Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME

PERTEMUAN 4
Lingkungan Organisasi dan Pemangku Kepentingan

Mata Kuliah: Pengantar Studi Organisasi


Dosen Pengajar: Prof. Dr. Hamidah Nayati Utami, S.Sos., M.Si.

Disusun Oleh:

KELOMPOK 6
1. Anindya Na’ilah Azaria 235030207111124
2. Ita Umrotul Izzah 235030207111077
3. M. Khatam Muzdalifa Azhar 235030200111029

PRODI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2023
Lingkungan Organisasi dan Pemangku Kepentingan

Apa itu Lingkungan Organisasi?


Lingkungan adalah sebuah kekuatan yang mengelilingi sebuah organisasi yang memiliki potensi
untuk mempengaruhi bagaimana organisasi tersebut bekerja dan memanfaatkan sumber daya yang
diberikan oleh para stakeholder

Jenis lingkungan organisasi


Lingkungan organisasi terdiri dari dua jenis yang terbagi berdasarkan faktor pembentuk organisasi
itu sendiri. Yaitu lingkungan secara spesifik (Specific Environment) yang mempengaruhi bagaimana
organisasi tersebut mengelola sumber daya (Bahan baku, tenaga kerja, konsumen, finansial) dan secara
umum (General Environment) yang mempengaruhi bagaimana organisasi tersebut dapat
bekerja/beroperasi
● Lingkungan spesifik
Lingkungan spesifik organisasi merupakan tenaga/kekuatan dari golongan para pemangku
kepentingan luar yang secara langsung mempengaruhi kemampuan organisasi tersebut untuk
mengamankan dan mengelola sumber daya.
● Lingkungan umum
Lingkungan umum organisasi merupakan tenaga/kekuatan yang membentuk dasar lingkungan
spesifik dan mempengaruhi kemampuan semua organisasi di lingkungan tersebut untuk
mendapatkan serta memperoleh berbagai sumber daya.

Faktor ketidakpastian lingkungan


● Semua kekuatan lingkungan menyebabkan ketidakpastian bagi organisasi
● Ketidakpastian yang lebih besar menjadikan lebih sulit bagi para manajer untuk mengendalikan
aliran sumber daya guna melindungi dan memperluas domain mereka

Tiga faktor penyebab ketidakpastian


1. Kompleksitas lingkungan
kekuatan, jumlah, dan keterhubungan kekuatan-kekuatan khusus dan umum yang harus dikelola
oleh suatu organisasi
- Keterhubungan: meningkatkan kompleksitas
2. Kompleksitas lingkungan
kekuatan, jumlah, dan keterhubungan kekuatan-kekuatan khusus dan umum yang harus dikelola
oleh suatu organisasi
- Keterhubungan: meningkatkan kompleksitas Dinamisme lingkungan: sejauh mana
kekuatan-kekuatan dalam lingkungan spesifik dan umum berubah seiring waktu
- Lingkungan yang stabil: kekuatan yang mempengaruhi pasokan sumber daya dapat
diprediksi
- Lingkungan yang tidak stabil (dinamis): sulit untuk memprediksi bagaimana kekuatan
yang mempengaruhi pasokan sumber daya akan berubah
3. Kekayaan lingkungan
Jumlah sumber daya yang tersedia untuk mendukung domain organisasi dan lingkungan mungkin
buruk karena:
- Organisasi tersebut berlokasi di negara miskin atau di wilayah miskin suatu negara
- Ada tingkat persaingan yang tinggi, dan organisasi berebut sumber daya yang tersedia

Stakeholder dan perusahaan


Stakeholder adalah pihak pemangku kepentingan atau beberapa kelompok orang yang memiliki
kepentingan di dalam perusahaan yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tindakan dari
bisnis secara keseluruhan.

Stakeholder dikelompokkan menjadi dua yaitu stakeholder internal dan stakeholder eksternal. 1.
1. Stakeholder internal
● organisasi / industri itu sendiri,
● pemegang saham
● pemilik bisnis
● para karyawan.
2. Sedangkan stakeholder eksternal
● Konsumen
● Supplier
● Pesaing
● Investor
● Pemerintah
● sebuah komunitas lokal di suatu daerah
● Media
● masyarakat secara umum

Sedangkan Enterprise berasal dari Bahasa Prancis Kuno yang berarti “Sesuatu yang dilakukan.”
Spesifiknya, apa yang mereka mulai, apa yang mereka operasikan, dan mereka yang
menjalankannya itu disebut sebagai wirausaha. Jadi enterprise adalah suatu organisasi atau
perusahaan besar yang bergerak di bidang bisnis.

Teori agensi
Perspektif Teori Agensi:
Teori agensi terfokus pada dua individu yaitu prinsipal dan agen. Prinsipal mendelegasikan responsibility
desicion making kepada agen. pemegang saham adalah prinsipal, anggota manajemen puncak adalah agen
mereka, yang ditunjuk oleh pemegang saham untuk menggunakan sumber daya organisasi secara lebih
efektif.

Masalah agensi
masalah agensi adalah konflik yang terjadi karena kepentingan dalam diri manajer sebagai pengelola
jalannya perusahaan untuk mengutamakan kepentingan pribadi diatas tujuan perusahaan.
Manajer ahli harus mengetahui lebih banyak pengetahuan, hasil kinerja manajer hanya dapat dievaluasi
setelah jangka waktu tertentu, jadi sangat sulit untuk meminta pertanggungjawaban manajer atas apa yang
mereka lakukan.

Masalah bahaya moral


Masalah moral hazard yang dilakukan oleh agen, muncul ketika prinsipal tidak dapat mengetahui
tindakan agen karena ada biaya untuk mengawasi tindakan agen dan tidak dapat menyimpulkan tindakan
agen dengan melihat hasilnya karena tidak secara lengkap dapat direpresentasikan.

Masalah self dealing, manajer yang memanfaatkan posisinya dalam suatu organisasi untuk bertindak demi
kepentingan pribadinya.

Memecahkan masalah agensi


Cara mengatasi masalah keagenan adalah dengan menggunakan mekanisme tata kelola, atau bentuk
pengendalian yang menyelaraskan kepentingan prinsipal dan agen sehingga kedua belah pihak memiliki
insentif untuk bekerja sama untuk memaksimalkan efektivitas organisasi.

Anda mungkin juga menyukai