Hesti Lusianti BAB II
Hesti Lusianti BAB II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
konservasi Sumber Daya Alam dan berorientasi pada perubahan teknologi dan
6
Studi Korelasi Pengetahuan..., Hesti Lusianti, FKIP UMP, 2015
7
ekonomis, dan diterima secara sosial (FAO, 1989). Sejak akhir tahun 1980’an
operasional dan diterima secara universal terus berlanjut. Pezzy (1992) mencatat,
masih ada banyak lagi yang luput dari catatan tersebut. Walau banyak variasi
diterima secara luas ialah yang bertumpu pada tiga pilar: ekonomi, sosial, dan
keberlanjutan ekologi alam (planet), atau pilar Triple-P seperti pada Gambar 1.
utama dimensi ekonomi ini ialah tingkat efisiensi, dan daya saing, besaran dan
baik untuk generasi sekarang maupun generasi mendatang. Dimensi sosial adalah
Kepemilikan tanah merupakan salah satu fakor penting bagi petani untuk
bias memajukan usaha taninya, selain itu luas lahan juga sangat berpengaruh
terhadap hasil produksi dan pendapatan yang diterima petani. Semakin luas lahan
yang digarap oleh petani, maka hasil produksi yang diperoleh juga akan semakin
besar. Luas lahan adalah salah satu faktor produksi yang penting,apabila
beberapakelompok yaitu :
1. Petani buruh/ buruh tani, adalah petani yang sama sekali tidak memiliki lahan
sawah.
2. Petani gurem, adalah petani yang memiliki lahan sawah antara 0,1 s/d 0,50
hektar.
3. Petani kecil, adalah petani yang memiliki lahan sawah 0,51 s/d 1 hektar.
4. Petani besar, adalah petani yang memiliki lahan sawah lebih dari satu hektar.
Konversi dapat diartikan sebagai alih fungsi. Dalam hal ini diartikan
sebagai alih fungsi lahan dari penggunaan lahan tertentu dialihkan kepenggunaan
lahan yang lainnya. Perubahan lahan dari pertanian dan nonpertanian menjadi
konversi lahan dianalisis dari penggunaan lahan tahun 2010 dan tahun 2012.
2010 2012
1. Pengetahuan
tahu tersebut adalah hasil dari kenal, insaf, mengerti, dan pandai (Salam,
merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan
kembali apa yang diketahuinya dalam bentuk bukti jawaban baik lisan atau
tulisan, bukti atau tulisan tersebut merupakan suatu reaksi dari suatu stimulasi
a. Kategori Pengetahuan
1) Baik : Bila subyek mampu menjawab dengan benar 76% - 100% dari seluruh
petanyaan
2) Cukup : Bila subyek mampu menjawab dengan benar 56% - 75% dari seluruh
pertanyaan
3) Kurang : Bila subyek mampu menjawab dengan benar 40% - 55% dari seluruh
pertanyaan
1) Tahu (Know)
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat
2) Memahami (Comprehension)
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
secara benar. Orang telah faham terhadap objek atau materi harus dapat
3) Aplikasi (Aplication)
4) Analisis
5) Sintesis
dengan kata lain sintesis adalah kemampuan untuk menyusun suatu formulasi
6) Evaluasi
2. Sikap
a. Definisi Sikap
Terdapat beberapa pendapat diantara para ahli apa yang dimaksud dengan
sikap itu. Ahli yang satu mempunyai batasan lain bila dibandingkan dengan ahli
psikologis, seperti: simbul, prase, slogan, orang, lembaga, cita-cita dan gagasan
(Zuriah, 2003).
sesuatu, baik secara positif maupun secara negative terhadap suatu lembaga,
3) Paul Massen dan David Krech, berpendapat sikap merupakan suatu system
dari tiga komponen yang saling berhubungan, yaitu kognisi (pengenalan), feeling
adalah kondisi mental relative menetap untuk merespon suatu objek atau
perangsang tertentu yang mempunyai arti baik bersifat positif, netral, atau
bertindak.
yaitu:
representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap. Berisi persepsi dan
dengan rasa senang atau rasa tidak senang terhadap objek sikap. Rasa senang
merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang
negatif. Komponen ini menunjukkan arah sikap, yaitu positif dan negatif.
emosi. Aspek emosional ini yang biasanya berakar paling dalam sebagai
komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh
seseorang. Berisi tendensi untuk bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu dengan
c. Kategori Sikap
a. Menerima (Receiving)
b. Merespon (Responding)
tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dan sikap. Karena dengan suatu usaha
untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberika, lepas dari
pekerjaan itu benar atau salah berarti orang tersebut menerima ide tersebut.
c. Menghargai (Valuing)
d. Pengukuran Sikap
Dalam pengukuran sikap ada beberapa macam cara, yang pada garis
besarnya dapat dibedakan secara langsung dan secara tidak langsung. Secara
terhadap suatu masalah atau hal yang dihadapkan kepadanya. Dalam hal ini dapat
langsung yang tidak berstruktur misalnya mengukur sikap dan survei (misal
disusun sedemikian rupa dalam suatu alat yang telah ditentukan dan langsung
pangan nasional.
b. Petani pangan yang selanjutnya disebut petani adalah setiap warga negara
bertujuan untuk:
ditetapkan;
berkelanjutan;
e. Jaminan penerbitan sertipikat hak atas tanah pada Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan;
f. Bantuan dana penerbitan sertipikat hak atas tanah pada Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan;
F. Penelitian Terdahu
1 2 3
Judul Studi korelasi tingkat pengetahuan dengan sikap petani Rencana Pertanian Berkelanjutan diKecamatan Selo Stu
pengolahan hama terpadu ter
ke
Lokasi Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali Ke
Tujuan a. untuk
mengetahui tingkat pengetahuan petani tentang Menyusun rencana peningkatan penerapan prinsip – prinsip 1.U
pengendalian hama terpadu (PHT), b. untuk pertanian La
mengetahui sikap berkelanjutan di Kecamatan Selo. 2.U
petani tentang pengandalian hama terpadu (PHT), c. Be
untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara tingkat pe
pengetahuan dengan sikap petani tentang pengendalian Be
hama terpadu (PHT).
Bahan dan alat yang di Data statistik penduduk dan Statistikdata lahan Data Statistik lahan pertanin, UU lahan pertanian berelanjutan Da
gunakan be
Metode Penelitian Survey, observasi lapangan dan laboratorium, 30 Orang AHP (Analytic Hierarchy Process). Ku
Penduduk Kec.Narmada Kab.Lobak Barat dengan sam
analisis Khi Kwadrat de
Hasil 1. Tingkat pengetahuan petani tentang pengendalian Hasil penelitian berdasarkan matriks faktor pembobotan pendapat
gabungan semua kriteria menunjukkan
hama terpadu (PHT) sebagian besar (40,00) persen
bahwa urutan prioritas kriteria terpenting menurut penilaian
masih
responden guna perencanaan pertanian berkelanjutan
tergolong rendah.
di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali adalah kriteria
2. Sikap petani tentang pengendalian hama terpadu
kelembagaan (25,04%), Sosial Budaya (20,74%), Teknologi
(PHT) sebagain besar (40,00) persen sudah tergolong
Pertanian (20,68%), Ekonomi (18,22%), dan Kebijakan
positif.
Pemerintah (15,31%).
3.Tingkat pengetahuan berkorelasi dengan sikap petani
tentang pengendalian hama terpadu (PHT) dengan
derajat cukup tinggi.
G. Kerangka Pikir
Petani
Lahan Pertanian
Lahan Pertanian
Berkelanjutan
Pengetahuan Sikap
H. Hipotesis
pertanian berkelanjutan.