A. Keselamatan Pasien
1. Definisi Keselamatan pasien /Patient Safety
Adalah pasien bebas dari Harm / cedera yang tidak seharusnya terjadi atau bebas dari cedera
yang potensial akan terjadi (Penyakit, cedera fisik / sosial / psikologis / cacat, kematian dll)
terkait dengan pelayanan kesehatan.
2. Insiden Keselamatan Pasien ( IKP)
Adalah setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan
harm / cidera yang tidak seharusnya terjadi.
Insiden keselamatan pasien meliputi:
a. Kejadian Sentinel
b. Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD )
c. Kejadian Nyaris Cedera ( KNC)
d. Kejadian Tidak Cedera ( KTC)
e. Kondisi Potensial Cedera ( KPC)
3) Alat Medis
• Umum
Masa kalibrasi alat terlewati
Tensi air raksa bocor
Syring pump tidak berfungsi optimal
Defibriltor dalam kondisi rusak /tidak siap pakai
Alat monitor yang rusak / tidak siap pakai
Alat ECG rusak/ tidak siap pakai
Ventilator dalam kondisi tidak siap pakai
Alat suction tidak berfungsi dengan baik Pisau / gunting medis tidak tajam
Senter mati/ tidak ada
• Laboratorium
Alat analisa tidak berfungsi / rusak
Jarak antar bed terlalu dekat
• Kamar Operasi
Kauter tidak berfungsi dengan baik
Warmer tidak berfungsi dengan baik
• Kamar Bersalin
Incubator tidak siap pakai/rusak
Alat Doppler tidak berfungsi
• Radiologi
Alat tidak berfungsi dengan baik
Tampilan gambar tidak jelas
4) Obat
Obat high alert tidak tertandai dengan benar. Penyimpanan obat high alert yang tidak
benar. Penyimpanan obat tidak sesuai aturan prosedur.
Tidak terscdia / tidak lengkapnya obat emergency setelah digunakan. Penyimpanan obat
pasien tidak dilakukan dengan benar.
Gambar Alur Pelaporan lnsiden RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Kalianda
Petugas yang mengetahui terjadinya insiden mengisi form pelaporan insiden. Form ini
bersifat rahasia dan tidak boleh digandakan / dicopy untuk alasan apapun. Kepala bagian
memilah insiclen yang dikirim kc Tim KPRS menjadi insiclcn klinis dan non klinis, untuk
insiden klinis menentukan risk grading matrix, kemudian menyerahkan laporan insiden
kepada Tim KPRS dengan persyaratan : untuk laporan insiden kategori low dilaporkan
paling lambat 7 x 24 jam, sedangkan untuk insiden kategori sentinel, high dan moderate
selambatnya 1 x 24 jam. Untuk kategori low, maka unit yang bertindak sebagai penyebab
insiden akan menganalisa dan hasilnya dilaporkan kcpada tim KPRS. Bila hasil grading
Moderate, High, dan Sentinel maka tim KPRS akan menerbitkan FTKP untuk analisa
masalah melalui RCA dilakukan oleh tim RCA sesuai insiden yang terjadi.
Hasil RCA dilaporkan kepada unit terkait dan tim KPRS, dan dilakukan monitoring
keefektifan dari tindak lanjut yang sudah dilakukan. Bila tindak lanjut sudah efektif dan
berkaitan dengan prosedur rnaka dilanjutkan dengan pembuatan prosedur baru, bila belum
efektif maka dilakukan analisa ulang terhadap insiden yang terjadi.
Setelah nilai dampak dan probabilitas diketahui, dimasukkan dalam table matriks grading risiko untuk
menghitung skor risiko dan mencari warna bands risiko.
a. Skor Risiko
Skor risiko akan menentukan prioritas risiko. Jika pada assessment risiko ditemukan dua insidcn
dcngan hasil skor risiko yang nilainya sama, maka untuk memilih prioritasnya dapat
menggunakan warna bands risiko.
Skala prioritas bands risiko adalah
Bands biru : Rendah / Low
Bands hijau : Sedang/ Moderate
Bands kuning : Tinggi / High
Bands merah : Sangat tinggi / Extreme
b. Bands Risiko
Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu: biru, hijau, kuning,
dan mcrah .
B. Clinical Pathway
Clinical Pathway (CP) adalah suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu yang
merangkum setiap langkah yang diberikan kepada pasien berdasarkan standar pelayanan medis dan
asuhan keperawatan yang berbasis bukti dengan hasil yang terukur dan dalam jangka waktu
tertentu selama di rumah sakit. Clinical pathway diterapkan kepada semua pasien rawat inap yang
terdiagnosis : HIV TB Paru, DM Tipe II Tumor Payudara, Sepsis Neonatorium, Secsio
Cesaria, Diare Anak Dengan Dehidrasi Sedang.