Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang

Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan

hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas metabolism

karbohidrata, lemak dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi

insulin atau penurunan sensivitas atau keduanya dan menyebabkan

komplikasi kronis mikrovaskuler, makrovaskuler, dan neuropati. Diabetes

Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit degeneratif dan salah satu penyakit

tidak menular yang meningkat jumlahnya dimasa datang. World Health

Organization (WHO) memperkirakan pada tahun 2025 angka kejadian DM

meningkat menjadi 300 juta orang (Nurarif, 2015).

Meningkatnya prevalensi DM di negara berkembang salah satunya

perubahan gaya hidup. Indonesia salah satu negara yang masuk dengan

negara yang prevalensi DM juga meningkat dan diperkirakan pada tahun

2025 DM di Indonesia menjadi urutan kelima (12,4 juta orang) dari

sebelumya urutan ketujuh pada tahun 1995 (4,7 juta orang) (Suyono, 2014).

International Diabetes Federation Tahun 2013 juga menyatakan bahwa lebih

dari 382 juta orang di dunia menderita DM dan Indonesia merupakan negara

yang menempati urutan kelima di dunia dengan jumlah penderita diabetes

sebanyak 8,5 juta jiwa (International Diabetes Federation Tahun 2013).

1
2

Diabetes mellitus merupakan suatu gangguan metabolism karbohidrat,

lemak dan protein akibat dari ketidakseimbangan antara ketersediaan insulin

dengan kebutuhan insulin. Dalam kondisi normal sejumlah glukosa dari

makanan akan bersirkulasi didalam darah, kadar glukosa dalam darah diatur

oleh insulin, yaitu hormon yang diproduksi oleh pancreas berfungsi

mengontrol kadar glukosa dalam darah dengan cara mengatur pembentukan

dan penyimpanan glukosa (Damayanti, 2015).

Nyeri dapat digambarkan sebagai suatu pengalaman sensorik dan

emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan

jaringan yang sudah atau berpotensi terjadi atau dijelaskan berdasarkan

kerusakan tersebut. Nyeri tidak hanya menimbulkan pengalaman subjektif

dengan komponen sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan, namun

nyeri memperlihatkan beberapa bukti objektif. Mengamati ekspresi wajah

pasien, mendengarkan tangisan atau erangan dan mengamati tanda-tanda

vital dapat memberi petunjuk mengenai derajat nyeri yang dialami pasien

(Price dan Wilson, 2006).

Secara umum nyeri dibedakan menjadi dua yaitu nyeri akut dan nyeri

kronis. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat

hilang yang tidak melebihi 6 bulan dan ditandai adanya tegangan otot. Nyeri

kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya

berlangsung dalam waktu cukup lama yaitu lebih dari 6 bulan (Hidayat,

2007).
3

Pengalaman penulis saat melakukan praktek klinik tahun 2019, untuk

mengatasi nyeri ada beberapa teknik relaksasi yang digunakan, diantaranya

adalah teknik relaksasi nafas dalam, kompres hangat, dll. Teknik ini sangat

bermanfaat karena dapat mengurangi sensasi nyeri yang dirasakan sehingga

rasa aman nyaman dapat terpenuhi. Salah satu teknik relaksasi yang sering

digunakan dalam mengatasi nyeri adalah Kompres Hangat Basah. Tujuan

pemberian kompres hangat basah untuk vasodilatasi pembuluh darah sehingga

menurunkan nyeri (Ferawati, Chairil, dkk, 2017).

Berdasarkan data Rawat Inap dari Ruang Bedah RSUD Karel

Sadsuitubun Langgur, jumlah pasien diabetes mellitus tahun 2017 berjumlah

50 orang, tahun 2018 berjumlah 41 orang, dan tahun 2019 berjumlah 27

orang (RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, 2019).

Dari berbagai uraian permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan studi kasus dengan judul:“Asuhan keperawatan pasien Diabetes

Mellitus dengan Nyeri di Ruang Bedah RSUD Karel Sadsuitubun Langgur

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah

penelitian sebagai berikut : “Bagaimanakah gambaran asuhan keperawatan

pasien Diabetes Mellitus dengan Nyeri”?

1.3. Tujuan Studi Kasus

Tujuan dari studi kasus ini adalah menggambarkan asuhan keperawatan

pasien Diabetes Mellitus dengan Nyeri.


4

1.4. Manfaat Studi Kasus

1.4.1. Bagi Pasien (Masyarakat)

Dapat memberikan manfaat bagi masyarakat terutama pasien

Diabetes Mellitus dengan Nyeri

1.4.2. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan

Untuk menambah informasi dan referensi perpustakaan Institusi

Pendidikan Keperawatan tentang Asuhan Keperawatan pasien

Diabetes Mellitus dengan Nyeri

1.4.3. Bagi Penulis

Memperoleh pengalaman nyata dan menambah wawasan dalam

melakukan Asuhan Keperawatan Pasien Diabetes Mellitus dengan

Nyeri

Anda mungkin juga menyukai