Anda di halaman 1dari 3

NUR INTAN SARI

E071221061

ANTROPOLOGI SOSIAL

UAS PAN.55

1. Pancasila sebagai sistem filsafat

Jika membahas tentang pancasila sebagai sistem filsafat, maka kita harus mengetahui terlebih dahulu
apa yang di maksud dengan filsafat. Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu Phylos yang artinya cinta
dan Sophos yang artinya kebijaksanaan dan pengetahuan. Pancasila di sebut sebagai sistem filsafat
karena pancasila merupakan hasil dari musyawarah yang bisa di sebut sebagai suatu filosofi yang
memenuhi cara berpikir filsafat yaitu:

1.Koherensi, yaitu saling berhubungan yang artinya sila-sila dalam pancasila memiliki makna yang saling
berhubungan.

2.Menyeluruh, artinya pancasila di rumuskan berdasarkan sesuatu yang paling mendalam dan mendasar
dari bangsa Indonesia.

3.Spekulatif, artinya pancasila dirumuskan sebagai buah pikir yang diambil dari kehidupan bangsa
Indonesia.

Hakikat Pancasila Sebagai Sistem Filsafat:

1.Sila pertama yanng artinya manusia memiliki kesadaran sebagai makhluk lemah dan mengakui tentang
adanya keesaan Tuhan

2.Sila kedua yaitu manusia selain makhluk Individu, manusia juga adalah makhluk sosial.

3.Sila ketiga yaitu prinsip semangat kebangsaan.

4.Sila keempat yaitu prinsip dasar keadilan bangsa Indonesia.

5.Sila kelima yaitu seluruh keputusan yang di ambil didasarkan oleh semangat musyawarah untuk
mencapai mufakat.

Pancasila dilihat dari landasan ontologi artinya yaitu membahas tentang sesuatu yang paling mendasar
dari pancasila yang mana di jadikan hakikat pancasila sebagai dasar Negara. Seperti sila-sila Pancasila
yang di ambil dari kehidupan bangsa Indonesia yang paling mendasar yaitu:

1.Sila pertama adanya kebebasan beragama.


2.Sila kedua yaitu mengakui semua orang memiliki martabat yang sama .

3.Sila ketiga yaith mengakui perbedaan tidak menghambat persatuan .

4.Sila keempat yaitu prinsip kerakyatan yang mana musyawarah diharapkan dapat menampung aspirasi
masyarakat untuk mencapai mufakat.

5.Sila kelima yaitu prinsip dimana seluruh rakyat Indonesia tidak terdapat adanya kemiskinan dan hidup
dalam keadaan sejahtera.

-Jadi, secara ontologis, kajian pancasila sebagai sistem filsafat dimaksudkan untuk mengetahui hakikat
dasar sila Pancasila.

Pancasila dilihat dari landasan epistemologi . Sebelum membahas lebih lanjut, kita harus mengetahui
apa yang di maksud dengan epistemologi. Epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang
ruang lingkup dan sarana pengetahuan. Masalah umum atau yang menjadi rumusan masalah di kajian
epistemologi adalah : 1.)kapan pengetahuan muncul setelah pengalaman? Dari rumusan masalah yang
pertama, muncul 2 pandangan yaitu pandangan rasionalisme yang menyatakan bahwa akal adalah
sumber dan satu satunya sarana untuk mendapatkan pengetahuan, sehingga pengetahuan bersifat
apriori (pengetahuan ada sebelum pengalaman). Pandangan yang kedua yaitu empirisme yang
menyatakan bahwa pengalamman indrawi adalah satu satunya sumber pengetahuan, sehingga
pengetahuan bersifat aposteriori. Oleh karena itu, jika di kaitkan dengan pancasila maka pancasila
adalah pengetahuan yang sudah tertanam dalam pengalaman bangsa Indonesia sehingga bersifat
aposteriori, tetapi kita juga bisa menyebut pancasila bersifat apriori karena pancasila dahulu di yakini
dapat mengatasi berbagai perbedaan yang ada di Indonesia, dan bisa di buktikan sekarang bahwa
pancasila masih mengambil peran utama dalam menjaga persatuan bangsa.

2.)kapan pengetahuan menjadi sesuatu yang pasti? Pada masalah yang kedua ini ada dua pandangan
yaitu pandangan bahwa pengetahuan bersifat mutlak yang jika di kaitkan dengan pancasila maka
pancasila dapat dikatakan mutlak karena bersifat universal yaitu dapat berlaku dan digunakan dimana
saja dan kapan saja karena butir dari sila pancasila bersifat umum. Pandangan kedua yaitu menyatakan
bahwa pengetahuan itu bersifat relatif yaitu jika di kaitkan dengan pancasila maka pancasila di katakan
relatif karena pengetahuan tentang pancasila sebagai bentuk pengalaman tentang bagaimana
pengamalannya dalam kehidupan berbangsa yang menjadikan banyaknya pemahaman tentang
pancasila.

-Jadi pancasila dalam landasan epistemologi dapat disimpulkan yaitu nilai-nilai dari pancasila didapat
dengan digali dari pengalaman atau empiris masyarakat Indonesia.

-Pancasila dilihat dari landasan Aksiologi. Yaitu berbicara tentang Nilai-nilai dan kualitas dari isi butir sila
pancasila.

2.Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa


Istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita dan logos
yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah ideologi berarti ilmu tentang pengertian dasar, ide atau citacita.

Sifat Ideologi
Ada tiga dimensi sifat ideologi, yaitu dimensi realitas, dimensi idealisme, dan dimensi fleksibilitas.

1. Dimensi Realitas: nilai yang terkandung dalam dirinya, bersumber dari nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat, terutama pada waktu ideologi itu lahir, sehingga mereka betul-betul merasakan dan
menghayati bahwa nilai-nilai dasar itu adalah milik mereka bersama. Pancasila mengandung sifat
dimensi realitas ini dalam dirinya.
2. Dimensi idealisme: ideologi itu mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila bukan saja memenuhi dimensi idealisme
ini tetapi juga berkaitan dengan dimensi realitas.
3. Dimensi fleksibilitas: ideologi itu memberikan penyegaran, memelihara dan memperkuat relevansinya
dari waktu ke waktu sehingga bersifat dinamis, demokrastis. Pancasila memiliki dimensi fleksibilitas
karena memelihara, memperkuat relevansinya dari masa ke masa.

• Makna Pancasila sebagai Ideologi Bangsa

Makna Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah


bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita normatif bagi
penyelenggaraan bernegara. Dengan kata lain, visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan
berbangsa dan bernegara Indonesia adalah terwujudnya kehidupan yang ber-Ketuhanan, yang
berKemanusiaan, yang ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan, dan yang ber-Keadilan.
- Pancasila sebagai ideologi nasional selain berfungsi sebagai cita-cita normatif penyelenggaraan
bernegara, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai yang disepakati bersama, karena
itu juga berfungsi sebagai sarana pemersatu masyarakat yang dapat memparsatukan berbagai golongan
masyarakat di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai