Anda di halaman 1dari 14

📚

Penger&an; sumber hukum HAN; macam


macam sumber hukum materiil dan macam-
macam sumber hukum formil
Pertemuan Pertemuan 3

Materials PERTEMUAN 3 .pptx

Status Materi
Materi

Tugas

Status Tugas Not started

Date @October 4, 2023

Reviewed

Hal Yang Melatar Belakangi Sumber HUKUM dan


Sumber Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
1. Secara dogmaGc hukum, pengerGan dan sumber dari Hukum Administrasi Negara didasarkan
kepada hal2 sebagai berikut:

2. HAN bersumber dari HUKUM.

Penger&an; sumber hukum HAN; macam-macam sumber hukum materiil dan macam-macam sumber hukum formil 1
3. HAN sebagai hukum empiris atau dinamis, sedangkan HUKUM sebagai hukum yang normaGve
atau hukum yang staGs.

4. HUKUM sendiri berasal dari “order” atau “hukum”

5. Order dapat diarGkan aturan untuk seseorang atau untuk dirinya sendiri.

6. Order sebagai hukum yang staGs, dan menjadi dinamis mana kala order tersebut diberlakukan
untuk orang lain yang kelak disebut dengan hukum.

7. Hukum yang dituliskan atau hukum yang tertulis disebut sebagai a law.

8. Mengingat a law sebagai hukum yang staGs dan mulai berlaku di Masyarakat menjadi hukum
yang dinamis, maka terjadi pembidangan atau pembagian hukum, yang kelak disebut sebagai
The Law atau The Law of......, yang kelak dikenal beberapa nama diri hukum, seperG Hukum
Pidana, Hukum Perdata dan juga Hukum Administrasi Negara.

9. HUKUM dapat diarGkan sesuai dengan pembidangan atau pembagian dari hukum tersebut, atau
the law is determined according to the 6me, place and situa6on. Inilah yang melatar belakangi
pembidangan atau pembagian hukum tersebut, termasuk HAN sebagai pembidangan dari
hukum tersebut.

10. HUKUM yang sudah terbagi atau terbidang tersebut, menjadi hukum tersebut yang pasG atau
KEPASTIAN HUKUM.

11. Hukum yang pasG atau kepasGan hukum atas pembidangan atau pembagian hukum menjadikan
hukum tersebut WAJIB dipatuhi oleh seGap orang, karena di dalam kepasGan hukum tersebut
terdapat Kaedah.

12. Kaedah yaitu segala aturan yang tertulis yang bersifat pasG. Inilah yang menjadikan Kaedah
Hukum.

13. Kaedah hukum terbagi atas:

a. Kaedah hukum Kebolehan;

b. Kaedah hukum Suruhan; dan

c. Kaedah hukum Larangan.

14. Kaedah hukum Kebolehan berupa kaedah hukum yang boleh dilakukan atau Gdak boleh
dilakukan, tergantung kepada siapa hukum tersebut ditujukan.

15. Kaedah Hukum Suruhan berupa kaedah hukum yang harus atau wajib dilakukan oleh seGap
orang.

16. Kaedah Hukum Larangan berupa kaedah hukum yang Gdak boleh dilakukan karena ada “sanksi”
hukum atas kaedah hukum tersebut.

17. KeGga kaedah hukum tersebut didasarkan kepada suatu PERISTIWA HUKUM.

Penger&an; sumber hukum HAN; macam-macam sumber hukum materiil dan macam-macam sumber hukum formil 2
18. PerisGwa hukum yaitu hukum yang berlaku sesuai dengan kondisi yang ada atau adanya tempat
kejadian, waktu kejadian dan sifat kejadian.

19. Perisitwa hukum tersebut dapat dibagi atas:

a. PerisGwa hukum satu arah, perisGwa hukum yang berlaku untuk dirinya sendiri, misal
tanggal lahir;

b. PerisGwa hukum jamak arah, yaitu perisGwa hukum yang terjadi oleh dirinya disembarang
waktu dan tempat.

20. Perisitwa hukum ini kelak dikenal dalam hukum pidana sebagai PENYELIDIKAN.

21. Mengingat HUKUM dapat dilakukan oleh seGap orang atau Kumpulan orang termasuk ada peran
dari Negara, Pemerintah, dan non pemerintah.

22. Pelibatan orang, Kumpulan orang, peran dari negara, pemerintah atau non pemerintah,
menghasilkan adanya FAKTA (bersifat StaGs) dan akan menjadi Kumpulan Fakta (Fakta Dinamis)
yang kelak disebut sebagai BUKTI.

23. BukG merupakan suatu hukum yang bersifat staGs.

24. BukG yang bersifat staGs menjadi bukG yang bersifat dinamis yang kelak disebut sebagai alat
BUKTI

25. Untuk mempertanggungjawabkan atau mempertanggunggugatkan akan adanya HUKUM yang


posiGf atau Hukum yang negaGve, maka akan ditetapkan apakah HUKUM tersebut sebagai
Hukum yang pasG atau hukum yang “Gdak pasG” .

26. Hukum yang Gdak pasG dapat disebut sebagai Dugaan Pelanggaran Hukum.

27. Untuk menetapkan benar Gdaknya dugaan pelanggaran hukum tersebut maka perlu dilakukan
PENYIDIKAN (menurut hukum pidana).

28. Terjadinya dugaan pelanggaran hukum tersebut membukGkan bahwa hukum Gdak selalu abadi
atau hukum bisa saja Gdak dipatuhi. Inilah yang melahirkan hukum negaGve.

29. Hukum negaGve bisa terbagi atas:

a. Konflik;

b. Sengketa;

c. Kasus; dan/atau

d. Perkara.

30. Untuk menyelesaikan hukum negaGve tersebut, maka dibentuklah penegak hukum dan apparat
penegak hukum.

31. Penegak hukum yaitu

Penger&an; sumber hukum HAN; macam-macam sumber hukum materiil dan macam-macam sumber hukum formil 3
a. Lembaga Kepolisian;

b. Lembaga Kejaksaan; dan/atau

c. Lembaga Peradilan.

32. Untuk menjalankan insGtusi penegak hukum tersebut, maka diperlukan “orang” penegak hukum
sesuai dengan insGtusi penegak hukum tersebut.

33. Orang penegak hukum wajib memiliki pengetahuan umum dan pengetahuan khusus di bidang
HUKUM dan penegakan hukum.

34. Tugas dari penegak hukum yaitu untuk memberikan keseimbangan antara kepasGan hukum dan
mengembalikan dugaan pelanggaran hukum, agar terjadi KEDAMAIAN hukum.

35. Tujuan dari order, hukum dan HUKUM yaitu adanya KEDAMAIAN HUKUM.

Order → hukum→ HUKUM→ HAN (salah satu pembidangan dari


HUKUM)
1. Order → untuk dirinya sendiri

2. Order → order untuk dirinya sendiri dan orang lain menjadi hukum

3. hukum → menjadi HUKUM, manakala hukum tersebut dituliskan atau tertulis atau everything is
wri;en ia a law.

4. HUKUM menjadi instrument hukum manakala HUKUM diketahui seGap orang melalui proses
PENGUNDANGAN.

5. HUKUM hasil pengundangan menghasilkan The Law atau HUKUM yang bersifat spesifik atau
pembidangan hukum atau hukum yang Bernama, misal Hukum Perdata, Hukum Pidana, dll,
salah satunya Hukum Administrasi Negara/HAN.

Hukum ADMINISTRASI negara


1. Kata ADMINISTRASI yaitu tata urutan secara “tertulis atau “ditulis”.

2. Administrasi dapat diarGkan juga sebagai proses atau formilisasi dari suatu kegiatan

3. Mengingat administrasi mempunyai sifat sesuai arah dan tujuan.

4. Sifat administrasi atas ARAH, yaitu bagaimana suatu proses terjadi dan apa akhir dari proses
tersebut (dikenal sebagai hulu ke hilir, atau hulu saja, atau hilir dapat terjadi karena adanya
hulu).

5. Sifat administrasi atas TUJUAN, yaitu suatu perisGwa yang ada atau perisGwa sampai selesai
sesuai arah yang telah ditetapkan (tertulis atau ditulis).

Penger&an; sumber hukum HAN; macam-macam sumber hukum materiil dan macam-macam sumber hukum formil 4
6. Tujuan tertulis yaitu tujuan yang sudah ditetapkan lebih dahulu

7. Tujuan ditulis yaitu tujuan yang sesuai dengan kehendak dari awal.

8. Kata administrasi juga mempunyai kata kerja, apabila administrasi tersebut dilakukan atau
dikerjakan atau diselesaikan, sehingga administrasi sebagai kata kerja dapat diarGkan adanya
proses awal sampai proses akhir.

9. Administrasi dari awal sampai akhir, kelak dikenal menjadi Pembakuan Administrasi. (bersifat
pasif atau staGs).

10. Pembakuan administrasi mempunyai standar atau standardisasi, dan bila dioperasionalkan
dikenal menjadi Standar Operasional Prosedur (SOP). (bersifat dinamis atau akGf).

Hukum ADMINISTRASI
1. Administrasi bisa berjalan atau dinamisasi administrasi apabila mempunyai subyek. Salah satu
subyek administrasi yaitu HUKUM.

2. Hukum sebagai subyek administrasi terjadi karena administrasi bisa berjalan apabila
administrasi tersebut DITULISKAN, dan yang bisa menuliskan administrasi tersebut, hanya pada
HUKUM.

3. Hukum sebagai subyek administrasi karena administrasi ini berjalan dengan pasG atau adanya
kepasGan hukum.

4. Maka Gdak heran membicarakan administrasi yang benar, harus didasarkan kepada HUKUM
atau kepasGan hukum atas sisi administrasi tersebut.

ADMINISTRASI negara
1. Administrasi diberlakukan dalam negara dan ditujukan untuk negara atau dilaksanakan oleh
negara.

2. Tujuan dari administrasi ini, agar sesuai dengan tujuan bernegara.

3. Untuk mengukur tujuan administrasi negara tersebut, maka ada 2 sisi


Administrasi negara;

a. Administrasi negara ke dalam mempunyai standar, atau standar pelayanan minimal (SPM)
yang dilakukan oleh insGtusi negara;

b. Administrasi negara ke luar, ditujukan untuk rakyat, orang, Masyarakat, warga negara,
penduduk, badan hukum atau non badan hukum.

4. Negara merupakan obyek dari administrasi.

Penger&an; sumber hukum HAN; macam-macam sumber hukum materiil dan macam-macam sumber hukum formil 5
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
1. ADMINISTRASI → umum → arah → tujuan

2. Administrasi → subyek administrasi → Hukum

3. Hukum sebagai subyek administrasi → administrasi yang pasG

4. Administrasi → obyek administrasi → Negara dan personifikasi dalam negara

5. Negara sebagai obyek administrasi → administrasi sebagai bagian pelaksanaan tujuan


bernegara oleh negara

6. Negara sebagai obyek administrasi → ke dalam (standar pelayanan minimal) dan ke luar
(standar pelayanan publik).

7. Untuk mewujudkan angka 1 sampai angka 6, perlu dicarikan PENGERTIAN HAN, SUMBER2 HAN

8. PengerGan HAN dan sumber2 HAN sangat tergantung kepada pelaksanaan HAN selama ini di
masyarakat, sehingga munculah pendapat pakar HAN dan para ahli HAN.

9. Pendapat pakar HAN dan para ahli HAN juga wajib mempunyai dasar pemikiran atas pendapat
tersebut, dan pada umumnya “mereka” bisa memberikan pengerGan HAN didasarkan kepada
asal usul atau SUMBER HAN tersebut.

10. Pendapat pakar atau pendapat ahli HAN tersebut didasarkan karena dalam pelaksanaan
administrasi negara Gdak berjalan sebagaimana mesGnya, atau terjadi “penyimpangan” atas
kegiatan negara yang dilakukan oleh orang2 birokrasi negara atau orang2 yang berkuasa dalam
negara.

11. Sehingga lahirnya HAN untuk menyempurnakan pelaksanaan HAN di masyarakat dalam suatu
negara oleh insGtusi negara dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas.

PELAKSANAAN SUMBER2 HAN


SUMBER HUKUM “ADMINISTRASI NEGARA”
1. Ketetapan MPR No III/MPR/2000, Pasal 1,

a. Sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untuk penyusuan peraturan
perundang-undangan

b. Sumber hukum terdiri atas hukum tertulis dan hukum Gdak tertulis.

c. Sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila dan Batang Tubuh UUD
1945 dan isi dari UUD Tahun 1945

Penger&an; sumber hukum HAN; macam-macam sumber hukum materiil dan macam-macam sumber hukum formil 6
2. Bagir Manan : untuk mengidenGfikasikan sumber hukum perlu kehaG-haGan, sebab di dalam
sumber hukum akan memberikan petunjuk tentang bagaimana dan dimana hukum itu berada.
Olehnya itu diperlukan kehaG-haGan didalam isGlah sumber hukum, sebab sumber hukum
mengandung berbagai pengerGan hukum dapat menimbulkan kekeliruan bahkan menyesatkan.

3. P.J.P. Tak : De vraag welke de bronnen van het recht zijn is niet eennoudig te beantwoorden
omdat het begrip rechtsrborn in meerdere betekenissen qordt gebruik”. Pernyataan ini memiliki
arG bahwa sumber- sumber hukum Gdak dapat dijawab dengan sederhana, karena pengerGan
dari sumber hukum ini digunakan dalam beberapa arG.

4. Usep Ranuwijaya: Sumber hukum memiliki 2 arG, yakni :

a. Sumber yang menjadi penyebab adanya hukum

b. Sumber hukum dalam pengerGan bentuk perumusan kaidah-kaidah hukum yang terdapat
di dalam masyarakat.

5. Ronny Bako: Sumber hukum merupakan darimana asal aturan (order, hukum atau HUKUM) yang
sumbernya dari dalam diri orang, manusia, dan negara.

Sumber hukum dari order ada dalam diri manusia, sumber hukum atas hukum berasal dari
lingkungan manusia atau sumber hukum dari HUKUM yaitu atas HUKUM yaitu adanya
hubungan manusia dengan negara atau negara dengan manusia.

6. Sudikno Mertokusumo: Kata sumber hukum sering digunakan dalam beberapa arG, yaitu
sebagai berikut:

a. Sebagai asas hukum, yaitu sebagai sesuatu yang merupakan permulaan hukum, misalnya
kehendak Tuhan, akal manusia, jiwa bangsa, dan sebagainya.

b. Menunjukkan hukum terdahulu memberi bahan-bahan pada hukum yang sekarang


berlaku, seperG hukum Prancis, hukum Romawi, dan lain-lain.

c. Sebagai sumber berlakunya, yang memberi kekuatan berlaku secara formal kepada
peraturan hukum.

d. Sumber darimana manusia mengenal hukum.

e. Sebagai sumber dari mana kita dapat mengenal hukum, misalnya dari dokumen, undang-
undang, lontar, batu tertulis, dan lain-lain.

7. InG dari mengapa manusia perlu mengetahui SUMBER HUKUM atas (order, hukum, HUKUM),
karena:

a. Sumber hukum merupakan aturan formil untuk mengatur hal yang bersifat material.

b. Sumber hukum material akan terbentuk apabila jelas sumber hukumnya.

c. Sumber hukum formil dan material, akan menentukan daya ikat dari (order, hukum,
HUKUM termasuk cabang2nya).

Penger&an; sumber hukum HAN; macam-macam sumber hukum materiil dan macam-macam sumber hukum formil 7
d. Segala sesuatu yang dapat menimbulkan aturan hukum serta tempat ditemukannya
aturan2 hukum tersebut.

Aturan: order, hukum, HUKUM, pembidangan atau pembagian HUKUM.

SUMBER HUKUM ADMINISTRASI NEGARA


Sumber Hukum Administrasi Negara terbagi menjadi 2 :

1. Sumber hukum Formal;

2. Sumber hukum Material.

Sumber hukum Formil


1. Sumber hukum administrasi negara formal adalah sumber hukum yang berasal dari aturan-aturan
hukum yang sudah mempunyai bentuk sebagai pernyataan berlakunya hukum. Sumber sumber
hukum administrasi negara formal, melipuG :

a. Hukum Tertulis (perundang-undangan), ada empat dasar hukum yang mengatur mengenai
jenjang peraturan perundang-undangan di Indonesia, dasar hukum yang pernah berlaku

i. Tap MPRS No. XX/MPRS/1966 tentang Memorandum DPR GR


mengenai Sumber TerGb Hukum Republik Indonesia dan Tata Urutan
Peraturan Perundang-undangan dan ii. Tap MPR No.III/MPR/2000 tentang

Sumber Hukum dan Tata Urutan

Peraturan Perundang-undangan

iii. Undang-undang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan


Perundang-undangan yang telah diganG terakhir dengan iv. Undang-undang No.

13 Tahun 2022 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan,

b. Hukum Gdak tertulis, Dalam penyelenggara negara tentunya Gdak semuanya permasalahan
bangsa terangkum dalam peraturan hukum tertulis dalam bentuk undang-undang
(legalitas), tentunya tugas pemerintah untuk kepenGngan umum sebagai perwujudan
kesejahteraan masyarakat.

Sumber hukum administrasi negara Gdak tertulis misalnya adalah teori ilmu hukum yang
telah dikembangkan dalam lingkungan administrasi dan yurisprudensi, namun yang paling
banyak dijadikan dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan adalah asas-asas umum
pemerintahan yang baik.

Kategori Sumber Hukum Formil


Kategori Sumber hukum formil, yaitu:

Penger&an; sumber hukum HAN; macam-macam sumber hukum materiil dan macam-macam sumber hukum formil 8
1. Kebiasaan yang hidup dalam Masyarakat

2. PrakGk administrasi negara (hukum Gdak tertulis);

3. Teori ilmu hukum;

4. Doktrin ilmu hukum;

5. Peraturan perundang-undangan;

6. Amar Putusan Badan Peradilan dan Putusan Badan Peradilan

Kebiasaan Dalam Masyarakat


1. Kebiasaan yang terjadi dalam Masyarakat bisa menjadi sumber hukum formil, karena hukum
dibentuk dari Masyarakat, termasuk kebiasaan yang ada di Masyarakat.

2. Kebiasaan yang terjadi di Masyarakat termasuk kaedah pribadi, seperG

a. kaedah kepercayaan;

b. Kaedah kesusilaan.

3. Kaedah pribadi menjadi dasar terbentuknya “order” dalam Masyarakat.

PrakJk administrasi negara (hukum Jdak tertulis)


1. Timbulnya prakGk administrasi (negara) dalam Masyarakat Gdak terlepas dari sifat manusia yang
suka bergaul (homo homini lupus), manusia yang suka berkelompok (zoon poliGcon) dan
manusia yang suka mendominasi (leviathan).

2. KeGga hal inilah yang menjadi sumber prakGk administrasi negara.

3. Wujud dari prakGk administrasi negara, yaitu :

a. adanya rasa menghormaG sesama warga;

b. Suka melayani satu sama lain.

4. Kedua wujud ini bila dilakukan secara berkelanjutan akan menjadi KONVENSI.

5. Kedua wujud praktek administrasi negara akan menjadi ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN
YANG BAIK.

Teori administrasi negara


1. Teori administrasi negara menjadi sumber administrasi negara Gdak terlepas dari perkembangan
bentuk negara dan bentuk pemerintahan dalam suatu negara. Mengingat adanya ragam bentuk
negara dan bentuk pemerintahan, maka sejumlah “ahli” atau pakar pemerintahan mencoba

Penger&an; sumber hukum HAN; macam-macam sumber hukum materiil dan macam-macam sumber hukum formil 9
menuliskan atau menceritakan kebiasaan dalam Masyarakat, konvensi yang ada dalam
Masyarakat, dan output dari tulisan tersebut menjadi teori.

2. Teori ini semakin berkembang sesuai dengan madzah yang ada dalam Masyarakat.

3. Mengingat banyaknya negara, maka teori tersebut mulai berkembang hingga saat ini.

Doktrin administrasi negara


1. Doktrin adalah pendapat para ahli dapat menjadi sumber hukum administrasi negara formal,
sebab pendapat para ahli hukum dapat melahirkan teori-teori dalam lapangan hukum
administrasi yang kemudian dapat mendorong Gmbulnya kaidah-kaidah hukum administrasi
negara.

2. Doktrin yaitu segala sesuatu yang Gdak dapat dibantah.

3. Doktrin menjadi sumber administrasi negara, karena obyek dari administrasi negara yaitu
negara, pemerintahan dan pemerintahan dalam negara

4. Doktrin berkembang menjadi kebiasaan internasional, misal de facto dan de yure.

5. Contoh doktrin administrasi negara:

a. Negara: doktrin bentuk negara dan bentuk pemerintahan

b. Kekuatan, kedaulatan dan kekuasaan;

c. Yang berkuasa dan yang dikuasai;

d. Surat administrasi negara sebagai bentuk penguasaan negara dalam Masyarakat.

Peraturan perundang-undangan
1. Peraturan perundang-undangan sebagai sumber dari administrasi negara, karena administrasi
negara atau surat administrasi negara dalam negara tersusun, bersumber dari aturan yang lebih
Gnggi.

2. Aturan yang lebih Gnggi berhubungan dengan hirarakhi peraturan perundanganundangan dan
asas2 peraturan perundang-undangan.

3. Hirarkhi peraturan perundang-undangan, yaitu tata urutan aturan dari bawah ke atas atau dari
atas ke bawah.

4. Hirarkhi aturan dari bawah ke atas, tergantung maka order akan menjadi hukum,
HUKUM

5. Hirarkhi aturan dari atas ke bawah, bahwa administrasi negara akan diatur dalam peraturan yang
lebih detail.

Penger&an; sumber hukum HAN; macam-macam sumber hukum materiil dan macam-macam sumber hukum formil 10
YURISPRUDENSI
1. Yurisprudensi merupakan salah satu sumber hukum formil dalam hukum administrasi negara.

2. Yurisprudensi, berarG peradilan pada umumnya, yakni pelaksanaan hukum dalam hal yang
konkrit terjadi tuntutan hak yang dijalankan oleh suatu badan yang bediri sendiri dan diadakan
oleh negara serta bebas pengaruh apa dan siapapun dengan cara memberikan keputusan yang
bersifat mengikat.

3. Sumber hukum formil dari yurisprudensi dapat dilihat dari:

a. Amar Putusan Badan Peradilan;

b. Putusan Badan Peradilan.

4. Amar putusan badan peradilan merupakan “jawaban” hukum yang diberikan oleh badan
peradilan yang dibacakan oleh hakim atas tuntutan atau gugatan dari para pihak, baik menerima
atau menolak, menghukum atau membebaskan seseorang.

5. Amar putusan badan peradilan lebih ringkat dibandingkan dengan isi putusan badan peradilan.

6. Putusan badan peradilan merupakan “jawaban hukum” atas permasalahan yang ada dalam
suatu perkara. Jawaban hukum ini disertai pendapat hukum para hakim yang memutus,
termasuk apabila ada perbedaan pendapat antara para hakim yang memutus.

7. Yurisprudensi, amar putusan atau putusan badan peradilan menjadi sumber hukum formil akan
menjadi sumber hukum atas hukum baru, baik hukum yang berubah (perubahan), hukum yang
diganG (pembaharuan hukum).

SUMBER HUKUM MATERIAL


1. Sumber Hukum Materil, adalah tempat dari mana materi hukum administrasi negara itu berasal,
sumber hukum materil merupakan faktor yang membantu atau memengaruhi pembentukan isi
hukum administrasi, melipuG :

a. Sumber hukum historis, sejarah hukum dapat menjadi sumber hukum administrasi negara
materil dalam arGan memberikan pengaruh atas penentuan materi aturan hukum tata
kelola pemerintahan. Dalam konteks HAN sumber hukum historis yang paling relevan ialah
UU dan system hukum tertulis dimasa lampau, sebab keduanya yang pernah berlaku
dimasa lampau. Contoh Gdak ada hal administrasi negara tanpa asal usul (asal usul kelak
menjadi Sejarah)

b. Sumber hukum sosiologis, PerspekGf sumber hukum sosiologis bahwa sumber hukum
materiil adalah seluruh masyarakat, yang terkait dengan keberadaan lembaga-lembaga
sosial, dalam arG bahwa sumber hukum merupakan faktor-faktor dalam masyarakat yang
ikut menentukan isi hukum posiGf, faktor-faktor melipuG pandangan masyarakat terhadap
ekonomi, pandangan agamis, dan lainnya. Contoh pembuatan KTP berdasarkan kediaman
penduduk dalam suatu wilayah.

Penger&an; sumber hukum HAN; macam-macam sumber hukum materiil dan macam-macam sumber hukum formil 11
c. Sumber hukum filosofis, terdapat 2 hal yang dianggap penGng, pertama, apa saja yang
dianggap adil, maka bisa dijadikan sebagai sumber hukum demi terciptanya keadilan
didalam masyarakat. Kedua, Serta faktor-faktor yang membuat seseorang tunduk terhadap
hukum. Contoh KTP atau ID dibuat negara berdasarkan kedaulatan wilayah atau kedaulatan
negara.

d. Asas peraturan perundang-undangan, terbagi atas:

i. Asas bersifat unverisal ii. Asas peraturan; iii. Asas dalam pembentukan

peraturan perundang-undangan iv. Asas dalam Undang-undang.

e. Asas berlaku universal yaitu pacta sunt servanda, apa yang tertulis menjadi aturan umum.

f. Asas peraturan antara lain:

i. Asas lex superior derogat legi inferiori (Aturan yang lebih Gnggi
mengesampingkan aturan yang lebih bawah);

ii. Asas lex posterior derogate legi priori (Aturan yang baru mengesampingkan
aturan yang lama) iii. lex spesialis derogate leg generalis (Aturan yang bersifat
khusus mengesampingkan aturan bersifat umum)

Asas “lex superior derogat legi inferiori” (Aturan yang lebih Jnggi
mengesampingkan aturan yang lebih bawah)
1. “Asas lex superior derogat legi inferiori” memiliki makna bahwa undang- undang (norma/aturan
hukum) yang lebih Gnggi dapat meniadakan keberlakuan undangundang (norma/aturan hukum)
yang lebih rendah.

2. ArGnya, peraturan yang lebih Gnggi dapat mengenyampingkan peraturan yang lebih rendah.

3. “Asas lex superior derogat legi inferiori” ini hanya berlaku terhadap dua peraturan yang secara
hierarki Gdak sederajat dan saling bertentangan.

4. Asas ini dikenal sebagai hirarkhi peraturan perundang-undangan sebagaimana diatur dalam UU
Pembentukan Peraturan Perundang- undangan.

Asas “lex posterior derogate legi priori” (Aturan baru


mengesampingkan aturan lama)
1. Asas ini hanya dapat diterapkan dalam kondisi apabila norma hukum yang baru memiliki
kedudukan yang lebih Gnggi atau sederajat dari norma hukum yang lama.

2. ArGnya bahwa hubungan antar norma merupakan hubungan antara “superordinasi” dan
“subordinasi” dimana validitas norma yang lebih rendah selalu bersumber dari norma yang
lebih Gnggi.

Penger&an; sumber hukum HAN; macam-macam sumber hukum materiil dan macam-macam sumber hukum formil 12
3. Oleh karena itu, peraturan yang lebih rendah Gdak mungkin meniadakan peraturan yang lebih
Gnggi sekalipun peraturan yang lebih rendah itu merupakan peraturan yang berlaku
belakangan.

4. Tujuan dari asas lex posterior ini adalah untuk mencegah keGdakpasGan hukum yang mungkin
Gmbul saat terdapat dua peraturan yang sederajat berdasarkan hierarki.

Asas dalam pembentukan peraturan perundang- undangan


1. Kejelasan tujuan.

2. Kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat

3. Kesesuaian antara jenis, hirarkhi dan materi muatan.

4. Asas Kejelasan Tujuan menyatakan seGap pembentukan peraturan

5. Asas Kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat. Asas ini menyatakan bahwa seGap jenis
peraturan perundang-undangan harus dibuat oleh lembaga negara atau pejabat pembentuk
peraturan perundang-undangan yang berwenang. Peraturan perundang-undangan tersebut
dapat dibatalkan atau batal demi hukum jika dibuat oleh lembaga yang Gdak berwewenang.

6. Asas Kesesuaian antara jenis, hirarki, dan materi muatan. Asas tersebut menjelaskan bahwa
dalam pembentukan peraturan perundang-undangan harus memperhaGkan materi muatan
yang tepat sesuai dengan jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan.

SUMBER HUKUM–HAN DALAM PRAKTIK


PERATURAN PRESIDEN NOMOR 57 TAHUN 2020 KEMENTERIAN
KEUANGAN
SUMBER HUKUM MATERIAL:

Dasar Yuridis

Menimbang:

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 90 Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor
68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara, perlu menetapkan
Peraturan Presiden tentang Kementerian Keuangan;

Sumber Hukum Material

Filosofis:

1. Dasar Filosofis, Gdak tergambarkan dalam Perpres Nomor 57 Tahun 2020, tapi dapat dilihat dari
Naskah Akademik dari Pembentukan Perpres 57 Tahun 2020.

Penger&an; sumber hukum HAN; macam-macam sumber hukum materiil dan macam-macam sumber hukum formil 13
2. Dasar Sosiologis, Gdak tergambarkan dalam Perpres ini, tapi dapat dilihat dari Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) terhadap pelaksanaan Perpres No 57 Tahun 2020.

Sumber Hukum Material


1. Bab I Pasal 1 sampai dengan Bab IX Pasal 84.

2. Dalam Bab I sampai Bab IX akan terdapat prinsip sumber hukum material (lihat ppt hal 37 sp 41)
Sumber hukum Formil

Dasar Mengingat:

1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 17 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4916);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587);

4. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2Ol9 tentang Organisasi Kementerian


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203)

Penger&an; sumber hukum HAN; macam-macam sumber hukum materiil dan macam-macam sumber hukum formil 14

Anda mungkin juga menyukai