Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR


PADA ANAK UMUR 3 TAHUN RUANG GARDENIA
RUMAH SAKIT MITRA SIAGA TEGAL

Dosen Pengampu : Ratna Widhiastuti, M.Kep

Disusun oleh :

1. Annisa Mukhibatul Khusn (C1020006)

2. Faozia Permatasari (C1020068)

3. Fina Khoerun Nisa (C1020020)

4. Neneng Sutikha (C1020033)

5. Mizan Ainul Yaqin (C1020028)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI
TAHUN 2022/2023
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak
secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain
ini tetap dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat dirawat
di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak
menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut
merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa
stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan
anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan
melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya
(distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan.
Tujuan bermain di rumah sakit pada prinsipnya adalah agar dapat melanjutkan
fase pertumbuhan dan perkembangan secara optimal, mengembangkan kreatifitas anak,
dan dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress. Bermain sangat penting bagi mental,
emosional, dan kesejahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan dan kebutuhan
bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau anak di rumah sakit (Wong, 2009).
Anak-anak pada usia prasekolah senang bermain dengan warna, oleh karena itu,
mewarnai bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan kreatifitas anak dan dapat
menurunkan tingkat kecemasan apa anak selama dirawat. Salah satu karakteristik
perkembangan motorik halus pada anak prasekolah adalah mampu mengenali warna,
dengan permainan mewarnai menjadi salah satu media bagi perawat untuk mampu
mengenali tingkat perkembangan anak. Dinamika secara psikologis menggambarkan
bahwa selama mewarnai, anak akan mengekspresikan imajinasinya dalam goresan
warna pada gambar sehingga untuk sementara waktu anak akan merasa lebih rileks.
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti terapi bermain dapat meminimalkan dampak hospitalisasi pada


anak sehingga bisa mempercepat proses kesembuhan anak.
2. Tujuan Khusus
a) Meningkatkan perkembangan mental, imajinasi dan kreativitas anak usia
prasekolah
b) Melatih meningkatkan kognitif anak dalam hal pemilihan warna dalam
mewarnai gambar
c) Dapat menerapkan waktu yang tepat untuk melakukan permainan sehingga
anak tidak kehilangan waktu bermain.
d) Mempererat hubungan antara perawat dan anak

e) Kejenuhan selama dirawat di RS berkurang.


BAB II

DESKRIPSI KASUS

A. SASARAN DAN KARAKTERISTIKNYA

Anak usia 3 tahun yang sedang menjalani terapi rawat inap di ruang Gardenia RS.
Mitra Siaga Tegal dengan jumlah 2 anak.

KARAKTERISTIK SASARAN

1. Usia 3 tahun
2. Jumlah anak 2 orang dan didampingi orang tua
3. Keadaan umum anak mulai membaik
4. Anak dapat duduk
5. Anak kooperatif

B. ANALISA KASUS

1. An. N (3 tahun/perempuan) dengan diagnosa BRPN, keadaan anak sudah mulai


membaik.
2. An. K (4 tahun/perempuan) dengan diagnose BRPN, keadaan anak masih
sedikit lemas.
BAB III
METODOLOGI

A Judul Permainan
Mewarnai Gambar

B Deskripsi Permainan

a. Diawal anak di berikan penjelasan tentang prosedur terapi bermain seperti


waktu,peraturan permainan dan hal lain yang terkait dalam permainan.

b. Untuk awal permainan anak akan dibagi buku yang sudah terdapat gambar yang
disediakan.

c. Setelah gambar sudah di bagi anak akan di persilahkan mewarnai sesuai


keinginandan kreatifitas.

d. Setelah waktu bermain habis, anak akan di evaluasi dan diberikan pujian karena
telahmengikuti kegiatan tersebut.

e. Diakhri acara anak akan diberikan reward karena telah mengikuti terapi bermain.

C Tujuan Permainan

a. Mengekspresikan perasaan, keinginan, dan fantasi serta ide-idenya. Seperti yang


telahdi uraikan diatas pada saat sakit dan dirawat anak mengalami berbagai
perasaan yang sangat tidak menyenangkan. Pada anak yang belum dapat
mengekspresikannya.

b. Mengembangkan kreatifitas permainan akan menstimulasi daya pikir, imajinasi,


fantasinya untuk menciptakan sesuatu seperti yang ada dalam pikirannya. Pada
saat melakukan permainan, anak juga akan dihadapkan pada masalah dalam
konteks permainannya, semakin lama ia bermain dan semakin tertantang untuk
dapat menyelesaikannya dengan baik.

c. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan dirawat stress
yang dialami anak sakit tidak dapat dihindarkan sebagaimana juga yang dialami
orang tua. Untuk itu yang penting adalah bagaimana menyiapkan anak dan orang
tua untuk dapat beradaptasi dengan stressor yang dialaminya di rumah sakit secara
efek torktif. Permainan adalah media yang efektif untuk beradaptasi karena telah
terbukti dapat menurunkan rasa cemas, takut, nyeri dan marah.
A. Ketrampilan yang diperlukan
1. Konsentrasi
2. Kelincahan Intelektual ( Ukuran sejauh mana game itu menarik untuk di mainkan.
B. Alat Yang Diperlukan
1. buku gambar sketsa hewan 2
2. pensil warna 2
C. Waktu Pelaksanaan
Rabu 23 November 2022, jam 10.00 WIB, Ruang Gardenia.

D. Proses Bermain
Terapis Waktu Subjek Terapi
Persiapan (Pra Interaksi) 5 menit Ruangan, alat-alat
permainan, anak, dan
Persiapan Pasien
keluarga sudah siap.
a. Anak dan orang tua diberitahu tujuan
bermain.

b. Melakukan kontrak waktu dan tempat


pelaksanaan.

c. Mengecek kesiapan dan kondisi anak


untuk bermain (anak tidak
mengantuk, anak tidak rewel, kondisi
anak memungkinkan untuk diajak
bermain, keadaan umumanak
membaik).

Persiapan Peralatan

a. Menyiapkan alat dan bahan yang


diperlukan seperti gambar hewanserta
pensil warna

b. Mengecek kembali kelengkapan


peralatan yang akan dipergunakan.
Pembukaan (Orientasi) 5 menit
1. Anak dan keluarga
a. Mengucapkan salam.
menjawab salam,
b. Memperkenalkan diri. 2. Anak saling
c. Memanggil anak dengan nama berkenalan,
panggilan yang dia senangi. 3. Keluarga
memperhatikan
d. Menjelaskan tujuan dan langkah-
terapis.
langkah pelaksanaan kegiatan terapi
bermain tebak gambar sertasuara
pada orang tua/anak.

e. Memberi kesempatan pada anakdan


orang tua untuk bertanya kalau ada
hal yang belum jelas.

f. Menanyakan kesiapan anak sebelum


kegiatan dilakukan.

g. Meminta persetujuan (informed


consent) orang tua responden.
 Mewarnai gambar 20 Anak dan keluarga
menit memperhatikan penjelasan
a. Memberi petunjuk pada anak
terapis, anak melakukan
tentang prosedur lomba mewarnai
kegiatan yang diberikan
gambar.
oleh terapis, anak dan
b. Memotivasi keterlibatan anak dan keluarga memberikan
orang tua. respon yang baik.

c. Mempersilahkan anak untuk


memilih tempat duduk yang
disenangi.

d. Anak mulai mewarnai gambar


didampingi oleh orang tua anak.

e. Mengobservasi emosi dan


hubungan interpersonal anak.

f. Menanyakan perasaan anak apakah


sudah merasa bosan.

g. Memberi pujian ketika anak


berhasil mewarnai gambar dan
dengan benar.

h. Memberikan Reward kepada para


pemenang.
Terminasi 10 Anak dan keluarga tampak
menit senang, menjawab salam
a. Menanyakan perasaan anak setelah
selesai bermain

b. Menanyakan perasaan dan pendapat


orang tua tentang
bermain menebak gambar dan
suara.

c. Berpamitan dengan anak dan


orangtua.

d. Membereskan peralatan.

e. Mengembalikan alat ke tempat


semula.

f. Mencuci tangan.

g. Mencatat respon anak dan orang tua.

E. HAL HAL YANG PERLU DIWASPADAI

1. Anak menyobek potongan gambar

2. Anak merebut alat gambar dari anak lain.


F. ANTISIPASI MEMINIMALKAN HAMBATAN
1. Perawat dan orangtua mengarahkan anak
2. Diberi jarak yang lumayan jauh untuk menghindari berebutan
G. PENGORGANISASIAN DAN DENAH BERMAIN
Pengorganisasian

Leader : Faozia Permatasari (C1020068)

Fasilitator : 1. Annisa Mukhibatul Khusn (C1020006)

1. Fina Khoerun Nisa (C1020020)

2. Neneng Sutikha (C1020033)

Observer : 1. Mizan Ainul Yaqin (C1020028)

Tugas Leader

a) Membuka acara
b) Menjelaskan peraturan terapi bermain
c) Memimpin jalannya permainan
d) Memberi semangat kepada peserta
e) Mengambil keputusanTugas Co leader
a) Membantu leader

Tugas Fasilitator

a. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung


b. Mendampingi anak selama bermain
c. Memberikan semangat dan motivasiTugas Observer
a. Mengobservasi jalanya terapi bermain
b. Mengobservasi perilaku semua anggota kelompok trapi bermain
c. Menyampaikan hasil terapi bermain
d. Memberikan penilaian terhadap terapi bermain.

Denah bermain

Arti lambang :
Leader : Orang Tua :

Co Leader : Fasilitator :

Pasien : Observer :
H. KRITERIA EVALUASI
1. Struktur
a. Mahasiswa melakukan kontrak waktu dengan keluarga pasien.
b. Mahasiswa membuat SAP terapi bermain untuk pasien anak Rs Mitra Siaga
c. Pada H-1 mahasiswa menyiapkan peralatan dan ruangan untuk terapi bermin.
2. Proses
Pasien akan mewarnai gambar dalam waktu yang bersamaan dan juga sudah ditentukan
oleh perawat, 2 pasien akan mewarnai gambar dengan pemikirannya sendiri tanpa bantuan
orang tuanya, namun orang tua tetap mengawasi, pasien yang menang akan mendapat hadiah,
dan yang lain akan diberi penghargaan juga.

3. Hasil
Peserta terapi bermain mampu:

a. Anak dapat mengembangkan motorik halus dengan menghasilkan satu gambar


yang diwarnai, kemudian digantung.
b. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik

c. Anak merasa senang

d. Anak tidak takut lagi dengan perawat

e. Orang tua dapat mendampingi kegiatan anak sampai selesai

f. Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktifitas bermain.


BAB I V

PELAKSANAAN BERMAIN

A. TAHAP PERSIAPAN

1. Pasieen dan keluarga diberitahukan tujuan bermain

2. Nelakukan kontrak waktu

3. Tidak mengantuk

4. Tidak rewel

5. Sesuai posisi ternyaman pasien

B. PENATALAKSANAAN KEGIATAN

1. Tahap pa interaksi

a) Melakukan kontrak waktu

b) Mengecek kesiapan anak (tidak mengantuk, tidak rewel, keadaan umum


membaik/kondisi yang memungkinkan)
c) Menyiapkan alat

6. Tahap orientasi

a) Memberikan salam kepada pasien dan menyapa nama pasien

b) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan

c) Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

7. Tahap kerja

a) Memberikan petunjuk pada anak cara bermaian

b) Mempersilahkan anak untuk melakukan permainan sendiri atau dibantu

c) Mmemotivasi keterlibatkan klien dan keluarga

d) Memberikan pujian pada anak bila melakukan

e) Mengobservasi emosi, hubungan inter-personal, psikomotor anak saat bermain

f) Meminta anak menceritakan apa yang dilakukan/dibuatnya

g) Menanyakan peranan anak setalah bermain

h) Menanyakan perasaan dan pendapat keluarga tentang permainan


8. Tahap terminasi

a) Melakukan evaluasi desuai dengan tujuan

b) Berpamitan dengan pasien.

C. Evaluasi

1. Kriteria struktur

a) Kesiapan materi

b) Kesiapan SPO bermain dengan media buku mewarnai

c) Kesiapan media: buku mewarnai dan pensil warna/crayon

d) Anak atau pasien dapat hadir, minimal 2 orang

e) Kegiatan dialakukan di ruang Gardenia RS. Mitra Siaga Tegal

f) Pengorganisasian kegiatan dilakukan sebelum dan saat kegiatan berlangsung

2. Kriteria proses

a) Anak atau pasien antusias terhadap terapi yabf diberikan

b) Anak atau pasien konsentrasi mengikuti kegiatan terapi sampai akhir

3. Kriteria hasil

a) Dapat mengikuti proses kegiatan terapi yang baik

b) Dapat memperkuatkegaiatan terapi bermain

c) Dapat mengungkapkan perasaanya setelah mengikuti kegiatan terapi bermain.


4. Kriteria struktur

a) Kesiapan materi

b) Kesiapan SPO bermain dengan media buku mewarnai

c) Kesiapan media: buku mewarnai dan pensil warna/crayon

d) Anak atau pasien dapat hadir, minimal 2 orang

e) Kegiatan dialakukan di ruang Gardenia RS. Mitra Siaga Tegal

f) Pengorganisasian kegiatan dilakukan sebelum dan saat kegiatan berlangsung.


D. Faktor pendukung

1. Fasilitas terapi bermain

2. Manajemen rumah sakit atau prosedur tetap

E. Hambatan

 Kondisi kesehatan pasien ( masih lemah, kurang bersemangat, kurang ceria)

 Cepat bosan

 Keterbatasan waktu pelaksanaan dikarenakan pasien membutuhkan waktu untuk


istirahat siang
F. Keberhasilan
Keberhasilan terapi bermain selama menjalani hospitalisasi ialah alat dan jenis
permainan yang cocok dan sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak, serta hobi anak
maka akan membuat anak tertarik terhadap permainan yang disediakan.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Hospitalisasi merupakan keadaan yang menakutkan dan tidak menyenangkan


bagi anak- anak. Proses hospitalisasi yang terjadi akan berdampak pada anak yaitu anak
kehilangan waktu bermain dengan teman- temannya. Kebutuhan bermain yang sehari-
hari anak lakukan pada saat dirumah dapat terganggu selama proses hospitalisasi
berlangsung. Hal ini dapat diatasi dengan salah satu terapi yaitu terapi bermain sesuai
dengan usia dan karakteristik anak tersebut.
Terapi bermain ini dapat mengatasi efek hospitalisasi yang terjadi seperti anak
merasa bosan, cemas dan juga dapat meningkatkan kooperatif anak. Selain itu terapi
bermain dapat mengalihkan perhatian anak dari sakitnya. Terapi bermain mewarnai
dapat mengurangi hospitalisasi yang dirasakan oleh anak anak. Selain itu, terapi
mewarnai dapat mengasah pertumbuhan dan perkembangan anak yakni diaspek
motorik halus anak.
B. Saran

1. Pemberian terapi bermain disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien

2. Waktu terapi bermain disesuaikan dengan jadwal istirahat pasien

3. Pemilihan terapi bermain disesuaikan dengan usia pasien


DAFTAR PUSTAKA

Beragam Manfaat Kegiatan Mewarnai Untuk Anak, ditinjau oleh Yayasan sayap ibu
pada tahun 31-03-2021. Dikutip dari
https://yayasansayapibu.or.id/artikel/beragam-manfaat-kegiatan-mewarnai-
untuk-anak/
Dr. Nadia ovtavia, Aktivitas mewarnai. ditinjau oleh tim medis klik dokter pada tahun
16 Agustus 2018. Dikutip dari
https://www.klikdokter.com/psikologi/kesehatan-mental/aktivitas-mewarnai-
ini-manfaatnya-untuk-orang-dewasa
Wong, et al. (2009). Wong buku ajar keperawatan pediatrik. (alih bahasa: Andry
Hartono, dkk). Jakarta. EGC.

Anda mungkin juga menyukai