ILMU KEOLAHRAGAAN SEBAGAI

ILMU PENGETAHUAN MANDIRI

BERDASARKAN KOMISI DISIPLIN ILMU

KEOLAHRAGAAN

Dr Imam Santosa M.Si

1
 DEKLARASI SURABAYA 1998
◼ Ilmu keolahragaan adalah ilmu yang mandiri
◼ Pendidikan jasmani dan olahraga dapat.
digunakan secara terpadu, berkoeksistensi dan
saling melengkapi.
◼ Ilmu keolahragaan berbasis pada keterpaduan
natural science, behavioral science dan
humaniora dengan dominasi eksakta.

2
 SYARAT-SYARAT SEBAGAI ILMU MANDIRI

1. ONTOLOGI
2. EPISTEMOLOGI
3. AXIOLOGI
4. OBYEK MATERIA
5. OBYEK FORMA
6. POSTULAT
7. ASUMSI
8. PRINSIP
9. BATANG TUBUH ILMU
10. KONSEP PINJAMAN DARI ILMU
PENGETAHUAN LAIN

3
 ONTOLOGI menjawab apa?
PHYSICAL ACTIVITY
(dalam rangka pendidikan dan pembentukan)

HEALTH (Fitness Act. incl. Rehab & Revalid)

PHYSICAL EDUCATION(Int. Part o.Education)
RECREATION (Sport for All; Trim Actie)
SPORT (Competitive)
DANCE (Subj. Act. - Obj. Pass.)
4
 Olahraga kesehatan
◼ WHO : Sehat tidak hanya sekedar bebas
dari penyakit tapi sejahtera fisik,
mental, dan sosial.
◼ Olahraga meningkatkan kebugaran
jasmani dan meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap penyakit.
◼ Immunological exercises.
◼ Rehabilitasi dan revalidasi
◼ Olahraga cacat

5
 KEPMENDIKBUD
413/U/1987
Pendidikan jasmani merupakan bagian
integral dari pendidikan yang
bertujuan meningkatkan individu
secara organik, neuromuskuler,
intelektual, dan emosional melalui
aktifitas fisik.

6
 Biro Pendidikan Jasmani
Kementrian PP&K 1950/60
Pendidikan jasmani adalah pendidikan
yang mengaktualisasikan sikap, tindak,
dan karya yang diberi isi, bentuk, dan
arah sesuai dengan cita-cita
kemanusiaan (Indonesia)

7
 Rekreasi
(Pemulihan Keseimbangan)

◼ Dilakukan atas kehendak sendiri

◼ Memperoleh kepuasan dari aktifitas
yang dilakukan
◼ Berpengaruh positif terhadap pelaku
◼ Diterima masyarakat
◼ Dilakukan diwaktu luang
◼ Rekreasi terbaik adalah aktifitas fisik

8
 UNESCO
(ICSPE)
Deklarasi olahraga :
Setiap aktifitas fisik berupa permainan yang
berbentuk pertandingan / perlombaan
(struggle) melawan orang lain, diri sendiri,
ataupun konfrontasi dengan unsur-unsur alam
adalah olahraga.

Fairplay :
1. Memurnikan olahraga
2. Menjadikan olahraga alat yang ampuh bagi
pendidikan
9
 TARI
◼ Aktifitas fisik berupa gerak pilihan
berirama baik spontan (subyektif aktif)
maupun dirancang terdahulu (obyektif
pasif) dengan mengikuti ataupun
diiringi musik adalah tari

◼ Subyektif aktif :
joged, disco, tayuban, dsb.
◼ Obyektif pasif :
tari Bedaya keraton, balet, dsb.
10
 EPISTEMOLOGI
MENJAWAB PERTANYAAN : BAGAIMANA?

ILMU-ILMU PENGANTAR
HUMANIORA ILMU P. ALAM ILMU P. SOSIAL
1. SEJARAH 1. ANATOMI 1. PEDAGOGIK
2. ETIKA
2. FISIOLOGI 2. PSIKOLOGI
a. FILSAFAT
b. AGAMA 3. MEDICINE 3. SOSIOLOGI
c. POLITIK 4. MATEMATIKA
3. ANTROPOLOGI
5. FISIKA
6. MEKANIKA
7. BIOKIMIA

MANUSIA YANG BERGERAK

11
 ILMU KEOLAHRAGAAN

OBYEK MATERIA Gerak manusia

OBYEK FORMA Dalam rangka pendidikan

dan pembentukan

ANTROPOKINETIKA SOMATOKINETIKA SOSIOKINETIKA

1. FILSAFAT KOR 1. ERGOFISIOLOGI 1. PEDAGOGI
2. HISTORIK KOR 2. SPORT MEDICINE 2. SOSIOLOGI
3. PERBANDINGAN 3. BIOMEKANIKA 3. PSIKOLOGI
4. ILMU GERAK 4. TEORI LATIHAN 4. TEORI INSTRUKSI
5. TEORI BERMAIN 5. MOTOR LEARNING 5. SPORT AGOGI

12
 Ilmu Keolahragaan Khusus
(KINOTEKNOLOGI)

Penelitian Praktek

Metode Statistik Metode Latihan

Riset Pembelajaran Permainan
Renang
Beladiri
Atletik
Tari

13
14
PENAMPANG LINTANG BATANG TUBUH POHON ILMU KEOLAHRAGAAN

INTI

PENDUKUNG
TEORI
LATIHAN

MOTOR ILMU GERAK

LEARNING

SPORT TEORI
INSTRUKSI
AGOGIK
TEORI
BERMAIN

15
Pendidikan jasmani sudah ada sejak zaman Cina Kuno, Mesir Kuno, Babilonia,
dan Sumeria hingga zaman Yunani, Romawi, dan selama abad pertengahan.

Untuk praktek melatih/mengajar aktifitas fisik 6 sub bidang studi sebagai INTI
yaitu:

1. Ilmu gerak 4. Belajar gerak

2. Teori bermain 5. Teori instruksi

3. Teori latihan 6. Sportagogik

meski dalam bentuknya yang sangat sederhana pasti sudah ada sejak zaman
kuno tersebut.

Inisiasi dalam bentuk aktivitas fisik (ump. loncat batu NIAS) adalah bentuk
pendidikan secara sadar pertama yang dilakukan.
16
AKSIOLOGI UNTUK APA?

IDEOLOGI
Pendidikan

BUDAYA POLITIK
Sikap hidup Prestasi
Kompetitif OLAHRAGA
PenJas
Sport
Rekreasi
Kesehatan
Tari

SOSIAL EKONOMI
Kesejahteraan Produktivitas
Fisik, mental & Kerja
sosial
17
 PIRAMIDA
1. Ideologi
R = Resultante
2. Politik
R Ketahanan
3. Ekonomi Nasional
4. Sosial
5. Budaya 4 2 1 3 5

KELIMA PUNCAK PIRAMIDA SAMA PENTINGNYA

DENGAN RESULTANTE KETAHANAN NASIONAL 18
 TANTANGAN PEMBANGUNAN OLAHRAGA
INDONESIA PADA MASA MENDATANG

TINGKAT PROGRAM TUJUAN

NASIONAL KONSENTRASI PRESTASI

PROVINSI SELEKSI KUALIFIKASI

KABUPATEN KOMPETISI INTENSIFIKASI

KECAMATAN MOBILISASI PARTISIPASI

INFORMASI APRESIASI
SETIAP TINGKAT BERBEDA TAPI SAMA PENTING
SINAMBUNG SATU SAMA LAIN 19
“GREY AREA” ANTARA SPORT MEDICINE DAN MEDICAL SPORTSCIENCE
SPORT MEDICINE : Terdapat hubungan antara lemak tubuh ,hemoglobin
dan denyut nadi dengan daya tahan

LEMAK
DAYA
HEMOGLOBIN
TAHAN

DENYUT NADI

MEDICAL SPORTSCIENCE : Efektifitas latihan daya tahan terhadap lemak,

hemoglobin dan denyut nadi

LATIHAN DAYA TAHAN

Quantity LEMAK
Frequensi
Interval
Speed
Intensitas
Weight HEMOGLOBIN
Time
Tempo
Duration

Type Form DENYUT NADI

Content 20
 OBYEK ILMU

OBYEK MATERIA
Gerak Manusia

OBYEK FORMA
Dalam Rangka Pendidikan
(keseluruhan kepribadian)
dan
Pembentukan (parsial)
21
 POSTULAT, ASUMSI DAN PRINSIP

ANTROPOKINETIKA SOMATOKINETIKA SOSIOKINETIKA

POSTULAT MOVEMENT REVEALS FUNCTION MAKES ACTIVITY

LIVE ORGAN DENOTES
BEHAVIOR
ASUMSI EXPERIENCE CAUSES REPETION MAKES INTERACTION
MATURATION PERFECT LEADS UP TO
HARMONIOUS
CONDUCT
PRINSIP BUILDING BY IMPROVING BY DEVELOPING BY
ACTUALIZING PRACTISING PERFORMING

22
 Phys.Act.Technology
(Ilmu Keolahragaan Khusus
atau Kinoteknologi)
PEMENUHAN KEBUTUHAN AKAN GERAK.
SISTEM ADALAH KESELURUHAN YANG TERSTRUKTUR DARI :
a. LANDASAN FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN
b. TUJUAN ( UMUM ………s.d……… INSTRUKSIONAL KHUSUS )
c. CARA MENCAPAI TUJUAN :
SISTEMATIKA METODE/TINDAKAN DIDAKTIK
MATERI LAT/PEL TES-UKUR/EVALUASI
LINGKUNGAN SARANA DAN MEDIA
AKTOR AUCTOR
PROGRAM/KUR POLA LATIHAN / PELAJARAN

HEALTH PHYS.ED RECREATION SPORT DANCE

23
 Tujuan

Cara
Mencapai
Tujuan

Landasan

Sistem: Keseluruhan yang terstruktur dari landasan,

tujuan, dan cara mencapai tujuan. 24
Berserakan

Teratur

Terstruktur
 ALUR PENGEMBANGAN ILMU KEOLAHRAGAAN

ERGOPHYSIOLOGY BIOMECHANICS SPORTMEDICINE

TRAINING THEORY
SPORT
PHYLOSOPHY SPORT
MOTOR LEARNING
PEDAGOGY
SPORT MOVEMENT SCIENCE
SPORT
HISTORY
THEORY OF PLAY SOCIOLOGY
SPORT SPORT
COMPARATIVE THEORY INSTRUCTION
PSYCHOLOGY
SPORT AGOGIK

Phys. Act. Technology

HEALTH PHYS.ED RECREATION SPORT DANCE

26
PENGEMBANGAN LEMBAGA DAN ILMU KEOLAHRAGAAN

19
 Jurusan Kajian Program Studi
Laboratorium/Studio
Antropokinatika 1. - Filsafat Kor Pendidikan Jasmani
(Gerak Insani) - Historik Sekolah
- Perbandingan Militer
- Ilmu Gerak Lansia
- Teori Bermain Luar Biasa
dsb.
2. - Gerak & Musik
- Kinerja & Kemampuan
- Agresi & kekerasan
Keterangan : Angka 1 untuk dikembangkan
Angka 2 untuk mulai dirintis

28
 Jurusan Kajian Program Studi
Laboratorium/Studio
Somatokinetika 1. - Ergofisiologi - Kepelatihan
(Gerak Ragawi) - Sportmedicine
- Biomekanika - dsb.
- Teori Latihan
- Belajar Gerak

2. - Teori Latihan
- Immunological Exercises

Keterangan : Angka 1 untuk dikembangkan

Angka 2 untuk mulai dirintis

29
 Jurusan Kajian Program Studi
Laboratorium/Studio
Sociokinetika 1. - Sport Sosiologi - Olahraga Rekreasi
(Gerak Perilaku) - Sportpedagogik
- Sport Psikologi - dsb.
- Teori Instruksi
- Sportagogik

2. - Sport Politics
- Sport Law
- Sport Information
- Sport Bussiness
- Sport Mass media
Keterangan : Angka 1 untuk dikembangkan
Angka 2 untuk mulai dirintis

30
 Lama Baru Program Studi
Penjaskesrek Antropokinetika Pendidikan jasmani
Kepelatihan Somatokinetika Kepelatihan &
OR Kesehatan
----------------- Sosiokinetika Olahraga Rekreasi

31
 Jenjang Pendidikan
◼ S1 knowing something about everything
S2 knowing almost everything about
something
S3 knowing everything about onething
(Prof.Dr.Soekarman)

UNJ: S1 aplikasi
S2 pengembangan
S3 menciptakan

32
 Pengembangan Jurusan
a.program studi
b.laboratorium/studio

A. Tugas dan fungsi program studi

◼ 1. menyusun konsep dasar program (sistem professional service
sampai deskripsi program)
◼ 2. deskripsi profil lulusan
◼ 3. kurikulum program
◼ 4. mengelola admisistrasi studi mahasiswa
◼ 5. mengkoordinasi penasihat akademik
◼ 6. pengelolaan perkuliahan dan ujian
◼ 7. koordinasi dan sinkronisasi antar mata kuliah
◼ 8. evaluasi dan revisi program
◼ 9. pembangunan dan pengembangan profesi

33
B. Tugas dan fungsi Laboratorium/studio
◼ 1. penelitian dan pengembangan

◼ 2. menyusun paket-paket pengabdian pada masyarakat

◼ 3. menyusun silabus mata kuliah untuk program studi

◼ 4. diskusi, seminar, simposium dan konvensi

◼ 5. pelayanan literatur/kepustakaan

◼ 6. konsultasi

◼ 7. penataran

◼ 8. penulisan: terjemah, buku/diktat, makalah, jurnal

◼ 9. penerbitan

◼ 10. alih kepakaran

◼ 11. komunikasi antar pakar sejenis

◼ 12. kajian bidang studi

◼ 13. pengembangan sub bidang studi

34
Bouchard Claude, et al. “Physical Activity Sciences”
Human Kinetics Books, Champaign, Illinois, 1992:

Basic concepts
The notion of physisical activity sciences cannot be
understood without first defining a few other concepts
Among these, the following are the most important:
◼ a discipline
◼ a field of study
◼ a subfield of study
◼ an area of professional practice (or service area)
35
A discipline is one of the major or primary
scientific areas of human knowledge.
(e.g. mathematics or physics). It can
develop without associated areas of
professional practice.

36
A field of study results from the integration
of knowledge derived from several
disciplines and applied in one or more
professional practices (e.g. medicine,
pharmacology, nutrition, genetic
engineering).

37
An area of professional practice or service area
can be define as a domain in which society has a
spesific need for competent services requiring
proper vocational training, knowledge and skill
(e.g. technician, nurse, general medical
practitioner, physical educator).

38
A subfield is much the same as a field of
study but is rooted more specifically in
one of the related discipline (e.g.
psychological pharmacology, social
medicine, exercise physiology).

39
………..all the components of the field of
study are, to a certain extent, interdependent.
Full development of the field depends on the
status of both the service component and
research and science component. Poor
development or athrophy of one component
will retard progress of the others and weaken
the whole.

40
 PHYSICAL ACTIVITY SCIENCES
(Field of study)

AREAS OF PROFESIONAL
SUBFIELD OF STUDY
(SCIENCE AND RESEARCH COM
INVOLVEMENT
(SERVICE COMPONENT
PONENT OF THE FIELD)
OF THE FIELD)

The Interaction between the physical activities sciences

and the field’s research and service component

41
Bidang Akademik dan Profesi

Akademic: Antropokinetikologi
Somatokinetikologi
Sociokinetikologi
Profession: HPERSD

Dapatkah kedua bidang ini dipisah dalam

pendidikan: Akademic dan Spesialis ?
42
WASSALAMUALAIKUM W.W

43