RERANGKA KONSEPTUAL
Dosen Pengampu
Disusun oleh
Kelompok 1
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan Karunia–Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Rerangka
Konseptual”. Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori
Akuntansi dengan dosen pengajar Bapak Jaka Maulana, SE.,M.Ak.,AK.,CA.,CPSAK.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna, hal ini
dikarenakan keterbatasan akan kemampuan penulis, pengalaman serta pengetahuan yang
dimiliki oleh penulis. Namun penulis telah berusaha untuk menyusun makalah ini dengan
sebaik-baiknya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak.
Akhir kata penulis berharap semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat
memberikan manfaat yang besar bagi penulis dan bagi semua pihak yang membaca.
Waalaikumsalam wr.wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.......................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................................................2
BAB II TEORI DAN PEMBAHASAN......................................................................................3
2.1 Pemakai Laporan Keuangan dan kepentingannya.........................................................................3
2.2 Tujuan Pelaporan Laporan Keuangan............................................................................................5
2.3 Keterbatasan Pelaporan Keuangan................................................................................................6
2.4 Membedakan Laporan Keuangan dan Pelaporan..........................................................................6
2.5 Tujuan Pelaporan Versi FASB & Penalaran yang Mendasarinya.................................................8
2.6 Karakteristik Kualitatif Informasi dan Hubungan Antar Karakteristik.......................................11
BAB III PENUTUP..............................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
tujuan dan asas yang saling berhubungan yang dapat mengarah kepada standar yang
konsisten dan menentukan sifat, fungsi dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan
adalah untuk:
akuntansi yang konsisten ketika tidak ada Standar yang berlaku untuk transaksi
tertentu atau peristiwa lain, atau ketika Standar memberikan pilihan kebijakan
akuntansi; dan;
informasi keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk investor saat ini dan
investor potensial, pembeli pinjaman dan kreditor lainnya dalam membuat keputusan
tentang penyediaan sumber daya kepada entitas (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2017).
1
pengguna laporan keuangan, karakteristik kualitatif informasi, elemen statemen
keuangan, serta pengukuran dan pengakuan. Laporan keuangan akan bermanfaat bagi
para pengguna bila memenuhi karakteristik kualitatif pelaporan yaitu relevan dan
keandalan. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka peneliti tertarik untuk
dikemukakan sebelumnya:
5. Apa tujuan pelaporan versi FASB atas dasar penalaran yang mendasarinya?
6. Apa saja karakteristik kualitatif informasi serta makna dan hubungan antar
karakteristik?
5. Untuk mengetahui tujuan pelaporan versi FASB atas dasar penalaran yang
mendasarinya
antar karakteristik
2
BAB II
pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan,
pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta
memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi
a. Investor
yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka
menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada
membayar deviden.
3
b. Karyawan
c. Pemberi Pinjaman
mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat
jatuh tempo.
mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh
tempo.
e. Pelanggan
hidup perusahaan terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang
f. Pemerintah
4
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya
berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan
g. Masyarakat
keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk investor saat ini dan investor potensial,
pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya dalam membuat keputusan tentang penyediaan
sumber daya kepada entitas. Keputusan tersebut termasuk keputusan mengenai (Ikatan
5
2.3 Keterbatasan Pelaporan Keuangan
karakteristik dan keterbatasan informasi menurut Suwardjono, yaitu (Suwardjono,
2014):
1. Lebih berkaitan dengan badan usaha atau perusahaan daripada dengan industri atau
3. Sebagian besar merefleksi pengaruh kejadian transaksi yang telah terjadi (historis).
4. Hanya merupakan salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh mereka yang
perusahaan pada satu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari pelaporan keuangan. Laporan
1. Neraca atau laporan posisi keuangan. Ini menyajikan aset, kewajiban, dan ekuitas
6
ditambah ekuitas pemegang saham. Aset mewakili sumber daya perusahaan.
Kewajiban merupakan klaim kreditor terhadap sumber daya ini. Dan, ekuitas
merupakan klaim pemegang saham terhadap sumber daya setelah kewajiban kepada
kreditor terpenuhi.
2. Laporan laba rugi menyediakan informasi terkait kinerja keuangan selama periode
akuntansi. Di bagian ini, Anda dapat menemukan pendapatan dan beban perusahaan.
3. Laporan perubahan ekuitas. Bagian ini melaporkan setiap perubahan investasi oleh
pemilik bisnis. Ini membantu Anda memahami perubahan dalam posisi keuangan
perusahaan.
4. Laporan arus kas. Bagian ini menyajikan arus kas keluar dan masuk. Ini terdiri dari
tiga kelompok: arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pembiayaan. Melalui
bagian ini, Anda dapat mengetahui berapa banyak uang yang dihasilkan perusahaan
dalam membuat keputusan ekonomi. Pelaporan keuangan meliputi segala aspek yang
berkaitan dengan penyediaan dan penyampaian informasi keuangan. Aspek - aspek tersebut
antara lain lembaga yang terlibat (misal penyusun standar, badan pengawas, dan pemerintah,
organisasi profesi dan entitas pelapor), serta peraturan yang berlaku. Melalui hasilnya,
investor, kreditor, dan pihak kepentingan lainnya dapat membuat keputusan tentang
penyediaan sumber daya perusahaan. Itu termasuk keputusan tentang membeli dan menjual
saham dan obligasi serta memberikan keputusan. Karakteristik kerangka pelaporan keuangan
7
1. Transparansi. Kerangka kerja pelaporan yang transparan harus mencerminkan
kegiatan ekonomi yang mendasarinya. Pengungkapan penuh dan perwakilan yang adil
menciptakan transparansi.
3. Konsistensi. Transaksi keuangan yang sifatnya serupa harus diukur dan dilaporkan
dengan cara yang serupa, terlepas dari jenis industri, geografi, dan periode waktunya.
leluasa dalam melaporkan hasil, sesuai dengan kegiatan ekonomi yang mendasarinya.
investor dan kreditor, dimana informasi harus dipahami bagi yang mempunyai
investor dan kreditor, pemakai lain dalam menilai jumlah pada saat terjadi, maupun
2008:157). Dengan kata lain, tujuan pelaporan keuangan, yaitu suatu bentuk
investor dan kreditor, mengenai potensi keuangan di masa mendatang dan posisi
8
keuangan suatu badan usaha tertentu. Dimana semua tujuan tersebut dalam
kewajiban, dan modal perusahaan untuk membantu investor dan kreditor serta pihak-pihak
lainnya untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan dan likuiditas
serta solvabilitas. Informasi ini akan membantu pengguna (users) menentukan kondisi
keuangan perusahaan. Informasi mengenai laba perusahaan, yang diukur dengan accrual
accounting, pada umumnya memberikan dasar yang lebih baik dalam hal memprediksi
kinerja perusahaan di masa depan daripada informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran
kas. Jadi, di dalam kerangka kerja konseptual disebutkan bahwa kinerja perusahaan yang
meliputi:
professional.
dan judgments.
Menurut SFAC No. 1, tujuan pelaporan keuangan untuk organisasi pencari laba
dan lainnya.
9
b. Memberikan informasi untuk membantu investor atau calon investor dan
kreditor serta pemakai lainnya dalam menentukan jumlah, waktu, dan prospek
penerimaan kas dari dividen atau bunga dan juga penerimaan dari penjualan,
aktiva, dan pengaruh transaksi, peristiwa, dan keadaan lain terhadap aktiva
dan kewajiban.
periode.
kepada pemilik, dan tentang faktor- faktor yang mempengaruhi likuiditas dan
solvabilitas perusahaan.
g. Memberikan informasi yang berguna bagi manajer dan direksi dalam proses
Adapun menurut SFAC No. 4, tujuan pelaporan keuangan untuk organisasi yang
(aktiva) perusahaan.
public.
10
c. Untuk menilai bagaimana manajemen melakukan aktivitas pembiayaan dan
investasi.
Tujuan laporan keuangan harus menyajikan informasi yang factual, akurat, objektif,
dan informative yang cukup untuk melakukan penafsiran tentang transaksi-transaksi bisnis
yang berguna untuk memprediksi, membandingkan earning power tersebut. Perlu diketahui
bahwa informasi yang diperlukan untuk penafsiran dan prediksi tersebut kadang kala bersifat
subjektif, oleh karena itu, asumsi-asumsi yang digunakan yang mendasari evaluasi dan
pihak luar perusahaan. Informasi yang dihasilkan oleh pihak manajemen harus memiliki
beberapa karakteristik kualitatif. Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat
informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Karakteristik kualitatif informasi
dibagi menjadi dua kualitas yaitu kualitas primer atau yang utama dan kualitas sekunder yang
membedakan informasi yang bermanfaat dengan informasi yang kurang bermanfaat bagi
penggunanya dan harus menjadi salah satu dasar pertimbangan manajemen dalam memilih
nilai prediktif atau nilai umpan balik. Sementara informasi yang reliabel harus memiliki
Ketepatan Penyimbolan, harus dapat diverifikasi dan netral. Disisi lain, statement ini juga
(Suwardjono, 2014).
dicerna maknanya oleh pemakai. Dua Faktor mempengaruhi keterpahamin informasi yaitu
2. Keberpautan (Relevance)
Menurut FASB dalam SFAC no. 2 Informasi akuntansi yang relevan adalah mampu
membuat perbedaan dalam sebuah keputusan dengan membantu pengguna untuk membentuk
prediksi tentang hasil dari peristiwa masa lalu, sekarang, dan masa depan atau untuk
memprediksi atau dengan memberikan umpan balik terhadap harapan sebelumnya. Dalam
12
Menurut Suwardjono, nilai umpan balik adalah kemampuan informasi membantu
13
b). Nilai Prediktif (Predictive Value)
memunculkan suatu kejadian masa lalu atau datang akan terjadi. Nilai prediktif disini
adalah jenis atau sifat informasi yang menjadi masukan dalam proses prediktif.
(Suwardjono, 2014).
3. Keterandalan (Reliability)
keyakinan bahwa informasi tersebut benar atau valid. Menurut FASB dalam SFAC no. 2,
Reliabilitas suatu ukuran bertumpu pada kesetiaan (faithfulness) dimana ia mewakili apa
yang dimaksudkan untuk diwakili, ditambah dengan sebuah jaminan bagi pengguna, yang
a). Keterujian (Verifiability) dalam SFAC nomor 2 didefinisikan sebagai kualitas yang
dapat ditunjukkan dengan menjamin sebuah tingkat konsensus yang tinggi antara
14
b). Kenetralan (Neutrality) berarti bahwa dalam merumuskan atau menerapkan standar,
perhatian yang utama seharusnya pada relevansi dan reliabilitas informasi yang dihasilkan,
bukan pada pengaruh standar atau aturan yang memiliki kepentingan tertentu.
kesepakatan antara suatu ukuran atau deskripsi dan fenomena yang dimaksudkan untuk
diwakili. Dalam akuntansi, fenomena yang diwakili adalah sumberdaya ekonomi dan
4. Keterbandingan (Comporability)
mengidentifikasi persamaan dan perbedaan antara dua perangkat fenomena ekonomi. Dua hal
atau lebih dapat dibandingkan kalau mempunyai beberapa karakteristik bersamaan sebagai
bersamaan dihasilkan dengan dasar, standar, prosedur, atau metoda yang sama.
Kualitas informasi yang sangat erat kaitannya dengan keterbandingan ini adalah
ketaatasasan atau konsistensi. Ketaatasasan adalah mengikuti standar dari periode ke periode
tanpa perubahan kebijakan atau prosedur, dengan kata lain mengikuti metode yang sama dari
15
5. Materialitas (materiality)
Menurut SFAC nomor 2 Materialitas adalah sebuah konsep luas yang berhubungan
dengan karakteristik kualitatif, terutama relevansi dan keandalan. Materialitas dan relevansi
keduanya didefinisikan dalam hal apa yang mempengaruhi atau membuat suatu perbedaan
bagi pembuat keputusan. Sebuah keputusan untuk tidak mengungkapkan informasi yang pasti
mungkin bisa dibuat, karena investor tidak memiliki kebutuhan informasi semacam itu (tidak
relevan) atau karena jumlah yang terlibat terlalu kecil untuk membuat perbedaan (tidak
material). Suatu item akan dianggap material jika pencantuman atau pengabaian item tersebut
mempengaruhi atau mengubah penilaian seorang pemakai laporan keuangan. Baik faktor-
faktor kuantitatif maupun kualitatif harus dipertimbangkan dalam menentukan apakan suatu
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai rerangka konseptual, maka penulis dapat
keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk investor saat ini dan
berkaitan dengan badan usaha atau perusahaan daripada dengan industri atau
Hanya merupakan salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh mereka
17
Aspek - aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misal penyusun
5. Menurut FASB tujuan dari pelaporan laporan keuangan diantaranya adalah (1)
investor dan kreditor, dimana informasi harus dipahami bagi yang mempunyai
investor dan kreditor, pemakai lain dalam menilai jumlah pada saat terjadi,
Understandibility).
18
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). SAK ETAP. Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Indonesia.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2019). Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK). Dsak
Iai, 1–78.
19