NIM : P07224122004
Tanggal :
Tmpt Praktik :
Pembimbing :
Tanggal :
LANGKAH I
PENGKAJIAN
A. Identitas
Nama klien : Nama suami :
Umur : 27 th Umur :
Suku : Suku :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat : Alamat :
B. Anamnesa
Tanggal : 20 September 2023 Pukul : 08.00
Oleh :
1. Alasan Utama masuk kamar bersalin : Terasa mules pada perut bagian bawah
menjalar ke pinggang sejak pukul 03.00 dini hari, Ibu mengatakan keluar lendir darah
mulai pukul 01.00 wita.
2. Tanda – tanda Bersalin :
- Kontraksi
- Frekuensi : 2-3X/10 menit
- Durasi : 40
- Lokasi ketidaknyamanan : perut bagian
bawah menjalar ke pinggang
- Intensitas : Kuat
3. Pengeluaran Pervaginam :
- Darah lendir :
- Air ketuban :
- Darah :
6. Riwayat Imunisasi :
1
2
3
4
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Tanda – tanda vital
a. Tekanan darah : 110/70 mmHg
b. Denyut nadi : 92x/menit
c. Pernafasan : 28x/menit
d. Suhu :370 C
3. Muka
a. Oedema :-
b. Konjungtiva :-
c. Sclera :-
4. Pinggang :-
5. Ekstremitas
a. Oedema tangan/jari : kanan : kiri :
b. Oedema tibia/kaki : kanan : kiri :
c. Varices Tungkai :
d. Refleks patella kanan :
e. Refleks patella kiri :
6. Abdomen
a. Luka operasi :
b. Pembesaran perut :
c. Bentuk perut :
d. Oedema :
e. Acites :
f. Palpasi uterus
- Tinggi fundus uteri :31 cm
- Leopold I : 3 j/px teraba bagian bundar, lunak dan tidak melenting
- Leopold 2 : Teraba tahanan memanjang di perut ibu sebelah kanan
- Leopold 3 : Teraba bagian yang bundar, keras dan melenting
- Leopold 4 : Bagian terendah janin seudah masuk PAP (divergen)
g. Palpasi kandung kemih :-
h. Auskultasi
Denyut jantung janin: 18x/menit
7. Genetalia
a. Inspeksi, Vulva, Vagina
Varices :-
Kemerahan :-
Nyeri :-
Lain – lain :-
Ketuban : +utuh
Penurunan kepala : 2/5
b. Perineum, luka perut
Menonjol :
8. Pemeriksaan khusus
1) Pemeriksaan dalam
Vulva uretra tidak tampak kelainan
Ketuban (+)
Pembukaan : 5 cm
Pendataran : 50 %
Bagian terendah Kepala
Bagian terendah di bidang H II (+)
2) Pelvimetri klinik/panggul dalam
a. Promontorium :
b. Linea inominata :
c. Spina ischiadica :
d. Dinding samping :
e. Ujung sacrum :
f. Arcus pubis :
g. Adneksa :
h. Ukuran :
i. Posisi :
3) Ukuran panggul luar
a. Distansia spinarum :
b. Distansia kristarum :
c. Conjugata eksterna :
d. Lingkar panggul :
e. Kesan panggul:
9. Pemeriksaan laboratorium
- Darah , tanggal :
a. Hb :
b. Golongan darah :
c. Ht :
d. Lain – lain :
- Urine, tanggal :
a. Protein :
b. Albumin :
c. Reduksi :
d. Lain – lain :
- Pemeriksaan penunjang , tanggal :
a. USG :
b. X – Ray :
c. Lain – lain :
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN KALA I
Kala 1 KU : Baik Ibu inpartu kala 1 fase aktif, ku 1. Menginformasikan hasil pemeriksaan
Seorang ibu hamil Kesadaran : Composmentis ibu dan janin baik. kepada ibu bahwa sekarang ibu dalam
berusia 27 tahun datang TTV Dasar : proses persalinan dan pembukaan 4 cm,
ke pmb tanggal 20 TD: 110/70 mmHg 1. Mengatakan terasa mules kontraksi baik, KU ibu dan janin baik.
September 2023 pada P : 28x/i pada perut bagian bawah E : ibu sudah mengetahui hasil
pukul 08.00 Wita. N : 92x/i menjalar ke pinggang pemeriksaan dan ibu sudah mengerti
1) Ibu S : 370C sejak pukul 03.00 dini bahwa ibu dalam proses persalinan.
mengatakan terasa hari 2. Memberikan asuhan sayang ibu dengan
mules pada perut Palpasi Leopold 2. Pemeriksaan dalam membiarkan ibu memilih posisi sesuai
bagian bawah - Leopold I : 3 j/px teraba Pembukaan : 5 cm dengan keinginan ibu, melakukan
menjalar ke bagian bundar, lunak Penurunan kepala hotge massage pada punggung dan
pinggang sejak dan tidak melenting. II memberikan dukungan pada ibu,
pukul 03.00 dini - Leopold 2 : Teraba Ketuban : jernih yakinkan ibu bahwa rasa sakit yang
hari tahanan memanjang di 3. TFU :pertengahan px dirasakan ibu akan berdampak baik
2) Ibu perut ibu sebelah kanan dengan pusat terhadap kemajuan persalinan, anjurkan
mengatakan keluar - Leopold 3 : Teraba 4. Mac Donald : 31cm ibu untuk tetap sabar dalam menjalani
lendir bercampur bagian yang bundar, TBJ: (31-11)X 155 = 3.100 gram proses persalinan dan selalu berdoa
darah pukul 01.00 keras dan melenting E: ibu memilih posisi miring ke kiri dan
WITA - Leopold 4 : Bagian His: 3x/10 menit, selama 40 detik ibu sudah mulai tenang dalam
3) Ibu terendah janin seudah menghadapi proses persalinan dengan
5. DJJ : 138x/i, irama
mengatakan HPHT: masuk PAP (divergen) terus berdoa.
teratur kuat
13-09-2022 TFU menurut Mc. Donald : 31 3. Menganjurkan keluarga untuk terus
6. Vital Sign dalam batasan
memenuhi kebutuhan cairan ibu.
TBJ: (31-11)X 155 = 3.100 gram normal Karena jika ibu kekurangan cairan akan
TD: 110/70 mmHg berdampak tidak baik pada proses
Kontraksi : P : 28x/i persalinan.
- Frekuensi : 2-3 x/10 N : 92x/i E : keluarga mengerti dan paham serta
menit S : 370C mau memenuhi kebutuhan cairan ibu
- Durasi : 40 “ Masalah :Tidak ada dengan memberi minum agar ibu tidak
- Interval 1 menit DiagnosaPotensial : Tidak ada kekurangan cairan.
- Lokasi 4. Menganjurkan ibu untuk terus
Tindakan Segera :Tidak ada melakukan teknik relaksasi jika ada
ketidaknyamanan : perut
bagian bawah menjalar ke Kebutuhan : kontraksi dan istirahat jika tidak ada
pinggang kontraksi.
1. Informasikan hasil
- Intensitas : kuat E : ibu mulai mengambil nafas memalui
pemeriksaan.
hidung dan mengeluarkannya lewat
2. Asuhan sayang ibu
Djj: 138x/i, irama teratur kuat mulut dan ibu mulai merasa tenang.
3. Pemenuhan kebutuhan
5. Mengajarkan ibu mengedan yang benar
Pemeriksaan Dalam: cairan.
yaitu : Ibu menarik nafas saat his,
4. Teknik relaksasi
Vulva uretra tidak memegang pangkal paha dengan kedua
5. Jelaskan cara mengedan
tampak kelainan tangan dan mendekatkan dagu ke dada
yang benar
kemudian menegaskan kepala. Ibu
Ketuban (+) 6. Kontrol kemajuan
boleh mengedan jika adanya his
persalinan dengan
E : Ibu sudah mengetahui cara mengedan
Pembukaan : 5 cm partograf
yang benar
7. Persiapan alat persalinan.
Pendataran : 50 % 6. Memantau kemajuan persalinan dengan
partograf (terlampir)
Bagian terendah E : Kemajuan persalinan terlampir pada
Kepala partograf
Bagian terendah 7. Mempersiapkan alat – alat persalinan,
di bidang H II (+) APD, pakaian ibu dan bayi.
Evaluasi : peralatan persalinan, APD
dan pakaian ibu serta bayi sudah
disiapkan.
KALA II
1. Ibu mengatakan senang Bayi lahir spontan dan Ibu Inpartu Kala III 1. Melakukan palpasi abdomen untuk
perut masih terasa mules. menangis pada tanggal 20 memastikan ada atau tidak janin kedua.
September 2023 pukul Dasar : Evaluasi : palpasi abdomen sudah
10.20 wita. 1. Bayi lahir spontan dilakukan dan tidak ada janin kedua.
pukul 10.20 WIB
TFU : 1 jari bawah pusat, 2. Melakukan menajemen aktif kala III :
uterus kontraksi baik teraba 2. TFU setinggi pusat Menyuntikkan oksitosin 10 IU secara IM
keras bundar, tidak tampak dalam waktu 1 menit setelah kelahiran bayi di
3. Kontraksi uterus
laserasi, perdarahan 200 cc 1/3 paha bagian luar ibu, Melakukan
baik
peregangan tali pusat terkendali, Melakukan
4. Plasenta belum lahir massase fundusuteri segera setelah plasenta
lahir selama 15 detik searah dengan jarum
5. Kandung kemih jam.
tidak teraba
E: Plasenta lahir spontan pukul
Masalah : Tidak ada 10.30 wib, kotiledon dan selaput
Diagnose Potensial : plasenta lengkap.
tidak ada Massase fundus uteri telah dilakukan.
Tindakan segera :
tidak ada 3. Memeriksa ada atau tidak robekan jalan
lahir saat proses persalinan.
Kebutuhan : E : ada robekan jalan lahir saat
1.Palpasi abdomen persalinan, di mukosa vagina
2.Menajemen aktif
kala III : 4. Memeriksa jumlah perdarahan yang terjadi
memberikan suntik saat proses persalinan berlangsung.
oksitosin, PPT E : Jumlah perdarahan ± 150 cc.
(peregangan tali
pusat terkendali,
dan masase fundus
3.Periksa robekan
alan lahir
4.Cek perdarahan
TUGAS NO 4
Mekanisme kehilangan panas pada bayi terdiri dari radiasi, konveksi, evaporasi, dan
konduksi.
A. Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda-
benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi dapat
kehilangan panas dengan cara ini karena benda-benda tersebut menyerap radiasi panas
tubuh bayi walaupun tidak bersentuhan secara langsung.
Contoh:
1. Bayi dibiarkan dalam ruangan berAC.
2. Bayi dibiarkan dalam keadaan telanjang.
B. Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar
yang
lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan di dalam ruangan yang dingin akan
cepat mengalami kehilangan panas.
Contoh:
1. Membiarkan atau menempatkan bayi did dekat jendela yang terbuka.
2. Membiarkan bayi di ruangan yang terpasang kipas angin,
C. Evaporasi adalah kehilangan panas akibat penguapan cairan ketuban pada permukaan
tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri. Hal ini merupakan jalan utama bayi kehilangan
panas. Kehilangan panas juga terjadi jika saat lahir tubuh bayi tidak segera dikeringkan
atau terlalu cepat dimandikan dan tubuhnya tidak segera dikeringkan dan diselimuti.
D. Konduksi adalah kehilangan panas pada tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin. Meja, timbangan, tempt tidur yang temperaturnya lebih
rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bay melalui mekanisme konduksi
apabila bayi diletakkan di atas benda-benda tersebut.
Contoh
1. Menimbang bayi tanpa alas timbangan
2. Tangan penolong yang dingin saat memegang bayi.
3. Menggunakan stetoskop dingin untuk memeriksa bayi.
TUGAS NO 6
Denyut nadi 94 x/mnt, warna tubuh kemerahan, menangis, fleksi lemah dan merintih. . Pada
5 menit berikutnya tonusnya aktif dan menangis kuat
Denyut Nadi :1
Menangis :2
TUGAS NO 7
Warna ekstremitas biru, denyut nada 120 x/mnt, gerakan sedikit, fleksi lemah dan menangis
kuat. . Pada 5 menit berikutnya ekstremitas kemerahan, Gerakan kuat.
Gerakan sedikit : 1
Jumlah : 6/10
TUGAS NO 8
Warna kulit biru, HR 80 x/mnt, Gerakan sedikit, tonus otot tidak tampak, merintih. Pada 5
menit berikutnya tubuh kemerahan namun estremitas biru, bayi menangis, tonus aktif namun
masih merintih.
HR 80 x/mnt : 1
Gerakan sedikit : 1
Masing2 mahasiswa membuat 2 soal pilihan ganda disertai dengan jawaban. Materi soal :
1. Hydrochpehalus (2 soal)
1) Seorang ibu membawa anak umur 1,5 tahun ke RS Melati dengan keluhan anak
demam dan kejang. Sat dilakukan pemeriksaan, perawat menemukan adanya
Ubun-ubun yang menonjol, kepala bayi membesar, adanya sunset sign (mata
tertekan kebawah) dan cracked pot sign ( bunyi semangka pada perkusi kepala).
Gejala di atas merupakan gejala gejala yang merujuk pada penyakit ....
a. Trauma kara cidera kepala
b. Meningitis
c. Hidrosetalus
d. Tumor otak
e. Gejala biasa pada anak
2) Perawat baru saja melakukan offeran dan mendapatkan pasien dengan kasus
hidrosefalus yang sudah di diagnosis dokter. Perawat dimintai untuk dilakukan
pemeriksaan ulang pada anak tersebut karna permintaan ibunya. Dibawah ini
adalah gejala yang akan ditemukan anak pada bayi, kecuali.
a. Saat anamnesa ibu pasien mengatakan bahwa kepala anak semakin hari
semakin membesar.
b. Saat perawat melakukan perkusi kepala, perawat menemukan bunyi cracked
pot sign
c. Perawat menemukan adanya fraktur yang disertai pendarahan pada
kepala anak
d. Saat perawat melakukan pemeriksaan, perawat menemukan bahwa ukuran
Kepala bayi jauh besar dari ukuran normal
e. Saat palpasi, perawat menemukan adanya ubun ubun bay yang menonjol
2. Anencephalus (2 soal)
1) Emboli air ketuban menyebabkan komplikasi dan gejala klinik yang bersumber
dari :
f. Kardiovaskuler kolap
g. Gangguan peredaran darah
h. Cadiac output menurun
i. Tekanan atrium kiri menurun
j. Tekanan atrium kiri naik
2) Ny. Y usia G.Pro umur kehamilan 35 minggu datang ke BPS, kemudian
didapatkan hasil pemeriksaan ibu mengalami sianosis, gangguan natas (sesak),
dan edema paru. Dari hasil pemeriksaan ibu tersebut mengalami.
f. Emboli paru
g. Emboli air ketuban
h. Retensio plasenta
i. Polihidramnion
j. Oligohidramnion
1) Ny. A telah melahirkan bayi dan plasenta 20 menit yang lalu, saat ini ibu
merasakan nyeri pada perutnya, serta mengeluarkan darah yang banyak.
Kemudian bidan melakukan pemeriksaan pada ny.A, didapatkan hasil: TD 90/70
mmHg, N: 82 x/m, RR :17 x/m dan S : 36,5 °C, kontraksi uterus lemah kadang
uterus tidak teraba (menghilang dari adomen), hasil periksa dalam teraba funds
uteri, kesadaran ibu mulai menurun, perdarahan 530 mmHg dari diagnosa di atas
Ny. A mengalami
a. Atonia Uteri
b. Inversio Uteri
c. Solusio Plasenta
d. Retensio lasenta
e. Pasenta Previa
2) Faktor yang mempengaruhi dari kasus Ny. A adalah.......
a. Uterus yang lembek dan tarikan tali pusat yang berlebihan
b. Multiparitas
c. Perdarahan pervaginam
d. Kontraksi yang berlangsung cepat
e. Nyeri pada punggung