Anda di halaman 1dari 3

RESUME KHUTBAH “ Mengenal Allah dengan Ayat ayat Kauniyah”

Resume ini dibuat untuk memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester


Islam Dan Ilmu Pengetahuan
Dosen Pengampu : Dr. Hasani Ahmad Said, S. Th.I., M.A.

DISUSUN OLEH:

Ahlu Tawakal 11220820000044

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2023
Khutbah yang berjudul "Mengenal Allah melalui Ayat-ayat Kauniyah" adalah khutbah
yang memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana kita sebagai hamba Allah
seharusnya mendekatkan diri kepada-Nya dengan lebih baik melalui pemahaman akan
keagungan ciptaan-Nya. Khutbah ini membawa kita ke dalam perjalanan spiritual yang
memandu kita untuk memahami Allah lebih mendalam melalui tanda-tanda dan
mukjizat yang Dia hadirkan di alam semesta ini.

Salah satu titik berat dalam khutbah ini adalah konsep mengenal Allah dalam kerangka
tasawuf. Menurut tasawuf, puncak ajaran spiritual adalah mencapai "mahabbatullah"
(cinta kepada Allah) dan "makrifatullah" (pengetahuan tentang Allah). Ini
menggarisbawahi pentingnya cinta kepada Allah dan pemahaman yang dalam
tentang-Nya dalam upaya kita mendekat kepada-Nya. Khutbah ini mengajak kita untuk
merenung dan menyelami makna sejati dari cinta dan pengetahuan tentang Allah
sebagai tujuan akhir hidup kita.

Dalam khutbah ini, disoroti bagaimana Nabi Ibrahim menjadi contoh utama tentang
bagaimana seseorang dapat terus berusaha memahami Allah. Nabi Ibrahim, yang dikenal
sebagai Khalilullah, menghabiskan hidupnya mencari pemahaman yang lebih dalam
tentang Allah. Dia menggunakan ayat-ayat kauniyah, tanda-tanda dalam alam semesta
yang mencerminkan kebesaran Allah, untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Inilah contoh
konkret tentang bagaimana kita dapat mengenal Allah melalui ayat-ayat kauniyah.

Penekanan pada konsep tawakkal, atau penyerahan diri kepada Allah, juga menjadi
elemen sentral dalam khutbah ini. Dalam perjalanan mengenal Allah melalui ayat-ayat
kauniyah, kita mencapai tingkat penyerahan diri yang lebih tinggi kepada Allah. Ini
adalah bentuk yang paling dalam dari kepercayaan dan keyakinan kepada-Nya. Dengan
tawakkal kepada Allah, kita belajar untuk menyerahkan seluruh aspek hidup kita
kepada-Nya, dengan keyakinan bahwa Dia adalah Pengatur segala sesuatu.

Pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat juga ditekankan dalam
khutbah ini. Dunia adalah sarana untuk mencapai tujuan akhirat yang lebih penting dan
abadi. Oleh karena itu, kita harus menjalani hidup yang seimbang dengan fokus pada
keduanya. Ini adalah panggilan untuk menjalani kehidupan yang tidak terlalu terpaku
pada urusan dunia semata, tetapi juga mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah
kematian.

1
Mengenal Allah melalui ayat-ayat kauniyah juga membawa penghormatan kepada-Nya.
Ketika kita memahami keagungan ciptaan-Nya, kita menjadi lebih sadar akan kebesaran
Allah. Ini mendorong kita untuk lebih merendah, bersyukur, dan hidup dalam ketaatan
kepada-Nya. Khutbah ini mengajak kita untuk memanfaatkan seluruh potensi yang Allah
berikan kepada kita, seperti kesehatan, jabatan, dan harta, untuk tujuan ibadah
kepada-Nya. Dengan demikian, orientasi hidup kita tidak hanya terfokus pada
kepentingan duniawi, melainkan juga pada kepentingan akhirat yang lebih besar.

Dalam perjalanan mengenal Allah melalui ayat-ayat kauniyah, kita mencapai


pemahaman yang lebih dalam tentang-Nya, yang disebut sebagai "makrifatullah." Ini
adalah tingkat pemahaman yang memungkinkan kita untuk merenungkan keagungan
Allah dalam penciptaan langit, bumi, perubahan malam dan siang, serta segala
ciptaan-Nya. Ini adalah tahap di mana kita benar-benar memahami dan menghormati
Allah sebagai Pencipta yang Maha Kuasa.

Khutbah ini juga mengajak kita untuk tidak hanya membaca ayat-ayat Alquran, tetapi
juga untuk merenung dan memahami ayat-ayat kauniyah, yaitu tanda-tanda dalam alam
semesta yang merupakan manifestasi dari kebesaran Allah. Ini adalah cara untuk
mendekatkan diri kepada-Nya dan meningkatkan pemahaman tentang-Nya.

Dengan demikian, pesan utama yang disampaikan dalam khutbah ini adalah bahwa
pemahaman tentang Allah bukanlah sesuatu yang statis, melainkan sebuah perjalanan
yang berkelanjutan.

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=p3f7Z_ND-IM

Anda mungkin juga menyukai