VIRUS
Virus Polio adalah Virus yang termasuk dalam golongan Human Enterovirus yang
bereplikasi di usus dan dikeluarkan melalui tinja. Virus Polio terdiri dari 3 strain yaitu strain-1
(Brunhilde), strain-2 (Lansig), dan strain-3 (Leon), termasuk family Picornaviridae. Penyakit
ini dapat menyebabkan kelumpuhan dengan kerusakan motor neuron pada cornu anterior dari
Polio dapat menyerang pada usia berapa pun, tetapi polio terutama menyerang anak-
anak di bawah usia lima tahun. Pada awal abad ke-20, polio adalah salah satu penyakit yang
paling ditakuti di negara-negara industri, melumpuhkan ratusan ribu anak setiap tahun. Pada
tahun 1950an dan 1960an polio telah terkendali dan praktis dihilangkan sebagai masalah
kesehatan masyarakat di negara-negara industry. Hal ini setelah pengenalan vaksin yang
efektif.
1. Polio non-paralisis dapat mnyebabkan muntah, lemah otot, demam, meningitis, letih,
sakit tenggorokan, sakit kepala serta kaki, tangan, leher dan punggung terasa kaku dan
sakit
2. Polio paralisis menyebabkan sakit kepala, demam, lemah otot, kaki dan lengan terasa
lemah otot, depresi, gangguan tidur dengan kesulitan bernapas, mudah lelah dan massa
Polio menyebar melalui kontak orang ke orang. Ketika seorang anak terinfeksi virus
polio liar, virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan berkembang biak di usus. Ini
kemudian dibuang ke lingkungan melalui faeces di mana ia dapat menyebar dengan cepat
melalui komunitas, terutama dalam situasi kebersihan dan sanitasi yang buruk. Virus tidak
akan rentan menginfeksi dan mati bila seorang anak mendapatkan imunisasi lengkap terhadap
polio. Polio dapat menyebar ketika makanan atau minuman terkontaminasi oleh feses. Ada
juga bukti bahwa lalat dapat secara pasif memindahkan virus polio dari feses ke makanan.
Kebanyakan orang yang terinfeksi virus polio tidak memiliki tanda-tanda penyakit dan tidak
pernah sadar bahwa mereka telah terinfeksi. Orang-orang tanpa gejala ini membawa virus
dalam usus mereka dan dapat “diam-diam” menyebarkan infeksi ke ribuan orang lain.
Tidak ada obat untuk polio, yang ada hanya perawatan untuk meringankan gejala.
terapi fisik digunakan untuk merangsang otot dan obat antispasmodic diberikan untuk
mengendurkan otot-otot dan meningkatkan mobilitas. Meskipun ini dapat meningkatkan
Apabila sudah terkena Polio, tindakan yang dilakukan yaitu tatalaksana kasus lebih
ditekankan pada tindakan suportif dan pencegahan terjadinya cacat, sehingga anggota gerak
diusahakan kembali berfungsi senormal mungkin dan penderita dirawat inap selama minimal
Penemuan dini dan perawatan dini untuk mempercepat kesembuhan dan mencegah
bertambah beratnya cacat. Kasus polio dengan gejala klinis ringan di rumah, bila gejala klinis
Imunisasi merupakan tindakan yang paling efektif dalam mencegah penyakit polio.
Vaksin polio yang diberikan berkali-kali dapat melindungi seorang anak seumur hidup.
Pencegahan penyakit polio dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan
menggunakan masker bagi yang sakit maupun yang sehat. Selain itu mencegah pencemaran
lingkungan (fecal-oral) dan pengendalian infeksi dengan menerapkan buang air besar di
1. Oral Polio Vaccine (OPV), untuk jenis vaksin ini aman, efektif dan memberikan
virus. Vaksin ini diberikan secara oral. Setelah vaksin ini bereplikasi di usus dan
tOPV, OPV Monovalen (mopVs) dikembangkan pada awal tahun 1950an. Vaksin
polio ini memberikan kekebalan hanya pada satu jenis dari tiga serotipe OPV, namun
tidak memberikan perlindungan terhadap dua jenis lainnya. OPV Monovalen untuk
virus Polio tipe 1 (mopV1) dan tipe 3 (mOPV3) dilisensikan lagi pada tahun 2005 dan
3. Bivalent Oral Polio Vaccine (bOPV), setelah April 2016, vaksin virus Polio Oral
Trivalen diganti dengan vaksin virus Polio Oral Bivalen (bOPV). Bivalen OPV hanya
mengandung virus serotipe 1 dan 3 yang dilemahkan, dalam jumlah yang sama seperti
pada vaksin trivalen. Bivalen OPV menghasilkan respons imun yang lebih baik
terhadap jenis virus Polio tipe 1 dan 3 dibandingkan dengan OPV trivalen, namun
4. Inactivated Polio Vaccine (IPV), sebelum bulan April 2016, vaksin virus Polio Oral
Trival (topV) adalah vaksin utama yang digunakan untuk imunisasi rutin terhadap
virus Polio. Dikembangkan pada tahun 1950 oleh Albert Sabin, tOPV terdiri dari
campuran virus polio hidup dan dilemahkan dari ketiga serotipe tersebut. tOPV tidak
mahal, efektif dan memberikan perlindungan jangka panjang untuk ketiga serotipe
virus Polio. Vaksin Trivalen ditarik pada bulan April 2016 dan diganti dengan vaksin
virus Polio Oral Bivalen (bOPV), yang hanya mengandung virus dilemahkan vaksin
tipe 1 dan 3.
C. JAMUR.
Jamur kuping memilki nama ilmiah "Auricularia auricular". Jamur ini dikenal
dengan nama jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya melebar seperti daun telinga
manusia. Karakteristik unik dari jamur ini yaitu memiliki tubuh buah yang kenyal jika
dalam keadaan segar. Namun pada keadaan kering, tubuh buahnya akan menjadi keras
seperti tulang. Tubuh jamur ini bertangkai pendek dan tumbuh menempel pada substrat
dengan membuat lubang pada permukaannya. Permukaan atas tubuh buahnya seperti
beludru dengan bagian bawahnya licin mengkilat. Kulitnya berlendir selama musim hujan
dan tampak mengkerut pada musim kemarau. Jamur kuping adalah salah satu jenis jamur
liar yang dapat dengan mudah dijumpai di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC)
Jamur Kuping terdiri dari tiga jenis yaitu Jamur Kuping Putih (Tremella fuciformis),
Jamur Kuping Hitam (Auricularia polytricha) dan Jamur Kuping Merah (Auricularia
auricular-judae). Dari ketiga jenis itu yang paling sering dikonsumsi adalah Jamur Kuping
Hitam. Jamur ini mengandung serat yang tinggi serta kalori yang rendah. Selain itu juga
mengandung protein alami (asam amino) yang tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia yang
Bagi yang sedang mencoba menurunkan berat badan. Jamur ini bisa menjadi salah
satu pilihan yang tepat karena memiliki kandungan kalori yang rendah namun protein
alami dan seratnya tinggi. Jamur ini juga berkhasiat untuk pengobatan sakit ringan seperti
mengurangi panas dalam dan mengurangi rasa sakit akibat luka bakar. Selain mengandung
banyak manfaat, ternyata Jamur Kuping mengandung racun apabila diolah dengan cara
kuping hitam mengandung sumber prebiotik yang sangat baik. Jamur ini kaya akan serat
yang mampu memberi makan bakteri baik dalam usus. Dengan begitu, usus akan terbantu
2. Jamur kuping hitam mengandung antioksidan yang kuat dan jumlah yang sangat tinggi.
Hal tersebut dapat berperan sebagai anticoagulansia yang ampuh untuk membantu
antioksidan tersebut berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol jahat atau LDL dalam
3. Jamur kuping hitam dapat melindungi hati dari zat berbahaya tertentu. Misalnya dengan
mencampurkan bubuk jamur kuping hitam dengan air dapat membantu mengembalikan
dan melindungi hati dari kerusakan yang disebabkan oleh overdosis acetaminophen.
Biasanya, zat kimia tersebut terkandung dalam obat penurun deman atau nyeri.
4. Kandungan serat yang tinggi pada jamur kuping hitam dapat membantu meringankan
gejala wasir. Hal ini tentu dapat mengatasi masalah sembelit atau susah buang air besar.
Penderita wasir memang harus mengonsumsi banyak serat, tetapi juga tak boleh
berlebihan. Selain itu, jamur kuping hitam juga dapat melancarkan sirkulasi darah yang
berguna untuk penderita wasir. Pasalnya, penyakit wasir menyebabkan peradangan dan
5. Jamur kuping hitam mengandung sifat antimikroba yang dapat menangkal peregangan
bakteri tertentu. Studi yang dilakukan pada tahun 2015 menunjukkan bahwa jamur
lekuk dan posisinya di dekat atau menempel dengan inti sel. Ada dua jenis retikulum
endoplasma, yaitu RE kasar dan RE halus. Bedanya apa? Pertama, dari permukaannya.
permukaannya. Kalau RE halus, permukaannya lebih halus soalnya nggak ditempeli oleh
ribosom.
Suatu sel ada butiran kecil dan padat yang menempel di RE kasar dan menyebar di
sitoplasma disebut ribosom. Ribosom itu butiran nukleoprotein yang ukurannya hanya 15-20 nm,
paling kecil dari organel lainnya. Ada dua komponen utama ribosom, yaitu subunit besar dan
subunit kecil.
Saat melakukan kerjanya, kedua subunit ini bergabung dan membentuk struktur yang
mirip dengan burger. Ditengah-tengah tumpukan kedua subunit yang mirip burger itu, ada
mRNA. Fungsi mRNA itu sebagai cetakan resep untuk bikin protein tertentu. Makanya, peran
Sebutan untuk badan golgi bermacam-macam. Bisa aparatus golgi atau khusus
untuk tumbuhan disebutnya diktiosom. Letak badan golgi biasanya ada di pinggir sel
deket membran sel. Kalau di sel hewan, badan golgi bisa membentuk lisosom. Makanya,
Badan golgi bentuknya kayak kantung (lumen) atau cakram pipih yang disebut
sisterna. Kantung badan golgi ini bisa lepas dan nantinya akan membentuk kantung-
kantung kecil yang disebut vesikel. Vesikel ini ada dua macam, yaitu vesikel transfer
(untuk mentransfer protein dari badan golgi ke lisosom) dan vesikel sekretoris (untuk
melepaskan protein atau molekul lain). Fungsi badan golgi ini bisa dianalogikan kayak
kantor pos karena dia bakal memodifikasi, mengemas, dan menyortir molekul yang ada
di dalam sel. Setelah itu, akan ditransportasikan di dalam sel maupun dikeluarkan ke luar
sel. Molekul yang bakal ditransportasikan badan golgi itu, terbungkus di dalam vesikula.
Pada sel tumbuhan, badan golginya punya fungsi tambahan yaitu memproduksi
3. Membran plasma disebut Bilayer lipid atau bilayer fosfolipid karena di membran
plasma terdapat membran polar tipis yang terbuat dari dua lapisan molekul lipid.
Fosfolipid Bilayer adalah komponen universal dari semua membran sel. Struktur ini
disebut “lipid dwilapis” karena terdiri dari dua lapisan asam lemak yang tersusun dalam
dua lembar.
Fosfolipid Bilayer biasanya sekitar lima nanometer hingga sepuluh nanometer dan
mengelilingi semua sel yang menyediakan struktur membran sel. Dengan ekor hidrofobik
dari masing-masing lembar berinteraksi satu sama lain, interior hidrofobik terbentuk dan
berinteraksi dengan media berair di kedua sisi bilayer. Dua lembar yang berlawanan juga
Membran plasma terutama terdiri dari fosfolipid, yang terdiri dari asam lemak dan
alkohol. Fosfolipid dalam membran plasma disusun dalam dua lapisan, yang disebut
Fosfolipid Bilayer. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar di bawah, setiap molekul
fosfolipid memiliki kepala dan dua ekor. Kepala “mencintai” air (hidrofilik) dan ekor
“membenci” air (hidrofobik). Ekor yang membenci air ada di bagian dalam membran,
sedangkan kepala yang suka air menunjuk ke luar, menuju sitoplasma atau cairan yang
mengelilingi sel.
Molekul yang hidrofobik dapat dengan mudah melewati membran plasma, jika
mereka cukup kecil, karena mereka membenci air seperti bagian dalam membran. Molekul
yang hidrofilik, di sisi lain, tidak dapat melewati membran plasma — setidaknya bukan
tanpa bantuan — karena mereka mencintai air seperti bagian luar membran, dan karenanya
lembaran yang mengandung bagian hidrofilik dan hidrofobik. Membran terdiri dari lipid
Ada dua protein membran yang berbeda dalam lapisan ganda lipid. Protein membran
integral melintasi lipid bilayer dan berdekatan dengan cairan ekstraseluler dan sitoplasma
sel.
Protein membran perifer hanya mengikat ke permukaan protein integral dan hanya di
kedua sisi membran, luar atau dalam. Protein spesifik pada permukaan membran
memediasi fungsi yang berbeda. Sebagai contoh, pompa natrium-kalium memainkan peran
dalam sel.
Fosfolipid Bilayer juga memiliki sifat listrik yang, sebagaimana dibahas dengan
pompa natrium-kalium, memungkinkan transfer ion melalui dan keluar dari bilayer lipid.
Lipid adalah lemak, seperti minyak, yang tidak larut dalam air karena ekor hidrofobiknya
yang panjang. Interaksi hidrofobik di antara beberapa fosfolipid dan glikolipid, suatu
struktur tertentu yang disebut lipid bilayer atau lembar bimolekuler lebih disukai.
Fosfolipid dan glikolipid memiliki gugus hidrofilik dan hidrofobik (amphiphilic atau
amphipathic). Jadi, ketika beberapa fosfolipid atau glikolipid datang bersama dalam larutan
air, ekor hidrofob berinteraksi satu sama lain untuk membentuk pusat hidrofobik,
sedangkan kepala hidrofilik berinteraksi satu sama lain dengan membentuk lapisan
hidrofilik pada setiap sisi dari titik bilayer secara radikal menuju arah pelarut polar.
molekul lipid disatukan oleh interaksi nonkovalen seperti gaya Van der Waals (yang
menyatukan ekor hidrofob) dan ikatan hidrogen (yang mengikat kepala hidrofilik dengan
hingga 4: 1. Dua jenis protein ada dalam lipid bilayer : protein membran integral dan
perifer. Protein membran integral melintasi lipid bilayer. Artinya, mereka berinteraksi
secara luas dengan daerah hidrofobik (wilayah hidrokarbon) dari lapisan ganda lipid.
perifer biasanya melekat pada permukaan protein integral; Oleh karena itu, mereka berada
Protein membran perifer berinteraksi dengan gugus kepala hidrofilik dari molekul
lipid. Protein perifer berikatan melalui ikatan elektrostatik dan hidrogen dengan kelompok
kepala lipid. Mereka biasanya mengikat protein integral pada sisi sitoplasma atau
ekstraseluler. Namun, mereka juga dapat secara kovalen menempel pada lapisan ganda
Sifat: Karena interaksi ini, fosfolipid bilayer mewarisi sifat unik. Lapisan ganda lipid
Terakhir, mereka juga dapat pulih dengan cepat jika ada lubang di lipid bilayer karena
alasan energetik. Namun, fosfolipid dan glikolipid tidak membentuk misel seperti halnya
asam lemak karena fosfolipid dan glikolipid memiliki dua rantai hidrokarbon dan mereka
terlalu besar untuk mengorientasikan diri ke dalam bola seperti misel. Sifat tambahan dari
membran fosfolipid bilayer termasuk mereka adalah: seperti lembaran, dibentuk oleh lipid
nonkovalen, asimetris, fluida, dan dipolarisasi secara elektrik. Menggunakan model mosaik
fluida, dapat dilihat bahwa bilayer mengalami difusi lateral yang cepat, tetapi flip-flop atau
difusi transversal berlangsung sangat lambat. Ada juga transmembran alpha helix
hidrofobik yang melewati membran, dengan komponen amina di sisi ekstraseluler dan
membran)
sangat kedap air. Impermeable berarti bahwa itu tidak memungkinkan molekul untuk
melewatinya dengan bebas. Hanya air dan gas yang dapat dengan mudah melewati lapisan
ganda. Sifat ini berarti bahwa molekul besar dan molekul polar kecil tidak dapat melewati
lapisan ganda, dan dengan demikian membran sel, tanpa bantuan struktur lain. Properti ini
dari air lipid bilayer menyeimbangkan dan molekul organik lainnya dari masuknya /
terkelupas melalui sel dan lingkungan. Sifat penting lainnya dari lipid bilayer adalah
fluiditasnya. Fosfolipid bilayer mengandung molekul lipid, dan juga mengandung protein.
Fluiditas bilayer memungkinkan mobilitas struktur ini dalam bilayer lipid. Fluiditas ini
Fungsi membran bilayer lipid dimediasi oleh protein spesifik yang tertanam di
dalamnya. Protein lipid bilayer berfungsi sebagai pompa, saluran, transduser energi,
Pengaruh Lipid Bilayers pada Lingkungan Berair Lokal: Ketika mayoritas lipid
dalam lapisan ganda adalah anionik, mereka menarik kation dan mengusir anion. Ini akan
menghasilkan larutan lapisan ganda khusus yang dihabiskan dalam anion dan diperkaya
dalam kation yang mengelilingi bilayer. Lapisan ini memiliki kemampuan untuk mengubah
struktur dan fungsi protein membran. Sebuah pompa natrium / kalium yang digerakkan
oleh ATP dalam bilayer memompa kalium ke dalam sel dan natrium keluar dari sel.
Peranan: Fakta dari lipid bilayer, itu membentuk dasar untuk membran sel yang
sangat signifikan dalam biologi seluler. Jika tidak ada membran, tidak akan ada perbedaan
antara kompartemen intra dan ekstraseluler. Jika tidak ada sel, tidak akan ada cara untuk
memahami berapa banyak fenomena biologis dan kimia terjadi karena sel adalah blok
walaupun sederhana, memiliki signifikansi dan konsekuensi yang sangat besar dalam
bidang studi biokimia, jika bukan kehidupan itu sendiri. Ini juga merupakan contoh betapa
rumit dan kompleksnya sel-sel dibuat untuk beroperasi untuk menghidupkan kehidupan.
Pada tahapan ini sel target mendeteksi molekul sinyal yang berasal dari luarsel.
Pada tahap ini molekul sinyal memiliki bentuk yang komplamenter dengansitus
reseptor yang melekat disitu seperti anak kunci dalam gembok atausubstrat dalam situs
katalitik suatu enzim. Molekul sinyal berprilaku sepertiligan, istilah molekul yang
efek pengikatan liganmenjadi agregasi kedua atau lebih mengaktivasi reseptor lain
dalam nukleus.
5. Perbedaan profase, metafase, anafase, telofase
a. Profase I
Pada tahap ini benang kromatin akan memendek dan menebal sehingga
membentuk kromosom. Setiap kromosom yang terdiri atas dua kromatid akan bergabung
dengan homolognya.
Pada saat pembentukan tetrad, pertukaran bagian dari kromatid dapat terjadi. Hal
Inti kemudian akan menghilang dan benang spindel dibentuk. Benang spindel
sifat pada sel-sel hasil meiosis. Hal tersebut menyebabkan tidak ada kromosom yang
benar-benar mirip. Tentunya hal ini berpengaruh terhadap sifat sel-sel keturunannya.
b. Metafase I
saling berhadapan menuju kutub masing-masing. Namun, posisi kromatid masih tetap
tertahan di sentromernya.
c. Anafase I
Pada tahap anafase I, tetrad (2 kromosom homolog) ini kemudian akan terpisah,
Setiap anak kromosom akan bergerak menuju kutub yang belawanan. Pada tahap
ini terjadi pengurangan atau reduksi jumlah kromosom akibat pemisahan kromosom
homolog.
d. Telofase I
Kromosom telah menuju kutub masing-masing pada tahap telofase I. Setiap kutub
Nukleolus tampak kembali dan dalam satu sel terbentuk 2 inti yang lengkap.
Setelah itu, terjadi sitokinesis, yaitu pembentukan plasma membran untuk memisahkan
Setelah telefase I, pada beberapa organisme, kromosom terurai dan membran inti
Pada beberapa spesies lainnya, sel-sel yang dihasilkan dari meiosis I segera melakukan
Pada kedua cara tersebut tidak terjadi duplikasi kromosom pada proses antara telofase I
Profase II diawali dengan pembelahan dua buah sentriol menjadi 2 pasang sentriol
baru. Setiap pasang sentriol akan bergerak menuju kutub yang berlawanan.
Benang spindel dan membran inti dibentuk, sementara nukleus lenyap. Pada tahap
b. Metafase II
Kinetokor dari setiap kromatid ini akan menghadap kutub yang berlawanan. Benang
spindel menghubungkan sentromer dengan kutub pembelah.
c. Anafase II
berlawanan.
d. Telofase II
Pada tahap ini, masing-masing kutub telah memiliki sebuah kromosom haploid.
Benang spindel akan menghilang dan diikuti dengan sitokinesis menghasilkan 4 sel anak
yang haploid.