Anda di halaman 1dari 11

Makalah

ISLAM AGAMA YANG MENCEGAH KEKERASAN DAN


KETIDAKMANUSIAAN

( Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah agama dari dosen pengampuh
Prof. Dr. Novianty Djafri, S.Pd.I, M.Pd.I )

Disusun oleh:
Putri S. Dadung
NIM : 411423020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah yang telah memberikan
hikmah, hidayah, kesehatan serta umur yang panjang sehingga makalah agama
ini dapat terselesaikan. Kami juga berterima kasih kepada Prof. Dr. Novianty
Djafri, S.Pd.I, M.Pd.I yang memberikan tugas ini untuk pembelajaran dan
penilaian untuk mata kuliah agama.

Alhamdulillah, segala puji bagi allah SWT sehingga saya bisa


menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Berikut ini saya
mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Islam Agama Yang Mencegah
Kekerasan Dan Ketidakmanusiaan”. Melalui kata pengantar ini penulis lebih
dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada
kekurangan dan ada tulisan yang kurang tepat. Dengan ini kami
mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah
Subhanahu Wa Ta'ala memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat.

Gorontalo, 11 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1

1.3 Tujuan...............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.............................22.1 Peran Utama Mikroorganisme


..............................................................................22.2 Interaksi Mikroorganisme
...................................4a. Interaksi Mikroorganisme Tanah dengan Tumbuhan
. 4b. Faktor Lingkungan yang Memengaruhi Keanekaragaman Hayati Tanah
................................................................................................4BAB III PENUTUP
.......................................................................................................63.1 Kesimpulan
.................................................................................................................63.2 Saran
..................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Islam yang mencegah kekerasan dan ketidakmanusiaan memiliki akar
dalam ajaran-ajaran Al-Quran dan Hadis. Al-Quran menekankan kasih sayang,
belas kasihan, dan keadilan sebagai nilai-nilai utama dalam Islam. Ketaatan
kepada Allah juga mencakup perlakuan baik terhadap sesama manusia. Islam
mengajarkan toleransi terhadap penganut agama lain dan mempromosikan
kerjasama antarumat beragama. Surah Al-Kafirun adalah contoh yang
menegaskan toleransi terhadap keyakinan berbeda. Islam mendorong umatnya
untuk menghindari tindakan agresi dan mempromosikan perdamaian.
Konsep jihad dalam Islam bukanlah justifikasi untuk tindakan kekerasan
yang sewenang-wenang. Islam memiliki aturan ketat terkait perang, seperti
perlindungan terhadap warga sipil dan larangan merusak lingkungan. Prinsip-
prinsip ini terdapat dalam hukum perang Islam. Kebebasan beragama dan
pengampunan adalah nilai penting dalam Islam. Rasulullah Muhammad dikenal
sebagai pemimpin yang adil dan penuh kasih sayang terhadap lawan-lawannya.
Islam mendorong pendidikan dan kesadaran sebagai cara untuk mencegah
radikalisasi dan ekstremisme. Pendidikan agama yang benar dapat membantu
mencegah ketidakmanusiaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu agama dan tantangan radikalisme?
2. Bagaimana islam memerangi kekerasan dan ketidakmanusiaan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang agama dan tantangan radikalisme
2. Untuk mengetahui tentang islam memerangi kekerasan dan
ketidakmanusiaan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peran Utama Mikroorganisme


Mikroorganisme, seperti bakteri, fungi, dan mikroba lainnya, memiliki
peran utama dalam mempertahankan keanekaragaman hayati tanah. Mereka
memengaruhi berbagai aspek ekosistem tanah, seperti penguraian bahan organik,
perbaikan struktur tanah, siklus nutrisi, serta kesehatan tanaman. Berikut peran
utama mikroorganisme yaitu :
1. Penguraian Bahan Organik
Mikroorganisme tanah adalah agen utama dalam proses penguraian bahan
organik di dalam tanah. Bahan organik ini mencakup daun yang gugur, ranting,
serasah, akar mati, dan sisa-sisa organisme lainnya. Mikroorganisme
menghasilkan enzim yang mengurai molekul kompleks dalam bahan organik
menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti karbon organik, nitrogen, fosfor,
dan berbagai unsur hara lainnya. Proses ini disebut dekomposisi, dan hasilnya
adalah senyawa humus yang kaya akan nutrisi.
Peran ini sangat penting karena senyawa humus yang dihasilkan adalah
sumber utama nutrisi bagi tanaman. Tanaman menyerap nutrisi ini melalui
akarnya untuk tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, mikroorganisme tanah
yang melakukan penguraian bahan organik berkontribusi secara signifikan pada
ketersediaan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan mereka
2. Siklus Nutrisi
Mikroorganisme juga berperan dalam siklus nutrisi tanah, seperti siklus
nitrogen, fosfor, sulfur, dan karbon. Beberapa mikroorganisme tertentu, seperti
bakteri nitrifikasi, mengubah nitrogen organik menjadi bentuk nitrat yang dapat
diserap oleh tanaman. Siklus ini memungkinkan aliran nitrogen di dalam
ekosistem dan merupakan bagian integral dari rantai makanan tanah.
Selain itu, mikroorganisme juga memainkan peran penting dalam
mobilisasi fosfor dalam tanah melalui proses mineralisasi. Fosfor dalam bentuk
organik yang tidak larut dalam air harus diubah menjadi bentuk yang dapat
digunakan oleh tanaman. Mikroorganisme menghasilkan enzim yang melakukan
proses ini, yang meningkatkan ketersediaan fosfor untuk tanaman
3. Simbiosis dengan Tumbuhan
Mikroorganisme tanah membentuk hubungan simbiotik dengan tumbuhan
melalui mikoriza dan bakteri rhizobia. Ini membantu tumbuhan dalam penyerapan
nutrisi dan air dari tanah, yang secara langsung berkontribusi pada pertumbuhan
dan kesehatan tumbuhan.
4. Predasi dan Kompetisi
Mikroorganisme tanah terlibat dalam interaksi predator-mangsa dan
persaingan dalam tanah. Ini menciptakan dinamika dalam komposisi mikroba
dalam tanah, yang dapat memengaruhi keanekaragaman hayati mikroorganisme.

5. Pengendalian Penyakit Tanaman


Beberapa mikroorganisme tanah berperan sebagai agen pengendalian
biologis yang membantu melindungi tanaman dari penyakit. Misalnya, bakteri dan
fungi antagonis dapat menghambat pertumbuhan patogen tanaman.

Peran utama mikroorganisme ini sangat penting dalam menjaga


keseimbangan ekosistem tanah dan mendukung keanekaragaman hayati. Tanpa
mikroorganisme ini, sumber daya nutrisi di dalam tanah tidak akan tersedia dalam
jumlah yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman dan fungsi ekosistem
tanah secara keseluruhan. Oleh karena itu, upaya untuk melestarikan dan
melindungi keanekaragaman mikroorganisme tanah menjadi kunci dalam menjaga
keseimbangan ekosistem tanah dan mendukung pertanian yang berkelanjutan.
Dengan peran-peran tersebut, mikroorganisme tanah mempertahankan
keanekaragaman hayati tanah, menjaga keseimbangan ekosistem, dan mendukung
produktivitas pertanian dan keberlanjutan lingkungan. Interaksi yang kompleks
antara mikroorganisme tanah dan komponen lain dalam ekosistem tanah adalah
kunci dari keanekaragaman hayati tanah yang stabil.
2.2 Interaksi Mikroorganisme
Interaksi mikroorganisme tanah dengan tumbuhan dan faktor lingkungan
memiliki dampak signifikan pada keanekaragaman hayati tanah. Berikut interaksi
yang memengaruhi keanekaragaman hayati tanah yaitu:
a. Interaksi Mikroorganisme Tanah dengan Tumbuhan
1. Mikoriza
Salah satu interaksi utama adalah melalui hubungan simbiotik yang disebut
mikoriza. Ini adalah asosiasi mutualistik antara akar tumbuhan dan fungi tanah.
Fungi mikoriza membantu tumbuhan dalam menyerap air dan nutrisi, terutama
fosfor, dari tanah yang sulit diakses oleh akar tumbuhan. Sebaliknya, tumbuhan
memberikan karbon organik kepada fungi, yang digunakan sebagai sumber energi.
2. Bakteri Rhizobia
Bakteri Rhizobia membentuk simbiosis dengan tumbuhan leguminosa,
seperti kacang-kacangan dan alfalfa. Bakteri ini menginfeksi akar tumbuhan dan
membentuk nodul yang mengubah nitrogen atmosfer menjadi bentuk yang dapat
diserap oleh tumbuhan. Ini meningkatkan ketersediaan nitrogen untuk tanaman.
3. Penyediaan Nutrisi
Mikroorganisme tanah, terutama bakteri dan fungi, berperan dalam
menguraikan bahan organik, menghasilkan senyawa organik baru, dan mengubah
mineral dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tanaman. Ini termasuk
penguraian sisa tumbuhan dan penambahan nutrisi ke dalam tanah yang
mendukung pertumbuhan tanaman.

b. Faktor Lingkungan yang Memengaruhi Keanekaragaman Hayati Tanah


1. Perubahan Iklim
Perubahan iklim, seperti peningkatan suhu dan pola hujan yang berubah,
dapat memengaruhi komposisi dan aktivitas mikroorganisme tanah. Hal ini dapat
mengganggu keanekaragaman hayati tanah dengan mengubah persaingan dan
keberlangsungan spesies tertentu.
2. Penggunaan Lahan
Praktek-praktek seperti deforestasi, urbanisasi, dan pertanian intensif dapat
mengubah sifat fisik dan kimia tanah, serta komunitas mikroorganisme tanah. Ini
dapat mengurangi keanekaragaman hayati tanah dan mengarah pada degradasi
tanah.
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah oleh bahan kimia seperti pestisida dan logam berat dapat
merusak mikroorganisme tanah, mengurangi keanekaragaman hayati, dan
menghambat fungsi ekosistem tanah.
4. Penguraian Bahan Organik
Mikroorganisme tanah memiliki peran utama dalam penguraian bahan
organik, termasuk daun yang gugur, akar mati, dan sisa-sisa organik lainnya di
tanah. Proses penguraian ini menghasilkan senyawa humus yang kaya nutrisi.
Selain itu, mikroorganisme juga menghasilkan enzim yang menguraikan molekul
kompleks menjadi bentuk yang dapat diserap oleh tanaman. Ini mempertahankan
sumber daya organik di tanah dan mendukung produktivitas pertanian.
5. Dampak Lingkungan
Faktor lingkungan, seperti perubahan iklim, penggunaan lahan, dan polusi,
dapat memengaruhi interaksi antara mikroorganisme tanah, tumbuhan, dan faktor
lingkungan. Perubahan iklim dapat mempengaruhi komposisi mikroba tanah dan
proses ekologi yang terkait. Penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan dapat
merusak keseimbangan ekosistem tanah, sementara polusi dapat mengganggu
fungsi mikroorganisme dalam siklus nutrisi.

Interaksi kompleks antara mikroorganisme tanah, tumbuhan, dan faktor


lingkungan merupakan elemen kunci dalam menjaga keanekaragaman hayati
tanah dan keberlanjutan ekosistem tanah. Perubahan dalam kondisi lingkungan
dapat memiliki dampak yang signifikan pada komposisi dan fungsi
mikroorganisme tanah serta keanekaragaman hayati tanah secara keseluruhan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mikroorganisme, seperti bakteri, fungi, dan mikroba lainnya, memegang
peranan yang sangat penting dalam menjaga keanekaragaman hayati tanah.
Melalui berbagai interaksi kompleks dengan tumbuhan dan faktor lingkungan,
mikroorganisme tanah berkontribusi signifikan terhadap produktivitas ekosistem
tanah dan keberlanjutan lingkungan. Peran mikroorganisme dalam
mempertahankan keanekaragaman hayati tanah adalah sebagai penguraian bahan
organik, siklus nutrisi, simbiosis dengan tumbuhan, predasi dan kompetisi, dan
pengendalian penyakit tanaman.
Namun, perubahan lingkungan seperti perubahan iklim, penggunaan lahan
yang tidak berkelanjutan, dan pencemaran tanah dapat mengganggu peran
mikroorganisme dan mengancam keanekaragaman hayati tanah. Oleh karena itu,
pelestarian dan pemulihan keanekaragaman hayati tanah harus menjadi prioritas
dalam upaya menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung keberlanjutan
pertanian dan lingkungan.
Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang peran mikroorganisme
dalam ekosistem tanah, kita dapat mengambil tindakan yang lebih bijaksana
dalam melestarikan kekayaan alam ini, yang esensial bagi kehidupan manusia.

3.2 Saran
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari dosen pembimbing dan teman-
teman sekalian yang sifatnya membangun sangat saya harapkan demi perbaikan
dan kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Allison, S. D. (2005). Cheaters, diffusion and nutrients constrain decomposition
by microbial enzymes in spatially structured environments. Ecology
Letters, 8(6), 626-635.
Bardgett, R. D., & van der Putten, W. H. (2014). Belowground biodiversity and
ecosystem functioning. Nature, 515(7528), 505-511.
Hirsch, A. M. (1992). Developmental biology of legume nodulation. New
Phytologist, 122(2), 211-237.
Lange, M., Eisenhauer, N., Sierra, C. A., Bessler, H., Engels, C., Griffiths, R. I., ...
& Gleixner, G. (2015). Plant diversity increases soil microbial activity and
soil carbon storage. Nature Communications, 6(1), 1-9.
Mendes, R., Kruijt, M., de Bruijn, I., Dekkers, E., van der Voort, M., Schneider, J.
H. M., ... & Raaijmakers, J. M. (2011). Deciphering the rhizosphere
microbiome for disease-suppressive bacteria. Science, 332(6033), 1097-
1100.
Philippot, L., Raaijmakers, J. M., Lemanceau, P., & van der Putten, W. H. (2013).
Going back to the roots: the microbial ecology of the rhizosphere. Nature
Reviews Microbiology, 11(11), 789-799.
Römbke, J., Jänsch, S., Junker, T., & Pohl, B. (2017). Ecotoxicological assessment
of soil microorganisms in the context of soil protection. Ecotoxicology and
Environmental Safety, 135, 269-278.
Rosenzweig, M. L. (1995). Species diversity in space and time. Cambridge
University Press.
Smith, S. E., & Read, D. J. (2008). Mycorrhizal Symbiosis. Academic Press.

Anda mungkin juga menyukai