Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

INOVASI DALAM BIDANG KETENAGAAN DAN HAMBATAN


INOVASI

DOSEN PENGAMPU:

DI SUSUN OLEH:

Nama : Windra

NIM : 20211B8620600021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) AL-AMIN DOMPU

TAHUN AKADEMIK 2023/2024

1
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan individu dan
masyarakat. Sekolah Dasar (SD) adalah tahap awal dalam sistem pendidikan yang sangat
berpengaruh terhadap pembentukan dasar pengetahuan dan sikap belajar siswa. Oleh karena
itu, upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di tingkat SD sangat penting. Dalam
konteks ini, penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif menjadi salah satu alternatif yang
perlu dieksplorasi karena dapat memberikan dampak positif pada motivasi belajar siswa.

. Teori-teori pendidikan seperti konstruktivisme, teori belajar sosial, dan teori


motivasi menyokong penggunaan model ini. Konstruktivisme mengemukakan bahwa siswa
aktif membangun pengetahuannya melalui interaksi sosial dan refleksi. Model Pembelajaran
Kooperatif memberikan kesempatan siswa untuk berkolaborasi, berdiskusi, dan
mengembangkan pemahaman bersama, sehingga sesuai dengan prinsip konstruktivisme.
Selain itu, teori belajar sosial menekankan pentingnya pengaruh teman sebaya dalam
memotivasi belajar, dan model ini memungkinkan interaksi positif antar siswa. Terakhir, teori
motivasi mengemukakan bahwa kerjasama dan keterlibatan aktif dalam pembelajaran dapat
meningkatkan motivasi siswa. Oleh karena itu, Model Pembelajaran Kooperatif memiliki
landasan teoritis yang kuat dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

Dalam konteks hukum dan peraturan pendidikan di banyak negara, termasuk


Indonesia, Model Pembelajaran Kooperatif umumnya diakui sebagai salah satu metode yang
sah dalam proses pembelajaran di sekolah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional: Undang-undang ini memberikan dasar hukum utama bagi
sistem pendidikan nasional di Indonesia. Pasal-pasal dalam UU ini menetapkan prinsip-
prinsip dasar dan aturan terkait pendidikan, termasuk berbagai metode pembelajaran yang
diizinkan dalam kurikulum pendidikan. Model Pembelajaran Kooperatif dapat dianggap
sesuai dengan prinsip-prinsip yang dijelaskan dalam undang-undang ini. Regulasi pendidikan
mendukung penggunaan beragam model pembelajaran, asalkan mematuhi kurikulum dan
standar pendidikan yang berlaku. Oleh karena itu, penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif dalam lingkungan sekolah dasar sesuai dengan kerangka yuridis pendidikan.

2
Sejumlah penelitian empiris sebelumnya telah menyelidiki efektivitas Model
Pembelajaran Kooperatif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di tingkat Sekolah
Dasar. Studi-studi ini telah menghasilkan bukti empiris yang mendukung klaim bahwa model
ini dapat meningkatkan minat belajar, partisipasi siswa, dan hasil belajar. Misalnya,
penelitian oleh Muhammad Adiansyah pada tahun 2020 di SDN 1 Gunem menunjukkan
peningkatan signifikan dalam motivasi belajar siswa setelah menerapkan Model
Pembelajaran Kooperatif. Temuan-temuan semacam itu memberikan landasan empiris yang
kuat untuk mempertimbangkan penggunaan model ini dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa di Sekolah Dasar.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang
potensi model ini dalam meningkatkan pembelajaran di tingkat dasar dan memberikan
kontribusi positif terhadap perkembangan pendidikan di masa depan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disajikan, rumusan masalah yang akan
diinvestigasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. "Bagaimana efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif dalam meningkatkan


motivasi belajar siswa di Sekolah Dasar?"

C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa batasan yang perlu diperhatikan:

1. Subjek Penelitian: Penelitian ini akan memfokuskan pada siswa kelas 5 di


sekolah dasar sebagai subjek penelitian. Dalam hal ini, tidak semua siswa di
sekolah tersebut akan menjadi sampel penelitian, melainkan sebagian siswa
yang dipilih secara acak.
2. Variabel Penelitian: Penelitian ini akan memfokuskan pada variabel motivasi
belajar siswa kelas 5 sebagai variabel dependen. Variabel independen adalah
penerapan Model Pembelajaran Kooperatif.
3. Metode Penelitian: Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian
eksperimen dengan desain pra-post (pretest-posttest) untuk membandingkan
tingkat motivasi belajar siswa kelas 5 sebelum dan setelah penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif.

3
D. Tujuan Peneltian
Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengukur efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif dalam meningkatkan


motivasi belajar siswa kelas 5 di Sekolah Dasar.
2. Menganalisis perbedaan tingkat motivasi belajar siswa kelas 5 sebelum dan
setelah penerapan Model Pembelajaran Kooperatif.
3. Memberikan rekomendasi yang dapat membantu peningkatan kualitas
pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar khususnya pada siswa kelas 5 melalui
Model Pembelajaran Kooperatif.

Dengan tujuan ini, penelitian ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam
tentang dampak Model Pembelajaran Kooperatif pada motivasi belajar siswa kelas 5 di
Sekolah Dasar. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam
pengembangan metode pembelajaran yang lebih efektif di tingkat dasar.

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki sejumlah manfaat yang dapat diperoleh baik bagi dunia
pendidikan maupun masyarakat secara umum. Beberapa manfaat utama dari penelitian ini
adalah:

1. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Sekolah Dasar: Penelitian ini akan


memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang efektivitas Model
Pembelajaran Kooperatif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas 5
di Sekolah Dasar. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar untuk
meningkatkan metode pembelajaran yang lebih efektif di tingkat dasar,
terutama pada siswa kelas 5.
2. Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa: Dengan menunjukkan bahwa Model
Pembelajaran Kooperatif efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa,
penelitian ini dapat membantu meningkatkan semangat belajar siswa. Siswa
yang lebih termotivasi cenderung mencapai hasil belajar yang lebih baik.
3. Kontribusi Terhadap Dunia Pendidikan: Penelitian ini akan memberikan
kontribusi pada literatur pendidikan dengan membuktikan efektivitas Model
Pembelajaran Kooperatif pada tingkat Sekolah Dasar, khususnya di kelas 5.
Temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk guru,

4
pengambil kebijakan pendidikan, dan peneliti pendidikan dalam upaya
memperbaiki kualitas pembelajaran.
4. Pengembangan Metode Pembelajaran yang Lebih Interaktif: Hasil penelitian
ini dapat mendorong penggunaan metode pembelajaran yang lebih interaktif
dan kolaboratif di kelas-kelas SD, yang pada gilirannya dapat membantu siswa
lebih aktif dalam proses belajar.
5. Menyediakan Landasan Untuk Penelitian Lanjutan: Penelitian ini dapat
menjadi dasar untuk penelitian lanjutan tentang Model Pembelajaran
Kooperatif di tingkat pendidikan dasar. Hasil penelitian ini dapat memicu
minat peneliti lain untuk melanjutkan penelitian sejenis atau mengembangkan
topik-topik terkait.

Secara keseluruhan, penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi positif


terhadap pembelajaran dan pendidikan di tingkat Sekolah Dasar serta memberikan manfaat
yang signifikan bagi siswa, guru, dan pihak terkait dalam dunia pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai