bermaksiat.

"Barang siapa yang menyerang kamu, maka


seranglah ia, seimbang dengan serangannya
terhadapmu." (QS al-Baqarah [2]: 194). Namun,
tetap dalam koridor yang diperbolehkan.

Kekerasan fisik ataupun nonfisik berupa


ucapan-ucapan tak sedap di telinga atau
perasaan bukan cara yang tepat dalam
mengurai masalah rumah tangga. Sikap saling
terbuka, hormat-menghormati, dan tetap
menjaga etika dibutuhkan kala menghadapi
persoalan. Membalas keburukan dengan
kebaikan adalah keutamaan yang tak ternilai
harganya, sekalipun memang sulit dilakukan.

Maka, sudah selayaknya seorang istri


mengingat kembali sebuah hadis Rasulullah
SAW tentang kriteria perempuan salehah.
"Ingatlah, bagaimana jika kuberitahukan
kepadamu simpanan yang paling baik bagi
seseorang? Yaitu wanita salehah. Jika suami
memandangnya, maka dia membuatnya
senang, jika suami menyuruhnya maka dia
menaatinya, dan jika suami tidak ada di
sisinya maka dia menjaganya." (HR Abu
Dawud).

Sebaliknya, suami pun berkewajiban bersabar


saat menjalin hubungan dalam rumah tangga.
Allah SWT berpesan kepada para suami lewat
surah an-Nisaa' ayat 19, "Dan bergaullah
dengan mereka secara patut. Kemudian bila
kamu tidak menyukai mereka, (maka
bersabarlah) karena mungkin kamu tidak
menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan
padanya kebaikan yang banyak."

 Terkait

Kegelisahan Warga NU
Pinggiran
Sayangnya, akses yang begitu besar tersebut tidak

pernah sampai ke tangan warga NU.

S E L E N G K A P N YA

Jangan Main-Main
dengan Efek Alkohol
WHO) menyatakan tidak ada jumlah konsumsi

alkohol yang

S E L E N G K A P N YA

Bersiap Senang-
Senang Bersama Tulus
Tulus menyiapkan belasan lagu dari album terbaru

dan terdahulunya untuk dinyanyikan saat konser.

S E L E N G K A P N YA

 TERBARU

Peristiwa

Sidang Dakwaan Tersangka Kasus Korupsi BTS

Oase

Perjalanan Mualaf Jepang Menemukan Hidayah

Peristiwa

Pelatihan Operator Komputer bagi Penydandang


Disabilitas

Arsitektur

Bangunan Simbol Persatuan Muslim Amerika

 TERPOPULER

Oase | Berlangganan

'Berislam Adalah Takdirku'

Nasional | Berlangganan

OPM Terpecah Soal Pilot Susi Air

Kabar Utama | Berlangganan

Fenomena Calon Mahasiswa Ingin Mundur karena


tak Mampu Bayar UKT

Nasional | Berlangganan

Usulan 20 Persen Dana Desa Masuk Draf Revisi UU


Desa

REPUBLIKA.ID
Office

Phone : 021 7803747


E-mail : cc@republika.co.id
Redaksi

Phone : 021 7803747


E-mail : sekretariat@republika.co.id
Iklan

Phone : 021 7803747


E-mail : marketing@republika.co.id

 Beranda Kabar Utama

 Berita Hikmah

 Perspektif  Wawancara

 Madeena  Sejarah

 Lensa  Kalam

 Dialog Jumat  Islam Digest



Pedoman Siber| Privacy Policy| Redaksi | Syarat dan Ketentuan |
TENTANG REID © 2022 PT Republika Media Mandiri

Anda mungkin juga menyukai