Anda di halaman 1dari 16

INTERVENSI NONFARMAKOLOGI TERHADAP NAUSEA DAN VOMITING PADA

PASIEN KANKER DENGAN KEMOTERAPI : LITERATURE REVIEW

Abstrak

Latar Belakang: Kanker merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi permasalahan di
seluruh dunia. Pengobatan komprehensif untuk kanker telah berkembang pesat, namun
kemoterapi masih menjadi pengobatan utama. Mual dan muntah merupakan efek samping yang
paling umum terjadi pada pasien yang menjalani kemoterapi. Mual dan muntah sebagai efek
samping dari kemoterapi atau Chemotherapy-Induced Nausea and Vomiting (CINV) adalah efek
samping yang paling umum dan menjadi alasan bagi pasien untuk menunda atau menolak
pengobatan. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa terapi menggunakan obat-obatan saja
tidak cukup untuk mengatasi CINV, sehingga diperlukan intervensi tambahan untuk mengatasi
CINV ini. Tujuan: Penulisan artikel ini bertujuan untuk meninjau berbagai penelitian terkait
intervensi nonfarmakologi yang dapat mengurangi atau mengatasi CINV pada pasien kanker.
Metode: Pencarian literatur dilakukan pada database PubMed, Ebsco, ProQuest dan Google
Scholar. Literatur dicari menggunakan kata kunci nausea, vomiting, intervention, dan
chemotherapy. Literatur yang dikumpulkan menjelaskan berbagai intervensi nonfarmakologi
yang dapat diberikan untuk mengurangi atau mengatasi CINV. Hasil: Hasil pencarian literatur
diperoleh sebanyak 10 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Dari tinjauan literatur tersebut
diperoleh sebanyak 8 intervensi yang dapat digunakan untuk mengurangi atau mengatasi CINV.
Kesimpulan: Intervensi nonfarmakologi yang dapat diberikan kepada pasien kanker yang
mengalami CINV yaitu aromaterapi minyak essensial peppermint, konseling gizi, akupuntur,
terapi musik yang dikombinasikan dengan terapi lain, foot massage, foot reflexology, behavioral
intervention, dan latihan pernapasan.

Kata kunci: chemotherapy, intervention, nausea, vomiting

Abstract

Background: Cancer is a disease that is still a problem throughout the world. Comprehensive
treatment for cancer has progressed rapidly, but chemotherapy is still the mainstay of treatment.
Nausea and vomiting are the most common side effects in patients undergoing chemotherapy.
Nausea and vomiting as a side effect of chemotherapy or Chemotherapy-Induced Nausea and
Vomiting (CINV) are the most common side effects and a reason for patients to delay or refuse
treatment. Various studies have shown that drug therapy alone is not sufficient to treat CINV, so
additional interventions are needed to treat CINV. Objective: This article aims to review various
studies related to non-pharmacological interventions that can reduce or treat CINV in cancer
patients. Methods: Literature search was performed on the PubMed, Ebsco, ProQuest and
Google Scholar databases. The literature was searched using the keywords nausea, vomiting,
intervention, and chemotherapy. The collected literature describes various non-pharmacological
interventions that can be provided to reduce or treat CINV. Results: The results of the literature
search were obtained as many as 10 articles that met the inclusion criteria. From the literature
review, there were 8 interventions that could be used to reduce or treat CINV. Conclusion: Non-
pharmacological interventions that can be given to cancer patients who experience CINV are
peppermint essential oil aromatherapy, nutritional counseling, acupuncture, music therapy
combined with other therapies, foot massage, foot reflexology, behavioral intervention, and
breathing exercises.

Keyword: chemotherapy, intervention, nausea, vomiting

Pendahuluan
Dunia saat ini telah menghadapi pergeseran masalah kesehatan dari penyakit menular menjadi
penyakit tidak menular. Pergeseran masalah kesehatan ini menimbulkan beban ganda bagi
seluruh dunia termasuk Indonesia. Hal ini dikarenakan negara harus mengatasi permasalahan
penyakit menular yang masih menjadi permasalahan, ditambah dengan penyakit tidak menular
yang menunjukkan peningkatan kasus. Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular
yang menjadi permasalahan di seluruh dunia (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
2018). Statistik kanker terbaru menunjukkan bahwa ada sekitar 18,1 juta kasus kanker baru dan
9,6 juta kematian akibat kanker di seluruh dunia pada tahun 2018 (Bray et al, 2018). Kematian
akibat kanker diperkirakan akan terus meningkat hingga lebih dari 13,1 juta pada tahun 2030
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018). Secara global, 5 penyakit kanker teratas
dengan insiden tertinggi adalah kanker paru-paru, kanker payudara, kanker kolorektal, kanker
prostat, dan kanker perut. Insiden kanker paru-paru di Cina tetap yang tertinggi (Bray et al,
2018). Penyakit kanker di Indonesia menunjukkan peningkatan kasus dalam beberapa tahun
terakhir. Data Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia menunjukkan adanya peningkatan
prevalensi kanker dari 1,4% menjadi 1,49%. Provinsi Gorontalo memiliki peningkatan tertinggi
yaitu dari 0,2% menjadi 2,44%. Peningkatan signifikan juga terdapat di Provinsi Sulawesi
Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia, 2013;
Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia, 2018).

Pengobatan komprehensif untuk kanker telah berkembang pesat dengan kemajuan dalam
imunoterapi dan terapi gen. Namun, kemoterapi masih menjadi pengobatan utama. Nausea dan
vomiting yang diinduksi kemoterapi atau Chemotherapy-Induced Nausea and Vomiting (CINV)
adalah efek samping yang paling umum dan tidak dapat ditoleransi, yang menghambat atau
bahkan mengganggu program terapi yang dijadwalkan dan sangat menghalangi kemanjuran
program terapi (Hassan dan Yusoff, 2010; Janelsins et al., 2013; Keat et al. , 2013). Tujuan dari
setiap terapi antiemetik adalah untuk mencegah CINV. Dua puluh tahun yang lalu, nausea dan
vomiting adalah efek samping kemoterapi yang tak terhindarkan dan memaksa hingga 20%
pasien untuk menunda atau menolak pengobatan yang berpotensi untuk menyembuhkan (Jordan
et al., 2007). Selain itu, berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa terapi farmasi tidak cukup
untuk mengatasi CINV ini (Molasiotis et al, 2006; Yap et al, 2012). Dampak terapi farmasi
berupa komplikasi di sisi lain telah menyebabkan pasien lebih memilih terapi nonfarmakologi.
Oleh karena itu, penggunaan kombinasi terapi nonfarmasi dan farmasi direkomendasikan untuk
meringankan CINV mengingat bahwa strategi pengobatan ini memiliki efisiensi yang berbeda
(Anestin et al, 2017). Tinjauan komprehensif dari literatur yang tersedia tentang masalah ini
menunjukkan hanya satu tinjauan sistematis baru-baru ini mengenai serangkaian terapi
komplementer (Azizi et al, 2017). Mengingat kelangkaan informasi yang memadai di topik ini,
sehingga peneliti tertarik untuk meninjau literatur terkait intervensi nonfarmakologi yang dapat
dilakukan untuk mengatasi CINV pada pasien kanker, sehingga penelitian ini bertujuan untuk
meninjau berbagai literatur mengenai intervensi nonfarmakologi pada CINV pasien kanker yang
menjalani kemoterapi.

Metode
Pencarian literatur dilakukan menggunakan 4 database yaitu PubMed, Ebsco, ProQuest dan
Google Scholar yang diterbitkan pada rentang tahun 2018 hingga tahun 2022. Pencarian artikel
menggunakan keyword dan Boolean operator (AND, OR NOT or AND NOT) yang digunakan
oleh peneliti untuk mempermudah dalam pencarian artikel sesuai dengan tujuan penelitian.
Pencarian artikel dilakukan sejak tanggal 4 Oktober 2021 hingga 4 Desember 2021. Bahasa
artikel adalah Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Kata kunci yang dipakai dalam penelitian ini
sesuai dengan Medical Subject Heading (MeSH) yaitu: “nausea” AND “vomiting” AND
“intervention” AND “chemotherapy”. Artikel penelitian dipilih jika memenuhi kriteria berikut:
Intervensi yang diberikan peneliti pada mual dan muntah merupakan terapi nonfarmakologi yang
diterbitkan pada tahun 2018 hingga tahun 2022; desain penelitian merupakan uji klinis atau quasi
eksperimen; melaporkan ukuran sampel; sampel merupakan pasien dewasa, dan melaporkan
hasil intervensi. Studi yang tidak memenuhi kriteria ini dikeluarkan dari penelitian. Hasil
pencarian artikel akan diseleksi sesuai dengan diagram flow di bawah ini:
Pencarian menggunakan keyword dengan PubMed : 9.521
database PubMed, Ebsco, ProQuest, Sage Ebsco : 69.974
Journal dan Google Scholar ProQuest : 106.090
N: 198.386 Sage Journal : 5.681
Google Scholar : 7.120

Penyeleksian jurnal terbitan dari tahun Excluded (n = 39.256)


2018 hingga tahun 2022 Pubmed
(n=3.173), Ebsco (n=10.324), ProQuest Population/Problem
(n= 26.522), Sage Journal (n=1.420), - Topik yang tidak sesuai dengan tujuan
Google Scholar (n= 1.424) (n=10.258)
N: 42.863 Intervention:
- Selain nonfarmakologi (n=7596)
Outcome:
Pemilihan judul dan duplikat - Tidak adanya pengaruh pemberian terapi
N: 376 nonfarmakologi (n=11.963)
Study:
- Systematic Review (n=6542)
Identifikasi abstrak - Literature Review (n=1896)
N: 76 - Meta Analysis (n=1001)

Excluded (n= 66)


- Pemberian intervensi pada selain pasien
Artikel akhir yang dianalisa sesuai dengan dewasa kanker (n=66)
kriteria inklusi dan tujuan
N: 10

Diagram 1. Alur Review Artikel


Hasil
Diperoleh sebanyak 10 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi literature review yang telah
ditetapkan. Adapun detail literatur diuraikan sesuai dengan tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Hasil literature review tentang intervensi nonfarmakologi yang diberikan untuk
mengatasi CINV pada pasien kanker
Design,
Source Purpose / problem Sample Concept Result Implikasi comments
Instrument(s)
Jonathan J. Hunter, Efek samping Pasien yang Menjelas Penelitian Ada pengurangan Behavioral -
Robert G. Maunder, kemoterapi mengurangi menjalani kan kuantitatif nausea antisipatif intervention
Dawen Sui, Mary kualitas hidup dan dapat kemoterapi dampak menggunakan pada titik tengah singkat yang
Jane Esplen, menyebabkan penundaan untuk behaviora desain clinical kemoterapi pada diberikan
Alejandro Chaoul, pengobatan. Nausea dan tumor l trial dan mereka yang perawat
Michael J. Fisch, vomiting dapat terjadi diacak ke interventi instrumen menerima MR dapat
Roland L. Bassett, sebelum kemoterapi. MR on pada Morrow (OR 0,44, 95%, mengurangi
Marlys M. Harden- Tujuan dari penelitian ini (N=160), CINV Assessment of CI 0,20-0,93) dan titik tengah
Harrison, Lore untuk mempelajari efek RM Nausea and RM (OR 0,40, antisipatif
Lagrone, Lucas dari behavioral (N=155). Emesis (MANE) 95% CI 0,20- CINV
Wong, Luis Baez- intervention selama 20 Subjek untuk menilai 0,93),
Diaz, Lorenzo menit yang diberikan sebagian titik tengah dan mengendalikan
Cohen. (2020). A oleh perawat onkologi besar titik akhir nausea usia, jenis
randomized trial of dengan intensitas yang adalah dan vomiting kelamin, stadium
nurse-administered lebih tinggi (relaksasi wanita antisipatif kanker, dan
behavioral mindfulness – MR) atau (91,8%), tingkat
interventions to intensitas yang lebih dan berkulit emetogenik
manage anticipatory rendah (relaksasi music – putih kemoterapi.
nausea and vomiting RM), terhadap CINV. ( 86,1%),
in chemotherapy. dengan
Cancer Medicine, kanker
9(5): 1733-1740. payudara
https://doi.org/10.10 (85%).
02/cam4.2863 Sebagian
besar
pasien
berada pada
stadium
awal
(Stadium I:
26%; II:
52,9%; III:
19%; IV:
0,1%)
Nuriye Efe Ertűrk, Penelitian ini Subjek Menjelas Penelitian ini Skor mual VAS Minyak Penggunaa
Sultan Taşci. (2021). mengevaluasi efek penelitian kan merupakan secara signifikan peppermint n minyak
The effects of minyak peppermint pada merupakan dampak penelitian lebih rendah secara peppermint
peppermint oil on frekuensi CINV dan pasien yang minyak kuantitatif dengan setelah signifikan bersama
nausea, vomiting tingkat keparahan direkrut peppermi desain studi penggunaan mengurangi dengan anti
and retching in nausea pada pasien dari unit nt pada terkontrol kuasi minyak frekuensi emetik
cancer patients kanker yang menjalani kemoterapi frekuensi yang acak peppermint pada CINV dan setelah
undergoing kemoterapi rawat jalan CINV pasien yang keparahan kemoterapi
chemotherapy: An di rumah dialami menerima CINV pada dengan
open label quasi- sakit umum pasien Folfirinox (efek pasien risiko
randomized yang kemotera pengobatan kanker yang vomiting
controlled pilot berlokasi di pi (perbedaan rata- menjalani rendah dan
study. Turki rata): 4,00±2,28; kemoterapi. sedang
Complementary antara P<0,001, dapat
Therapies in September Paclitaxel- direkomen
Medicine, 56, 1-8. 2017 dan Trastuzumab dasikan
https://doi.org/10.10 September (efek pengobatan untuk
16/j.ctim.2020.1025 2018. (perbedaan rata- mengatasi
87 rata): 1,70±0,90; CINV
P=0,014),
Carboplatin-
Paclitaxel (efek
pengobatan
Design,
Source Purpose / problem Sample Concept Result Implikasi comments
Instrument(s)
(perbedaan rata-
rata): 3,71±1,41;
P<0,001), dll.
Adanya perbedaan
yang signifikan
secara statistik
dalam perubahan
frekuensi CINV
Didem Ondaş Penelitian ini bertujuan Total Menjelas Penelitian ini Pasien pada Latihan -
Aybar, Serap Parlar untuk mengetahui subjek kan merupakan kelompok pernapasan
Kilic, Havva Yeşil pengaruh latihan penelitian dampak penelitian intervensi mengurangi
Ҫinkir. (2020). The pernapasan terhadap sebanyak latihan kuantitatif dengan memiliki episode CINV pada
effect of breathing CINV dan status 60 orang pernapasa desain uji coba CINV yang lebih pasien
exercise on nausea, fungsional pada pasien pasien n pada terkontrol secara sedikit setelah kanker
vomiting and kanker payudara yang kanker CINV dan acak. latihan pernapasan payudara
functional status in menjalani kemoterapi payudara di status Pengumpulan (p<0,05) dan dan
breast cancer unit fungsiona data dilakukan mengalami mempengar
patients undergoing kemoterapi l pada dengan keparahan nausea y status
chemotherapy. rawat jalan pasien menggunakan yang lebih rendah fungsional
Complementary sebuah kanker formulir (p<0,05) pasien
Therapies in Clinical rumah sakit payudara informasi pasien, dibandingkan secara
Practice, 40 universitas. Functional dengan pasien positif
https://doi.org/ Living Index- pada kelompok
10.1016/ Cancer (FLI-C), kontrol.
j.ctcp.2020.101213 Visual Analog
Scale, dan
Patient Diary.
Safa Najafi, Shahpar Pasien dengan kanker Sejumlah Menjelas 150 pasien secara Indeks peringkat Konseling -
Haghighat, Mahsa payudara biasanya 150 pasien kan acak ditugaskan nausea, indeks gizi selama
Raji Lahiji, Elham menghadapi CINV. kanker dampak untuk menerima nausea kemoterapi
RazmPoosh, Tujuan dari penelitian ini payudara konseling diet pribadi, yang keseluruhan, dan ajuvan di
Maryam Chamari, adalah untuk menilai secara acak gizi pada mengandung 1,2- skala analog antara
Reyhaneh dampak konseling gizi ditugaskan CINV dan 1,5 g/kg protein, visual (P <0,001) pasien
Abdollahi, Marziyeh pada CINV dan kualitas untuk kualitas 30% energi dari secara dramatis kanker
Asgari, Mitra hidup. menerima hidup. lemak dan 55- lebih rendah pada payudara
Zarrati. (2019). diet pribadi 60% energi dari kelompok mengurangi
Randomized study karbohidrat, intervensi. Status terjadinya
of the effect of pendidikan gizi kesehatan CINV dan
dietary counseling tatap muka, dan global/QoL serta menyebabka
during adjuvant pamflet yang fungsi fisik, n
chemotherapy on berisi informasi fungsi peran, peningkatan
chemotherapy nutrisi yang fungsi emosional, kualitas
induced nausea and bermanfaat untuk dan fungsi hidup yang
vomiting, and mengurangi kognitif (P signifikan.
quality of life in keparahan CINV <0,001) secara
patients with breast sebelum setiap signifikan lebih
cancer. Nutrition sesi kemoterapi baik pada
Cancer, 71(4), 575- selama tiga kali kelompok
584. (n = 75) atau intervensi. Pasien
Doi : perawatan rutin pada kelompok
10.1080/01635581.2 (n = 75). CINV, kontrol lebih
018.1527375 Quality of Life banyak
(QoL), dan mengalami
asupan makanan kelelahan, mual
dievaluasi setelah dan muntah, nyeri,
setiap sesi dispnea,
kemoterapi kehilangan nafsu
makan, konstipasi,
dan diare (P <
0,001).
Ya-Ling Wang, Jin- Tujuan dari penelitian ini Subjek Menjelas Pada kelompok Dibandingkan Akupunktur -
Xia Li, Xiao-Qing adalah untuk mengetahui penelitian kan kontrol, 30 menit sebelum dikombinasi
Guo, Rui-Yang Fu, pengaruh akupunktur ini adalah dampak sebelum perlakuan, skor kan dengan
Xin-Jun Guan. dalam waktu yang sebanyak akupunkt kemoterapi, KPS setelah injeksi
(2019). Effect of berbeda terhadap CINV 150 pasien ur dalam injeksi intravena perlakuan jelas intravena
acupuncture in pasien kanker paru. dengan waktu lambat dengan lebih rendah pada lambat
different time on kemoterapi yang tropisetron ketiga kelompok dengan
nausea and vomiting untuk berbeda hidroklorida (P<0,05), dan tropisetron
Design,
Source Purpose / problem Sample Concept Result Implikasi comments
Instrument(s)
induced by kanker terhadap digunakan, 5 mg penurunan nilai hidroklorida
chemotherapy of paru-paru CINV setiap kali, sekali skor KPS pada mencapai
lung cancer. pasien sehari selama 3 kelompok efek yang
Zhongguo Zhen Jiu, kanker hari. Pada observasi No.1 memuaskan
39(12), 1269-73. paru. kelompok jauh lebih rendah dari
Doi : observasi No.1, daripada pencegahan
10.13703/j.0255- 30 menit sebelum kelompok kontrol dan
2930.2019.12.004 kemoterapi, dan kelompok pengobatan
injeksi intravena observasi No.2 untuk CINV
lambat dengan (P<0,05). Setelah kanker paru-
tropisetron kemoterapi 3 hari, paru.
hidroklorida jumlah sel darah Intervensi
diberikan putih semua akupunktur
dikombinasikan berkurang pada sebelum
dengan setiap kelompok, kemoterapi
akupunktur. Titik tetapi nilai sangat
akupuntur yang penurunan tidak mengurangi
dipilih adalah berbeda secara CINV
Zusanli (ST 36), statistik antara
Zhongwan (CV kelompok
12) dan Neiguan (P>0,05).
(PC 6). Jarum
dipertahankan
selama 30 menit.
Mohammad Kemoterapi merupakan Subjek Menjelas Uji klinis acak ini Rerata skor Hasil -
Eghbali, Shokoh salah satu pilihan penelitian kan dilakukan pada vomiting 1,82 7 penelitian
Varaei, Mahdi pengobatan utama bagi sebanyak dampak 100 wanita 7,99 (p < 1,174) menunjukka
Hosseini, Mir Saeed pasien kanker. Nausea 100 orang aromatera dengan kanker pada kelompok n bahwa
Yekaninejad, Farhad dan vomiting juga wanita pi dengan payudara yang intervensi 1,94 66 penggunaan
Shahi. (2018). The merupakan efek samping dengan minyak dirujuk ke pusat 1,66 dan pada aromaterapi
effect of yang paling umum dari kanker atsiri kemoterapi kelompok kontrol dengan
aromatherapy with obat kemoterapi. payudara peppermi Rumah Sakit 1,66 91 1,91 (P < peppermint
peppermint essential Penelitian ini bertujuan yang nt Imam Khomeini 1,192) seiring
oil on nausea and untuk mengetahui dirujuk ke terhadap dengan rawat dengan
vomiting in the pengaruh aromaterapi pusat CINV jalan untuk penggunaan
acute phase of dengan minyak atsiri kemoterapi fase akut pengobatan obat
chemotherapy in peppermint terhadap Rumah (24 jam pertama. Pasien antiemetik
patients with breast CINV fase akut (24 jam Sakit Imam pertama) secara acak secara rutin
cancer. Journal of pertama) pada pasien Khomeini pada dibagi menjadi menyebabka
Babol University of kanker payudara dengan pasien kelompok n penurunan
Medical Science, rawat jalan kanker intervensi dan CINV
20(9), 66-71. untuk payudara kontrol. Minyak
pengobatan esensial
pertama peppermint
digunakan pada
kelompok
intervensi,
sedangkan
normal saline
digunakan pada
kelompok
kontrol.
Frekuensi dan
keparahan CINV
pada malam
pertama setelah
kemoterapi
dicatat dan
dibandingkan
menggunakan
kuesioner standar
Rhodes dengan
skor rata-rata 0 –
32
Dadkhah Behrouz, Terapi musik dan pijat Subjek Menjelas Penelitian uji Terapi musik Berdasarkan -
Anisi Elham, merupakan salah satu penelitian kan klinis single- bersama terapi hasil,
Mozaffari Naser, pendekatan pengobatan sebanyak dampak blind ini pijat periorbital penggunaan
Amani Firouz, komplementer. Pasien 60 orang musik dan dilakukan pada secara signifikan terapi musik
Design,
Source Purpose / problem Sample Concept Result Implikasi comments
Instrument(s)
Pourghasemian dengan kanker telah pasien terapi 60 pasien dengan mengurangi CINV bersama
Mehdi. (2019). sangat didorong dalam dengan pijat kanker dibandingkan pijat
Effect of music beberapa tahun terakhir kanker periorbita gastrointestinal dengan kelompok periorbital
therapy with untuk menggunakan gastrointest l pada yang menjalani kontrol. menurunkan
periorbital massage pengobatan inal yang CINV kemoterapi yang CINV pada
on chemotherapy- komplementer untuk menjalani pasien secara acak pasien yang
induced nausea and meredakan CINV. kemoterapi dengan ditugaskan untuk menjalani
vomiting in Penelitian ini dilakukan kanker kelompok kontrol kemoterapi,
gastrointestinal untuk mengetahui gastrointe dan terapi musik dan dapat
cancer: a pengaruh musik dan stinal. plus pijat. Dua dianggap
randomized terapi pijat periorbital intervensi sebagai
controlled trial. pada CINV pasien dilakukan secara metode
Journal of Caring dengan kanker bersamaan pada pengobatan
Science, 8(3), 165- gastrointestinal. pasien dalam komplement
171 kelompok terapi er dalam
musik plus pijat hubunganny
saat menerima a dengan
obat kemoterapi, terapi obat
tetapi kelompok lain untuk
kontrol tidak meredakan
menerima gejala
intervensi. pasien
Kuesioner kanker.
Rhodes
digunakan untuk
menilai nausea
dan vomiting
sebelum dan 24
jam setelah
kemoterapi.
Analisis data
menggunakan uji
statistik deskriptif
dan analitik (Chi-
square dan t-test).
Farshid Rafiee Penelitian ini bertujuan 60 pasien Menjelas Uji klinis acak, Temuan Pijat perut Diperlukan
Sarbijan Nasab, untuk mengetahui yang kan pijat perut dengan menunjukkan dengan/tanp lebih
Shahrbabaki Parvin pengaruh pijat perut menjalani dampak dan tanpa Salvia bahwa segera a Salvia banyak
Mangolian, dengan dan tanpa Salvia kemoterapi pijat perut officinalis setelah intervensi, officinalis penelitian
Dehghan Mahlagha, officinalis terhadap ditempatka dengan dilakukan selama skor rata-rata sebagai untuk
Tajadini Haleh, CINV n di salah dan tanpa 15 menit dua kali CINV pada pijat pengobatan mencapai
Baniasadi Hamideh, satu dari Salvia sehari selama 3 perut dengan komplement hasil yang
et al. (2021). Effect dua officinalis hari berturut-turut kelompok Salvia er tidak lebih baik
of abdominal kelompok terhadap oleh pendamping officinalis lebih terlalu dan lebih
massage with and intervensi CINV pasien. Tingkat rendah daripada berpengaruh akurat.
without Salvia atau dalam CINV diukur kelompok kontrol. dalam
officinalis on nausea kelompok dengan Skala Rata-rata skor mengurangi
and vomiting in kontrol. Analog Visual. CINV tidak CINV.
patients with cancer berbeda antara
undergoing pijat perut dan
chemotherapy: a kelompok kontrol.
randomized clinical Satu minggu
trial. Journal of setelah intervensi,
Oncology, 2021 skor rata-rata
Doi: CINV tidak
10.1155/2021/99892 berbeda di antara
28 ketiga kelompok.
Selain itu,
frekuensi CINV
tidak berbeda di
antara ketiga
kelompok.
Murat-Ringot Efek samping Peserta Menjelas Penelitian ini Tingkat keparahan Hasil -
Audrey, Souquet kemoterapi, khususnya yang kan dilakukan antara CINV dinilai penelitian
Pierre Jean, Subtil CINV menjadi perhatian memenuhi dampak April 2018 dan dengan skala ini
Fabien, Boutitie pasien. Untuk syarat April 2020 di analog visual menunjukka
foot
Florent, Preau meringankan efek adalah Hospices Civils selama siklus n bahwa
reflexolog
Marie, et al. (2021). samping ini, obat pasien de Lyon, Prancis. kedua kemoterapi. foot
Design,
Source Purpose / problem Sample Concept Result Implikasi comments
Instrument(s)
The effect of foot antiemetik dianjurkan. dengan y, Ini adalah uji Peningkatan reflexology
reflexology on Namun, beberapa pasien kanker bersama coba terkontrol signifikan memberikan
chemotherapy- melaporkan bahwa obat paru-paru dengan acak label minimal 2 poin manajemen
induced nausea and ini tidak cukup efektif. atau perawatan terbuka. diamati untuk yang lebih
vomiting in patients Selain itu, pasien pencernaan konvensio Sesi foot kelompok kontrol baik secara
with digestive or penyakit kronis, dengan nal, pada reflexology (7/34, 21%; signifikan
lung cancer: termasuk kanker, indikasi tingkat (masing-masing P=.001). Di semua untuk
randomized semakin tertarik pada untuk keparahan 30 menit) siklus, kelompok keparahan
controlled trial. pengobatan kemoterapi. dan dilakukan pada foot reflexology CINV dan
JMIR Cancer, 7(4), komplementer dan Peserta frekuensi pasien rawat jalan menunjukkan penurunan
Doi: 10.2196/25648 alternatif, dan diacak CINV atau rawat inap. kecenderungan konsumsi
mengungkapkan menjadi pada nausea tertunda obat
keinginan untuk dua pasien yang lebih jarang antiemetik
perawatan kelompok: dengan (P=.28), konsumsi pada pasien
nonfarmakologis untuk kelompok kanker obat antiemetik dengan
digunakan di rumah intervensi paru-paru yang lebih jarang kanker paru-
sakit. Foot reflexology (yaitu, atau secara signifikan paru atau
adalah pendekatan perawatan sistem (P=.04), dan tidak pencernaan.
holistik yang dilaporkan konvension pencernaa ada perbedaan Untuk
secara signifikan al dengan n. yang signifikan memenuhi
mengurangi keparahan foot untuk nausea keinginan
CINV pada pasien reflexology; (P=.99) ; ada pasien untuk
dengan kanker payudara. n=40) dan kecenderungan menggunak
Tujuan utama dari kelompok persepsi an
penelitian ini adalah kontrol keparahan yang pengobatan
untuk menilai manfaat (yaitu, lebih kuat untuk nonfarmako
foot reflexology, bersama perawatan nausea tertunda logis dan
dengan perawatan konvension pada kelompok pengobatan
konvensional, pada al tanpa kontrol (P = 0,39). komplement
tingkat keparahan dan foot Mengenai kualitas er dan
frekuensi CINV pada reflexology; hidup dan alternatif di
pasien dengan kanker n=40). kecemasan, tidak rumah sakit,
paru-paru atau sistem ada perbedaan foot
pencernaan. Tujuan yang signifikan reflexology
sekunder yang akan antara kelompok dapat
dinilai adalah kualitas intervensi dan diberikan
hidup, kecemasan, dan kelompok kontrol sebagai
harga diri. (P=.32 dan P=.53, intervensi
masing-masing). komplement
er terhadap
obat
antiemetik
konvensiona
l. Foot
reflexology
tidak
menghasilka
n efek
samping.
Asha Cluny, Kanker merupakan Pengambila Menjelas Sebuah studi uji CINV berkurang Temuan Studi ini
Manjini Kumari masalah global dan n sampel kan klinis acak secara signifikan penelitian membantu
Jayaram, Dubashi merupakan penyebab acak dampak digunakan untuk pada kelompok mengungka menyimpul
Biswajit. (2020). kematian utama di dunia. sederhana foot menilai efek foot eksperimen pkan bahwa kan bahwa
Effect of foot CINV adalah salah satu dengan massage massage pada dibandingkan foot pijat kaki
massage on patients efek samping umum metode dalam pasien dengan dengan kelompok massage dapat
with chemotherapy yang terlihat di antara lotere menguran CINV di antara kontrol setelah efektif dianggap
induced nausea and sebagian besar pasien digunakan gi CINV pasien yang intervensi. Ada dalam sebagai
vomiting: a yang menjalani untuk menjalani perbedaan yang mengurangi intervensi
randomized clinical kemoterapi. Foot memilih kemoterapi yang signifikan antara CINV di yang
trial. Journal of massage adalah terapi pasien sangat skor pra- antara efektif
Caring Sciences, komplementer yang kanker emetogenik. intervensi dan pasien yang pada
9(3), 120-124. mengurangi CINV dan yang baru Indeks Rhodes pasca-intervensi menjalani pasien
Doi: meningkatkan kualitas didiagnosis dari kuesioner dalam kelompok. kemoterapi kemoterapi
10.34172/jcs.2020.0 hidup pasien kanker yang nausea dan sangat .
18 yang menjalani menjalani vomiting emetogenik.
kemoterapi. Penelitian kemoterapi digunakan untuk
ini bertujuan untuk yang sangat pengumpulan
mengukur efektivitas emetogenik data. SPSS 19, uji
Design,
Source Purpose / problem Sample Concept Result Implikasi comments
Instrument(s)
foot massage dalam (N = 82) t dua sampel, uji t
mengurangi CINV berpasangan dan
uji chi-kuadrat
digunakan untuk
analisis data.

Pembahasan
Literatur review ini meninjau 10 artikel penelitian mengenai berbagai intervensi nonfarmakologi
yang diberikan untuk mengatasi CINV pasien kanker. Dari 10 artikel tersebut diperoleh berbagai
macam intervensi nonfarmakologi.
Aromaterapi Minyak Esensial Peppermint
Aromaterapi adalah penggunaan minyak esensial yang dihasilkan dari bagian tanaman yang
berbau harum, untuk mengobati atau meredakan gejala fisik dan emosional (Price & Price,
2007). Hanya sedikit penelitian yang relevan tentang penggunaan minyak esensial untuk
mengatasi CINV. Oleh karena itu, aromaterapi adalah salah satu alternatif intervensi untuk
mengatasi CINV yang kemanjurannya belum banyak diteliti. (Tripton et al, 2007; Doorenbos et
al, 2008). Salah satu minyak esensial yang digunakan dalam studi untuk mengetahui efek
aromaterapi pada CINV adalah minyak esensial peppermint. Minyak esensial peppermint dikenal
efektif dalam mengurangi CINV (Ali et al, 2015). Penelitian yang dilakukan oleh Eghbali et al
(2018) yang mendapatkan hasil bahwa penggunaan aromaterapi dengan minyak esensial
peppermint yang dikombinasikan dengan obat antiemetic secara rutin menyebabkan penurunan
CINV. Penelitian terbaru terkait pemberian aromaterapi untuk mengatasi CINV pada pasien
kanker juga dilakukan oleh Ertűrk danTaşci (2021) yang meneliti tentang efek dari minyak
peppermint pada pasien yang mengalami CINV. Penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa
minyak peppermint secara signifikan mengurangi frekuensi CINV dan keparahan CINV pada
pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Kedua penelitian tersebut cukup untuk menyimpulkan
bahwa aromaterapi minyak esensial peppermint dapat digunakan untuk mengurangi CINV secara
signifikan pada pasien yang menjalani kemoterapi.

Konseling Gizi
Konseling gizi menjadi salah satu intervensi pilihan yang dapat digunakan untuk mengatasi
CINV. Penelitian terkait konseling gizi dilakukan oleh Najafi et al (2019) dan memperoleh hasil
bahwa konseling gizi selama kemoterapi ajuvan pada pasien kanker mengurangi terjadinya
CINV dan menyebabkan peningkatan kualitas hidup yang signifikan. Konseling gizi untuk
pasien dengan kanker sebelum memulai kemoterapi akan meningkatkan kompatibilitasnya
dengan kondisinya yang baru dan kemungkinan komplikasi pengobatan. Studi telah
menunjukkan bahwa konseling gizi memberikan manfaat dan informasi yang efektif kepada
pasien kanker, dan akan berdampak positif untuk mengurangi gejala terkait, seperti kecemasan,
depresi, nyeri, dan CINV. Menurut sebuah studi oleh Farrell et al (2013), hampir setengah dari
pasien dengan kanker tidak menerima konseling gizi dari profesional, padahal konseling gizi
merupakan intervensi yang dapat berkontribusi dalam mengurangi CINV. Berdasarkan
pemaparan hasil penelitian, dapat dipahami bahwa konseling gizi dapat menjadi salah satu
intervensi yang digunakan untuk mengurangi CINV, namun perlu penelitian lainnya untuk
mengevaluasi efek dari konseling gizi pada CINV.

Akupuntur
Akupuntur merupakan jenis pengobatan menggunakan teknik tusukan pada titik-titik tertentu di
tubuh yang dinamakan acupuncture point. Keunggulan dari akupuntur adalah efek sampingnya
yang lebih rendah dibandingkan dengan terapi obat-obatan dan prosedur pengobatan lainnya.
Stimulasi yang dilakukan pada beberapa titik meridian diyakini akan memperbaiki aliran energi
di lambung sehingga dapat mengurangi terjadinya gangguan pada lambung termasuk nausea dan
vomiting (Priyo, 2016). Akupuntur telah diteliti oleh Wang et al (2019) pengaruhnya terhadap
CINV pada pasien kanker. Hasil penelitian Wang et al (2019) yang berjudul efek akupuntur
dalam waktu yang berbeda terhadap CINV pada kanker paru-paru memperoleh hasil bahwa
pelaksanaan akupuntur yang dikombinasikan dengan terapi farmakologi mencapai efek yang
memuaskan untuk pencegahan dan pengobatan pada CINV pasien kanker paru-paru. Intervensi
akupuntur sebelum kemoterapi sangat berpengaruh dalam mengurangi CINV pasien kanker paru-
paru. Belum banyak penelitian lainnya yang meneliti pengaruh akupuntur ini pada CINV, namun
intervensi ini dapat menjadi pilihan, mengingat hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
sebelumnya sangat memuaskan dalam mengurangi CINV.

Terapi Musik
Terapi musik berarti penggunaan musik secara teratur untuk memelihara, memberikan dan
meningkatkan kesehatan fisik dan mental, sehingga terapis musik dapat menciptakan perubahan
perilaku dan emosi pasien yang diinginkan dengan memainkan musik dalam lingkungan
terapeutik atau stres (Bruscia, 2014). Poin kunci dalam intervensi terapi musik adalah pilihan
musik yang sesuai dengan budaya dan selera individu (Huang et al, 2010). Kecemasan saat ini
diakui sebagai faktor penting untuk menimbulkan nausea dan vomiting. Oleh karena itu, teknik
relaksasi seperti terapi musik dan massage digunakan untuk memperbaiki efek samping ini
(Roscoe, 2011). Banyak uji klinis telah menyelidiki efek musik pada CINV selama dekade
terakhir, misalnya dalam studi Gimeno (2010) menyimpulkan bahwa terapi musik bersama terapi
visualisasi menyebabkan pengurangan CINV, tetapi tidak secara signifikan. Karagozolu et al
(2013), melaporkan efek positif terapi musik dan visualisasi pada kecemasan, nausea dan
vomiting. Penelitian terbaru tentang terapi musik yang dikombinasikan dengan orbital massage
yang telah diteliti oleh Behrouz et al (2019) pada penelitiannya yang berjudul efek terapi musik
dengan orbital massage pada CINV pada kanker gastrointestinal. Hasil penelitian yang dilakukan
Behrouz et al (2019) memperoleh hasil bahwa terapi musik dengan orbital massage secara
signifikan CINV dibandingkan dengan kelompok kontrol. Berdasarkan uraian yang telah
dipaparkan dapat dipahami bahwa terapi musik yang dikombinasikan dengan terapi
komplementer lainnya seperti terapi orbital massage dapat mengurangi CINV pada pasien
kanker.

Foot Massage
Foot massage merupakan gerakan memijat bagian telapak kaki untuk merangsang aliran getah
bening ke sistem sirkulasi darah (Coban & Sirin, 2010). Foot massage merupakan terapi yang
memanipulasi jaringan ikat dengan teknik pukulan, gosokan atau meremas dalam rangka
meningkatkan sirkulasi darah dan memberikan teknik relaksasi (Afianti & Mardhiyah, 2017).
Cluny et al (2020) dengan penelitiannya yang berjudul efek foot massage pada pasien dengan
CINVmendapatkan hasil bahwa foot massage efektif diberikan pada pasien yang menjalani
kemoterapi untuk mengurangi CINV. Hal ini dapat dikarenakan pemberian foot massage
menyebabkan vasodilatasi pada otot dan pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun dan
kerja otot menurun, kemudian timbul efek relaksasi yang menyebabkan berkurangnya CINV.
Namun demikian masih belum banyak penelitian lainnya yang membahas dampak foot massage
ini pada mual dan muntah yang diinduksi kemoterapi.

Foot Reflexology
Foot reflexology adalah jenis terapi yang mengadopsi kekuatan dan ketahanan tubuh sendiri
dengan cara memberikan sentuhan pijatan pada lokasi dan tempat yang sudah dipetakan sesuai
zona terapi. Zona terapi adalah wilayah yang dibentuk oleh garis khayal pada kaki yang
berfungsi untuk menerangkan suatu batas dan reflek-reflek yang berhubungan langsung dengan
organ tubuh (Pamungkas, 2010). Terdapat titik-titik tertentu pada kaki yang dapat diberikan
penekanan sesuai dengan keluhan yang dirasakan pasien, begitu juga dengan keluhan CINV.
Terdapat titik pada refleksologi untuk menghilangkan nausea. Foot reflexology telah diteliti
Audrey et al (2021) dengan judul penelitian efek foot reflexology pada CINV pasien kanker
digestive atau kanker paru-paru. Hasil penelitian Audrey et al (2021) menunjukkan bahwa foot
reflexology memberikan manajemen yang lebih baik secara signifikan untuk mengurangi nausea
dan berdampak pada penurunan konsumsi obat antiemetik pada pasien dengan kanker paru-paru
atau kanker digestive. Belum ada penelitian terbaru lainnya yang menyelidiki dampak dari foot
reflexology terhadap CINV kemoterapi pada pasien kanker, namun berdasarkan pemaparan hasil
penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa foot reflexology dapat dijadikan sebagai
intervensi untuk mengatasi CINV pada pasien kanker, selama kaki pasien sehat maka terapi ini
dapat diberikan pada telapak kaki pasien.

Behavioral Intervention
Behavioral intervention adalah intervensi yang dirancang untuk mempengaruhi tindakan yang
diambil individu berkaitan dengan kesehatan mereka (Cutler, 2004). Behavioral intervention
adalah intervensi yang digunakan untuk mencegah perkembangan penyakit, dan untuk
mendorong adaptasi terhadap pengobatan untuk kondisi utama termasuk kanker, penyakit
kardiovaskular, dan gangguan imunologi seperti Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)
(Friedman et al, 2020). Hunter et al (2020) dengan penelitiannya yang berjudul percobaan acak
behavioral intervention yang diberikan perawat kepada pasien kanker untuk mengelola CINV.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa behavioral intervention yang diberikan perawat dapat
mengurangi titik tengah antisipatif CINV yang terkait dengan kemoterapi. Berdasarkan
pemaparan tersebut maka dapat dipahami bahwa behavioral intervention dapat diterapkan untuk
mengatasi CINV, namun belum banyak penelitian terbaru yang membahas intervensi ini.
Latihan Pernapasan
Pernapasan merupakan latihan relaksasi yang paling mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari dan juga merupakan salah satu bagian terpenting dan esensial dari latihan relaksasi lainnya.
Latihan pernapasan seringkali menjadi intervensi yang digunakan untuk mengurangi ketegangan
dan kecemasan terkait stress (Aksu & Irin, 2007). Aybar et al (2020) dengan penelitian yang
berjudul efek latihan pernapasan pada CINV dan status fungsional pada pasien kanker payudara
yang menjalani kemoterapi mendapatkan hasil bahwa latihan pernapasan mengurangi CINV
pada pasien kanker payudara dan mempengaruhi status fungsional pasien secara positif. Selain
dari penelitian tersebut dalam literatur lain, belum ditemukan penelitian lainnya yang
menyelidiki efek latihan pernapasan pada CINV. Berdasarkan pemaparan hasil penelitian
tersebut, dapat dipahami bahwa latihan pernapasan dapat dijadikan salah satu intervensi untuk
mengurangi CINV pada pasien kanker.

Pijat Perut
Pijat perut merupakan salah satu terapi komplementer dan alternatif untuk mengendalikan mual
muntah akibat kemoterapi. Baru-baru ini, perawat banyak menggunakan pijat perut untuk
memberikan perawatan paliatif (McClurg et al, 2011). Pijat perut dengan bantuan metode
mekanis dan reflektif meningkatkan gerakan usus dan mengubah tekanan perut, diikuti dengan
mempercepat perjalanan makanan di sepanjang saluran pencernaan (Sinclair, 2011; Uysal et al,
2012). Jenis pijatan ini tidak invasif dan mengarah pada stimulasi refleks somatoautonomik
(Drouin et al, 2020). Pijat perut juga dapat dilakukan oleh pasien sendiri, pendamping pasien,
atau pengasuh pasien (Jun et al, 2016; Sinclair, 2011). Pijat perut telah diteliti oleh Nasab et al
(2021) perihal pengaruhnya terhadap CINV pada pasien kanker. Penelitian Nasab et al (2021)
yang berjudul efek pijat abdominal dengan dan tanpa Salvia officinalis terhadap CINV. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa pijat perut dengan/tanpa Salvia officinalis sebagai terapi
komplementer tidak terlalu berpengaruh dalam mengurangi CINV. Belum banyak penelitian
terbaru yang meneliti pengaruh pijat perut ini sehingga intervensi ini belum banyak diuji, namun
berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya dapat dipahami bahwa pijat perut
sebagai terapi komplementer tidak terlalu berpengaruh dalam mengurangi CINV pada pasien
kanker.

Kesimpulan
Intervensi nonfarmakologi yang dapat diberikan kepada pasien kanker yang mengalami CINV
yaitu aromaterapi minyak essensial peppermint, konseling gizi, akupuntur, terapi musik yang
dikombinasikan dengan terapi lain, foot massage, foot reflexology, behavioral intervention, dan
latihan pernapasan.

Referensi
Afianti, A. & Mardhiyah, A. (2017). Pengaruh foot massage terhadap kualitas tidur pasien di
ruang ICU. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 5(1), 89-97. Retrieved from:
https://doi.org/10.24198/jkp/v5i1.353
Aksu, H. & Irin, S. (2007). Effect of breathing and progressive exercise on pregnancy period of
the pregnant women, diagnosed preterm labor. Turkiye Klinikleri Journal Gynaecology
Obstetrics, 17, 368-375.
Ali, B., Al-Wabel, N.A., Shams, S., Ahamad, A., Khan, S.A., Firoz, A. (2015). Essential oils
used in aromatherapy: a systemic review. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine,
5(8), 601-611. Retrieved from: https://doi.org/10.1016/j.apjtb.2015.05.007
Anestin, A.S., Dupuis, G., Lanctot, D., Bali, M. (2017). The effects of bali yoga program for
breast cancer patients on chemotherapy-induced nausea and vomiting: results of a partially
randomized and blinded controlled trial. Journal Evidence Based Complementary
Alternative Medicine, 22, 721-31. Doi: 10.1177/2156587217706617
Aybar, D.O., Kilic, S.P., Ҫinkir, H.Y. (2020). The effect of breathing exercise on nausea,
vomiting and functional status in breast cancer patients undergoing chemotherapy.
Complementary Therapies in Clinical Practice, 40. Retrieved from:
https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2020.101213
Azizi, M., Elyasi, F., Fariborzifar, A. (2017). Psychosocial/ spiritual interventions for mental
health in patients with cancer: a review. Cancer Press, 120-9. Doi: 10.15562/tcp.55
Behrouz, D., Elham, A., Naser, M., Firouz, A., Mehdi, P. (2019). Effect of music therapy with
periorbital massage on chemotherapy-induced nausea and vomiting in gastrointestinal
cancer: a randomized controlled trial. Journal of Caring Science, 8(3), 165-171. Doi:
10.15171/jcs.2019.024
Bray, F., Ferlay, J., Soerjomataram, I., Siegel, R.L., Torre, L.A., Jemal, A. (2018). Global cancer
statistics 2018: GLOBOCAN estimates of incidence and mortality worldwide for 36
cancers in 185 countries. A Cancer Journal for Clinicians, 68, 394-424. doi:
10.3322/caac.21492.
Bruscia, K. (2014). Defining music therapy. IL: Barcelona Publishers.
Cluny, A., Jayaram, M.K., Biswajit, D. (2020). Effect of foot massage on patients with
chemotherapy induced nausea and vomiting: a randomized clinical trial. Journal of Caring
Sciences, 9(3), 120-124. Doi: 10.34172/jcs.2020.018
Coban, A. & Sirin, A. (2010). Effect of foot massage to decrease physiological lower leg edema
in late pregnancy: a randomized controlled trial in Turkey. International Journal of
Nursing Practice, 16(5), 454-460. Doi:10.1111/j.1440-172X.2010.01869.x
Cutler, D.M. (2004). Behavioral health interventions: what works and why? Washington (DC):
National Academy Press.
Doorenbos, A.Z., Berger, A.M., Brohard-Holbert, C., Eaton, L., Kozachik, S., LoBiondo-Wood,
G., Mallory, G., et al. (2008). Clinical Journal of Oncology Nursing, 12(6), 965-70.
Retrieved from: https://doi.org/10.1188/08.CJON.965-970
Drouin, J., Pfalzer, L., Myo Shim, J., Kim, S. (2020). Comparisons between manual lymph
drainage, abdominal massage, and electrical stimulation on functional constipation
outcomes: a randomized, controlled trial. International Journal of Environmental Research
and Public Health, 17, 14. Doi: 10.3390/ijerph17113924.
Eghbali, M., Varaei, S., Hosseini, M., Yekaninejad, M.S., Shahi, F. (2018). The effect of
aromatherapy with peppermint essential oil on nausea and vomiting in the acute phase of
chemotherapy in patients with breast cancer. Journal of Babol University of Medical
Science, 20(9), 66-71. Doi: 10.18869/acadpub.jbums.20.9.66
Ertűrk, N.E. & Taşci, S. (2021). The effects of peppermint oil on nausea, vomiting and retching
in cancer patients undergoing chemotherapy: An open label quasi-randomized controlled
pilot study. Complementary Therapies in Medicine, 56, 1-8. Retrieved from:
https://doi.org/10.1016/j.ctim.2020.102587
Farrell, C., Brearley, S.G., Pilling, M., Molassiotis, A. (2013). The impact of chemotherapy-
related nausea on patients’ nutritional status, psychological distress and quality of life.
Support Care Cancer, 21(1), 59-66. Doi:10.1007/s00520-012-1493-9
Friedman, L.M. & Pfiffner, L.J. (2020). The clinical guide to assessment and treatment of
childhood learning and attention problems. (Accessed on 2021, December 12). Retrieved
from: https://www.sciencedirect.com/topics/psychologu/behavioral-intervention
Gimeno, M.M. (2010). The effect of music and imagery to induce relaxation and reduce nausea
and emesis in patients with cancer undergoing chemotherapy treatment. Music and
Medicine, 2(3),174–81. Doi: 10.1177/1943862110374622
Hassan, B.A. & Yusoff, Z.B. (2010). Negative impact of chemotherapy on breast cancer patients
qol-utility of antiemetic treatment guidelines and the role of race. Asian Pacific Journal of
Cancer Prevention, 11, 1523-7. PMID: 21338191
Huang, S-T, Good, M., Zauszniewski, J.A. (2010). The effectiveness of music in relieving pain
in cancer patients: a randomized controlled trial. International Journal of Nursing Study,
47(11), 1354–62. Doi: 10.1016/j.ijnurstu.2010.03.008.
Hunter, J.J., Maunder, R.G., Sui, D., Esplen, M.J., Chaoul, A., Fisch, M.J., Bassett, R.L.,
Harden-Harrison, M.M., Lagrone, L., Wong, L., Baez-Diaz, L., Cohen, L. (2020). A
randomized trial of nurse-administered behavioral interventions to manage anticipatory
nausea and vomiting in chemotherapy. Cancer Medicine, 9(5): 1733-1740. Retrieved from:
https://doi.org/10.1002/cam4.2863
Janelsins, M.C., Tejani, M.A., Kamen, C., Peoples, A.R., Mustian, K.M., Morrow, G.R. (2013).
Current pharmacotherapy for chemotherapy-induced nausea and vomiting in cancer
patients. Expert Opinion on Pharmacotherapy, 14, 757-66. Doi:
10.1517/14656566.2013.776541
Jordan, K., Sippel, C., Schmoll, H.J. (2007). Guidelines for antiemetic treatment of
chemotherapy induced nausea and vomiting: past, present, and future recommendations.
Oncologist, 12(9), 1143-50. Doi: 10.1634/theoncologist.12-9-1143
Jun, J.H., Lee, Y.O., Lee, S.N. (2016). Effect of abdominal skin massage and warming therapy
on the pain and anxiety in breast cancer patients who underwent hormone injections. Asian
Oncology Nursing, 16(4), 226–233. Doi: 10.5388/aon.2016.16.4.226.
Karagozoglu, S., Tekyasar, F., Yilmaz, F.A. (2013). Effects of music therapy and guided visual
imagery on chemotherapy‐induced anxiety and nausea–vomiting. Journal of Clinical
Nursing, 22(1-2), 39–50. Doi: 10.1111/jocn.12030.
Keat, C.H. & Ghani, N.A. (2013). Cost-effectiveness analysis of granisetron-based versus
standard antiemetic regimens in low-emetogenic chemotherapy: a hospital-based
perspective from Malaysia. Asian Pacific Journal Cancer Prevention, 14, 7701-6. Doi:
10.7314/apjcp.2013.14.12.7701
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Pusat Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan RI: Beban Kanker di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Molassiotis, A., Yung, H., Yam, B., Mok, T. (2006). The clinical management of chemotherapy-
induced nausea and vomiting with adjuvant progressive muscle relaxation training and
imagery techniques in breast cancer patients. Hong Kong Medical Journal, 12. S25-7.
Retrieved from: https://www.hkmj.org/abstracts/v12n4sp2/25.htm
McClurg, D., Hagen, S., Hawkins, S., Lowe-Strong, A. (2011). Abdominal massage for the
alleviation of constipation symptoms in people with multiple sclerosis: a randomized
controlled feasibility study. Multiple Sclerosis Journal, 17(2), 223–233.
Doi: 10.1177/1352458510384899.
Najafi, S., Haghighat, S., Lahiji, M.R., RazmPoosh, E., Chamari, M., Abdollahi, R., Asgari, M.,
Zarrati, M. (2019). Randomized study of the effect of dietary counseling during adjuvant
chemotherapy on chemotherapy induced nausea and vomiting, and quality of life in
patients with breast cancer. Nutrition Cancer, 71(4), 575-584. Doi:
10.1080/01635581.2018.1527375
Nasab, F.R.S., Mangolian, S.P., Mahlagha, D., Haleh, T., Hamideh, B., Sabzevari, S. (2021).
Effect of abdominal massage with and without Salvia officinalis on nausea and vomiting in
patients with cancer undergoing chemotherapy: a randomized clinical trial. Journal of
Oncology, 2021. Doi: 10.1155/2021/9989228
Pamungkas, R. (2010). Dahsyatnya jari refleksi metode pijat refleksi dengan jari. Yogyakarta:
Pinang Merah.
Price, S. & Price, L. (2007). Aromatherapy for health professional. 3 rd Edition. Philadelphia:
Churchill Livingstone.
Priyo, A.M. (2016). Pengaruh terapi keperawatan komplementer akupunktur terhadap mual
muntah pada pasien kemoterapi. Tesis. Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum.
Retrieved from: http://eprints.unipdu.ac.id/464/
Ringot, A.M., Souquet, P.J., Chauvenet, M., Rentler, C., Subtil, F., Schott, A.M., Preau, M.,
Piriou, V. (2021). The effect of foot reflexology on chemotherapy-induced nausea and
vomiting in patients with digestive or lung cancer: randomized controlled trial. JMIR
Cancer, 7(4), Doi: 10.2196/25648
Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia. (2018). Badan penelitian dan pengembangan
kesehatan Kementerian Republik Indonesia tahun 2018. Retrieved from:
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_2018/Hasil
%20Riskesdas%202018.pdf
Roscoe, J.A., Morrow, G.R., Aapro, M.S., Molassiotis, A., Olver, I. (2011). Anticipatory nausea
and vomiting. Supportive Care in Cancer, 19(10), 1533–8. Doi: 10.1007/s00520-010-
0980-0
Sinclair, M. (2011). The use of abdominal massage to treat chronic constipation. Journal of
Bodywork and Movement Therapies, 15(4), 436–445. Doi: 10.1016/j.jbmt.2010.07.007.
Tripton, J.M., McDaniel, R.W., Barbour, L., Johnston, M.P., Kayne, M., LeRoy, P., Ripple, M.L.
(2007). Evidence based interventions to prevent, manage, and treat chemotherapy-induced
nausea and vomiting. Clinical Journal of Oncology Nursing, 11(1), 69-78. Retrieved from:
https://doi.org/10.1188/07.CJON.69-78
Uysal, N., Eser, I., Akpinar, H. (2012). The effect of abdominal massage on gastric residual
volume: a randomized controlled trial. Gastroenterology Nursing, 35(2), 117–123.
Doi: 10.1097/sga.0b013e31824c235a.
Wang, Y.L., Li, J.X., Guo, X.Q., Fu, R.Y., Guan, X.J. (2019). Effect of acupuncture in different
time on nausea and vomiting induced by chemotherapy of lung cancer. Zhongguo Zhen Jiu,
39(12), 1269-73. Doi : 10.13703/j.0255-2930.2019.12.004
Yap, K.Y., Low, X.H., Chan, A. (2012). Exploring chemotherapy-induced toxicities through
multivariate projection of risk factors: prediction of nausea and vomiting. Toxicological
Research, 28, 81-91. Doi: 10.5487/TR.2012.28.2.081

Anda mungkin juga menyukai