DISUSUN OLEH:
Afwa Qurrota Aini
Ahmeed Zidane Agung
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata pelajaran ushul fiqih yang berjudul " konsep
hukum islam al - hakim dan al -hukmu".
tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami untuk menyelesaikan makalah ini. kami berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. bahkan kami berharap semoga makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari hari.
Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. untuk itu kami sangat
mengharapkan saran dan bimbingan dari bapak dan ibu guru sekalian untuk bisa mengerjakan
makalah selanjutnya agar lebih baik dan bagus.
Akhir kata, kami sebagai penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembacanya agar bisa mereka aplikasikan dalam kehidupan sehari hari dan mengamalkannya
kepada orang lain.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................3
1.3 TUJUAN..........................................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................................4
2.1 AL-HAKIM DALAM HUKUM ISLAM...............................................................................4
2.2 PENGERTIAN AL-HAKIM...............................................................................................4
2.3 KEDUDUKAN AL-HAKIM DALAM HUKUM ISLAM........................................................4
2.4 AL-HUKMU DALAM HUKUM ISLAM.............................................................................5
2.5 PENGERTIAN AL-HUKMU..............................................................................................5
2.6 MACAM-MACAM HUKUM SYAR'I................................................................................5
2.7 METODE MENGETAHUI HUKUM ALLAH......................................................................7
BAB 3 PENUTUP..................................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN.................................................................................................................9
3.2 SARAN............................................................................................................................9
3.3 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Allah SWT telah menciptakan dalam diri manusia potensi kehidupan yang berupa kebutuhan
keuntungan yang terdiri dari keuntungan beragama, keuntungan yang mempertahankan diri
serta melangsungkan kehidupan.
Disamping itu Allah SWT. juga telah menciptakan potensi kehidupan lainnya yang berupa
kehidupan jasmani dan rohani. Dengan adanya potensi kehidupan berupa kebutuhan jasmani
dan rohani inilah manusia menjalani kehidupannya sehari hari atau dengan kata lain apapun
yang dilakukan manusia selama hidup di dunia adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan
mereka.
Agar seluruh pemenuhan kebutuhan tersebut berjalan dengan baik dan menghasilkan
ketenangan, ketentraman, dan kebahagiaan, maka manusia harus terlebih dahulu mengetahui
baik atau buruk, serta apakah mendatangkan manfaat atau memberikan mudharat baik di dunia
maupun di akhirat.
Untuk itu manusia harus terlebih dahulu mengetahui siapa yang berhak mengeluarkan status
hukum dan pembuat hukum yang lihat dari sisi baik atau buruk terhadap perbuatan manusia.
Dan manusia juga harus mengetahui siapa pihak yang berhak kalah hukum ataupun ketetapan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan al - hakim dan al - hukmu?
2. Apa kedudukan al - hakim dalam hukum islam?
3. Ada berapa hukum syar'i dalam al - hukmu?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu al - hakim dan al - hukmu
2. Untuk mengetahui kedudukan al - hakim
3. Untuk mengetahui macam hukum syar'i al - hukmu
BAB II
PEMBAHASAN
َو ُه َو ِخ َط اُب ِهللا َت َع اَلى َي ْق َت ِض ى الَت ْر َك ِاْق ِتَض اًء َغ ْيُر َح اِز ٍم: الَك َر َم ُة.
Artinya:
Al-Karahah ialah firman Allah Swt. yang meminta meninggalkan sesuatu perbuatan yang bukan
sebagai keharusan.
5) Al-Ibahah (kebebasan), yaitu hukum yang mengandung kebebasan untuk memilih antara
melakukan atau meninggalkan (mubah). Definisi al-ibahah adalah sebagai berikut.
َو ُه َو ِخ َط اُب ِهللا َت َع اَلى ُي َخ َّيُر َب ْي َن اْلِفْع ِل َو الَّت ْر ِك: اِإْلَب اَح ُة.
Artinya:
Al-Ibāḥah ialah firman Allah yang membolehkan memilih di antara melakukan atau
meninggalkan suatu perbuatan
B. Hukum Wad'i
Hukum wad'i adalah suatu ketetapan yang menghendaki sesuatu menjadi sebab yang lain atau
menjadi syarat atau penghalang bagi sesuatu yang lain. Hukum wad'i terdiri dari 3 macam,
yaitu, sebab, syarat, dan mani (penghalang).
1) Sebab
Sebab yaitu sesuatu yang jelas dan merupakan titik tolak atau pangkal lahirnya hukum sehingga
dengan adanya sebab mengakibatkan adanya hukum. Sebaliknya, tidak adanya sebab
mengakibatkan tidak adanya hukum. Contohnya perbuatan zina mengakibatkan adanya hukum
dera.
2) Syarat
Syarat yaitu sesuatu yang harus ada sebelum ada hukum, karena adanya hukum bergantung
kepadanya. tidak adanya syarat mengakibatkan tidak adanya hukum. Akan tetapi, adanya
hukum syarat tidak mesti ada hukum. contohnya, berwudhu merupakan syarat sahnya shalat.
3) Mani (penghalang)
Mani yaitu sesuatu yang karenanya menyebabkan tidak adanya hukum. Meskipun sebab telah
ada, dan syarat telah terpenuhi, tetapi apabila terdapat mani maka hukum yang semestinya
berlaku menjadi tidak berlaku atau sesuatu menjadi penghalang bagi yang lain. Contohnya
adalah hadis Rasulullah yang berbunyi " tidak sah salatnya orang yang tidak membaca Surah al-
Fatihah." (H.R. Bukhari: 714 dan Muslim: 596). Contoh lain, pembunuhan yang dilakukan oleh
seorang ahli waris terhadap muwaris, menjadi penghalang bagi keduanya untuk saling mewarisi,
haid bagi seorang perempuan menjadi penghalang kewajiban salat, najis pada pakaian
menghalangi sahnya salat dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Al-Hakim adalah pembuat hukum, yang menetapkan hukum, yang memunculkan hukum, dan
yang membuat sumber hukum atau yang menemukan hukum, yang menjelaskan hukum, yang
memperkenalkan hukum dan yang menyingkap hukum. Al-Hakim yang muthlaq hanyalah Allah
SWT. Namun, dengan adanya manusia maka untuk menegakkan hukum-Nya, Allah mengutus
Rasul untuk menyampaikan risalah tersebut. Kemudian setelah Nabi tiada, tugas itu menjadi
tugas para mujtahid, ulama’, serta umat muslim itu sendiri untuk menegakkan hukum Allah
SWT.
SARAN
1. Sebagai umat Islam hendaknya memahami hukum Islam dengan baik, karena hukum ini
mengatur berbagai kehidupan umat manusia untuk mencapai kemaslahatan.
2. Setiap manusia hendaknya menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia, karena hak ini sebagai
dasar yang melekat pada diri setiap manusia.
3. Dalam mengamalkan ajaran Islam secara menyeluruh, baik dibidang hukum, hak dan
kewajiban asasi manusia, serta kehidupan berdemokrasi hendaknya berdasarkan prinsip-prinsip
yang diajarkan Islam
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-nusa-mandiri/matematika/makalah-
pengertian-hakim-hukum-mahkum-fih-dan-mahkum-alaih/32101415
https://hidayatuna.com/al-hukmu-dalam-tinjauan-ulum-al-quran-dan-ulum-al-hadis/
#:~:text=Para%20jumhur%20ulama%20menjelaskan%20pengertian,memiliki%20arti
%20mencegah%20dari%20kezaliman.