Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN SEMENTARA

JUDUL PRAKTIKUM : ANALISIS PROTEIN


HARI, TANGGAL PELAKSANAAN : KAMIS, 24 AGUSTUS
2023 KELOMPOK : C-2
SEMESTER 1
DOSEN PEMBIMBING : AYU PUSPITASARI, ST, M.SI
DISUSUN OLEH : REINA RACHMA KARUNIA PUTRI

1. UJI BIURET

A. TUJUAN
Untuk mengidentifikasi protein secara umum dan mendeteksi adanya ikatan
peptida penyusun protein serta polipeptida.

B. ALAT DAN BAHAN


- Tabung reaksi
- Gelas beaker
- Pipet tetes
- Pereaksi CuSO4 0,1%
- Pereaksi NaOH 10%

C. PROSEDUR
1. Masukkan contoh uji menggunakan pipet sebanyak 2 ml kedalam masing
tabung reaksi dan campurkan dengan 2 ml NaOh 10%
2. Tambahkan 10 tetes CuSO4 0,1% pada masing tabung reaksi.
3. Campurkan, dan amati perubahan warna yang akan terbentuk.

D. HASIL ANALISIS
Gambar hasil uji Hasil Uji Hasil
Kontrol negatif Tidak ada perubahan
warna ungu yang
terbentuk didalam larutan

Aquadest
(+) Terdapat perubahan warna
ungu yang terbentuk di
dalam larutan

Putih telur

(+) Terdapat perubahan warna


ungu yang terbentuk di
dalam larutan

Susu sapi

(+) Terdapat perubahan warna


ungu yang terbentuk di
dalam larutan

Kaldu ayam

(-) Tidak ada perubahan


warna ungu yang
terbentuk didalam larutan

Susu kedelai
(-) Tidak ada perubahan
warna ungu yang
terbentuk didalam larutan

Urine normal

(+) Terdapat perubahan warna


ungu yang terbentuk di
dalam larutan

Urine patologis

E. KESIMPULAN
Pada hasil praktikum uji biuret, dapat disimpulkan bahwa putih telur, susu sapi, kaldu
ayam, urine patologis menunjukkan hasil positif, karena adanya perubahan warna pada
sampel uji menjadi warna ungu, yang menandakan bahwa adanya ikatan peptida
penyusun protein. Sedangkan urine normal dan aquadest adalah hasil uji negatif, karena
tidak ada perubahan warna ungu di dalam larutan tersebut.

2. UJI XANTOPROTEIN

A. TUJUAN
Untuk mengidentifikasi protein yang mengandung asam amino dengan rantai
gugus aromatik (tirosin dan triptofan)

B. ALAT DAN BAHAN


- Tabung reaksi
- Gelas beaker
- Pipet tetes
- Bunsen
- Kaki tiga
- HNO3 pekat 1 ml
- NaOH
C. PROSEDUR
1. Masukkan 2 ml contoh uji dan campurkan HNO3 pekat sebanyak 1 ml
2. Panaskan campuran larutan tersebut menggunakan Bunsen selama 2 menit.
Kemudian dinginkan campuran.
3. Tambahkan NaOH
4. Amatilah perubahan warna yang terbentuk pada larutan tersebut

D. HASIL ANALISIS
Gambar hasil uji Hasil uji Hasil
(+) Hasil larutan
berwarna kuning
berubah menjadi
warna jingga

Putih telur

(+) Hasil larutan


berwarna kuning
berubah menjadi
warna jingga

Susu sapi

(+) Hasil larutan


berwarna kuning
berubah menjadi
warna jingga

Susu kedelai
(+) Hasil larutan
berwarna kuning
berubah menjadi
warna jingga

Urine patologis

Kontrol positif Hasil larutan


berwarna kuning
berubah menjadi
warna jingga

Triptofan

(-) Hasil tetap sama tidak


ada perubahan warna

Kaldu ayam

(-) Hasil tetap sama tidak


ada perubahan warna

Urine normal
Kontrol negatif Hasil tetap sama tidak
ada perubahan warna

Aquadest

E. KESIMPULAN

Pada hasil praktikum uji xantoprotein dapat disimpulkan, bahwa putih telur, urine
patologis, susu kedelai, susu sapi, dan triptofan adalah hasil uji positif yang artinya
teridentifikasi protein yang mengandung asam amino dengan rantai gugus aromatik
(tirosin dan triptofan), sehingga warna yang dihasilkan dari kuning berubah menjadi
jingga. Sedangkan kaldu ayam, urine normal, dan aquadest adalah hasil uji negatif,
karena tidak teridentifikasi protein yang mengandung asam amino. Sehingga, tidak
terbentuk perubahan warna menjadi jingga.

3. UJI HELLER

A. TUJUAN
Untuk mengidentifikasi protein, dan akan mengalami koagulasi
( penggumpalan) jika direaksikan dengan asam pekat atau panas
(HNO3)

B. ALAT DAN BAHAN


- Tabung reaksi
- Gelas beaker
- Pipet tetes
- Bulb pipet
- HNO3 pekat 5 ml

C. PROSEDUR
1. Masukkan contoh uji menggunakan pipet sebanyak 5 ml dan tambahkan
dengan 5 ml HNO3 pekat kedalam masing tabung reaksi.
2. Campurkan, dan amati endapan yang terbentuk.

D. HASIL ANALISIS
Gambar hasil uji Hasil uji Hasil
(-) Tidak terdapat endapan/
presipitat putih

Aquadest

(-) Tidak terdapat endapan/


presipitat putih

Urine normal
(+) Terdapat endapan/
presipitat putih

Putih telur

(+) Terdapat endapan/


presipitat putih

Urine patologis
(+) Terdapat endapan/
presipitat putih

Kaldu ayam

(+) Terdapat endapan/


presipitat putih

Susu kedelai

(+) Terdapat endapan/


presipitat putih

Susu sapi

E. KESIMPULAN

Pada hasil praktikum uji heler dapat disimpulkan, bahwa putih telur, urine patologis, susu
kedelai, susu sapi, dan kaldu ayam adalah hasil uji positif yang artinya mengandung
protein dan mengalami penggumpalan (koagulasi) karena bereaksi dengan asam pekat
yaitu HNO3 (terbentuk endapan/presipitat putih). Sedangkan untuk hasil uji negative,
seperti aquadest dan urine normal tidak terbentuk endapan/presipitat putih.

4. SALTING OUT

A. TUJUAN
Menunjukkan bahwa protein yang terkandung di dalam larutan kehilangan
struktur tersier sekunder oleh garam yang mempunyai konsentrasi tinggi.
B. ALAT DAN BAHAN
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Pereaksi Amonium sulfat jenuh
- Pereaksi NaCL 2M
- Pereaksi NaCl jenuh

C. PROSEDUR
1. Masukkan contoh uji menggunakan pipet sebanyak 2 ml dan tambahkan tetes
demi tetes 2 ml pereaksi kedalam masing tabung reaksi.
2. Campurkan, dan amati endapan yang terbentuk.

D. HASIL ANALISIS
Gambar hasil uji Hasil Uji Hasil
(+) Terdapat endapan
yang terbentuk pada
larutan

Susu sapi

(+) Terdapat banyak


endapan yang
terbentuk pada larutan

Susu kedelai

(+) Terdapat banyak


endapan yang
terbentuk pada larutan

Putih telur
E. KESIMPULAN

Pada hasil praktikum salting out dapat disimpulkan, bahwa susu sapi, kedelai, dan putih
telur, adalah hasil uji positif. Karena terdapat endapan yang terbentuk didalamnya
Banyaknya endapan yang terbentuk juga disebabkan karena daya denaturasi (oleh garam
yang mempunyai konsentrasi tinggi) dari pereaksi tersebut sangat kuat.

5. PENGENDAPAN PROTEIN DENGAN LOGAM BERAT

A. TUJUAN
Menunjukkan bahwa protein yang terkandung di dalam larutan kehilangan
struktur tersier sekunder secara irreversible (tidak dapat diubah) oleh logam
berat

B. ALAT DAN BAHAN


- Tabung reaksi
- Gelas beaker
- Pipet tetes
- Larutan HgCl2 3%
- Larutan Pb Asetat 3%

C. PROSEDUR
1. Masukkan contoh uji menggunakan pipet sebanyak 2 ml dan campurkan
dengan 2 ml masing pereaksi tetes demi tetes kedalam masing tabung reaksi.
2. Amati endapan yang terbentuk.

D. HASIL ANALISIS
Gambar hasil uji Hasil uji Hasil
(+) Terdapat endapan
yang terbentuk pada
larutan

Putih telur
(+) Terdapat banyak
endapan yang
terbentuk pada larutan

Susu sapi

(+) Terdapat banyak


endapan yang
terbentuk pada larutan

Susu kedelai

E. KESIMPULAN

Pada hasil praktikum pengendapan protein dengan logam berat dapat disimpulkan,
bahwa susu sapi, kedelai, dan putih telur, adalah hasil uji positif. Karena terdapat
endapan yang terbentuk didalamnya. Banyaknya endapan yang terbentuk juga
disebabkan karena daya denutrasi dari pereaksi tersebut sangat kuat.

Anda mungkin juga menyukai