Anda di halaman 1dari 2

PREPARASI NYAMUK UNTUK PEMERIKSAAN PAKAN DARAH

A. Definisi

Kemampuan nyamuk sebgai vektor yang membawa dan menyebarkan plasmodium


sebagai penyebab penyakit malaria dilaporkan terus meningkat dan mnyebabkan kematian tiap
tahun. Secara global ditahun 2015 malaria mneyebabkan 430.000 kematian. Nyamuk juga
merupakan vektor yang mneularkan penyakit demam berdarah dengue ( Nyamuk aedes aegypty).
Menurut laporan WHO insiden dengue meningkat 30 tahun terakhir. Untuk provinsi Sulawesi
utara angka IR yang dilaporkan di tahun 2012 masih cukup tinggi yaitu 55.30 per 100.000
penduduk. Angka kejadian di atas tentunya tidak lepas dari peran nyamuk sebagai vektor.

Naymuk betina membutuhkan protein darah untuk pematangan telurnya, untuk itu
nyamuk betina akan mencari hospes untuk menjadi sumber protein darah yang dibutuhkan.
Asam amino dan ion dalam darah penting untuk proses oogenesis,maturase oosit,pembentukan
fat body melalui proses previtelogenik, dan vitellogenik. Kesukaan nyamuk untuk menggigit
hospes berbeda-beda, ada yang hanya menghisap darah manusia (antropofilik), menghisap darah
binatang (zoofilik) dan yang menghisap keduanya tetapi lebih suka menghisap darah binatang
(antrozoofilik).

Nyamuk sebagai vektor yang efektif dan efisien dinilai dengan menggunakan indicator
kopetensi vektorial. Salah satu komponen dalam menilai kompetensi vektorial adalah sifat
anytopofilik nyamuk, yaitu kesukaan nyamuk menghisap darah manusia yang merupakan sifat
nyamuk yang berasal dari manusia sehingga dapat memperkirakan kebiasaan nyamuk menggigit
manusia. Salah satu uji yang dapat dilakukan dalam penentuan ini adalah dengan menggunakan
uji prespitasi.

Salah satu metode yang dapat digunakan dalam mendeteksi darah dari hospes manusia
yaitu melalui tes bensidine yang dinilai sangat sensitive dalam mendeteksi adanya profirin besi
(heme) dari hemoglobin. Profirin besi ( heme) dari darah hospes manusia akan tetap ada pada
lambung nyamuk setelah protein serum darah dicerna, sehingga memungkinkan untuk dilakukan
identifikasi asal pakan darah nyamuk dan menilai sifat antropofilik nyamuk.

B. Alat

1) Vial 1,5 ml
2) Pestle
3) Penggaris
4) Pensil
5) Pisau bedah
6) Jarum section
7) Spidol permanen
C. Bahan

1) Tissue
2) Alcohol 70%
3) Plastic klip
4) Silica gel

D. Prosedur Kerja

1) Nyamuk hasil penangkapan pagi hari diidentifikasi spesies dan kondisi perutnya
2) Nyamuk dengan kondisi perut fed dan half gravid (mengandung darah)
dipisahkan abdomennya. Kepala dan thorax nyamuk Anopheles sp disimpan
didalam vial untuk uji PCR sporozit
3) Kertas saring Whatman dilipat menjadi 16 bagian
4) Darah dikeluarkan dari abdomen dengan cara di pencet menggunakan pensil ke
masing masing bagian kertas saring
5) Tuliskan dengan pensil nomor seri kertas saring ( huruf A,B dst) dibagian tengah
sisi depan kertas saring
6) Tuliskan dengan pensil nomro sediaan (angkta 1-16) di maisng masing bagian
dari 6 spot sampel
7) Tuliskan nomor sediaan, spesies nyamuk, dan temple hinggap
8) Kering anginkan di kertas saring yang berisi darah
9) Masukkan kertas saring ke plastic klip yang telah diberi silica gel.

Anda mungkin juga menyukai