Pembimbing :
dr. Dwi Herawati Ritonga, M.Ked (Ped), Sp.A
Disusun Oleh :
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Untuk mengidentifikasi peluang untuk melakukan intervensi,termasuk mengedukasi
dokter anak dan residen pediatri tentang keamanan dan kegunaan obat,karena Pada pasien
anak dengan gastroenteritis akut penggunaan ondansetron mengurangi kebutuhan cairan
intravena,mengurangi rawat inap,dan memperpendek durasi penyakit.
2
BAB II
DESKRIPSI JURNAL
Judul : Improving Ondansetron Use and Oral Rehydration Instructions for Pediatric Acute
Gastroenteritis1
Penulis : Perseus Vistasp Patel, Thomas Wallach, Glenn Rosenbluth, Mel Heyman, Sofia
Verstraete
Penelaah : M. Rafiq Kurniawan, Ria Wenny Nasution, Rizka Amelia, Azrianur Kurnia
Madani, Yessi Ersa Siregar
2.2.2. Metode
Kriteria Kelayakan
Kriteria inklusi untuk penelitian ini yaitu :
1. Populasi target termasuk pasien anak (usia 1–18 tahun) yang datang ke klinik
rawat jalan untuk GEA.
2. Populasi penelitian adalah pasien anak dengan GEA yang dirawat di klinik
perawatan akut kami selama masa penelitian (1 Agustus 2018–30 Juni 2019).
3. Diagnosis GEA didasarkan pada Klasifikasi Penyakit Internasional, kode
Edisi ke-10, dan dikonfirmasi oleh tinjauan grafik manual
Pengumpulan Data
Sebelum memulai pendataan, residen anak mendapat pelatihan selama 1 jam
tentang diagnosis dan pengobatan pediatrik GEA untuk memastikan basis
pengetahuan dasar bersama. Data dikumpulkan setiap bulan dari sistem catatan
kesehatan elektronik (EHR). Untuk mengukur hasil pasien, residen mengumpulkan
data tentang representasi ke perawatan dalam waktu 7 hari untuk gejala yang
berlanjut atau memburuk.
Analisis Data
Penilaian Dasar
Tinjauan grafik retrospektif praintervensi kami mengungkapkan bahwa
tingkat dasar peresepan ondansetron untuk pasien yang memenuhi syarat dengan
GEA adalah 1,5% (n=426) selama dua setengah tahun sebelum proyek kami.
Perubahan yang teridentifikasi meliputi: kurangnya kesadaran penyedia layanan
terhadap rekomendasi pengobatan, kekhawatiran orang tua dan penyedia layanan
mengenai keamanan ondansetron, dan instruksi setelah kunjungan yang tidak
memberikan panduan yang memadai. Pendorong utama awal meliputi: (1)
pengetahuan dokter dan (2) pemahaman orang tua dan penerimaan intervensi medis.
Desain
Tim proyek inti terdiri dari dokter gastroenterologi anak yang mengawasi
pengembangan intervensi pendidikan, Kepemimpinan Peningkatan Kualitas dari
Departemen Pediatri yang memberikan kerangka kerja bagi peserta pelatihan untuk
memimpin pekerjaan QI, dan rekan-rekan Gastroenterologi Anak dan residen Pediatri
yang mempelopori pelaksanaan proyek. Kami bermitra dengan Dokter Anak umum di
klinik perawatan akut untuk lebih memahami alur kerja dan hambatan dalam
menerapkan perubahan. Pasien tidak dilibatkan dalam desain proyek ini.
Penulis menerapkan siklus Plan-Do-Study-Act setiap triwulan untuk
mengatasi setiap hambatan yang diidentifikasi dalam analisis kesenjangan awal kami.
kami juga mengembangkan instruksi setelah kunjungan standar yang mengalami
perbaikan berulang melalui umpan balik pengguna.
Strategi
Intervensi 1
Sesi pendidikan selama satu jam untuk dokter anak dikembangkan dan
disampaikan oleh Fellowship Gastroenterologi Anak. Informasi yang disajikan
mencakup garis besar pedoman pengobatan GEA dan data mengenai kemanjuran dan
keamanan ondansetron. Penulis telah merencanakan untuk mengulangi sesi
pendidikan fakultas setiap tiga bulan, namun karena kendala penjadwalan, penyedia
hanya dapat mengulanginya sekali dalam jangka waktu 8 bulan.
6
Intervensi 2
Intervensi kedua ini melibatkan sesi pendidikan residen selama 1 jam setiap
bulan yang berbagi pengetahuan pedoman dengan residen yang bergilir melalui
klinik. Meningkatkan peran residen senior berfungsi sebagai desain ulang sistem
yang kami hipotesiskan akan mendorong hasil yang berkelanjutan. Pengajaran
sejawat akan memperkuat kembali pengetahuan medis guru, sehingga dapat
meningkatkan kepatuhan terhadap praktik terbaik.
Intervensi 3
Penulis membuat instruksi pasien berbasis bukti standar untuk penggunaan
ondansetron di rumah dan rekomendasi terapi rehidrasi oral (ORT) untuk
meringankan beban dokumentasi dan mendukung perawat dalam mengikuti pedoman
pengobatan. Petunjuknya mencakup: pilihan cairan yang tepat untuk ORT, jumlah dan
tingkat asupan cairan yang disarankan, petunjuk penggunaan ondansetron, dan
tindakan pencegahan saat kembali.
Intervensi 4
Dalam waktu 8 bulan, kami melakukan survei anonim terhadap dokter anak
mengenai kekhawatiran awal mereka, termasuk perspektif mereka mengenai risiko
penggunaan ondansetron, kenyamanan mereka dalam meresepkan obat ondansetron.
Melalui survei ini, penulis mengidentifikasi kekhawatiran mengenai potensi
ondansetron untuk menutupi diagnosis alternatif, khususnya radang usus buntu.
Sebagai tanggapan, kami menyebarkan literatur pediatrik yang menunjukkan bahwa
penggunaan ondansetron untuk dugaan gastroenteritis tidak menutupi diagnosis
serius. Penulis juga merevisi diagram pendorong utama kami (Gambar 1) untuk
memasukkan intervensi ini.
7
2.2.3. Hasil
Selama masa intervensi, 63 dari 103 total pasien AGE menerima resep
ondansetron. Secara keseluruhan, penulis meningkatkan kepatuhan terhadap pedoman
pengobatan untuk AGE pediatrik dengan meningkatkan tingkat peresepan
ondansetron dari 1,5% menjadi median 66,6% yang dipertahankan selama 6 bulan
terakhir penelitian (p=0,001). Setelah menghadiri sesi pendidikan awal, median
meningkat dari 1,5% menjadi 50% (IQR: 39,3%– 78,6%) dan kemudian meningkat
menjadi 66,6% (IQR: 60,0%– 69,6%) setelah dimulainya sesi pendidikan bulanan
yang dipimpin oleh warga. Meskipun beberapa bulan telah melampaui target 80%
kami, peningkatan dramatis ini menunjukkan perubahan besar dalam praktik klinis.
Data periode 3 bulan pasca intervensi kami (1 Juli 2019–30 september 2019)
menunjukkan penurunan hingga kisaran bulanan 25%-36,3%). (Gambar 2)
8
Instruksi ORT
Tujuh belas pasien (16,5%) menerima instruksi rehidrasi oral yang sesuai,
dengan enam belas pasien menggunakan set instruksi standar kami.
Representasi
Tujuh (58,3%) dari 12 dokter anak umum yang bekerja di klinik menghadiri
sesi pendidikan awal. Sepuluh (83,3%) dokter anak umum menghadiri sesi pendidikan
lanjutan. Kami tidak melacak kehadiran pada sesi pendidikan warga, namun kami
memperkirakan >50% residen menghadiri setiap sesi.
9
Hasil Survei
2.2.4. Kesimpulan
BAB III
TELAAH JURNAL
3.1.1. Patient/Problem
Subjek penelitian dalam jurnal ini adalah pasien pediatri dengan gastroenteritis akut
yang dirawat di klinik rawat jalan Rumah Sakit Anak Benioff Universitas California San
Francisco selama periode penelitian dari tanggal 1 Agustus 2018 - 30 Juni 2019.
3.1.2. Intervention
Intervensi yang dilakukan dalam jurnal ini berupa pengarahan dan instruksi mengenai
pemilihan cairan yang tepat sebagai terapi rehidrasi oral, jumlah dan kecepatan asupan cairan
yang direkomendasikan, petunjuk penggunaan ondansentron, serta tindakan pencegahan
kembali kepada pasien melalui dokter residen pediatri yang sebelumnya melewati sesi
edukasi dan pelatihan.
3.1.3. Comparison
Tidak ada perbandingan dalam jurnal ini.
3.1.4. Outcome
Outcome yang didapatkan pada jurnal ini adalah peningkatan kepatuhan terhadap
pedoman pengobatan gastroenteritis akut pada pasien pediatri, penerimaan instruksi rehidrasi
oral yang tepat sesuai standar, representasi baik terhadap pengobatan yang telah diberikan
tanpa mendapatkan perawatan kembali, tingkat kehadiran residen dalam menghadiri sesi
edukasi awal dan sesi pendidikan lanjutan, serta survei yang menunjukkan mayoritas
responden setuju dan merasa cocok dengan peresepan ondansentron.
3.3. Judul
“Improving ondansentron use and oral rehydration instructions for pediatric acute
gastroenteritis”. Judul tersebut sesuai dan menggambarkan isi yang sesuai dengan yang
terdapat di jurnal tersebut.
3.4. Abstrak
Abstrak pada jurnal ini dapat dikatakan sudah cukup baik karena dapat
mendeskripsikan isi, sistematika, hingga hasil yang terdapat di dalam jurnal tersebut dengan
jelas dan mencakup hampir keseluruhan jurnal.
3.5. Tujuan
Tujuan utama dari penelitian yang dimuat dalam jurnal ini adalah meningkatkan
penggunaan ondansentron dan terapi rehidrasi oral sebagai bagian dari program peningkatan
kualitas klinik universitas untuk mempromosikan praktik berbasis bukti ilmiah pada pasien
gastroenteritis akut (GEA) pediatri.
3.7. Metode
Metode yang dipakai dalam jurnal ini adalah analitik retrospektif dengan mengambil
data pasien yang di rawat di klinik rawat jalan universitas dalam jangka waktu tertentu.
12
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Jurnal Improving Ondansetron Use and Oral Rehydration Instructions for Pediatric
Acute Gastroenteritis ini membahas tentang penggunaan ondansetron dalam mengurangi
kebutuhan cairan intravena, mengurangi rawat inap dan memperpendek durasi penyakit pada
pasien anak dengan gastroenteritis akut (GEA). Peneliti melakukan intervensi termasuk
mendidik resident anak dan dokter spesialis anak mengenai keamanan dan kegunaan obat,
dan membuat instruksi rehidrasi oral standar setelah kunjungan dan menerapkan pendekatan
pendidikan yang dipimpin oleh peserta pelatihan yang mendorong penggunaan obat yang
tepat. Hasil penelitian selama masa intervensi 63 dari 103 total pasien GEA menerima resep
ondansetron menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam penggunaan obat ondansetron
yang tepat di klinik, yang menunjukkan bahwa intervensi berbasis pendidikan yang didorong
oleh peserta pelatihan dapat mengubah perilaku pemberi resep dalam pengobatan GEA
pediatrik. Tidak ada pasien yang menerima resep ondansetron dan instruksi rehidrasi oral
yang sesuai kembali untuk dirawat. Satu-satunya pasien rawat inap karena dehidrasi terjadi
pada pasien tanpa resep ondansetron dan instruksi rehidrasi oral yang tidak memadai.
13
DAFTAR PUSTAKA