SEMARANG
(Kelas Fragaria)
.
Mikrobiologi dan
Parasitologi
Pengampu : Ibu Wahyu Pujiastuti, S.SiT, M.Kes
Mata Kuliah
Kelompok 11
TUGAS RESUME
KONSEP VIROLOGY
Widya Hastuti
(P1337424521004)
• strain-1 (Brunhilde),
• strain-2 (Lansig), dan
• strain-3 (Leon), termasuk family
Picornaviridae.
Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan dengan kerusakan motor neuron pada
cornu anterior dari sumsum tulang belakang akibat infeksi virus. Virus polio yang
ditemukan dapat berupa virus polio vaksin/sabin, Virus polio liar/WPV (Wild Poliovirus)
dan VDPV (Vaccine Derived Poliovirus). VDVP merupakan virus polio vaksin/sabin
yang mengalami mutasi dan dapat menyebabkan kelumpuhan.
Polio dapat menyerang pada usia berapa pun, tetapi polio terutama menyerang anak-anak
di bawah usia lima tahun.
02
Cara Penularan
Cara Penularan Virus Polio
Virus ini menular melalui kotoran (feses) atau sekret tenggorokan orang yang
terinfeksi. Virus polio masuk melalui mulut dan berkembang biak diusus sehingga
menyebabkan infeksi. Lalu kemudian dibuang ke lingkungan melalui faeces di
mana ia dapat menyebar dengan cepat melalui komunitas, terutama dalam situasi
kebersihan dan sanitasi yang buruk.
Virus tidak akan rentan menginfeksi dan mati bila seorang anak mendapatkan
imunisasi lengkap terhadap polio. Polio dapat menyebar ketika makanan atau
minuman terkontaminasi oleh feses. Ada juga bukti bahwa lalat dapat secara pasif
memindahkan virus polio dari feses ke makanan. Kebanyakan orang yang
terinfeksi virus polio tidak memiliki tanda-tanda penyakit dan tidak pernah sadar
bahwa mereka telah terinfeksi.
03
Pathway
Tanda-Gejala
04
Pathway
Komplikasi
05
Pencegahan
Pencegahan Virus Polio
Imunisasi merupakan tindakan yang paling efektif dalam
mencegah penyakit polio. Vaksin polio yang diberikan
berkali-kali dapat melindungi seorang anak seumur hidup.
Pencegahan penyakit polio dapat dilakukan dengan
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
pemberian imunisasi polio pada anak-anak.
1. Oral Polio Vaccine (OPV), untuk jenis vaksin ini aman, efektif dan memberikan
perlindungan jangka panjang sehingga sangat efektif dalam menghentikan penularan
virus. Vaksin ini diberikan secara oral. Setelah vaksin ini bereplikasi di usus dan
diekskresikan, dapat menyebar ke orang lain dalam kontak dekat.
4. Inactivated Polio Vaccine (IPV), sebelum bulan April 2016, vaksin virus Polio Oral
Trival (topV) adalah vaksin utama yang digunakan untuk imunisasi rutin terhadap virus
Polio. Dikembangkan pada tahun 1950 oleh Albert Sabin, tOPV terdiri dari campuran
virus polio hidup dan dilemahkan dari ketiga serotipe tersebut. tOPV tidak mahal, efektif
dan memberikan perlindungan jangka panjang untuk ketiga serotipe virus Polio. Vaksin
Trivalen ditarik pada bulan April 2016 dan diganti dengan vaksin virus Polio Oral
Bivalen (bOPV), yang hanya mengandung virus dilemahkan vaksin tipe 1 dan 3.
06
Pengobatan
Pengobatan Virus Polio
Tidak ada obat untuk polio, yang ada hanya perawatan untuk meringankan gejala.
terapi fisik digunakan untuk merangsang otot dan obat antispasmodic diberikan
untuk mengendurkan otot-otot dan meningkatkan mobilitas. Meskipun ini dapat
meningkatkan mobilitas, tapi tidak dapat mengobati kelumpuhan polio permanen.
Apabila sudah terkena Polio, tindakan yang dilakukan yaitu tatalaksana kasus lebih
ditekankan pada tindakan suportif dan pencegahan terjadinya cacat, sehingga
anggota gerak diusahakan kembali berfungsi senormal mungkin dan penderita
dirawat inap selama minimal 7 hari atau sampai penderita melampaui masa akut.
Penemuan dini dan perawatan dini untuk mempercepat kesembuhan dan mencegah
bertambah beratnya cacat. Kasus polio dengan gejala klinis ringan di rumah, bila
gejala klinis berat diruju ke RS.
Apakah ada Pertanyaan?
s Po l i o
Viru
Terima Kasih