b. N : 80 x/mnt,
1) Normal: 60-100 x/mnt
2) Bradikardi: < 60x/mnt
3) Takhikardi: > 100x/mnt
Pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada:
1) Arteri Radialis. Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba di
atas pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering
dipakai secara rutin.
2) Arteri Brachialis. Terlertak di dalam otot biceps dari lengan atau medial
di lipatan siku. Digunakan untuk mengukur tekanan udara.
3) Arteri Karotis. Terletak di leher di bawah lobus telinga, di mana terdapat
arteri karotid berjalan di antara trakea dan otot sternokleidomastoideus.
b. RR : 20x/mnt,
Teknik : Operator berdiri di belakang dan tanpa sepengetahuan pasien
kemudian dilakukan observasi sangkar dada. dihitung jumlah gerakan
sangkar dada (siklus fase inspirasi dan ekspirasi) dalam 1 menit
a. Takhipnea :Bila pada dewasa pernapasan lebih dari 24 x/menit
b. Bradipnea : Bila kurang dari 10 x/menit
c. Apnea : Bila tidak bernapas .
c. Suhu : 36,5 ‘c
- Pemeriksaan penunjang:
Hasil pemeriksaan radiografi panoramic adalah gigi 48 mengalami impaksi
horizontal dan gigi 38 mengalami impaksi vertikal. Keduanya, tanpa lesi
periapikal.
Gigi bungsu tumbuh sempurna pada usia pubertas atau dewasa muda yaitu saat
pertumbuhan rahang telah selesai, dan seluruh gigi geligi telah menghuni rahang.
Pada saat itu, posisi benih dan pembentukannya telah mencapai tahap akhir. Selain
itu, kalsifikasi tulang telah sempurna dan kompak, yang sulit untuk ditembus oleh
benih gigi bungsu sehingga terjadi gangguan erupsi.
Faktor lain yaitu nutrisi, terutama berhubungan dengan bentuk makanan. Makanan
yang dikonsumsi manusia modern cenderung lebih lunak sehingga kurang
merangsang pertumbuhan dan perkembangan lengkung rahang. Proses
mengunyah makanan yang keras dianggap dapat merangsang pertumbuhan
rahang karena terjadi aktivasi otot mastikasi sehingga rahang terangsang untuk
tumbuh maksimal.