Anda di halaman 1dari 2

Jawaban sementara TJR UAS

1.a. Pembangunan jalan adalah kegiatan untuk membangun jalan baru atau membangun jalan
penghubung baru antara dua ruas jalan yang terputus akibat adanya rintangan atau pemindahan.
b.Pemeliharaan jalan adalah kegiatan yang berkaitan dengan perawatan dan perbaikan jalan yang
diperlukan dan direncanakan untuk mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi secara optimal
melayani lalu lintas selama umur rencana jalan yang ditetapkan
2. Tujuan penyelenggaraan pemeliharaan jalan adalah untuk mempertahankan kondisi jalan agar tetap
berfungsi dalam melayani lalu lintas sehingga keselamatan lalu lintas terjamin dan pelayanan jalan
meningkat. Selain itu, tujuan pemeliharaan jalan juga untuk memperkecil biaya operasi kendaraan dan
memperpanjang umur rencana jalan yang ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan
pemeliharaan jalan meliputi pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, rehabilitasi jalan, dan
rekonstruksi jalan. Pemeliharaan rutin jalan adalah kegiatan merawat serta memperbaiki kerusakan-
kerusakan yang terjadi pada ruas-ruas jalan dengan kondisi baik atau sedang. Sedangkan pemeliharaan
berkala jalan adalah kegiatan penanganan pencegahan terjadinya kerusakan yang lebih luas dan setiap
kerusakan yang diperhitungkan dalam desain agar penurunan kondisi jalan dapat dikembalikan pada
kondisi kemantapan sesuai dengan rencana. Rehabilitasi jalan adalah kegiatan perbaikan seluruh
struktur perkerasan, drainase, bahu jalan, tebing, dan talud. Rekonstruksi jalan adalah kegiatan
pembangunan kembali jalan yang sudah rusak atau tidak layak pakai.
3. Berdasarkan beberapa sumber yang ditemukan, kondisi perkerasan jalan di Indonesia masih
memerlukan perhatian yang serius. Kerusakan jalan di Indonesia sering terjadi, terutama pada jalan
daerah. Beban berlebih yang diakibatkan oleh kendaraan seperti truk dan bus menjadi penyebab utama
kerusakan jalan. Selain itu, penggunaan aspal yang marak untuk perkerasan jalan di daerah juga rentan
rusak jika kendaraan di atasnya melebihi beban maksimal yang dapat ditanggung. Jenis kerusakan jalan
yang terjadi antara lain:
a. Retak pada perkerasan jalan
b. Lubang pada perkerasan jalan
c. Kegemukan pada perkerasan jalan
d. Penambalan perkerasan jalan yang tidak rata
e. Kerusakan pada drainase jalan.
4. Berdasarkan data dasar yang diberikan, tikungan tersebut termasuk dalam tipe S-C-S. Berikut adalah
desain tikungan yang direncanakan:

Tipe tikungan: S-C-S

Data-data tikungan:

Kecepatan rencana (V/R): 40 km/jam

Kemiringan melintang maksimum (e max): 10%

Kemiringan melintang normal (e n): 5%

Sudut tikungan (β): 108º


Jari-jari tikungan (R/d): 50 m

Pelebaran perkerasan pada tikungan:

Lebar perkerasan: 3,5 m

Pelebaran perkerasan pada tikungan: 0,5 m

Kebebasan samping pada tikungan:

Kebebasan samping pada tikungan: 1,5 m

Pada tikungan tipe S-C-S, kemiringan melintang jalan pada tikungan disebut superelevasi (e).
Superelevasi pada tikungan ini dapat dihitung menggunakan rumus:

e = V^2 / (127 R)

Dalam rumus tersebut, V adalah kecepatan rencana dalam km/jam, dan R adalah jari-jari tikungan dalam
meter. Dengan menggunakan data dasar yang diberikan, maka superelevasi pada tikungan ini adalah:

e = 40^2 / (127 x 50) = 0,50 atau 5%

Sehingga, kemiringan melintang jalan pada tikungan ini harus diberi superelevasi sebesar 5%.

Anda mungkin juga menyukai