TUGAS 1
Fakultas : FKIP-UT
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Kode/Nama MK : PDGK4503/ Materi dan Pembelajaran IPA SD
Tugas : 1/2/3*)
Penulis Soal/Institusi : Dr. Iwan Wicaksono, M.Pd/Universitas Jember
Penelaah Soal//Institusi : A.A. Ketut Budiastra/Universitas Terbuka
No Soal Skor
1 Dalam pembelajaran IPA, keterampilan proses sains/IPA sangat penting bagi
setiap
siswa sebagai bekal untuk menggunakan metode ilmiah dalam mengembangkan
sains serta diharapkan memperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan
pengetahuan yang telah dimiliki.
Pertanyaan: 5
a. Apakah keterampilan dalam proses pembelajaran?
(1) Belum dilatihkan, karena ....
(2) Sudah dilatihkan, karena ....
b. Jelaskan minimal 5 buah keterampilan proses sains/IPA dasar apa saja yang
10
harus dilatihkan kepada siswa agar siswa mampu dalam mempelajari sains dengan
2 Inferensi merupakan hubungan antara beberapa kejadian yang telah diobservasi dan
prediksi didasarkan pada observasi yang cermat.
Pertanyaan:
a. Berikan penjelasan menurut bahasa anda sendiri tentang inferensi dan prediksi! 10
b. Berikan satu (1) buah contoh inferensi dan satu (1) buah contoh prediksi dalam 10
pembelajaran yang Anda lakukan!
agar peserta didik dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep dan teori-teori dengan
keterampilan intelektual dan sikap ilmiah peserta didik sendiri.
b. Jelaskan minimal 5 buah keterampilan proses sains/IPA dasar apa saja yang harus dilatihkan
kepada
Siswa :
1) Pengamatan
Pengamatan merupakan salah satu keterampilan proses dasar. Keterampilan pengamatan
menggunakan lima indera yaitu penglihatan, pembau, peraba, pengecap dan pendengar. Apabila
peserta didik mendapatkan kemampuan melakukan pengamatan dengan menggunakan beberapa
indera, maka kesadaran dan kepekaan mereka terhadap segala hal disekitarnya akan
berkembang.Pengamatan yang dilakukan hanya menggunakan indera disebut pengamatan
kualitatif, sedangkan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur disebut
pengamatan kuantitatif.
2) Klasifikasi
Klaslifikasi adalah proses yang digunakan ilmuwan untuk mengadakan penyusunan atau
pengelompokan atas objek-objek atau kejadian-kejadian.Keterampilan klasifikasi dapat dikuasai
bila peserta didik telah dapat melakukan dua keterampilan berikut ini.
Mengidentifikasi dan memberi nama sifat-sifat yanng dapat diamati dari sekelompok objek
yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengklasifikasi.
berMguennayunsutunkkmlaesliafitkihaspiedsaelratamdtiidnigkkmate-tninugnkjuakt
ktearnteknetsuasmeasuanaipdeernbgedanaasnifdaat-nsihfauatboubnjgeakn. Ktimlabsbsiaflikasi
baliknya.
3) Inferensi
inferensi adalah sebuah pernyataan yang dibuat berdasarkan fakta hasil pengamatan.Hasil inferensi
dikemukakan sebagai pendapat seseorang terhadap sesuatu yang diamatinya. Pola pembelajaran
untuk melatih keterampilan proses inferensi, sebaiknya menggunakan teori belajar
konstruktivisme, sehingga peserta didik belajar merumuskan sendiri inferensinya.
4) Prediksi
Prediksi adalah ramalan tentang kejadian yang dapat diamati diwaktu yang akan datang. Prediksi
didasarkan pada observasi yang cermat dan inferensi tentang hubungan antara beberapa kejadian
yang telah diobservasi.
Perbedaan inferensi dan prediksi adalah: Inferensi harus didukung oleh fakta hasil observasi,
sedangkan prediksi dilakukan dengan meramalkan apa yang akan terjadi kemudian berdasarkan data
pada saat pengamatan dilakukan.
5) Komunikasi
Komunikasi didalam keterampilan proses berarti menyampaikan pendapat hasil keterampilan proses
lainnya baik secara lisan maupun tulisan. Dalam tulisan bisa berbentuk rangkuman, grafik, tabel,
gambar, poster dan sebagainya. Keterampilan berkomunikasi ini sebaiknya selalu dicoba di kelas,
agar peserta didik terbiasa mengemukakan pendapat dan berani tampil di depan umum.
2. a. Berikan penjelasan menurut bahasa anda sendiri tentang inferensi dan prediksi.
Inferensi dapat dipahami sebagai proses bekerja dari informasi yang tersedia. Dalam hal ini, individu sampai pada k
Prediksi menyatakan bahwa suatu peristiwa akan terjadi di masa depan. Ini didasarkan pada peristiwa dan pengalam
memiliki bukti.
b. Berikan satu (1) buah contoh inferensi dan satu (1) buah contoh prediksi dalam pembelajaran
yang Anda lakukan.
Contoh Inferensi : Di ruang kelas, guru meminta siswa untuk menyimpulkan bagaimana plot
berkembang dalam situasi tertentu. Dalam situasi seperti itu, para siswa menghasilkan berbagai
kesimpulan. Ini bukan tebakan liar tetapi didasarkan pada informasi yang tersedia untuk siswa
Contoh Prediksi : serupa dari ruang kelas. Seorang guru meminta siswa untuk melihat bacaan
pemahaman tanpa membaca. Guru meminta siswa hanya membaca tajuk dan meramalkan tentang
bacaan
apa itu. Dalam situasi seperti itu, anak-anak hanya meramalkan atau meramalkan, tanpa informasi
yang tepat. Ini adalah perbedaan utama antara inferensi dan prediksi.
gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan
pembinaan pengalaman demi pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan dan
b. Penerapan pandangan kontruktivisme bahwa belajar sebagai perubahan konsep, terjadi pergeseran
peran guru dari sumber dan pemberi informasi menjadi pendiagnosis dan fasilitator belajar siswa.
Coba Anda uraikan pernyataan tersebut!
Peran guru sebagai fasilitator membawa konsekuensi terhadap perubahan pola hubungan guru-
siswa, yang semula lebih bersifat “top-down” ke hubungan kemitraan. Dalam hubungan yang bersifat
“top-down”, guru seringkali diposisikan sebagai “atasan” yang cenderung bersifat otoriter, sarat
komando,instruksibergayabirokrat,bahkanpawang,sebagaimanadisinyalirolehY.B.
Mangunwijaya (Sindhunata, 2001). Sementara, siswa lebih diposisikan sebagai “bawahan” yang
harus selalu patuh mengikuti instruksi dan segala sesuatu yang dikehendaki oleh guru. Peran guru
sebagai fasilitator membawa konsekuensi terhadap perubahan pola hubungan guru-siswa, yang
semula lebih bersifat “top-down” ke hubungan kemitraan. Dalam hubungan yang bersifat “top-
down”, guru seringkali diposisikan sebagai “atasan” yang cenderung bersifat otoriter, sarat komando,
instruksi bergaya birokrat, bahkan pawang, sebagaimana disinyalir oleh Y.B. Mangunwijaya
(Sindhunata, 2001). Sementara, siswa lebih diposisikan sebagai “bawahan” yang harus selalu patuh
mengikuti instruksi dan segala sesuatu yang dikehendaki oleh guru.
sama dapat dipadukan dengan ikhwal sejarah perjuangan bangsa, karakteristik kehidupan sosial masyarakat pada p
Topik-topik tersebut dapat dipadukan pembelajarannya pada alokasi jam yang sama. Untuk membantu Anda mem
Model Bagian (Shared)
Model shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya overlapping konsep atau ide pada dua ma
b.
Berilah penjelasan dari masing-masing tingkatan takson tersebut!
1. Kingdom (kerajaan) atau regnum (dunia)
kingdom merupakan tingkatan takson yang tertinggi dengan jumlah anggota yang paling banyak.
Berdasarkan kingdomnya, secara umum makhluk hidup dibumi ini dibagi menjadi lima kingdo
besar, yaitu kingdom animalia (hewan), kingdom plantae (tumbuhan), kingdom fungi (jamur),
kingdom monera (makhluk hidup uniseluler tanpa nukleus), dan kingdom protista (eukariotik yang
memiliki jaringan sederhana)
2. Filum atau Divisio
Seperti yang sudah admin jelaskan diatas, filum digunakan untuk takson hewan sedangkan filum
divisio digunakan untuk takson tumbuhan.
Contoh diviso adalah pembagian kingdom hewan menjadi filum Chordata (memiliki
notokorda saat embrio), filum Echinodermata (hewan berkulit duri), dan filum
Platyhelminthes (cacing
pipih).
Pada divisio, akhiran dari divisio menggunakan akhiran -Phyta, contoh kingdom plantae dibagi
menjadi tiga devisi yaitu Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku0, dan
Soermatophyta (tumbuhan berbiji).
3. Classis (Kleas)
Anggota dari setiap filum atau divisio dikelompokkan lagi menjadi beberapa kelas berdasarkan ciri
- ciri tertentu.
Dalam divisio tumbuhan, penggunaan akhiran berbeda - beda, ada -edoneae (untuk
tumbuhan berbiji tertutup), -opsida (untuk lumut) dan -phyceae (untuk alga)
Misal divisio Bryophyta dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Hepaticopsida (lumut
hati), Anthoceratopida (lumut tanduk), dan Bryopsida (lumut daun)
4. Ordo (bangsa)
Anggota dari setiap kelas dikelompokkan lagi menjadi beberapa bangsa berdasarkan persamaan ciri
- ciri yang lebih khusus.
Penggunaan -ales pada akhiran ordo, misal Solanales, Cucurbitales, Malvales, Rosales, dan Poales
5. Familia (keluarga)
Anggota dari ordo dikelompokkan lagi menjadi beberapa keluarga berdasarkan persamaan coro -
ciri yang dimiliki yang lebih khusus lagi.
Nama famili pada tumbuhan biasanya menggunakan akhiran -aceae misalnya Poaceae,
Rosaceae, Malvaceae.
Nama famili pada hewan biasanya menggunakan akhiran -idae misalnya Felidae, Canidae,
Homonidae
6. Genus (marga)
Anggota dari famili dikelompokkan lagi menjadi beberapa genus berdasarkan persamaan ciri yang
lebih khusus lagi.
Penulisan genus yaitu menggunakan huruf kapital pada awal nama genus dan dicetak miring
atau digaris bawahi, misal Felis, Zea, dan Canis
7. Spesies
Spesies merupakan tingkatan takson paling dasar atau terendah.
Anggota takson spesies memiliki persamaan ciri yang sangat banyak, namun jumlah
anggotanya sangatlah sedikit.
Anggota dari spesies ini bisa melakukan perkawinan dan menghasilkan ketrurunan yang
fertil (subur).
Beberapa kaidah penulisan spesies adalah sebagai berikut :
Terdiri daru dua kata yang semuanya adalah bahasa latin.
Kata pertama menunjukkan genusnya, sedangkan kata kedua menunjukkan nama spesiesnya.
Penulisan menggunakan huruf kapital diawal kata, namun selanjutnya menggunakan huruf
kecil semua.