Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PERKEMBANGAN DAN

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

OLEH :

KELOMPOK : 4

HILDA AULIANA (228820110007)

SARAH ULFA NADILA (228820110020)

NABILA AFRA (228820110015)

UNIT : III/A
MAKUL : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
DOSPEN : SITI KHAULAH, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUEN
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayat-Nya, sehingga penulis dapat menyusun makalah ini sesuai dengan
rencana. Selanjutnya selawat beriring salam kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa kita semua dari alam kebodohan kealam yang penuh ilmu
pengetahuan.
Penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu kewajiban atau syarat dalam
mengikuti Mata Kuliah Morfologi Bahasa Indonesia. Selanjutnya penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Ibu Pembimbing Mata
Kuliah Perkembangan Peserta Didik ini yaitu Siti Khaulah, M.Pd yang telah
banyak membantu dalam mendidik dan membimbing penulis, teman-teman
seperjuangan selama mengikuti Perkembangan Peserta Didik di Universitas
Almuslim tercinta ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa isi makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Itu bukan kesengajaan melainkan keterbatasan
ilmu yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis meminta kritikan dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 2
1.3 Tujuan Masalah........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3
2.1 Pengertian Tugas Perkembangan................................................ 3
2.1.1 Tugas-Tugas Perkembangan................................................. 3
2.1.2 Rincian Tugas Perkembanga Dari Setiap Tahapan.............. 4
2.1.3 Simulasi Tugas Perkembangan............................................. 5
2.2 Pengertian Karakteristik Peserta Didik......................................... 7
2.2.1 Karakteristik Yang Dimiliki Peserta Didik Berdasarkan
Usia....................................................................................... 7
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Perbedaan
Karakteristik Peserta Didik.................................................. 10
BAB III PENUTUP.................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan.................................................................................. 12
3.2 Saran............................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Proses kehidupan individu terbentang dari mulai fase usia kandungan
sampai fase usia tua. Dalam menempuh setiap fase tersebut, terdapat tugas-tugas
perkembangan yang setiap individu harus dapat menuntaskannya. Setiap fase atau
tahap pada perkembangan individu meliputi kemampuan bertingkah laku yang
seharusnya dicapai oleh anak pada periode perkembangan tertentu. Jika setiap
anak yang berada dalam periode perkembangan itu dapat memperoleh
kemampuan bertingkah laku atau pun karakteristik yang sesuai dengan ciri-ciri
khas kemampuan bertingkah laku pada periode itu, maka anak tersebut memiliki
perkembangan yang sempurna.
Akan tetapi tidak setiap anak dapat mengalami perkembangan yang
sempurna, permasalahan bagi manusia akan semakin kompleks ketika mereka
menginjak usia remaja, pada masa remaja itulah mereka mulai mengenal
lingkungan atau masyarakat yang lebih luas yang selalu dihadapkan pada
permasalahan-permasalahan yang yang lebih rumit yang memerlukan penanganan
yang sangat serius. Permasalahan bagi peserta didik usia remaja timbul baik dari
intern ataupun ekstern yang keselurahannya sangat mengganggu pada proses
belajar dan pembelajaran peserta didik di usia seperti itu. Keingin tahuan pada
usia remaja sangatlah besar karena pada masa itu mereka masih mencari jati diri
dan figur yang di idolakan oleh mereka.
Oleh karena itu, bagi seorang pendidik haruslah tahu keadaan peserta didiknya
dan harus bisa mengarahkan pada hal-hal yang positif sehingga peserta didik pada
usia remaja akan terarah pada hal-hal yang positif, pendidik juga harus
mengetahui gejala-gejala yang terdapat pada peserta didik usia tersebut dan bisa
memberikan solusi yang terbaik dalam menghadapi keadaan peserta didik seperti
itu maka oleh karena itu diperlukan konsep dan tugas perkembangan peserta didik
serta karakteristik peserta didik.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tugas perkembangan?
2. Bagaimana tugas-tugas perkembangan?
3. Bagaimana rincian tugas perkembangan dari setiap tahapan?
4. Bagaimana cara simulasi tugas perkembangan?
5. Apa yang dimaksud dengan karakteristik peserta didik?
6. Apa saja karakteristik yang dimiliki peserta didik berdasarkan usia?
7. Apa-apa saja yang termasuk dalam factor-faktor karakteristik peserta
didik?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahuai yang dimaksud dengan tugas perkembangan.
2. Untuk mengetahuai tugas-tugas perkembangan.
3. Untuk mengetahui tugas perkembangan dari setiap tahapan.
4. Untuk mengetahuai cara mengimplementasikan tugas perkembangan.
5. Untuk mengetahuai yang dimaksud dengan karakteristik peserta didik.
6. Untuk mengetahui karakteristik yang dimiliki peserta didik berdasarkan
usianya.
7. Untuk mengetahuai yang termasuk dalam faktor-faktor karakteristik
peserta didik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tugas Perkembangan


Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada periode
tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil
dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan
tugas berikutnya, sementara apabila gagal maka akan menyebabkan
ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan
masyarakat dan kesulitan dalam menuntaskan tugas berikutnya (Yusuf 1992:3).

Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus


diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila
berhasil mencapainya, mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka
gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan
selanjutnya juga akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas
selanjutnya. Jadi penyelesaian tugas-tugas perkembangan dalam suatu periode
atau tahap tertentu akan mempengaruhi penyelesaian tugas-tugas pada tahap
berikutnya.

2.1.1 Tugas-Tugas Perkembangan


Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan
tersebut menurut Havighurst munculnya beberapa faktor-faktor berikut:
1. Kematangan fisik, misalnya (a) belajar berjalan karena kematangan otot-otot
kaki ; (b) belajar bertingkah laku, bergaul dengan jenis kelamin yang berbeda
pada masa remaja karena kematangan organ-organ seksual.
2. Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya (a) belajar membaca, (b) belajar
menulis (c) belajar berhitung, (d) belajar berorganisasi.
3. Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri, misalnya (a) memilih
pekerjaan (b) memilih teman hidup.

3
4. Tuntutan norma agama, misalnya (a) taat beribadah kepada Allah SWT, (b)
berbuat baik pada sesama manusia.

Kemudian pembagian tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan


individu pada tahap perkembangan yaitu ada empat tahap besar perkembangan
individu yaitu masa bayi dan kanak-kanak, masa anak, masa remaja, yang terbagi
lagi atas dewasa muda, dewasa, dan usia lanjut.

2.1.2 Rincian Tugas Perkembangan Dari Setiap Tahapan


a. Tugas Perkembangan Masa Bayi dan Anak-anak Awal (0-15 bulan)
1. Belajar Berjalan pada usia 9 – 15 bulan.
2. Belajar makan-makanan padat.
3. Belajar berbicara.
4. Belajar buang air besar dan kecil.
5. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
6. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
7. Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam.
8. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orrang tua, saudara, dan
orang lain.
9. Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk serta pengembangan kata
hati.

b. Tugas Perkembangan Masa Kanak-kanak Akhir dan Anak Sekolah (6-12 tahun)
1. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
2. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai
makhluk biologis.
3. Belajar bergaul dengan teman sebaya.
4. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
5. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
6. Belajar mengembangkan konsep-konsep sehari-hari.
7. Mengembangkan kata hati.
8. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.

4
9. Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial.

c. Tugas Perkembangan Masa Remaja (12-21 tahun)


1. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya.
2. Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita.
3. Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif.
4. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa
lainnya.
5. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi.
6. Memilih dan mempersiapkan karier.
7. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.
8. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang
diperlukan bagi warga negara.
9. Mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara sosial.
10. Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing
dalam berperilaku.

2.1.3 Simulasi Tugas Perkembangan


1. Bayi 0 -1 bulan
 Ketika bayi rewel dipeluk dengan kasih sayang
 Meletakan benda yang bergerak-gerak di atas bayi
 Melatih menelungkupkan bayi
 Mengajak bayi tersenyum

2. Bayi 1- 4 bulan
 Bayi dipeluk, dicium, dinyanyikan lagu dan dibuainya
 Bayi diajak bicara, menirukan gerak dan mimik bayi, diperdengarkan suara
lainnya
 Melatih bayi membalik badan (ditelungkupkan)
 Melatih bayi mengenggam

5
3. Bayi 4-6 bulan
 Melatih bayi didudukan
 Melatih bayi menggunakan kedua tangan memegang benda
 Melatih bayi menirukan bunyi agar ditirukan
 Melatih bayi menirukan bunyi (main ci-luk-ba, da-da)

4. Bayi 6-9 bulan


 Melatih mengangkat bayi untuk berdiri
 Melatih bayi memasukan/mengeluarkan benda dari suatu wadah
 Memperlihatkan gambar dan menyebutkan namanya
 Mengajak bayi dengan cara/bentuk permainan bersama-sama

5. Bayi 9-12 bulan


 Melatih bayi berjalan berdiri
 Melatih bayi menggelindingkan bola
 Melatih bayi corat-coret menggambar
 Mengajak bayi makan bersama keluarga

6. Bayi 12-18 bulan


 Melatih anak naik turun tangga (rumah)
 Bermain melempar dan menangkap bola
 Melatih menunjuk dan menyebut bagian tubuh
 Memberi kesempatan anak melepas baju

7. Bayi 18-24 bulan


 Melatih keseimbangan anak berdiri dengan satu kaki bergantian
 Melatih anak menggambar bulatan, segitiga
 Melatih anak mau menceritakan apa yang dilihatnya
 Melatih anak tentang kebersihan diri (buang air kecil/besar pada tempatnya)
 Mengajak anak bermain bola dan melompatnya
 Mengajak untuk ikut bernyanyi

6
8. Bayi 2-3 tahun
 Melatih anak berdiri dengan satu kaki
 Melatih anak menyusun balok
 Melatih anak mengenal bentuk benda dan warnanya
 Melatih anak tentang kebersihan diri seperti mencuci kaki, buang air
kecil/besar di toilet
 Melatih anak dibaju sendiri
 Sering mengajak anak keluar (tempat bermain, toko, kebun binatang, dll)

2.2 Pengertian Karakteristik Peserta Didik


Karakteristik merupakan pengembangan dari kata karakter yang artinya
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sifat-sifat kejiwaan, tabiat,
watak, dan kebiasaan yang dimiliki oleh seseorang yang sifatnya relatif tetap.
Menurut Budiningsih (2017: 11). Karakteristik peserta didik adalah salah satu
variabel penting dalam desain pembelajaran, yang biasanya didefinisikan sebagai
latar belakang pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik, termasuk aspek-aspek
lain yang ada pada diri mereka, seperti kemampuan umum, ekspektasi terhadap
pembelajaran, ciri-ciri fisik, dan emosi yang memberikan dampak terhadap
keefektifan belajar.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan, bahwa karakteristik peserta


didik adalah keseluruhan pola kelakukan atau kemampuan yang dimiliki peserta
didik sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan, sehingga menentukan
aktivitasnya dalam mencapai cita-cita atau tujuannya. Karakteristik peserta didik
pun merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam perancangan
pembelajaran.

2.2.1 Karakteristik yang dimiliki Peserta Didik Berdasarkan Usianya.


1. Karakteristik Perkembangan Masa Anak Awal (2– 6 tahun)
Masa anak awal berlangsung dari usia 2 – 6 tahun yaitu setelah anak
meninggalkan masa bayi dan mulai mengikuti pendidikan formal di SD. Tekanan
dan harapan sosial untuk mengikuti pendidikan sekolah menyebabkan perubahan

7
pola perilaku, minat, dan nilai pada diri anak. Orang tua juga menganggap masa
anak awal sebagai usia bermain karena sebagian besar waktu anak digunakan
untuk bermain. Sementara itu, para pendidik menyebut bahwa masa ini sebagai
usia prasekolah, dimana anak mulai dititipkan pada tempat dititipkan pada Tempat
Penitipan Anak (TPA) lalu memasuki Taman Kanak-kanak (TK) yang
menekankan pada kegiatan bermain dalam pendidikan dan pembelajrannya untuk
membantu perkembangan merekam melalui belajar sambil bermain.
Pada masa prasekolah ini, anak dipersiapkan untuk mengikuti kegiatan
yang akan diselenggarakan di sekolah formal (SD). Karena, anak mulai belajar
dasar-dasar perilaku melalui interaksi dengan anggota keluarga dengan anggota
kelompok bermainnya. Selain itu, para psikolog menyebut anak pada masa ini
sebagai usia menjelajah dan usia bertanya. Hal ini dikarenakan anak ini sudah
mampu berjalan sehingga dapat menjelajah dan ingin tahu sehingga selalu
bertanya mengenai segala hal di lingkungan sekitarnya. Masa ini disebut juga
masa meniru karena anak senang belajar dengan cara meniru, terutama menirukan
pembicaraan dan tindkan orang lain. Pada masa ini perkembangan fisik dan
motorik anak sangat pesat. Demikian juga kemampuan berbicaranya. Anak mulai
tertarik pada diri sendiri (egosentris). Emosi paling umum pada masa ini adalah
marah, takut, cemburu, ingin tahu, gembira, sedih, dan kasih sayang. Sosialisasi
pada masa anak awaal terjadi melalui interaksi dengan orang-orang disekitar anak,
yaitu anggota keluarga, dan teman bermain. Anak juga mulai belajar perilaku
moral (baik-buruk) melalui respon menyenangkan atau tidak menyenangkan dari
orang tua atau orang dewasa lainnya.

2. Karakteristik Perkembangan Masa Anak Akhir (6 – 12 tahun)


Orang tua menyebut masa anak akhir sebagai usia yang menyulitkan
karena anak pada masa ini lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya
dari pada orang tuanya sehingga sulit bahkan tidak mau lagi menuruti perintah
orang tuanya. Kebanyakan anak pada masa ini juga kurang memperhatikan dan
tidak bertangguang jawab terhadap pakaian dan benda-benda miliknya, sehingga
orang tua menyebutnya usia tidak rapi. Para pendidik memberi sebutan anak usia

8
sekolah dasar, karena pada rentan usia ini (6-12 tahun) anak bersekolah di sekolah
dasar. Di SD anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan dan
keterampilan yang dianggap penting untuk keberhasilan melanjutkan studi dan
penyesuaian diri dalam kehidupannya kelak.
Para pendidik juga memandang periode ini memandang periode ini
sebagai usia kritis dalam dorongan berprestasi. Dorongan berprestasi membentuk
kebiasaan pada anak untuk mencapai sukses ini cenderung menetapa hingga
dewasa. Apabila anak mengembangkan kebiasaan untuk belajar atau bekerja
sesuai dibawah atau diatas kemampuannya maka kebiasaan ini akan menetap
dancenderung mengenai semua bidang kehidupan anak, baik dalam bidang
akademik ataupun bidang lainnya. Pada usia ini perhatian utama anak tertuju pada
keinginan diterima oleh teman-teman sebaya sebagai teman kelompoknya. Anak
berusaha menyesuaikan diri dengan standar yang berlaku dalam kelompok.
Seperti dalam berbicara, penampilan, berpakain, dan berprilaku. Periode ini juga
disebut usia kreatif sebagai lanjutan dan penyempurnaan dari masa anak awal.
Kecendrungan kreatif ini perlu mendapat bimbingan dan dukungan dari guru
maupun orang tua sehingga berkembang menjadi tindakan kreatif yang positif dan
tidak negatif.
Pada masa anak akhir meliputi perkembangan berbagai aspek yaitu:
a) Pertumbuhan Fisik, pada masa ini bentuk tubuh mempengaruhi tinggi dan berat
badan anak yang dipengaruhi oleh faktor genetik, kesehatan, gizi, serta
perbedaan jenis.
b) Keterampilan motorik seperti pilihan penggunaan tangan (kanan atau kidal)
dan keterampilan bermain.
c) Pertumbuhan Psikis, mempengaruhi perkembangan sosial, emosional,
berbicara, dan konsep diri anak. Perkembangan bahasa terutama berbicara dan
penguasaan kosakata mengalami peningkatan yang pesat.

9
3. Karakteristik Perkembangan pada Masa Puber atau Masa Remaja (12 – 16
tahun)
Periode masa puber terbagi atas tiga tahap, yaitu :
 Tahap prapuber : terjadi pada satu atau dua tahun terakhir masa kanak-
kanak
 Tahap puber : terjadi pada batas antara periode anak dan remaja, dimana
ciri kematangan seksual semakin jelas (haid dan mimpi basah).
 Tahap pascapuber : terjadi periode pertama sampai dua tahun setelah
pubertas, ketika pertumbuhan tulang telah lengkapdan fungsi
reproduksinya terbentuk dengan cukup baik.

4. Karakteristik Perkembangan pada Masa Dewasa (21 tahun keatas)


Usia 21 tahun dipandang sebagai batas dewasa awal sehingga mereka telah
dianggap mempunyai tanggung jawab terhadap segala perbuatannya. Mereka
sudah dapat dikenai sangsi pidana bila melanggar peraturan hukum. Secara
psikologis kedewasaan diwarnai dengan aktualisasi diri yaitu menunjukkan semua
kemampuannya yang dimliki dalam rangka mandiri, bisa mencari nafkah sendiri,
dapat menentukan kehidupan sendiri, ingin merdeka.

2.2.2 Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Perbedaan Karakteristik


Peserta Didik
Menurut Azwar (2002) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
pembentukan sikap seorang yaitu pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain
yang dianggap penting.
Perbedaan Karakteristik Peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
1. Faktor intern yang ada pada diri :
a) Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh).
b) Faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan
dan kesiapan).

10
2. Faktor ekstern yaitu pengaruh yang datangnya dari luar :
a) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar
belakang kebudayaan).
b) Faktor sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan
tugas rumah.
c) Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman
bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada periode
tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil
dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan
tugas berikutnya, sementara apabila gagal maka akan menyebabkan
ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan
masyarakat dan kesulitan dalam menuntaskan tugas berikutnya.

Karakteristik peserta didik adalah keseluruhan pola kelakukan atau


kemampuan yang dimiliki peserta didik sebagai hasil dari pembawaan dan
lingkungan, sehingga menentukan aktivitasnya dalam mencapai cita-cita atau
tujuannya. Karakteristik peserta didik pun merupakan salah satu komponen yang
sangat penting dalam perancangan pembelajaran.

3.2 Saran
Dengan pembuatan makalah ini semoga bermanfaat bagi para pembaca
khususnya bagi penulis untuk dapat lebih memahami dan mendalami tentang
tugas perkembangan dan karakteristik peserta didik. Serta penulis juga berharap
adanya kritikan dan saran yang membangun dari pembaca baik dari segi penulisan
maupun pengetikan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin, 2009. Pendidikan Psikologi Perkembangan, Jogjakarta: Ar-Ruzz


Media.
Djamarah, Syaiful Bahri, 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif,
Jakarta: Rineka Cipta.
Syah, Muhibbin, 2011. Psikologi Pendidikan, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
L. N, Syamsu yusuf dan Nani M. Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta didik.
Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Sunarto, H dan B. Agung Hartono. 2006. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta :
PT Rineka Cipta.
Yusuf, Syamsu. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung. PT
Remaja Rosdakarya

13

Anda mungkin juga menyukai