TUGAS 3
Anak-anak berkelainan fisik membutuhkan latihan dan bantuan dalam melakukan kegiatan
bina diri, seperti: merawat diri (kegiatan makan-minum, kebersihan badan, yaitu: mandi, sikat
gigi, cuci tangan, dan kaki); mengurus diri (berpakaian, dan berhias); menolong diri
(mengendalikan dan menghindari bahaya benda tajam, obat-obatan terlarang, binatang buas);
komunikasi (menyampaikan keinginan, dan memahami pesan orang lain), adaptasi lingkungan
(penggunaan Puskesmas, telepon, pusat transportasi dan lain-lain); dan okupasi (kesibukan di
rumah, yaitu: menyiapkan makan dan minuman sendiri dan orang lain, memelihara keamanan
dan kenyamanan rumah). Anak- anak tunadaksa yang berat keinginannya tentu saja akan
mengalami kesulitan dalam melakukan hal-hal tersebut di atas dan karena itu dibutuhkan
alatalat yang dimodifikasi seperti pegangan cangkir dapat diperbesar sehingga anak dapat
memegangnya, sendok dan garpu pegangannya diperbesar dan berat sehingga anak dapat
menggunakannya. Anak-anak dengan spina bifida misalnya, tidak mampu mengendalikan
kandung kemihnya maka anak-anak ini dipasangkan kantong yang dilekarkan pada lubang
dengan operasi di perut bagian bawah.
2. Dampak akademik anak tunalaras ditandai dengan seringnya mereka mengalami kegagalan
karena adanya kesulitan dalam mengadakan penyesuaian dengan aturan sekolah dan belajar.
Kelainan perilaku akan mengakibatkan adanya penyesuaian sosial dan sekolah yang buruk.
Akibat penyesuaian yang buruk tersebut maka dalam belajarnya memperlihatkan ciri-ciri
sebagai berikut.
4. Tujuan utama identifikasi adalah mengenal atau menemukan anak yang menyandang kelainan
dan jenis kelainan yang disandangnya. Identifikasi didasarkan pada asumsi bahwa anak-anak
yang menyandang kelainan menunjukkan penampilan atau perilaku yang sedikit banyak
berbeda dari yang semestinya. Beberapa perilaku tampak sangat nyata berbeda, misalnya pada
anak yang menyandang gangguan penglihatan, tunadaksa, dan gangguan pendengaran.
Namun, pada jenis kelainan yang lain, seperti tunagrahita ringan atau berbakat atau anak
berkesulitan belajar, kadang-kadang perilaku tersebut susah dibedakan. Oleh karena itu, guru
harus mampu mengamati anak secara cermat, dan menguasai jenis perilaku yang ditampilkan
oleh masing-masing jenis ABK. Perilaku atau penampilan inilah yang harus diamati sebagai
dasar untuk melakukan deteksi atau identifikasi.
Sedangkan Kata asesmen berasal dari bahasa Inggris assessment, yang secara harfiah berarti
penafsiran atau penilaian. Sejalan dengan pengertian tersebut, dalam kaitan dengan ABK,
asesmen dapat diartikan sebagai menilai atau menaksir kemampuan yang dimiliki oleh anak
sehingga hasil asesmen dapat digunakan untuk menaksir bantuan yang diperlukan oleh anak
tersebut. Jika Anda membaca berbagai buku yang berkaitan dengan Pendidikan Khusus, Anda
akan menemukan berbagai definisi asesmen, namun maknanya hampir sama.
NAMA : TEDI
KELAS :3
Tujuan Umum:
1. Tedi dapat membaca dengan ucapan yang benar dengan lancar
2. Tedi dapat memahami isi bacaan
Tujuan Khusus:
1.1 Tedi dapat membaca kata yang terdiri dari 3 suku kata atau lebih dengan penggalan
yang benar
1.2 Tedi dapat vokal ganda dengan benar
2.1 Tedi dapat menjawab pertanyaan tentang isi waacana yang diberikan
2.2 Tedi dapat menemukan kata yang tepat untuk melengkapi kata-kata yang dihilangkan
dalam satu wacana singkat.
Materi Pembelajaran:
1. Kata-kata yang terdiri dari 3 suku kata atau lebih, seperti bencana, keluarga,
menyebrang, menulis, menggambar, berseangat.
2. Kata-kata yang mengandung vokal rangkap, seperti baik, buah, laik, lain, berkembang
biak, sauh, riang
3. Wacana singkat yang banyak memuat kata-kata yang terdiri dari atau lebih suku kata
dan kata-kata yang mengandung vokal rangkap. Wacana ini dilengkapi dengan
gambar-gambar yang menarik yang mengambarkan makna dalam wacana
Kegiatan Belajar:
1. Kegiatan belajar akan dilakukan secara terintegrasi, di samping akan dilakukan di luar
jam pelajaran, tiga kali dalam seminggu, selama satu bulan untuk mencapai tujuan 1.1
dan 1.2; serta selama dua bulan untuk mencapai tujuan 2.1 dan 2.2 Dalam kegiatan
terintegrasi, guru akan memberikan bantuan khusus kepada Tedi, sementara anak-anak
lain sedang mengerjakan tugas. Guru akan berusaha mengatur agar Tedi dapat dibantu
dan anak-anak lain dapat belajar seperti biasa.
2. Kegiatan belajar untuk mencapai tujuan 1.1 dan 1.2 akan dimulai dengan latihan
membaca kata secara terpisah dengan bantuan kartu kata, contoh dari guru dan contoh
dari rekaman Langkah berikutnya, kata yang dilatih dipakai dalam kalimat dan siswa
disuruh membaca kalimat secara utuh. Selanjutnya, kalimat yang mengandung kata
yang dilatih dipakai dalam satu paragraf singkat. Pada setiap kali latihan, putaran ini
diulang kembali. Jika siswa sudah menunjukkan kemajuan dalam pengucapan dan
pemenggalan, latihan kata-kata secara terpisah dikurangi, dan latihan membaca kata
dalam kalimat dan dalam paragraf ditambah.
3. Untuk mencapai tujuan 2.1 dan 2.2, Tedi dilatih memahami arti kalimat yang dipakai
pada latihan pada butir 2. Setelah membaca kalimat, Tedi diberi pertanyaan yang
berkaitan dengan makna yang terkandung dalam kalimat tersebut. Jika pertanyaan
sudah dapat dijawab, kalimat yang sama dengan satu kata yang dihilangkan ditunjukkan
kepada Tedi. Tedi diminta menebak kata yang dihilangkan tersebut. Latihan dengan
kalimat dilanjutkan dengan latihan memahami isi paragraf. Kalimat yang sudah
dilatihkan tadi dikembangkan menjadi paragraf singkat. Tedi diminta membacanya
secara nyaring (sekaligus untuk melatih ucapan dan pemenggalan kata), kemudian
membaca dalam hati. Selanjutnya, Tedi diminta menjawab beberapa pertanyaan yang
berkaitan dengan isi paragraf Latihan berikutnya adalah paragraf yang sama dengan
beberapa kata yang dihilangkan secara teratur diberikan kepada Tedi, dan Tedi diminta
menebak kata yang dihilangkan tersebut. Latihan ini diberikan secara berulang-ulang
dan bertahap.
Penilaian:
1. Prosedur Penilaian: Penilaian kemajuan Tedi dilakukan selama proses latihan
berlangsung dan pada akhir masa latihan.
2. Jenis dan Alat Penilaian: Penilaian akan dilakukan dengan tes perbuatan, tes lisan, dan
tes tertulis. Tes perbuatan berupa tugas untuk membaca/mengucapkan kata, kalimat
dan membaca paragraf, tes lisan berupa pertanyaan isi bacaan. dan tes tertulis berupa
mengisi kata-kata yang dihilangkan, semacam prosedur cloze (mulai dari yang paling
sederhana sampai ke yang agak sukar). Selama melaksanakan latihan, digunakan
lembar observasi berikut untuk merekam kemajuan Tedi.
Lembar Observasi
No Aspek yang dinilai Jumlah jawaban benar pada latihan ke- ket
1 2 3 4 5 6