OK - Skripsi Muhammad Rizky Anugrah Pratama Untuk Penelitian PT Nusantara Totalindo LogistiIK Final
OK - Skripsi Muhammad Rizky Anugrah Pratama Untuk Penelitian PT Nusantara Totalindo LogistiIK Final
SEKOLAH BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2022
ii
iii
ABSTRAK
MUHAMMAD RIZKY ANUGRAH PRATAMA. Merancang Bantalan Adaptasi
dalam Bentuk Strategi Resiliensi UMKM pada PT Nusantara Totalindo Logistik.
Dibimbing oleh LIEN HERLINA dan FITHRIYYAH SHALIHATI.
PT NTL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang transportasi logistik
yang memiliki pertumbuhan bisnis cepat, tetapi saat ini berada dalam fase
pengenalan bisnis dan turbulensi bisnis. Dalam menghadapi fase pengenalan bisnis
dan turbulensi bisnis sehingga perlu mengembangkan strategi resiliensi dan
adaptasi bisnis yang diwujudkan untuk mengidentifikasi potensi dan keunggulan
bisnis dari PT NTL, membangun resiliensi bisnis untuk PT NTLdengan
menetapkan visi dan misi PT NTL sebagai corporate statement untuk mendukung
kelengkapan dokumen organisasi, dan merancang formulasi resiliensi bisnis PT
NTL melalui perancangan program kerja, struktur organisasi, business model
canvas, proses bisnis, dan mitigasi risiko bisnis untuk membangun strategi adaptasi
bisnis. Data penelitian ini bersumber dari in-depth interview dan kuesioner
penelitian manajemen risiko Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
maka dibentuk suatu formulasi bantalan adaptasi bisnis yang berjangka waktu
melalui enam proses, mulai dari pembentukan visi dan misi hingga manajemen
risiko yang memiliki sifat adaptasi dan resiliensi bisnis dalam menghadapi
turbulensi bisnis.
Kata Kunci: fase pengenalan bisnis, manajemen risiko, risiko bisnis,
transportation collaboration system, turbulensi bisnis
ABSTRACT
Disetujui oleh
Pembimbing 1:
Ir. Lien Herlina, M. Sc.
Pembimbing 2:
Fithriyyah Shalihati, S.E., M.M.
Diketahui oleh
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Shalawat serta
salam tercurah kepada Rasulullah SAW beserta para keluarga, sahabat serta
para pengikutnya hingga akhir zaman. Kegiatan penelitian ini yang berjudul
Merancang Bantalan Adaptasi dalam Bentuk Strategi Resiliensi UMKM pada
PT Nusantara Totalindo Logistik telah selesai dirampungkan. Di samping itu,
penghargaan penulissampaikan kepada:
1. Ir. Lien Herlina, M. Sc dan Fithriyyah Shalihati, S.E., MM selaku dosen
pembimbingskripsi yang telah memberikan saran, kritik dan perbaikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Daniel Satria Wibowo, Jenia Firza Shahrani, dan Asmi Firdous selaku
founder dari PT Nusantara Totalindo Logistik yang telah berpartisipasi
sebagai narasumber, responden penelitian, dan memberikan dukungan
penuh terkait dengan penelitian skripsi ini dalam menyusun strategi
adaptasi dan resiliensi bisnis
3. Ir. Retnaningsih M. Si dan Raden Isma Anggraini, SP, MM selaku dosen
penguji yang telah memberikan masukan untuk perbaikan skripsi ini.
4. Dr. Ir. Arief Daryanto, M. Ec selaku dosen pembimbing akademik yang
telah membimbing penulis selama menjalani perkuliahan di Sekolah
Bisnis.
5. Dosen dan tenaga kependidikan Sekolah Bisnis IPB yang telah mendidik
dan membimbing penulis selama perkuliahan.
6. Keluarga besar Dhani Prihadi Bachtiar, Kamsidin Wiradikusumah, dan
Aep Sadeli Ardiwinata yang telah memberikan semangat dan dukungan.
7. Sahabat penulis di Institut Pertanian Bogor: Annisa Shabrina Nugroho,
Satrio Wicaksono, Arnissa Kramadisastra, Shelly Nurlita, Truly Aulia
Fadhika, Martina, Ahmad Ariq Fahrillah Sekar Nabila, Fitri Noviyani,
Anneke Carolina, Anis Zahira, Intan Wahyu Pratiwi, Aji Prakosa, Aufa
Rafi’i Hadibrata, Nahla Ridhona Rosevantina Putri, Ardhito Maulana
Ilman, dan seluruh teman-teman SB 55.
8. Sahabat penulis, Shane Evelina yang telah mendukung penulis dan
berteman sejak Sekolah Dasar hingga penulis dapat menyelesaikan
perkuliahan.
Kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat
diharapkan. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN ix
I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Manfaat Penelitian 3
1.5 Ruang Lingkup Penelitian 3
II TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 Resiliensi dalam Berbisnis 4
2.2 UMKM pada Masa Pengenalan Bisnis 4
2.3 Model Bisnis 4
2.4 Manajemen Risiko 5
2.5 Penyusunan Kelengkapan Dokumen Organisasi Bisnis (Corporate
Statement) 6
2.6 Penelitian Terdahulu 6
2.7 Transportation Collaboration System 11
2.8 Kerangka Pemikiran 12
III METODE PENELITIAN 14
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 14
3.2 Jenis dan Sumber Data 14
3.3 Teknik Pengambilan Data 14
3.4 Analisis Data 15
3.5 Analisis Customer Development dan Business Model Canvas untuk
Solusi Bisnis PT Nusantara Totalindo Logistik 17
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 18
4.1 Strategi Adaptasi dan Resiliensi Bisnis dari PT Nusantara Totalindo
Logistik 19
4.2 Gambaran Umum dan Visi Misi PT Nusantara Totalindo Logistik 24
4.3 Struktur Organisasi PT Nusantara Totalindo Logistik 24
4.4 Program Kerja, Visi, dan Misi dari PT Nusantara Totalindo Logistik 25
4.5 Penyusunan Hipotesis Model Bisnis 25
4.5.1 Hipotesis Market Size dari PT Nusantara Totalindo Logistik 26
4.5.2 Hipotesis Business Model Canvas 0 PT Nusantara Totalindo
Logistik: Value Proposition 26
4.5.3 Customer Segment dari PT Nusantara Totalindo Logistik 26
4.5.4 Customer Relationship dari PT Nusantara Totalindo Logistik 27
4.5.5 Channels dari PT Nusantara Totalindo Logistik 28
4.5.6 Key Resources dari PT Nusantara Totalindo Logistik 28
4.5.7 Key Partners dari PT Nusantara Totalindo Logistik 28
4.5.8 Cost Structures dari PT Nusantara Totalindo Logistik 29
4.5.9 Key Activities dari PT Nusantara Totalindo Logistik 29
4.5.10 Revenue Streams dari PT Nusantara Totalindo Logistik 30
viii
DAFTAR TABEL
1 Strategi resiliensi dan adaptasi bisnis PT Nusantara Totalindo Logistik
berdasarkan sifat menghadapi turbulensi bisnis 18
2 Supply chain resiliience assesment management 20
3 Capability factors dari PT Nusantara Totalindo Logistik 20
4 Vulnerability factors dari PT Nusantara Totalindo Logistik 21
5 Pengelompokan proses dan sifat resiliensi proses bisnis PT Nusantara
Totalindo Logistik 22
6 Enterprise Resource Planning PT Nusantara Totalindo Logistik 33
7 House of Risk I PT Nusantara Totalindo Logistik 36
8 Perhitungan pareto dari House of Risk I 37
9 Uraian penanganan risiko dari PT Nusantara Totalindo Logistik 39
DAFTAR GAMBAR
1 Metode penelitian transportation collaboration system 12
2 Kerangka pemikiran konsultansi bisnis PT Nusantara Totalindo Logistik 13
3 Porter's Value Chain Analysis dari PT Nusantara Totalindo Logistik versi
pertama 31
4 Porter's Value Chain Analysis dari PT Nusantara Totalindo Logistik versi
perbaikan 31
5 Business Process Modeling Nations PT Nusantara Totalindo Logistik 32
DAFTAR LAMPIRAN
1 Kuesioner penelitian 45
2 Business Model Canvas PT Nusantara Totalindo Logistik 57
3 Tabel ARP dan ETD dari Manajemen Risiko pada PT Nusantara Totalindo
Logistik 58
4 Struktur Organisasi PT Nusantara Totalindo Logistik 58
1
I PENDAHULUAN
II TINJAUAN PUSTAKA
meningkatkan daya saing produk dan daya beli masyarakat sehingga kelesuan di
bidang ekonomi tidak semakin berlarut (Orinaldi 2020). Namun demikian semakin
tinggi penggunaan media digital selalu disertai dengan dampak positif dan negatif
yang harus dimitigasi bersama baik oleh pemerintah, pelaku usaha, maupun
konsumen itu sendiri (Orinaldi 2020). Selain itu juga kedepannya pembangunan ibu
kota negara baru akan mengubah lansekap perekonomian nasional. Bappenas dalam
kajiannya menyatakan bahwa pemindahan IKN akan memberikan dampak positif
terhadap perekonomian nasional dengan prediksi kenaikan PDRB sebesar 0,1%.
(Silalahi 2019). Bappenas menyatakan bahwa kenaikan PDRB bersumber dari
pemanfaatan sumberdaya daya potensial seperti pembukaan lahan untuk keperluan
infrastruktur produktif dan pembukaan lapangan kerja bagi sumberdaya manusia
terampil yang selama ini belum termanfaatkan (Silalahi 2019).
Saat ini terjadi ketimpangan produk kesehatan di Indonesia. Data vaksinasi
dari Kementerian Kesehatan, yang dilacak oleh Our World in Data (2022),
menunjukkan bahwa penyuntikan vaksin masih jauh dari satu juta dosis per hari
(Surianta 2021). Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa kecepatan vaksinasi
tidak dapat setinggi ini dikarenakan dua hambatan besar: kurangnya infrastruktur
rantai dingin dalam negeri (Surianta 2021). Sekitar 39% rumah sakit dan puskesmas
di Indonesia terletak di enam provinsi di pulau Jawa dan hampir setengah dari
tenaga kesehatan di Indonesia juga berada di Jawa (Kementerian Kesehatan 2020).
Selain itu, tekanan pada sumber daya manusia juga terus bertambah karena hampir
1.000 tenaga kesehatan telah gugur menghadapi penyakit ini (Widianto dan Lamb
2021).
Secara makro pembangunan infrastruktur secara keseluruhan telah
memberikan dampak ekonomi, baik pada tahap konstruksi pembangunan
infrastruktur maupun pada operasi infrastruktur (Buku Rencana Strategis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2020). Dampak ekonomi
pada tahap konstruksi terlihat misalnya dari peningkatan investasi terhadap
pertumbuhan ekonomi dan nilai tambah yang dihasilkan. Investasi infrastruktur
pada tahun 2017 sebesar Rp 126,8 Triliun telah memberikan konstribusi
pertumbuhan ekonomi sebesar 1,06% dengan nilai tambah yang dihasilkan Rp
146,9 Triliun (Buku Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat 2020). Sedangkan pada tahun 2018 investasi infrastruktur
sebesar Rp 157,8 Triliun telah memberikan konstribusi pertumbuhan ekonomi
sebesar 1,28% dengan nilai tambah yang dihasilkan Rp 184,4 Triliun (Buku
Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2020).
Adapun dampak ekonomi pada tahap opersi infrastruktur yaitu Investasi
infrastruktur pada tahun 2017 sebesar Rp 49,3 Triliun telah memberikan konstribusi
pertumbuhan ekonomi sebesar 0,38% dengan nilai tambah yang dihasilkan Rp 52,2
Triliun (Buku Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat 2020). Sedangkan pada tahun 2018 investasi infrastruktur sebesar Rp 92,3
Triliun telah memberikan konstribusi pertumbuhan ekonomi sebesar 0,65% dengan
nilai tambah yang dihasilkan Rp 94,8 Triliun (Buku Rencana Strategis Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2020). PT Nusantara Totalindo Logistik
sebagai perusahaan logistik berfokus untuk berpartisipasi dalam kegiatan logistik
yang menjadi titik fokus dalam proyek prioritas strategis nasional, yaitu
pembangunan infrastruktur permukiman, penyediaan perumahan, pengelolaan air
tanah dan air baku, dan pembangunan konstruksi daerah.
9
Pembayaran dompet digital telah populer dan paling diterima sebagai metode
pembayaran yang muncul di negara maju dan berkembang (Alifiyatus et al. 2022).
Dompet digital terus tumbuh dan mempengaruhi banyak faktor seperti peningkatan
penyebaran, penetrasi seluler, inklusi keuangan, lebih nyaman, lebih cepat, dan
lebih ekonomis (Alifiyatus et al. 2022). Pembayaran secara digital seperti ini
mempunyai fungsi yang penting dalam pembentukan ekosistem mulai dari
pengaturan, institusi keuangan, manufaktur alat, pengecer atau penjual, hingga
konsumennya sendiri (Alifiyatus et al. 2022).
Masalah ketahanan pangan menjadi krusital di saat pandemic, karena ketika
ada suatu wabah, salah satu yang paling terserang cepat adalah ketahanan pangan,
karena berkurangnya daya beli masyarakat untuk membeli pangan dan
berkurangnya stok pangan akibat menurunnya tenaga pertanian (Halim & Jakfar
2022). Berdasarkan keadaan tersebut, maka PT Nusantara Totalindo Logistik
membuat rantai pasok pertanian berbasis geospasial yang memuat data jenis
pangan, tanah, air, perikanan, peternakan, hingga perkebunan secara real-time dan
posisi yang presisi sehingga dapat dikirimkan secara tepat sasaran (Fauzi & Husna
2020).
Pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara, memiliki dampak ekonomi dari
yang maksimal apabila dibarengi dengan peningkatan produktivitas inovasi dan
teknologi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur sehingga peningkatan
konektivitas perdagangan antara daerah di luar pulau Jawa terutama antara daerah
yang berdekatan dengan ibu kota negara baru dengan daerah-daerah lain agar
sasaran pemerataan pembangunan dapat terwujud (Arief et al. 2021). Untuk
mewujudkan hal tersebut, wilayah yang masih baru ini memiliki potensi besar untuk
memunculkan peluang dalam menerapkan teknologi digital dan memicu industri
maritim untuk beralih dari proses tradisional ke digital sebagai konsekuensi dari
pembangunan dengan konsep smart city dan smart mobility (Arief et al. 2021).
Melalui konsep smart city dan smart mobility, aktivitas dapat dilaksanakan tanpa
memberikan beban yang sangat besar.hal ini berdampak pada penciptaan kelompok
masyarakat yang cerdas (intelligent human society) yang memungkinkan
pengembangan kota berkelanjutan dengan berorientasi pada aspek pelestarian atau
perlindungan lingkungan dan pengembangan ekonomi dan teknologi (Arief et al.
2021).
Masa depan prospek ekspor Indonesia memiliki prospek yang cerah. Menurut
Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor pada Oktober 2020 mencapai 14,39 miliar
dolar AS yang merupakan nilai terbesar sepanjang tahun ini. Kinerja eksporOktober
tumbuh 3,09 persen dibandingkan September 2020. Sementara bila dibandingkan
Oktober 2019, nilai ekspor hanya terkontraksi 3,29 persen sehingga perlunya
membangun rantai pasok yang efisien dan efektif sehingga dapat menurunkan harga
komoditas ekspor yang dapat memperbaiki current account deficit dari GDP
Indonesia (Huda 2021).
Pasca COVID-19 masalah yang akan dihadapi adalah inflasi yang
diakibatkan oleh sifat pandemi yang dapat mengurangi konsumsi rumah tangga dan
menyebabkan kelangkaan barang (Butt 2021).
Menurut data dari Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia dari presentasi yang
berjudul Actualizing the Post Normal: Year 2021 And Beyond: Sektor Angkutan
Barang yang disampaikan pada tanggal 16 Juli 2020, Operasional truk untuk
10
pengangkutan logistik itu sangat murah dan efisien. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor berikut (APTRINDO 2020):
1. Operasional: Angkutan truk memilik kecenderungan untuk berkelebihan
muatan (sampai hampir 2 kali muatan yang diperbolehkan).
2. Struktur biaya: Tidak ada access charges, truk diperbolehkan menggunakan
bbm bersubsidi, sebagian besar perusahaan truk mengabaikan biaya depresiasi
dan biaya perawatan minimum meskipun usia kendaraan sebagian besar lebih
dari 10-15 tahun, serta pengemudi tidak memiliki asuransi.
3. Praktik bisnis: Lebih dari 90% truk yang melayani rute Jakarta-Surabaya
menggunakan sistem pembayaran lump sum untuk pengemudi, dengan rata-rata
sebesar 4,2 juta rupiah (setara 350 USD) untuk 1 kali perjalanan pulang dan
pergi.
Selama Pandemi COVID-19, Pertumbuhan sektor transportasi dan selama
kuartal-I 2020 sangat menurun drastis yakni 1,27% atau hampir 4 kali lipat di
bandingkan kuartal-I 2019. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan
pengangkutan lewat truk melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pemanfaatan IT di area muat barang dan bongkar barang.
2. Menyediakan sarana tempat parkir di perjalanan (rest area).
Kedua tindakan tersebut ternyata berdampak positif terhadap bisnis logistik
di masa Pandemi COVID-19, karena Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia mampu
untuk melakukan dua tindakan lanjutan terhadap tindakan yang telah dilakukan:
1. Membangun konektivitas dan aksesibilitas dengan mengintegrasikan dan
menghubungkan simpul infrastruktur melalui dua cara:
a. Simpul-simpul transportasi
b. Jaringan transportasi
2. Mengintegrasikan layanan transportasi angkutan barang melalui transportasi
laut, udara, darat, dan kereta api.
3. Menghubungkan logistik dengan kawasan ekonomi khusus, kawasan industri,
dan kawasan pariwisata.
Pada kuartal-I 2020, terdapat 1.900 perusahaan yang bergerak di bidang
transportasi melalui truk di Indonesia dengan potensi pertumbuhan armada rata-rata
7% tiap tahun. Kontribusi pajak dari logistik melalui truk mencapai
Rp50.300.000.000,00 dengan pertumbuhan sebesar 18,7% tiap tahun. Investasi
yang diberikan oleh para strategic corporates untuk bidang logistik melalui truk
sebesar Rp139.000.000.000.000,00. Hal ini menunjukan bahwa sektor transportasi
logistik melalui truk itu sangat potensial bila diberikan fasilitas dan kebijakan yang
tepat.
Potensi dari logistik melalui truk ternyata tambah meningkat pada tahun 2021.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fitch Solutions Country Risk and Country
Research (2021), perkembangan infrastruktur logistik di Indonesia berkembang
sangat pesat. Hal ini ditandai dengan adanya beberapa proyek berikut (Fitch 2021):
1. Pembangunan mobil listrik dan baterai listrik yang bersifat business to
government antara Pemerintah Republik Indonesia dengan LG Energy Group.
2. Penetapan kebijakan ASEAN Customs Transit System yang memberikan kuota
hingga 500 truk yang dapat menjangkau kawasan di ASEAN.
11
1. Perancangan
model data
1. Analisis proses 1. Metode supply
2. Perancangan
bisnis chain
proses/fitur
2. Identifikasi entitas management
aplikasi
terkait 2. Metode
3. Rancangan
3. Identifikasi model kolaborasi
pengujian sistem
data push data
4. Penanganan data
agen non standar
Manajemen
Program kerja
risiko logistik
Transportation Faktor
collaboration kapabilitas
system
5. Mengukur nilai occurance atau nilai peluang kemunculan suatu agen risiko
melalui cara sebagai berikut.
𝑂𝑗𝑗 = 𝑘√𝑂𝑗𝑗1 𝑥 𝑂𝑗𝑗2 𝑥 … . . 𝑥 𝑂𝑗𝑗𝑘
Keterangan :
𝑂𝑗𝑗 = Tingkat kemunculan risiko (occurancelevel risk)
𝑘 = penilaian orang ke – k
6. Mencari nilai korelasi antara kejadi risiko dengan agen penyebab risiko dimana
nilai korelasi yang dihasilkan terdiri atas 0,1,3,9 dimana dimana 0
menunjukkan tidak ada hubungan korelasi, 1 menggambarkan hubungan
korelasi kecil, 3 menggambarkan korelasi sedang dan 9 menggambarkan
korelasi tinggi.
7. Perhitungan nilai ARP yang akan digunakan sebagai bahan pertimabangan
untuk menentukan prioritas penanganan risiko yang akan menajdi input dalam
HOR 2 nantinya melalui cara sebagai berikut.
𝐴𝑅𝑃𝑗𝑗 = 𝑂𝑗𝑗 ∑𝑆𝑖𝑖𝑅𝑖𝑖𝑗𝑗
Keterangan :
𝐴𝑅𝑃𝑗𝑗 = Aggregate Risk Potential
𝑂𝑗𝑗 = Tingkat kemunculan risiko
𝑆𝑖𝑖 = Tingkat dampak suatu risiko
𝑅𝑖𝑖𝑗𝑗 = Korelasi antara agen risiko dengan risiko
Output HOR 1 yang akan digunakan sebagai input dalam HOR 2.
8. Untuk HOR 2 tahap awal dimulai dengan menyeleksi agen risiko dari nilai
ARP tertinggi hingga terendah menggunakan analisa pareto.
9. Jika agen risiko termasuk kategori prioritas maka langkah selanjutnya
mengidentifikasi aksi mitigasi yang relevan (𝑃𝑃𝑃𝑃𝑘𝑘) terhadap agen risiko.
Jika agen risiko bukan merupakan agen prioritas maka agen tersebut tidak
diproses lebih lanjut dan selesai.
10. Mengukur nilai correlation agen dengan penanganan risiko dimana nilai
korelasi.
11. Mengukur total efektivitas risiko melalui metode sebagai berikut.
𝑇𝐸𝑘 = ∑ 𝐴𝑅𝑃𝑗𝑗 𝐸𝑗𝑗𝑘
Keterangan :
TEk = Total efektivitas
ARPj = Prioritas risiko (risk priority index)
Ejk = Nilai korelasi antara suatu agen risiko dengan penanganan
risiko
12. Mengukur tingkat kesulitan dalam penerapan aksi mitigasi (𝐷𝐷𝑘𝑘) untuk
mereduksi kemunculan agen risiko.
13. Mengkalkulasi perbandingan antara efektivitas dan kesulitan menghadapi
risiko dengan rumus sebagai berikut.
𝐸𝑇𝐷𝑘=𝑇𝐸𝑘
𝐷𝑘
Keterangan:
𝐸𝑇𝐷𝑘 = Effectiveness to difficulty of ratio
𝑇𝐸𝑘= Total efektivitas
𝐷𝑘 =Tingkat kesulitan dalam melakukan upayapencegahan untuk
17
diterapkan di perusahaan
14. Mengukur skala prioritas dimana nilai prioritas utama diberikan kepada aksi
mitigasi yang memiliki nilai ETD tertinggi.
15. Output HOR fase 2, yaitu effectiveness to total difficulty risk.
3.5 Analisis Customer Development dan Business Model Canvas untuk Solusi
Bisnis PT Nusantara Totalindo Logistik
Hipotesis BMC, yaitu bagaimana membangun hipotesis dari 9 bagian
Business Model Canvas, yaitu:
a. Penentuan customer segments dilakukan melalui target available market dari
PT Nusantara Totalindo Logistik melalui beberapa kriteria berikut:
i. Penentuan served available market dari PT Nusantara Totalindo Logistik.
ii. Penentuan target market dari dari PT Nusantara Totalindo Logistik.
iii. Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan dari calon pelanggan dari PT
Nusantara Totalindo Logistik.
b. Penentuan channels dilakukan dengan mencari jalur yang paling tepat untuk
menyampaikan value proposition dari PT Nusantara Totalindo Logistik.
c. Mengidentifikasi value proposition dari PT Nusantara Totalindo Logistik.
d. Mengidentifikasi customer relationship yang tepat bagi PT Nusantara Totalindo
Logistik.
e. Mengidentifikasi key resources dari PT Nusantara Totalindo Logistik melalui
identifikasi sumber manusia, kekayaan fisik, kekayaan intelektual, dan
kemampuan finansial.
f. Mengidentifikasi key activities dari PT Nusantara Totalindo Logistik.
g. Mengidentifikasi key partnership untuk PT Nusantara Totalindo Logistik.
h. Mengidentifikasi cost structure dari pembuatan PT Nusantara Totalindo
Logistik.
i. Mengidentifikasi revenue streams yang akan digunakan oleh PT Nusantara
Totalindo Logistik.
18
Membuat Menghubungkan
Membuat BMC
Business Adaptasi BMC key activities,
Membuat BMC dengan elemen-
Model masalah key resources,
yang elemen yang
Canvas Pandemi dan key
memanfaatkan key terintergrasi
dari COVID-19
PT partnership
resources untuk dengan
Nusantara dan secara
melaksanakan key komponen yang
Totalindo mendukung komprehensif
activities agar sesuai dengan
Logistik proses sehingga tercipta
proses bisnis dapat program kerja
adaptasi dalam kesatuan kerja
dilaksanakan sehingga
program kerja dalam
secara inovatif dan pelaksanaannya
bisnis dengan mendukung
berkelanjutan efisien dan tepat
baik proses bisnis
sasaran
logistik
Membuat Membuat Membuat Treatment yang Penetapan ARP
manajemen manajemen manajemen beranekaragam dan ETD
risiko risiko logistik risiko yang dalam menghadapi sehingga bisnis
Senantiasa
mengantisipasi
bila terjadi
turbulensi
terutama saat
Pandemi
COVID-19
melalui testing,
tracing, dan
tracking dari
pengemudi truk
Melakukan Melakukan Menghubungkan Memanfaatkan Melakukan
penyimpanan antisipasi bila antara proses keanekaragaman proses bisnis
data dari vendor telat pemilihan vendor data yang ramping
vendor mengumpulkan hingga sampai diberikan vendor
data rekapitulasi
tagihan
Menghargai
Menyiapkan Memiliki kerja perbedaan Memanfaatkan
enterprise tim yang baik karakter kerja sumber daya
resource agar dalam dengan sebaik
planning terkait penyimpanan menyimpan data mungkin
data storage dari data dilakukan dari vendor
vendor secara efektif
Sumber: Fiksel J (2015) (data diolah)
24
4.4 Program Kerja, Visi, dan Misi dari PT Nusantara Totalindo Logistik
Berdasarkan keadaan di Masa Pandemi COVID-19 dan Pasca Pandemi
COVID-19, saya merekomendasikan program kerja kepada PT NusantaraTotalindo
Logistik hingga 5 tahun ke depan dengan asumsi ceteris paribus sebagaiberikut:
1. Tahun Pertama akan difokuskan kepada beberapa hal berikut:
a. Pengiriman produk-produk kesehatan di Masa Pandemi COVID-19,
seperti alat kesehatan, vaksin, dan ventilator.
b. Membuat e-commerce yang dapat meningkstkan daya saing produk dan
daya beli masyarakat di Masa Pandemi COVID-19.
c. Membuat layanan dompet digital utnuk pembayaran logistik.
d. PT Nusantara Totalindo Logistik berusaha untuk membantuk ketahanan
pangan bagi Masyarakat Indonesia saat Pandemi COVID-19.
2. Tahun kedua dan ketiga akan difokuskan kepada beberapa hal dengan asumsi
Pandemi COVID-19 sudah berubah menjadi endemik sebagai berikut:
a. PT Nusantara Totalindo Logistik akan memfokuskan untuk ikut serta
dalam kegiatan logistik dengan melakukan aktivitas logistik pada
Pelabuhan Semayang, Pelabuhan Karingau, dan Pelabuhan Kaltim
Karingau Terminal. Tiga pelabuhan ini dapat dijadikan sebagai tempat
distribusi logistik, karena kondisi existing perkembangan B/M container
masih belum over capacity, pertumbuhan kontainerisasi di Pelabuhan
yang ada saat ini masih relatif kecil dengan pertumbuhan ± 2,85%, dan
Pelabuhan Teluk Balikpapan berpotensi untuk menambah kapasitas jasa
terminal container.
b. PT Nusantara Totalindo Logistik ikut berpartisipasi pada aktivitas proyek
strategis nasional yang menjadi titik fokus dalam proyek prioritas
strategis nasional, yaitu pembangunan infrastruktur permukiman,
penyediaan perumahan, pengelolaan air tanah dan air baku, dan
pembangunan konstruksi daerah.
3. Tahun keempat dan kelima akan difokuskan pada beberapa hal berikut:
a. PT Nusantara Totalindo Logistik akan membangun kemitraan dengan
perusahaan logistik seperti JNE, SiCepat, dan AnterAja untuk
melakukan strategic alliance dalam rangka mendukung prospek ekspor
Indonesia
b. PT Nusantara Totalindo Logistik harus melakukan integrasi vertikal
dengan perusahaan atau supplier-supplier kecil untuk mengatasi masalah
inflasi Pasca Panddemi COVID-19.
Keempat hal ini dapat bekerja secara sinergis bila dibentuk sistem kolaborasi
transportasi. Sistem kolaborasi transportasi merupakan perangkat lunak yang
memiliki fungsi untuk membantu dalam beberapa hal berikut (Armiati et al. 2021):
1. Penyortiran dan penyeleksian vendor.
2. Melakukan survei terhadap kendaraan transportasi yang digunakan, yaitu,
truk.
3. Melakukan penyimpanan data dari vendor.
4. Melakukan penentuan harga atas tagihan yang harus dibayarkan oleh vendor.
5. Melakukan rekapitulasi dan memberikan tagihan kepada vendor.
Untuk mendukung kelima fungsi tersebut maka peneliti membuat pemetaan
existing dari transportation collaboration system dengan melakukan pendekatan
melalui Michael Porter’s Value Chain Analysis pada Gambar 3.
yang akan dipasok kepada pelanggan hingga akibat dari barang yang terguncang
sealama proses transportasi baik darat, laut, maupun udara.
Melalui dua variabel tersebut, peneliti membuat kuesioner penelitian yang
mencakup empat learning outcomes sebagai berikut:
1. Menguji variabel jumlah kejadian risiko bisnis pada PT Nusantara Totalindo
Logistik.
2. Menguji variabel tingkat dampak dari risiko bsnis pada PT Nusantara
Totalindo Logistik.
3. Menguji variabel jumlah kejadian dari agen risiko bisnis pada PT Nusantara
Totalindo Logistik.
4. Menguji keterkaitan antara variabel agen penyebab risko dengan risiko
bisnis dari PT Nusantara Totalindo Logistik.
Setelah melakukan penelitian terhadap responden, penelitian ini
mengidentifikasi terkait jumlah kejadian risiko bisnis. Hasil penelitian menunjukan
bahwa 19 risiko yang terjadi pada PT Nusantara Totalindo Logistik berada pada
nilai 2-3 yang artinya jumlah kejadian risiko bisnis cukup sering terjadi pada PT
Nusantara Totalindo Logistik. Risiko yang cukup sering terjadi, yaitu, risiko dalam
mencari pendanaan bisnis untuk PT Nusantara Totalindo Logistik, risiko
keterlambatan dalam pembayaran tagihan kepada pelanggan, risiko penumpukan
barang di gudang, dan risiko kesalahan pegawai dalam melaksanakan standard
operating procedure logistik, sedangkan risiko yang pernah terjadi, yaitu, risiko
rate tidak menentu, karena intensitas pengiriman barang sangat sedikit, risiko
terkena biaya tambahan saat melakukan pengiriman barang, risiko overtime jam
kerja operasional bisnis, dan risiko mengalami bencana alam saat melakukan
pengiriman barang.
Setelah melakukan identifikasi jumlah kejadian risiko, penelitian ini
dilanjutkan dengan mengidentifikasi dampak dari risiko yang ditimbulkan. Peneliti
mengidentifikasi bahwa risko yang terjadi pada PT Nusantara Totalindo Logistik
memiliki penilaian dengan skala 2-3 yang berarti risko yang ditimbulkan
dampaknya kecil hingga cukup besar.Risiko yang cukup besar terjadi, yaitu, risiko
ketidaksesuaian jumlah barang yang dikirim dengan permintaan aktual, risiko
barang yang hendak dikirim mengalami kerusakan saat tiba di daerah tujuan
pengiriman, dan risiko penumpukan barang di gudang, sedangkan risiko yang
dampaknya kecil, yaitu, risiko kewalahan dalam menyediakan supply kepada retail
atau pelanggan, risiko keterlambatan dalam pembayaran tagihan kepada pelanggan,
dan risiko tidak tercapainya minimum volume yang ditetapkan oleh retail.
Peneliti melakukan identifikasi terkait dengan jumlah kejadia agen penyebab
risiko. Hasil penelitian menunjukan bahwa 19 risiko yang terjadi pada PT
Nusantara Totalindo Logistik berada pada nilai 1-3 yang artinya jumlah kejadian
risiko bisnis tidak pernah terjadi hingga cukup sering terjadi pada PT Nusantara
Totalindo Logistik. Agen risiko yang cukup sering terjadi, yaitu, belum memiliki
loading dock yang banyak, driver menumpuk di satu loading dock saja, belum
memiliki RFID pada barang yang dikirim, dan terjadinya kesalahan dalam
melakukan stuffing ke dalam loading dock, sedangkan risiko yang tidak pernah
terjadi dalam risiko bisnis, yaitu, akibat terjadinya purchase order yang terjadi
secara tiba-tiba kepada PT Nusantara Totalindo Logistik.
Setelah melakukan identifikasi terhadap jumlah kejadian dan dampak dari
risko yang ditimbulkan peneliti melakukan perhitungan rata-rata dari enam
36
responden yang telah diwawancarai oleh peneliti mengenai jumlah kejadian agen
penyebab risiko, dampak dari risiko, dan keterkaitan antara risiko dan agen
penyebab risiko dengan hasil sebagai berikut:
1. Rata-rata dari jumlah kejadian risiko adalah 2.631578947 yang berarti 19 risiko
cukup sering terjadi pada PT Nusantara Totalindo Logistik.
2. Rata-rata dari dampak kejadian risiko adalah 2.631578947 yang berarti 19
risiko memiliki dampak yang cukup besar terhadap PT Nusantara Totalindo
Logistik.
3. Rata-rata dari jumlah kejadian agen risiko adalah 2 yang berarti 19 agen risiko
pernah mengakibatkan 19 risiko yang terjadi pada PT Nusantara Totalindo
Logistik.
4. Rata-rata dari dari keterkaitan antara agen penyebab dengan risiko logistik
adalah 2.028265107 yang berarti agen penyebab dengan risiko logistik
memiliki sedikit keterkaitan antara keduanya.
Setelah melakukan penghitungan rata-rata dari jumlah kejadian agen
penyebab risiko, dampak dari risiko, dan keterkaitan antara risiko dan agen
penyebab risiko, peneliti melakukan diskusi dengan PT Nusantara Totalindo
Logistik, mitra, dan vendor yang bersangkutan dan melakukan perhitungan ARP
berdasarkan data keterkaitan agen dengan risiko logistik. Dari penghitungan hasil
ARP didapatkan hasil House of Risk I yang terdapat pada Tabel 7.
darat, laut, maupun udara) menempati urutan kedua dengan nilai ARP sebesar
0.057877814. Agen-agen risiko tersebut terkait dengan risiko keterlambatan
dalam pembayaran tagihan kepada pelanggan, risiko ketidaksesuaian jumlah
barang yang dikirim dengan permintaan aktual, risiko keterlambatan
melakukan booking transportasi logistik, risiko lama dalam menerima respon
dari shipping line, risiko mengalami kehilangan barang saat pengiriman
barang, dan risiko barang yang hendak dikirim mengalami kerusakan saat tiba
di daerah tujuan pengiriman. Beberapa agen risiko tersebut memiliki intensitas
dan keterkaitan yang tinggi dengan risiko tersebut sehingga dijadikan prioritas
kedua dalam penanganan risiko.
3. A1 (belum memiliki demand forecasting yang mumpuni dalam memperkirakan
jumlah stok yang akan dipasok kepada pelanggan), A3 (belum memiliki target
volume yang hendak dicapai dalam hitungan tiap tahun atau tiap bulan yang
dapat memenuhi requirement dari vendor), A5 (belum memiliki transportation
collaboration system, transportation management systems, dan enterprise
resource planning yang mendukung proses logistik bisnis), dan A11 (belum
memiliki tingkat harga yang komprehensif dan diatur oleh transportation
manager dalam transportation collaboration system) menempati urutan ketiga
dengan nilai ARP sebesar 0.038585209. Agen risiko tersebut memiliki
intensitas dan keterkaitan dengan beberapa risiko, yaitu, risiko kewalahan
dalam menyediakan supply kepada retail atau pelanggan, risiko tidak
tercapainya minimum volume yang ditetapkan oleh retail, risiko hilangnya
dokumen-dokumen tagihan dan proposal dari pelanggan atau retail, dan risiko
rate tidak menentu, karena intensitas pengiriman barang sangat sedikit.
4. A7 (belum memiliki loading dock yang banyak, driver menumpuk di satu
loading dock saja, belum memiliki RFID pada barang yang dikirim, dan
terjadinya kesalahan dalam melakukan stuffing ke dalam loading dock), A13
(ada beberapa wilayah yang membutuhkan access charges dalam mengirimkan
barang kepada pelanggan), dan A16 (akibat adanya gempa bumi, banjir,
longsor, kebakaran hutan, maupun bencana alam lainnya) menempati urutan
keempat dalam penanganan risiko dengan nilai ARP sebesar 0.028938907.
Agen-agen risiko tersebut tidak terlalu berkaitan dan memiliki intensitas yang
sedikit terhadap risiko penumpukan barang di gudang, risiko terkena biaya
tambahan saat melakukan pengiriman barang, dan risiko mengalami bencana
alam saat melakukan pengiriman barang sehingga ditempatkan sebagai
peringkat keempat dalam penanganan risiko logistik.
5. A8 (pegawai melakukan kesalahan dalam stuffing ke dalam loading dock, tidak
menaat protokol COVID-19 sehingga terjadi keterlambatan dalam pengiriman
barang), A15 (akibat adanya pembatalan tagihan, vendor tidak melengkapi
dokumen terkait jumlah, ukuran, dan dimensi barang, dan terjadinya kesalahan
dalam survei quality, health, security, dan safe environment), dan A17 (akibat
adanya kenaikan kasus COVID-19 pada daerah yang dituju) menempati urutan
kelima dalam penanganan risiko dengan nilai ARP sebesar 0.019292605.Agen-
agen risiko tersebut tidak memiliki keterkaitan dengan risiko kesalahan
pegawai dalam melaksanakan standard operating procedure logistik, risiko
perubahan jadwal untuk kegiatan pengiriman barang dan mengisi barang ke
dalam truk (stuffing), dan risiko mengalami pembatasan sosial akibat COVID-
19 saat sudah mencapai area tujuan pengiriman barang.
39
6. A14 (akibat terjadinya purchase order yang terjadi secara tiba-tiba kepada PT
Nusantara Totalindo Logistik) menempati peringkat keenam dalam prioritas
penanganan risiko dengan nilai ARP 0.006430868 yang menandakan bahwa
risiko tersebut tak terkait dengan agen penyebab risiko, yaitu risiko overtime
jam kerja operasional bisnis.
Berdasarkan data tersebut, peringkat satu sampai tiga akan dijadikan sebagai
prioritas risiko dan akan ditindaklanjuti, dievaluasi, dan diberikan perlakuan oleh
PT Nusantara Totalindo Logistik. Peneliti dan PT Nusantara Totalindo Logistik
berdiskusi untuk menentukan perlakuan terhadap risiko prioritas yang akan
dihadapi yang dipaparkan pada Tabel 9.
Tabel 9 Uraian penanganan risiko dari PT Nusantara Totalindo Logistik
Nilai
Kode Uraian Penanganan Risiko Korelasi
PA1 Mencari pendanaan bisnis lewat bank 9
PA2 Mendapatkan rekanan dalam pembayaran 3
PA3 Mempersiapkan dana jangka pendek 3
Menyiapkan koordinator lapangan untuk menghindari
PA4 3
ketidaksesuaian jumlah barang
PA5 Risiko meminta surat keterlambatan 3
PA6 Meminta surat keterlambatan 3
PA7 Mengganti dengan asuransi 9
PA8 Mengganti dengan asuransi 9
PA9 Mencari rekanan vendor 3
PA10 Mencari projek baru 3
PA 11 Rate ditentukan di awal 3
PA 12 Mengganti dergan yang baru 3
Sumber: Andriyanto & Mustamin (2020) (data diolah)
5.1 Simpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. PT Nusantara Totalindo Logistik mampu mengidentifikasi potensi dan
keunggulan bisnis. Potensi dan keunggulan bisnis yang dimiliki oleh PT
Nusantara Totalindo Logistik adalah vulnerability factors dan capability factors
yang disebabkan oleh turbulensi internal dan eksternal.
2. PT Nusantara Totalindo Logistik mampu membangun bantalan adaptasi
resiliensi bisnis dengan menetapkan visi dan misi sebagai corporate statement
untuk mendukung kelengkapan dokumen organisasi. Visi dan misi yang
ditetapkan sebagai corporate statement berlandaskan pada sifat bantalan
adaptasi dan resiliensi bisnis, yaitu adaptasi, kohesi, diversitas, dan efisiensi
bisnis.
3. PT Nusantara Totalindo Logistik mampu merancang formulasi resiliensi bisnis
melalui perancangan program kerja, struktur organisasi, business model canvas,
proses bisnis, dan mitigasi risiko bisnis untuk membangun strategi adaptasi
bisnis. Perancangan formulasi resliensi bisnis berorientasi pada Masa Pandemi
dan Pasca Pandemi COVID-19 hingga 5 tahun ke depan dan berlandaskan pada
sifat bantalan adaptasi dan resiliensi bisnis, yaitu adaptasi, kohesi, diversitas,
dan efisiensi bisnis.
5.2 Saran
Dalam rangka mengembangkan bisnis dari PT Nusantara Totalindo Logistik
kedepannya, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. PT Nusantara Totalindo Logistik membuat program kerja hingga lima belas
tahun ke depan.
2. PT Nusantara Totalindo Logistik membuat program kerja yang tidak hanya
mengincar pasar nasional, tetapi juga pasar internasional.
3. PT Nusantara Totalindo Logistik sebaiknya memperhatikan teknologi masa
depan yang feasible untuk digunakan dalam membantu operasional bisnis
logistiknya.
4. PT Nusantara Totalindo Logistik harus membuat rencana terkait penerimaan
pendanaan bisnis dari strategic investors.
5. Penelitian selanjutnya sebaiknya difokuskan kepada pengawasan,
implementasi, dan eksekusi dari strategi adaptasi dan resiliensi bisnis serta
menaruh atensi lebih lanjut terkait keberlanjutan bisnis dalam menghadapi
turbulensi bisnis di masa depan.
42
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/publication/357709390_Agricultural_commod
ity_supply_chain_during_the_covid-19_pandemic.
Huda S. 2021. Prospek Perdagangan pada Pasca Pandemi Corona. Jawa Timur
(ID): Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Jawa Timur.
Kotler P, Keller KL, Kotler P. 2012. Prentice Hall Video Library to Accompany
Marketing Management, 14th edition. Upper Saddle River, NJ (US):
Pearson/Prentice Hall.
Kusnindah C, Sumantri Y, Yuniarti, R. 2014. Pengelolaan risiko pada supplychain
dengan menggunakan metode house of risk (HOR) (Studi Kasus Di PT.
XYZ). Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri. 2(3):661-671.
Novita D, Sibuea MB, Siregar G. 2016. Model pengembangan komoditas dan jenis
usaha unggulan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) [skripsi]. Medan
(ID): Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Orinaldi M. 2020. Peran E-. commerce dalam meningkatkan resiliensi bisnis diera
pandemic. Iltizam Journal of Economic Research. 5(2):36-63.
Osterwalder A dan Pigneur Y. 2012. Business Model Generation. Alih bahasa
oleh Natalia Ruth Sihandrini. Jakarta (ID): PT. Elex Media Komputindo.
Osterwalder A, Pigneur Y. 2010. Business Model Generation. Jakarta (ID):PT
Gramedia Pustaka.
Silalahi S. 2019. Dampak ekonomi dan risiko pemindahan ibu kota negara. Kajian
Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis. 9(16):19-24.
Suresh S, Vasantha S. 2018. Influence of ICT in road transportation. International
Journal of Supply Chain Management. 7(6): 51-54.
Surianta A. 2021. Bekerja sama lawan pandemi: Meningkatkan kapasitas vaksinasi
COVID-19 di Indonesia. Makalah Kebijakan Nomor 41. 1(1): 5-35.
Susilo LJ, Kaho VR. 2018. Manajemen Risiko: Panduan untuk Risk Leaders dan
Risk Practitioners. Banten (ID): Grasindo.
Wongso W. 2014. Perumusan visi, misi, dan value statement serta standarisasi
bisnis pada bisnis keluarga. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya.
3(1): 1-10.
Yoo C. 2010. Product life cycle and the maturation of internet. Northwestern
University Law. 104(2):641-670.
44
LAMPIRAN
45
Karakteristik:
1. Stakeholders dari PT Nusantara Totalindo Logistik
2. Mitra strategis dari PT Nusantara Totalindo Logistik
3. Pelanggan dari PT Nusantara Totalindo Logistik
Yth.
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
di tempat
Terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk menjadi responden
dalam penelitian saya dan mengisi kuesioner penelitian saya secara sukarela. Nama
saya Muhammad Rizky Anugrah Pratama, Mahasiswa Sekolah Bisnis Institut
Pertanian Bogor. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “Merancang
Bantalan Adaptasi dalam Bentuk Strategi Resiliensi Bisnis untuk Memperkuat
Keberlangsungan dan Keberlanjutan Bisnis UMKM di Fase Pengenalan Bisnis
Studi Kasus: PT Nusantara Totalindo Logistik”. Pertanyaan dan jawaban dari
kuesioner ini merupakan sumber data utama (primer) yang merupakan syarat
keberlangsungan skripsi. Demi tercapainya hasil penelitian ini, saya mengharapkan
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk menjawab pertanyaan dari kuesioner ini dan
jawaban dari Bapak/Ibu/Saudara/Saudari bersifat rahasia dan hanya digunakan
untuk penelitian ini.
Panduan Pengisian Kuesioner
No Pernyataan Penilaian
1 Risiko keterlambatan dalam Selalu 5 4 3 2 1 Tidak
pengiriman barang kepada Terjadi Pernah
pelanggan Terjadi
Identitas Responden
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Usia
Pilihan Pelaku Bisnis 1. Pelanggan
2. Mitra
3. Pelaksana pekerjaan
Email
Nomor Telpon
LO3: Untuk Menguji Variabel Jumlah Kejadian dari Agen Risiko Bisnis
pada PT Nusantara Totalindo Logistik
Pernyataan untuk Variabel Jumlah Kejadian dari Agen Risiko Bisnis pada PT
Nusantara Totalindo Logistik (X3)
No Pernyataan Penilaian
Belum memiliki demand forecasting
1 yang mumpuni dalam memperkirakan Selalu 5 4 3 2 1 Tidak
jumlah stok yang akan dipasok kepada Terjadi Pernah
pelanggan Terjadi
50
Pernyataan untuk Variabel Jumlah Kejadian dari Agen Risiko Bisnis pada PT
Nusantara Totalindo Logistik (X3)
No Pernyataan Penilaian
2 Belum memiliki billing admin yang 5 4 3 2 1 Tidak
dapat menetapkan waktu pembayaran Selalu Pernah
dan pencetakan tagihan pembayaran Terjadi Terjadi
kepada vendor
Belum memiliki target volume yang Tidak
3 hendak dicapai dalam hitungan tiap Selalu 5 4 3 2 1 Pernah
tahun atau tiap bulan yang dapat Terjadi Terjadi
memenuhi requirement dari vendor
4 Belum memiliki kemitraan pendanaan 5 4 3 2 1 Tidak
melalui peer to peer lending atau Selalu Pernah
invoice financing Terjadi Terjadi
5 Belum memiliki transportation 5 4 3 2 1 Tidak
collaboration system, transportation Selalu Pernah
management systems, dan enterprise Terjadi Terjadi
resource planning yang mendukung
proses logistik bisnis
6 Belum memiliki tracking system yang 5 4 3 2 1 Tidak
terhubung dengan enterprise resource Selalu Pernah
planning secara web-based system atau Terjadi Terjadi
GPS based system
7 Belum memiliki loading dock yang 5 4 3 2 1 Tidak
banyak, driver menumpuk di satu Selalu Pernah
loading dock saja, belum memiliki Terjadi Terjadi
RFID pada barang yang dikirim, dan
terjadinya kesalahan dalam melakukan
stuffing ke dalam loading dock
8 Pegawai melakukan kesalahan dalam 5 4 3 2 1 Tidak
stuffing ke dalam loading dock, tidak Selalu Pernah
menaat protokol COVID-19, terjadi Terjadi Terjadi
keterlambatan dalam pengiriman
barang, dan
9 Pegawai terlamabat dalam melakukan 5 4 3 2 1 Tidak
booking logistik, PT Nusantara Selalu Pernah
Totalindo Logistik belum memiliki Terjadi Terjadi
mitra transportasi, dan terjadi
kekurangan dalam kapasitas untuk
logistik jarak jauh dan jumlahnya
terlalu banyak
10 Terjadi permasalahan dalam dwelling 5 4 3 2 1 Tidak
time di pelabuhan, kesalahan dalam Selalu Pernah
bonkar muat di pelabuhan, dan Terjadi Terjadi
masalah terkait cuaca di tengah laut
saat pelayaran
51
Pernyataan untuk Variabel Jumlah Kejadian dari Agen Risiko Bisnis pada PT
Nusantara Totalindo Logistik (X3)
No Pernyataan Penilaian
11 Belum memiliki tingkat harga yang 5 4 3 2 1 Tidak
komprehensif dan diatur oleh Selalu Pernah
Transportation Manager dalam Terjadi Terjadi
Transportation Collaboration System
12 Belum memiliki jumlah truk yang 5 4 3 2 1 Tidak
memadai, belum bisa menambah Selalu Pernah
kapasitas transportasi, dan belum Terjadi Terjadi
memiliki kas yang cukup untuk
membeli truk dengan jumlah yang
tepat
13 Karena ada beberapa wilayah yang 5 4 3 2 1 Tidak
membutuhkan access charges dalam Selalu Pernah
mengirimkan barang kepada Terjadi Terjadi
pelanggan
14 Akibat terjadinya purchase order yang 5 4 3 2 1 Tidak
terjadi secara tiba-tiba kepada PT Selalu Pernah
Nusantara Totalindo Logistik Terjadi Terjadi
15 Akibat adanya pembatalan tagihan, 5 4 3 2 1 Tidak
vendor tidak melengkapi dokumen Selalu Pernah
terkait jumlah, ukuran, dan dimensi Terjadi Terjadi
barang, dan terjadinya kesalahan
dalam survei quality, health, security,
dan safe environment
16 Akibat adanya gempa bumi, banjir, 5 4 3 2 1 Tidak
longsor, kebakaran hutan, maupun Selalu Pernah
bencana alam lainnya Terjadi Terjadi
17 Akibat adanya kenaikan kasus Selalu 5 4 3 2 1 Tidak
COVID-19 pada daerah yang dituju Terjadi Pernah
Terjadi
18 Akibat kecerobohan pegawai dalam 5 4 3 2 1 Tidak
melakukan standard operating Selalu Pernah
procedure Terjadi Terjadi
19 Akibat dari bang yang terguncang 5 4 3 2 1 Tidak
sealama proses transportasi baik darat, Selalu Pernah
laut, maupun udara Terjadi Terjadi
52
Lampiran 3 Tabel ARP dan ETD dari Manajemen Risiko pada PT Nusantara
Totalindo Logistik
RIWAYAT HIDUP
mulai dari Finalis OSN bidang Ilmu Pengetahuan Sosial tahun 2014 hingga menjadi
Semifinalis Meteorologi Interaktif Tingkat SMA pada Pesta Sains Nasional 2016
yang diselenggarakan oleh Institut Pertanian Bogor. Belum lama ini saya juga
menjadi Juara 2 untuk Kategori Seriosa IPB Art Competition 2020. Pengalaman
saya dalam mengikuti beberapa kompetisi tersebut selalu memacu saya untuk
senantiasa berjiwa kompetitif dan penuh determinasi dalam melakukan aktivitas
apapun.
Selain fokus dalam perlombaan dan bidang akademik, saya juga aktif dalam
berorganisasi. Saya pernah menjadi Wakil Ketua Divisi Paduan Suara Tahun 2016-
2017 SMA Negeri 8 Jakarta. Saya juga pernah terlibat dalam berbagai kepanitaan
yaitu Art School Competition 2016 & 2017 SMA Negeri 8 Jakarta, Collaboreight
2016 & 2017. Collaboreight adalah pertunjukan Drama Musikal yang melibatkan
sekitar 150 anak sebagai pemeran drama, ensemble, musik modern, musik, dan
modern dance. Tempat pertunjukkan Collaboreight sendiri biasanya dilaksanakan
di Teater Tanah Airku, Taman Ismail Marzuki dan biasanya tiket pertunjukkan
selalu terjual habis. Terakhir saya juga menjadi Panitia K-Cup 2019 Sekolah Bisnis
IPB di Divisi Logistik, Transportasi dan Konsumsi.
Saya senang bernyanyi,main gitar,membaca buku,belajar,dan menganalisis
sesuatu,serta menyukai permainan sepakbola.Saya juga suka melakukan perjalanan
kuliner dengan teman-teman saya dan keluarga di kala waktu senggang.Saya juga
suka untuk mempelajari suatu program baru dalam komputer yang mendukung
aktivitas saya dan saya sangat intens mencari informasi dari media massa dan media
sosial agar terus diperbaharui dengan insight baru dan pengetahuan baru.