Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA

NOTASI HERMANN MAUGUIN

Disusun Oleh :
NAMA: FANSSYAH WIDIANTO
NIM : 4100230038
KELAS: II

Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral,


Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

YOGYAKARTA
2023
DFTAR ISI

COVER

DAFTAR ISI .............................................................................................................I

ABSTRAK ................................................................................................................1

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................2

1.1 Latar belakang ...................................................................................................2


1.2Tujuan .................................................................................................................2

1.3Metode ................................................................................................................2

1.4Analisis data .......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................3

1.1 Notasi Hermann Mauguin....................................................................................3


1.2 Nilai Kristal Hermaan Mauguin dan Scoenflish..................................................3
1.3 Perbedaan Antara Notasi Herman Mauguin dan Scoenflish................................6
1.4 penerapan notasi Hermann-Mauguin....................................................................6
1.5 contoh notasi Hermann-Mauguin..........................................................................7
1.6 Penerapan Dalam Kristalografi.............................................................................8

BAB III PENUTUP ...................................................................................................10

1.1 Kesimpulan .........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

I
ABSTRAK

Notasi Hermann-Mauguin adalah sistem yang digunakan untuk merepresentasikan


unsur-unsur simetri pada kelompok titik, kelompok bidang, dan kelompok ruang dalam
geometri. Dinamakan setelah ahli kristalografi Jerman Carl Hermann dan ahli mineralogi
Perancis Charles-Victor Mauguin. Notasi ini juga dikenal sebagai Sistem Notasi
Internasional. Simbol Hermann-Mauguin digunakan untuk menyampaikan simetri dari 32
kelas kristal. Simbol untuk setiap kelas juga dikenal sebagai Grup Titik. Simbol Hermann-
Mauguin mempunyai 1, 2, atau 3 elemen, dengan elemen pertama biasanya mengacu pada
sumbu rotasi utama. Elemen kedua biasanya untuk sumbu rotasi sekunder dan/atau bidang
cermin, dan elemen ketiga untuk sisa simetri. Sumbu utama rotasi paling sering berimpit
dengan sumbu c, kecuali pada sistem monoklinik yang merupakan sumbu b. Simbol
Hermann-Mauguin dapat disederhanakan dengan menghilangkan sumbu rotasi n kali lipat
pada posisi n/m jika sumbu rotasi dapat diperoleh secara jelas dari kombinasi elemen
simetri yang disajikan dalam simbol. Misalnya simbol pendek untuk 2/m2/m2/m adalah
mmm, untuk 4/m2/m2/m adalah 4/mmm, dan untuk 4/m32/m adalah m3m. Notasi
Hermann-Mauguin digunakan dalam analisis kristalografi dan mineralogi. Ini lebih disukai
dalam kristalografi karena dapat digunakan dengan mudah untuk memasukkan unsur-unsur
simetri translasi dan menentukan arah sumbu simetri. Simbol-simbol tersebut
menunjukkan sumbu dan bidang yang tidak ekuivalen secara simetris. Arah suatu unsur
simetri sesuai dengan posisinya pada lambang Hermann-Mauguin. Jika sumbu rotasi n dan
bidang cermin m mempunyai arah yang sama (yaitu bidang tersebut tegak lurus terhadap
sumbu n), maka keduanya dinyatakan sebagai pecahan nm atau n/m. Simbol Hermann-
Mauguin bergantung pada jenis grup dan tidak dapat dihilangkan dalam grup yang memuat
satu sumbu orde tinggi

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Notasi Hermann-Mauguin diperkenalkan oleh ahli kristalografi Jerman Carl
Hermann dan ahli mineralogi Perancis Charles-Victor Mauguin Notasi digunakan
untuk menyatakan unsur-unsur simetri pada kelompok titik, kelompok bidang, dan
kelompok ruang dalam geometri Simbol Hermann-Mauguin digunakan untuk
menyampaikan simetri dari 32 kelas kristal Simbol untuk setiap kelas juga dikenal
sebagai Grup Titik Notasi Hermann-Mauguin lebih disukai dalam kristalografi karena
dapat digunakan dengan mudah untuk memasukkan unsur simetri translasi dan
menentukan arah sumbu simetri. Simbol-simbol tersebut menunjukkan sumbu dan
bidang yang tidak ekuivalen secara simetris Arah suatu unsur simetri sesuai dengan
posisinya pada lambang Hermann-Mauguin
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang di sebut notasi herman mauguin
2. memahami apa yang di maksud notasi herman mauguin
1.3 Metode

Metode yang di gunakan untuk membuat resume yaitu dengan membaca dan
memahami jurnal, artikel, buku, ataupun makalah yang berjudul NOTASI HERMAN
MAUGUIN

1.4 Analisis Data

Menentukan sifat-sifat geometri kristal: Notasi Hermann-Mauguin juga dapat


digunakan untuk menentukan sifat-sifat geometri dari kristal, seperti simetri rotasi,
refleksi, dan inversi Misalnya, notasi Hermann-Mauguin untuk kristal dengan simetri rotasi
4 adalah 4, sedangkan notasi untuk kristal dengan simetri refleksi terhadap bidang miring
adalah m.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 NOTASI HERMANN MAUGUIN


adalah notasi yang digunakan untuk merepresentasikan elemen simetri pada grup
titik, grup bidang, dan grup ruang dalam kristalografi. Notasi ini terdiri dari tiga bagian,
yaitu bagian sumbu, bagian bidang, dan bagian pusat simetri. Bagian sumbu menerangkan
nilai sumbu utama pada kristal, yang dapat bernilai 1, 2, 3, 4, atau 6. Bagian bidang
menerangkan ada atau tidaknya bidang simetri pada kristal, yang dapat ditandai dengan
huruf m jika ada bidang simetri tegak lurus terhadap sumbu utama, atau tanpa huruf jika
tidak ada bidang simetri. Bagian pusat simetri menerangkan ada atau tidaknya pusat
simetri pada kristal, yang dapat ditandai dengan huruf 1 jika ada pusat simetri, atau tanpa
huruf jika tidak ada pusat simetri. Notasi Hermann-Mauguin digunakan dalam kristalografi
untuk mengidentifikasi sistem kristal dan menentukan sifat-sifat geometri dari kristal.
Simbol Herman-Mauguin adalah simbol yang menerangkan ada atau tidaknya bidang
simetri dalam suatu kristal yang tegak lurus menuju sumbu-sumbu utama dalam kristal
tersebut. Notasi ini juga dapat digunakan untuk menghitung kepadatan kristal dengan
menggunakan data dari tabel notasi Hermann-Mauguin. Dalam praktikum kristalografi,
notasi Hermann-Mauguin digunakan untuk mengidentifikasi sistem kristal dan menentukan
sifat-sifat geometri dari kristal. Notasi analisis data Hermann-Mauguin dapat memberikan
informasi yang berguna dalam memahami sistem kristal dan sifat-sifat geometri dari
kristal. Misalnya, notasi Hermann-Mauguin dapat digunakan untuk mengidentifikasi
sistem kristal, menentukan sifat-sifat geometri kristal, dan menghitung kepadatan kristal.

1.2 NILAI KRISTAL HERMAN MAUGUIN DAN SCOENFLISH

Herman Mauguin Dalam pembagian system Kristal, ada 2 simbolisasi yang sering
digunakan. Yaitu herman mauguin dan scoenflish, simbolisasi tersebut adalah simbolisasi
yang dikenal secara umum ( symbol Internasional ). Simbol Herman Mauguin adalah
symbol yang menerangkan ada atau tidaknya bidang simetri dalam suatu Kristal yang
tegak lurus terhadap sumbu-sumbu utama dalam Kristal tersebut. Hal ini dapat dilakukan
dengan mengamati sumbu dan bidang yang ada pada Kristal tersebut.

Pemberian symbol Herman Mauguin ini akan berbeda pada masing-masing Kristal.
Dan cara penentuannya pun berbeda pada tiap system Kristal.
SISTEM ISOMETRIK
“Bagian 1 : menerangkan nilai sumbu utama, mungkin bernilai 2 atau 4
“Bagian 2 : menerangkan sumbu tambahan pada arah 1 1 1, apakah bernilai 3.
“Bagian 3 : menerangkan sumbu tambahan bernilai 2 atau tidak bernilai yang
memiliki arah 1 1 0 atau arah lainnya yang terletak tepat diantara dua buah
sumbu utama.
SISTEM TETRAGONAL
“Bagian 1 : menerangkan nilai sumbu c, yang mungkin bernilai 4
“Bagian 2 : menerangkan nilai sumbu utama horizontal

3
“Bagian 3 : menerangkan nilai sumbu tambahan yang terletak tepat diantara dua
sumbu lateral.
SISTEM HEXAGONAL DAN TRIGONAL
“Bagian 1 : menerangkan nilai sumbu c, mungkin bernilai 6 atau 3
“Bagian 2 : menerangkan nilai sumbu utama horizontal
“Bagian 3 : menrangkan ada tidaknya nilai sumbu tambahan yang terletak tepat
diantara dua sumbu utama horizontal, berarah 1 0 1 0.
SISTEM ORTHOROMBIK
“terdiri atas 3 bagian, yaitu dengan menerangkan nilai sumbu-sumbu utama
dimulai dari sumbu a, b, dan kemudian c.
SISTEM MONOKLIN
Pada system ini hanya terdiri dari satu bagian, yaitu hanya menerangkan nilai
sumbu b.
SISTEIM TRIKLIN
Untuk system ini hanya mempunyai dua kelas simetri yang menerangkan
keterdapatan pusat simitri Kristal.
Keseluruhan bagian tersebut diatas harus diselidiki ada tidaknya bidang simetri
yang tegak lurus terhadap sumbu yang dianalisa. Jika ada, maka penulisan nilai
sumbu diikuti dengan huruf “m” ( bidang simetri ) dibawahnya. Kecuali untuk
sumbu yang bernilai satu ditulis dengan “m” saja.
Berikut ini adalah beberapa contoh penulisan symbol herman-mauguin dalam
pendeskripsian Kristal.
“ 6/m : sumbu simetri bernilai 6 dan terhadapnya terdapat bidang simetri
yang tegak lurus.
“6 : sumbu simetri bernilai 6, namun tidak ada bidang simetri yang
tegak lurus terhadapnya.
“m : sumbu simetri bernilai 1 atau tidak bernilai dan terhadapnya
terdapat bidang simetri yang tegak lurus.

A. SCOENFLISH
Simbolisasi Scoenflish digunakan untuk menandai atau memberi symbol pada
unsure-unsur simetri suatu Kristal. Seperti sumbu-sumbu dan bidang-bidang
simetri. Simbolisasi scoenflish akan menerangkan unsure-unsur tersebut dengan
menggunakan huruf-huruf dan angka-angka yang masing-masing akan berbeda
pada setiap Kristal. Berbeda dengan Herman Mauguin yang pemberian simbolnya
berbeda-beda pada masin-masing sistemnya, pada scoenflish yang berbeda hanya
pada system isometriknya. Sedangkan system-sistem yang lainnya sama cara
penentuan simbolnya.

1. SISTEM ISOMETRIK
Pada system ini, simbolisasi yang dilakukan hanya terdiri dari 2 bagian, yaitu :
Bagian 1 : menerangkan nilai sumbu c, apakah bernilai 2 atau 4.
Bila bernilai 4, maka dinotasikan dengan huruf O (Octaheder)
Bila bernilai 2, maka dinotasikan dengan huruf T ( Tetraheder )
“Bagian 2 : menerangkan keterdapatan bidang simetri.
4
“ jika mempunyai bidang simetri horizontal, vertical dan diagonal. Maka
diberi notasi huruf ( h )
“ jika mempunyai bidang simetri horizontal dan vertical. Maka diberi
notasi ( h ).
“ jika mempunyai bidang simetri vertical dan diagonal. Maka dinotasikan
dengan huruf ( v )
“ jika mempunyai bidang simetri diagonal . maka dinotasikan dengan huruf
( d ).
2. SISTEM TETRAGONAL, HEXAGONAL, TRIGONAL, ORTHOROMBIK,
MONOKLIN, DAN TRIKLIN
Pada system-sistem ini, simbolisasi scoenflish dilakukan terdiri dari 3 bagian,
yaitu :
“Bagian 1 : menerangkan nilai sumbu lateral atau sumbu tambahan, ada 2
kemungkinan:
“ kalau bernilai 2, maka dinotasikan dengan huruf D ( Diedrish ) ” kalau
tidak bernilai, maka dinotasikan dengan huruf C ( Cyklich )
“Bagian 2 : menerangkan nilai dari sumbu c, penulisan dilakukan dengan
menuliskan nilai angka nilai sumbu c tersebut didepan huruf D atau C ( dari
bagian 1 ) dan ditulis agak kebawah.
“Bagian 3 : menerangkan keterdapatan bidang simetri. Penulisan dilakukan
dengan menuliskan huruf yang sesuai sejajar dengan huruf adari bagian 1.
“ jika mempunyai bidang simetri horizontal, vertical, dan diagonal. Maka
dinotasikan dengan huruf ( h )
“jika mempunyai bidang simetri horizontal dan vertical. Maka dinotasikan
dengan ( h )
“jika mempunyai bidang simetri vertical dan diagonal. Maka dinotasikan
dengan huruf ( v ).
“jika mempunyai bidang simetri diagonal. Maka dinotasikan dengan huruf (
d ).
Klas simetri Notasi ( Simbolisasi )
Hexotahedral Oh
Ditetragonal Bipyramidal D4h
Hexagonal Pyramidal D6h
Trigonal Pyramidal C3v
Rhombik Pyramidal C2v
Rhombik Dipyramidal C2h
Rhombik Disphenoidal C2
Domatik Cv
Pinacoidal C
Pedial C

5
1.3 PERBEDAAN ANTARA NOTASI HERMAN MAUGUIN DAN NOTASI
SCHOENFLIES

Notasi Hermann-Mauguin dan notasi Schoenflies adalah dua notasi yang


digunakan dalam kristalografi untuk merepresentasikan elemen simetri pada grup
titik, grup bidang, dan grup ruang dalam kristalografi. Berikut adalah perbedaan
antara notasi Hermann-Mauguin dan notasi Schoenflies: Notasi Hermann-Mauguin:
Terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian sumbu, bagian bidang, dan bagian pusat
simetri. Bagian sumbu menerangkan nilai sumbu utama pada kristal, yang dapat
bernilai 1, 2, 3, 4, atau 6. Bagian bidang menerangkan ada atau tidaknya bidang
simetri pada kristal, yang dapat ditandai dengan huruf m jika ada bidang simetri
tegak lurus terhadap sumbu utama, atau tanpa huruf jika tidak ada bidang simetri.
Bagian pusat simetri menerangkan ada atau tidaknya pusat simetri pada kristal,
yang dapat ditandai dengan huruf 1 jika ada pusat simetri, atau tanpa huruf jika
tidak ada pusat simetri. Digunakan untuk mengidentifikasi sistem kristal dan
menentukan sifat-sifat geometri dari kristal. Catatan Schoenflies: Masing-masing
kelas diberi singkatan notasi simbol yang mudah diingat dan Dipahami. Ada 32
kelas terdiri dari kelas holo-aksial yaitu kelas-kelas yang hanya mempunyai unsur-
unsur simetri berupa sumbu-sumbu simetri saja. Kelas di luar holo-axial adalah
kelas S yaitu kelas yang hanya mempunyai suatu unsur simetri saja berupa sumbu
bernilai 4. Digunakan untuk menentukan kelas kristal. Meskipun memiliki
perbedaan, kedua notasi ini digunakan untuk tujuan yang sama, yaitu untuk
mengidentifikasi sistem kristal dan menentukan sifat-sifat geometri dari kristal.

1.4 penerapan notasi Hermann-Mauguin

1) Mengidentifikasi sistem kristal: Notasi Hermann-Mauguin digunakan untuk


mengidentifikasi sistem kristal dengan melihat nilai sumbu dan tidaknya pusat
simetri pada kristal
2) Misalnya, sistem kristal kubik memiliki notasi Hermann-Mauguin O, sedangkan
sistem kristal monoklinik memiliki notasi Hermann-Mauguin C.

6
3) Menentukan sifat-sifat geometri kristal: Notasi Hermann-Mauguin juga dapat
digunakan untuk menentukan sifat-sifat geometri dari kristal, seperti simetri rotasi,
refleksi, dan inversi
4) Misalnya, notasi Hermann-Mauguin untuk kristal dengan simetri rotasi 4 adalah 4,
sedangkan notasi untuk kristal dengan simetri refleksi terhadap bidang miring
adalah m.
5) Menghitung kepadatan kristal: Notasi Hermann-Mauguin dapat digunakan untuk
menghitung kepadatan kristal dengan menggunakan data dari tabel notasi
Hermann-Mauguin
6) Misalnya, untuk menghitung kepadatan logam niobium, dapat digunakan data dari
tabel notasi Hermann-Mauguin dan rumus yang sesuai.
7) Identifikasi unsur-unsur simetri: Notasi Hermann-Mauguin digunakan untuk
merepresentasikan unsur-unsur simetri pada kristal, seperti sumbu simetri, bidang
simetri, dan pusat simetri
8) Notasi ini dapat membantu dalam memahami sistem kristal dan sifat-sifat geometri
dari kristal.

1.5 contoh notasi Hermann-Mauguin

1. Sistem isometrik: Bagian 1: Menerangkan nilai sumbu utama, bernilai 2, 4, atau 4.


Bagian 2: Tidak ada bidang simetri. Bagian 3: Tidak ada pusat simetri. Notasi
Hermann-Mauguin: O
2. Sistem tetragonal: Bagian 1: Menerangkan nilai sumbu utama, bernilai 4. Bagian 2:
Tidak ada bidang simetri. Bagian 3: Tidak ada pusat simetri. Notasi Hermann-
Mauguin :D
3. Sistem ortorombik: Bagian 1: Menerangkan nilai sumbu utama, bernilai 2, 3, atau
4. Bagian 2: Ada bidang simetri tegak lurus terhadap sumbu utama. Bagian 3: Tidak
ada pusat simetri. Notasi Hermann-Mauguin : C
4. Sistem heksagonal: Bagian 1: Menerangkan nilai sumbu utama, bernilai 6. Bagian
2: Tidak ada bidang simetri. Bagian 3: Ada pusat simetri. Notasi Hermann-Mauguin
:P
5. Sistem monoklinik: Bagian 1: Menerangkan nilai sumbu utama, bernilai 2 atau 3.
Bagian 2: Tidak ada bidang simetri tegak lurus terhadap sumbu utama. Bagian 3:
Tidak ada pusat simetri. Notasi Hermann-Mauguin : C

7
1.6 PENERAPAN DALAM KRISTALOGRAFI

Notasi Hermann-Mauguin digunakan dalam kristalografi untuk merepresentasikan


elemen-elemen simetri pada kristal dan mengidentifikasi sistem kristal dengan melihat
nilai sumbu dan tidaknya pusat simetri pada kristal. Notasi ini juga dapat digunakan untuk
menentukan sifat-sifat geometri dari kristal dan menghitung kepadatan kristal. Simbol
Herman-Mauguin adalah simbol yang menerangkan ada atau tidaknya bidang simetri
dalam suatu kristal yang tegak lurus menuju sumbu-sumbu utama dalam kristal tersebut.
Notasi Hermann-Mauguin digunakan dalam praktikum kristalografi untuk
mengidentifikasi sistem kristal dan menentukan sifat-sifat geometri dari kristal.

Kelompok tiga titik dengan notasi Hermann – Mauguin, proyeksi stereografik, dan elemen
simetrinya masing-masing.

8
Simbol hermann mauguin

9
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Notasi Hermann-Mauguin adalah notasi yang digunakan untuk merepresentasikan elemen


simetri pada grup titik, grup bidang, dan grup ruang dalam kristalografi. Notasi ini terdiri
dari tiga bagian, yaitu bagian sumbu, bagian bidang, dan bagian pusat simetri. Bagian
sumbu menerangkan nilai sumbu utama pada kristal, yang dapat bernilai 1, 2, 3, 4, atau 6.
Bagian bidang menerangkan ada atau tidaknya bidang simetri pada kristal, yang dapat
ditandai dengan huruf m jika ada bidang simetri tegak lurus terhadap sumbu utama, atau
tanpa huruf jika tidak ada bidang simetri. Bagian pusat simetri menerangkan ada atau
tidaknya pusat simetri pada kristal, yang dapat ditandai dengan huruf 1 jika ada pusat
simetri, atau tanpa huruf jika tidak ada pusat simetri. Notasi Hermann-Mauguin digunakan
dalam kristalografi untuk mengidentifikasi sistem kristal dan menentukan sifat-sifat
geometri dari kristal. Simbol Herman-Mauguin adalah simbol yang menerangkan ada atau
tidaknya bidang simetri dalam suatu kristal yang tegak lurus menuju sumbu-sumbu utama
dalam kristal tersebut. Notasi ini juga dapat digunakan untuk menghitung kepadatan kristal
dengan menggunakan data dari tabel notasi Hermann-Mauguin. Notasi analisis data
Hermann-Mauguin dapat memberikan informasi yang berguna dalam memahami sistem
kristal dan sifat-sifat geometri dari kristal.

10
DAFTAR PUSTAKA

jumadilbaco. 2016. Nilai Kristal Herman Mauguin Dan Scoenflish. Jakarta

Muhammad Hassan.2020.Hermann Mauguinn Simbol.bandung

Valih Aulia Aziz.2005.Herman Maugin Dan Schoenfish.Bandung

Anda mungkin juga menyukai