Anda di halaman 1dari 27

Melaksanakan

Pembelajaran Berdifferensiasi
Pembelajaran Paradigma Baru

ILHAM LPMP/Kurikulum Merdeka/2022 1


Kerangka Dasar Kurikulum Merdeka

(Kep. Kepala BSKAP No. 009/2022)

(Permendikbud 5/2022)

(Permendikbud 7/2022) (Permendikbud 16/2022)


(Permendikbud 21/2022)

(Kepmendikbud 262/2022) (Kep. Kepala BSKAP No. 008/2022)


(Panduan Pembelajaran & Asesmen)

1. Intrakurikuler: KOSP & Komponen


a. Pemahaman CP sebagai dasar: (Panduan Penyusunan KOSP)
1) Penyusunan TP (“KD”) 1. Karakteristik Satuan Pendidikan 2. Proyek Penguatan Profil
2) Penyusunan ATP (“Silabus”) Pelajar Pancasila:
2. Visi, Misi, dan Tujuan
3) Penyusunan MA (“RPP) a. Perencanaan proyek,
b. Asesmen Diagnostik,
3. Pengorganisasia Pembelajaran b. Pelaksanaan proyek.
c. Pembelajaran Berdifferensiasi 4. Rencana Pembelajaran c. Penilaian proyek,
d. Asesmen Formatif & Sumatif d. Rapor proyek
5. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan professional
(Panduan penguatan Proyek P3) 2
e. Pengolahan Nilai & Rapor intrakurikuler
6. Lampiran
Prinsip Pembelajaran & Penilaian
5 Prinsip Pembelajaran: Merdeka:
• Pendekatan, Model, Metode, dst.,
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan
tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta • Pengorganisasian isi/materi,
didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta • Pengelolaan/manajemen kelas,
mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang • Media pembelajaran
beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan
menyenangkan. • Alat peraga
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk • Sumber belajar
membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar • Dan seterusnya
sepanjang hayat.
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan
kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik.
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang
dirancang sesuai konteks, lingkungan dan budaya peserta
didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai Menghamba berpusat pada siswa:
mitra. (1) Memberikan pengajaran yang relevan
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang sesuai kodrat keadaan anak
berkelanjutan.
(2) Pembelajaran Differensisasi,
(3) Berpihak pada sang anak, dan

ILHAM LPMP/Kurikulum Merdeka/2022 3


ILHAM LPMP/Kurikulum Merdeka/2022 4
Pengaturan ATP Mapel Matematika (Model Reguler/Mapel)
Semester 1
No. LingkupMateri Tujuan Pembelajaran Dimensi (Profil Alokasi Waktu
Pelajar Pancasila)
1. Bilangan Tujuan Pembelajaran 1 Beriman, Bertaqwa, dan 12 JP
berakhlak Mulia • MA/RPP Ke 1
Tujuan Pembelajaran 2 Gotong Royong • Lingkup Materi ke 1
• Sumatif ke 1
Tujuan Pembelajaran 3 Kreatif

Gotong Royong
• MA/RPP Ke 2
2. Aljabar Tujuan Pembelajaran 1 10 JP
• Lingkup Materi ke 2
Tujuan Pembelajaran 2 Berpikir Kritis • Sumatif ke 2

3. Pengukuran Tujuan Pembelajaran 1 Berkebhinekaan Global …. JP


Tujuan Pembelajaran 2 Mandiri

4. Geometri Tujuan Pembelajaran 1 Gotong Royong ... JP


Tujuan Pembelajaran 2 Mandiri

Tujuan Pembelajaran 2 Berpikir Kritis

Jumlah:
ILHAM LPMP/Kurikulum Merdeka/2022
72 JP 5
ILHAM LPMP/Kurikulum Merdeka/2022 6
Pengaturan ATP Mapel Bhs. Indonesia (Model Kolaborasi/Terpadu)
Semester 1
No. Lingkup Tujuan Pembelajaran Dimensi (Profil Pelajar Alokasi Waktu
Materi Pancasila)

1. Unit 1 Menyimak (TP 1) Beriman, Bertaqwa, dan 18 JP


berakhlak Mulia • MA/RPP Ke 1
(……………..) • Lingkup Materi ke 1
Membaca dan Memirsa (TP 1) Gotong Royong
• Sumatif ke 1
Berbicara (TP 1) Kreatif

Menulis (TP 1)
Gotong Royong

2. Unit 2 Menyimak (TP 2) Berpikir Kritis 20 JP


(………………) Membaca dan Memirsa (TP 1) • MA/RPP Ke 2
• Lingkup Materi ke 2
Berbicara (TP 3) Berkebhinekaan Global
• Sumatif ke 2
Menulis (TP 2) Mandiri

3. Unit 3 Gotong Royong … JP


4. Dst…. Mandiri … JP
Berpikir Kritis

Jumlah:
ILHAM LPMP/Kurikulum Merdeka/2022 90 JP 7
8
Marilah kita bayangkan ilustrasi kelas berikut ini!

Berdasarkan ilustrasi kelas tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:


1. Apakah strategi yang dilakukan oleh Ibu Nur tepat? mengapa?
2. Jika Bapak/Ibu sebagai Ibu Nur, apakah yang akan Bapak/Ibu lakukan?
Kurikulum
Sumber: Kemdikbud. 2021. Bahan Bacaan Diklat Calaon Kepala Sekolah. Coaching Prototipe/ILHAM/GES
dalam Supervisi 2022
Guru dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Dirjen GTK, Direktorat Pendidikan Profesi dan 9
Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan.
Bayangkanlah kelas yang Bapak/Ibu ajar saat ini!

Ingatlah satu persatu siswa di kelas Bapak/Ibu!


1. Bagaimanakah karakteristik setiap anak di kelas? Tahukah apa kekuatan mereka? Bagaimana gaya
belajar mereka? Apa minat mereka?
2. Siapakah yang memiliki keterampilan menghitung paling baik di kelas? Siapakah yang sebaliknya?
3. Siapakah yang paling menyukai kegiatan kelompok? Siapakah yang justru selalu menghindar saat
bekerja kelompok?
4. Siapakah yang level membacanya paling tinggi? Siapakah yang masih perlu dibantu untuk
meningkatkan keterampilan memahami bacaan? Siapakah yang paling senang menulis? Siapakah
yang lebih senang berbicara?
5. Dan seterusnya

Setiap harinya, tanpa disadari, guru dihadapkan oleh keberagaman yang banyak sekali bentuknya.
Guru secara terus menerus menghadapi tantangan yang beragam dan kerap kali harus melakukan
dan memutuskan banyak hal dalam satu waktu.

Kurikulum
Sumber: Kemdikbud. 2021. Bahan Bacaan Diklat Calaon Kepala Sekolah. Coaching Prototipe/ILHAM/GES
dalam Supervisi 2022
Guru dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Dirjen GTK, Direktorat Pendidikan Profesi dan 10
Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan.
Jawaban Kasus Bu Nur:

Kurikulum
Sumber: Kemdikbud. 2021. Bahan Bacaan Diklat Calaon Kepala Sekolah. Coaching Prototipe/ILHAM/GES
dalam Supervisi 2022
Guru dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Dirjen GTK, Direktorat Pendidikan Profesi dan 11
Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan.
Pengertian:
Menurut Tomlinson (2000),
Pembelajaran Berdiferensiasi
adalah usaha untuk menyesuaikan
proses pembelajaran di kelas
untuk memenuhi kebutuhan
belajar individu setiap siswa.

Kurikulum Prototipe/ILHAM/GES 2022 12


Tujuan: Menentukan keliling bangun datar

Persegipanjang Lebar = 5 cm

Panjang = 10 cm

Rumus Keliling: K = (p + l) x 2

Keliling = (p + l) x 2
= (10 + 5) x 2
= 15 x 2
= 30 cm
1
3
Mengapa siswa nilainya jelek?

ILHAM LPMP/Kurikulum Merdeka/2022 14


Pelayanan Berdifferensiasi oleh seorang Ibu

Menurut Tomlinson (2000),


Pembelajaran Berdiferensiasi
adalah usaha untuk menyesuaikan
proses pembelajaran di kelas
untuk memenuhi kebutuhan
belajar individu setiap siswa.
ILHAM LPMP/Kurikulum Merdeka/2022 15
2. Bagaimana Pelaksanaan Pembelajaran Berdiferensiasi?

3 Aspek kebutuhan belajar siswa:


1. Kesiapan belajar (readiness) siswa.
2. Minat siswa.
3. Profil belajar siswa

Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa siswa akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika :
• tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki
sebelumnya (kesiapan belajar).
• Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan
• Tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil
belajar).

ILHAM
Sumber: Kemdikbud. 2021. Bahan Bacaan Diklat Calaon Kepala Sekolah. Coaching dalamLPMP/Kurikulum Merdeka/2022
Supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Dirjen GTK, Direktorat Pendidikan Profesi dan 16
Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan.
1. Pemetaan Kebutuhan
Belajar Berdasarkan
Kesiapan Belajar

ILHAM LPMP/Kurikulum Merdeka/2022 17


Tujuan Pembelajaran: murid dapat membuat tulisan berbentuk prosedur.

2. Pemetaan Kebutuhan
Belajar Berdasarkan
Minat

ILHAM LPMP/Kurikulum Merdeka/2022 18


Tujuan Pembelajaran: murid dapat mendemonstrasikan
pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup.

3. Pemetaan Kebutuhan
Belajar Berdasarkan
Profil Belajar (Gaya
Belajar)

ILHAM LPMP/Kurikulum Merdeka/2022 19


TUJUAN PENDIDIKAN
Menurut Ki Hadjar Dewantara adalah “menuntun segala kodrat
yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat”.

Pendidikan diartikan sebagai ‘tuntunan


dalam hidup tumbuhnya anak-anak’.

‘Kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu’ tiada lain ialah segala kekuatan
yang ada dalam hidup batin dan hidup lahir dari anak-anak itu karena
kekuasaan kodrat. Kaum pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau
hidupnya kekuatan-kekuatan tersebut, agar dapat memperbaiki lakunya
(bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya itu.
Bibit jagung
Sekolah Hutan
Kompetensi guru
Sumber: Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan. 2021. Materi Pelatihan Program Sekolah Penggerak, Ringkasan Materi. Jakarta: Kemdikbud
Home Schooling
Teori Aliran Pendidikan
Pertama, yaitu anak yang lahir di
dunia itu diumpamakan seperti
sehelai kertas yang belum ditulis,
sehingga kaum pendidik boleh
mengisi kertas yang kosong itu
menurut kehendaknya. Artinya, si
pendidik berkuasa sepenuhnya untuk
membentuk watak atau budi seperti
yang diinginkan. Teori ini dinamakan
teori rasa (lapisan lilin yang masih
dapat dicoret-coret oleh si pendidik).

Aliran empirisme mengatakan bahwa lingkunganlah yang berperan besar untuk membentuk potensi dan pengetahuan
peserta didik. John Locke, Filosof Inggris.
Teori Aliran
Pendidikan

Aliran Nativisme menyatakan bahwa perkembangan individu ditentukan oleh faktor keturunan atau bawaan sejak lahir. Menurut teori ini
setiap individu ketika dilahirkan telah membawa sifat-sifat tertentu yang akan menentukan keadaan individu yang bersangkutan.
Tokohnya: Schopenhauer, filosof Jerman.
Teori Aliran Pendidikan
Ketiga, ialah aliran yang terkenal
dengan nama convergentie-theorie.
Teori ini mengajarkan, bahwa anak
yang dilahirkan itu diumpamakan
sehelai kertas yang sudah ditulisi
penuh, tetapi semua tulisan-tulisan itu
suram. Lebih lanjut menurut aliran ini,
Pendidikan itu berkewajiban dan
berkuasa menebalkan segala tulisan
yang suram dan yang berisi baik, agar
kelak nampak sebagai budi pekerti
yang baik. Segala tulisan yang
mengandung arti jahat hendaknya
dibiarkan, agar jangan sampai menjadi
tebal, bahkan makin suram.

Aliran konvergensi (convergence) merupakan gabungan antara aliran empirisisme


dengan aliran nativisme. Aliran ini menggabungkan arti penting hereditas (pembawaan) dengan
lingkungan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh dalam perkembangan manusia.
ilham LPMP Jatim/2020 24
Pengertian Asesmen Diagnostik:
Asesmen Diagnostis adalah proses yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi tentang kebutuhan kognitif dan
nonkognitif siswa untuk keperluan proses pembelajaran .
• Asesmen diagnosis merupakan proses yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi tentang kesalahan, miskonsepsi, kelemahan pengetahuan siswa
serta kemampuan pada materi yang sudah dipelajari untuk kesiapan siswa
dalam proses pembelajaran selanjutnya.
• Proses diagnosis dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh peserta
didik, mencari berbagai informasi (latar belakang siswa, pola belajar, minat
siswa, dll) yang diperkirakan akan menjadi faktor penyebab kesulitan belajar
siswa
ILHAM LPMP/Kurikulum Merdeka/2022 25
Jenis Asesmen Diagnostik

ILHAM LPMP/Kurikulum Merdeka/2022 26


Terima Kasih

ILHAM RAHARDJO
HP/WA: 08123152876
Widyaprada Ahli Madya BBPMP Jawa Timur
Email: Ilham.rahardjo@yahoo.com
ILHAM LPMP/Kurikulum Merdeka/2022 27

Anda mungkin juga menyukai