Nama Anggota
Tipe iklim "AM dan AW", curah hujan rata-rata 2.012 mm/thn
dengan 119 hari hujan, suhu rata-rata 27,2°C dan kelembaban
rata-rata 24,7%. Angin pada umumnya bertiup angin muson dan
pada musim hujan bertiup angin barat daya dengan arah 220°
bersifat basah dan mendatangkan hujan, pada musim kemarau
bertiup angin muson tenggara yang agak kering dengan arah ±
90° - 140° dengan rata-rata kecepatan 5-16 knot/jam
Budaya yang terdapat di Kota Yogyakarta yang sampai saat ini
dilestarikan adalah budaya Jawa, baik keluarga yang berasal dari
Kraton Yogyakarta maupun warga pada umumnya. Masyarakat
masih melestarikan kebudayaan Jawa dalam kehidupan sehari-
hari.
Pola Penataan
Pada susunan penataannya Kemantren Kraton ini bersifat heterogen
karena adanya 2 pola yaitu pola angular dan grid pada penataannya.
3. Kemantren Gondokusuman
Kemantren Gondokusuman yang terletak timur laut dari pusat
kota Yogyakarta dan terdiri dari lima kelurahan. Kemantren ini
memiliki luas 3,987 km2 dengan populasi 42,774 jiwa dan
kepadatan 18,442/km2..
Batas wilayah Kemantren ini berbatasan dengan Kapenewon
Depok di Utara, Kapenewon Banguntapan di timur, Kemantren
Kapulaman di selatan dan Kemantren Jetis di Barat
Pola Penataan
Pola penataan wilayah ini menggunakan pola yang heterogen
karena adanya beberapa pola yang bertabrakan
Tugu Yogyakarta adalah sebuah tugu
atau monument yang sering dipakai
Merupakan teori yang menekankan pada hubungan
sebagai symbol atau lambing dai kota
pergerakan yang terjadi di beberapa bagian
Yogyakarta. Tugu yang terletak
kawasan kota seperti hubungan sebuah tempat
diperempatan Jalan Jendral Sudriman
dengan tempat lain dalam sebuah kota atau teori
dan Jalan Margo Utomo ini,
yang menekankan pada hubungan antar pusat-
merupakan garis yang bersifat magis
pusat aktivitas kota (Trancik, 1986). Terdapat tiga
yang menghubungkan Pantai
pendekatan dalam teori Linkage seperti visual,
Parangtritis, Panggung Krapyak,
struktural dan kolektif (Dewi, 2012).
Keraton Yogyakarta dan Gunung
Merapi.
Berfokus untuk memusatkan suatu kawasan serta memiliki
fungsi dalam kota yang bersifat dominan daripada
lingkungan yang lainnya. Dari linkage visual ini merupakan
elemen yang memiliki cirikhas dan suasa tertentu yang
mampu menghubungkan secara visual
Menghubungkan secara langsung dua tempat dengan satu Pada gambar diatas dapat terlihat memiliki garis yang
deretan massa menghubungkan Jalan Jendral Sudriman dan Jalan Margo
Utomo yang membuat linkage visual pada Tugu Yogyakarta
menjadi sangat dominan.
Dibentuk oleh dua deretan massa yang membentuk ruang