Anda di halaman 1dari 6

Nama : Yulia Lestari

NIM : 857477518
TUGAS TUTORIAL KE-3

PDGK4204/PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD/4 (EMPAT) SKS

1. Apakah kemampuan menulis dapat diperoleh secara otomatis! Kemukakanlah


alasan dari jawaban Anda!
Jawab :
Kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang diperoleh secara otomatis karena
kemampuan itu bukan bawaan dari lahir, melainkan diperoleh setelah melakukan tindak
pembelajaran. Siswa yang mendapatkan pembelajaran menulis pun belum tentu
memiliki kompetensi menulis yang handal tanpa banyak latihan menulis. Misalkan
seorang siswa yang baru masuk SD diperkenalkan dengan bentuk huruf-huruf oleh
karena itu pada hakekatnya huruf-huruf itu dibentuk oleh garis-garis maka siswa
diperkenalkan dan dilatih untuk membuat garis putus-putus garis lurus garis lengkung
dan garis bulat yang merupakan dasar untuk menulis sebuah huruf oleh karena itu kita
perhatikan materi pokok menulis pada semester 1 SD kelas 1 yaitu minggu-minggu
pertama masuk sekolah mereka dilatih untuk membuat garis-garis tersebut. Di kelas 1
juga siswa diperkenalkan dengan membuat atau menulis huruf-huruf atau alfabet latin
dan merangkainya menjadi kata-kata selain itu siswa dibiasakan untuk menulis dengan
sikap yang benar misalnya memegang dan menggunakan alat tulis yang merupakan
kompetensi dasar menulis yang harus dikembangkan oleh guru. sedangkan di kelas
tinggi setelah menguasai teknik menulis kata kemudian dilanjutkan dengan latihan
merangkai kata-kata menjadi kalimat dan kalimat-kalimat ini dirangkai menjadi
paragraf dan yang terakhir paragraf-paragraf disusun menjadi sebuah wacana.

2. Uraikanlah beberapa teknik dalam pembelajaran menulis


menurut Henry Guntur Tarigan (1986) ada beberapa Teknik dalam pembelajaran
menulis seperti berikut ini:
1. Menyusun kalimat
Menurut Slager yang dikutip oleh Tarigan, Menyusun atau membangun
kalimatdapat dilakukan dengan berbagai cara berikut ini:
a. Menjawab pertanyaan
b. Melengkapi kalimat
c. Memperbaiki susunan kalimat
d. Memperluas kalimat
e. Substitusif.
f. Transformasi
2. Memperkenalkan Karangan
Dapat ditempuh dengan dua cara teknik yaitu
a. baca dan tulis
b. simak dan tulis
3. Meniru Model
Dalam Teknik guru menyiapkan contohkarangan yang dipakai sebagai model
olehsiswa untuk Menyusun karangan. Struktur karangan memang sama, tetapi
berbeda dalam isi.
4. Karangan Bersama
Pelaksanaan Teknik ini mulai dengan pengamatan yang dilakukan oleh
siswa bersama guru.
5. Mengisi
Teknik ini dipraktekkan dengan cara guru menyiapkan sebuah karangan yang
katakelima dan setiap kalimat pembangun cerita itu dihilangkan. Kemudian
karanganini diberikan kepada siswa untuk disempurnakan atau diisi titik-titik
dengan sebuah kata sehingga menjadi karangan yang utuh lagi.
6. Menyusun kembali
Suatu karangan yang telah dikacaukan urutan kalimatnya, kemudian
diberikankepada siswa untuk mengurutkan kembali menjadi sebuah karangan
dengan urutankalimat yang benar.
7. Menyederhanakan Cerita
Siswa diberi cerita yang belum selesai dan ditugasi menyelesaikan cerita
8. Menjawab pertanyaan
Siswa diberi pertanyaan dan kalimat jawaban siswa tersebut dapat disusun
sebuahcerita apakah tentang alam, kesenangannya dll.
9. Meringkas Bacaan
Teknik ini dilaksanaan dengan jalan siswa diberi suatu bacaan yang berupa
cerita pendek atau sebuah wacana. Siswa disuruh membaca bacaan tersebut lalume
ringkasnya.
10. Parafrase
Dengan jalan guru memberi karangan puisi yang harus diubah oleh siswa
dalam bentuk prosa atau sebaliknya.
11. Reka Cerita Gambar
Teknik ini bertujuan untuk mengembangkan imajinasi siswa. Dengan
melihatgambar tunggal atau gambar berseri siswa disuruh menuliskan sebuah
cerita yangada hubungannya dengan gambar yang diamatinya.
12. Memerikan
Dengan cara siswa mengamati ssuatu,apakah kelasnya, lingkungan
sekolahkemudian disuruh menggambar atau memerikan apa yang diamatinya
dalam bentuktulisan.
13. Mengembangkan Kata Kunci
Dengan jalan siswa diberi beberapa kata kunci lalu dia disuruh
mengembangkankata-kata menjadi sebuah karangan.
14. Mengembangkan kalimat topic
Dengan cara mengembangkan kata kunci menjadi sebuah karangan adalah kata-
kata yang diberikan kepada siswa. Siswa mengembangkan topik dari
sebuahkalimat yang diberikan. Kalimat yang masih umum agar dikembangkan
dengan beberapa kalimat penjelas.
15. Mengembangkan Judul
Siswa diberikan judul agar dikembangkan menjadi menjadi kalimat
topik.Kemudian dikembangkan menjadi sebuah paragraf yang saling
berhubungansehingga menjadi sebuah cerita yang utuh.
16. Mengembangkan peribahasa
Dengan cara memberikan sebuah peribahasa yang maknanya sudah dikenal
siswa.Kemudian siswa diberi tugas untuk menulis karangan singkat
berdasarkan peribahasa tersebut.
17. Menulis surat
a. Teknik menulis surat:
Secara terpimpin ; siswa menulis surat berdasarkan ketentuan yang
telahditetapkan
b. Secara Bebas : pertama guru memberi contoh sebuah surat kemudian
siswadisuruh menulis baasannya.
18. Menyusun dialog
Teknik ini digunakan karena dialog sudah dikenal oleh setiap siswa.
19. Menyusun wacana
Merupakan Teknik menulis secara bebas. Siswa menentukan judul lalu
bebasmenjabarkan judul menjadi kalimat topik dengan kalimat pengembang
sehinggatersusun paragraph

3. Jelaskanlah perbedaan menyimak ekstensif dan intensif!


Menyimak Ekstensif Menyimak Intensif
1. dilakukan hanya karena 1. terjadi tidak dengan kebetulan
kebetulan melainkan keinginan sendiri
2. tidak dilakukan dengan untuk menyimak
sungguh-sungguh 2. dilakukan dengan sungguh-
sungguh dan penuh konsentrasi

4. Uraikanlah lima teknik pembelajaran menyimak di SD yang Anda ketahui!


Beberapa Teknik Pembelajaran Menyimak di SD sebagai berikut yang dapat
dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran menyimak tersebut.
1.Teknik dengar – ucap.
Pada teknik ini guru memperdengarkan huruf, kata, istilah, kalimat, pribahasa, kata
mutiara, semboyan, ungkapan, dialog, puisi, dan lain-lain. Kemudian anak didik
mengucapkan kata yang telah didengarkannya. Ucapan siswa harus sama denga apa
yang didengarnya.
2. Teknik dengar – terka
Pada teknik Pembelajaran Menyimak ini guru memperdengarkan kata kata
kemudian murid menerkanya, kemapuan merespon siswa sangat menentukan
ketepatan terkaannya.
3. Teknik dengar – jawab
Pada Pembelajaran Menyimak uni guru memperdengarkan suatu pertanyaan
kemudian pelajar menjawabnya.
4. Teknik dengar – Tanya
Pada Pembelajaran Menyimak ini pendidik memperdengarkan jawaban suatu
pertanyaan kemudian mengajukan pertanyaannya.
5. Teknik dengar – sanggah
Pada teknik ini guru memperdengarkan informasi yang salah, kemudian peserta didik
mengajukan sanggahan terhadap kesalahan yang didengarnya itu.
6. Teknik dengar-cerita
Pada teknik ini pengajar memperdengarkan cerita atau puisi, kemudian anak didik
menceritakan kalimat yang didengarkannya tersebut.
7. Teknik dengar-suruh
Pada Pembelajaran Menyimak ini pengajar memperdengarkan sesuatu, selanjutnya
siswa menyuruh guru atau siswa lainnya untuk melakukan sesuatu dari yang di
dengarnya.
8. Teknik dengar-larang
Pada teknik metode ini ibu guru memperdengarkan sesuatu, selanjutnya siswa
mengucapkan larangan terhadap apa yang siswa didengarnya tersebut.
9. Teknik derngar-teriak
Pada teknik metode ini ibu guru memperdengarkan sesuatu, selanjutnya murit
berteriak (memberikan aba-aba sesuai dengan kata yang ia didengarnya tersebut.
10. Teknik dengar-setuju
Pada teknik metode ini ibu guru memperdengarkan sesuatu, kemudian anak didik
mengucapkan tanda kesetujuaannya.
11. Teknik bisik-berantai
Pada Pembelajaran Menyimak ini guru memperdengarkan sesuatu, kemudian siswa
membisikan yang didengarnya kepada temannya yang lain, demikian seterusnya
(lima kali bisikan). Siswa yang menerima bisikan terakhir mengucapkan dengan
lantang apa yang dibisikan dengannya.
Pemahaman siswa terhadap siswa bisikan dan kemampuannya membisikan sangat
menentukan kebenaran ucapan penerima bisikan terakhir.
12. Teknik dengar-tulis(dikte)
Pada Pembelajaran Menyimak ini guru memperdengarkan huruf,kata, istilah,
kalimat, peribahasa, kata mutiara, semboyan, ungkapan, dan lain-lain, selanjutnya
siswa menuliskan yang mereka didengar tersebut.
13. Teknik dengar-isi
Pada teknik Pembelajaran Menyimak ini pengajar memperdengarkan/membacakan
satu wacana dengan teknik rumpang, kemudian anak didik menuliskan kalimat, atau
hal-hal yang dirumpangi guru tersebut.
14. Teknik dengar-salin
Pada metode ini ibu guru memperdengarkan, kemudian siswa menyalin yang
didengarnya tersebut.
15. Teknik dengar-rangkum
Pada teknik ini pendidik memperdengarkan sesuatu, kemudian anak didik menulis
rangkuman yang didengarnya tersebut.
16. Teknik dengar-peringatan
Pada Pembelajaran Menyimak teknik ini pengajar memperdengarkan sesuatu,
kemudian siswa mengucapkan peringatan-peringatan sesuai dengan yang
didengarnya.
17. Teknik dengar-ubah
Pada teknik ini pendidik memperdengarkan sesuatu, selanjutnya siswa mengubah
yang didengarnya sesuai dengan anjuran.
18. Peknik dengar lengkapi
Pada teknik ini guru memperdengarkan suatu yang belum lengkap, selanjutnya
siswa mengucapkan pernyataan yang belum lengkap terdebut.
19. Teknik dengar-kerjakan
Pada teknik ini pendidik memperdengaarkan sesuatu perintah, kemudian siswa
mengerjakan sesuatu sesuai dengan yang didengarnya.
20. Teknik dengar-simpati
Teknik Pembelajaran Menyimak ini pendidik memperdengarkan sesuatu, selanjutnya
siswa menunjukan reasi simpati dengan apa yang didengarnya.
21. Teknik dengar-kata eko
Pada Pembelajaran Menyimak ini guru mendengaarkan sesuatu (apa yang dikatakan
eko), kemudian siswa berreaksi terhadapa apa yang didengarnya, Jika reaksin siswa
salah, ia akan mendapatkan hukuman, jika benar ia akan mendapatkan hadiah.
22. Teknik dengar-temukan benda
Pada teknik ini guru memperdengarkan perintah untukmencari sesuatu kemudiaan
siswa mencari sesuatu itu sampai bertemu.

5. Paparkanlah komponen-komponen berbicara!


Menurut Tarigan (1990: 157) komponen yang selalu terlibat dan mempengaruhi
pembicaraan diantaranya:
1. Pembicara
2. Pembicaraan
3. Penyimak
4. Media
5. Sarana penunjang
6. Interaksi

6. Jelaskanlah perbedaan tujuan pembelajaran berbicara di kelas rendah dan


kelas tinggi!
Tujuan pembelajaran berbicara
Di kelas rendah Kelas tinggi
Dasar pembentukan tahap awal yang Mengembangkan dasar – dasar yang
memerlukan bimbingan guru seperti dimiliki lebih dikembangkan di kelas
melatih keberanian siswa dan tinggi
menceritakan pengalaman,
menyampaikan pendapat sedangkan di
kelas tinggi bertujuan melatih siswa
berpikir kritis dan menghargai pendapat
orang lain

7. Jelaskanlah ciri karya sastra anak. Berikanlah contoh karya sastra anak yang
layak untuk diapresiasi di SD berdasarkan ciri-ciri tersebut. Kemukakanlah
alasannya!
Menurut Sarumpet (dalam Santoso, 2003:8.3), ada tiga (3) ciri yang membedakan antara
sastra anak dengan sastra orang dewasa.
· Pertama, unsur pantangan, yaitu unsur yang secara khusus berhubungan dengan tema
dan amanat. Artinya sastra anak pantang atau menghindari masalah – masalah yang
menyangkut tentang seks, cinta yang erotis, dendam yang menimbulkan kebencian
atau hal – hal yang bersifat negative atau buruk.
· Kedua, penyajian dengan gaya secara langsung artinya tokoh yang diperankan sifatnya
hitam putih. Artinya setiap tokoh yang berperan hanya mempunyai satu sifat utama
yaitu baik atau jahat
· Ketiga, fungsi terapan adalah sajian cerita harus bersifat menambah pengetahuan yang
bermanfaat.

contoh karya sastra anak yang layak untuk diapresiasi di SD berdasarkan ciri-ciri tersebut:

Contohnya, dongeng kisah Kancil Mencuri Timun. Tema dari dongeng tersebut atau
menghindari masalah – masalah yang menyangkut tentang seks, cinta yang erotis,
dendam yang menimbulkan kebencian atau hal – hal yang bersifat negative atau buruk.
yang berperan hanya mempunyai satu sifat utama yaitu baik atau jahat sajian cerita
harus bersifat menambah pengetahuan yang bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai