Diajukan Oleh :
1218005531
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Usulan Penelitian untuk Skripsi dengan judul “Pengaruh Edukasi Kesehatan Dengan
Media Audio Visual Tentang Hipertensi Terhadap Tingkat Pengetahuan Lansia Di
Dusun Copol Desa Pesantren Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang ” ini telah
disetujui untuk diujikan pada ujian hasil dihadapan tim penguji pada tanggal 01
Agustus 2022.
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
NPP. 111009206
ii
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
NPM. 1218005531
Pada Tanggal
Penguji
NPP. 111009204
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Dekan,
NPP. 111009181
iii
LEMBAR PERNYATAAN ORSINALITAS
NPM : 1218005531
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik
yang di kutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Saya tidak
melakukan plagiat dalam penulisan skripsi saya yang berjudul : “ Pengaruh Edukasi
Kesehatan Dengan Media Audio Visual Tentang Hipertensi Terhadap Tingkat
Pengetahuan Lansia Di Dusun Copol Desa Pesantren Kecamatan Ulujami Kabupaten
Pemalang ” Apabila suatu saat nanti terbukti bahwa saya melakukan plagiat, maka
saya akan menerima sanksi yang telah ditetapkan.
iv
PENGARUH EDUKASI KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL
TENTANG HIPERTENSI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA
DI DUSUN COPOL DESA PESANTREN KECAMATAN ULUJAMI
KABUPATEN PEMALANG
Email : destiayuningsih0701@gmail.com
Telepon : 085291532507
INTISARI
Latar Belakang : Sebanyak 2 miliar perkembangan lansia di dunia dan laju kecepatan
pertambahan populasi lansia di Indonesia mulai dari 18 juta jiwa (2010) diperkirakan akan
terus meningkat menjadi 48,2 juta jiwa pada tahun (2035) (Kemenkes RI, 2019). Penyakit
yang dialami para lansia bersifat degeneratif salah satunya adalah penyakit hipertensi.
Sebagian besar penderita hipertensi tidak mengetahui bahwa dirinya hipertensi. Penderita
hipertensi harus mengontrol tekanan darah agar mereka terhindar dari penyakit komplikasi.
Akan tetapi sebagian besar penderita hipertensi memiliki pola hidup tidak sehat. Edukasi
kesehatan adalah faktor pengaruh tingkat pengetahuan penderita hipertensi untuk berperilaku
hidup sehat. Media audio visual adalah salah satu media yang dapat digunakan dalam
memberikan edukasi kesehatan tentang hipertensi pada lansia. Media ini dianggap lebih
menarik, mudah dipahami, dan lebih berefek karena melibatkan dua indra yaitu indra
penglihatan dan pendengaran yang dapat memberikan informasi dengan jelas.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan terhadap
tingkat pengetahuan lansia tentang hipertensi melalui media audio visual.
Metode : Metode penelitian ini adalah rancangan penelitian pra-eksperimental dengan one
group pre-post test design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 19 responden. Hasil
penelitian dianalisis dengan uji statistik nonparametrik, uji wilcoxon sign rank test.
Hasil : Sebelum diberikan edukasi kesehatan tentang hipertensi (pre test) nilai median 6 dan
range 0-26, setelah diberikan edukasi kesehatan tentang hipertensi (post test) nilai 22 dan
range 6-24. Hal ini menunjukan ada perubahan pengetahuan sebelum dan setelah diberikan
edukasi kesehatan dengan media audio visual, dengan p value 0.01 < 0.05.
Kesimpulan : Ada pengaruh signifikan antara sebelum dan setelah dilakukan edukasi
kesehatan dengan media audio visual tentang hipertensi terhadap tingkat pengetahuan lansia
Kata Kunci : Lansia, Edukasi Kesehatan dengan media audio visual, tingkat pengetahuan.
v
THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION WITH AUDIO VISUAL MEDIA
ON HYPERTENSION ON ELDERLY KNOWLEDGE LEVEL IN COPOL
HAMLET PESANTREN VILLAGE ULUJAMI DISTRIK PEMALANG
Email : destiayuningsih0701@gmail.com
Telephone : 085291532507
ABSTRACT
Background : A total of 2 billion elderly developments in the world and the rate of growth of
the elderly population in Indonesia starting from 18 million people (2010) are expected to
continue to increase to 48.2 million people in (2035) (Ministry of Health RI, 2019). Diseases
experienced by the elderly are degenerative, one of which is hypertension. Most people with
hypertension do not know that they are hypertensive. Patients with hypertension must control
their blood pressure so that they avoid complications. However, most people with
hypertension have an unhealthy lifestyle. Health education is a factor that influences the
level of knowledge of hypertension sufferers to behave in a healthy life. Audio visual media
is one of the media that can be used in providing health education about hypertension in the
elderly. This media is considered more interesting, easy to understand, and more effective
because it involves two senses, namely the senses of sight and hearing which can provide
information clearly.
Objective : This study aims to determine the effect of health education on the level of
knowledge of the elderly about hypertension through audio-visual media.
Methods : This research method is a pre-experimental research design with one group pre-
post test design. The sample in this study were 19 respondents. The results of the study were
analyzed by nonparametric statistical tests, Wilcoxon sign rank test.
Results : Before being given health education about hypertension (pre test) the median value
was 6 and ranged from 0-26, after being given health education about hypertension (post
test) the value was 22 and ranged 6-24. This shows that there is a change in knowledge
before and after being given health education with audio-visual media, with a p value of 0.01
< 0.05.
Conclusion : There is a significant effect between before and after health education with
audio-visual media about hypertension on the level of knowledge of the elderly
Keywords : Elderly, Health Education with audio visual media, level of knowledge.
vi
KATA PENGANTAR
1. Ibu Rr. Vita Nur Latif, SKM., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pekalongan.
2. Ibu Remilda Armika V.,S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku Ketua Program Studi
Keperawatan yang telah memberikan fasilitas, dan dukungan.
3. Ibu Siwi Sri Widhowati, S.Kep.,Ns.,M.Sc., Ph.D. selaku pembimbing 1 yang
telah membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Anik Indriono, S.Kep.,Ns.,M.H selaku Pembimbing 2 yang telah
membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Orang tua yang telah mendoakan dan memberikan dukungan penuh.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
D. Hipotesis ................................................................................................... 29
viii
BAB II METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 30
C. Pembahasan ............................................................................................... 50
A. Kesimpulan ............................................................................................... 58
B. Saran .......................................................................................................... 58
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.6 Hasil Uji Wixocon Pengaruh Edukasi Kesehatan dengan Media Audio
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Organitation (WHO) mulai dari 600 juta lansia pada tahun 2012 akan meningkat
(Darmojo & Boedhi, 2014). Laju kecepatan pertambahan populasi lansia di negara
maju sekitar 6,0 % menjadi 7,1 % (Bahruddin, 2010). Namun, laju kecepatan
dibandingkan negara maju (Kemenkes RI, 2013). Sebagai salah satu negara
besar. Pertambahan jumlah lansia di Indonesia mulai dari 18 juta jiwa (7,56%) pada
tahun 2010 menjadi 25,9 juta jiwa (9,7%) pada tahun 2019 dan diperkirakan akan
terus meningkat menjadi 48,2 juta jiwa (15,77%) pada tahun 2035 (Kemenkes RI,
2019).
pula masalah kesehatan yang dialami para lansia (Raudhotun Nisak et.al 2018).
Penyakit yang dialami para lansia merupakan penyakit tidak menular (PTM) yang
diabetes mellitus, stroke, rematik, cidera dan hipertensi (Kemenkes RI, 2019).
1
2
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling umum dan
hipertensi pada lansia di Indonesia sebesar 26,4% pada tahun 2013 menjadi 34,1%
pada tahun 2018 (Kemenkes RI, 2018). Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Provinsi
2018). Oleh sebab itu hipertensi terkenal sebagai the silent killer karena penderita
penyakit hipertensi akan berdampak dalam hal perawatan lansia (Anjarsari, 2017).
pengetahuan para lansia dalam membuat perubahan kebiasaan hidup yang lebih
sehat. Penelitian yang dilakukan oleh Morika et.al (2021) menyatakan bahwa
penderita hipertensi yang lebih besar. Penderita yang memiliki tingkat pengetahuan
rendah tentang hipertensi akan berperilaku hidup yang tidak sehat, seperti
mengkonsumsi natrium yang tinggi, obesitas, stress, merokok, dan minum alkohol
3
(Padila, 2013). Di sisi lain, tingkat pengetahuan lansia yang tinggi tentang hipertensi
akan mempengaruhi perilaku hidup yang sehat, seperti halnya menjaga pola makan
yang sehat, melakukan olahraga, tidak merokok dan patuh dalam pengobatan
Oleh karena itu, agar para lansia memiliki kesadaran dan kepedulian tentang
kesehatan terutama kesehatan tentang penyakit hipertensi yang diderita dan memiliki
lansia mengenai hipertensi (Suprayitno et.al 2020). Upaya ini dapat dilakukan
membantu para lansia agar dapat mengambil sikap yang bijaksana terhadap
kesehatan dan kualitas hidup (Rahmatika et.al 2017). Dalam melakukan pendidikan
dapat dipahami dan diterima (Ulya et.al 2017). Penyampaian edukasi kesehatan
tentang hipertensi pada lansia ini dapat menggunakan berbagai media. Media
Media audio visual adalah satu media yang sudah banyak digunakan dalam
pendidikan kesehatan pada lansia. Media ini mengandung unsur suara dan gambar
media audio visual pada penyuluhan kesehatan secara signifikan dapat meningkatkan
pengetahuan pada lansia tentang asam urat. Yusan et.al (2017) menyatakan dalam
pasien diabetes mellitus. Wardani et.al (2018) menyatakan penggunaan media leaflet
dapat meningkatkan pengetahuan pada penderita hipertensi. Sari et.al (2018) juga
meningkatkan pengetahuan pada lansia dalam mencegah hipertensi. Ulya et.al (2017)
pengaruh yang signifikan dalam pendidikan kesehatan kepada lansia penderita asam
urat, dan diabetes mellitus. Penelitian terdahulu juga menerapkan media edukasi
pada penderita hipertensi, tetapi penelitian tersebut tidak menggunakan media audio
visual sehingga peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh penggunaan media audio
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah “ adakah pengaruh edukasi kesehatan melalui media audio
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Pesantren.
6
visual.
E. Keaslian Penelitian
Lestari Lorna Lolo, Dampak Edukasi Jurnal Voice of Metode Pre- Posyandu Lansia Sampel penelitian Hasil penetitian ini bahwa
Sumiati (2019) Hipertensi Berbasis Midwifery Eksperimental wilayah kerja adalah 36 edukasi kesehatan berbasis
8
Budaya Luwu Design dengan Puskesmas Wara responden lansia budaya salah satunya dengan
Terhadap One group pre Utara Kota Palopo. dengan kriteria menggunakan bahasa daerah
Pengetahuan and posttest responden dengan dapat mempengaruhi
Penderita Hipertensi design usia 55-64 tahun penerimanaan lansia
sebanyak 29 orang terhadap informasi yang
(80,6%), usia diberikan.
kurang dari 75
tahun sebanyak 2
orang (5,6%).
Yusdianti Rista Sari, Pengaruh Penddikan Jurnal Metode yang Panti Wredha Populasi berjumlah Hasil penelitian meunjukkan
Wiwin Priyantari Kesehatan tentang Kesehatan digunakan Budhi Dharma 51 orang, Sampel distribusi frekuensi usia
(2018) hipertensi terhadap Samodra Ilmu penelitian Yogyakarta sebanyak 41 orang. berada pada rentang 45
pengetahuan lansia kuantitatif quasi Subyek yang diteliti sampai 60 tahun. Usia
dalam mencegah experiment adalah lansia responden terbanyak 60
hipertensi di panti dengan design sebanyak 41 orang tahun, hal tersebut
wredha budhi dharma pre-test and post- dengan kriteria menunjukkan bahwa
Yogyakarta test non lansia yang sudah semakin bertambahnya usia
equivalent control pernah dan belum maka semakin berisiko
group. pernah mengikuti terjadinya hipertensi.
program pendidikan
kesehatan tentang
hipertensi dan
bersedia menjadi
responden
Zakiyatul Ulya, dkk Pengaruh Pendidikan Jurnal Metode yang Desa Banteran, Sempel berjumlah Hasil penelitian
(2017) Kesehatan Dengan Keperawatan digunakan Kabupaten 32 orang dan dibagi meunjukkan distribusi
Media Poster Soedirman penelitian Banyumas dalam 2 kelompok frekuensi usia berada pada
Terhadap kuantitatif quasi yaitu kelompok rentang 45 sampai 60
Pengetahuan experiment intervensi dan tahun. Usia responden
Manajemen dengan design kontrol. terbanyak 60 tahun, hal
Hipertensi Pada pre-test and post- tersebut menunjukkan
Penderita Hipertensi test non bahwa semakin
equivalent control bertambahnya usia maka
group. semakin berisiko
terjadinya hipertensi.
9
Honesty Diana Hubungan Tingkat Jurnal Deskritif analitic Puskesmas Koto Populasi seluruh Hasil penelitian
Morika, dkk (2021) Pengetahuan dan Syedzasaintika dengan desain Lolo Kerinci lansia yang menunjukan responden
Aktivitas fisik cross sectional berkunjung di mengalami hipertensi
terhadap kejadian Puskesmas Koto dengan tingkat
hipertensi pada lansia Lolo Kerinci pengetahuan rendah yaitu
Sampel berjumlah 93,1%.
36 orang
Roymond Penyuluhan kesehatan Jurnal Metode Ceramah Kelurahan Medan Populasi dilakukan Hasil penelitian
Hamonangan masyarakat : Pendidikan dan dengan Sunggal pada lansia di 14 menunjukkan adanya
Simmamora, dkk Penatalaksanaan Pemberdayaan menggunakan Kelurahan Medan manfaat penyuluhan
(2018) perawatan penderita Masyarakat audiovisual. Sunggal dengan 60 masyarakat dengan
asam urat Penyebaran responden. menggunakan media
menggunakan media kuesioner dan audiovisual terhadap
audiovisual wawancara pengetahuan masyarakat
penderita asam urat.
Pengetahuan masyarakat
yang tadinya 5% menjadi
88,3% menjadi kategori
baik.
Raudhotun Nisak, Upaya Pemberdayaan Jurnal metode instrumen Dusun Karang Sampel 54 lansia di Hasil penelitian
dkk (2018). masyarakat melalui Pengabdian alat tulis, alat Pucang, Desa Dusun Karang menunjukkan sebagian
deteksi dini dan Masyarakat pengukuran Ngancar, Pucang, Desa besar lansia yang terlibat
pengendalian Kesehatan tekanan darah, Kecamatan Pitu, Ngancar, dalam pengabdian
penyakit degenaratif penatalaksanaan Kabupaten Ngawi. Kecamatan Pitu, masyarakat ini memiliki
pada lansia di Dusun dalam penelitian Kabupaten Ngawi. tekanan darah dan gula
Karang Pucang, Desa ini menggunakan darah normal, namun,
Ngancar, Kecamatan leaflet memiliki kadar asam urat
Pitu, Kabupaten dan kolestrol diatas
Ngawi. normal.
10
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah dari aspek media
menggunakan media leaflet (Ratna Wardani et.al 2018), media media berbasis
budaya (Lola, 2019), media poster (Ulya, 2017), Media audio visual dalam
Media audio visual dalam kepatuhan pasien diabetes mellitus (Yusan et.al 2017),
Media leaflet dalam upaya pengendalian penyakit hipertensi pada lansia (Raudhotun
Nisak et.al 2018). Dalam hal tempat penelitian, penelitian ini dilakukan di Dusun
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
sosial setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi
(Notoatmodjo, 2012).
11
12
masyarakat.
memberdayakan masyarakat.
1) Sasaran primer
kelompok kepala keluarga, ibu hamil, ibu menyusui, ibu anak balita,
2) Sasaran sekunder
3) Sasaran tertier
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk dari medium yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar dimana media ini sebagai
Media atau alat peraga pada edukasi kesehatan ialah sebagai alat
pada audience.
b. Kegunaan Media
media pembelajaran :
penderita hipertensi
lansia
informasi dalam bentuk gambar dan terdapat suara, dimana gambar dan
yang dapat memberikan retensi memori yang lebih lama karena media
audio visual menampilkan gambar dan suara lebih menarik dan dapat
1) Fungsi atensi
Fungsi atensi media audio visual ialah inti, hal ini sangat menarik
2) Fungsi afektif
3) Fungsi Kognitif
4) Fungsi Kompensatoris
3. Konsep Lansia
a. Definisi Lansia
ialah orang yang telah memasuki usia lebih dari 60 tahun (Dewi, 2015).
b. Klasifikasi Lansia
dilema kesehatan.
d. Karakteristik Lansia
osteoartritis.
darah).
pengalaman dan proses belajar baik bersifat formal juga non formal, dimana
pengetahuan ini tidak selalu baik, dimana tindakan tersebut dapat dilakukan
dan tindakan baik agar tidak terjadi hipertensi pada dirinya sendiri.
Oleh karena itu sikap yang dimiliki oleh responden akan memberi
2020).
19
(Anggreani, 2020)
b. Diet makan
5. Konsep Hipertensi
a. Definisi Hipertensi
b. Klasifikasi Hipertensi
Manuntung (2019) :
tidak sehat.
20
2) Hipertensi sekunder
medis atau reaksi dari obat-obatan seperti pil KB, akan tetapi
c. Etiologi
keturunan.
alkohol, dll.
1) Umur
2) Jenis kelamin
3) Geografis
4) Urbanisasi
memasak sendiri.
5) Kebiasaan merokok
penyakit jantung.
22
cepat.
23
9) Stress
e. Manifestasi
f. Komplikasi
salah satu faktor risiko yang paling utama dalam kejadian stroke,
24
gagal jantung, dan gagal ginjal. Ada komplikasi yang diakibatkan oleh
g. Penatalaksanaan Hipertensi
1) Hipertensi Berat
2) Hipertensi Ringan
nonfarmakologi :
perhari.
b) Berhenti Merokok
meningkat.
ideal.
darah.
berat.
B. Kerangka Teori
Hipertensi pada lansia
Manajemen
Hipertensi
Farmakologi
Non Farmakologi
Obat Hipertensi
Nurrahmani (2011)
28
Keterangan :
Diteliti
Tidak diteliti
C. Kerangka Konsep
Variabel Antara
a. Usia
b. Jenis Kelamin
c. Pendidikan
d. Pekerjaan
Keterangan :
: Variabel Antara
D. Hipotesis
tentang hipertensi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
group pre-post test design yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara
penelitian ini adalah pemberian edukasi kesehatan dengan media audio visual
01 X 02
(Hidayat, 2017)
30
31
Keterangan :
penderita hipertensi.
1. Tempat Penelitian
Peneliti memilih lokasi tersebut karena lokasi yang sangat strategis dekat
Pesantren. Tidak hanya mudah dijangkau akan tetapi lokasi penelitian ini
2. Waktu Penelitian
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
1. Pembekalan dan
Penyusunan Proposal
2. Ujian Proposal dan
Revisi
3. Proses Pengambilan
Data
4. Pengolahan Data dan
Analisa Data
5. Ujian Hasil
1. Populasi
Populasi adalah wilayah kejadian yang terdiri atas obyek atau subyek yang
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia di Desa Pesantren Dusun
Data 25 orang ini diambil dari Posbindu. Kader Posbindu mendata semua
tekanan darah. Hasil dari cek kesehatan tersebut terdapat 25 orang lansia
penderita hipertensi.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang harus dimiliki
dari seluruh anggota populasi dan sampelnya kurang dari tiga puluh, maka
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria eksklusi
penglihatan.
penelitian.
D. Variabel Penelitian
Menurut Nasution (2017) variabel penelitian dapat dibagi menjadi dua yaitu :
34
tentang hipertensi.
E. Definisi Operasional
dari hal yang akan didefinisikan. Karakteristik ini yang diamati serta diukur
dapat memotivasi
dan
mempermudah
audience dalam
proses menerima
informasi).
F. Instrumen Penelitian
sebagai alat dalam pengumpulan data untuk memperoleh data yang baik dan
uji expert. Setelah dilakukan uji expert peneliti melakukan perbaikan sesuai
dengan arahan dan masukan dari dua pakar dibidang keperawatan gerontik
penelitian.
a. Uji Validitas
(Wibowo, 2014).
Dalam uji validitas ini jika nilai signifikasi ( r ) < 0,05 maka item
pertanyaan tidak valid sebagaimana tertera dalam tabel 3.4. Oleh karena
instrumen penelitian.
b. Uji Reliabilitas
cronbachs alpha. Jika nilai cronbachs alpha lebih dari 0,6 maka
dinyatakan reliabel.
2016). Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data primer, data primer
mandiri secara langsung dari obyek yang akan diteliti sehingga dapat
digunakan untuk penelitian. Data primer dari penelitian ini adalah lembar
Ada beberapa tahap yang dilakukan dalam pengambilan data dalam penelitian
ini yaitu :
penelitian.
test. Bagi lansia yang tidak bisa membaca dan menulis maka
oleh peneliti.
41
1. Pengolahan Data
a. Collecting
b. Checking
c. Coding
d. Entering
e. Data Processing
Semua data yang sudah di input ke dalam SPSS kemudian diaolah sesuai
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
dengan menggunakan uji wilcoxon sign rank test. Uji ini termasuk dalam
(Munro, 2005).
J. Etika Penelitian
yang melibatkan dalam pihak peneliti, pihak diteliti dan masyarakat yang
Subyek memiliki hak untuk ikut serta dalam penelitian atau tidak ikut
menentukkan apakah akan ikut serta atau tidak dalam penelitian yang
consent akan ditanda tangani oleh lansia itu sendiri, sedangkan lansia
44
yang tidak bisa tanda tangan maka informend consent dilakukan secara
verbal.
privasi subyek yang tidak ingin identitas dan segala informasi tentang
pembahasan yang sama, waktu yang sama dan tidak memaksa responden.
responden.
BAB IV
penelitian. Penggunaan lokasi penelitian ini sudah mendapatkan ijin dari pihak
sangat strategis yaitu dekat dengan lingkungan masyarakat dan mudah dijangkau
04 Pesantren. Tidak hanya mudah dijangkau, tetapi lokasi penelitian ini juga
menyediakan fasilitas berupa meja dan kursi yang dapat memberikan kenyamanan
Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Berdiri sejak tahun 1985 dengan
Limbangan
45
46
dengan ruang kelas 6 dan sanitasi siswa 2. Area yang cukup luas memberikan
kenyamanan tersendiri bagi para guru dan siswa. Terdapat tanaman hias dan
untuk siswa dalam semangat belajar. Namun, penelitian ini dilaksanakan pada hari
libur sekolah, sehingga tidak mengganggu proses belajar siswa disekolah tersebut.
B. Hasil Penelitian
yang terdiri dari 3 lansia laki-laki (15.8%) dan 16 lansia wanita (84.2%).
Mayoritas responden berada pada kategori usia elderly (55-65) tahun dan tidak
adalah 140 mmhg dengan rentang nilai 120-200 mmHg, sedangkan nilai
median tekanan darah diastolik adalah 90 mmHg dengan rentang nilai 80-100
mmHg.
47
Tabel 4.1
Karakteristik subyek penelitian ( n = 19)
Variabel Frekuensi Median (range)
Jenis Kelamin
Laki-laki
3 (15.8 %)
Wanita
16 (84.2 %)
Usia
Lansia (elderly)
10 (52.6 %)
Lansia muda (young old)
6 (31.6 %)
Lansia tua (old)
3 (15.8 %)
Tingkat Pendidikan
Tidak Sekolah
17 (89.5%)
Tidak Tamat SD
1 (5.3%)
SD
1 (5.3 %)
Tekanan Darah
Sistolik 140 (120-200)
Diastolik 90 (80-100)
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden sebelum diberikan
edukasi kesehatan tentang hipertensi melalui media audio visual.
Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa nilai tengah (median) tingkat
pengetahuan adalah 6 dengan range 0-26, yang dalam skala lain termasuk
48
Widyawati, 2016)
Tabel 4.3
Karakteristik tingkat pengetahuan responden sebelum diberikan edukasi
kesehatan berdasarkan jenis kelamin dan usia
Variabel Median (range)
Jenis kelamin
Laki-laki 18 (0-26)
Wanita 5 (0-24)
Usia
Kategori Elderly 11 (0-26)
Kategori Young Old 2 (0-24)
Kategori Old 10 (2-12)
sebelum diberikan edukasi kesehatan berdasarkan jenis kelamin dan usia. Data
dibanding dengan wanita, sedangkan jika dilihat dari segi usia, lansia muda
Tabel 4.4
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden setelah diberikan
edukasi kesehatan tentang hipertensi melalui media audi visual.
tengah (median) 22 dan range 6-24, yang dalam skala lain termasuk kategori
2016)
Tabel 4.5
Karakteristik tingkat pengetahuan responden setelah diberikan edukasi
kesehatan berdasarkan jenis kelamin dan usia
setelah diberikan edukasi kesehatan berdasarkan jenis kelamin dan usia. Data
pengetahuan semua lansia baik dari segi jenis kelamin dan usia. Hal ini
Tabel 4.6
Hasil uji wixocon pengaruh edukasi kesehatan dengan media audio visual
tentang hipertensi terhadap tingkat pengetahuan lansia.
Pretest 6 (0-26)
0.01
Posttest 22 (6-24)
Tabel 4.6 menunjukan hasil uji wilxocon dengan p value (0.01). Nilai
p value ini < 0.05 yang menyatakan nilai posttest secara signifikan lebih tinggi
Pemalang.
C. Pembahasan
dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan lansia tentang suatu hal. Selain itu,
faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal seperti faktor pendidikan,
faktor pekerjaan, dan faktor usia. Sedangkan faktor eksternal seperti faktor
lingkungan dan faktor sosial budaya (Solehati et.al, 2018). Tinggi rendahnya
pengetahuan lansia juga dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti usia,
sikap, tindakan dan perilaku seseorang, salah satu upaya dalam meningkatkan
kesehatan melalui media audio visual karena lebih menarik dan mudah
dipahami dan lebih berefek karena melibatkan dua indra yaitu indra
tentang hipertensi.
edukasi kesehatan dengan media audio visual masih rendah. Nilai tengah
rentang nilai 0-22. Hal ini dapat disebabkan oleh lansia yang tidak mengenyam
pendidikan sekolah.
lansia laki-laki tingkat pengetahuannya lebih tinggi daripada wanita. Hal ini
lebih tinggi dibandingkan lansia wanita. Dan berdasarkan usia, lansia muda
lansia (elderly) dan lansia tua (old) dengan nilai median 2 dan rentang nilai 0-
pengalaman lansia muda (young old) lebih sedikit dibandingkan dengan usia
perilaku didasari dengan pengetahuan dan sikap yang positif maka akan
juga dapat dipengaruhi sering atau tidaknya berada dirumah, jika lansia sering
53
berada dirumah dan jarang bertemu dengan orang lain akan menyebabkan
informasi kesehatan akan tetapi juga akan memberikan motivasi, skill dan rasa
media audio visual, dimana penyampaian informasi melalui suara dan gambar,
dan informasi dapat disampaikan lebih menarik, mudah dipahami serta dapat
diterima dengan jelas (Alini dan Indrawati, 2018). Media audio visual dapat
melibatkan dua indra yaitu indra penglihatan dan indra pendengaran yang mana
54
menarik dan mudah dipahami oleh semua kalangan usia, yang mana dapat
(Notoatmodjo, 2012).
dengan media audio visual didapatkan nilai tengah 22 dan nilai range 6-24. Hal
edukasi kesehatan dengan media audio visual. Hasil penelitian yang dilakukan
responden dari pretest nilai median adalah 6 dengan nilai range 0-26 dan nilai
median posttest adalah 22 dengan nilai range 6-24. Hasil ini menunjukkan
variabel pertanyaan.
Hasil analisa diketahui bahwa nilai median dan nilai range post test
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai median dan nilai range pret test, hal ini
apapun, salah satu media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media
audio visual. Edukasi kesehatan dengan media audio visual ini bisa
lansia wanita karena media audio visual salah satu media yang cocok dalam
pemberian edukasi kesehatan kepada lansia, selain itu media audio visual yang
digunakan dalam penelitian ini mengandung unsur suara, gambar, dan materi
yang dapat dilihat, dibaca dan didengar dengan jelas pesan yang disampaikan
untuk lansia. Kelebihan dari penelitian edukasi kesehatan dengan media audio
kepada lansia, baik lansia laki-laki maupun lansia wanita, penyampaian pesan
yang bervariasi, karena penyampaian media audio visual akan lebih menarik
akan tetapi terdapat gambar yang dapat diperhatikan dan diamati oleh lansia,
Sehingga dari hasil yang diamati lansia tersebut akan memberikan motivasi
pengetahuan manusia diperoleh dan disalurkan melalui panca indera yang lain
penelitian ini. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Firdaus,
peduli terhadap kondisi yang dialami dan mempunyai perilaku hidup yang
lebih sehat. Selain itu diharapkan untuk Desa dapat mengembangkan program
Kabupaten Pemalang.
57
D. Keterbatasan Penelitian
hal ini yang akan menyebabkan terjadinya bias dalam penelitian karena
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan di bab IV maka dapat diambil
simpulan bahwa :
Kabupaten Pemalang, dengan nilai signifikan dengan hasil p value 0.01 <
0.05.
B. Saran
1. Bagi Responden
hipertensi agar lansia peduli terhadap kondisi yang dialami dan mempunyai
perilaku sehat.
58
59
2. Bagi Desa
di Desa Pesantren.
3. Bagi Keilmuan
Alini dan Indrawati (2018) Efektifitas Proomosi Kesehatan Melalui Audi Visual dan
Leaflet Tentang SADARI’, Jurnal Ners, 2(2), pp. 1–9.
Anjarsari, R. A., Widodo, A., Kartinah, S. K., Hudiyawati, D., & Kep, M.
Muhammadiyah Surakarta).
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Darmojo & Boedhi. 2014. Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Edisi ke 5. Jakarta : FKUI
Udayana.
Dewi, S. R., & Ners, S. K. (2015). Buku ajar keperawatan gerontik. Deepublish.
60
61
Dian, Oktavianti (2019). Pengaruh pemberian informasi obat dengan Media Video
Fernalia, F., Busjra, B., & Jumaiyah, W. (2019). Efektivitas Metode Edukasi
Firdaus A., Sukarno A., dan Sary RM. 2016. Penerapan Media Audio Visual Pada
FIP.
Indonesia, Jakarta.
RI: http://www.depkes.go.id/article/view/17051800002/sebagian-besar-
penderita-hipertensi-tidak-menyadarinya.htm.
https://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/20031000002/hipertensi-
sipembunuh-senyap.html.
Lolo, L. L., & Sumiati, S. (2019). Dampak Edukasi Hipertensi Berbasis Budaya
823-832.
Luthfiani, R., Lina, N., & Maywati, S. (2021). Pengaruh Penyuluhan Dengan
Manuntung, N. A., & Kep, M. (2019). Terapi perilaku kognitif pada pasien
Morika, H. D., Nur, S. A., Jekzond, H., & Amalia, R. F. (2021, February). Hubungan
Lansia. In Prosiding Seminar Nasional Stikes Syedza Saintika (Vol. 1, No. 1).
63
Munro, B. H. (2005). Statistical methods for health care research (Vol. 1). lippincott
Nisak, R., Maimunah, S., & Admadi, T. (2018). Upaya Pemberdayaan Masyarakat
Pucang, ds. Ngancar, Kec. Pitu Pitu Health Centre Working Area Ngawi
Notoatmodjo, S., Anwar, H., Ella, N. H., & Tri, K. (2012). Promosi kesehatan di
Rineka Cipta.
Medika.
Medika.
Press.
Priyatno, Duwi. 2016. Belajar Alat Analisis Data dan Cara Pengolahannya dengan
kesehatan dan booklet terhadap kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang
http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/index.php/jikk/article/view/557.
Solehati, T., Sari, C. W. M., Lukman, M., & Kosasih, C. E. (2018). Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Deteksi Dini Dan Pencegahan
Anemia Dalam Upaya Menurunkan AKI Pada Kader Posyandu. Jurnal
Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal), 4(1), 7-12.
Ulya, Z., Iskandar, A., & Triasih, F. (2018). Pengaruh pendidikan kesehatan dengan
Wardani, R., Widyastika, K. S., Ardiana, O. J., Sila, I. M., & Asri, R. L. T. (2018).
Warjiman, Er, U. E., Yohana, G., Hapsari, & Dwi, F. (2020). Skrining dan edukasi
(MP-ASI) dengan Status Gizi pada Balita Usia 6-24 Bulan di Kelurahan
Yusan, L. Y., Rochmah, N., Rahem, A., & Purnamayanti, A. (2017). The Affect od
patients.
LAMPIRAN 1
Dengan Hormat
NPM : 1218005531
Lansia Di Dusun Copol Desa Pesantren ”. Responden penelitian ini adalah lansia
yang menderita hipertensi, yang telah menyatakan bersedia untuk menjadi responden
dengan mengisi lembar informed consent. Penelitian ini tidak akan menimbulkan
terimakasih.
Peneliti
67
68
LAMPIRAN 2
(INFORMED CONSENT)
Dengan Hormat,
Nama :
Alamat :
Setelah saya mendapatkan penjelasan dengan benar dari peneliti maka, saya
bersedia/tidak bersedia menjadi responden penelitian yang berjudul “Pengaruh
Edukasi Kesehatan Dengan Media Audio Visual Tentang Hipertensi Terhadap
Tingkat Pengetahuan Lansia Di Dusun Copol Desa Pesantren” oleh mahasiswa Prodi
Keperawatan Universitas Pekalongan :
NPM : 1218005531
No.Hp : 085291532507
Saksi
Pemalang, 24 April 2022
Hormat Kami
LAMPIRAN 3
partisipasi responden.
V. HASIL - Evaluasi respon pasien
- Memberikan reinforcement positif
- Mengakhiri kegiatan dengan baik
VI. DOKUMENTASI - Mencatat kegiatan yang telah
dilakukan
- Mencatat respon responden
- Dokumentasi
72
LAMPIRAN 4
A. Analisa Situasi
1. Fisik
Luas :
Penerangan :
Tempat : Ruang Kelas
2. Peserta
Jumlah : 25 Responden
Umur : ≥ 60 Tahun
Tingkat Pendidikan : Tidak Sekolah-Perguruan Tinggi
Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan
B. Tujuan
Tujuan Umum :
Setalah diberikan penyuluhan peserta dapat memahami dan meningkatkan
pengetahuan tengtang hipertensi.
73
Tujuan Khusus :
1) Menjelaskan pengertian hipertensi
2) Menjelaskan Penyebab Hipertensi
C. Metode
1) Audio Visual
2) Tanya Jawab
D. Materi : Terlampir
E. Setting Tempat
Keterangan :
: Penyuluh
: Audience
F. Rencana Kegiatan
No Tahapan Waktu Penyuluhan Peserta
1. Pembukaan 5 Menit a. Mengucap salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan b. Mendengarkan
diri dan
c. Menggali memperhatikan
pengetahuan c. Menyetujui
lansia tentang kontrak waktu
hipertensi
74
G. Evaluasi
Pada evaluasi penyuluhan ini menggunakan kuesioner untuk mengetahui
adakah pengaruh edukasi kesehatan melalui media audio visual tentang
hipertensi terhadap tingkat pengetahuan lansia.
H. Materi
Terlampir
75
LAMPIRAN MATERI
A. Konsep Lansia
1. Definisi Lansia
orang yang telah memasuki usia lebih dari 60 tahun (Dewi, 2015).
2. Klasifikasi Lansia
c. Lansia resiko tinggi : Usia 70 tahun atau lebih yang mengalami dilema
kesehatan.
(lansia produktif)
B. Konsep Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
2. Klasifikasi Hipertensi
3. Etiologi
a. Umur
b. Jenis Kelamin
c. Geografis
d. Urbanisasi
e. Kebiasaan merokok
77
h. Stress
i. Riwayat keluarga
j. Obesitas
4. Manifestasi
a. Sakit Kepala
b. Kelelahan
c. Mual muntah
d. Sesak nafas
e. Gelisah
5. Komplikasi
a. Stroke
b. Gagal ginjal
c. Jantung koroner
d. Retinopati
6. Penatalaksanaan Hipertensi
a. Hipertensi Berat
b. Hipertensi Ringan
nonfarmakologi :
2) Berhenti Merokok
LAMPIRAN 5
KUESIONER PENELITIAN
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin : L/P
Alamat :
Pekerjaan :
Pendidikan :
a. Tidak Sekolah
b. Tidak tamat SD
c. SD/Sederajat
d. SMP
e. SMA
f. Perguruan Tinggi
Riwayat Hipertensi : Ada/Tidak
Tekanan Darah :
Keterangan :
Benar :2
Salah :0
81
LAMPIRAN 6
PERIZINAN PENELITIAN
82
83
84
85
86
87
LAMPIRAN 7
2. Proses persetujuan kepada calon responden untuk bersedia atau tidak menjadi
responden dalam penelitian dan peneliti menjelaskan tentang penelitian tersebut
serta membantu dalam mengisi lembar persetujuan.
88
3. Proses persetujuan kepada calon responden untuk bersedia atau tidak menjadi
responden dalam penelitian dan peneliti menjelaskan tentang penelitian tersebut
serta membantu dalam mengisi lembar persetujuan.
89
LAMPIRAN 8
4. Proses penelitian selesai, dan melakukan foto bersama dengan para lansia.
92
LAMPIRAN 8
HASIL SPSS
A. Karakteristik Responden
JK
Usia_Coding
Pendidikan
Descriptives
Median 140.00
Variance 622.222
Minimum 120
Maximum 200
Range 80
Interquartile Range 40
Descriptives
Median 90.00
Variance 39.766
Minimum 80
Maximum 100
Range 20
Interquartile Range 10
Median 22.00
Variance 29.474
Posttest Std. Deviation 5.429
Minimum 6
Maximum 24
Range 18
Interquartile Range 8
5% Trimmed Mean .
Median 190.00
Variance 300.000
Maximum 190
Range 30
Interquartile Range .
Kurtosis . .
Sistolik
Mean 144.38 5.550
Median 140.00
Variance 492.917
Minimum 120
Maximum 200
Range 80
Interquartile Range 35
Descriptives
96
5% Trimmed Mean .
Median 100.00
Variance 33.333
Minimum 90
Maximum 100
Range 10
Interquartile Range .
Kurtosis . .
Diastolik
Mean 91.25 1.548
Median 90.00
Variance 38.333
Minimum 80
Maximum 100
Range 20
Interquartile Range 8
Descriptives
Median 160.00
Variance 617.778
Minimum 130
Maximum 200
Range 70
Interquartile Range 50
Median 130.00
Variance 176.667
Minimum 120
Maximum 150
Range 30
Interquartile Range 23
5% Trimmed Mean .
Median 150.00
Variance 633.333
Minimum 120
Maximum 170
Range 50
Interquartile Range .
Kurtosis . .
98
Descriptives
Median 95.00
Variance 27.778
Minimum 90
Maximum 100
Range 10
Interquartile Range 10
Median 90.00
Variance 40.000
Minimum 80
Maximum 100
Range 20
Interquartile Range 5
5% Trimmed Mean .
Median 90.00
99
Variance 33.333
Minimum 80
Maximum 90
Range 10
Interquartile Range .
Kurtosis . .
5% Trimmed Mean .
Median 18.00
Variance 177.333
Minimum 0
Maximum 26
Range 26
Pretest Interquartile Range .
Kurtosis . .
Variance 45.450
Minimum 0
100
Maximum 24
Range 24
Interquartile Range 10
Descriptives
Median 11.00
Variance 61.556
Minimum 0
Maximum 26
Range 26
Interquartile Range 13
Median 2.00
Variance 85.867
Minimum 0
Maximum 24
Range 24
Interquartile Range 9
5% Trimmed Mean .
Median 10.00
Variance 28.000
Minimum 2
Maximum 12
Range 10
Interquartile Range .
Kurtosis . .
Median 19.00
Variance 33.450
Minimum 6
Maximum 24
Range 18
Interquartile Range 10
Descriptives
Median 22.00
Variance 33.956
Minimum 6
Maximum 24
Range 18
Interquartile Range 9
Median 16.00
Variance 31.467
Minimum 10
Maximum 24
Range 14
Interquartile Range 11
Median 24.00
Variance 5.333
103
Minimum 20
Maximum 24
Range 4
Interquartile Range .
Kurtosis . .
Descriptives
Median 6.00
Variance 64.538
Minimum 0
Maximum 26
Range 26
Interquartile Range 12
Descriptives
Median 22.00
Variance 29.474
Minimum 6
Maximum 24
Range 18
Interquartile Range 8
a
Test Statistics
Posttest -
Pretest
b
Z -3.361
Asymp. Sig. (2- .001
tailed)