SCRIPT OSCE A8
Afek luas : Dalam batas normal,
normal, ekspresi emosi yang luas dengan sejumlah variasi
variasi yang
beragam dalam ekspresi wajah, irama, suara, atau gerakan tubuh
Afek tumpul dan datar : Penurunan
Penurunan suasana perasaan yang ditan
ditandai
dai dengan ekspresi wajah
datar, pandangan mata kosong, sikap tubuh yang kaku, geraan sangat minimal, ekspresi suara
datar seperti robot. Biasanya terdapat pada skizofrenia
Afek serasi : Afek sesuai dengan mood. Nada emosi sesuai dengan ide, pikir pikiran,
an, gaya bicara
Afek tidak serasi : Afek tidak sesuai dengan mood. Nada emosi tidaktidak sesuai dengan ide,
pikiran, gaya bicara. Misalnya seseorang yang menceritakan berita kematian denagn wajah
gembira
NILAI KESERASIAN AFEK DENGAN MASALAH SUBJEKTIF YANG DIALAMI PASIEN.
Memeriksa pembicaraan
Pembicaraan Meningkat
Logorrhoea : Pembicaraan yang berlebihan, saling berhubungan dan logis, masuk akal, teratur
Pembicaraan Aneh
Flight of idea : Melompat dari satu topik ke topik yang lain tetapi masih berhubungan secara
bunyi atau pengertian. Biasanya ditemukan pada mania
Asosiasi longgar : Berbicara
Berbicara dengan kalimat – kalimat yang dapat dimengerti, tetapi tidak
berhubungan. Inkoherensi ringan
Inkoherensi : Setiap kalimat tidak dapat dimengerti, distorsi tata bahasa, tidak masuk akal.
Biasanya ditemukan pada skizofrenia
Neologisme : Pembentukan kata – kata baru yang memiliki arti khusus bagi pasien. Biasanya
ditemukan pada skizofrenia
Word salad : Campuran neologisme dan inkoherensi sehingga
s ehingga membentuk kata – kata dan
kalimat tanpa arti
7
Gagap : Pengulangan atau perpanjangan suku kata yang berulang , gangguan kelancaran
pembicaraan
Koprolalia : Menggunakan kata – kata yang vulgar atau cabul
Ekolalia : Pengulangan kata – kata yang diucapkan oleh seseorang secarase cara berulang dan
menetap
Pembicaraan Menurun
Blocking : Penghentian secara mendadak dari pembicaraan atau arus pikiran sebelum gagasan
tersebut selesai, biasanya di tengah kalimat. Dapat ditemukan pada skizofrenia
Remming : Hambatan dalam pengucapan kata – kata dalam kalimat, berhenti berbicara
sementara yang dapat dilanjutkan lagi. Biasanya ditemukan pada depresi
Poverty of speech : Terbatasnya jumlah pembicaraan, jawaban yang diberikan singkat
mungkin dengan satu suku kata
Mutisme : Tidak mau berbicara karena sebab yang disadari atau tidak disadari. Biasanya
ditemukaan pada depresi berat atau katatoni
Memeriksa gangguan persepsi
a. Halusinasi dan Ilusi
Halusinasi adalah persepsi yang salah tanpa stimulus external yang nyata. Ilusi adalah persepsi
yang salah terhadap stimulus external yang nyata
Akustik / auditori : “Apakah Ibu sering
sering mendengar suara – suara aneh atau suara – suara
bisikan ?” “Suaranya seperti apa ? Munculnya
Munculnya suara saat kapan ? Sering at atau
au tidak, bu ?
Apakah Ibu merasa terganggu
terganggu dengan suara tersebut ?”
Visual : “Apakah Ibu sering
sering melihat bayangan atau benda – benda aneh yang tidak dapat
dilihat orang lain ?” “Bendanya seperti apa ? Munculnya
Munculnya saat kapan ? Sering atau tidak ?
Apakah Ibu merasa terganggu
terganggu dengan bayangan tersebut ?” ?”
8 Liliputian : Ukuran benda tampak lebih kecil
Makropsia : Ukuran benda tampak lebih besar
Olfaktori : “Apakah Ibu sering mencium bau – bau yang aneh ?”
b. Depersonalisasi
Persepsi yang salah tentang bagian tubuhnya, merasa dirinya berubah menjadi aneh
“Apakah Ibu merasa ada yang yang salah dengan badan Ibu ? Misalnya tangan kanan kiri tidak
seimbang, atau merasa ada bagian tubuh yang tidak lengkap ?”
c. Derealisasi
Persepsi yang salah tentang lingkungan sekitar, merasa lingkungannya berubah
“Apakah Ibu merasa ada yang yang aneh dengan lingkungan sekitar”
sekitar”
Memeriksa bentuk pikiran
Nonrealistik / derealistik : Tidak sesuai dengan kenyataan tetapi masih mungkin. Misalnya
“Saya adalan seorang
seorang presiden”, “Saya dapat menyembuhkan
menyembuhkan semua penyakit”
Dereistik : Tidak sesuai dengan kenyataan dan lebih mengarah pada fantasi atau khayalan.
9 Misalnya “Saya adalah seorang power ranger”
Autistik : Hidup dalam dunianya sendiri, melegakan pada keinginan yang tidak terpenuhi,
tidak memperhatikan realitas, asyik dengan dunia dalam dan pribadinya
Irrasional : Tidak masuk akal. Misalnya, ingin kaya tetapi tidak mau bekerja malah mencari
pesugihan
Memeriksa isi pikiran
10
a. Fantasi
SCRIPT OSCE A8
Penampilan kembali secara mental dari adegan atau kejadian yang dikenali secara tidak nyata,
tetapi diinginkan
Fantasi kreatif : Dipersiapkan untuk tindakan di kemudian hari
Fantasi lamunan : Pelarian dari harapan yang tidak terpenuhi. Didominasi oleh alam
bawah sadar atau kejadian pertama yang mencari pemenuhan harapan dan pemecahan
konflik segra
b. Phobia
Ketakutan patologis terhadap rangsangan atau situasi yang bersifat menetap, obsesif, tidak
nyata, hebat
”Apakah Ibu mengalami ketakutan terhada sesuatu ? Bisa tolong disebutkan alasannya ?”
Phobia simpleks : Ketakutan terbatas pada objek atau situasi tersendiri misalnya
mis alnya takut ular,
takut laba – laba
Phobia sosial : Takut dipermalukan atau dihina di depan umum misalnya takut berbicara di
depan umum, tampil atau makan di depan umum
Agoraphobia : Takut berada di di tempat yang luas dan terbuka,
terbuka, takut meninggalkan rumah
sendirian
Algophobia : Takut nyeri atau menyaksikan
menyaksikan orang sakit
Claustrophobia : Takut berada di tempat tertutup atau sempit
Zoophobia : Takut pada hewan khususnya pada hewan peliharaan yang tidak berbahaya
Afephobia : Takut dipegang
dipegang
Ailurophobia : Takut kucing
Astenophobia : Takut menjadi lemah
Kopophobia : Takut kelelahan
Ponophobia : Takut bekerja atau kemalasan yang patologis
Thanatophobia : Takut mati
c. Preokupasi
Pikiran yang terfokus terus – menerus pada suatu hal
”Apakah ada sesuatu yang saat ini Ibu pikirkan terus – menerus ?”
d. Obsesi
Munculnya ide atau gagasan untuk melakukan sesuatu secara berulang – ulang dan tidak
dapat ditahan
”Apakah ada suatu ide atau gagasan yang muncul berulang – ulang dan itu ingin Ibu lakukan
?”
e. Idea of Reference
Menganggap bahwa orang lain sedang membicarakan dirinya dan kejadian alami berhubungan
dengan dirinya
f. Ide – ide yang Tinggi
Kepercayaan yang menetap, tidak beralasan, dipertahankan kurang tegas daripada waham
g. Waham
Kepercayaan yang salah tentang kenyataan luar, tidak sesuai dengan latar belakang
intelegensi dan kebudayaan, dan tidak dapat diubah
5 Kriteria Waham
Percaya 100% bahwa isi pikirannya benar
Bersifat egosentris
Tidak sesuai dengan logika
Tidak dapat dipatahkan, termasuk dengan cara logis dan realistik
Hidup atau berperilaku menurut wahamnya
Jenis Jenis Waham Menurut Isinya
–
Waham kejar : ”Apakah Ibu merasa ada orang yang memata – matai Ibu ?”
Waham kebesaran : ”Apakah Ibu merasa saat ini sedang menduduki jabatan atau posisi
penting ?” ”Saya ini keturunan Bung
Bun g Karno, punya banyak perusahaan besar, punya
pu nya rumah
di berbagai negara, dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit”
Waham cemburu : ”Apakah Ibu takut pasangan Ibu meninggalkan Ibu karena orang lain
atau selingkuh ? Ada buktinya ?”
Waham bersalah : ”Apakah Ibu Ib u merasa bahwa Ibu telah melakukan kesalahan yang berat ?
Apakah Ibu pantas mendapatkan
mendapatkan hukuman dari kesalahan tersebut
tersebut ?
Waham curiga : ”Apakah Ibu merasa ada orang yang ingin mencelakai Ibu ?” ”Banyak polisi
yang mengintai saya, tetangga saya ingin menghancurkan hidup saya, suster ingin
meracuni makanan saya”
Waham berdosa : ”Apakah Ibu merasa menjadi orang yang penuh dosa dan tidak layak
hidup ?”
Waham miskin : ”Apakah Ibu merasa tidak memiliki apapun dan sangat miskin ?”
Waham dikendalikan (delusion of control) : ”Apakah Ibu merasa bahwa keinginan, pikiran,
atau perasaan Ibu dikendalikan oleh orang lain atau sesuatu dari luar ?”
Delusion of passivity : ”Apakah ibu merasa tidak berdaya dan pasrah terhadap kekuatan
tersebut ?”
Pikiran Alienasi
Sedot pikir (thought withdrawal) : ”Apakah Ibu merasa ada seseorang atau kekuatan yang
mengambil pikiran Ibu ?”
SCRIPT OSCE A8
Siar pikir (thought broadcasting) : ”Apakah Ibu merasa bahwa pikiran Ibu disiarkan
sehingga dapat diketahui oleh orang lain ?”
Sisip pikir (thought insertion)
insertion) : ”Apakah Ibu merasa bahwa pikiran Ibu saat ini dimasukin
oleh sesuatu dari luar”
Thought of echo : ”Apakah Ibu merasa bahwa pikiran Ibu bergema dalam kepala ?”
Thought of influence : ”Apakah Ibu merasa bahwa pikiran Ibu dipengaruhi oleh orang lain
atau sesuatu dari luar ?”
11 Memeriksa tingkat kesadaran
Penilaian Kuantitatif (GCS)
E (eye) : Respons membuka mata, nilai 1 – 4
V (verbal) : Respons verbal, nilai
nilai 1 – 5
M (mata) : Respons motorik, nilai 1 – 6
Penilaian Kualitatif
Apatis : Acuh tak acuh
Somnolen : Rasa mengantuk, inaktif, respons terhadap rangsangan lambat atau tidak lengkap
Sopor : Penurunan reaksi terhadap rangsangan, membutuhkan rangsangan yang lebih kuat
dan berulang
Delirium : Kebingungan, kegelisahan, reaksi disorientasi yang disertai ketakutan dan halusinasi
Koma : Tidak ada reaksi terhadap rangsangan apapun
Kesadaran berkabut (clouding of consciousness) : Persepsi sensorik yang tidak jelas,
kejernihan kesadaran yang tidak lengkap disertai gangguan persepsi dan sikap
Hipnosis : Gangguan kesadaran karena pengaruh dari orang lain. Pasien dalam kondisi trans
(trance) yang ditandai dengan otot terasa santai, lengan dapat terangkat ke udara, penurunan
rasa sakit, amnesia parsial atau total
Sinkop : Pingsan
12 Memeriksa orientasi
Waktu
Wa ktu : ” Sekarang hari apa, tanggal berapa, jam berapa, siang atau malam ?”
Orang : ”Yang mengantar Ibu di sebelah ini i ni siapa ya ? apakah anda kenal?”
Tempat : ”Sekarang sedang dimana ? kerjanya apa”
Situasi : ”bagaimana suasana saat ini? Apakah ramai atau sepi ?”
13 Memeriksa daya ingat
Bisa tanyakan masa kanak-kanak, peristiwa penting pada masa muda.
Peristiwa bulan lalu.
Peristiwa beberapa hari lalu, yang dilakukan kemarin, tadi sarapan apa, dll.
Remote memory : Kejadian jauh di masa lampau. ”Ibu dulu kuliah dimana ? Pengalaman
paling menyenangkan saat remaja ?”
Recent past memory : Kejadian beberapa bulan yang lalu. ”Ibu, bagaimana idul Fitri nya dulu ?
Mudik atau tidak ?”
Recent memory : Kejadian beberapa hari yang lalu. ”Apa yang ibu lakukan hari Senin Senin minggu
lalu ?”
Immediate memory : Kejadian beberapa detik atau menit. ”Ibu tadi pagi sarapan apa ? Ibu
tadi kesini naik apa ?”
Gangguan Memori
Amnesia retrograd : Tidak dapat
dapat mengingat kejadian
kejadian yang terjadi sebelum waktu ter
tertentu
tentu
Amnesia antegrad : Tidak dapat mengingat
mengingat kejadian yang teterjadi
rjadi sesudah waktu tertentu
Paramnesia : Ingatan palsu karena penyimpangan saat mendapatkan kembali informasi yang
sudah disimpan
14 Memeriksa konsentrasi dan perhatian
Dapat dilakukan dengan salah satu cara di bawah ini
”Ibu, tolong dengarkan kata – kata saya, ya. Kemudian tolong diingat. Meja, pensil, kertas”
Lanjut ke pertanyaan berikutnya ”Ibu, bisa tolong ulangi lagi kata – kata yang saya ucapkan
tadi ?”
”Ibu tolong ulangi angka yg saya sebutkan ya” ”blabla setelah disebutkan” ”coba ibu sebutkan
kembali dari belakang ke depan”
”Ibu, sekarang kita bermain kurang – kurangan ya. Nanti Ibu sebutkan hasilnya. 100 dikurangi
7 berapa, bu ? Dikurangi 7 lagi ? Dikurangi 7 lagi ? (Seterusnya sampai minimal 5 kali)
15 Memeriksa kemampuan visuospasial
Mencontoh suatu gambar jam atau segilima.
”Bu, ini saya ada kertas dan pensil. Ibu sekarang tolong gambar jam pada pukul sembilan lebih
sepuluh menit ya”
Jika pasien tidak mau menggambar : ”Mohon, maaf Bu. Tadi di awal pembicaraan,
pembicaraan, Ibu sudah
mengatakan bahwa Ibu bersedia untuk saya periksa. Jadi sekarang, saya mohon ibu untuk
menggambar karena ini merupakan bagian dari pemeriksaan supaya saya dapat mengetahui lebih
dalam tentang masalah yang ibu alami”
16 Memeriksa pikiran abstrak
”Ibu coba bedakan dua benda didepan *misal jeruk sm bola*? Kalau perbedaannya apa bu?”
”Apakah Ibu mengerti arti ungkapan tong kosong berbunyi nyaring ?”
17 Memeriksa pengendalian impuls
SCRIPT OSCE A8
*menanyakan riwayat pasien sekarang dan selama wawancara, diantaranya impuls seksual,
agresif dll”
Ditanyakan pada pengantar dan dinilai selama wawancara
”Maaf bu, menurut Ibu [pengantar], apakah ibu [pasien] pernah melakukan perilaku yang aneh
tentang pengendalian diri atau respons terhadap sesuatu ? Misalnya sepertise perti mengurung diri di
kamar, mengamuk, berkelahi dengan tetangga, percobaan bunuh diri, atau mencoba membunuh
orang lain ?”
18 Memeriksa pertimbangan dan tilikan
”Apakah Ibu mengetahui mengapa Ibu dibawa kesini ?” ? ” atau ”Apakah Ibu merasa sakit ? Apakah
Ibu membutuhkan pengobatan ?”
Tilikan 1 (denial) : Menyangkal sama sekali. ”Saya tidak sakit, saya tidak membutuhkan
bantuan, saya tidak tahu kenapa saya dibawa kesini, ibu i bu di sebelah ini sudah gila”
Tilikan 2 (ambivalenso) : Agak menyadari tetapi menyangkal. ”Saya sepertinya sakit. Tapi
sebenarnya tidak”
Tilikan 3 : Menyadari penyakitnya tetapi menyalahkan orang lain. ”Ya, saya sakit dan butuh
bantuan. Tapi semuanya itu karena rekan kerja yang ingin i ngin menghancurkan karier saya”
Tilikan 4 : Menyadari penyakitnya,
penyakit nya, tetapi tidak tahu penyebabnya. ”Ya, saya butuh bantuan.
Tapi saya tidak tahu mengapa semua ini bisa terjadi”
Tilikan 5 : Menyadari penyakit dan faktor penyebabnya, tetapi tidak menerapkan
pengetahuannya untuk pengalaman masa depan. ”Saya merasa tertekan dengan masalah di
kampus. Saya tidak tahu harus bagaimana lagi. Saya hanya bisa menangis. Rasanya saya
sudah kuat hidup lagi”
Tilikan 6 : Menyadari masalahnya secara menyeluruh disertai motivasi untuk
menyelesaikannya. ”Iya, dok. Saya membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah ini.
Menurut dokter, bagaimana seharusnya saya bertindak ?”
19 Menilai tingkat fungsi global pasien (GAF)
100 – 91 : Tidak ada gejala, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tidak dapat
diselesaikan
90 – 81 : Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian biasa
80 – 71 : Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan,
sekolah
70 – 61 : Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum
masih baik
60 – 51 : Gejala sedang, disabilitas sedang
50 – 41 : Gejala berat, disabilitas berat
40 – 31 : Beberapa disabilitas dalam hubungan antara realitas dan komunikasi, disabilitas berat
dalam beberapa fungsi
30 – 21 : Disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak dapat berfungsi hampir
semua bidang
20 – 11 : Bahaya melukai diri atau orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi dan
mengurus diri
10 – 01 : Sama seperti di atas tetapi lebih persisten dan seriis
0 : Informasi tidak adekuat
20 Menentukan diagnosis/diagnosis banding
PENILAIAN ASPEK PROFESIONALISME
JUMLAH SKOR
SCRIPT OSCE A8
N
o
rm
a
l
–
N
e
u
ro
t
ik
P
si
k
o
t
ik
SCRIPT OSCE A8
SINDROMA PSIKOSIS
Gangguan berat dalam reality testing ability (RTA) yang ditandai dengan gangguan kesadaran
diri (awareness), daya nilai normal sosial (judgement), dan daya tilikan (insight)
Gangguan berat pada fungsi mental yang ditandai dengan
Gejala Positif Gejala Negatif
Gangguan asosiasi pikiran Afek tumpul, respons emosi minimal
(inkoherensi) Gangguan hubungan sosial seperti
Waham menarik diri, pasif, apatis
Halusinasi Berpikir lambat, terhambat
Gangguan perasaan, tidak sesuai Isi pikiran stereotip, tidak ada inisiatif
dengan situasi Perilaku yang sangat terbatas dan
Perilaku aneh dan tidak terkendali cenderung menyendiri (abulia)
(disorganized)
Gangguan berat dalam fungsi kehidupan sehari – hari yang ditandai dengan tidak dapat bekerja,
menjalin hubungan sosial, dan melakukan kegiatan rutin
SKIZOFRENIA
Harus ada 1 atau 2 gejala yang nyata Paling sedikit 2 gejala harus ada
a. Isi Pikiran e. Halusinasi menetap dari panca indra apa
Thought of echo saja yang disertai
Thought of insertion or withdrawal Waham tidak lengkap
Thought of broadcasting Ide – ide berlebihan yang menetap
b. Waham Terjadi setiap hari selama berminggu –
Delusion of control minggu atau berbulan – bulan
Delusion of influence f. Arus pikiran : Terputus, mengalami
Delusion of passivity sisipan, inkoherensi, pembicaraan tidak
Delusion perception : Pengalamn relevan, neologisme
indrawi yang tidak wajar, yang u
g. Perilaku katatonik : Keadaan gaduh
at gelisah, posisi tubuh tertentu, fleksibilitas
bermakna sangat khas untuk dirinya, A
biasanya bersifat mistik atau mukjizat cerea, negativisme, mutisme, stupor
c. Halusinasi auditorik h. Gejala negatif : Apatis, bicara jarang, afek
Suara yang berkomentar terus – tumpul, penarikan diri dari pergaulan,
menerus terhadap perilaku pasien penurunan fungsi sosial
Suara yang membicarakan pasien di
antara mereka sendiri
Halusinasi lain yang berasal dari salah
satu bagian tubuh
d. Waham menetap lainnya yang menurut
budaya setempat dianggap tidak wajar dan
sesuatu yang mustahil
Gejala – gejala tersebut sudah berlangsung selama 1 bulan atau lebih
Harus ada perubahan konsisten dan bermakna dalam perilaku pribadi
Hilangnya minat
Hidup tidak bertujuan
Tidak berbuat sesuatu
Larut dalam diri sendiri
Penarikan diri secara sosial
KLASIFIKASI SKIZOFRENIA
Skizofrenia Paranoid
Memenuhi kriteria umum skizofrenia
Halusinasi dan atau waham harus menonjol
Suara halusinasi yang mengancam, memberikan perintah, bunyi peluit, mendengung, tertawa
Halusinasi olfaktori, pengecapan, seksual, atau lainnya. Halusinasi visual jarang menonjol
Waham yang khas : Delusion of control, delusion of influence, delusion of passivity, kejar
Skizofrenia Hebefrenik
Memenuhi kriteria umum skizofrenia
SCRIPT OSCE A8
SINDROM ANXIETAS
a. Terdapat perasaan cemas atau khawatir yang tidak realistis terhadap 2 hal atau lebih yang
dipersepsikan sebagai ancaman. Perasaan ini menyebabkan
menyeb abkan seseorang tidak dapat beristirahat
dengan tenang (inability to relax)
b. Terdapat paling sedikit 6 dari 18 gejala berikut
Ketegangan Motorik
1. Kedutan otot atau rasa gemetar
2. Otot tegang, kaku, atau pegal
3. Tidak bisa diam
4. Mudah menjadi lelah
Hipereaktivitas Otonom
5. Napas pendek atau terasa berat
6. Jantung berdebar – debar
7. Telapak tangan basah – dingin
8. Mulut kering
9. Kepala pusing atau melayang
10. Mual, mencret, perut tidak enak
11. Muka panas atau badan menggigil
12. Sering buang air kecil
13. Sulit menelan atau rasa terhambat
Kewaspadaan
14. Mudah nyeri
15. Mudah terkejut atau kaget
16. Sulit konsentrasi
17. Sulit tidur
18. Mudah tersinggung
c. Gangguan dalam fungsi kehidupan sehari – hari seperti penurunan produktivitas bekerja,
hubungan sosial, dan melakukan kegiatan rutin
Agorafobia
Semua kriteria di bawah ini harus dipenuhi untuk diagnosis pasti
Gejala psikologis, perilaku, atau otonomik yang muncul disebabkan oleh anxietasnya
Menghindari situasi phobia sehingga menjadi house bond
Anxietas terbatas pada setidaknya 2 dari situasi berikut :
Banyak orang atau keramaian
Tempat umum
Bepergian keluar rumah
SCRIPT OSCE A8
Bepergian sendirian
Gangguan Panik
Diagnosis baru ditegakkan jika tidak terdapat gangguan anxietas phobia
Ditemukan beberapa kali serangan anxietas berat dalam waktu sekitar 1 bulan
Pada kondisi dimana sebenarnya tidak ada bahaya
Tidak terbatas pada situasi yang sudah diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya
Keadaan yang relatif bebas dari gejala anxietas di antara periode serangan
Mendadak
Gejala sangat berat
Nyeri dada,
berdebar, keringat
dingin, tercekik
Terjadi pada kondisi
yang sebenarnya
tidak berbahaya
Kecemasan dan
kekhawatiran yang
berlebihan dan tidak
rasional terhadap berbagai
aspek kehidupan
DEPRESI
Gejala Umum
Gejala Utama
Afek depresi
Anhedonia : Kehilangan minat dan kegembiraan
Anergia : Kekurangan energi, mudah lelah, penurunan aktivitas
Gejala Lainnya
Konsentrasi dan perhatian berkurang
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
Pandangan tentang masa depan yang suram dan pesimistis
Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
Tidur terganggu
Nafsu makan berkurang
Terjadi selama minimal 2 minggu, akan tetapi periode lebih pendek
Depresi Ringan (70 – 61)
2 dari 3 gejala utama
Minimal 2 gejala lainnya
Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya
Sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan aktivitas sosial
Depresi Sedang (60 – 51)
Minimal 2 dari 3 gejala utama
3 – 4 gejala lainnya
Kesulitan untuk meneruskan kehiayan sosial, pekerjaan, dan urusan rumah tangga
Depresi Berat tanpa Psikosis (50 – 41)
3 gejala utama
4 gejala lainnya dan beberapa diantaranya intensitasnya berat
Sangat tidak mungkin untuk meneruskan kegiatan sosial
Depresi Berat dengan Psikosis (40 – 31)
Memenuhi kriteria depresi berat
SCRIPT OSCE A8
MANIA
Hipomania
Gangguan lebih ringan dari mania
Afek meningkat atau berubah disertai peningkatan aktivitas yang menetap
Terdapat pengaruh nyata atas kelancaran pekerjaan dan aktivitas sosial
Terjadi beberapa hari berturut – turut
Mania tanpa Gejala Psikosis (60 – 51)
Perubahan afek disertai peningkatan energi sehingga terjadi :
Aktivitas yang berlebihan
Percepatan atau kebanyakan bicara
Kebutuhan tidur berkurang
Ide kebesaran dan terlalu optimistik
Episode berlangsung minimal 1 minggu dan cukup berat sehingga menganggu pekerjaan dan
aktivitas sosial
Mania dengan Gejala Psikosis (50 – 41)
Gambaran klinis lebih berat daripada mania tanpa psikosis
Harga diri yang tingi dan gagasan kebesaran yang berkembang menjadi waham kebesaran
Irritabilitas dan kecurigaan yang berkembang menjadi waham kejaar
BIPOLAR
SCRIPT OSCE A8
Mania / Sembuh
•
depresi sempurna
Normal
Depresi / •Sembuh
mania sempurna
Episode kini
hipomania
Episode kini
Episode kini
mania tanpa depresi
ringan /
psikosis
sedang
Bipolar
Episode kini Episode kini
mania depresi berat
dengan tanpa
psikosis psikosis
Episode kini
Episode kini depresi berat
campuran dengan
psikosis
GANGGUAN SOMATOFORM
Gangguan Somatisasi
Diagnosis pasti membutuhkan semua hal berikut
Banyak keluhan fisik yang tidak dapat dijelaskan dan tidak ditemukan kelainan fisik
Terjadi paling sedikit selama 2 tahun
Tidak mau menerima nasihat atau penjelasan dari beberapa dokter bahwa tidak ada
kelainan fisik yang dapat menjelaskan keluhannya
Terdapat disabilitas dalam fungsinya di masyarakat dan keluarga yang berhubungan dengan
sifat
“Dok, keluhannya
saya dan dampak
merasa kepala dari lidah
saya sakit, perilakunya
terasa kaku, perut kembung, ingin muntah, punggung
sakit dan kaku, kedua tangan dan kaki kram, ……” “Bapak, berdasarkan pemeriksaan fisik
dan lab yang sudah dilakukan, semua hasilnya normal”
Hipokondriasis
Keyakinan menetap tentang minimal satu penyakit fisik serius yang mendasari keluhannya
Pemeriksaan berulang kali tidak menunjukkan kelainan fisik yang memadai
Preokupasi menetap tentang kemungkinan deformitas atau penampilan fisiknya (tidak
sampai waham)
Tidak mau menerima nasihat atau dukungan penjelasan dari beberapa dokter bahwa
tidak ada penyakit atau kelainan fisik yang mendasar keluhannya
“Dok, saya selalu merasa sakit pada jantung. Saya menderit penyakit jantung parah yang sulit
dideteksi” “Hasil pemeriksaan fisik, EKG, echo, dan lab semuanya normal. Tidak ada
SCRIPT OSCE A8
kelainan pada jantung Bapak” “Saya tidak percaya dok, tolong periksa lagi. Saya
S aya sangat yakin
saya menderita penyakit jantung”
Contoh Wawancara
“Selamat siang, bu. Perkenalkan
Perkenalkan nama saya dr. Evan dokter yyang
ang jaga di klinik psikiatri ini. Disin
Disinii saya akan
berusaha semaksimal mungkin untuk membantu mengatasi masalah yang Ibu alami al ami””
“Maaf sebelumnya, disini siapakah
siapakah yang membutuhkan bantuan ?”
“Baik, bu. Dalam beberapa menit ke depan, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan dan melakukan
pemeriksaan untuk mengetahui masalah yang ibu alami. Apakah Ibu bersedia ?”
“Oh ya, bu. Ibu nanti
nanti tolong jujur dan terbuka ya Bu saat menjelaskan masalahnya supaya saya benar –
benar mengetahui masalah yang ibu hadapi dan memberikan solusi terbaik. Selain itu, ibu tidak usah
khawatir karena saya berjanji tidak akan memberitahukan masalah ibu ini ke orang lain ?”
Identitas Pasien
Ini dengan ibu siapa ?
Ibu umurnya berapa tahun ?
Pekerjaannya sehari – hari sebagai apa ?
Alamat rumahnya dimana ?
Tadi ibu kesini naik apa ? Diantar siapa ?
Sudah sarapan belum, bu ? Sarapannya sama apa ?
Identitas
Pengantar
Ini dengan ibu siapa ?
Apakah ibu ini anggota keluarganya
keluarganya ibu [pasien] ?
Bagaimana ibu [pasien] perasaannya hari ini ? Senang atau sedih ? Ibu datang kesini ada masalah apa ?
Sudah berapa lama ya bu ? Keluhannya itu disebabkan oleh apa ?
Apakah keluhannya sampai menganggu
menganggu aktivitas sehari – hari ? Bagaimana dengan kegiatan ibu sehari –
hari ? Interaksi sosial dengan tetangga ? Apakah sampai menganggu pekerjaan ? Apakah ada masalah pada
pekerjaan ?