Anda di halaman 1dari 14

Kebijakan Pendidikan Islam Sebagai Materi, Kultur Dan Sistem

Makalah

Dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

Kebijakan Pendidikan Islam di Indonesia

Disusun Oleh:

Jayangti (2305020003)

Dr. Kaharuddin, M.Pd.I

Dr. Dodi Ilham Mustaring, S., Ud., M.Ag

PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

IAIN PALOPO

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji syukur milik Allah SWT. Hanya karena izin-Nya saya
dapat menyelesaika makalah ini tepat pada waktunya. Taklupa kita panjatkan
shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad Saw, beserta
keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh insan manusia yang dikehendaki-
Nya.Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Kebijakan
Pendidikan Islam di Indonesia. Dalam penyelesaian makalah ini, saya mendapatkan
bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika
kami mengucapkan terima kasih kepada:
a. Dr. Kaharuddin, M.Pd.I dan Dr. Dodi Ilham Mustaring, S., Ud., M.Ag
selaku dosen Kebijakan Pendidikan Islam di Indonesia.

b. Orang tua kami yang memberikan dorongan baik moral maupun spiritual.

c. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah


ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu saya
mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
makalah mendatang. Harapan saya semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi
harapan berbagai pihak. Aamiin.

Palopo, 9 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Pengertian Kebijakan Pendidikan Islam......................................................3

B. Kebijakan Pendidikan Islam Sebagai Materi, Kultur Dan Sistem...............5

BAB III PENUTUP................................................................................................8

A. Kesimpulan..................................................................................................8

B. Saran.............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap Negara mempunyai ideologinya masing-masing sebagai wadah untuk

menyejahterakan rakyatnya. Dari wadah inilah dijabarkan berbagai jenis kebijakan yang akan

ditempuh oleh pemerintah beserta aparatnya untuk mencapai tujuan yang telah disepakati

bersama yaitu agar memiliki adab dan ilmu pengetahuan yakni melalui pendidikan. Pendidikan

merupakan hal yang sangat penting untuk dibicarakan sebab biasanya kecerdasan manusia dilihat

dari seberapa tinggi seseorang tersebut mengenyam pendidikan. Suatu bangsa dan pendidikan

saling terkait dan bergantung satu sama lain,. Sebaliknya, negara memiliki kemampuan untuk

membentuk pendidikan melalui aturan dan regulasi sebagai landasan hukum, yang memiliki

dampak penting bagi pengembangan dan transformasi pendidikan. Akibatnya, otoritas negara

memainkan peran penting dalam menentukan arah kebijakan pendidikan dan memiliki kapasitas

untuk mengubah pendidikan menjadi alat untuk menegakkan dan mempertahankan status quo

kekuasaan. Demi fleksibilitas dan stabilitas penyelenggara negara. Lembaga pendidikan

ditempatkan di bawah kendali negara oleh penguasa

Menurut Arifin menyatakan bahwa tujuan akhir pendidikan Islam pada hakikatnya adalah

realisasi dari cita-cita ajaran Islam itu sendiri, yang membawa misi bagi kesejahteraan umat

manusia sebagai hamba Allah lahir dan batin, di dunia dan akhirat. Tujuan pendidikan Islam ini

memberi panduan bagi kejelasan arah yang akan dituju, target yang akan dicapai, serta hasil yang

akan diperoleh dalam proses pendidikan Islam. Tujuan pendidikan Islam ini hanya mungkin

dicapai atas dukungan materi yang baik yang sengaja dirancang sesuai dan searah dengan tujuan

itu sendiri. Oleh karena itu, proses pendidikan Islam merupakan suatu proses yang

1
2

sangatkomprehensif, disusun secara sistematis, terencana, dalam upaya mengembangkan potensi

yang ada pada diri anak didik secara optimal, untuk menjalankan tugas di muka bumi ini dengan

sebaik-baiknya, sesuai dengan nilai-nilai Illahiyah yang didasarkan dengan bingkai ajaran Islam

pada semua aspek kehidupan.

Istilah “pendidikan Islam” biasanya dipahami semata-mata sebagai ciri pendidikan

semacam ini dengan konteks keagamaan dalam kajian pendidikan Islam, khususnya di Indonesia.

Pembatasan yang digariskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dan aturan yang ditetapkan pemerintah untuk mengatur secara operasional

pelaksanaannya serupa. Individu harus mengutamakan pendidikannya sebagai kebutuhan primer

yang tidak dapat ditunda atau diabaikan. Setiap orang perlu mengutamakan pendidikannya agar

dapat melaksanakan tugasnya secara efektif. Mendorong perubahan masyarakat dimungkinkan

melalui pendidikan Islam", khususnya di Indonesia, biasanya diinterpretasikan terutama sebagai

karakteristik gaya pendidikan ini dengan konteks keagamaan. Pembatasan serupa diatur dalam

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta aturan yang

ditetapkan oleh pemerintah yang secara operasional mengatur bagaimana undang-undang

tersebut dipraktikkan. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi manusia yang tidak dapat

ditunda atau dianggap sekunder. Setiap orang harus mengutamakan pendidikan untuk

memastikan bahwa mereka dapat melakukan tugasnya secara efektif. Masyarakat dapat berubah

dengan menggunakan pendidikan sebagai katalis

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Pengertian Kebijakan Pendidikan Islam

2. Kebijakan Pendidikan Islam Sebagai Materi, Kultur dan Sistem


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebijakan Pendidikan Islam

Kebijakan dibeberapa Negara memiliki arti yang berbeda seperti di dalam bahasa Inggris,

Kata “kebijakan” merupakan terjemahan dari kata “policy” yang berarti mengurus masalah atau

kepentingan umum, atau berarti juga administrasi pemerintah. 1 bahasa Yunani Polis berarti

Negara, dan Sanskrit Pur berarti Kota. 2 Menurut Leo Agustino sebagaimana dikutip oleh Amirul

Haq RD dkk ‘kebijakan’ sebagai suatu usulan seseorang, kelompok, atau pemerintah berbentuk

serangkaian tindakan kegiatan dalam suatu lingkungan, lembaga atau negara untuk mencapai

tujuan tertentu dari kebijakan itu sendiri yang mana di dalamnya terdapat berbagai hambatan

(kesulitan) dan kesempatan selama proses pelaksanaannya3. Kebijakan pendidikan.juga

merupakan bagian dari Kebijakan pendidikan Islam4

Dalam studi kependidikan, sebutan “Pendidikan Islam” pada umumnya dipahami

sebagai suatu ciri khas, yaitu jenis pendidikan yang berlatar belakang keagamaan. Dapat juga

digambarkan bahwa pendidikan yang mampu membentuk “manusia yang unggul secara

intelektual, kaya dalam amal, dan anggun dalam moral”. 5Hal ini berarti menurut cita-citanya

pendidikan Islam memproyeksi diri untuk memproduk “insan kamil”, yaitu manusia yang

1
Ira Yuniarti, Nyayu Khodijah, and Ermis Suryana, “Analisis Kebijakan Pendidikan Agama Islam Di
Sekolah Dan Madrasah,” MODELING: Jurnal Program Studi PGMI 9, no. 1 (2022): 182–207,
http://jurnal.stitnualhikmah.ac.id/index.php/modeling/article/view/1162.
2
Ismail Ismail, Hapzi Ali, and Kasful Anwar Us, “Factors Affecting Critical and Holistic Thinking in
Islamic Education in Indonesia: Self-Concept, System, Tradition, Culture. (Literature Review of Islamic Education
Management),” Dinasti International Journal of Management Science 3, no. 3 (2022): 407–437.
3
Febri Giantara and Reni Amiliya, “Urgensi Kebijakan Pendidikan Islam Sebagai Bagian Dari Kebijakan
Publik (Analisis Teoretis),” Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 11, no. 2 (2021): 86–96.
4
Syafira Masnu’ah, Nyayu Khodijah, and Ermis Suryana, “Analisis Kebijakan Pendidikan Islam Dalam
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 (SISDIKNAS),” MODELING: Jurnal Program Studi PGMI 9, no. 1 (2022):
115–130.
5
Tedi Priatna et al., “Key Success Factors of E-Learning Implementation in Higher Education,”
International Journal of Emerging Technologies in Learning 15, no. 17 (2020): 101–114.

3
4

sempurna dalam segala hal, sekalipun diyakini baru (hanya) Nabi Muhammad SAW yang telah

mencapai kualitasnya6 Setiap Pendidikan memiliki tujuan akhir yang harus dicapai. Begitu juga

pada Pendidikan Islam. 7Dari sudut etimologi, pengertian pendidikan Islam diwakili oleh istilah

taklim, dan tarbiyah yang berasal dari kata dasar allama dan rabba sebagaimana di digunakan

dalam Al Qur’an 8, sekalipun dalam konotasi kata tarbiyah lebih karena mengandung arti

memelihara, membesar- kan dan mendidik sekaligus mengandung makna mengajar (allama) 9.

Pengertian Pendidikan Islam menurut H.M. Arifin adalah suatu proses pendidikan yang

mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan hamba Allah (anak didik) dengan

berpedoman pada ajaran Islam,10 sedangkan menurut Abdul Munir Mulkhan, mengartikan

Pendidikan Islam sebagai suatu kegiatan insaniah, memberi atau menciptakan peluang untuk
11
teraktualkannya akal potensial menjadi akal aktual, atau diperolehnya pengetahuan yang baru

dan menurut Taufiq Abdullah dan Sharon Shiddique, mendefinisikan bahwa Pendidikan Islam

adalah suatu proses yang komprehensif dari perkembangan kepribadian manusia secara

keseluruhan, yang meliputi intelektual, spiritual, emosi dan fisik. 12 Pendidikan islam dapat

disimpulkan sebagai bentuk internalisasi dan tranformasi dari ilmu pengetahuan serta didasarkan

pada penanaman nilai terhadap peserta didik melalui perkembangan dan pertumbuhan potensi

peserta didik yang diperoleh secara maksimal dari segala aspeknya .13
6
Muhamad Arsad and Hapzi Ali, “Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Pendidikan Islam: Pendanaan,
Manajemen, Dan Lembaga Pendidikan,” Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi 3, no. 1 (2021): 1–10.
7
Fella Lahmar, “Islamic Education: An Islamic ‘Wisdom-Based Cultural Environment’ in Awestern
Context,” Religions 11, no. 8 (2020): 1–15.
8
Mohammad Emnis Anwar, “Menelusuri Kebijakan Pendidikan Islam Di Indonesia,” Edukasi Islami Jurnal
Pendidikan Islam 03 (2014): 483–496.
9
Ahmadi Ahmadi and Minnah El Widdah, “Analisis Kebijakan Pendidikan Islam (Suatu Kajian Studi
Letaratur Manajemen Pendidikan),” Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial 4, no. 1 (2023): 104–113.
10
Abdul Hayi and Mohamad Alwi, “Analisis Kebijakan Pendidikan Islam Indonesia Di Era Reformasi,”
Fitrah: Jurnal Studi Pendidikan 14, no. 1 (2023): 85–95.
11
Arsad and Ali, “Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Pendidikan Islam: Pendanaan, Manajemen, Dan
Lembaga Pendidikan.”
12
Giantara and Amiliya, “Urgensi Kebijakan Pendidikan Islam Sebagai Bagian Dari Kebijakan Publik
(Analisis Teoretis).”
13
Hayi and Alwi, “Analisis Kebijakan Pendidikan Islam Indonesia Di Era Reformasi.”

4
5

B. Kebijakan Pendidikan Islam Sebagai Materi, Kultur dan Sistem

Pendidikan Islam merupakan bagian eksistensinya pada jalur formal oleh dari sistem

pendidikan nasional sehingga Kementerian Agama yang secara politis sistemnya mengikuti

Standar Nasional telah mengangkat posisi madrasah Pendidikan. 14 Sistem pendidikan Islam yang

sederajat dengan sekolah. 15 Perhatian itu diakomoasi pada UU Sisdiknas dijabarkan ditunjukkan

Badan Pekerja Komite Nasional ke dalam peraturan pemerintah lalu Pusat (BPKNP) tanggal 27

Desember 1945: dioperasionalkan dalam Peraturan Menteri.16

Soebahar mengemukakan jika pendidikan islam sebelumnya dipersepsikan sebagai

materi, akan tetapi saat ini persepsi tersebut telah berubah, pendidikan islam tidak hanya
17
dipersepsikan sebagai materi, tetapi sebagai institusi, kultir dan aktivitas, dan sebagai system.

Inilah yang tercermin dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional dan

peraturan pemerintah yang secara operasional mengatur pelaksanaan undang-undang tersebut. 18

Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 ketentuan yang berkaitan dengan pendidikan islam
19
sebagai institusi termaktub pada pada 15 dan 30 ayat 3 dan 4 dinyatakan bahwa: Pendidikan

keagamaan, merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta

didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran

agama dan atau menjadi ahli ilmu agama. 20 (pasal 15) (3) pendidikan keagamaan dapat
14
Muhammad Alqadri Burga et al., “Akomodasi Kebijakan Pendidikan Nasional Bagi Pondok Pesantren DDI
Mangkoso,” At-Tarbawi 1, no. 1 (2019): 41–62.
15
Sefi Fifit Fardana et al., “M a s l i Q” 3, no. November 2023 (n.d.): 1019–1030.
16
Idam Mustofa, “Landasan Pendidikan Islam (Telaah Kebijakan Standar Nasional Pendidikan),” Asosiasi
Dosen Tarbiyah 1, no. 2 (2021): 24–33, http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=2337600&val=
22505&title=Landasan Pendidikan Islam.
17
Muhammad Taufik, “Strategic Role of Islamic Religious Education in Strengthening Character Education
in the Era of Industrial Revolution 4.0,” Jurnal Ilmiah Islam Futura 20, no. 1 (2020): 86–104.
18
Susi Susilawati, Devi Aprilianti, and Masduki Asbari, “The Role of Islamic Religious Education in
Forming the Religious Character of Students,” Journal of Information Systems and Management (JISMA) 01, no. 01
(2022): 1–5, https://jisma.org/index.php/jisma/article/view/1/1.
19
Siti Maryam Munjiat, “Implementation of Islamic Religious Education Learning in Higher Education on
The Pandemic Period,” Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam 3, no. 2 (2020): 285–295.
20
Muhammad Abrar Parinduri, Abdul Karim, and Hana Lestari, “Main Values of Toba Muslim Batak
Culture in Moral Education Perspective,” KARSA: Journal of Social and Islamic Culture 28, no. 1 (2020): 121–140.

5
6

diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal dan informal. (4) pendidikan

keagamaan berbentuk pendidikan diniyah, pesantren, pasraman, pabhaya samanera, dan bentuk
21
lain yang sejenis. (pasal 30 ayat 3–4) Selanjutnya berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003

ketentuan yang berkaitan dengan pendidikan Islam sebagai nilai termaktub pada pasal 12 ayat 1,
22
dinyatakan sebagai berikut: Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak: (a)

mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh
23
pendidik yang seagama (pasal 12 ayat 1a). nPendidik dan atau guru agama yang seagama

dengan peserta didik difasilitasi dan atau disediakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah

sesuai kebutuhan satuan pendidikan sebagaimana diatur dalam pasal 41 ayat 3 (penjelasan pasal

12, ayat 1a).24

Beberapa paradigma dasar bagi sistem pendidikan dalam kerangka Islam:

a. Islam meletakkan prinsip kurikulum, strategi, dan tujuan pendidikan berdasarkan aqidah

Islam. Pada aspek ini diharapkan terbentuk sumber daya manusia terdidik dengan aqliyah

Islamiyah (pola berfikir islami) dan nafsiyah islamiyah (pola sikap yang islami).

b. Pendidikan harus diarahkan pada pengembangan keimanan, sehingga melahirkan amal

salehdan ilmu yang bermanfaat. Prinsip ini mengajarkan pula bahwa di dalam Islam yang

menjadi pokok perhatian bukanlah kuantitas, tetapi kualitas pendidikan. Perhatikan

bagaimana Al Quran mengungkapkan tentang ahsanu amalan atau amalan shalihan (amal

yang terbaik atau amal shaleh).25

21
Saiful Anwar, “Kebijakan Pemerintah Terhadap Pendidikan Islam Di Indonesia (Zaman Orde Baru Dan
Reformasi),” Al-I’tibar : Jurnal Pendidikan Islam 6, no. 2 (2019): 87–91.
22
Rohmad Arkam and Rizki Mustikasari, “Pendidikan Anak Menurut Syaikh Muhammad Syakir Dan
Relevansinya Dengan Tujuan Pendidikan Di Indonesia,” Jurnal Mentari 1, no. 1 (2021): 17–24.
23
Moh. Yamin, Hasan Basri, and Andewi Suhartini, “Learning Management in Salaf Islamic Boarding
Schools,” At-tadzkir: Islamic Education Journal 2, no. 1 (2023): 25–36.
24
Masnu’ah, Khodijah, and Suryana, “Analisis Kebijakan Pendidikan Islam Dalam Undang-Undang No 20
Tahun 2003 (SISDIKNAS).”
25
Wahyu Iskandar, “Analisis Kebijakan Pendidikan Dalam Perspektif Madrasah,” Al-Madrasah: Jurnal
Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah 4, no. 1 (2019): 1.

6
7

c. Pendidikan ditujukan dalam kaitan untuk membangkitkan dan mengarah- kan potensi-

potensi baik yang ada pada diri setiap manusia selaras dengan fitrah manusia dan

meminimalisir aspek yang buruknya.

d. Keteladanan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam suatu proses pendidikan.

Dengan demikian sentral keteladanan yang harus diikuti adalah Rasulullah SAW Dengan

demikian Rasulullah SAW merupakan figur sentral keteladanan bagi manusia. Al quran

mengungkapkan bahwa: "Sungguh pada diri Rasul itu terdapat uswah (teladan) yang terbaik

bagi orang- orang yang berharap bertemu dengan Allah dan hari akhirat".26

26
Anwar, “Menelusuri Kebijakan Pendidikan Islam Di Indonesia.”

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Kebijakan dibeberapa Negara memiliki arti yang berbeda seperti di dalam bahasa Inggris,

Kata “kebijakan” merupakan terjemahan dari kata “policy” yang berarti mengurus masalah

atau kepentingan umum, atau berarti juga administrasi pemerintah. bahasa Yunani Polis

berarti Negara, dan Sanskrit Pur berarti Kota. Sedangkan secara etimologi, pengertian

pendidikan Islam diwakili oleh istilah taklim, dan tarbiyah yang berasal dari kata dasar

allama dan rabba sebagaimana di digunakan dalam Al Qur’an, sekalipun dalam konotasi

kata tarbiyah lebih karena mengandung arti memelihara, membesar- kan dan mendidik

sekaligus mengandung makna mengajar (allama).

2. Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 ketentuan yang berkaitan dengan pendidikan islam

sebagai institusi termaktub pada pada 15 dan 30 ayat 3 dan 4. Selanjutnya berdasarkan UU

No. 20 Tahun 2003 ketentuan yang berkaitan dengan pendidikan Islam sebagai nilai

termaktub pada pasal 12 ayat 1,

B. Implementasi

Pendidikan islam sebelumnya dipersepsikan sebagai materi, akan tetapi saat ini persepsi

tersebut telah berubah, pendidikan islam tidak hanya dipersepsikan sebagai materi, tetapi sebagai

institusi, kultir dan aktivitas, dan sebagai sistem. Inilah yang tercermin dalam UU No. 20 Tahun

2003 tentang Sistem pendidikan Nasional dan peraturan pemerintah yang secara operasional

mengatur pelaksanaan undang-undang tersebut

8
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Ahmadi, and Minnah El Widdah. “Analisis Kebijakan Pendidikan Islam (Suatu Kajian

Studi Letaratur Manajemen Pendidikan).” Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial

4, no. 1 (2023): 104–113.

Anwar, Mohammad Emnis. “Menelusuri Kebijakan Pendidikan Islam Di Indonesia.” Edukasi

Islami Jurnal Pendidikan Islam 03 (2014): 483–496.

Anwar, Saiful. “Kebijakan Pemerintah Terhadap Pendidikan Islam Di Indonesia (Zaman Orde

Baru Dan Reformasi).” Al-I’tibar : Jurnal Pendidikan Islam 6, no. 2 (2019): 87–91.

Arkam, Rohmad, and Rizki Mustikasari. “Pendidikan Anak Menurut Syaikh Muhammad Syakir

Dan Relevansinya Dengan Tujuan Pendidikan Di Indonesia.” Jurnal Mentari 1, no. 1

(2021): 17–24.

Arsad, Muhamad, and Hapzi Ali. “Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Pendidikan Islam:

Pendanaan, Manajemen, Dan Lembaga Pendidikan.” Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem

Informasi 3, no. 1 (2021): 1–10.

Burga, Muhammad Alqadri, Azhar Arsyad, Muljono Damopolii, and A Marjuni. “Akomodasi

Kebijakan Pendidikan Nasional Bagi Pondok Pesantren DDI Mangkoso.” At-Tarbawi 1, no.

1 (2019): 41–62.

Fardana, Sefi Fifit, Muhammad Wafiq Rasyid, Isna Maulida Jayanti, Universitas Ahmad, and

Dahlan Yogyakarta. “M a s l i Q” 3, no. November 2023 (n.d.): 1019–1030.

Giantara, Febri, and Reni Amiliya. “Urgensi Kebijakan Pendidikan Islam Sebagai Bagian Dari

Kebijakan Publik (Analisis Teoretis).” Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 11, no. 2

9
(2021): 86–96.

Hayi, Abdul, and Mohamad Alwi. “Analisis Kebijakan Pendidikan Islam Indonesia Di Era

Reformasi.” Fitrah: Jurnal Studi Pendidikan 14, no. 1 (2023): 85–95.

Iskandar, Wahyu. “Analisis Kebijakan Pendidikan Dalam Perspektif Madrasah.” Al-Madrasah:

Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah 4, no. 1 (2019): 1.

Ismail, Ismail, Hapzi Ali, and Kasful Anwar Us. “Factors Affecting Critical and Holistic

Thinking in Islamic Education in Indonesia: Self-Concept, System, Tradition, Culture.

(Literature Review of Islamic Education Management).” Dinasti International Journal of

Management Science 3, no. 3 (2022): 407–437.

Lahmar, Fella. “Islamic Education: An Islamic ‘Wisdom-Based Cultural Environment’ in

Awestern Context.” Religions 11, no. 8 (2020): 1–15.

Masnu’ah, Syafira, Nyayu Khodijah, and Ermis Suryana. “Analisis Kebijakan Pendidikan Islam

Dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 (SISDIKNAS).” MODELING: Jurnal Program

Studi PGMI 9, no. 1 (2022): 115–130.

Munjiat, Siti Maryam. “Implementation of Islamic Religious Education Learning in Higher

Education on The Pandemic Period.” Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam 3, no. 2 (2020):

285–295.

Mustofa, Idam. “Landasan Pendidikan Islam (Telaah Kebijakan Standar Nasional Pendidikan).”

Asosiasi Dosen Tarbiyah 1, no. 2 (2021): 24–33.

http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?

article=2337600&val=22505&title=Landasan Pendidikan Islam.

10
Parinduri, Muhammad Abrar, Abdul Karim, and Hana Lestari. “Main Values of Toba Muslim

Batak Culture in Moral Education Perspective.” KARSA: Journal of Social and Islamic

Culture 28, no. 1 (2020): 121–140.

Priatna, Tedi, Dian Sa adillah Maylawati, Hamdan Sugilar, and Muhammad Ali Ramdhani. “Key

Success Factors of E-Learning Implementation in Higher Education.” International Journal

of Emerging Technologies in Learning 15, no. 17 (2020): 101–114.

Susilawati, Susi, Devi Aprilianti, and Masduki Asbari. “The Role of Islamic Religious Education

in Forming the Religious Character of Students.” Journal of Information Systems and

Management (JISMA) 01, no. 01 (2022): 1–5. https://jisma.org/index.php/jisma/article/view

/1/1.

Taufik, Muhammad. “Strategic Role of Islamic Religious Education in Strengthening Character

Education in the Era of Industrial Revolution 4.0.” Jurnal Ilmiah Islam Futura 20, no. 1

(2020): 86–104.

Yamin, Moh., Hasan Basri, and Andewi Suhartini. “Learning Management in Salaf Islamic

Boarding Schools.” At-tadzkir: Islamic Education Journal 2, no. 1 (2023): 25–36.

Yuniarti, Ira, Nyayu Khodijah, and Ermis Suryana. “Analisis Kebijakan Pendidikan Agama

Islam Di Sekolah Dan Madrasah.” MODELING: Jurnal Program Studi PGMI 9, no. 1

(2022): 182–207. http://jurnal.stitnualhikmah.ac.id/index.php/modeling/article/view/1162.

11

Anda mungkin juga menyukai