DI SUSUN OLEH:
Kelompok 2
A. LADY LATIFAH
NUR FADILLAH ZAHRAN
KARTIKA
AYU VIR NANDA
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-nya kami masih diberi
kesempatan untuk bekerja sama menyelesaikan makalah yang berjudul SEKOLAH SEBAGAI
SISTEM SOSIAL. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Dosen Ahlun Ansar, S.Pd.,M.Pd. pada bidang studi Dasar-dasar administrasi pendidikan.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para mahasiswa. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini dan kami juga mohon maaf jika ada kesalahan. Oleh karena itu, kami
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
latar belakang.............................................................................................................1
Rumusan masalah……...............................................................................................2
Tujuan......................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian sekolah sebagai system sosial................................................................................
B. tujuan dan manfaat sekolah sebagai suatu sistem ...................................................................
C. konsep dasar teori system sosial ..............................................................................................
D. perspektif system rasional: model mesin .................................................................................
E. perspektif system natural: model organik .................................................................................
F. perspektif system terbuka: keterpaduan .................................................................................
G. asumsi dasar system sosial terbuka…………………………………………………………..
H. unsur-unsur penting dalam system social terbuka………………………………………….
I. system social dari dimensi nomotetik dan ideografik………………………………………..
J. penerapan dan pendekatan system dalam administrasi Pendidikan………………………….
K. unsur unsur penting sekolah sebagai system social terbuka………………………………….
L. interkasi system, manusia, organsisasi dan lingkungan………………………………………
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................................................
B.Saran..................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sekolah sebagai pusat kebudayaan ialah sekolah yang merupakan pusat nilai-nilai yang disepakati
sebagai terpuji, dikehendaki, berguna, serta dipertaruhkan bagi kehidupan warga masyarakat, bangsa, dan
negara, dan karenanya dianggap perlu dibiasakan kepada anak didik untuk sedini mungkin menggali,
mengenal, memahami, menyadari, menguasai, menghayati, dan belajar mengamalkan melalui proses
belajar mengajar di sekolah. Sebagai pusat kebudayaan sekolah adalah tempat atau sumber bagi
pengembangan kebudayaan.
Pada zaman globalisasi ini seluruh dunia dituntut untuk mengikuti program pemrintah salah satunya
adalah pendidikan,yang merupakan sebagai inti dari suatu Negara agar dapat mengalami kemajuan.Setiap
pendidikan ini memiliki cirri khas tertentu pada setiap Negara,yang dimana ada penekanan khusus pada
kebijakan pendidikan yang ada di Negara itu.Untuk itu banyak sekali masalah yang dihadapi setiap
Negara yang dapat disebabakan oleh pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu lembaga yang mana dia memiliki visi dan misi serta tujuan yang harus
dicapai untuk memajukan peserta didik,adapun ini telah tertuang pada fungsi dari sekolah itu sendiri yaitu
untuk member bekal pesrta didik apabila mereka sudah lulus,memberikan ketrampilan bagi penguat
pembuatan usaha,memberikan ilmu pengetahuan bagi peserta didik serta yang paling utama adalah
mengajarkan nilai dan norma yang telah berlaku disekolah.
Melalui fungsi inilah masyarakat menyandarkan harapannya untuk memasukan anaknya agar mereka
dapat merubah anaknya menjadi anak yang berkualitas,untuk itu semua harapan masyarakat ini harus
lebih direalisasikan pada dunia pendidikan.
Kebudayaan sekolah mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pola perilaku anak didik, terutama
dalam proses belajar mengajar. Ternyata apa yang dihayati oleh siswa seperti sikap dalam belajar, sikap
terhadap kewibawaan, dan sikap terhadap nilai-nilai tidak berasal dari kurikulum sekolah yang formal,
melainkan berasal dari kebudayaan sekolah itu.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang kami angkat adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengertian sebuah sekolah?
2. Bagaimanakah pengertian sebuah sistem sosial?
3. Bagaimanakah gambaran sekolah sebagai sistem sosial?
C. TUJUAN
3. Budaya sekolah
Sekolah merupakan suatu konsep yang mempunyai makna ganda. Pertama, sekolah berarti suatu
bangunan atau lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang berfungsi sebagai tempat
menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi sekelompok orang tertentu. Kedua, sekolah
berarti suatu proses atau kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini, sekolah dipandang sebagai
lembaga yang memenuhi kebutuhan tertentu.
4. Pengelolaan Konflik
Kegiatan pendidikan yang efektif dapat tercapai jika individu dan kelompok kerja lain dapat
menciptakan hubungan kerja yang mendukung, berusaha untuk tidak menimbulkan perbedaan
yang pada akhirnya akan menimbulkan konflik. Untuk menciptakan lingkungan sekolah yang
lebih kondusif, diperlukan strategi dalam mengelola konflik.
Pada gambar diatas tampak lingkungan eksternal sekolah memengaruhi system sekolah.
Lingkungan eksternal (konteksual) yang memengaruhi system sekolah
yaituIPOLEKSOSBUDHANKAMNASMILAG. Efisensi internal yaitu rasio antara biaya untuk
input dengan output, efisiensi eksternal yaitu rasio antara biaya input dengan outcome (dampak
Pendidikan terhadap penghasilan siswa setelah bekerja atau berwiraswasta).
Efisiensi atau mengejarkan sesuatu dengan baik (do things right) adalah penghematan dalam
menggunakan sumber data organisasi atau SDO yaitu 7M + 1I (MEN, MONEY, MATERIAL,
MACHINES, METHODS, MARKETINGS, MINUTES, AND INFORMATION).
Efektif adalah tingkat pencapaian tujuan atau tingkat kepuasan atau perbandingan antara outputs
dan inputs dikali 100%. Contohnya uang yang dikeluarkan atau dibelanjakan Rp.1.000.000. uang
yang masuk tersedia Rp.5.000.000. tingkat keefektifan (effectiveness) =
Rp.1.000.000/Rp.5.000.000. X 100% =25%. Efisien + efektif = produktif.
K. UNSUR-UNSUR PENTING SEKOLAH SEBAGAI SISTEM SOSIAL TERBUKA
Pada gambar tersebut tampak pula posisi ruang lingkup administrasi Pendidikan di dalam sekolah
sebagai sebuah system social terbuka. Ruang lingkup administrasi berada di dalam inputs, proses,
outputs sekolah.
I. INTERAKSI SISTEM, MANUSIA, ORGANISASI, DAN LINGKUNGAN
System membatasi manusia untuk bertindak. Tanpa adanya system, manusia dapat
berbuat sebebas-bebasnya sekehendak hatinya sehingga terjadilah ketidakaturan yang
mengacaukan kehidupan manusia. Oleh karena itu, perilaku manusia perlu diatur melalui
ssistem. Walaupun system menjebak manusia dalam jaringan-jaringan yang dibuat sendiri
untuk berinovaasi dan berkreasi. System yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik.
System dilaksanakan oleh organisasi. Organisasi adalah Kumpulan manusia yang bekerja
sama untuk mencapai tujuan Bersama. Manusia perlu berorganisasi karena sebgai
makhluk social perlu bantuan orang lain. Sejak lahir manusia dibantu orang lain, mandi
pertama dibantu orang lian, sejak bayi sampai dwasa dibantu orang lain, mandi terkahir
juga dibantu orang lain, dalam organisasi ada atasan dan bawahan, pembagian tugas
pekerjaan, kewenangan, kewajiban, dan hak masing masing maupun anggaran dasar
rumah tangga. Semuanya mengacu pada system yang sudah disepakati untuk dipatuhi.
System, manusia, dan organissasi saling berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungannya
seperti pada gambar 1.10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengertian Sekolah adalah sebagai berikut, kata sekolah berasal dari Bahasa Latin yaitu:
skhole, scola, scolae atau skhola
Pengertian "sistem sosial", menurut Jabal Tarik Ibrahim dalam bukunya Sosiologi
Pedesaan, adalah sejumlah kegiatan atau sejumlah orang yang mempunyai hubungan timbal
balik relatif konstan. Hubungan sejumlah orang dan kegiatannya itu berlangsung terus menerus.
Dari tiga hal di atas terdapat tiga hal pokok, yaitu :
a. Dalam setiap "sistem sosial" ada sejumlah orang dan kegiatannya.
b. Dalam sustu "sistem sosial", orang-orang dan atau kegiatan-kegiatan itu berhubungan
secara timbal-balik.
c. Hubungan yang bersifat timbal-balik dalam suatu "sistem sosial" bersifat konstan.
B. SARAN
Segala hal tidak ada yang langsung berjalan sempurna, melainkan akan berproses dalam setiap
langkahnya. Dengan demikian, semangat untuk terus memperbaiki kualitas administrasi/
manajemen di institusi pendidikan yang ada di Indonesia ini harus tetap ada dan hidup dalam
relung jiwa setiap pelaku pendidikan. Strategi jitu dalam administrasi/ manajemen pendidikan
tentunya juga menjadi senjata nomor satu untuk mencapai tujuan pendidikan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA