yang lebih masyhur dengan julukan Syekh Khudhori Beik. Beliau adalah seorang
peneliti, khothib, pakar hukum Islam, pakar ilmu Sastra, dan pakar Tarikh Islam.
Syekh Khudhori Beik lahir pada tahun 1289 H di Kairo. Setelah menyelesaikan
studinya di Madrasah Dar al-‘Ulum, beliau lalu mengemban tugas sebagai qodhi di
Sudan di kota Khurthum.
Setelah itu, beliau pindah ke Kairo sebagai seorang mudarris (pengajar) di madrasah
al-Qudhot asy-Syar’iy, dan menetap di sana selama dua belas tahun.
Setelah itu, beliau mengemban tugas sebagai guru besar Sejarah Islam di
Universitas al-Mishriyyah, lalu kembali lagi ke Madrasah al-Qudhot asy-Syar’iy
menjabat sebagai wakil di sana.
Syekh Khudhori adalah seorang ulama yang menguasai banyak disiplin ilmu,
dari mulai disiplin ilmu sastra sampai disiplin ilmu hukum-hukum Islam. Hal tersebut
dapat dibuktikan dengan melihat gaya bahasa yang digunakan dalam setiap karyanya
yang indah.
Selain itu, beliau juga seorang khotib (penceramah) yang fasih dan lancar
dalam berbicara. Beliau juga senang muthola’aah dan membaca. Beliau wafat
pada 8 Syawal 1345 H/11 April 1927 M dan dimakamkan di Kairo.
Perawakan dan Akhlak Syekh Khudhori Beik
Postur tubuh Syekh Khudhori Beik agak pendek, berkulit kecoklatan, berjenggot tipis,
bersorban dengan sorban sederhana dan mengenakan pakaian Azhari.
Syekh Khudhori Beik meninggalkan banyak karya yang kesemuanya menarik dan
penuh dengan faedah.
***
Demikanlah sekilas biografi Syekh Khudhori Beik, sang pengarang kitab Nurul
Yaqin. Semoga sosok tersebut dapat menjadi inspirasi kita dalam menjalani kehidupan
yang penuh lika-liku ini. Amin.
Pada bagian pertama kitab ini mengulas ilmu Arudh dan enam belas bahar yang terdapat
di dalamnya, pada bagian kedua dipaparkan ilmu qawafi dan lima macam
bagiannya.Sebagai penutup, disertakan Manzhumah Matn al-Kafi untuk memudahkan
pelajar menghafal dan menguasai ilmu `Arudh dan Qawafi..