Setting : Kediaman Pontius Pilatus – Bukit Golgota
• Iringan musik instrumentalia (Para pemain memasuki panggiung) Pilatus : Jadi, Engkaukah Raja Orang yahudi itu? Yesus : Engkau sendiri mengatakannya! Pilatus : Hmm ……., dengarlah! Tuduhan menghujat Allah adalah tuduhan berat! Apa pembelaanMu? (Yesus tidak menjawab pertanyaan Pilatus) Pilatus : Engkau tidak mau menjawabnya? Baiklah, terserah padaMu! Nah rakyatku, sesuai kebiasaan pada hari raya Aku akan membebaskan seorang tahanan. Sekarang pilihlah, Barabas atau Yesus yang disebut Kristus ini? Orang-2 : Bebaskan Barabas 3x! Pilatus : Baik! Barabas akan kubebaskan Lantas, terhadap Yesus ini, mau diapakan? Orang-2 : Salibkan Dia! Salibkan Dia! Pilatus : Tapi ……….aku tidak melihat satu kesalahan padaNya! Orang-2 : Salibkan Dia! Salibkan Dia! Pilatus : Baik! Baik! Itu permintaan kalian, aku tidak menanggung akibat dari permintaan kalian ini! Kalian sendiri yang menaggung akibatnya! (Pilatus membasuh tangannya sebagai tanda ia tidak bertanggung jawab atas penyaliban Yesus) • Iringan musik instrumentalia (Yesus digelandang untuk dicambuk) Narator : Kembali penderaan ditimpakan pada diri Sang Anak Manusia Deraan fisik yang menyakitkan Namun, dengan tabah piala tetap diminumNya Lecutan demi lecutan diterimaNya dengan hanya berserah (Para prajurit mengenakan jubah ungu pada tubuh Yesus, kemudian mereka juga mengenakan mahkota duri di kepala Yesus) Prajurit-2 : Salam, hai Raja Orang Yahudi! (berlutut sambil tertawa mengolok-ngolok Yesus) (Perjalanan Yesus memanggul salib menuju Bukit Golgota) Narator : Bukan semata deraan fisik, Namun lebih dari itu deraan batin juga ditimpakan pada PuteraNya Yang Tunggal Begitu menyayat Begitu mengiris Begitu memilukan (Yesus jatuh yang pertama kali dalam Jalan Salib) Namun lakon terus berlanjut Langkah demi langkah dilalui dengan tabah Beban berat dipikul dengan pasrah Cercaan dan makian diterima dengan sabar (Yesus jatuh yang kedua kalinya) Semua memang harus berlaku Seperti yang telah digariskan, “Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan.” (Matius 26 : 2) (Yesus jatuh untuk ketiga kalinya) Prajurit I : Hey, kau kemari! Ayo pikul salibNya! Ia sudah tidak berdaya Simon : Baik, Tuan! (Yesus dengan dibantu Simon dari Kirene tiba di Bukit Golgota Lalu jubah dan pakaianNya ditanggalkan Kemudian tubuhNya dipakukan di kayu salib) Prajurit I : Ayo kita undi, siapa yang berhak mendapatkan pakaian Raja Orang yahudi itu (tertawa mengejek) Prajurit II : Baik, siapa takut! (mengeluarkan kepingan uang logam) Kau pilih mana, sisi ini atau yang sebelahnya? Prajurit I : Aku pilih ini! Prajurit II : Baik! Hup! (melempar kepingan uang) Hahaha …..! Aku menang! Aku menang! Kemarikan pakaianNya itu biar aku buat alas duduk! (Sementara itu, ada serombongan orang menghampiri Yesus di kayu salib) Orang I : Hai, Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci! Orang II : Selamatkanlah diriMu, jikalau Engkau memang anak Allah Ayo turun dari salib itu! Ayo cepat lakukan! Orang III : Dasar penipu! Pembohong! Orang I : Orang lain Ia selamatkan, tetapi diriNya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Orang II : Inikah raja Orang Israel? Ayo turun dari salib itu! Jika benar Engkau bisa turun, maka kami akan percaya Orang III : Ah ……. mana buktinya? Dasar Pembohong ……… cuiiiihhhh! • Musik instrumentalia mengalun Narator : Sore menjelang, matahari mulai condong ke barat Saatnya maut menjemput Sang Putera Demi karya agung Penebusan dosa umat manusia Yesus : Eloi! Eloi! Lama Sabakhtani! Narator : Sang Anak manusia Wafat! Menghembuskan nafasNya penghabisan Disertai seruan, “AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Seruan terakhir Sebagai puncak kepasrahan menghadapi hinaan dan deraan Demi karya penyelamatan umat manusia