Anda di halaman 1dari 6

 Hindelang; Gottfredson, dan Garofalo, merumuskan

Lifestile Exposure Theories of Victimization (Tahun


1978) (Teori-teori viktimisasi karena terpaan gaya
hidup)
 Cohen dan Felson, merumuskan Routine Activity
Theory (Tahun 1979) (Teori Aktivitas Rutin).
 Meier dan Miethe mencoba menggabungkan kedua
teori tersebut sehingga menjadi Structural-Choice
Model of Victimization (Model Viktimisasi Pilihan
StrukturaL) pada tahun 1983.
 Teori Terpaan Gaya Hidup : bertujuan untuk
mengukur perbedaan antar kelompok sosial dalam
resiko menghadapi viktimisasi kejahatan kekerasan,
namun kemudian diperluas juga atas resiko
viktimisasi kejahatan terhadap harta benda. Asumsi
dasar teori ini : bahwa perbedaan resiko orang
dalam menghadapi viktimisasi kejahatan dipengaruhi
oleh adanya perbedaan gaya hidup dari orang
tersebut.
 Orang yang tinggal di dalam rumah pada umumnya
mengecil resikonya dari viktimisasi kriminal,
sebaliknya orang yang berada di tempat-tempat
umum akan meningkat resikonya mengalami
viktimisasi kriminal.
 Perbedaan gaya hidup ditentukan oleh ciri demografis
seseorang yang akan mempengaruhi respon dan
adaptasi individual terhadap berbagai peran dan
desakan struktural. Kedudukan seseorang yang
berhubungan dengan usia, jenis kelamin, penghasilan,
status perkawinan, pendidikan, dan pekerjaan
berhubungan dengan tingkat resikonya dalam mengalami
viktimisasi kriminal. Perbedaan kedudukan tersebut
mengandung konsekwensi respon dan harapan peran
yang berbeda dari masyarakat.
 Dengan adanya perubahan sosial, yaitu tuntutan
emansipasi perempuan untuk tidak semata-mata
berperan di lingkungan domestik saja, dan berhak untuk
mengembangkan karier, mengubah pola kecendrungan
viktimisasi kriminal menurut jenis kelamin, karena jumlah
perempuan yang melakukan kegiatan rutin di luar rumah
semakin bertambah.
 Terdapat beberapa hipotesa yang terkait dengan
teori gaya hidup.
1. Kelompok berisiko tinggi. Di dalam masyarakat
terdapat bagian yang rentan menjadi korban
kejahatan (misal : remaja laki-laki dalam pola
rekreasinya dapat menjadi korban kejahatan.
2. Ciri korban adalah sama dengan ciri perilaku.
Penelitian McDermott : menemukan bahwa pelajar
yang menjadi korban kejahatan akan mencari
pelajar lain sebagai pelampiasan atau menutupi
kerugian materi atau menegakan gengsi.
Sedangkan Simon Singer menemukan bahwa
korban kekerasan kemungkinan akan menjadi
pelaku kekerasan pula.
 Hipotesa kedekatan (proxi) dari penelitian Elisa Lake
menguraikan bahwa kemungkinan viktimisasi
tergantung pada tempat seseorang tinggal dan
bagaimana kehidupan seseorang. Korban tidak

Anda mungkin juga menyukai