Anda di halaman 1dari 18

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Konsep Teoretis

1. Alang-alang (Imperata cylindrica)

Alang-alang (Imperata cylindrica) merupakan tumbuhan dari family

Gramineae. Tumbuhan ini mempunyai daya adaptasi yang tinggi, sehingga

mudah tumbuh di mana-mana dan sering menjadi gulma yang merugikan

petani. Gulma Alang-alang dapat bereproduksi secara vegetatif dan generatif

atau tumbuh pada jenis tanah yang beragam17

Gambar 1. Alang-alang (Imperata cylindrica)18

17
Lailatul Izzah, Loc.Cit.
18
Ibid.

10
11

Klasifikasi dari Alang-alang (Imperata cylindrica) adalah sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Bangsa : Poales

Suku :Gramineae

Marga : Imperata

Jenis : Imperata cylindrica

Alang-alang (Imperata cylindrica) merupakan tanaman herba, rumput,

merayap di bawah tanah, batang tegak membentuk satu perbungaan, padat, dan

bukunya berambut panjang. Alang-alang adalah gulma perennial, dengan sistem

rizoid yang meluas serta tinggi batang mencapai 60-100 cm, daun agak tegak

dan pelepah daun lembut, tulang daun utama keputihan, daun atas lebih pendek

daripada daun sebelah bawah, rhizoma bersifat regenaratif yang kuat dapat

berpenetrasi 15-40 cm, sedang akar dapat vertikal ke dalam sekitar 10-15 cm.

Rhizoma berwarna putih, sukulen terasa manis, beruas pendek dengan cabang

lateral membentuk jarring-jaring yang kompak dalam tanah. Gulma ini tersebar

luas dan dapat tumbuh pada tanah terbuka yang belum maupun yang sudah di

olah. 19

Alang-alang merupakan gulma golongan rumput yang sangat merugikan

petani. Kelompok gulma ini ditandai dengan ciri utama yaitu tulang daun sejajar

dengan tulang daun utama, berbentuk pita, dan terletak berselang-seling pada

19
Lailatul Izzah, Loc. Cit.
12

ruas batang. Batang berbentuk silindris, beruas, dan berongga. Akar gulma

golongan ini tergolong dalam akar serabut.20

Sejauh ini, alang-alang dimanfaatkan sebagai bahan baku obat-obatan,

bahan baku kertas, pupuk, selebihnya dipotong dan dibuang karena

menghambat pertumbuhan tanaman utama. gulma tersebut mengandung bahan

lignoselulosa yang cukup tinggi, yang terdiri dari selulosa, hemiselulosa, dan

lignin.21

Tabel 1. Komposisi kimia tanaman alang-alang22


No Komposisi Kimia Persentase

1 α-selulosa 40,22%
2 Holoselulosa 59,62%
3 hemiselulosa (pentosan) 18,40%
4 Lignin 31,29%

Kandungan selulosa yang lebih dari 40 % ini berpotensi untuk dijadikan

adsorben. Selulosa adalah struktur polisakarida utama dalam tanaman. Katun

terdiri dari 90% selulosa. Kayu mengandung campuran selulosa dan lignin,

terdiri dari polimer yang terbentuk dari hasil oksidasi koniferil alkohol

(konifera) atau dari hasil oksidasi campuran konifera alkohol dan sirigenin

(tumbuhan meranggas).23 Polisakarida sebagai komponen pembentuk dinding

sel atau lebih dikenal dengan selulosa dan protein adalah sumber gugus fungsi

yang dapat berikatan dengan ion logam.24 Dalam penelitian Primata Mardina

20
Dad J Sembodo, Gulma dan Pengelolaannya (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm.14.
21
Sevy Dwi Kartikasari, dkk., Potensi Alang-Alang (Imperata Cylindrica (L.) Beauv.)
dalam Produksi Etanol Menggunakan Bakteri Zymomonas Mobilis, Paper Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
22
Ibid. hlm. 4.
23
Fessenden, Dasar-dasar Kimia Organik (Jakarta: Binarupa Aksara, 2010), hlm. 645.
24
Hardini, Loc.Cit.
13

dan kawan-kawan menggunakan alang-alang sebagai adsorben dimana pada

penelitian ini memvariasikan daun alang dan akar alang-alang, dimana

penyerapan yang maksimum yaitu akar alang-alang.

OH

OH H O
H O
OH O OH H
H
H H
O
H O OH H
H OH
H O H
OH H
H OH
O H

H OH

Gambar 2. Struktur selulosa25

2. Adsorpsi
Adsorpsi merupakan proses fisik-kimiawi dimana adsorbat, dalam hal ini

pencemar, terakumulasi di permukaan padatan yang disebut adsorben.26 Zat-zat

yang teradsorpsi dapat terikat kuat membentuk lapisan yang tebalnya tidak lebih

dari satu atau dua partikel. Banyaknya zat asing yang dapat diadsorpsi tergantung

pada luas permukaan partikel kimia unsur.27

Adsorpsi berbeda dengan absorpsi. Pada absorpsi zat yang diserap masuk ke

dalam absorben sedang adsorpsi zat yang diserap hanya terdapat pada

permukaannya.28

25
Sulistiyana, Loc.Cit.
26
Cindy Rianti Priadi , Anita, Putri Nilam Sari, dan Setyo Sarwanto Moersidik, Loc.Cit.
27
Yayan Sunarya, Kimia Dasar 2 (Bandung, Yrama Widya, 2010), hlm. 47.
28
Sukardjo, Kimia Fisika (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hlm.190.
14

a. Jenis-jenis Adsorpsi

Berdasarkan besarnya interaksi antara adsorben dan adsorbat, adsorpsi

dibedakan menjadi dua macam yaitu adsorpsi fisika dan adsorpsi kimia.

1) Adsopsi Fisika

Adsorpsi fisika terjadi bila gaya intermolekuler lebih besar dari gaya

tarik antar molekul atau gaya tarik menarik yang relatif lemah antara

adsorbat dengan permukaan adsorben, gaya ini disebut gaya Van der Waals,

sehingga adsorbat dapat bergerak dari satu bagian permukaan ke bagian

permukaan lain dari adsorben. Adsorpsi ini berlangsung cepat, dapat

membentuk lapisan jamak (multilayer) dan dapat bereaksi balik (reversibel).

Sehingga molekul-molekul yang teradsorpsi mudah dilepaskan kembali

dengan cara menurunkan tekanan gas atau konsentrasi zat terlarut.29

2) Adsorpsi Kimia

Adsorpsi kimia terjadi karena adanya gaya-gaya kimia dan diikuti

oleh reaksi kimia. Pada adsorpsi kimia hanya satu lapisan gaya yang.

Besarnya energi adsorpsi kimia sekitar 100 kj/mol. Adsorpsi jenis ini

menyebabkan terbentuknya ikatan secara kimia sehingga diikuti dengan

reaksi kimia, maka adsorpsi jenis ini akan menghasilkan produksi reaksi

berupa senyawa yang baru.30

29
Ibid., hlm. 7.
30
Aries Wiwit Handayani, Penggunaan Selulosa Daun Nanas sebagai Adsorben Logam
Berat Cd(II), Skripsi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 2010, hlm. 10.
15

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Adsorpsi

Proses penjerapan dalam adsorpsi dipengaruhi oleh beberapa faktor,

diantaranya.

1) Jenis Adsorben

Bahan yang digunakan untuk menjerap mempunyai kemampuan

berbeda-beda, tergantung dari bahan asal dan juga metode aktivasi yang

digunakan. Pemilihan adsorben pada proses adsorpsi sangat dipengaruhi

oleh gaya adsorpsi, beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh suatu

adsorben adalah:

a) Aktif dan murni

b) Tidak bereaksi dengan adsorbat mempunyai gugus fungsi atau

struktur berpori

c) Mempunyai permukaan yang luas

Semakin kecil ukuran adsorben, maka semakin besar luas

permukaannya sehingga dapat menjerap kontaminan makin banyak. Secara

umum kecepatan adsorpsi ditunjukkan oleh kecepatan difusi zat terlarut ke

dalam pori-pori partikel adsorben. Ukuran partikel yang baik untuk proses

penjerapa antara -100/+200 mesh.

2) Jenis Adsorbat

Syarat- syarat yang diperlukan agar adsorbat terjerap dengan baik adalah:
16

a) Jenis Kepolaran Adsorbat

Umumnya adsorbat bersifat ionik dengan polaritas yang tinggi. Jika

diameternya sebanding maka molekul-molekul polar lebih kuat terserap

dari molekul yang non-polar

b) Jenis Ikatan

Senyawa tidak jenuh lebih dijerap jika dibandingkan dengan

senyawa jenuh

c) Ukuran Adsorbat

Molekul yang terjerap haruslah mempunyai ukuran partikel yang

lebih kecil dari ukuran diameter pori adsorben

d) Viskositas Campuran

Kesetimbangan akan lebih cepat tercapai bila campuraqn yang akan

dipisahkan (cair, gas) mempunyai viskositas yang lebih rendah.

e) Temperatur

Umumnya adsorpsi bertambah besar seiring dengan naiknya temperatur.

Kenaikan temperatur dapat menyebabkan pori-pori adsorben terbuka karena

usnur-unsur pengotor yang terdapat pada permukaan adsorben akan

teroksidasi.

f) Pengaruh pH

Adsorpsi antara fasa padat-cair sangat dipengaruhi oleh pH larutan.

Adsorpsi yang dilakukan pada pH yang sangat tinggi cenderung

memberikan hasil yang kurang baik karena pada kondisi basa, terbentuknya

senyawa-senyawa oksida dari unsur-unsur pengotor lebih besar sehingga


17

akan menutupi permukaan adsorben. Sedangkan pada pH yang sangat

rendah sering kali terbentuk garam-garam anorganik yang dapat

menyebabkan penyerapan kurang sempurna.31

c. Mekanisme Adsorpsi

Terjadinya fenomena adsorpsi itu para ahli pengolahan air membagi

mekanisme adsorpsi menjadi tiga langkah, yaitu

1) Makrotransport: perpindahan zat pencemar, disebut juga adsorbat (zat

yang diadsorpsi), di dalam air menuju permukaan adsorben;

2) Mikrotransport: perpindahan adsorbat menuju pori-pori di dalam

adsorban;

3) Sorpsi: pelekatan zat adsorbat ke dinding pori-pori atau jaringan pembuluh

kapiler mikroskopis.

d. Aktivasi

Aktivasi adalah bagian dalam proses pembuatan adsorben yang bertujuan

untuk membuka atau menciptakan pori yang dapat dilalui oleh adsorbat,

memperbesar distribusi dan ukuran pori serta memperbesar luas permukaan

adsorben, terdapat dua metode aktivasi.

1) Aktivasi Fisika

Bahan dasar diaktivasi menggunakan activating agent dari gas CO2

atau steam pada suhu 800-1200°C

31
Alfarisi dalam Tugas Akhir Putri Pidia Permata Mindra dengan judul Adsorpsi Methylene
Blue Menggunakan Serbuk Cangkang Telur Terkalsinasi dengan Proses Batch, Program Studi
Diplima III Teknik Kimia, Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau 2014, hlm.7.
18

2) Aktivasi Kimia

Bahan dasar direndam terlebih dahulu pada activating agent berupa

bahan kimia tertentu yang bersifat asam (misalnya posforic acid H3PO4),

basa (Potasium Hidriside KOH, sodium hydroside NaOH. proses

dilanjutkan dengan karbonisasi.32

Aktivator yang digunakan untuk adsorben dari selulosa biasanya dari

hidroksida logam alkali. Disamping NaOH dan KOH, litium hidroksida juga

digunakan sebagai aktivator. Aktivasi dengan KOH 5% dan 24 %, selulosa

yang dihasilkan masih cukup banyak mengandung lignin. Dengan alkali yang

berbeda, maka kandungan lignin dapat dikurangi. Namun secara simultan

derajat polimerisasi dan selulosa yang dihasilkan menurun. Pada umumnya

selulosa yang dihasilkan tergantung pada spesies kayu dan terutama pada

prosedur aktivasi.33

3. Air Sadah

Air merupakan zat penting dalam kehidupan makhluk hidup di dunia ini, dari

hewan yang berspesies terendah sampai yang tertinggi, juga manusia dan tanaman.

Apabila air sudah tercemar logam-logam berbahaya akan mengakibatkan hal-hal

yang buruk bagi kehidupan.34

Air merupakan sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan
32
Hendra R, Pembuatan Karbon Aktif dengan Bahan Dasar Batu Bra Indonesia dengan
Metode Aktivasi Fisika dan Karakterisasinya, Skripsi Sarjana Fakultas Teknik Universitas
Indonesia, 2008, hlm. 20.
33
Fengel dalam skripsi Aries Wiwit Handayani dengan Judul Penggunaan Selulosa Daun
Nanas Sebagai Adsorben Logam Berat Cd (II), Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010, hlm.15.
34
Fitri Refpelita, Kimia Lingkungan (Pekanbaru, Cadas Press, 2013),hlm. 13.
19

terutama penyakit perut.35 Air juga berfungsi sebagai media internal dan eksternal

bagi ikan. Sebagai media internal, air berfungsi sebagai bahan baku untuk

metabolisme tubuh, pengangkut bahan makanan ke seluruh tubuh, pengangkut sisa

metabolisme untuk dikeluarkan dari dalam tubuh, dan pengatur atau penyangga

suhu tubuh. Sementara sebagai media eksternal, air berfungsi sebagai habitat.36

Kesadahan merupakan sifat air yang disebaban oleh adanya ion-ion (kation)

logam valensi dua. Ion-ion semacam itu mampu bereaksi dengan sabun dengan

membentuk kerak air. Kation-kation penyebab utama dari kesadahan air Ca2+ Mg2+

Sr++ Fe++ dan Mn ++


. Sedangkan anion-anion yang biasa terdapat dalam air adalah

HCO3- SO4, Cl-, NO3-, dan SiO3=. Ion-ion Al+++ dan Fe+++ kadang-kadang dianggap

sebagai penyebab kesadahan pada air. Namun kelarutannya begitu dibatasi pada

niai pH dari air alam, sehingga konsentrasi ion-ion dapat diabaikan.

Kesadaan dalam air sebagian besar adalah berawal dari kontaknya dengan tanah

dan pembentukan batuan. Pada umumnya air sadah berasal dari daerah dimana lapis

tanah atas (topsoil) tebal, dan ada pembentukan batu kaur. Air lunak berasal dari

daerah dimana lapisan tanah atas tipis, dan pembentukan batu kapur jarang atau

tidak ada.37

35
Totok Sutrisno, Teknologi Penyediaan Air Bersih (Jakarta, Rineka Cipta, 2010), hlm.
36
Ghufran H Kordi, Panduan Lengkap Memelihara Ikan Air Tawar di Kolam Terpal,
(Yogyakarta: Andi Offset, 2010), hlm. 20.
37
Totok Sutrisno, Op. Cit., hlm. 36.
20

Tabel 2. Sumber-sumber air baku untuk penggunaan rumah tangga38


No Sumber Karakteristik
1 Air Tanah - Dapat dipercaya, suhu konstan, polusi rendah,
terbatas, kesadahan sering tinggi

2 Sumur Bor - Lebih dalam, lebih dapat diharapkan, kurang


terkontaminasi, tak terlalu mahal

3 Mata Air - Murah, jarang tersedia,seringkali sadah

Ada dua macam kesadahan, yaitu kesadahan sementara (kesadahan bikarbonat)

dan kesadahan tetap (kesadahan non bikarbonat). Kesadahan sementara disebabkan

oleh kandungan anion HCO3- yang berikatan dengan kalsium dan/ atau magnesium.

Kesadahan tetap disebabkan oleh kandungan anion SO42- dan/ atau Cl- yang

berikatan dengan kalsium dan/atau magnesium. Jumlah dari kesadahan sementara

dan kesadahan tetap disebut kesadahan total.39 Yang dimaksud dengan kesadahan

total adalah kesadahan yang disebabkan oleh adanya ion Ca++ dan Mg++ secara

bersama-sama. Ini disebabkan karena kebanyakan kesadahan dalam air alam adalah

disebabkan oleh dua kation tersebut. Ketentuan standar dari Departemen Kesehatan

untuk kesadahan pada air minum adalah 5-10 °C.40

4. Magnesium

Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol

Mg dan Nomor atom 12 serta berat atom 24,31.Magnesium adalah elemen

terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi,serta merupakan unsur

terlarut ketiga terbanyak pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama di gunakan

38
Asmadi, Teknologi Pengelolahan Air Minum (Yogyakarta : Gosyen Publishing, 2011),
hlm. 19.
39
Totok Sutrisno, Loc. Cit
40
Ibid.
21

sebagai zat campuran (alloy) untuk membuat campuran Alumunium Magnesium

yang sering disebut magalium atau magnelium.41

Logam magnesium dapat teroksidasi oleh udara secara perlahan-lahan pada

temperatur kamar, tetapi pada pemanasan reaksinya sangat hebat. Jika logam

magnesium dibakar, akan timbul nyala putih yang sangat terang. Oleh sebab itu

pada awal fotografi serbuk magnesium sebagai sumber penerangan.

2Mg(s) +O2(g) →2 MgO(s)42

Magnesium merupakan bagian dari komponen penyebab kesadahan pada air.

Dengan sendirinya efek umum yang dapat ditimbulkan oleh adanya unsur ini dalam

air adalah serupa dengan efek umum yang dapat ditimbulkan oleh pengaruh

kesadahan. Dalam jumlah kecil Mg dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan

tulang, akan tetapi dalam jumlah lebih besar 150 mg/L dapat menyebabkan rasa

mual.43

5. Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

Spektrofotometri serapan atom (SSA) sangat bermanfaat untuk analisis

kuantitatif yaitu menentukan kadar total unsur logam dalam jumlah sekelumit

(trace) dan sangat sekelumit (ultratrace). SSA termasuk ke dalam spektroskopi

atom, dimana prinsip dasarnya adalah interaksi antara sinar REM (biasanya sinar

UV/VIS ) dengan materi kimia ( yaitu dalam bentuk atom-atom netral) berupa

absorspsi. Atom akan menyerap sinar UV/VIS pada panjang gelombang tertentu

dan karakteristik tergantung pada sifat unsurnya. Misalnya Natrium menyerap pada

41
Wikipedia, Loc. cit
42
Kristian H. Sugiyarto, Dasar-dasar Kimia Anorganik Logam (Yogyakarta : Graha Ilmu,
2012), hlm. 326.
43
Totok Sutrisno, Op. Cit. hlm. 37
22

589 nm, Kalium menyerap pada panjang gelombang 766,5 nm. Sinar pada panjang

gelombang ini mempunyai energi yang cukup untuk menyebabkan tereksitasinya

electron dari atom pada keadaan dasar ke keadaan tereksitasi. 44

Tabel. 3 panjang gelombang atom Ca, Fe, Mg dan Na45


No Jenis Atom Panjang Gelombang (nm)
1 Ca 422,7
2 Fe 248,3
3 Mg 285,2
4 Na 589,0

a. Prinsip kerja

Prinsip dasar dari spektofotometri ini adalah interaksi anatar sinar radiasi

UV/VIS dengan molekul/ion. Bila sinar UV/VIS yang datang memiliki energi

yang sesuai dengan perbedaan energy (∆E) antara dua tingkat energi molekul

maka sinar akan diserap. Penyerapan sinar UV atau visibel menyebabkan

terjadinya eksitasi molekul dari tingkat energi dasar (keadaan dasar) menuju

tingkat energy yang lebih tinggi.

b. Instrumentasi

SSA terdiri dari 5 komponen utama. Komponen-komponen ini dikontrol

oleh piranti lunak komputer.

Sumber Tempat Penyeleksi Detektor Pengolah


energi sampel panjang signal
gelombang readout

Gambar 3. Bagian instrumentasi SSA

44
Yusbarina, Analisis Instrumen Kimia (Metode Spektroskopi) (Pekanbaru: Kreasi Edukasi,
2014), hlm. 91.
45
Fathurrahmi, Analysis Of Mineral Contents Ca, Mg, Fe And Na In Natural Bentonite
Clay, Jurnal Natural, Vol. 12, No.1, 2012, hlm. 34.
23

Lima komponen utama tersebut adalah sumber energi, tempat sampel,

penyeleksi panjang gelombang, detektor dan pengolah signal/redout.46

1) Analisis kuantitatif

Untuk keperluan analisis kuantitatif dengan SSA, maka sampel harus

dalam bentuk larutan. Untuk menyiapkan larutan, sampel harus diperlakukan

sedemikian rupa yang pelaksanaanya tergantung dari macam dan jenis sampel.

Yang penting untuk diingatkan adalah bahwa larutan yang akan di analisis

haruslah sangat encer. Ada beberapa cara untuk melarutkan sampel, yaitu:

1. Langsung dilarutkan dengan pelarut yang sesuai

2. Sampel dilarutkan dalam suatu asam

3. Sampel dilarutkan dalam suatu basa atau dilebur dahulu dengan basa

kemudian hasil leburan dilarutkan dalam pelarut yang sesuai.

Metode pelarutan apapun yang akan dipilih untuk dilakukan analisis dengan SSA

yang terpenting adalah bahwa larutan yang dihasilkan harus jernih, stabil, dan tidak

mengganggu zat-zat yang akan dianalisis.47

SSA sangat bermanfaat untuk menentukan kadar total dari unsur logam. Metode

penentuan konsentrasi dilakukan dengan beberapa cara yaitu : metode perbandingan

langsung, metode kurva kalibrasi, dan metode standar adisi. Metode yang

digunakan oleh peneliti dalam penentuan konsentrasi logam adalah metode kurva

kalibrasi.

46
Yusbarina, Op. Cit. hlm 95.
47
Ibnu Gholib dan Abdul Rohman, Kimia Farmasi Analsis (Yogyakarta: Pustaka Belajar,
2013), hlm. 312.
24

Metode kurva kalibrasi dilakukan dengan cara me ngalurkan absorbansi

larutan standar (A) terhadap konsentrasi larutan standar (C) sehngga dihasilkan

grafik berupa garis lurus, kemudian didapatkan persamaan regresi linear y = ax+b,

dimana y adalah absorbansi dan x adalah konsentrasi, a adalah slop dan b adalah

intersept. Kemudian hitung konsentrasi zat pada sampel pada persamaan regresi

linear yang didapatkan dari kurva kalibrasi. Metode ini dilakukan jika konsentrasi

sampel tidak terlalu kecil, preparasi mudah dilakukan, dan jumlah sampe

banyak.48

6. Sumber Belajar

Sumber belajar merupakan salah satu komponen yang membantu dalam

proses belajar mengajar. Sumber belajar tidak lain adalah daya yang dapat

dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung

maupun secara langsung, sebagian atau secara keseluruhan.49sumber belajar juga

diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang

mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk

melakukan proses perubahan tingkah laku.50

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam suatu proses

komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim

(guru), komponen penerima (siswa), dan komponen pesan itu sendiri yang biasanya

berupa materi pelajaran. Kadang-kadang dalam proses pembelajaran terjadi

48
Yusbarina, Op.Cit, hlm. 102.
49
Rusman, Manajemen Kurikulum (Depok: Raja Grafindo Persada, 2012), hlm. 130.
50
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 170.
25

kegagalan komunikasi. Untuk menghindari semua itu, maka guru dapat menyusun

strategi pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar.51

Berdasarkan paparan yang dikemukakan Association of Education

Communication Technologi (AECT). sumber belajar dapat dikategorikan ke dalam

6 jenis,

a. Message (pesan), adalah segala informasi/dalam bentuk ide, fakta, dan data

yang disampaikan kepada anak didik..

b. People (orang), adalah manusia yang berperan sebagai penyaji dan pengolah

pesan, seperti guru, narasumber, yang dilibatkan dalam kegiatan belajar.

c. Materials (bahan), software atau peragkat lunak yang berisi pesan-pesan.

d. Device (alat) adalah hardware atau perangkat keras yang digunakan untuk

menyampaikan pesan.

e. Technique (teknik) adalah prosedur yang dipakai untuk menyajikan pesan.

f. Setting (lingkungan) adalah kondisi dan situasi di mana kegiatan

pembelajaran itu terjadi.52

7. Kimia Unsur

Sampai saat ini lebih dari seratus macam unsur sudah dikenal dan

diidentifikasi terkait dengan sifat-sifat dan manfaatnya, baik dalam bentuk unsur

bebas maupun dalam bentuk senyawa sifat-sifat unsur yang mirip digolongkan

kedalam golongan yang sama dalam tabel periodik modern.53 Salah satu golongan

dalam sistem periodik unsur yaitu golongan alkali tanah. Logam alkai tanah terdiri

51
Wina sanjaya, Op.Cit, hlm.160.
52
Rusman, Loc.Cit.
53
Yayan Sunarya, Kimia Dasar 2 (Bandung, Yrama Widya,2013), hlm. 379.
26

dari Be2+ Mg2+ Ca2+ Sr2+ Br2+. Kelimpahan logam magnesium di kulit bumi

menempati urutan kedelapan yaitu 1,93% keberadaannya.54

Magnesium sangat penting dalam tumbuhan untuk membuat klorofil. Yaitu

senyawa penangkap energi matahari. Namun kalsium dan magnesium dan kadang-

kadang ion ferro, ikut menyebabkan kesadahan air. Air sadah juga tidak

menguntungkan/mengganggu proses pencucian menggunakan sabun. Bila sabun

digunakan pada air sadah, mula mula sabun harus bereaksi dahulu dengan setiap ion

kalsium dan magnesium dalam air sebelum sabun dapat berfungsi menurunkan

tegangan permukaan.

8. Penelitian yang Relevan

Penelitian mengenai penggunaan alang-alang sebagai adsorben telah

dilakukan sebelumnya oleh para peneliti. Diantaranya

1. Primata Mardina, Newira Jayanti Purba dan Maya Ayu Permatasari I.M.

meneliti tentang tanaman alang-alang sebagai biomassa adsorben untuk

penurunan kadar kalsium dimana pada penelitian ini peneliti

memvariasikan batang alang-alang, daun alang-alang dan akar alang-alang

Persentase penurunan kadar kalsium pada air sungai yang paling besar

adalah pada bahan adsorben berupa akar alang-alang dengan ukuran butir

akar alang-alang 250 µm yaitu sebesar 67,39% dengan kapasitas adsorpsi

0,54 mg/gram adsorben.55

54
Michael Purba, Kimia untuk Kelas XII (Jakarta, Erlangga, ) hlm. 72.
55
Primata Mardina, Loc.Cit.
27

2. Rahmi Hardini, Ina Risnawati, Awin Fauzi, Noer Komari, meneliti tentang

pemanfaatan rumput alang-alang (Imperata cylindrica) sebagai biosorben

Cr (VI) pada limbah industri sasirangan dengan metode teh celup dimana

pada penelitian ini untuk mengetahui pH, waktu optimum, kapasitas

adsorpsi, mengetahui kadar logam Cr (VI) yang teradsorpsi oleh Imperata

cylindrica pada limbah cair sasirangan, pH optimum dalah pada pH 3

sebesar 94,03%. Waktu kontak optimum 90 menit dengan banyaknya Cr

(VI) yang teradsorp sebesar 13,513%, dan Kapasitas adsorpsi Cr (VI) oleh

biomassa Imperata cylindrica pada limbah cair sasirangan yaitu sebesar

25,87%.56

56
Hardini, Loc.Cit.

Anda mungkin juga menyukai