Dosen Pengampu:
Mirnawati., M. Si.
Disusun oleh:
1. Adittya Pratama
2. Ari Mulyanto
3. Muhammad Bima Al-Ikhsan
4. Syahruddin
ADMINISTRASI PUBLIK
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN POLITIK DHARMA WACANA
METRO
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, kami panjatkan puji syukur atas
kehadirat-Nya yang telah melimpahkan Rahmat dan hidayah-Nya kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pengawasan Pelayanan
Publik”. Makalah ini telah disusun secara maksimal dengan dukungan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar penyusunan makalah ini. Untuk itu,
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut
berkontribusi dalam penyusunan makalah ini. Terlepas dari itu, kami menyadari
bahwa penyusunannya makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka untuk
menerima segala masukan yang bersifat membangun dari pembaca agar kami
bisa melakukan perbaikan makalah sehingga menjadi makalah yang baik dan
benar. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat ataupun inspirasi pada
pembaca.
Hormat Kami,
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I ........................................................................................................................................ 4
A. Pendahuluan ..................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................................... 7
BAB II ...................................................................................................................................... 8
A. Pengertian Pengawasan Pelayanan Publik ....................................................................... 8
1. Pengertian Pengawasan ................................................................................................. 8
2. Pengertian Pelayanan Publik......................................................................................... 9
3. Tipe-Tipe Pengawasan ................................................................................................. 9
4. Tahap-Tahap Proses Pengawasan .............................................................................. 11
5. Pentingnya Pengawasan ............................................................................................. 12
6. Perancangan Proses Pengawasan ............................................................................... 13
B. Ombudsman ................................................................................................................... 14
1. Pengertian Ombudsman .............................................................................................. 14
2. Tujuan, Tugas Dan Fungsi Ombudsman ..................................................................... 14
3. Prinsip dan Wewenang Ombudsman .......................................................................... 15
C. Hubungan Ombudsman dengan Pelayanan Publik......................................................... 16
BAB III................................................................................................................................... 17
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 17
B. Saran ............................................................................................................................... 17
A. Pendahuluan
Pelayanan publik yang menjadi fokus studi disiplin ilmu administrasi publik
di Indonesia, masih menjadi persoalan yang perlu memperoleh perhatian dan
pernyelesaian yang serius. Dapat dibuktikan berbagai tuntutanatau pengaduan
pelayanan publik sebagai tanda ketidakpuasan masyarakat. Harus diakui, bahwa
pelayanan yang diberikan pemerintah kepada rakyat terus mengalami
pembaharuan, baik dari sisi paradigma maupun sistem pelayanan seiring dengan
meningkatnya tuntutan masyarakat di dalam pemerintahan itu sendiri. Pemerintah
hakekatnya pemberi pelayanan kepada masyarakat serta menciptakan kondisi yang
memungkinkan bagi setiap anggota masyarakat untuk mengembangkan
kreativitasnya demi mencapai tujuan bersama. Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, bahwa “Pelayanan
publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik”.
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui definisi pelayanan publik.
2. Untuk mengetahui tahapan pelaksanaan pengawasan pelayanan publik.
3. Untuk mengetahui norma apa saja yang terkait dengan pelayanan publik.
D. Manfaat Penelitian
1. Menambah ilmu pengetahuan/kajian ilmu dibidang administrasi publik terkait
pengawasan pelayanan publik.
2. Mengetahui lebih mendalam mengenai pelaksanaan pengawasan pelayanan
publik di Indonesia.
BAB II
1. Pengertian Pengawasan
Pengawasan bisa didefinisikan sebagai suatu usaha sistematis oleh
manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja standar, rencana, atau tujuan
yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk menentukan apakah kinerja sejalan
dengan standar tersebut dan untuk mengambil tindakan penyembuhan yang
diperlukan untuk melihat bahwa sumber daya manusia digunakan dengan
seefektif dan seefisien mungkin didalam mencapai tujuan.
Menurut Ratminto dan Winarsih (2007 : 4-5) pelayanan publik atau pelayanan
umum dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam
bentuk barang publik maupun barang jasa publik yang pada prinsipnya menjadi
tanggungjawab dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah,
dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD), dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat
maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Menurut Wasistiono (2001:51- 52) pelayanan umum atau pelayanan publik
adalah pemberian jasa baik oleh pemerintah, pihak swasta atas nama
pemerintah ataupun pihak swasta kepada masyarakat, dengan atau tanpa
pembayaran guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
3. Tipe-Tipe Pengawasan
c. Memperbaiki Penyimpangan
Proses pengawasan tidak lengkap jika tidak ada tindakan perbaikan
terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Menurut G. R.
Terry, (2006, hal. 116) proses pengawasan terbagi atas 4 tahapan,
yaitu:
1. Menenentukan standar atau dasar bagi pengawasan.
2. Mengukur pelaksanaan
3. Membandingkan pelaksanaan dengan standar dan temukanlah
perbedaan jika ada.
4. Memperbaiki penyimpangan dengan cara-cara tindakan yang
tepat.
5. Pentingnya Pengawasan
Suatu prganisasi akan berjalan terus dan semakin komplek dari waktu ke
waktu, banyaknya orang yang berbuat kesalahan dan guna mengevaluasi atas
hasil kegiatan yang telah dilakukan, inilah yang membuat fungsi pengawasan
semakin penting dalam setiap organisasi. Tanpa adanya pengawasan yang baik
tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi
organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya. Ada beberapa alasan
mengapa pengawasan itu penting, diantaranya
1. Pengertian Ombudsman
Ombudsman RI adalah Lembaga Negara yang mempunyai kewenangan
Mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik, baik yang diselenggarakan oleh
Penyelenggara Negara dan pemerintahan termasuk yang diselenggarakan oleh
BUMN, BUMD, dan BHMN serta badan swasta atau perseorangan yang diberi
tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh
dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/anggaran
pendapatan Dan belanja daerah. (Pasal 1 butir 1 UU 37 Tahun 2008 Tentang
Ombudsman Republik Indonesia & Pasal 1 Butir 13 UU 25 Tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik).
Pada kondisi saat ini, Dalam praktiknya banyak terjadi penyimpangan seperti
penyelenggara Negara tidak melayani tetapi minta dilayani, rakyat menjadi objek,
menjadi korban, menjadi abdi penyelenggara Negara dan tidak ada tolak ukur jelas
mengenai pemberian pelayanan. oleh karenanya untuk mencegah penyimpangan
tersebut perlu lembaga yang bertugas melaksanakan pengawasan baik pengawasan
internal (seperti Inspektorat dll) maupun pengawasan ekternal (antara lain oleh
Ombudsman RI). Penguatan eksistensi ombudsman berdasarkan UU Nomor
25/2009 tentang pelayanan publik yaitu mempertegas serta memperjelas fungsi,
tugas dan kedudukan ORI (Pasal 18 Dan Pasal 46), menambah kewenangan ORI
untuk melakukan ajudikasi dalam hal penyelesaian ganti rugi. (Pasal 50.
penyelesaian sengketa pelayanan publik yang di putus oleh ORI) dan penguatan
kelembagaan ombudsman Republik Indonesia dengan membentuk perwakilan
ombudsman di Daerah yang bersifat hierarkis untuk mendukung tugas dan fungsi
ombudsman (Pasal 46 Ayat 3 Dan ayat 4).
A. Kesimpulan
Pengawasan pelayanan public adalah salah satu bagian penting dalam
mewujudkan praktik pembangunan yang bersih dan akuntabel melalui pencegahan
maladministrasi dan penyelesaian aduan masyarakat.
B. Saran
Hendaknya Ombudsman mampu menetapkan dan meningkatkan standar
penyelesaian kasus/laporan dari segi waktu dipersingkat dan lebih tegas kepada
pihak terlapor agar proses penyelesaian sebuah laporan dapat lebih cepat
terselesaikan. Diharapkan ombudsman dapat mengatur kembali sumber daya yang
ada, baik itu anggaraan ataupun SDM. Kepada pemerintahan diharapkan undang-
undang yang mengatur tentang pengawasan pelayanan publik dapat lebih
disempurnakan lagi dan menyesuaikan perkembangan zaman.
DAFTAR PUSTAKA
S.F. Marbun , Hukum Adminsitrasi Negara II., FH UII press, Yogyakarta, 2013.
Juniarso Ridwan dan Achmad Sodik Sudrajat, Hukum Administrasi Negara dan
Kebijakan Pelayanan Publik, Nuansa, Bandung, 2010.