Anda di halaman 1dari 16

MODUL AJAR MENYIMAK

Nama Haisi Morodati Jenjang/Kelas SMK / X Kode : A. 3 1. 1

Asal sekolah SMK Negeri Jumo Temanggung Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

1 pertemuan ( 4 x 45 menit / 4 JP) Jumlah siswa 36 orang


Alokasi waktu
Intrakurikuler : 3 Total Intrakurikuler 72
P5B 1 dan P5B 1
semester

Profil pelajar 1.Gaya Hidup Berkelanjutan Moda Luring


Pancasila yang 2. Kearifan Lokal pembelajaran
berkaitan 8. Kebekerjaan ( Wajib )

Fase E Elemen Mapel Menyimak

Tujuan Peserta didik mampu memahami isi teks wawancara dalam bentuk teks aural (teks yang dibacakan) teks visual,
Pembelajaran dan atau teks audiovisual yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

Kata kunci Isi teks wawancara, tujuan berkomunikasi

Deskripsi umum Kegiatan Pendahuluan


kegiatan Kegiatan Inti (Peserta didik membaca teks wawancara sederhana dan mampu menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan isi teks untuk memahami isi teks )
Kegiatan Penutup

Materi ajar, alat, Materi: Teks wawancara sederhana


dan bahan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan Teks Wawancara, Rekaman Teks Wawancara, Buku Paket Bahasa
Indonesia X, Alat Tulis

Sarana  Gawai/laptop
Prasarana  Akses internet
 Buku teks / Paket Bahasa Indonesia X
 PPT Teks Wawancara
 Luring : Papan tulis dan spidol
 Luring LCD Proyektor
 Speaker mini
 Printer
 Headset
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA
1. Informasi Umum Perangkat Ajar
Nama / Unit : SMK NEGERI JUMO
Jenjang : SMK
Kelas : X
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan ( 4 x 45 menit / 4 JP)
2. Tujuan Pembelajaran
Fase : E
Elemen : Menyimak
Tujuan : Peserta didik mampu memahami isi teks wawancara dalam bentuk teks aural
Pembelajaran (teks yang dibacakan) teks visual, dan atau teks audiovisual yang
berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
Pertanyaan Inti : 1. Apa yang dibicarakan dalam teks wawancara tersebut ?
2. Apa tujuan dari wawancara tersebut ? Kata
Kunci : Isi Teks Wawancara, Tujuan berkomunikasi
Kode Perangkat : A.3.1.1
3. Profil Pelajar Pancasila yang Berkaitan
Profil Pelajar : 1 Gaya hidup berkelanjutan 2
Pancasila Kearifan lokal
3 Kebekerjaan
4. Sarana Prasarana
 Gawai/laptop
 Akses internet
 Buku Paket Bahasa Indonesia X
 Luring : Papan tulis dan spidol
 Luring LCD Proyektor
 Speaker mini
 Printer
 Headset
5. Target Peserta Didik
 Siswa regular/tipikal
□ Siswa dengan hambatan belajar
□ Siswa Cerdas Istimewa Berbakat (CIBI)
□ Siswa dengan ketunaan (tunanetrta, tunarungu, tunadaksa,
tunalaras, tunaganda)
6. Jumlah Peserta Didik
Maksimum 36 peserta didik
7. Ketersediaan Materi
a. Pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi: YA / TIDAK
b. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit
memahami konsep: YA / TIDAK
8. Moda Pembelajaran
 PJJ / Daring Tatap muka/Luring
□ Paduan antara tatap muka dan PJJ (Blended Learning)
9. Materi Ajar, Alat Dan Bahan Materi Ajar
A. Membaca teks wawancara
B. Memahami isi pesan teks wawancara
10. Ketersediaan Materi
Alat dan Bahan, Alat dan bahan yang dibutuhkan sebagian besar tersedia di sekolah dan
dan Perkiraan dimiliki oleh peserta didik di rumah sehingga pada saat kegiatan
Biaya pembelajaran, yang harus diperhatikan adalah menyiapkan :
- Buku Paket Bahasa Indonesia X
- Buku Catatan
- Alat Tulis
11. Kegiatan Pembelajaran Utama
Pengaturan Siswa: Metode:
□ individu  diskusi
 berpasangan  presentasi
□ berkelompok □ demonstrasi
(> 2 orang) □ project
□ eksperimen
□ eksplorasi
□ permainan
□ ceramah
□ kunjungan lapangan
□ simulasi
12. Asesmen
Kriteria untuk menilai ketercapaian tujuan pembelajaran
□ asessmen individu
□ assemen kelompok
 keduanya
Jenis assesmen
 performa (presentasi, drama, pameran hasil karya, dsb.)
 tertulis (tes objektif, esai)
13. Persiapan Pembelajaran
1. Mempersiapkan materi ajar dan rubrik penilaian
14. Urutan Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan 1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar
mengajar: kerapian dan kebersihan ruang kelas secara bersama
sebagai wujud sikap gaya hidup berkelanjutan.
2) Peserta didik bersama guru mengawali pembelajaran dengan berdoa.
3) Meminta semua peserta didik berdiri tegak dengan sikap hikmat untuk
menunjukkan kerapian dan kedisiplinan.
4) Guru melakukan presensi kehadiran kepada peserta didik.
5) Guru memberi motivasi kepada peserta didik sebagai generasi
penerus bangsa pentingnya menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
6) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan oleh peserta didik.

Inti 1) Peserta didik berpasangan dipilih secara heterogen sebagai bagian


dari kebhinekaan global.
2) Peserta didik diminta membaca teks wawancara sederhana.
3) Peserta didik menyimak teks wawancara secara berpasangan (
kolaborasi ) dan memahami isi teks yang telah dibacakan (
berpikir kritis ) dan guru mengajukan pertanyaan yang relevan dengan
tujuan berkomunikasi, yakni apa yang dibicarakan dalam teks wawancara
dan apa tujuan berkomunikasi ?
4) Guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi pelajaran.
5) Peserta didik secara berpasangan berbagi informasi tentang isi teks
wawancara dalam rangka membangun sikap positif, sikap sadar, dan
sikap disiplin.
6) Peserta didik dengan penuh rasa tanggung jawab menjawab
pertanyaaan yang berkaitan dengan teks wawancara .

Penutup 1. Peserta didik bersama-sama guru menarik kesimpulan tentang


pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Guru memberikan penghargaan kepada seluruh peserta didik yang
telah memahami isi pesan lisan yang terdapat dalam teks
wawancara yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
3. Peserta didik bersama guru mengakhiri pembelajaran dengan
berdoa.

15. Refleksi Guru


- Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
- Apa yang sebaiknya saya tambahkan untuk memperbaiki kegiatan
pembelajaran selanjutnya?
- Bagaimana melaksanakan pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan bagi peserta didik?

16. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Dan Asesmennya


a. Kompetensi Kompetensi Sikap: bertaqwa, kerja keras, dan toleransi. Kompetensi
yang dinilai Pengetahuan: Memahami isi pesan teks wawancara.
Kompetensi Keterampilan: Menyampaikan isi pesan teks wawancara.
b. Bagaimana - Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik
assesmen penilaian lain yang relevan
dilakukan - Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui penugasan sesuai dengan
kompetensi yang dinilai
- Penilaian keterampilan dilakukan melalui unjuk kerja saat kegiatan
pembelajaran
c. Kriteria 1. Penilaian Sikap
penilaian Kriteria Sikap
No Nama Gaya Hidup Kearifan Rerata Nilai
Berkelanjutan Lokal Kebekerjaan

Pedoman Penskoran:
4 = sangat baik 3
= baik
2 = cukup
1 = kurang Rumus
Penilaian:
N = jumlah skor/skor maksimal x 100

2. Penilaian Pengetahuan

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia


Kelas X
Soal :
1. Apa yang dibicarakan dalam teks wawancara tersebut?
2. Siapa yang melakukan wawancara tersebut?
3. Bagaimana cara pebisnis muda tersebut memasarkan
produknya?
4. Kendala apa yang dialami oleh pebisnis muda tersebut?
5. Bagaimana pebisnis muda tersebut mengatasi permasalahan yang
terjadi?

Rubrik penilaian
No
Kunci Jawaban skor Keterangan
soal
1 Jika terdapat: penjelasan 1-10 Nilai =
tentang apa yang menjadi
pokok pembicaraan dalam
wawancara tersebut
2 Jika terdapat: menyebutkan 1-10
siapa – siapa yang
melakukan wawancara

3 Jika terdapat:menjelaskan 1-10


cara memasarkan produknya

4 Jika terdapat: menyebutkan 1-10


hambatan yang terjadi dalam
menjalankan bisnisnya

5 Jika terdapat: menguraikan cara 1-10


mengatasi hambatan yang ada

3. Lembar Penilaian Diskusi


Petunjuk
Lembar ini diisi oleh guru pada saat diskusi kelompok. Lembar ini
mencatat keefektifan peserta diskusi dalam 4 (empat) kode nilai akhir, yaitu: A
(Sangat Baik), B (Baik), C (Cukup), dan K (Kurang). Pada kolom Aspek
Penilaian yang terdiri dari sikap, pendapat dan bahasa, tuliskan skor angka 0 -
100 Pada kolom Penilaian, tuliskan Rata-Rata Skor Angka dan konversi
Kode Nilainya.

Nama Aspek Penilaian


No Sikap Pendapat Bahasa Rerata
Peserta didik

Keterangan:
1. Sikap : kesopanan, kerja sama, semangat, toleransi
meluruskan penyimpangan, dan menunjukkan sikap terpuji
2. Pendapat : rasional, teliti, jelas, relevan, sistematis dan keaktifan
pendapat
3. Bahasa : jelas, teliti, tepat, menarik dan wajar

Peserta didik memperoleh nilai :

Interval Nilai Kualitatif


81 – 100 A (Sangat Baik)
70 – 80 B (Baik)
50 – 69 C (Cukup)
< 60 K (Kurang)
17. Pertanyaan Refleksi Untuk Peserta Didik
a. Materi yang belum saya pahami dan akan saya pelajari kembali
adalah …………………
b. Jika diminta untuk memberikan bintang 1-bintang 5, berapa bintang
yang mau diberikan pada usaha yang telah kamu lakukan
……………..
18. Daftar Pustaka
1. Irman, Mokhamad, dkk. 2008. Buku Bahasa Indonesia X untuk SMK / MAK. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
2. Marthasari, dkk. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia . Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

19. Lembar Kerja Peserta Didik


Lampiran 1

20. Bahan Bacaan / Referensi Siswa


Lampiran 2

21. Bahan Bacaan / Referensi Guru


Lampiran 3

22. Materi/Kegiatan Pengayaan bagi Peserta Didik dengan Capaian Tinggi


Materi/ kegiatan pengayaan diberikan kepada peserta didik dengan pencapaian ketuntasan yang tinggi
dan diatas rata-rata kelas agar peserta didik tersebut dapat mengembangkan kompetensinya pada
kegiatan pembelajaran ini.
Bentuk pengayaan:
1. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor
sebaya
2. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari
berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Dan menyajikan dalam bentuk laporan
tertulis atau membacakan di depan kelas.
Materi pengayaan disajikan pada lampiran 4
23. Materi/Kegiatan Remedial untuk Peserta Didik yang Kesulitan Belajar
Kegiatan/ materi remidial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar.
Kegiatan ini dirancang untuk membantu mengatasi kesulitan peserta didik dalam pencapaian
ketuntasan belajar.
Kegiatan remidial diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika peserta didik belum tuntas mencapai 50% atau lebih, maka akan diulangi
pembelajaran dengan materi yang sama
2. Jika peserta didik yang tidak tuntas dibawah 50% maka dapat diberikan pengulangan materi
pokok yang belum tuntas
3. Jika pengulangan materi sudah selesai maka peserta didik diberikan kesempatan
mengerjakan tes
Materi remidial disajikan pada lampiran 5

24. Glosarium

1. Fakta : hal ( keadaan peristiwa ) yang merupakan kenyataan ; sesuatu yang benar- benar terjadi .
2. Fisik : jasmani ; badan
3. Internet : jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan computer dan
fasilitas computer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui telepon atau satelit.
4. Motivasi : dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan
dengan tujuan tertentu.
5. Narasumber : orang yang memberi ( mengetahui secara jelas atau menjadi sumber ) informasi.
6. Pewawancara : orang yang mewawancarai
LAMPIRAN I
LAMPIRAN I

Lembar Kerja Peserta Didik

Nama : ........................................................................................
Kelas : ........................................................................................
Materi : ........................................................................................
Hari/ Tanggal : ........................................................................................

No Soal/ Pertanyaan
`1 Apa yang dibicarakan dalam teks wawancara tersebut?
Jawab : Yang dibicarakan dalam teks wawancara tersebut adalah masalah kewirausahaan yaitu tentang seorang
pebisnis muda yang telah berhasil menjalankan bisnisnya.

2 Siapa yang melakukan wawancara tersebut?


Jawab : Yang melakukan wawancara adalah seorang mahasiswa Universitas Sukasuka ( Mira ) sebagai
pewawancara dan seorang pebisnis muda ( Hasna ) sebagai terwawancara.

3 Bagaimana cara pebisnis muda itu memasarkan produknya?


Jawab : Cara pebisnis muda itu memasarkan produknya yaitu dengan menggunakan bantuan dari media social
untuk mempromosikan produk yang ada ke orang terdekat ataupun yang masih dalam lingkup satu kota. Tapi
untuk memperluas jangkauan pasar dari produk yang saya jual, saya menggunakan bantuan e- commerce seperti
shopee, bukalapak, dan juga Tokopedia.”

4 Kendala apa yang dialami oleh pebisnis muda tersebut?

Jawab : Kendala yang dihadapi oleh pebisnis muda tersebut adalah lokasi yang jauh dari pusat kota sehingga
mengalami kesulitan dalam hal COD ataupun DO.

5 Bagaimana pebisnis muda tersebut mengatasi permasalahan yang terjadi?

Jawab : Cara mengatasi hambatan yang ada yaitu dengan menyarankan pembeli untuk menggunakan jasa
ekspedisi seperti JNE ataupun JNT.
LAMPIRAN I
LAMPIRAN II

MENYIMAK DAN MEMAHAMI TEKS WAWANCARA


Menyimak merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang dapat menambah atau memperluas pengetahuan.
Keterampilan menyimak perlu dilatih terus - menerus dan berkesinambungan. Proses pelatihan menyimak menuntut
adanya kesiapan mental dan kesehatan fisik serta motivasi atau kemauan secara sadar untuk mengikuti seluruh isi
simakan.
Pada dasarnya menyimak adalah kegiatan menyerap informasi yang disampaikan secara lisan dengan tidak sekadar
menggunakan indera pendengaran, tetapi juga berupaya menangkap isi atau pesan serta memahami makna informasi
yang disampaikan. Hasil simakan dapat diungkapkan kembali dengan bahasa sendiri dengan tidak mengubah pengertian
dasar informasi sumber.
Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data , berita, atau fakta. Pelaksanaannya dapat dilakukan
seara langsung bertatap muka ( face to face ) dengan orang yang diwawancarai ataupun secara tidak langsung seperti
melalui telepon, internet, atau surat ( wawancara tertulis ). Wawancara memerlukan tiga unsur utama , yaitu
narasumber ( yang diwawancarai ), pewawancara, dan media / perlengkapan teknis dalam wawancara.
Dalam membuat teks wawancara , ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Sebuah teks wawancara yang baik
setidaknya mengandung unsur-unsur 5 W + 1 H.
5 W + 1 H merupakan sebuah singkatan kata bahasa Inggris , yaitu
1. What ( Apa )
2. Who ( Siapa )
3. Where ( Dimana )
4. When ( Kapan )
5. Why ( Mengapa )
6. How ( Bagaimana )
Penggunaan unsur- unsur di atas , sering digunakan dalam prinsip penulisan berita seperti media massa. Selain
unsur- unsur di atas hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan wawancara yaitu
1. Menentukan topik / tema wawancara
2. Menentukan tujuan wawancara
3. Mempersiapkan daftar pertanyaan, mulailah dengan hal- hal yang bersifat umum
4. Menentukan orang yang akan diwawancarai dan minta kesediaannya
5. Menyiapkan catatan atau perekam
6. Menggunakan bahasa yang santun ( struktur yang baku dan pilihan kata yang tepat )
7. Menghindari pertanyaan yang bersifat tabu, meremehkan, dan mengandung ketidakpercayaan.

Berikut ini adalah teks wawancara antara seorang mahasiswa dengan wirausaha muda yang sedang merintis
bisnisnya.
Mira : “Halo, selamat pagi. Saya Mira dari Universitas Sukasuka yang sedang mengumpulkan banyak informasi
terkait wirausaha dan pebisnis muda. Apakah saya boleh mengajukan beberapa pertanyaan terkait bisnis yang sedang
Saudara jalani?”
Hasna : Halo, Mira. Saya Hasna. Ya silakan.” Mira
: “Sejak kapan usaha ini berdiri?
Hasna : “Sejak satu tahun yang lalu.”
Mira : “Berapa modal awal yang digunakan untuk membuka usaha tersebut?”
Hasna : “Modal awal yang dulu dikeluarkan sekitar Rp. 2.500.000,-“. Mira
: “Berapa keuntungan yang didapat dalam perhari?”
Hasna : “Dalam perhari mendapat keuntungan sekitar Rp. 300.000,- dari baju dan skincare lululabi serta minyak telon
bidara.”
Mira : “Mengapa memilih usaha ini ?”
Hasna : “Karena usaha seperti ini dirasa akan terus eksis dalam waktu yang lama. Apalagi model pakaian yang ada di
etalase juga terus mengikuti perkembangan zaman. Jadi cocok untuk anak muda yang pengen gaul dan fashionable.”
Mira : “Bagaimana cara pemasarannya?”
Hasna : “Selama ini saya hanya menggunakan bantuan dari media social untuk mempromosikan produk yang ada ke
orang terdekat ataupun yang masih dalam lingkup satu kota. Tapi untuk memperluas jangkauan pasar dari produk yang
saya jual, saya menggunakan bantuan e- commerce seperti shopee, bukalapak, dan juga Tokopedia.”
Mira : “Apa hambatan dalam menjalankan usaha tersebut ? Dan bagaimana cara untuk mengatasi hambatan
yang diterima ?”
Hasna : “Lokasi yang cukup jauh dari pusat kota terkadang menjadi hambatan dalam urusan COD ataupun DO. Tapi
untuk mengakali masalah lokasi, saya sering menyarankan pembeli untuk menggunakan jasa ekspedisi seperti JNE
ataupun JNT. Kalau masalah ongkir, pihak toko juga sudah menyediakan program untuk subsidi ongkir ini .”
Mira : “Apa suka duka saat menjalankan usaha tersebut ?”
Hasna : “Sukanya yaitu jika ada borongan dari pembeli. Kadang produk yang saya jual sering dijual lagi sama
pembelinya. Jadi barang yang ada di toko cepat restock model baru. Dukanya ya kadang kena hit n ‘run. Pesennya
lewat toko ( online ) tapi malah kabur setelah pesen.”
Mira : “Apakah pernah mengalami kegagalan saat menjalankan usaha tersebut yang menyebabkan ingin
menyerah ?”
Hasna : “Dulu waktu awal-awal pernah kaya gitu. Masih sepi pembeli, tapi ya balik lagi niat awal, usaha lagi. Dan
alhamdulillah sudah bisa lancar seperti sekarang.”
Mira : “Terima kasih banyak atas waktu dan juga informasi yang sudah diberikan.”
Hasna :”Sama -sama. Semoga informasi tadi bisa menjadi referensi yang bagus untuk tugas Anda ya!”
LAMPIRAN III

MENYIMAK DAN MEMAHAMI TEKS WAWANCARA


Menyimak merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang dapat menambah atau memperluas pengetahuan.
Keterampilan menyimak perlu dilatih terus - menerus dan berkesinambungan. Proses pelatihan menyimak menuntut
adanya kesiapan mental dan kesehatan fisik serta motivasi atau kemauan secara sadar untuk mengikuti seluruh isi
simakan.
Pada dasarnya menyimak adalah kegiatan menyerap informasi yang disampaikan secara lisan dengan tidak sekadar
menggunakan indera pendengaran, tetapi juga berupaya menangkap isi atau pesan serta memahami makna informasi
yang disampaikan. Hasil simakan dapat diungkapkan kembali dengan bahasa sendiri dengan tidak mengubah pengertian
dasar informasi sumber.
Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data , berita, atau fakta. Pelaksanaannya dapat dilakukan
seara langsung bertatap muka ( face to face ) dengan orang yang diwawancarai ataupun secara tidak langsung seperti
melalui telepon, internet, atau surat ( wawancara tertulis ). Wawancara memerlukan tiga unsur utama , yaitu
narasumber ( yang diwawancarai ), pewawancara, dan media / perlengkapan teknis dalam wawancara.
Dalam membuat teks wawancara , ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Sebuah teks wawancara yang baik
setidaknya mengandung unsur-unsur 5 W + 1 H.
5 W + 1 H merupakan sebuah singkatan kata bahasa Inggris , yaitu
1. What ( Apa )
2. Who ( Siapa )
3. Where ( Dimana )
4. When ( Kapan )
5. Why ( Mengapa )
6. How ( Bagaimana )
Penggunaan unsur- unsur di atas , sering digunakan dalam prinsip penulisan berita seperti media massa. Selain
unsur- unsur di atas hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan wawancara yaitu
1. Menentukan topik / tema wawancara
2. Menentukan tujuan wawancara
3. Mempersiapkan daftar pertanyaan, mulailah dengan hal- hal yang bersifat umum
4. Menentukan orang yang akan diwawancarai dan minta kesediaannya
5. Menyiapkan catatan atau perekam
6. Menggunakan bahasa yang santun ( struktur yang baku dan pilihan kata yang tepat )
7. Menghindari pertanyaan yang bersifat tabu, meremehkan, dan mengandung ketidakpercayaan.

Berdasarkan caranya menyimak terdiri atas beberapa macam , yakni seperti :


1. Menyimak Intensif
Menyimak intensif merupakan menyimak dengan tujuan memahami secara terperinci, teliti, dan
mendalami bahan yang disimak.
2. Menyimak Ekstensif
Menyimak ekstensif merupakan menyimak dengan tujuan memahami secara sepintas dan umum dalam
garis- garis besar atau butir- butir penting tertentu.
3. Menyimak untuk Belajar
Menyimak untuk belajar dapat dilakukan melalui kegiatan mempelajari berbagai hal yang dibutuhkan.
Misalnya, para siswa menyimak ceramah guru bahasa Indonesia, para siswa mendengarkan suara radio,
televisi, dan sebagainya.
4. Menyimak untuk Menghibur
Menyimak untuk menghibur merupakan kegiatan menyimak sesuatu untuk menghibur dirinya. Misalnya
menyimak pembacaan cerita- cerita lucu, pertunjukan sandiwara, film, dan sebagainya,
5. Menyimak untuk Menilai
Menyimak untuk menilai merupakan menyimak untuk mendengarkan, memahami isi simakan, menelaah,
mengkaji, menguji , dan membandingkan dengan pengalaman serta pengetahuan menyimak.
6. Menyimak Diskriminatif
Menyimak diskriminatif merupakan menyimak untuk membedakan bunyi suara. Dalam bahasa Inggris
misalnya siswa harus dapat membedakan bunyi (i) dan ( i: ).
7. Menyimak Pemecahan Masalah
Menyimak mengikuti uraian pemecahan masalah secara kreatif dan analisis yang disampaikan oleh pembicara.
Mungkin juga penyimak dapat memecahkan masalah yang dihadapinya secara kreatif dan analisis setelah
yang bersangkutan mendapat informasi dari menyimak sesuatu.

Berikut ini adalah teks wawancara antara seorang mahasiswa dengan wirausaha muda yang sedang merintis
bisnisnya.
Mira : “Halo, selamat pagi. Saya Mira dari Universitas Sukasuka yang sedang mengumpulkan banyak informasi
terkait wirausaha dan pebisnis muda. Apakah saya boleh mengajukan beberapa pertanyaan terkait bisnis yang sedang
Saudara jalani?”
Hasna : Halo, Mira. Saya Hasna. Ya silakan.” Mira
: “Sejak kapan usaha ini berdiri?” Hasna :
“Sejak satu tahun yang lalu.”
Mira : “Berapa modal awal yang digunakan untuk membuka usaha tersebut?” Hasna
: “Modal awal yang dulu dikeluarkan sekitar Rp. 2.500.000,-“.
Mira : “Berapa keuntungan yang didapat dalam perhari?”
Hasna : “Dalam perhari mendapat keuntungan sekitar Rp. 300.000,- dari baju dan skincare lululabi serta minyak telon
bidara.”
Mira : “Mengapa memilih usaha ini ?”
Hasna : “Karena usaha seperti ini dirasa akan terus eksis dalam waktu yang lama. Apalagi model pakaian yang ada di
etalase juga terus mengikuti perkembangan zaman. Jadi cocok untuk anak muda yang pengen gaul dan fashionable.”
Mira : “Bagaimana cara pemasarannya?”
Hasna : “Selama ini saya hanya menggunakan bantuan dari media social untuk mempromosikan produk yang ada ke
orang terdekat ataupun yang masih dalam lingkup satu kota. Tapi untuk memperluas jangkauan pasar dari produk yang
saya jual, saya menggunakan bantuan e- commerce seperti shopee, bukalapak, dan juga Tokopedia.”
Mira : “Apa hambatan dalam menjalankan usaha tersebut ? Dan bagaimana cara untuk mengatasi hambatan
yang diterima ?”
Hasna : “Lokasi yang cukup jauh dari pusat kota terkadang menjadi hambatan dalam urusan COD ataupun DO. Tapi
untuk mengakali masalah lokasi, saya sering menyarankan pembeli untuk menggunakan jasa ekspedisi seperti JNE
ataupun JNT. Kalau masalah ongkir, pihak toko juga sudah menyediakan program untuk subsidi ongkir ini .”
Mira : “Apa suka duka saat menjalankan usaha tersebut ?”
Hasna : “Sukanya yaitu jika ada borongan dari pembeli. Kadang produk yang saya jual sering dijual lagi sama
pembelinya. Jadi barang yang ada di toko cepat restock model baru. Dukanya ya kadang kena hit n ‘run. Pesennya
lewat toko ( online ) tapi malah kabur setelah pesen.”
Mira : “Apakah pernah mengalami kegagalan saat menjalankan usaha tersebut yang menyebabkan ingin menyerah
?”
Hasna : “Dulu waktu awal-awal pernah kaya gitu. Masih sepi pembeli, tapi ya balik lagi niat awal, usaha lagi. Dan
alhamdulillah sudah bisa lancar seperti sekarang.”
Mira : “Terima kasih banyak atas waktu dan juga informasi yang sudah diberikan.”
Hasna :”Sama -sama. Semoga informasi tadi bisa menjadi referensi yang bagus untuk tugas Anda ya!”
LAMPIRAN IV

MENGOLAH TEKS WAWANCARA


Setelah kita melakukan wawancara , kita akan memperoleh data. Hasil data yang kita peroleh merupakan data
mentah belum jadi dan harus diolah. Caranya adalah harus dijadikan naskah / teks. Adapun hal- hal yang harus
kita perhatikan dalam mengolah hasil wawancara menjadi teks / naskah adalah :
1. Tulis dalam bentuk narasi
Data- data yang kita peroleh dari hasil wawancara harus kita olah. Kita harus pandai- pandai memilih data-
data yang relevan dengan tujuan yang kita harapkan. Data yang diambil adalah data yang merupakan
inti- intinya.
2. Perhatikan kaidah penulisan
Hal ini berkaitan dengan kemampuan berbahasa termasuk dalam hal penulisan ejaan. Bahasa yang
dipakai dalam penulisan berita adalah menggunakan bahasa yang berbeda dengan bahasa- bahasa baku.
Penggunaan bahasa dalam berita lebih ringan , sehingga pembaca / pendengar dengan mudah
menangkap isinya.
Selain itu kemampuan translitasi juga penting. Yaitu kemampuan dalam menerjemahkan bahasa-
bahasa asing, karena terkadang kita akan dihadapkan pada bahasa asing, bahasa Inggris, bahasa
Arab, atau bahasa yang lainnya.
3. Jangan menulis pendapat pribadi
Saat kita menuangkan teks wawancara ke dalam narasi , hindari menuliskan pendapat pribadi. Apalagi
dalam menuliskan sebuah berita, kita perlu memahami bahwa berita adalah fakta bukan opini. Berkaitan
dengan hal tersebut maka kita harus mengutip data dari narasumber atau tokoh yang diwawancarai saja.
4. Memilih data yang relevan
Hasil dari perkembangan pertanyaan. Misalnya pertanyaan yang kita siapkan 10 butir, namun dalam
kenyataannya kadang lebih. Dalam hal ini kita harus bisa memilih data- data yang relevan.
5. Jaga nama baik narasumber
Ini merupakan masalah teknis saja, namun juga tidak kalah penting untuk kita perhatikan. Misalnya
penulisan nama narasumber, jabatan, dan lain-lain jangan sampai salah sebut atau salah ketik. Hal ini
untuk menjaga nama baik dan keberlangsungan kita barangkali suatu saat kita membutuhkan
narasumber yang sama.
LAMPIRAN V

MENYIMAK DAN MEMAHAMI TEKS WAWANCARA


Menyimak merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang dapat menambah atau memperluas pengetahuan.
Keterampilan menyimak perlu dilatih terus - menerus dan berkesinambungan. Proses pelatihan menyimak menuntut
adanya kesiapan mental dan kesehatan fisik serta motivasi atau kemauan secara sadar untuk mengikuti seluruh isi
simakan.
Pada dasarnya menyimak adalah kegiatan menyerap informasi yang disampaikan secara lisan dengan tidak sekadar
menggunakan indera pendengaran, tetapi juga berupaya menangkap isi atau pesan serta memahami makna informasi
yang disampaikan. Hasil simakan dapat diungkapkan kembali dengan bahasa sendiri dengan tidak mengubah pengertian
dasar informasi sumber.
Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data , berita, atau fakta. Pelaksanaannya dapat dilakukan
seara langsung bertatap muka ( face to face ) dengan orang yang diwawancarai ataupun secara tidak langsung seperti
melalui telepon, internet, atau surat ( wawancara tertulis ). Wawancara memerlukan tiga unsur utama , yaitu
narasumber ( yang diwawancarai ), pewawancara, dan media / perlengkapan teknis dalam wawancara.
Dalam membuat teks wawancara , ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Sebuah teks wawancara yang baik
setidaknya mengandung unsur-unsur 5 W + 1 H.
5 W + 1 H merupakan sebuah singkatan kata bahasa Inggris , yaitu
1. What ( Apa )
2. Who ( Siapa )
3. Where ( Dimana )
4. When ( Kapan )
5. Why ( Mengapa )
6. How ( Bagaimana )
Penggunaan unsur- unsur di atas , sering digunakan dalam prinsip penulisan berita seperti media massa. Selain
unsur- unsur di atas hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan wawancara yaitu
1. Menentukan topik / tema wawancara
2. Menentukan tujuan wawancara
3. Mempersiapkan daftar pertanyaan, mulailah dengan hal- hal yang bersifat umum
4. Menentukan orang yang akan diwawancarai dan minta kesediaannya
5. Menyiapkan catatan atau perekam
6. Menggunakan bahasa yang santun ( struktur yang baku dan pilihan kata yang tepat )
7. Menghindari pertanyaan yang bersifat tabu, meremehkan, dan mengandung ketidakpercayaan.

Berikut ini adalah teks wawancara antara seorang mahasiswa dengan wirausaha muda yang sedang merintis
bisnisnya.
Mira : “Halo, selamat pagi. Saya Mira dari Universitas Sukasuka yang sedang mengumpulkan banyak informasi
terkait wirausaha dan pebisnis muda. Apakah saya boleh mengajukan beberapa pertanyaan terkait bisnis yang sedang
Saudara jalani?”
Hasna : Halo, Mira. Saya Hasna. Ya silakan.” Mira
: “Sejak kapan usaha ini berdiri?”
Hasna : “Sejak satu tahun yang lalu.”
Mira : “Berapa modal awal yang digunakan untuk membuka usaha tersebut?” Hasna
: “Modal awal yang dulu dikeluarkan sekitar Rp. 2.500.000,-“.
Mira : “Berapa keuntungan yang didapat dalam perhari?”
Hasna : “Dalam perhari mendapat keuntungan sekitar Rp. 300.000,- dari baju dan skincare lululabi serta minyak telon
bidara.”
Mira : “Mengapa memilih usaha ini ?”
Hasna : “Karena usaha seperti ini dirasa akan terus eksis dalam waktu yang lama. Apalagi model pakaian yang ada di
etalase juga terus mengikuti perkembangan zaman. Jadi cocok untuk anak muda yang pengen gaul dan fashionable.”
Mira : “Bagaimana cara pemasarannya?”
Hasna : “Selama ini saya hanya menggunakan bantuan dari media social untuk mempromosikan produk yang ada ke
orang terdekat ataupun yang masih dalam lingkup satu kota. Tapi untuk memperluas jangkauan pasar dari produk yang
saya jual, saya menggunakan bantuan e- commerce seperti shopee, bukalapak, dan juga Tokopedia.”
Mira : “Apa hambatan dalam menjalankan usaha tersebut ? Dan bagaimana cara untuk mengatasi hambatan
yang diterima ?”
Hasna : “Lokasi yang cukup jauh dari pusat kota terkadang menjadi hambatan dalam urusan COD ataupun DO. Tapi
untuk mengakali masalah lokasi, saya sering menyarankan pembeli untuk menggunakan jasa ekspedisi seperti JNE
ataupun JNT. Kalau masalah ongkir, pihak toko juga sudah menyediakan program untuk subsidi ongkir ini .”
Mira : “Apa suka duka saat menjalankan usaha tersebut ?”
Hasna : “Sukanya yaitu jika ada borongan dari pembeli. Kadang produk yang saya jual sering dijual lagi sama
pembelinya. Jadi barang yang ada di toko cepat restock model baru. Dukanya ya kadang kena hit n ‘run. Pesennya
lewat toko ( online ) tapi malah kabur setelah pesen.”
Mira : “Apakah pernah mengalami kegagalan saat menjalankan usaha tersebut yang menyebabkan ingin menyerah ?”
Hasna : “Dulu waktu awal-awal pernah kaya gitu. Masih sepi pembeli, tapi ya balik lagi niat awal, usaha lagi. Dan
alhamdulillah sudah bisa lancar seperti sekarang.”
Mira : “Terima kasih banyak atas waktu dan juga informasi yang sudah diberikan.”
Hasna :”Sama -sama. Semoga informasi tadi bisa menjadi referensi yang bagus untuk tugas Anda ya!”

Temanggung, Juli 2022


Mengetahui Kepala
SMK Negeri Jumo Waka Kurikulum, Guru Mata Pelajaran

Drs. Tokhibin, S.Pd, M.Pd. NIP. Supardi, S.Pd, M.Si Sumarjo, S.Pd.
19680911 200501 1 007 NIP. 19660930 200701 1 012 NIP. 197811022022211003

Anda mungkin juga menyukai