Anda di halaman 1dari 2

Nama : Wahyudi Ramadhan

Nim : 0204213073
Kelas : HES 5B
Mata Kuliah : Hukum Adat
Tradisi Adat Jawa
BROKOHAN

Pengertian dan sejarah Brokohan


Tradisi Brokohan adalah salah satu upacara adat jawa untuk menyambut kelahiran bayi,
brokohan itu asal katanya dari bahasa Arab yaitu “Barokah” yang artinya mengharapkan berkah.
Arti lain brokohan yakni dalam bahasa jawa yaitu brokoh atau nampan bambu bulat yang di
gunakan untuk meletakkan sesaji selametan. Biasanya sesaji selametan di bagi menjadi dua yaitu
pada golongan bangsawan biasanya ada, dawet, telur mentah, jangan menir, sekul ambeng, nasi
dengan lauk, jeroan kerbau, pecel dengan lauk ayam,, kembang setaman, kelapa dan beras. Lalu
pada golongan rakyat biasa, nasi ambengan yang terdiri dari nasi jangan, lauk pauknya, peyek,
sambel goreng, tempe, mihun, jangan menir, dan pecel ayam. Lalu ada beberapa perlengakapan
sesaji yang harus disediakan. Sesajian utuk bayi laki laki dan bayi perempuan tidak sama. Untuk
bayi laki laki sesaji yang digunakan adalah ayam betina yang belum pernah kawin, sedangkan
untuk bayi perempuan sesajinya adalah ayam jantan yang belum pernah kawin. Sesajian lai baik
untuk bayi laki laki maupun perempuan adalah jenang baro baro, bunga raken, jenang putih, dan
jenang merah putih
tradisi brokohan ini sudah ada dari zaman dulu yang dilakukan oleh masyarakat jawa
kuno. Keyakinan bahwa tradisi ini untuk meminta doa sudah diyakini oleh nenk moyang suku
jawa. Dalam perkembangannya, tradisi brokohan di masa lalu dilakukan dengan meditasi, tetapi
sekarang dengan keyakinan berdoa memohon keberkahan. Tradisi ini masih dilakukan sampai
sekarang selama tidak melenceng dari ajaran islam. Tradisi ini biasanya dilakukan dengan
mengundangn tetangga atau orang terdekat untuk berdoa bersama dan biasanya para sanak
saudara dan tetangga berdatangan berkumpul untuk menjenguk bayi yang sudah lahir dan ikut
serta dalam kebahagiaanya, biasanya membawa berbagai macam oleh oleh perlengkapan bayi
atau makanan untuk keluarga yang melahirkan.
Makna Brokohan
Makna tradisi brokohan adalah pengungkapan rasa syukur dan rasa sukacita atas proses
kelahiran yang berjalan lancar dan selamat, dan juga mengharapkan berkah dari yang Maha
Pencipta. Bertujuan guna untuk keselamatan dan perlindungan bagi sang bayi, selain itu harapan
bagi sang bayi agar kelak menjadi anak yang memiliki perilaku yang baik
Prosesi tradisi Brokohan
Rangkaian Upacara biasanya berupa memendam ari ari atau plasenta si bayi, tradisi brokohan
pada saat bayi baru lahir 1 hari dengan penguburan plasenta atau ari ari. Ari ari dalam dunia
medis berfungsi sebagai mengirimkan gizi dan oksigen dari darah si ibu kepada janin. Jadi, ari
ari berperan penting dalam jalur hidup si ibu dengan bayinya. Mendhem atau penguburan ari ari
merupakan kegiatan yang biasa dilakukan masyarakat jawa dalam melakukan ritual
penyambutan kelahiran anak. Dalam mepersiapkan proses penguburan alat – alat yang
dibutuhkan antara lain kain putih, kendhil, garam, bunga bereh, keranjang sampah yang bersih
atau keranjang kayu yang berlubang dan lampu. Setelah melakukan penguburan ari ari pada
siangnya dilakukannya brokohan atau bancaan. Para tetangga dan sanak saudara perempuan
berkumpul memulai dengan pengajian berdoa bnersama untuk keberkahan si bayi yang telah
lahir, biasanya dengan menyajikan nasi dan laupuk pauk, bubur merah putih dan jajanan pasar

Anda mungkin juga menyukai