Anda di halaman 1dari 3

T: Seperti apa mikroorganisme yang baik itu dan apa peranannya?

Salah satu contoh yang kasat mata adalah cacing tanah, yang berperan dalam menyeimbangkan
pori makro dan mikro pada tanah dengan membantu proses penguraian (dekomposisi) bahan
organik, seperti dedaunan.

T: Bagaimana cara merawat media tanam dan mengembalikan unsur-unsur yang ada dalam tanah
agar tetap bisa dimanfaatkan terus menerus?

Salah satu caranya adalah dengan menjemur media tanam setelah musim tanam pertama sebelum
digunakan kembali. Sembari dijemur, media tanam tetap diberi “makan”. Makanan media tanam
adalah bahan-bahan organik, seperti kompos, pupuk kandang, air cucian beras, sampah-sampah
sayur, kulit-kulit buah, dedaunan, air cucian ikan atau air lindi. Makanan tersebut mengandung
hara dan vitamin yang baik untuk mikroorganisme dalam media tanam. Dengan memberi
“makan” media tanam, berarti kita memberi makan mikroorganisme, sehingga mereka dapat
tetap bekerja, membentuk pori makro dan mikro pada media tanam (tanah). Media tanam yang
sedang diberi makan dan diangin-anginkan disebut juga dengan istilah “dibera” atau
diistirahatkan. Waktu yang dibutuhkan untuk mengistirahatkan media tanam ini kurang lebih 7
hari.

T: Bagaimana kondisi suhu yang ideal di sekitar media tanam?

Suhu di sekitar media tanaman tergantung tanamannya, ini terkait dengan kebutuhan akar. Ada
yang butuh dingin, seperti kentang atau basil. Ada juga yang membutuhkan suhu normal sesuai
suhu lingkungan.

T: Apakah dolomit bisa dijadikan solusi untuk menetralkan kadar garam pada media tanam?

Bisa, tergantung kemudahan mengakses dolomit tersebut dan kemampuan secara ekonomi,
karena dolomit di beberapa daerah bisa berharga cukup mahal.

T: Apa bedanya sekam bakar dan sekam mentah bagi tanaman?

Perbedaan sekam bakar dan sekam mentah terdapat pada unsur hara yang dikandungnya. Sekam
yang sudah dibakar mengandung Zinc (Zn) yang dapat membantu tanaman buah untuk berbuah.
Selain itu, sekam bakar juga lebih steril dibandingkan sekam mentah atau sekam segar. Sekam
yang belum dibakar biasanya rentan mengandung berbagai penyakit dan jamur. Proses
membakar sekam biasanya cukup sulit. Jika pembakarannya tidak tepat, bukannya menjadi
sekam bakar, justru menjadi abu. Nah, upaya yang bisa kita lakukan untuk mengakali ini adalah
dengan menjemur sekam yang masih mentah sampai benar-benar kering. Setelah itu baru bisa
dicampur dengan media tanam yang lainnya.

T: Berarti, cocopeat yang digunakan tersebut adalah cocopeat


yang sudah diolah dan siap diaplikasikan?

Yaps! Umumnya, cocopeat yang dijual sudah diolah dan bebas zat tanin sehingga bisa langsung
diaplikasin ke tanaman.

T: Bagaimana cara mengolah cocopeat?

Cocopeat atau serabut kelapa yang segar dicincang halus, lalu direndam. Proses perendaman
dilakukan untuk menghilangkan zat tanin. Cocopeat direndam dan dicuci terus sampai air bekas
cuciannya bening atau jernih.

T: Apa kelebihan cocopeat dibandingkan media tanam lain?

Cocopeat mampu menahan air lebih lama dibandingan media tanam lainnya. Sifatnya yang
seperti ini cocok untuk menyemai benih tanaman, karena untuk penyemaian membutuhkan air
yang lebih banyak.

T: Apakah media tanam cocopeat dicampur sekam bakar atau

sekam mentah sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan makan tanaman?

Belum. Karena, kandungan nutrisinya hanya sedikit dan tidak mencukupi kebutuhan tanaman.
Sehingga, dibutuhkan nutrisi tambahan dari luar. Nah, untuk menambah nutrisinya, kita bisa
memanfaatkan bahan-bahan organik seperti kompos, pupuk kandang, POC, air beras atau air
lindi. Bisa juga memakai bahan sintetis seperti abmix, npk mutiara atau urea.

T: Apa kegunakaan hidrogel? Apakah hidrogel yang digunakan untuk tanaman harus yang dibeli
di toko pertanian? Atau bisa menggunakan waterbeads yang banyak dijual di depan sekolah-
sekolah?

Hidrogel baik untuk tanaman karena sifatnya yang mengikat air. Bentuknya yang bulat-bulat
juga memberikan ruangan yang cukup untuk udara. Biasanya hidrogel digunakan untuk tanaman
hias, karena berwarna warni. Beberapa artikel menyebutkan bahwa hidrogel sama
dengan waterbeads. Sama-sama terbuat dari karet (polimer) dan menyerap air. Dengan
demikian, tidak masalah mau memakai hidrogel yang dijual di toko pertanian
atau waterbeads yang dijual di mamang-mamang depan sekolah.

T: Apakah dengan menggunakan hidrogel tetap membutuhkan pupuk?

Tentu! Air saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Untuk itu, kita perlu
menambahkan pupuk. Untuk tanaman hias, pupuk diberikan secukupnya, bisa sekali sebulan,
karena tanaman hias relatif lebih tahan dibandingkan tanaman sayuran. Sebaliknya, untuk
tanaman sayuran, harus ditambahkan pupuk agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Menggunakan hidrogel sebenarnya prinsipnya sama seperti hidroponik, karena tidak
menggunakan metan tanah.

T: Apakah arang termasuk media tanam?

Yaps! Karena fungsinya sebagai penopang tanaman. Biasanya arang, yang umumnya berukuran
besar, digunakan untuk tanaman dengan akar yang besar pula, misalnya anggrek. Akar yang
besar ini membutuhkan media tanam yang kuat dan besar agar dapat menopang tanamannya.

Anda mungkin juga menyukai