755 2079 1 PB
755 2079 1 PB
TUJUAN PRAKTIKUM
Memahami metode dan mampu melakukan isolasi dan identifikasiantosianidin dari
ektrak bunga rosella
II. DASAR TEORI
V. HASIL PENGAMATAN
a. Volume akhir ekstrak :5,8 ml
b. Perhitungan pengambilan campuran fase gerak untuk KLT
Campuran pelarut n-butanol :asam asetat: air (4:1:5) sebanyak 10 ml (diambil
2x lipat karena akan dipisahkan dengan corong pisah)
n-butanol Asam asetat Air
4/10 x 10 ml = 4 ml 1/10 x 10 ml =2 ml 5/10 x 10 ml = 5 ml
(diambil 8 ml) (diambil 4 ml) (diambil 10 ml)
c. Berat ekstrak
Berat porselin 50,5990 gram
Berat porselin + ekstrak 51,0646 gram
Berat ekstrak 465,6 mg
d. Warna ekstrak : Coklat
e. Gambar kromatogram
f. Hitungan Nilai Rf
NODA WARNA Nilai Rf
1. Merah muda 2,1 cm / 5,6 cm = 0,38
2. Coklat 4,5 cm / 5,6 cm = 0,80
VI. PEMBAHASAN
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan
distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase
diam (padat atau cair) dan fase gerak (cair atau gas). Kromatografi kertas
merupakan metode analitik yang digunakan untuk memisahkan bahan kimia
berwarna, terutama pigmen. Pemisahan dalam kromatografi kertas melibatkan
prinsip yang sama seperti kromatografi lapisan tipis, mengingat ini adalah salah satu
jenis kromatografi lapisan tipis. Dalam kromatografi kertas, bahan uji terdistribusi
antara fasa diam dan fasa gerak. Fasa diam biasanya adalah selembar kertas saring
bermutu tinggi. Fasa gerak adalah larutan pengembang yang merambat naik pada
fasa gerak, membawa sampel bersamanya. Komponen sampel akan terpisah
bergantung pada kekuatan adsorbsinya pada fasa diam versus kelarutannya pada
fasa gerak.
Pada praktikum ini dilakukan isolasi dan identifikasi antosianidin dari bunga
Rosella Merah. Tahap pertama pada proses praktikum kali ini yaitu tahapan
hidrolisis senyawa antosianidin dalam bunga Rosella Merah dimana 3 gram serbuk
simplisia bunga Rosella Merah ditambah 25 mL HCl 2M yang kemudian
dipanaskan, didinginkan dan disaring. Tahapan ini juga bertujuan untuk
memisahkan aglikon dari glikosida dengan hidrolisis asam. Kemudian filtrate dicuci
dengan etil asetat sebanyak 2 kali dimana lapisan etil asetat dibuang (atas),
pencucian ini bertujuan untuk menghilangkan flavon. Lapisan air dari pencucian
etil asetat kemudian diekstraksi dengan amil alcohol sebanyak 3 kali, lapisan amil
alkohol yang terbentuk diambil dan dipekatkan. Setelah itu pekat dilakukan
pemisahan antosianidin dengan KKt analitik, dengan fase gerak butanol : asam
asetat glasial : air (4:1:5). Setelah dilakukan KKt didapatkan hasil terdapat 2 noda
dimana noda yang pertama berwarna merah muda dengan nilai Rf 0,38 dan noda
yang kedua berwarna coklat muda pada kertas kromatogafi dengan nilai Rf 0,80 cm.
Perbedaan nilai Rf yang dihasilkan oleh kedua noda tersebut disebabkan karena
adanya perbedaan daya afinitas dari kedua noda terhadap fase diam dan fase gerak
yang digunakan. Dimana senyawa yang menghasilkan noda pertama cenderung
memiliki daya afinitas yang lebih besar terhadap fase diam dibandingkan dengan
senyawa yang menghasilkan noda kedua. Dan senyawa yang menghasilkan noda
pertama memiliki tingkat kepolaran yang lebih rendah dari senyawa yang
menghasilkan noda kedua.
Dari hasil proses kromatografi kertas diperoleh simpulan bahwa bunga Rosella
Merah positif mengandung senyawa yang diduga merupakan antosianidin, karena
menghasilkan noda kromatogram yang berwarna merah muda. Dimana menurut
literatur, antosianidin yang merupakan sianidin akan menghasilkan warna merah
senduduk. Warna merah muda yang dihasilkan pada kromatografi kertas bunga
Rosella Merah kemungkinan merupakan delfinidin, dimna delfinidin merupakan
antosianidin yang gugus hidroksilnya lebih satu dibandingkan dengan sianidin.
Kandungan antosianidin pada bunga Rosella Merah berasal dari pigmen warna yang
dikandung oleh kelopak Bunga Rosella Merah. Dimana pigmen warna tersebut
berperan sebagai antioksidan (menangkal radikal bebas).
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapan disimpulkan bahwa :
1. Bunga Rosella Merah positif mengandung antosianidin yang dibuktikan
dengan adanya noda berwarna merah muda pada saat kromatografi kertas.
2. Antosianidin yang dihasilkan pada bunga Rosella Merah memiliki nilai Rf
sebesar 0,38 selain itu pada kromatografi kertas juga dihasilkan noda lainnya
yang berwarna coklat dan memiliki nilai Rf sebesar 0,80 .
3. Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa metode Kromatografi kertas
dapat digunakan dengan baik untuk memisahkan senyawa kimia yang terdapat
pada bunga Rosella Merah.
DAFTAR PUSTAKA
Oleh :
1. Gusti Ayu Ketut Tirthawati (141159)
2. Ni Putu Wiriyanti (141160)
3. Kadek Ayu Yessy Ermawardani (141161)
4. Ni Luh Putu Yuli Nilasari (141162)
5. Ni Wayan Yuliasih (141163)
Proses pemanasan serbuk Proses penyaringan setelah Proses pencucian dengan etil
bunga rosella ditambah 25ml ekstrak didinginkan asetat
HCl 2M